PAPER II HUKUM KEUANGAN NEGARA
“HUBUNGAN KEBIJAKAN FISKAL DENGAN APBN
2017 SERTA PENGARUHNYA DENGAN
PEREKONOMIAN NASIONAL”
Ditulis oleh Rangga Arya Wibisono
Kelas I-30
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas anugrahNya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan paper ini hingga bisa tersusun dengan baik.
Paper ini saya susun berdasarkan pengetahuan yang saya dapatkan dari beberapa buku dan internet dengan harapan orang yang membaca dapat memahami analisis mengenai ‘Hubungan Kebijakan Fiskal Dengan APBN 2017 Serta Pengaruhnya Dengan Perekonomian Nasional’
Saya menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan penerbitan paper ini di masa mendatang.
Tangerang Selatan, 28Oktober 2017
Daftar isi
a. Pengertian Kebijakan Fiskal...3
b. Kebijakan Fiskal 2017...3
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017………4
2. KEM/ADEM 2017………...6
a. Pengertian KEM/ADEM...6
b. Indikator KEM/ADEM...6
3. Proses Penyusunan dan Penetapan APBN 2017………... 7
Bab III Analisis...8
Bab IV Kesimpulan dan Saran ...15
1. Kesimpulan…...15
2. Saran ...15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara yang luas, dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 dunia, sehingga Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi negara besar. Namun, untuk menjadi sebuah negara yang besar dengan
masyarakat yang sejahtera, diperlukan kebijakan publik mengenai pelaksanaan bagaimana pemerintah mengimplementasikan kebijakan yang telah dirancang bersama wakil rakyat, salah satunya adalah dengan kebijakan fiskal.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang mengatur penerimaan negara dan pengeluaran negara. Bentuk implementasi dari kebijakan fiskal adalah melalui APBN. Kebijakan fiskal digunakan sebagai alat stabilisasi ekonomi agar perekonomian dapat tumbuh dengan baik sesuai harapan.
APBN sebagai sarana kebijakan fiskal juga harus mampu menjadi alat pemerataan pendapatan agar masyarakat sejahtera secara keseluruhan. Caranya bagaimana memanfaatkan anggaran yang tersedia digunakan sebaik mungkin, baik dengan cara pembangunan infrastruktur, pemberian subsidi, beasiswa pendidikan dan lain-lain.
Seperti yang sudah dijelaskan, lalu bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian nasional? Paper ini akan menjelaskan bagaimana hubungan kebijakan fiskal dengan APBN 2017 serta pengaruhnya terhadap
e. Bagaimana proses penyusunan dan penetapan APBN 2017.
f. Bagaimana analisis kebijakan fiskal dengan APBN 2017 terhadap perekonomian nasional.
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui kebijakan fiskal. b. Untuk mengetahui kebijakan fiskal 2017. c. Untuk mengetahui APBN 2017.
d. Untuk mengetahui KEM 2017.
e. Untuk mengetahui proses penyusunan dan penetapan APBN 2017. f. Untuk mengetahui kebijakan fiskal dengan APBN 2017 terhadap
perekonomian nasional.
1. KEBIJAKAN FISKAL APBN 2017 A. Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah salah satu perangkat kebijakan ekonomi makro yang mengatur penerimaan dan belanja negara yang diimplementasikan melalui APBN. Kebijakan fiskal juga memliki peran yang hampir sama dengan kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas perekonomian dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional demi menuju masyarakat yang sejahtera. Fungsi kebijakan fiskal menyasar fungsi APBN seperti fungsi alokasi, fungsi distribusi dan fungsi stabilisasi.
B. Kebijakan Fiskal 2017
1. Optimalisasi Pendapatan Negara
Pertama adalah melakukan optimalisasi pendapatan negara. Pada sisi pendapatan negara, optimalisasi pendapatan diarahkan pada perluasan basis pendapatan. Namun tetap selaras dengan kapasitas perekonomian agar tidak mengganggu iklim investasi.
2. Pengelolaan Belanja Negara Secara Produktif dan Berkualitas
Pada sisi belanja negara, kualitas belanja diarahkan pada pemanfaatan anggaran yang bersifat produktif dan prioritas, diantaranya seperti pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan kesenjangan.
3. Pengelolaan Pembiayaan Dengan Prinsip Kehati-Hatian (Prudent)
C. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017
“Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.” (Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara) . APBN merupakan rencana tahunan pemerintah yang dibahas dengan DPR dengan melihat pertimbangan dari DPD yang disahkan atau ditetapkan melalui Undang-undang. Namun DPR dapat menyetujui ataupun menolak APBN yang diajukan. Apabila begitu maka Pemerintah menggunakan APBN tahun lalu sebagai APBN yang akan digunakan.
Seperti ini contoh APBN 2017 beserta perbandingannya dengan APBN 2014, 2015, dan 2016.
Sumber : https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017
Dari sumber yang tertera di atas, Penerimaan negara paling banyak berasal dari pajak. Namun pendapatan negara lebih rendah daripada belanja negara sehingga keseimbangan primernya negatif, oleh karena itu dilakukan pembiayaan untuk menutup defisit APBN tahun 2017. Namun diharapkan, semakin tinggi belanja negara maka sejajar dengan peningkatan dan perbaikan kualitas belanja yang dilakukan oleh pemerintah.
2. KEM/ADEM 2017
A. Pengertian KEM/ADEM
Kerangka Ekonomi Makro (KEM) atau Asumsi Dasar Ekonomi Makro (ADEM) merupakan merupakan indikator ekonomi makro yang digunakan sebagai acuan dalam menyusun berbagai komponen dari postur APBN. Asumsi dasar ekonomimakro disusun mengacu pada sasaran pada pembangunan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Rencana Kerja Pemerintah dengan mempertimbangkan perkembangan dan kondisi perekonomian terkini baik perekonomian domestik maupun perekonomian global. (Erisnanto, n.d.)
B. Indikator KEM/ADEM
Asumsi dasar ekonomi menggunakan tujuh indikator utama, yaitu seperti gambar berikut beserta perbandingannya dengan ADEM APBN 2016.
Sumber : https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017
penurunan 0,2%. Harga minyak mentah dunia juga menurun serta lifting minyak dan gas bumi Indonesia juga ikut menurun, sehingga sekarang dalam perencanaan APBN tahun depan Pajak kembali menjadi sumbangsih terbesar penerimaan negara. Target Pajak di tahun 2018 adalah sebesar Rp1.400 T.
3. PROSES PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBN 2017
APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan Undang- Undang. APBN dihasilkan dari penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, hibah dan dipergunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Nah, bagaimana penyusunan dan penetapan APBN-nya, tips hukum akan mengulas soal penyusunan APBN tersebut.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara dengan berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.
Dalam rangka penyusunan rancangan APBN, menteri di setiap kementerian selaku pengguna anggaran menyusun rencana kerja dan anggaran kementerian. Rencana kerja dan anggaran di susun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai. Kemudian rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada DPR untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan rancangan APBN.
BAB III
ANALISIS
Dengan mengusung tema “APBN 2017 Yang Kredibel, Efisien Dan Efektif, Serta Berkesinambungan “ pemerintah ingin melakukan reformasi pada perekonomian nasional dengan mengoptimalisasi tiga pilar utama pemerintah, yaitu pembangunan di bidang infrastrukur dari pinggiran ke pusat. Ada 5 sektor infrastruktur prioritas (energi, transportasi, jalan dan jembatan, air, dan perumahan). Kemudian optimalisasi di bidang pendidikan dan terakhir optimalisasi di bidang kesehatan.
Melalui poin-poin kebijakan fiskal pemerintah di 2017, mari kita lihat hubungannya dengan APBN dan pengaruhnya dengan perekonomian nasional.
A. Optimalisasi Pendapatan Negara
Penyumbang terbesar APBN kita adalah penerimaan dar sektor pajak sebesar Rp1.498,9 T. Kedua ada PNBP sebagai penyumbang terbesar sebanyak Rp250,0 T dan terakhir ada dana hibah sebesar Rp1,4 T. Presentase pajak sebagai sumber penerimaan negara adalah sebesar 77,6%, PNBP sebesar 14,3% dan dana hibah sebesar 0,1% dari total APBN 2017 sebesar Rp 1.750,3 T.
Dalam mendukung optimalisasi penerimaan perpajakan, pemerintah akan melakukan reformasi di bidang perpajakan, baik dalam bidang reformasi aturan hukum maupun bidang administrasi. Reformasi kebijakan ini berupa revisi UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Revisi UU PPN, Revisi UU PPH, serta Revisi UU Bea Materai.
pegawai pajak (fiskus) dalam mengemban tugas yang sangat berat. Perbandingan pengawasan fiskus terhadap wajib pajak berkisar sebesar 1:1000, sehingga dipastikan pengawasan terhadap wajib pajak sangatlah rendah sehingga dapat menghilangkan potensi-potensi pajak yang dapat digali. Mungkin inilah yang membuat Kementerian Keuangan sekarang sering kali membuka kesempatan kerja paling banyak daripada Kementerian yang lain. Kemudian ada peningkatan kapabilitas SDM dimana para fiskus lebih diperhatikan terutama dalam pendidikannya. Dalam alam realisasinya, sangat disayangkan karena anggaran dalam optimalisasi perpajakan masih sangat rendah, sehingga ini merupakan sebuah tugas berat bagi para fiskus dengan keterbatasan anggaran dari pemerintah. Namun dari beberapa reformasi yang dilakukan oleh pemerintah, harapan pemerintah adalah dengan ini kepatuhan pajak meningkat setelah realisasi tax amnesty di 2016, terciptanya sumber-sumber pajak yang baru yang taat agar penerimaan negara dalam pajak terus meningkat setiap tahunnya.
Kemudian dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak, optimalisasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah dengan membuka investasi dari investor asing maupun dalam negeri untuk menanamkan modalnya, peningkatan dividen dari BUMN, realisasi lifting minyak dan gas bumi kemudian peningkatan kinerja dari BLU. Mungkin pengaruh penanaman modal asing lebih berpengaruh kepada masyarakat daripada sumber PNBP yang lain. Salah satu cara pemerintah dalam meningkatkan investasi masuk adalah dengan cara para pengembang teknologi seperti smartphone/tablet, harus memenuhi unsur TKDN dalam pembuatan smartphonenya apabila ingin barang jualannya itu resmi diperdagangkan, sehingga mau tak mau raksasa teknologi seperti Xiaomi, Oppo bahkan Apple sendiri pun menanamkan dan akan membuka pabrik di Indonesia. Imbasnya, kesempatan kerja di Indonesia pun akan bertambah sehingga memacu pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
B. Pengelolaan Belanja Negara Secara Produktif dan Berkualitas
persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini dilakukan demi mendukung pembangunan yang produktif. Pemerintah cenderung lebih mengarahkan pengalokasian anggaran untuk pembangunan infrastruktur, daripada untuk subsidi energi layaknya pemerintahan sebelumnya.
Anggaran infrastruktur dalam APBN 2017 meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun 2016. Hal tersebut dapat tercapai dengan melalui peningkatan efisiensi belanja dan peningkatan earmark Dana Transfer Umum yang dikhususkan untuk infrastruktur. Dana Transfer Umum merupakan bagian dari Transfer Ke Daerah yang sepenuhnya menjadi kewenangan daerah dalam penggunaannya.
Sasaran dari pembangunan infrastruktur pemerintah di 2017 adalah pembangunan jembatan, perluasan jalan seperti jalan di perbatasan, trans sumatera, trans papua, pembangunan jalan tol, lalu ada perbaikan dan perluasan berbagai bandara, pembangunan dan perluasan pelabuhan dan tol laut, pembangunan dan perbaikan stasiun dan rel kereta api, pembangunan bendungan untuk keperluan persediaan air masyarakat dan jalur irigasi. Hal ini memang lebih baik daripada pemerintah hanya melakukan subsidi energi, karena sasaran subsidi yang masih kurang tepat, lagi pula pembangunan infrastruktur bersifat jangka panjang, berbeda subsidi yang hanya untuk kegiatan konsumsi. Pembangunan infrastruktur juga sangat membantu mobilitas warga yang dampaknya akan memudahkan pendistribusian barang sehingga harga kebutuhan menjadi lebih murah. Contoh seperti di Papua, dimana harga BBM disana mencapai Rp50.000,-, sekarang harga BBM di berbagai daerah sudah sama seperti harga yang ada di pusat. Hal itu membuat harga kebutuhan di Papua mengalami penurunan harga sehingga orang-orang disana cenderung mengkonsumsikan uangnya lebih banyak sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh secara berkesinambungan.
Pembangunan infrastruktur juga dilakukan dari pinggiran hingga ke pusat. Pemerintah tidak ingin ibukota sebagai patokan dalam pembangunan, karena hall ini bisa saja mengakibatan kesenjangan pada daerah pinggiran dan kota. Contohnya adalah pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN), pembangunan Trans Papua, Transfer daerah dan dana desa, perbaikan jaringan telekomunikasi, dll. Mempercepat pembangunan infrastruktur diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah. Masuknya sentuhan pembangunan di perbatasan juga akan memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa serta memperkuat keamanan dan pertahanan negara, disamping meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat setempat.
Sumber : https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017
Sumber : https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017
Jadi dalam melaksanakan belanja negara yang produktif dan berkualitas, pemerintah membuka konektivitas masyarakat dengan pembangunan
infrastruktur, melakukan efesiensi dan penghematan belanja pada K/L
pemerintahan. Pemerintah juga melakukan efektivitas dan produktivitas pada bidang sosial, melakukan subsidi non-tunai yang tepat sasaran, melaksanakan produktifitas di bidang yang di prioritaskan pemerintah, melaksanakan transfer daerah dan dana desa dalam meningkatkan fungsi desentralisasi serta
dekonsentrasi untuk memperkuat pembangunan di daerah dan desa.
C. Pengelolaan Pembiayaan Dengan Prinsip Kehati-Hatian (Prudent)
Karena Pengeluaran negara yang lebih besar daripada penerimaan negara, agar terciptanya pembangunan yang sesuai dengan rencana, pemerintah
memperhatikan prinsip kehati-hatian agar rasio utang terhadap PDB masih kecil dan dapat terkendali. Rasio utang kita memang masih sangat rendah dibandingkan beberapa negara berkembang yang lain. Namun pemerintah tetap harus
mengusahakan agar utang negara tetap kecil, sehingga pengalokasian anggaran dapat dioptimalkan dengan baik daripada harus digunakan untuk membayar beban bunga utang pemerintah.
Sumber : https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pemerintah dalam pelaksanaan APBN memperhatikan efisiensi, efektivitas, dan diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, dengan mengoptimalisasi tiga pilar utama pemerintah, yaitu infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Pemerintah juga mengupayakan peningkatan penerimaan negara dengan memperbaiki sistem perpajakan dengan cara meningkatkan kepatuhan WP ataupun menambah sumber-sumber pajak yang baru serta mengoptimalisasi PNBP. Pemerintah juga mengupayakan prinsip kehati-hatian dalam pembiayaan negara karena defisitnya anggaran dengan mengoptimalkan anggaran demi inovasi dan kreatifitas serta peningkatan daya saing.
2. Saran
Dalam memperhatikan belanja negara yang sangat besar dibandingkan pendapatannya, alangkah baiknya apabila pemerintah meningkatkan modal maupun usaha dalam peningkatan pemerintah, daripada pemerintah selalu melakukan utang setiap tahunnya. Pemerintah juga diharapkan agar tetap menjaga semangat pembangunan dengan mengusahakan pertumbuhan ekonomi hingga 7% agar Indonesia menjadi negara maju pada 2025.
Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan paper di kemudian hari, terima kasih.
Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan RI (n.d.) ‘Perekonomian Indonesia dan APBN 2017’. Accessed 10 October 2017 <https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017>.
‘Postur APBN 2017’(Image) (n.d.). Accessed 10 October 2017 <https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017>.
‘Belanja APBN’(Image) (n.d.). Accessed 10 October 2017 <https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017>.
‘Asumsi Dasar Ekonomi Makro’ (Image) (n.d.). Accessed 20 October 2017 <https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017>.
‘Anggaran Infrastruktur’ (Image) (n.d.). Accessed 28 October 2017 <https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017>.
‘Anggaran Pendidikan’ (Image) (n.d.). Accessed 28 October 2017 <https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017>.
‘Anggaran Kesehatan’ (Image) (n.d.). Accessed 28 October 2017 <https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017>.
‘Rasio Utang Beberapa Negara Berkembang’ (Image) (n.d.). Accessed 28 October 2017 <https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017>.
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (n.d.) ‘Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara’. Accessed 10 October 2017 <http://www.djpk.depkeu.go.id/attach/post-uu-no-17-tahun-2003-tentang-keuangan-negara/UU-63-61-uu17_2003.htm>.
Hidayat, Toni (2017) ‘Ringkasan APBN 2017’. Accessed 20 October 2017 <https://www.slideshare.net/TonyHidayat4/ringkasan-apbn-2017>.
Erisnanto (n.d.) 'Asumsi Dasar Ekonomi Makro’. Accessed 26 October 2017 <https://www.scribd.com/document/326226735/Asumsi-Dasar-Ekonomi-Makro>.
‘Penyusunan dan Penetapan APBN’(2016) Accessed 25 October 2017
<http://www.gresnews.com/berita/tips/502812-penyusunan-dan-penetapan-apbn/0/>.
Simorangkir, Eduardo (2017) ‘Gencar Bangun Infrastruktur, Jokowi Genjot Pertumbuhan Ekonomi RI’. Accessed 28 October 2017