• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCAN docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PETUNJUK PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCAN docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK PELAKSANAAN

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN

( MUSRENBANG )

TINGKAT RT/RW, KELURAHAN, KECAMATAN DAN FORUM SKPD

KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2015

1. PENDAHULUAN 1.1. Umum

Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah diwajibkan bagi Pemerintah Daerah untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Tahunan yang lebih dikenal

sebagai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Setiap proses penyusunan dokumen rencana pembangunan tersebut memerlukan koordinasi antar instansi pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mulai dari Tingkat RT/RW, Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan sampai dengan Kabupaten. Musrenbang 2015 berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan kesepakatan antara pelaku pembangunan tentang rancangan RKPD, yang menitikberatkan pada sinkronisasi rencana kerja antar SKPD dan antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat agar tujuan dan sasaran yang telah diamanatkan dalam visi dan misi daerah dapat dicapai sesuai rencana yang telah ditentukan.

Kegiatan musyawarah pembangunan ini merupakan salah satu wahana yang efektif untuk menampung aspirasi dari setiap anggota masyarakat sehingga diharapkan mampu menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya didalam bekerjasama demi mencapai tujuan bersama. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah, masyarakat dan kalangan dunia usaha dapat terlibat secara bersama-sama dalam proses pembangunan mulai dari membuat konsep, merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan memelihara hasil-hasil pembangunan.

(2)

Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan dan forum SKPD. Pelaksanaan Musrenbang mulai dari tingkat RT/RW sampai tingkat Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir adalah suatu keterpaduan dan kesinambungan dari proses musyawarah perencanaan pembangunan. Masing-masing tahapan Musrenbang tersebut mempunyai penekanan pada fungsi yang berbeda, saling melengkapi dan terintegrasi dalam satu kesatuan kegiatan. Secara diskriptif dapat disampaikan fungsi dan peranan serta kerangka waktu masing-masing tahapan Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir sebagai berikut :

a. Musrenbang Tingkat RT/RW adalah tahapan penggalian usulan program/kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pada tahap ini dibuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya dalam rangka berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan.

(Minggu II s/d Minggu IV Bulan Januari 2015)

b.Musrenbang Tingkat Kelurahan adalah tahapan penentuan prioritas usulan program/kegiatan dari masing-masing RT/RW serta pengklasifikasian usulan program/kegiatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

(Minggu IV Bulan Januari 2015 s/d Minggu I Bulan Februari 2015)

c. Musrenbang Tingkat Kecamatan adalah tahapan pemantapan usulan program/kegiatan yang akan disampaikan pada forum SKPD. Pada tahap ini peranan SKPD sangat besar dalam membantu masyarakat memformulasikan usulan program/kegiatan mereka.

(Minggu II bulan Februari 2015)

d. Forum SKPD adalah tahapan sinkronisasi usulan program/kegiatan SKPD dengan usulan masyarakat hasil Musrenbang Kecamatan. Pada tahap ini usulan-usulan program/kegiatan dari masyarakat akan disinkronkan dengan usulan masing-masing SKPD sesuai misi dalam RPJMD Kabupaten Rokan Hilir.

(Minggu II s/d Minggu IV Bulan Februari 2015)

d.Musrenbang Tingkat Kabupaten adalah puncak dari pelaksanaan Musrenbang di Kabupaten Rokan Hilir, ini adalah tahapan finalisasi usulan program/kegiatan dari masyarakat yang akan diimplementasikan oleh masing-masing SKPD terkait.

(Minggu II Bulan Maret 2015)

(3)

Gambar 1. Piramida pelaksanaan musrenbang

Untuk pelaksanaan Musrenbang Tahun 2015 usulan dari masing-masing Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan maupun SKPD di kelompokkan dalam prioritas-prioritas program/kegiatan dengan spesifikasi sebagai berikut :

Prioritas I :

Prioritas I adalah program/kegiatan yang sangat mendesak untuk dilaksanakan (darurat) karena jika tidak segera dilaksanakan akan membawa dampak yang bersifat multiplier (mengakibatkan kerugian langsung yang lebih besar pada masyarakat setempat) ataupun jika kegiatan tersebut mampu mengangkat potensi-potensi masyarakat sehingga lebih meningkat kesejahteraannya, misalnya : pembangunan saluran pematusan banjir, pemberian modal UKM dan sebagainya.

Prioritas II :

Prioritas II adalah program/kegiatan yang bersifat rehabilitasi atau revitalisasi sehingga walaupun termasuk kegiatan penting akan tetapi tidak secara langsung membawa dampak pada masyarakat. Misalnya peningkatan jalan, perkerasan saluran air dan sebagainya.

Prioritas III :

(4)

hutan Kabupaten, pengerukan saluran air, pengadaan fasilitas pendidikan, pengadaan peralatan olahraga dan sebagainya.

1.2. Kebijakan Umum Tahun 2016

Tahun 2016 adalah tahun transisi baik dari perspektif perencanaan pembangunan maupun kebijakan pemerintahan, Pada tahun ini adalah tahun awal implementasi RPJMD Kabupaten Rokan Hilir 2016 s/d 2021 sebagai penjabaran visi dan misi Bupati Terpilih.

Pada tahun ini terjadi transformasi kepemimpinan pemerintahan yang ditandai dengan awal dari berlangsungnya secara efektif kepemimpinan dari Bupati terpilih karena pada tahun 2016 adalah tahun berakhirnya pemerintahan lama beralih ke pemerintahan baru yang ditandai dengan diselenggarakannya Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) di Kabupaten Rokan Hilir, dengan demikian kebijakan umum tahun 2016 diarahkan pada penyempurnaan hasil-hasil pembangunan pada tahun sebelumnya serta terbangunnya landasan yang kuat bagi Bupati terpilih untuk dapat mengimplementasikan visi dan misinya dalam RPJMD tahun 2016 s/d 2021.

II. MEKANISME KEGIATAN

Untuk memfasilitasi penyelenggaraan Musrenbang di Kabupaten Rokan Hilir, maka pedoman yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

2.1. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat RT / RW

Musrenbang Tingkat RT/RW merupakan penjaringan dan penggalian aspirasi masyarakat tingkat bawah (grass roots) yang dilaksanakan di tingkat RW. Dalam tahap ini dilakukan inventarisasi dan pembahasan berbagai bentuk usulan masyarakat untuk diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat dan bukan sekedar keinginan dari kelompok tertentu.

Dengan Musrenbang Tingkat RT/RW ini diharapkan seluruh aspirasi warga masyarakat benar-benar dapat diakomodasikan dan disalurkan sehingga program-program yang akan direncanakan betul-betul berdasarkan kebutuhan seluruh masyarakat. Diharapkan pada tahap ini telah diperoleh usulan kegiatan pembangunan yang berkualitas yaitu yang benar-benar merefleksikan kebutuhan masyarakat serta memberikan dampak yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2.1. 2.1.1 Tujuan

(5)

2.1.2. Masukan

a. Daftar usulan kebutuhan masyarakat masing-masing RT dalam RW yang bersangkutan;

b. Laporan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan kepenghuluan/kelurahan pada tahun sebelumnya serta verifikasi ulang usulan kegiatan tahun lalu yang belum dilaksanakan tetapi masih aktual untuk dilaksanakan pada tahun 2016;

c. Informasi dari kepenghuluan/kelurahan tentang program strategis kepenghuluan/kelurahan;

d. Usulan calon wakil/delegasi yang akan mewakili RW dalam Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.

2.1.3. Keluaran

a. Gagasan dan atau usulan kegiatan prioritas RW untuk diajukan ke Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan;

b. Delegasi RW yang akan mewakili hadir sebagai

peserta Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan (jumlah disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan Kepenghuluan/Kelurahan).

2.1.4. Mekanisme

a. Masing-masing RT dapat melakukan kegiatan musyawarah pendahuluan atau diskusi-diskusi kecil untuk menjaring usulan dari masing-masing warga, perwakilan tokoh-tokoh masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di RT (dapat juga dilakukan dalam forum kelompok Yasinan, Karang Taruna, Rukun kematian, dll);

b. RW melakukan musyawarah untuk menampung usulan kegiatan masing – masing RT yang selanjutnya ditetapkan dalam bentuk usulan kegiatan prioritas RW yang akan dibawa dalam musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan. Dalam penetapan usulan prioritas, dapat dibantu oleh Tim Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.

c. Menetapkan wakil/delegasi untuk mengikuti Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.

2.1.5. Kerangka Waktu

Musrenbang tingkat RT/RW dilaksanakan pada Minggu II s/d Minggu IV Bulan Januari 2015.

2.1.6. Peserta

a. Masing-masing Ketua RT dan segenap pengurus RW yang bersangkutan; b. Tokoh-tokoh masyarakat di masing-masing RT dan atau RW;

(6)

d. Perwakilan Karang taruna dan atau Pemuda; e. Perwakilan Kader-kader Posyandu;

f. Unsur-unsur lain dimasyarakat.

Masing-masing peserta memiliki hak suara yang sama dalam menyampaikan aspirasinya untuk dijadikan keputusan Musrenbang RW yang akan dibawa ke tingkat Kepenghuluan/Kelurahan melalui proses pembahasan yang mengutamakan musyawarah untuk mufakat.

2.1.7. Narasumber

Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui peserta sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan Musrenbang serta melakukan sosialisasi program-program prioritas RT/RW dan Kepenghuluan/Kelurahan pada tahun 2016. Adapun narasumber Musrenbang RT/RW adalah Penghulu/Lurah, ketua atau anggota LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) dan Tim Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan yang telah ditunjuk oleh Kepenghuluan/Kelurahan.

2.1.8. Tugas RW

a. Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang;

b. Mengumumkan secara terbuka, jadwal, agenda, tempat dan hasil musyawarah RW; c. Menyusun dan mengusulkan kegiatan prioritas RW;

d. Menetapkan wakil/delegasi untuk mengikuti Musrenbang Tingkat Kepenghuluan/Kelurahan.

2.1.9. Tugas Wakil/ Delegasi RW

a. Membantu menyusun hasil musyawarah dalam bentuk usulan kegiatan prioritas RW yang akan disampaikan dalam Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan;

b. Memaparkan daftar usulan kegiatan prioritas RW pada forum Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan;

c. Secara sungguh-sungguh dan rasional memperjuangkan prioritas kegiatannya agar diakomodasikan pada tingkat Kepenghuluan/Kelurahan melalui mekanisme musrenbang.

2.2. Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan

(7)

Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan diharapkan menghasilkan formulasi usulan kebutuhan pembangunan yang terpadu yang didalamnya tidak saja memvalidasi kebutuhan pembangunan hasil musrenbang tahun sebelumnya yang belum tertangani serta mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan pembangunan tahun yang akan datang dari masing-masing RT/RW di Kepenghuluan/Kelurahan yang bersangkutan, tetapi juga kebutuhan-kebutuhan lintas RW antar dua Kepenghuluan/Kelurahan yang berbeda yang harus diusulkan lebih lanjut ke Musrenbang tingkat Kecamatan.

Pada Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan akan ditentukan prioritas usulan program/kegiatan dari masing-masing RT/RW serta pengklasifikasian usulan program/kegiatan baik dari sifat kegiatannya (fisik dan non fisik) dan sumber-sumber pembiayaannya (APBD, APBD Propinsi maupun APBN) serta kegiatan-kegiatan lain.

2.2.1. Tujuan

a. Menampung dan membahas usulan kegiatan prioritas RW yang diperoleh dari musyawarah perencanaan RW;

b. Menetapkan kegiatan prioritas pembangunan yang akan dibiayai melalui alokasi dana Kepenghuluan/Kelurahan yang berasal dari APBD Kabupaten maupun sumber pendanaan lainnya;

c. Menetapkan usulan kegiatan prioritas Kepenghuluan/Kelurahan yang akan diajukan dan dibahas pada forum Musrenbang Kecamatan;

d. Menetapkan wakil/delegasi Kepenghuluan/Kelurahan yang akan mengikuti Musrenbang Tingkat Kecamatan.

2.2.2. Masukan

Hal-hal yang perlu disiapkan untuk penyelenggaraan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan :

a. Dari Kepenghuluan/Kelurahan

1. Daftar usulan prioritas RW hasil Musrenbang Tingkat RW;

2. Daftar permasalahan Kepenghuluan/Kelurahan (peta kerawanan, kemiskinan, pengangguran dan permasalahan fisik maupun non fisik lainnya);

3. Dokumen Rencana Strategis Kepenghuluan/Kelurahan, Rencana Kerja Tahunan Kepenghuluan/Kelurahan tahun sebelumnya;

(8)

b. Dari Kecamatan dan Kabupaten

1. Kode Kepenghuluan/Kelurahan dan kode Kecamatan sesuai dengan Permendagri 59/2007 guna memudahkan dalam melakukan sinkronisasi usulan kegiatan pembangunan dan sekaligus menentukan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di Kepenghuluan/Kelurahan dan kecamatan;

2. Format bantu usulan kegiatan untuk memudahkan

Kepenghuluan/Kelurahan menyampaikan usulan kegiatan prioritas ke tingkat Kecamatan;

3. Hasil evaluasi Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan atau masyarakat terhadap realisasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Kepenghuluan/Kelurahan pada tahun sebelumnya;

4. Informasi dari Pemerintah Kabupaten tentang Indikasi atau perkiraan jumlah Alokasi Dana Kepenghuluan/Kelurahan;

5. Kegiatan prioritas pembangunan daerah untuk tahun mendatang, yang dirinci berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pelaksana beserta rencana pendanaannya di Kecamatan tempat Kepenghuluan/Kelurahan berada.

2.2.3. Keluaran

Keluaran yang dihasilkan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan adalah: a. Daftar Prioritas Kegiatan yang terdiri dari:

1. Daftar urutan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kepenghuluan/Kelurahan yang bersangkutan. (Lampiran 1)

2. Daftar urutan prioritas kegiatan maksimal 50 kegiatan prioritas yang akan diusulkan ke Kecamatan yang bersangkutan. (Lampiran 2)

3. Data base kegiatan pembangunan di tingkat Kepenghuluan/Kelurahan selain dari 50 kegiatan prioritas diatas.

Selanjutnya, daftar prioritas kegiatan dimaksud disosialisasikan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Daftar prioritas kegiatan disosialisasikan kepada masing–masing RT/RW baik oleh para wakilnya yang mengikuti Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan maupun oleh Kepenghuluan/Kelurahan yang bersangkutan melalui pengumuman resmi yang ditempel di papan pengumuman Kepenghuluan/Kelurahan atau tempat-tempat pengumuman di masing-masing RW.

(9)

Kepenghuluan/Kelurahan. Rekapitulasi dimaksud sudah harus disampaikan ke Kecamatan setelah 1 hari diumumkan.

b. Penetapan wakil/delegasi Kepenghuluan/Kelurahan untuk mengikuti Musrenbang Tingkat Kecamatan maksimal 5 orang termasuk seorang ketua delegasi.(Lampiran 3). c. Berita Acara hasil Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.

2.2.4. Mekanisme

Tahap pelaksanan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan terdiri dari:

a. Tahap Persiapan

1. Penghulu/Lurah menetapkan Tim Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, aparat Kepenghuluan/Kelurahan untuk memfasilitasi pelaksanaan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan, dibantu oleh Tim Fasilitator Musrenbang Kecamatan yang ditunjuk oleh Camat.

2. Kepenghuluan/Lurah menetapkan Tim Penyelenggara Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan dengan tugas sebagai berikut:

a. Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan dan kemudian mengumumkan secara terbuka minimal 7 hari sebelum kegiatan agar peserta dapat mempersiapkan segala input yang dibutuhkan dalam musyawarah.

b. Membuka pendaftaran, mendaftar dan mengundang calon peserta Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.

c. Menyiapkan tempat, peralatan dan bahan/materi serta notulen untuk Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.

d. Bersama-sama Tim Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan memfasilitasi pelaksanaan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan, Musrenbang RW serta menampung aspirasi kelompok-kelompok kepentingan yang belum terakomodasi aspirasinya.

e. Membantu delegasi Kepenghuluan/Kelurahan dalam menjalankan tugasnya di Musrenbang Kecamatan.

f. Membantu menyusun berita acara hasil Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan yang sekurang-kurangnya memuat prioritas kegiatan yang disepakati dan daftar nama wakil/delegasi yang akan mengikuti Musrenbang Kecamatan.

g. Menyusun dan menyebarluaskan dokumen hasil

(10)

b. Tahap Pelaksanaan

1. Tim penyelenggara menyusun bahan, menyampaikan pengumuman dan menyelenggarakan Musrenbang Tingkat Kepenghuluan/Kelurahan.

2. Pemaparan Camat tentang prioritas kegiatan pembangunan di Kecamatan dan perkembangan penggunaan Anggaran dan Belanja Kepenghuluan/Kelurahan Tahun sebelumnya dan pendanaan lainnya dengan memuat jumlah usulan yang dihasilkan pada forum sejenis.

3. Pemaparan Penghulu/Lurah tentang prioritas kegiatan untuk tahun berikutnya

dengan bersumber pada dokumen Rencana

Strategis Kepenghuluan/Kelurahan. Dalam kesempatan tersebut Penghulu/Lurah juga menjelaskan perkiraan jumlah alokasi dana Kepenghuluan/Kelurahan yang dibutuhkan untuk tahun berikutnya.

4. Pemaparan masalah utama yang dihadapi masyarakat Kepenghuluan/Kelurahan oleh perwakilan masyarakat masing-masing RW dan atau ditentukan berdasarkan kesepakatan dalam Musrenbang.

5. Melakukan pemilahan usulan kegiatan berdasarkan sumber pembiayaan dan tanggung jawab pelaksanaannya yakni antara kegiatan pembangunan yang akan diselesaikan sendiri di tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dengan sumber anggaran dari ADD (Alokasi Dana Desa) atau yang lain dengan kegiatan yang akan diusulkan untuk dibiayai dan dilaksanakan oleh SKPD. (Pemilahan dimaksud akan disampaikan dalam Musrenbang Kecamatan sebagai bahan usulan Kecamatan dalam Musrenbang Kabupaten).

6. Merumuskan kriteria untuk menyusun prioritas kegiatan sebagai metode untuk menyeleksi usulan kegiatan, dibantu Tim Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan dan Tim Fasilitator Musrenbang Kecamatan.

7. Membahas dan menetapkan prioritas kegiatan pembangunan tahun yang akan datang sesuai dengan potensi serta permasalahan di Kepenghuluan/Kelurahan.

8. Pemilihan dan penetapan perwakilan/delegasi masyarakat Kepenghuluan/Kelurahan (1-5) orang untuk menghadiri Musrenbang Kecamatan dengan menyertakan perwakilan perempuan, pemuda dan kader Posyandu.

9. Penandatanganan berita acara kegiatan oleh Penghulu/Lurah, Camat, Perwakilan Tokoh masyarakat.

2.2.5. Kerangka Waktu

(11)

2.2.6. Peserta

Peserta Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan adalah para petugas Kepenghuluan/kelurahan, perwakilan komponen masyarakat Kepenghuluan/kelurahan seperti Ketua RT/RW, tokoh agama/adat, wakil perempuan/pemuda/organisasi masyarakat tingkat Kepenghuluan/kelurahan, kalangan pengusaha yang ada di Kepenghuluan/kelurahan, perwakilan organisasi profesi yang ada di tingkat Kepenghuluan/kelurahan, perwakilan organisasi petani, Kader Posyandu dan lain-lainnya yang dianggap perlu sesuai kebutuhan dan kompetensinya.

2.2.7. Narasumber

Penghulu/Lurah, Tokoh Masyarakat, Camat dan aparat Kecamatan, Kepala Sekolah, Kepala UPTD di Kecamatan, Instansi vertikal di Kecamatan, LSM yang ada di Kepenghuluan/Kelurahan bersangkutan.

2.2.8. Tugas Wakil/Delegasi Kepenghuluan/Kelurahan

a. Membantu Tim Penyelenggara menyusun dokumen hasil musrenbang tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dalam bentuk daftar prioritas kegiatan.

b. Memaparkan dan memperjuangkan daftar prioritas kegiatan pembangunan Kepenghuluan/Kelurahan hasil forum Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.

c. Membantu Penghulu/Lurah mengumumkan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan dan mendorong masyarakat untuk melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.

2.3. Musrenbang Kecamatan

Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah pembangunan tahunan para pemangku kepentingan (stake holders) di tingkat Kecamatan untuk menentukan prioritas dan memantapkan usulan kegiatan pembangunan masing-masing Kepenghuluan/Kelurahan di Kecamatan yang bersangkutan sekaligus menyepakati rencana kegiatan lintas Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan sebagai dasar penyusunan rencana kerja kecamatan dan Rencana Kerja SKPD Kabupaten pada tahun berikutnya.

(12)

Kepenghuluan/Kelurahan dalam rangka memantapkan usulan dari masing-masing Kepenghuluan/Kelurahan.

Hasil Musrenbang Kecamatan merupakan bahan masukan paling penting bagi SKPD Kabupaten Rokan Hilir dalam Forum SKPD untuk menyusun usulan kegiatan yang akan disampaikan dalam Musrenbang Kabupaten. Dengan daftar kebutuhan masyarakat yang telah direkapitulasi dalam Musrenbang Kecamatan, SKPD terkait dapat dengan mudah menentukan prioritas dan proporsionalitas antara kebutuhan masyarakat yang mendesak dengan kebutuhan prioritas SKPD sendiri.

2.3.1. Tujuan

Musrenbang Kecamatan diselenggarakan bertujuan untuk :

a. Menampung dan membahas usulan kegiatan prioritas Kepenghuluan/kelurahan yang diperoleh dari Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan sehingga seyogyanya dalam Musrenbang Kecamatan tidak muncul usulan kegiatan baru selain usulan dari Kepenghuluan/Kelurahan terkecuali usulan baru yang benar-benar prioritas (darurat) dan tidak lebih berjumlah 10 % dari keseluruhan usulan Kepenghuluan/Kelurahan.

b. Menyusun, memvalidasi dan menetapkan kembali usulan kegiatan dari masing-masing Kepenghuluan/kelurahan sesuai dengan prioritas penanganannya serta sumber-sumber pembiayaannya baik melalui alokasi dana Kecamatan yang berasal dari APBD Kabupaten maupun sumber pendanaan lainnya atas pertimbangan SKPD terkait.

c. Menetapkan usulan kegiatan prioritas kecamatan yang akan diajukan dan dibahas pada forum SKPD dan Musrenbang Tingkat Kabupaten.

d. Menetapkan wakil/delegasi kecamatan yang akan mengikuti Forum SKPD dan Musrenbang Tingkat Kabupaten.

2.3.2. Masukan

Hal-hal yang disiapkan untuk penyelenggaraan Musrenbang Kecamatan adalah:

a. Dari Kecamatan

1. Daftar usulan prioritas kelurahan hasil Musrenbang Tingkat Kepenghuluan/Kelurahan (maksimal 50 kegiatan).

2. Daftar permasalahan Kecamatan (peta kerawanan, kemiskinan, pengangguran dan permasalahan fisik maupun non fisik lainnya).

3. Dokumen Rencana Strategis Kecamatan, Rencana Kerja Tahunan Kecamatan tahun sebelumnya.

(13)

b. Dari Kabupaten

1. Format bantu usulan kegiatan untuk memudahkan Kecamatan menyampaikan usulan kegiatan prioritas ke tingkat Kabupaten.

2. Hasil evaluasi Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan atau masyarakat terhadap realisasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Kecamatan pada tahun sebelumnya.

3. Informasi dari Pemerintah Kabupaten tentang indikasi atau perkiraan jumlah Alokasi Dana Kecamatan.

4. Kegiatan prioritas SKPD untuk tahun mendatang yang akan dilaksanakan di Kecamatan yang bersangkutan.

2.3.3. Keluaran

Beberapa keluaran yang dihasilkan dari Musrenbang Kecamatan adalah :

a. Daftar usulan kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan dipilah atau dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :

1. Usulan kegiatan pembangunan yang akan dikerjakan oleh Kecamatan diluar kegiatan prioritas yang diusulkan kepada SKPD;

2. Usulan kegiatan yang direkomendasikan untuk ditampung SKPD sebagai kegiatan yang akan dikerjakan oleh SKPD dengan biaya APBD maupun sumber-sumber pendanaan yang lain untuk dibahas pada forum Musrenbang tingkat Kabupaten dengan jumlah kegiatan prioritas maksimal 100 kegiatan.

3. Mengklasifikasikan usulan kegiatan sesuai dengan arahan kebijakan umum tahun 2016 dan kelompok urusan pemerintahan daerah dan organisasi dalam Permendagri 59/2007.

Kegiatan yang bukan merupakan prioritas diatas tetap diakomodasikan sebagai data base pembangunan tingkat Kabupaten untuk kemudian diusahakan menjadi prioritas pada pelaksanaan Musrenbang tahun berikutnya.

b. Selanjutnya, daftar tersebut juga disosialisasikan kepada masing–masing Kepenghuluan/kelurahan oleh para wakilnya yang mengikuti Musrenbang Kecamatan. c. Daftar Usulan Program/Kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan harus sudah dibuat dan

disampaikan ke Bappeda Kabupaten Rokan Hilir serta ke SKPD terkait paling lambat 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.

d. Untuk usulan program/kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan yang akan disampaikan ke SKPD terkait adalah usulan yang mempunyai relevansi dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD sebagai bahan untuk pelaksanaan forum SKPD.

(14)

2.3.4. Mekanisme

Tahapan pelaksanaan Musrenbang Kecamatan terdiri dari: a. Tahap Persiapan

1. Camat menetapkan Tim Penyelenggara Musrenbang Kecamatan dengan menerbitkan SK Camat.

2. Kecamatan menyampaikan jadwal pelaksanaan musrenbang tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan pada wilayahnya masing-masing ke Bappeda Kabupaten Rokan Hilir pada awal bulan Januari.

3. Kecamatan mengusahakan dengan sungguh-sungguh agar pelaksanaan musrenbang tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan sudah berakhir setidak-tidaknya 1(satu) bulan sebelum pelaksanaan musrenbang tingkat Kabupaten.

4. Menyusun agenda acara musrenbang Kecamatan.

b. Tahap Pelaksanaan

1. Tim penyelenggara menyusun bahan, menyampaikan pengumuman dan meyelenggarakan Musrenbang Tingkat Kecamatan.

2. Pemaparan Camat mengenai masalah utama Kecamatan (kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan pengangguran).

3. Pemaparan Kepala UPTD atau SKPD mengenai rancangan Rencana Kerja SKPD di tingkat Kecamatan beserta strategi dan plafon dana.

4. Pemaparan Tim Penyelenggara Musrenbang Kecamatan tentang masalah utama dan kegiatan prioritas dari masing – masing Kepenghuluan/Kelurahan menurut fungsi SKPD.

5. Verifikasi oleh delegasi Kepenghuluan/Kelurahan untuk memastikan semua kegiatan prioritas yang diusulkan oleh Kepenghuluan/Kelurahan sudah tercantum menurut masing – masing SKPD.

6. Penentuan kriteria kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan untuk masing – masing fungsi SKPD atau gabungan SKPD yang difasilitasi oleh Tim Fasilitator Musrenbang Kecamatan.

7. Pembagian peserta Musrenbang ke dalam kelompok pembahasan berdasarkan jumlah fungsi / SKPD atau gabungan SKPD yang telah tercantum.

8. Pelaksanaan diskusi kelompok yang didampingi oleh nara sumber, Tim Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan dan Tim Fasilitator Musrenbang Kecamatan.

(15)

10. Kesepakatan kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan berdasarkan masing – masing fungsi / SKPD.

11. Pemaparan prioritas pembangunan Kecamatan dari tiap – tiap kelompok fungsi / SKPD atau gabungan SKPD di hadapan seluruh peserta Musrenbang Kecamatan.

2.3.5. Kerangka Waktu

Musrenbang tingkat Kecamatan dilaksanakan pada Minggu II Bulan Pebruari 2015.

2.3.6. Peserta

Peserta Musrenbang Kecamatan adalah perwakilan dari Kepenghuluan/Kelurahan dan wakil dari kelompok–kelompok masyarakat dalam skala Kecamatan.

2.3.7. Narasumber.

a. Dari Kabupaten terdiri dari Bappeda, perwakilan SKPD, Kepala UPTD, anggota DPRD dari daerah pilihan Kecamatan tersebut. Untuk anggota DPRD, forum ini bisa menjadi forum untuk penjaringan aspirasi masyarakat.

b. Dari Kecamatan terdiri dari Camat dan aparat Kecamatan.

2.3.8. Tugas Tim Penyelenggara.

a. Merekapitulasi hasil dari seluruh Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.

b. Menyusun jadwal dan agenda kegiatan yang kemudian mengumumkannya secara terbuka.

c. Memfasilitasi proses pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.

d. Membantu wakil/delegasi kecamatan dalam menjalankan tugasnya di forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten.

e. Merangkum daftar kegiatan prioritas pembangunan di Kecamatan untuk dibahas pada forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten.

f. Mengkompilasi kegiatan prioritas pembangunan dari masing-masing Kecamatan berdasarkan sumber pembiayaan dan tanggungjawab SKPD.

g. Mengklasifikasikan dan membagi usulan dari masing-masing Kepenghuluan/Kelurahan (50 usulan prioritas) sesuai dengan misi masing-masing kelompok diskusi.

h. Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang Kecamatan dan mengumumkannya secara terbuka minimal 7 (tujuh) hari sebelum kegiatan dilakukan.

i. Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta Musrenbang Kecamatan. j. Menyiapkan kegiatan Musrenbang Kecamatan (tempat, materi, bahan, notulen, dsb). k. Menunjuk penyaji, moderator dan notulen untuk diskusi kelompok berdasarkan

(16)

l. Merangkum Berita Acara hasil Musrenbang Kecamatan yang sekurang–kurangnya memuat kegiatan prioritas yang disepakati dan daftar nama wakil yang dipilih untuk mengikuti pembahasan dalam forum SKPD dan Musrenbang tingkat Kabupaten.

m. Menyampaikan Berita Acara tersebut kepada anggota DPRD dari Daerah Pilihan Kecamatan tersebut sebagai referensi dalam forum pembahasan Panitia Anggaran DPRD.

2.3.9. Tugas Wakil / Delegasi Kecamatan.

a. Membantu Tim Penyelenggara menyusun daftar kegiatan prioritas pembangunan di wilayah Kecamatan untuk dibahas pada forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten. b. Memperjuangkan kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan dalam forum SKPD dan

Musrenbang.

c. Mengambil inisiatif untuk membahas perkembangan usulan Kecamatan dengan wakil Kepenghuluan/Kelurahan dan kelompok-kelompok masyarakat di Kecamatan.

d. Mendiskusikan berita acara hasil Musrenbang Kecamatan dengan anggota DPRD dari daerah pemilihan Kecamatan yang bersangkutan.

e. Setelah mendapat kepastian tentang berbagai kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan di Kecamatan oleh masing-masing SKPD, maka Tim Penyelenggara di Kecamatan dan wakil Kecamatan membantu Camat mengumumkan program-program pembangunan yang dilaksanakan dan mendorong masyarakat untuk melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap realisasi dari berbagai usulan kegiatan tersebut.

2.4. Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD)

Forum SKPD (forum yang berhubungan dengan fungsi/sub fungsi, kegiatan/sektor dan lintas sektor) adalah wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas prioritas kegiatan pembangunan hasil Musrenbang Kecamatan dengan SKPD sebagai upaya untuk mengisi Rencana Kerja SKPD yang tata penyelenggaraannya difasilitasi oleh SKPD terkait, sehingga dalam pelaksanaan forum SKPD diharuskan menghadirkan perwakilan dari masing-masing Kecamatan dengan membawa hasil Musrenbang Kecamatan.

(17)

sinkronisasi usulan program/kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan dengan program/kegiatan SKPD pada tahun yang bersangkutan.

Jumlah dan formasi Forum SKPD serta jadwal pelaksanaannya disusun dan dikoordinasikan Bappeda berdasarkan kelompok urusan pemerintahan sebagaimana dalam Permendagri 13/2006 yang disempurnakan dengan Permendagri 59/2007 sebagai berikut :

NO. URAIAN

KELOMPOK URUSAN PEMERINTAHAN

SKPD YANG TERKAIT

1. Kelompok I Pendidikan dan Kesehatan Bagian Keuangan; Inspektorat Daerah; BKD; Setwan; Kantor Pengelola Arsip

3. Kelompok III Pelayanan Umum BPM-KPT, Disdukcapil; Kec. se-Kabupaten Rokan Hilir.

4.

Dinas Indag; Dinas Kop. & UKM; Dinas Pasar; Disperta; Bagian PDE; Dinas Perhubungan; Bapedalda; Dinas Bina Marga; Dinas Cipta Karya.

1. Renja (Rencana Kerja) SKPD yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran yang dirinci menurut kecamatan dan sudah dibagi untuk pendanaan alokasi APBD Kabupaten Rokan Hilir, APBD Propinsi, dan APBN.

2. Daftar nama anggota delegasi Forum SKPD atau Forum Gabungan SKPD untuk mengikuti Musrenbang tahun 2015 Kabupaten Rokan Hilir.

3. Menunjuk wakil forum SKPD yang akan melakukan presentasi di Musrenbang Kabupaten.

2.4.1. Tujuan

Forum SKPD Kabupaten Rokan Hilir diselenggarakan bertujuan untuk :

a. Mensikronkan prioritas kegiatan pembangunan dari berbagai kecamatan dengan Rancangan Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah (Renja SKPD).

(18)

c. Menyusun usulan kegiatan prioritas Renja SKPD dengan plafon/pagu dana SKPD yang termuat dalam prioritas pembangunan daerah (Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah).

d. Mengidentifikasi keefektifan berbagai regulasi yang berkaitan dengan fungsi SKPD, terutama untuk mendukung terlaksananya Renja SKPD.

2.4.2. Masukan

Hal-hal yang disiapkan untuk penyelenggaraan Forum SKPD adalah :

a. Arahan pembangunan Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 yaitu penyempurnaan hasil-hasil pembangunan pada tahun sebelumnya serta terbangunnya landasan yang kuat bagi Bupati terpilih untuk dapat mengimplementasikan visi dan misinya dalam RPJMD tahun 2016 s/d 2021;

b. Rancangan awal RKPD tahun 2016 jika sudah ada;

c. Daftar kegiatan prioritas pembangunan diwilayah kecamatan hasil musrenbang kecamatan;

d. Rancangan Renja SKPD;

e. Prioritas dan plafon/pagu dana indikatif untuk masing-masing SKPD.

2.4.3. Keluaran

Beberapa keluaran yang dihasilkan dari Forum SKPD adalah :

a. Rekapitulasi hasil usulan kegiatan yang jadi program Dinas/Badan/Bagian berdasarkan hasil Forum SKPD yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran SKPD, diharapkan SKPD mengakomodasikan usulan prioritas kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan minimal sebesar 40% dari pagu anggaran masing-masing SKPD.

b. Bahan presentasi kelompok yang akan disampaikan pada Musrenbang Kabupaten.

c. Berita Acara Forum SKPD.

2.4.4. Mekanisme

Tahapan pelaksanaan Forum SKPD terdiri dari : a. Tahap Persiapan

Tim Penyelenggara Forum SKPD melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Bappeda menyusun jadwal, tempat, peserta, agenda pembahasan, dan keluaran forum SKPD.

2. Menetapkan tim penyelenggara forum SKPD.

b. Tahap Pelaksanaan

(19)

2. Pemaparan kegiatan prioritas pembangunan yang dihasilkan oleh Musrenbang Kecamatan oleh Tim Penyelenggara Forum SKPD.

3. Verifikasi, sinkronisasi, dan integrasi kegiatan prioritas hasil Musrenbang Kecamatan dengan kegiatan SKPD sesuai bidang.

4. Menyusun pokok-pokok bahan presentasi kelompok pada Musrenbang Kabupaten.

2.4.5. Kerangka Waktu

Forum SKPD dilaksanakan pada Minggu II s.d Minggu IV Bulan Pebruari 2015.

2.4.6. Peserta

Peserta terdiri dari delegasi kecamatan dan delegasi SKPD.

2.4.7. Tugas Tim Penyelenggara. a. Merekapitulasi hasil forum SKPD.

b. Menyusun jadwal dan agenda kegiatan dari forum SKPD. c. Mendaftar peserta forum SKPD.

d. Menyusun hasil forum SKPD.

e. Penetapan wakil SKPD dalam presentasi Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir. f. Menyediakan berbagai bahan kelengkapan untuk penyelenggaraan forum SKPD. g. Merangkum Berita Acara hasil forum SKPD yang sekurang–kurangnya memuat

kegiatan prioritas yang disepakati dalam forum SKPD. h. Melaporkan kepada Bappeda hasil forum SKPD.

III. PENUTUP

Dengan terlaksananya tahapan Musrenbang mulai dari tingkat RT/RW, Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan, Forum SKPD maupun Musrenbang RKPD Tingkat Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2015, diharapkan dapat dihasilkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016 yang mampu menampung aspirasi seluruh kelompok masyarakat, dunia usaha serta mampu memberikan landasan yang kuat bagi Bupati terpilih untuk mengimplementasikan visi dan misinya pada saat kampanye sebagai janji politik yang akan direalisasikan pada masa kepemerintahannya.

(20)

serta dapat dijadikan pijakan bagi penyusunan RPJMD Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 s/d 2021.

Untuk itu partisipasi saudara sangat diharapkan karena betapapun kecil peran serta yang kita berikan asalkan dilakukan dengan tulus, ikhlas dan sungguh-sungguh, Insya Allah akan memberi manfaat yang sangat besar bagi masa depan dan kelangsungan pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir.

Bagansiapiapi, 08 Januari 2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN ROKAN HILIR

ttd

M. JOB KURNIAWAN, AP.M.Si Pembina Tk.I

Gambar

Gambar 1. Piramida pelaksanaan musrenbang

Referensi

Dokumen terkait

(2) Feromon agregasi sintetik dikeluarkan dari kemasan, dililit pada kawat kecil sepanjang 10 cm dan dikaitkan pada tutup ember plastik yang diletakan terbalik;

(2013) yang menyimpulkan bahwa Pengungkapan Corporate Governance memiliki hasil signifikan terhadap kinerja perbankan di Nigeria, namun dalam penelitian ini mereka

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis suatu basil yang tahan asam

Selain itu, Mengingat kampus UNTIDAR yang tersebar di beberapa wilayah di karesidenan Kedu seperti Kota dan Kabupaten Magelang, kabupaten Temanggung dan kabupaten

Tujuan dari penekanan studi pada proyek gelanggang olahraga dan pelatihan tenis ini adalah mewujudkan rancangan gelanggang olahraga tenis di Magelang yang memiliki

Faktor-faktor lain yang menyebabkan tingginya kesalahan dalam penggunaan verba frasal oleh para siswa SMA Negeri 2 Manado yaitu bahwa para siswa mengalami ketidakpahaman

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan

Turbin gas adalah topik yang dianalisa pada tugas akhir ini dan analisa dilakukan pada performa turbin gas sebelum dan setelah dilakukannya Overhaul combustion inspection.