MAKALAH PRINSIP-PRINSIP DAN PENDEKATAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPUH : Drs.Adang Heriawan, M.Pd
Disusun Oleh :
Hilda Dhaniartika Nurma’ardi 2227132175
IIIC PGSD
PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur bagi ALLAH yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Prinsip-Prinsip Dan Pendekatan Pengembangan Kurikulum”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berdasarkan sumber.
Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari ALLAH akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Prinsip-Prinsip Dan Pendekatan Pengembangan Kurikulum” serta masih banyak lagi yang saya jelaskan. Penyusun juga mengucapakan terimakasih kepada dosen kurikulum dan pembelajaran yang telah membimbing saya agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terimakasih.
Serang, 14 Desember 2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……… i
Daftar Isi ………. ii
BAB I Pendahuluan ……….…. 1
1.1 Latar Belakang ……….... 1
1.2 Rumusan Masalah ………... 1
1.3 Tujuan Penulisan ……….………….... 1
BAB II Pembahasan ………. 2
2.1 Pengertian Kurikulum...……... 2
2.2 Prinsip Pengembangan Kurikulum …... 2
2.3 Macam-macam pendekatan pengembangan kurikulum ... 7
a. Pendekatan berorientasi pada bahan pelajaran... 7
b. Pendekatan berorientasi pada tujuan…... 7
c. Pendekatan dengan pola organisasi bahan …... 7
BAB III Penutup ……….….…. 9
3.1 Kesimpulan ……….………...…. 9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan sekolah sering disebut pendidikan, sebab sudah memiliki rancangan kehidupan berupa kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis, jelas dan rinci. Dalam pelaksannanya, dilakukan pengawasan dan penilaian untuk mengetahui tingkat pencapaian kurikulum tersebut. Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekalah sangatlah strategis dan menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan.
Proses pembelajaran ditandai dengan aktivitas dan interaksi antara guru dengan peserta didik, serta antar peserta didik. Melalui pembelajaran matematika sesuai tujuannya, diharapkan mampu menjadi salah satu wahana untuk membangun dan mengembangkan implementasi dari pendidikan karakter. Upaya pembinaan karakter peserta didik menjadi peran strategis guru, di samping pengembangan kurikulum. Guru perlu memenuhi kualifikasi untuk menjadi guru yang profesional, misalnya mempunyai kompetensi yang mendukung sesuai tugas dan tangung jawabnya. Guru perlu membekali diri dengan kompetensi kognitif, pedagogis, sosial, dan kepribadian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum? 2. Apa prinsip pengembangan kurikulum?
3. Sebutkan pendekatan pengembangan kurikulum? 1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian kurikulum.
2. Mengetahui prinsip pengembangan kurikulum.
3. Mengetahui macam-macam pendekatan pengembangan kurikulum.
2.1 PENGERTIAN KURIKULUM
Secara umum kurikulum diartikan sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Pengertian kurikulum yang dianggap tradisional ini masih banyak dianut sampe sekarang.
Dalam pengembangan kurikulum sebagai suatu kegiatan pendidikan, timbul berbagai definisi lain, yaitu definisi yang menentukan berbagai hal yang termasuk dalam ruang lingkupnya.
Ditinjau dari asal katanya, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang mula-mulanya digunakan dalam bidang olah raga, yaitu “currere”, yang berarti jaak tempuh lari. Dalam kegiatan berlari itu tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai dari start sampai dengan finish. Jarak dari start sampe dengan finish ini disebut currere.
2.2 PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Setiap pengembangan kurikulum, selain harus berpijak pada sejumlah landasan, juga harus menerapkan atau menggunakan prinsip-prinsip tertentu. Dengan adanya prinsip tersebut, setiap pengembangan kurikulum diikat oleh ketentuan atau hukum sehingga dalam pengembangannya mempunyai arah yang jelas sesuai dengan prinsip yang telah disepakati.
Prinsip – prinsip yang biasa digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Menurut Sudirman S. antara lain:
Prinsip Berorientasi pada Tujuan
Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan Pendidikan Nasional. Tujuan kurikulum mengandung aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai; yang selanjutnya menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup ketiga aspek tersebut dan bertalian dengan aspek-aspek yang terkandung dalam tujuan Pendidikan Nasional. Prinsip Relevansi
Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi, dan system penyampaiannya harus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Prinsip Efektivitas
pengembangan kurikulum ialah mengusahakan agar setiap kegiatan kurikuler membuahkan hasil tanpa ada kegiatan yang mubazir dan terbuang percuma.
Prinsip Efisiensi
Implikasi prinsip ini mengusahakan agar kegiatan kurikuler mendayagunakan waktu, tenaga, biaya, dan sumber – sumber lain secara cermat dan tepat sehingga hasil kegiatan kurikuler itu mewadahi dan memenuhi harapan
Prinsip Fleksibilitas (keluwesan)
Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi, atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku. maka yang dilaksanakan adalah program pendidikan keterampilan industri. Prinsip Integritas
Implikasi prinsip ini mengusahakan agar pendidikan dalam suatu kurikulum menghasilkan manusia seutunya walaupn kegiatan kurikulernya terjabar dalam komponen kurikulum.
Prinsip sinkronisasi
Implikasi prinsip ini mengusahakan agar seluruh kegiatan kurikuler seirama, searah dan satu tujuan. Jangan sampai terjadi suatu kegiatan kurikuler menghambat, berlawanan atau mematian kegiatan – kegiatan lainnya
Prinsip berkesinambungan
Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagianbagian, aspek -aspek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses
Implikasi prinsip ini ialah mengusahakan agar dalam penyelenggaraan pendidikan dikelola dan dilaksanakan secara demokrasi.
Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keterpaduan yang bertitik tolak dari masalah atau topik dan konsistensi antara unsur-unsurnya yang pelaksanaannya melibatkan semua pihak, baik dilingkungan sekolah maupun pada tingkat intersektoral.
prinsip - prinsip umum :
relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; prinsip-prinsip khusus :
prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
Asep Herry Hernawan dkk (2002) dalam bukunya menjelaskan bahwa dalam mengembangkan sebuah kurikulum harus menganut lima prinsip yaitu:
Prinsip relevansi Prinsip fleksibilitas Prinsip kontinuitas Prinsip efisiensi Prinsip efektifitas
Untuk Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajar Pendidikan, ada beberapa prinsip tambahan yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral 1 berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2. Beragam dan Terpadu.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal,dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isikurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2.3 MACAM-MACAM PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.
Pada dasarnya strategi dan pendekatan adalah berbeda. Hal ini berarti strategi lebih sempit dari pada pendekatan. Pendekatan kurikulum ialah cara kerja dengan cara menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikut langkah-langkah pengembangan yang sistematis untuk menghaislkan kurikulum yang lebih baik. Ada berbagai macam pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan kurikulum, yaitu :
Mula-mula pelaksanan dalam perencanaan dan pengembanagan kurikulum itu berdasarkan materi. Initi dari proses belajar megajara ialah ditentukan oleh pemilihan materi. Pendekatan ini diterapkan di Indonesia dalm kurikulum sebelum kurikulum 1975. Kelebihan pendekatan ini ialah bahan pengajaran lebih flexible dan bebas dalam menyusunnya, sebab tidak ada ketentuan yang pasti dalam menentukan bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan. Kelemahannya ialah tujuan pengajaran kurang jelas, maka sukar ditentukan pedoman dalam menentukan metode yang sesuai untuk pengajaran.
2. Pendekatan berorientasi pada tujuan
Pendekatn ini menempatkan rumusan atau penetapan tujuan yang hendak dicapai dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar megajar . Penyusunana dengan pendekatan berdasarkan tujuan bahwa tujuan pendidikan dicantumkan terlebih dahulu. Dari tujuan-tujuan ini menjadi tujuan yang terperinci, yang akhirnya ke tujuan yang bersifat operasional.
3. Pendekatan dengan pola organisasi bahan
Pendekatan ini dapat dilihat dari pola pendekatan: subject matter curicululm, correlated curriculum, dan integrated curriculum.
Pendekatan pola subject matter curriculum. Pendekatan ini penekanannya pada mata pelajaran secara terpisah-pisah, misalnya: sejarah, ilmu bumi, biologi dan lainnya. Mata pelajaran ini tidak berhubungan satu dengan yang lainnya.
Pendekatan pola correlated curriculum Pendekatan dengan pola mengkelompokkan beberapa mata pelajaran yang seiring, yang bisa secara dekat berhubungan. Misalnya: IPA, IPS, dan sebagainya.
Pendekatan pola integrated curriculum
BAB III PENUTUP
2.3 KESIMPULAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, yang mana didalamnya mencakup beberapa hal diantaranya adalah: perencanaan, penerapan dan evaluasi.
Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip Berorientasi pada Tujuan Prinsip Relevansi
Prinsip Efektivitas Prinsip Efisiensi
Prinsip Fleksibilitas (keluwesan) Prinsip Integritas Prinsip sinkronisasi Prinsip berkesinambungan
Prinsip Objetifitas Prinsip Demokrasi
Lima prinsip Asep Herry Hernawan dkk (2002) dalam bukunya yaitu :
Prinsip relevansi Prinsip fleksibilitas Prinsip kontinuitas Prinsip efisiensi Prinsip efektifitas
Macam-macam pendekatan pengembangan kurikulum
1. Pendekatan berorientasi pada bahan pelajaran 2. Pendekatan berorientasi pada tujuan