Yoga Yudhistira
( 2012 031 0186 ) S2B8 – Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Ske ario
A ak pere pua ula di rujuk dari puskes as kare a di urigai ada ya ga ggua tu uh ke a g. A ak terse ut ha ya isa e ggu a . A ak terse ut elu isa erjala , aru isa e o a erdiri. A ak terse ut aka u ur uah da u ur susu serta kada g
-kada g asi i ya g dihaluska da i u dari otol.
Doker di puskes as e yataka ah a a ak terse ut ukup ula tetapi ke il u tuk asa keha ila . Berat ada a ak terse ut sulit aik da terus erada jauh di a ah rata-rata
erat ada a ak seusia ya. A ak terse ut da ora g tua ya i ggal di se uah ru ah ko traka da idak e iliki telefo .
A ak terse ut juga elu dii u isasi le gkap. I u isasi ya g asih kura g adalah
tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
. Nasi Ti
a. Ada ri ayat sakit gula, stroke, hiperte si,
. A ak ya g perta a sehat sehat atau agai a a?
. “u arize paie ts pro le orre tly . Cli i al diag osis or o parai e diag osis . Diag osis o the utriio
. Pe eriksaa Fisik . Pe eriksaa Pe u ja g
. Bagai a a asalah pada asyarakat terse ut dapat e pe garuhi ko disi kesehata a ak?
a. Ga ggua perke a ga i ara ha ya isa Akar asalah : si ulasi kura g
. Ga ggua elu isa erjala , aru isa e o a erdiri. Akar asalah : si ulasi kura g
. Cukup ula tetapi ke il u tuk asa keha ila ater tetapi KMK Akar asalah : polifaktorial
d. BB sulit aik da terus erada di a ah rata-rata erat ada a ak seusia ya.
Akar asalah : utrisi ya g i adekuat
. Apa hu u ga ko disi a ak itu sekara g de ga ri ayat kelahira ya? ‘i ayat kelahira ya, adalah ater da KMK.
. Me urut a da apakah pe ye a ga ggua perke a ga ya g pali g u gki dari a ak i i?
Multifaktorial.
. Ide iikasi Masalah :
Apa saja asalah ya g terjadi didala kasus?
a. Ga ggua perke a ga i ara ha ya isa Akar asalah : si ulasi kura g
. Ga ggua elu isa erjala , aru isa e o a erdiri. Akar asalah : si ulasi kura g
. Cukup ula tetapi ke il u tuk asa keha ila ater tetapi KMK Akar asalah : polifaktorial
d. BB sulit aik da terus erada di a ah rata-rata erat ada a ak seusia ya.
Akar asalah : utrisi ya g i adekuat
Ke apa BB sulit aik da terus erada di a ah rata-rata erat ada a ak seusia ya?
Ke apa ukup ula ater tetapi ke il u tuk asa keha ila ?, apa ya g terjadi pada a ak terse ut?
a. Klasiikasi Bayi2
i. Me urut hu u ga erat lahir/u ur keha ila , erat ayi aru lahir dapat dikelo pokka e jadi:
. sesuai asa keha ila “MK /Bayi ke il u tuk asa keha ila /s all for gestaio al age/ “GA
. ke il asa keha ila KMK , da
Bayi ya g dilahirka de ga erat lahir < perse il e urut graik lu he o
. esar asa keha ila BMK / Large for gestaio al age LGA
Bayi ya g dilahirka de ga erat lahir > perse il e urut graik lu he o
3
2
ii. Me urut erat lahir
. Bayi erat lahir re dah BBLR / LBW Lo irth eight
a. Bayi ya g dilahirka de ga erat lahir < gra ta pa e a da g asa gestasi.
. Bayi erat lahir ukup/ or al
a. Bayi ya g dilahirka de ga erat lahir > – gra . Bayi Berat Lahir Le ih
a. Bayi ya g dilahirka de ga erat lahir > gra . Lai lai VLBW da Luar iasa re dah Buku Pediatrika, p
iii. Me urut asa gestasi atau u ur keha ila
. Bayi kura g ula preter
- Bayi ya g dilahirka de ga asa gestasi < i ggu < hari - % kelahira di i ggris
- / ayi LBW
. Bayi ukup ula ater – i ggu – hari
. Bayi le ih ula poster > ii ggu hari
Hu u ga a tara u ur keha ila de ga erat lahir e er i ka ke ukupa
pertu uha i trauteri . IDAI, 4
Jadi pe ilaia pertu uha i trauteri dite tuka de ga e plot e gga arka , ere a aka erat ada ayi aktu lahir de ga usia keha ila pada er agai graik.5
3
Dasar-dasar pediatri, p53, David Hull & Derek I. Johnston
4
Textbook of Neonatology, 2008, IDAI, p11-13
5
Berat ada erupaka salah satu i dikator kesehata ayi aru lahir. “e ara u u , ayi erat lahir re dah da ayi de ga erat erle ih le ih esar resiko ya u tuk e gala i asalah.“eda gka , asa gestasi juga erupaka i dikasi kesejahteraa ayi aru lahir kare a se aki ukup asa gestasi se aki aik kesejahteraa ayi.
Ko sep ayi erat lahir re dah idak si o i de ga pre aturitas telah diteri a se ara luas pada akhir tahu -a . Tidak se ua BBL ya g e iliki erat lahir kura g dari gra
lahir BKB. De ikia pula idak se ua BBL de ga erat lahir le ih dari gra lahir
ater . Doku e tasi fe o e a pe eliia oleh grue ald , e u jukka / ayi
erat lahir re dah se e ar ya adalah ayi ater . IDAI, 8
Dala kasus i i dite uka a ak ya, Ater a u ke il u tuk asa keha ila
Kare a KMK, aka dapat disi pulka ada PJT Pertu uha ja i terha at .
6
6
Ke apa dapat seperi itu?
Pe ye a KMK atau BBLR-SGA Berat Bayi Lahir Re dah-S all for Gestaio al Age
Penyebab pertumbuhan janin terhambat (PJT)
PJT adalah kegagalan janin atau bayi mencapai potensial pertumbuhan genetiknya. (At A Glance, neonatologi, p20). Nama lain. Intrauterine Growth Retardation (IUGR). (IDAI 2008).
. Pe ye a dari I u
. .Paja a o at da /atau toksi
- O at terlara g kokai
- Perokok erat efek pali g e o jol pada i u erusia le ih tua
o - rokok/hari : - g BB Lahir o - rokok /hari : - g
. .Mal utrisi
Teruta a al utrisi gestasio al ya g terjadi pada i u de ga status utrisi prekeha ila ya g uruk
. .Ko disi edis I u
- Hiperiroidis e ya g idak terko trol - He oglo i opai
- Protei uria kro ik ya g idak dapat dijelaska % resiko JPT - A rupio plase ta kro ik
PLASENTA (Textbook of neonatology, IDAI, 2008, p16)
20-30% kasus gangguan pertumbuhan janin dianggap sebagai hasil penurunan aliran darah uteroplasenta pada kehamilan dengan komplikasi penyakit vaskular ibu. Keadaan klinis yang melibatkan aliran darah plasenta yang buruk meliputi
- keha ila ga da, - pe yalah-gu aa o at,
- pe yakit gi jal,
- pe yakit i feksi TO‘CH ,
- i sersi plase ta u ilikus ya g a or al, da - tu or askular.
Malnutrisi (Textbook of neonatology, IDAI, 2008, p16)
Ada 2 variabel bebas yang diketahui mempengaruhi pertumbuhan janin, yaitu berat ibu sebelum hamil dan pertambahan berat ibu selama hamil.
Ibu dengan berat badan kurang seringkali melahirkan bayi yang berukuran lebih kecil daripada yang dilahirkan ibu dengan berat normal atau berlebihan. Selama embriogenesis status nutrisi ibu memiliki efek kecil terhadap pertumbuhan janin. Hal ini karena kebanyakan wanita memiliki cukup simpanan nutrisi untuk embrio yang tumbuh lambat.
Meskipun demikian, pada fase pertumbuhan trimester ketiga saat hipertrofi (peningkatan ukuran) seluler janin dimulai, kebutuhan nutrisi janin dapat melebihi persediaan ibu jika masukan nutrisi ibu rendah.
Data upaya menekan kelahiran bayi berat lahir rendah dengan pemberian tambahan makanan kepada populasi beresiko tinggi (riwayat nutrisi buruk) menunjukkan bahwa kalori tambahan lebih berpengaruh terhadap peningkatan berat janin dibanding penambahan protein.
Faktor genetik
Diperkirakan 40% dari seluruh variasi berat lahir berkaitan dengan kontribusi genetik ibu dan janin. Wanita normal tertentu memiliki kecenderungan untuk berulangkali melahirkan bayi KMK (tingkat pengulangan 25-50%), dan kebanyakan wanita tersebut dilahirkan sebagai BBL KMK. Demikian juga sebaliknya (IDAI, 2008)
Cara mengetahui gangguan perkembangan?
Skrining Perkembangan (SARI PEDIATRI, Vol.3, No.3, Des 2001)
Menurut batasan WHO, skrining adalah prosedur yang relatif cepat, sederhana dan murah untuk
populasi yang asimtomatik tetapi mempunyai risiko tinggi atau dicurigai mempunyai masalah. 13,20 Blackman (1992) menganjurkan agar bayi atau anak dengan risiko tinggi (berdasarkan
anamnesis atau pemeriksaan fisik rutin) harus dilakukan skrining perkembangan secara periodik. Sedangkan bayi atau anak dengan risiko rendah dimulai dengan kuesioner praskrining yang diisi atau dijawab oleh orangtua. Bila dari kuesioner dicurigai ada gangguan tumbuh kembang dilanjutkan dengan skrining. 1
Skrining perkembangan DENVER II
Skrining perkembangan yang banyak digunakan oleh profesi kesehatan adalah Denver II, 2,13,14 antara lain karena mempunyai rentang usia yang cukup lebar (mulai bayi baru lahir sampai umur 6 tahun) 1 bulan - 6 tahun, mencakup semua aspek perkembangan dengan realiability cukup tinggi (interrates reability= 0.99, test-retest reability= 0.90). 13,20 Sampai tahun 1990 metode ini telah digunakan lebih dari 54 negara dan telah dimodifikasi lebih dari 15 negara (Frankenburgh dkk, 1990). 20
o Gerak otorik kasar gross otor
o Gerak otorik halus i e otor adapi e di dala ya terdapat aspek koordi asi ata da
ta ga , a ipulasi e da- e da ke il, pe e aha asalah ,
o Ber ahasa la guage di dala ya terdapat juga aspek pe de gara , pe glihata da
pe aha a ko u ikasi er al ,
o Perso al sosial di dala ya terdapat juga aspek pe glihata , pe de gara , ko u ikasi, gerak
halus da ke a diria .
Personal sosial
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Gerak motorik halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
Language
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.
Gerak motorik kasar
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. (TUMBUH KEMBANG ANAK, EGC, p71, 1995)
Uji Denver membutuhkan waktu cukup lama sekitar 30-45 menit (15-20 menit tumbuh kembang anak). Kesimpulan hasil skrining Denver II hanya menyatakan bahwa balita tersebut:
normal atau dicurigai ada gangguan tumbuh kembang pada aspek tertentu. 21 Normal, jika ia
dapat melakukan semua kemampuan (atau berdasarkan laporan orangtuanya) pada semua persentil yang masuk dalam garis umurnya. Walaupun ada 1 ketidakmampuan atau menolak melakukan pada persentil 75-90 masih dianggap normal. Dicurigai ada gangguan tumbuh kembang jika ada 1 atau lebih ketidakmampuan pada persentil > 90, atau 2 (atau lebih) ketidakmampuan/ menolak pada persentil 75-90 yang masuk garis umurnya. 21
Selain itu di dalam Denver II ada bagian terpisah untuk menilai perilaku anak secara sekilas. 21 Tetapi Denver II tidak mampu mendeteksi gangguan emosional, 21 atau gangguan-gangguan ringan.2 Tidak ada metoda skrining yang sempurna.
KPSP
Untuk memperluas jangkauan skrining perkembangan Frankenburg dkk,. (1990) menganjurkan agar lebih banyak menggunakan PDQ, karena mudah, cepat, murah dan dapat dikerjakan sendiri oleh
orangtua atau dibacakan oleh orang lain (misalnya paramedis atau kader kesehatan). 20 Jika dengan PDQ dicurigai ada gangguan perkembangan, anak tersebut dirujuk untuk dilakukan skrining dengan Denver II yang lebih rumit, lama dan harus dilakukan oleh tenaga terlatih. 20
Kuesioner ini sampai sekarang masih dianjurkan oleh Depkes untuk digunakan di tingkat pelayanan kesehatan primer (dokter keluarga, Puskes as seri g dise ut se agai uku hijau erjudul Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita Depkes RI 1994 yang telah diuji coba di beberapa propinsi, tetapi tampaknya jarang dimanfaatkan. Bahkan beberapa dokter Puskemas tidak tahu adanya buku tersebut, atau tidak tahu cara penggunaannya karena tidak pernah diajarkan.
Apa saja ya g perlu a da gali u tuk e getahui asalah pada kasus i i?
STIMULASI DETEKSI INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
7Setiap orang tua menginginkan mempunyai anak yang sehat, cerdas, sholeh, berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan mempunyai generasi penerus yang mampu bersaing dan unggul ditengah persaingan global yang sangat kompetitif, hal ini harus dianggap sebagai suatu investasi untuk masa depan dan hal ini juga merupakan Hak Anak, seperti yang tercantum dalam Undang-u da g Dasar , pasal B ayat ; “etiap a ak erhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan &
diskri i asi .
Salah satu upaya untuk mendapatkan anak yang seperti diinginkan tersebut adalah dengan melakukan upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita atau yang dikenal dengan nama Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
Upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dan anak prasekolah merupakan tindakan skrining atau deteksi secara dini (terutama sebelum berumur 3 tahun) atas adanya penyimpangan termasuk tindak lanjut terhadap keluhan orang tua terkait masalah pertumbuhan dan perkembangan bayi, anak balita dan anak prasekolah, kemudian penemuan dini serta intervensi dini terhadap penyimpangan kasus tumbuh kembang akan memberikan hasil yang lebih baik.
Upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dan anak prasekolah dilakukan melalui
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0 – 6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh ibu, ayah, pengganti orang tua/ pengasuh anak, anggota keluarga lain atau kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip dasar Stimulasi
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak , terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak.
6. Gunakan alat bantu/ permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak.
7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan. 8. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
3 Jenis deteksi dini tumbuh kembang.
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di puskesmas dan jaringannya, berupa:
Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/menemukan status gizi kurang/ buruk dan mikrosefali/ makrosefali.
Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (Keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.
Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah
mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
Deteksi dini Penyimpangan pertumbuhan
Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dilakukan dengan
- pe gukura Berat Bada terhadap Ti ggi Bada de ga tujua u tuk e e tuka status
gizi a ak, or al, kurus, kurus sekali atau ge uk.
- “elai itu, juga dilakuka pe gukura Li gkar Kepala A ak LKA de ga tujua u tuk
e getahui li gkar kepala a ak dala atas or al atau diluar atas or al.
Skrining/ Pemeriksaan perkembangan anak menggunakan Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
Tes Daya Dengar (TDD) dengan tujuan untuk menemukan gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat segera ditindak lanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak.
Tes daya Lihat (TDL) dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini kelainan daya dengar
agar segera dapat dilakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih besar.
Ada beberapa jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan mental emosional pada anak, yaitu:
Kuisioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak umur 36 bulan sampai 72 bulan. Tujuan untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan/ masalah mental
emosional pada anak prasekolah.
Ceklist Autis anak praseolah (Checklist for Autism in Toddler/ CATT) bagi anak umur 18 bulan samapai 36 bulan.
Tujuan untuk mendeteksi secara dini adanya Autis pada anak umur 18 bulan – 36 bulan.
Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
menggunakan Abreviated Conner Rating Scale bagi anak umur 36 bulan ke atas.