• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Naskah Melayu dengan Nama dan Tokoh Perempuan 128 1 10 20171017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of Naskah Melayu dengan Nama dan Tokoh Perempuan 128 1 10 20171017"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

24 SUSASTRA

15.42d Ngk§ BbOriurawa karuoa-n pijah dinina

Ketika itu Bhurisrawa mati mengenaskan, dihinakan

Penelitian kecil ini berhenti di sini. Pup uh 16 yang menceritakan J ayadratha gugur belun1 diteliti.

Kesimpulan

Dari aoalisis pupuh 14 dan 15, tampak bahwa dalam Kakawin Bhiiratayuddha ada ungkapan fonnulaik. Ungkapan ormulaik itu tidak hanya mempakan sarana pengarang untuk memenuhi kaidah metum, tetapi juga mempuoyai ungsi untuk membina cerita, seperti menandai batas­ batas unit cerita baik episode, sub-episode maupun bagian yang lebill kecil lagi. Ungkapan fonulaik itu pun mempakan sarana untuk menengarai pembaca, seperti mengarahkan pandangan dan harapan pembaca.

Pastilah hasil penelitian sekecil ini masih harus dikaji lagi dengan menelaah bahan yang lebih luas dengan pengamatan yang lebih teliti dan perumusan yang lebih cennat.

Acuan

Lon.l,Albert B. 1976. The Singer of Tales. New York: Atheneum (terbitan pertama, 1960).

Supomo, S. 1993. Bh6ratayuddha: An Old Javanese Poem and Its Indian Souces. New Delhi: International Academy of Indian Culture; Aditya Prakashan. Eata­

Pr aka Series 373.

Tceuw, A. 1984. Sastra dan llmu Sastra: Pe11ga111ar Teori Saslra. Jakarta: Pustaka Jaya.

N askah Melayu dengan N ama dan Tokoh

Perempuan

1

Dewaki Kramadibrata

Universitas Indonesia

Abstrak

This paper discussed Malay manuscripts which titled with womens' name and they also conduct as the heroine. The heroine, for example Siti Zawiyah and Siti l lasanah, were described as a beautiful lady, kind hearted, and very obedient to God. Meanwhile, Siti Zuhrah (she disguised as a man) was described as an ideal llcro.

Kata kunci: naskah Melayu, tokoh perempuan, citra percmpuan.

t. Pengantar

\ fakalah ini ditulis untuk menunjukkan adanya naskah Mclayu yang

l V

lberjudul dengan nama perempuan dan sekaligus menjadi tokoh utama n:rita. Jumlah naskab semacam itu tidak banyak, Jebib kurang 17 judul '-lJa.2 Beberapa naskah sudah disunting sehingga dapat dibaca dan dikaji ,�inya. Ada naskah yang belum disw1ting sehingga membuka peluang untuk d1jadikan objek penelitian selanjunya.

Makalah ini masih merupakan sebuah kajian awal dan disajikan il'Cara deskriptiftanpa menggunakan pendekatan teori apa pun. Metode

Makalah ini semula disajikan pada Seminar lntemasional Sasra Asia Tcnggara di Korea, 9-11 November 206.

▸ Baca selengkapnya: kliping tokoh pahlawan

(2)

penelitian yang dilakukan adalah analisis pustaka. Yang hendak ditunjukkan dalam makalah ini adalah bagaimana penggambaran tokoh wanita dalam naskah Mclayu.

Di antara khazanah naskah Melayu yang ribuan jumlahnya, ada beberapa yang berjudul dengan nama perempuan yang sekaligus menjadi tokoh utamanya. Setelah menelusuri berbagai katalog Melayu (van Ronkel, 1909; Sutaarga dkk., 1972; Rickles dan Voorhoeve, I 977; Perpustakaan Negara Malaysia, 1991 dan 1992; Behrend, 1998; Wieringa, 1998; serta Iskandar, 1999), ditemukan beberapa judul yang dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni syair dan hikayat. Ada syair yang telah tertelusuri, yakni Syair Ken Tambuhan, Syair Bidasari, Syair Siti Zawiyah, Syair Putri Akal, Syair Siti Zuhra, Syair Ratu Juita, Syair Siri Kubah, Syair Perempuan Buja11g, dan Syair Siti Zubaidah Perang China. Selanjutnya, tiap-tiap syair tersebut dapat diuraikan sekadamya sebagai berikut.

l.Syair Ken Tambuhan.

A. Teeuw ( 1966) tel ah membuat edisi teks naskah ini. Syair ini berisi kisah cinta romantis antara Ken Tambuhan dengan Raden Panji Cekel Waningpati. Cekel Waningpati, putra raja Kuripan, jatuh cinta pada Ken Tambuhan, puri tawanan raja Kuripan. Karena tidak setuju, Ken Tambuhan dibunuh oleh permaiswi. Cekel Waningpari sangat bersedih, tetapi berkat takdir dewata, Ken Tambuhan dihidupkan kembali. Mereka hidup berbahagia. 2.Syair Bidasari.

Tuti Munawar ( 1978) telah membuac edisi teks naskah ini. Syair ini berkisah tentang seorang putri bemama Bidasari yang ditinggal ayah dan ibunya di hutan karena kerajaanayahnya diserang musuh. Setelah mcngalami berbagai penderitaan, Bidasari akhimya hidup bahagia.

3.Syair Siti Zawiyah.

Syair ini dikenal juga dengan nama Syair Haris Fadilah. Hanizah Bt. H. Yahya (1992) telah membuat edisi teks naskah ini. Isi cerita dapat dilihat pada Ringkasan Cerita.

4. Syair Putri Akal ( dikenal juga dengan nama Syair Putri Handel an). Syair ini mengisahkan Putri Akal yang memperdaya suaminya sendiri, lcmtama karena suaminya menduakan dirinya. la mendapatkan haknya kcmbali (Liaw, 1993: 221-222).

5.Syair Siti Zuhra.

Siti Zahra Yundiai ( 1997) telah membuat edisi teks naskah ini. Isi cerita dapat dilihat pada Ringkasan Cerita.

6. Syair Ratz, Juita.

I lelum ada edisi teks. Syair ini disalin di Pulau Penyengat pada 1865-1866. lsinya mengisahkan perjuangan Ratu Agung untuk mcmperoleh Putri Kemala Khairani yang dilihat dalarn mimpinya (lskandar, 1999: 732). 7 Syair Siti Kubah.

lklum ada edisi teks. Syair ini mengisahkan Siti Kubah, putri raja Medali Negara yang dibuang ke hutan karena difitnah. Ia kemudian menikah dengan Sultan Bandar Syah dan memperoleh kembali kerajaannya (Jskandar, 1999: Ml).

I Syair Perempuan Bujang.

lklum ada edisi teks. Teks ini ternasuk dalam kumpulan naskah koleksi Van derTuuk (Cod.Or. 3339). Naskah disalin oleh Suhairni (Adaims Usman) ,h Krukut (Iskandar, 1999: I 67).

11 Swiir Siti Zubaidaz Perang China.

I tl1si teks dibuat oleh Abdul Mutalib Abdul Gani (1983). Syair ini 111l·ng1sahkan Siti Zubaidah, perempuan yang menyamar menjadi laki-laki 1111luk mencari suaminya. la berpetualang dan mengalan1i berbagai rintangan

.1111pai akhimya berhasil bertemu kembali dengan suami dan anaknya.

(3)

28 SUSASTRA

Manikam. 1. Hikyat Fatima.

Hkayat Fatimah Dinikahkan Allah atau Hikayat Fatimah Bersuami dan Hikayat Fatimah Berkata-kata dengan Zu1fakar atau Hikayat Zu1fakar. Cerita ten tang Fatima ini biasanya termasuk dalam satu himpunan ko1eksi naskah, antara lain dalam koleksi Klinkert (Kl. 3) bersama dengan Hikayat Amir Hamzah (Iskandar, 1999: 703) atau dalam naskah koleksi K.ITLV (K.ITLV Or. 146) bersama dengan Hikayat Nabi Mikraj, Hikayat Wasial Nabi (Iskandar, 1999: 790). Sampai saat ini, belum ditemukan edisi teks. Liaw Yock Fang tidak nembicarakan isi teks Fatima ini, tetapi ia menyebutnya sebagai bagian cerita Nabi bersama keluarganya (Liaw, 1993: 237).

2. Hikayat Putri Salamah (dikenal juga dengan nama Hikyat Fartana Islam).

Edisi teks telah dibuat oleb Dian Pangsib (?). Hikayat ini berisi petunjuk bagi kawn wanita unruk nenjadi istri yang baik.

3.Hikayat Siti Zubaidah.

Tidak ada keterangan tentang isi teks. Naskah ini disimpan di School of Oriental and African Studies di London dalam kumpulan naskah bemomor MS37082 (Ricklefs dan Voorhoeve, 1977: 162).

4. Hikayat Siti Abasah.

Tidak ada keterangan tentang isi teks. Naskah ini disimpan di Royal Asi­ atic Society Li London, dalam kumpulan naskah koleksi Rales Malay 76 (Ricklefs dan Voorhoeve, 1977: 142)

5.Hikayat Siti Marwah.

Naskah ini disimpan di Bibliotbeque Nationale Paris di Perancis dengan nomor kode Mal.-pol 69. Teks berisi cerita tentang Siti Maiwah yang ditinggal suaminya berdagang. la dititipkan kepada aLik ipamya, Khoja Ali. KhojaAli jatuh cinta kepada Siti Marwah, tctapi Siti Mawah menolak. Ia difitnah, lalu diusir. Siti Marwah sampai ke sebuah negeri. Ia diterima oleh sultan negeri itu dan menjadi tabib yang termasyhur. Khoja Ali mcnjadi buta karena berdusta. Ia dibawa berobat ke Siti Marwah. Siti Marwah hanya

OEWAKI KRAMADIBRATA 29

menyuruh Khoja Ali berbicara jujur. Setelah KhojaAli menceritakai1 segala pcrbuatan jahatnya, lalu menjadi sembuh. Siti Marwah bertemu kembali dcngan suaminya (Perpustakaan Negara Malaysia, 1991: 65).

C>. Hikyat Bibi Sabariah dan Hikayat Siti Hasanah yang terdapat dalam kumpulan cerita Hikayat Byan Budiman.

Fdisi teks dibuat oleh Balai Pustaka (1993, cetakan ke-5). Isi cerita Hikayat \'/ti Hasanah dapat dilibat pada Ringkasan Cerita.

1 lfikayat Ga/uh Digantung.

1 l:lum ada eLisi teks. Naskah ini disimpan di Pepustakaan Nasional, Jakarta 1kngan nomor kode Ml. 5 13 (Behrend, 1998: 292). Isinya mengisahkan < 1aluh, yang karena diuna-guna, berbuat dosa dengan mengusir Panji, ,11aminya. Ce1ita selanjunya mengisahkan usaba Galuh untuk mendapatkan 1wminya kembali. Ketika bertemu kembali dengan suainya, Galuh ,hgnntung di pohon randu oleh Panji. Panji kemudian meninggalkannya. • .arena pertolongan Batara Kala, Galuh diturunkan dan dijadikan laki-laki. I kngan status sebagai laki-laki, ia dapat mengalahkan tanah Jawa. Ia �-l mudian menjacLi den dam kpada suaminya dan tidak mau ertemu dengan l',tnJi meskipun Panji berusaha menemuinya. Setelah dibantu dengan tapa ,·11kma Ludira, hati Gal uh mencair dan ia mau menerima suaminya kembali (lhom, 1997: 206-208).

l/1kayat Putri Johar Manikam (sering juga disebut Hikayat Johar 1/,mikam).

I ,lts1 teks telah diterbitkan De Hollander(l 845) dan Juynboll (1899). Isinya 1111 ·ugisnhkan seorang puri raja Harun al-Rasyid yang dirayu oleh seorang � ult Karena menolak cinta, puri tersebut diinah dan hm mati. 1 hclum hukuman dilaksanakan, ia bertemu dengan Syah Johan, raja 1),1111.iskus. Putri menikah dengan Syah Johan, mempunyai tiga orang anak. I:, � �·mbali hendak menengok ayahnya, tetapi dilnah. la kemudian 1 i!( 11 yamar menj adi laki-la ki dan berpetualang ke Etiopia dan Roma. Setelah it\ 11:ulami berbagai peristiwa, anya ia kembali betemu dengan sui (!,111 ,1yalmya (Iskandar, l 999: 21 ).

(4)

perempuan dari kelompok syair, yaitu Syair Siti Zawiyah dan Syair Siti Zuhra dan seorang tokoh perempuan dari kelompok hikayat, yaitu Hikayat Siti Hasanah. Siti Zawiyah diambil sebagai contoh karena ia digambarkan sebagai tokoh perempuan yang sabar. Tanpa mengubah diri menjadi laki­ laki dan mengalami petualangan, ia berhasil menundukkan suaminya. Siti Zuhra diambil sebagai contoh karena ia digambarkan sebagai "tokoh pahlawan: berani seperti laki-laki, (tcrutama karena ia menyamar sebagai laki-laki) dan berhasil mengalahkan Raja Sarani, musuhnya. Siti Hasanah diambil sebagai contoh karena ia digambarkan sebagai tokoh yang mengalarni berbagai penderitaan karena kecantikannya. la kemudian menyamar sebagai laki-laki dan diangkat menjadi raj a. Mcskipun demikian, ketika bertemu kembali dengan suaminya, ia meninggal dunia.

2. Ringkasan Cerita a.Syair Siti Zawiyah

Di negcri Basrab ada seoraug saudagar kaya dan tennasyhur. la mempunyai istri dan seorang anak perempuan bemama Siti Zawiyah. Selain cantik, Siti Zawiyah mempunyai akhlak yang baik. Suatu saat, orang tua Siti Zawiyah meninggal dunia. Sebelum meninggal, ayahnya bcrpcsan agar ia taat pada peintah Allah, mempelajari ilmu akhirat, berhati-hati memiW1 suami, dan berhati mulia kepada setiap orang. Siti Zawiyah berusaha mencari ilmu akhirat, tetapi ia terperosok mempelajari ilmu hitam sehingga banyak laki-laki yang melamarnya. Setelah menyadari kekelir11annya, Siti Zawiyah meninggalkan ilmu hitamnya. Setelah itu, ia bertemu dengan seorang kakek yang mengajar ilmu yang dicarinya.

Semcntara itu, Sultan Basrah mempunyai seorang anak laki-laki bemana Haris Fadilah. Haris Fadilah berwajah tampan, hidup bermewah­ mewah, suka menunggang kuda dan berfoya-foya. K arena ketampanannya, ia disukai banyak wanita, termasuk empat orang wanita. Mereka mengguna-gunai Haris Fadilah sehingga Haris Fadilah tinggal bersama mereka. Perbuatan ini diketahui Sultan Basrah. Ia kemudian menikahkan Haris Fadilah dengan Siti Zawiyah.

Meskipun telah menikah, perilaku Haris Fadilah tidak beiubah. la tetap berhubungan dengan keempat wanita tersebut. Siti Zawiyah mengetahui perbuatan suaminya, tetapi ia tidak memberitahukan Sultan

Basrah. Akhirnya, Sultan Basrah mengetahui perbuatan anaknya. Sebagai pengajaran terakhir, Sultan Basrah menyuruh Haris Fadilah berdagang. 1 laris Fadilah pergi berdagang dengan membawa pesanan dari keempat wanita beiupa barang mahal, sementara Siti Zawiyah hanya meminta dibelikan akal.

Usaha dagang Haris Fadilah berhasil. Ia mampu membeli semua pcsanan keempat wanita, kecuali pesanan Siti Zawiyah. Di sebuab kampung, ia bertemu dengan seorang tua yang dapat memberi jawaban ,1tas "teka-teki" pesanan Siti Zawiyah. Dari orang tua itu pula ia mendapat "akal" untuk menghadapi empat wanita simpanannya.

Haris Fadilah kembali ke negeri Basrah. Ia meninggalkan harta dan kcuntw1gannya di kapal. Ia pergi ke rumah empat wanita simpanannya dcngan pakaian kotor. Mereka mengusir Haris Fadilah. Haris Fadilah �adar bahwa Siti Zawiyah adalah istri setia dan mencintainya dengan tulus. Setelah itu, Haris Fadilah diangkat mcnjadi Sultan Basrah dan Siti Zawiyah menjadi pe1maisurinya.

h Syair Siti Zuhrah

(5)

32 SUSASTRA

Di tengah pejalanan, Siti Zuhrab dan Nurkiyah bertemu dengan seorang syekb di Gunung Sungiran. Syekb itu mengajarkan ilmu kebal· senjata kepada kedua putri. Setelah selesai belajar, Siti Zubrah pamit hendak pergi ke negeri Yaman. Di perjalanan, mereka bertemu dengan Sultan Mesir. Siti Zuhrah memperkenalkan dirinya dengan nama Syarif lstur dan Nurkiyah dengan nama Muhammad Basri. Mercka kemudian diangkat anak olch Sultan Mesir. Se tel ah Sultan Mesir meninggal, Syarif Istur diangkat menjadi raj a. Karena ketampanannya, banyak wanita yang tergila-gila kepadanya.

Suatu ketika, Sultan Syarif hendak mencari perempuan yang dapat dijadikan istri. Dari wazir, ia mengetahui bahwa ada putri di negeri Sahristan, Indra Pura, dan Irak. Sultan Syarif pergi ke negeri Sahristan. Dalam perjalanan, ia bertemu dcngan Sidi Maulana yang hendak mernbantu Raja Sahristan mencari kedua putri yang hilang. Tcrjadi pertempuran antara Sultan Syarif dan Sidi Maulana. Sidi Maulana dapat dikalahkan dan dibawa ke Mcsir. Atas penintaan Sidi Maulana, Sultan Syarifbersedia menca1i kedua putri Rja Sahristan yang hilang. Di tcngah perjalanan, mereka bertemu dengan Rja Sarani dengan pasukannya. Mereka bcrhasil mengalahkan Raja Sarani.

Selanjutnya, Sultan Syarifbertemu dengan pasukan putra Raja Irak dan pasukan putra Rja Sahristan yang sedang mencari puri yang hilang. Sultan Syarif menantang mereka berperang dan menang. Ia menawan putra Raja Irak dan putra raja Sahristan dan memenjarakan mereka. Setelah beberapa lamanya, ia membebaskan tawanan dan mengangkat mereka menjadi menteri, hulubalang, bendahara, laksamana, dan hulubalang. Sementara itu, Raja Sarani sedang mengumpulkan kekuatan untuk menyerang negeri Sahristan, Irak, dan Indra Pura.

Sultan Sahristan diserang oleh Raja Sarani dan dapat dikalahkan. Raja Sahristan bersama permaisuri dibuang ke parit. Mereka akan dibebaskan jika bersedia masuk agama Nasrani. Raja Sahristan menolak. Sultan Syarif datang menolong dan raja Sarani dapat dikalahkan. Raja Sahristan mencurigai Sultan Syarif sebagai putrinya hilang. Suatu hari, Sultan Syarif menyamar menjadi seorang ahli nujum. Ia meramalkan bahwa dalam waktu dekat, Sultan Sahristan akan segera bertemu dengan kedua putrinya.

DEWAKI KRAMADIBRATA 33

Sultan Sahristan memberitahukan pem1aisuri bahwa kedua purinya yang hilang adalah Sultan Syarif dan Muhammad Basri. Mereka segera menyusul ke negeri Mesir. Terjadilah pertemuan yang mengharukan. Sctelah itu, Siti Zubrah menikah dengan Sidi Maulana yang memang scjak awal telah mencintainya. Mereka menjadi raja di Mesir.

: Hikayat Siti Hasanah

I )i sebuah negeri tinggal seorang saudagar. la mempunyai istri cantik hcmama Siti Hasanah. Karena saudagar akan berdagang, ia menitipkan S1tiHasanah kepada saudaranya. Temyata, saudara saudagar ini jatuh cinta kepada Siti Hasanah dan berusaha merayunya. Siti Hasanah menolak cinta \iludara suaminya. Saudara suaminya marah dan mcmfitnah Siti Hasanah tclah bczinah dengan mengajukan saksi palsu. Siti Hasanah dihukum rajam, t'tapi karena tidak berdosa, ia selamat.

Siti Hasanah ditolong oleh orang Baduwi. Ia memelihara anak or­ ang Baduwi dengan penuh kasih sebagai ungkapan tanda terima kasihnya. Akan tetapi, malapetaka kembali menimpa Siti Hasanah. Habsyi, pcmbantu orang Baduwi jatuh cinta pada Siti Hasanah, tetapi Siti Hasanah 111cnolak. Habsyi membunub anak orang Baduwi dan meleta.kan pisau d1 tangan Siti Hasanah. Siti Hasanah diusir dari rumah orang Baduwi.

Siti Hasanab berjalan beberapa waktu sampai ia tiba di sebuah negeri. f ,1 mcnyelamatkan seorang pencuri yang bendak dihukum. Pencuri itu � l'nudian mengikuti Siti Hasanah ke mana pun ia pergi. Ketika sampai d1 sebuah pclabuhan, Siti Hasanah dijual kepada orang kapal. Siti I lusanah dibawa bcrlayar. Selama pelayaran, banyak orang yang jatuh 1 i111a kepada Siti Hasanah. Siti Hasanah sangat takut, lalu ia berdoa. I kngan kuasa Allah, muncul angin ribut dan menghancurkan kapal. Siti I lasanah selamat sampai di daratan, lalu ia menyamar menjadi laki-laki d,111 masuk ke dalam sebuah negeri.

(6)

Jumat, bahkan dapat mengobati orang sakit. Oleh karena itu, banyak orang dari negeri lain yang berobat.

Sementara itu, suami Siti Hasanah kembali dari peniagaan. Ia menanyakan Siti Hasanah kepada saudaranya. Saudaranya mengatakan bahwa Siti Hasanah telah mati. Saudagar sangat bersedih hati. Suatu saat, semua orang yang telah mencelakai Siti Hasanah menderita sakit. Mereka berobat kepada Siti Hasanah. Suami Siti Hasanah juga membawa saudaranya yang menderita sakit. Saudagar itu tidak mengenali Siti Hasanah. Siti Hasanah hanya mengatakan agar mereka bertobat dan selalu berbicara jujur.

Siti Hasanah meminta saudagar untuk kembali minggu berikutnya. Setelah tiba waktunya, Siti Hasanah menanyakan kabar tentang istri saudagar itu. Saudagar mcnceritakan bahwa istrinya telah mati. Siti Hasanah bertanya apakah saudagar akan mengenali istrinya j ika masih hidup? Saudagar menjawab bahwa ia akan mengenali istrinya. Siti Hasanah kemudian berganti baju. Saudagar sangat gembira mebhat Siti Hasanah masih hidup. Meskipun demikian, Siti Hasanah meminta suaminya bersabar karena ia mau melaksanakan salat Asar. Sa yang, Siti Hasanah meninggal dalam sujud.

3. Penggambaran Tokoh Siti Zawiyah, Siti Hasanah, dan Siti Zuhrah Siti Zawiyah dan Siti Hasanah digambarkan sebagai wanita yang cantik.

a. Siti Zawiyah

Saudagar nan anaknya satu Seorang perempuan anaknya itu Cantik mjefu usul yang tentu Sepe1ti mas sembilan batu

Siti Zawiyah konon namanya Terlalu elok baik parasnya Zamannya itu sukar bandingannya Taat dan bakti serta yakinnya

Puti uning scderhana sedang

Pinggangnya ramping dadanya bidang Rambutnya ikal mayang seludang

Gcmar sekali kita memandang (Hanizah, 1992: 30)

h. Siti Hasanah

Seka Ii peristiwa Hasanah pun bermain-main dengan anak Beduwi itu. Maka pada ketika itu ada scorang Habsyi hamba Beduwi itu. Maka ia pun datang kc mmah t1iannya itu, maka ia terpandang kepada muka Hasanah itu tcrlalu amat baik parasnya dan rupa sikapnya. (Balai Pustaka, 1993:

IXO)

Siti Zawiyah dan Siti Hasanab wanita berbakti dan setia.

,1 S1ti Zawiyah

Siti Zawiyah konon namanya Terlalu elok baik parasnya

Zamannya itu sukar bandingannya

Taat dan bakti serta yakinnya (Hanizah, 1992: 30)

Ayuhai nona, nyonya dan tuan Cerita saudagar sangat bangsawan Ada anaknya seorang perempuan

ltulah konon sangat setiawan (Hanizah, 1992: 28)

h. Siti I Iasanah

\ lkisah maka kata sahibul bikayat. Ada seorang perempuan bersuami akan 1·ornng saudagar. Maka suaminya terlalu kasih akan istrinya karena

pn:mpuan itu terlalu bakti akan suaminya dan teguh setianya. (Balai l'uslaka, 1993: 179)

S1ti Zawiyah wanita bijaksana, sabar, dan tidak mau menjelekkan ,uaminya, mengurus segala keperluan suaminya. la juga beriman dan t.1;11 pada perintah agama. Siti Zawiyah memahami perasaan suaminya �.mg tidak mencintainya dan hanya mengingat keempat gundiknya.

(7)

36

Siti tahu dalam kira-kira Tiada membuka satu suara Di dalam hati Siti bicara

Melihat laku ha! suaminya Suda mengerti dalam pikirannya Putra ini sangat bimbangnya Pura-pura beradu dengan sabamya

Siti pun suda sampai mengerti Hal suami empunya hati Khabanya itu sudah pasti

Siti keempat hendak didapat1 (Hanizah, 1992: 104)

Demikian pilar Siti meogindra Iman tauhid sangat sempuma ltulah tandanya perempuan bijaksana

SUSASTRA

Memandang Jaku diartikan makna (I lanizah, 1992: I 05)

Bcrbalik pikir Siti bestari Karena ilmu sudah dipelajari Ayahku juga suru mencari Baik juga aku sabari

Baikjuga aku sabarkan Kata orang tuaku coba 'kan Jikalau ada Allah takdirkan Kemudian aku dapat kebajikan

Karena janji daripada azali Jodoku umpama tali Suamiku pasti kembali

Tiada mungkir sekali-kali (Hanizah, 1992: 113)

DEWAKI KRAMADIBRATA 37

S1ti Zawiyah mengurus persiapan keberangkatan suaminya dengan tulus.

Siti meoengar kata suruhan Tersenyum manis S1ti bangsawan Sambil bcrkata pcrlahan-lahan, "Suda kub1kin perbckalan."

Siti mcnyuruhkan scgala sahaya Berbuat bckal Haris mulia Tikar dan bantal suda sedia

Tanpa adat orang kaya (Hanizah, 1992: I 64)

S1t1 Zawiyah meminta dibelikan "akal" dan mendoakan keselamatan uarrunya.

Empat duit sen engkau berikan Pesanku aka! tolong belikan Yang lain tiada aku gemarkan Sebole-bolenya minta cari'kan

Akan pesan tuanmu 1tu Aku berdoa sembah tertentu Ya Illahi ya Allah ya Tuhanku

Beri selamat atas suamiku (Hanizah, 1992: J 74-175)

111 /.aw1yah menerima suaminya kembali dengan tulus.

Danpada Siti orang berbudiman Orang saleh lagi benan

Menantikan suami beberapa zaman

Belon dikcnal laku dan roman (Hanizah, 1992: 240)

(8)

untuk beribadat.

Berdatang sembah paduka ananda Bermohonlah ia pada baginda "Jikalau ada titah dan sabda Se-Jumat sekali mohon ananda

Jikalau ada rahimnya tuan

Di makam ayahanda dibacakan Quran Ratib dan tahlil disedekahkan

Demikian itu yang patik nazarkan

Khulhu dan Fatihah wasiat ayahanda ltulah pesan saudagar ayahanda Setelah sultan mendengar sabda Suka terlalu di dalam dada

Tatkala hidup saudagar berwasiat Khulhu dan Fatihah sampai tamat Supaya yang mati mendapat rahmat

Kita yang hidup dapat selamat." (Hanizah, 1992: 287)

Siti Hasanah wanita yang tabah dan senantiasa menyerahkan segala nasibnya kepada Tuhan. la taat pada peraturan agama dan selalu melaksanakan kewajiban sebagai umat beragama. Siti Hasanah pasrah dalam menghadapi masalah, antara lain ketika akan menghadap kadi yang mengadilinya, ketika akan menghadapi hukum rajam, dan ketika menghadapi godaan dari saudagar kaya di kapal.

Maka Hasanah pun segera berbangkit, lalu turunlah ia dari rumah seorang dirinya seraya menyerahkan dirinya kepada Tuhan Yang Mahabesar dengan yakinnya minta doa kepada Allah subhana wa taala menunjukkan kebesaran hatinya. (Balai Pustaka, 1993: 175)

Hasanah pun bercucuran air matanya oleb terkenangkan untungnya ditinggalkan suaminya itu. Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah dengan tulus hatinya. (Balai Pustaka, 1993: 176)

Maka Hasanah pun berteriak menangis minta tolong kepada orang kapal itu. Maka scorang pun tiada mau menolong dia, masing-masing hcrdiam dirinya. Maka Hasanah pun tiada berdaya lagi. Maka ia pun 111mta doa akan Allah subhana wa taala dengan tulus hatinya. (Balai l'ustaka, 1993: I 85)

Setelah menjadi raja, Siti Hasanah mejadi raja yang adil dan murah hili.

Maka duduklah Hasanah di atas tahta kcrajaan dengan adil dan 111urahnya. Apabila hari Jumat, ia sendiri membaca khotbah di mesjid m•gcri itu, terlalu nyaring suaranya dan fasih lidahnya. Maka sidang 1111nat pun heranlah mendcngamya.

Setelah sudah sembahyang, maka duduklah ia seketika di luar mesjid -l'llya memberi sedekah kepada segala fakir dan miskin seraya menyuruh 111cmbaiki mesjid itu mana-mana yang rusak. Setelah sudah, maka raja pun berangkat kembali ke istananya. Demikianlah adatnya selama ia � 1·rajaan. Maka doanya pun terlalu mustajab dan barang pintanya pun

d,kabulkan Allah subhana wa taala dengan berkat safaat Nabi sallallahu ,t lu1hi wassallam. (Balai Pustaka, 1993: 188)

Berbeda dengan Siti Zawiyah dan Siti Hasanah, penggambaran Siti uhrah sebagai wanita cantik hanya dijelaskan dalam satu bait saja.

Bcrtitahlah Pem1ai raja perempuan Kcpada Zuhrah muda rupawan Baharulah puas si tua haiwan

Engkau suda mengata me la wan (Yundiafi, 1997: 150)

:111 Zuhrah mengalami pcnderitaan karcna pcrbuatan pem1aisuri yang dl'llgki kepadanya dan kepada Nurkiyab, adiknya. Oleh karena itu, pnggambaran yang terlihat adalab kesedihan hati Siti Zuhrah dan h pusrahan mencrima nasibnya.

(9)

40

Takdir Allah sudah berlaku Kudrat iradat ke atas diriku Sudahlah dengan untung badanku

Bagaikan hancur rasa hatiku (Yundiafi, 1997: 56)

SUSASTRA

Walaupun mengalami berbagai kekejaman dari Permaisuri, Siti Zuhrah adalah wanita yang baik hati. Beberapa kali ia memarahi inang pengasuhnya yang tidak menerima perlakuan jahat permaisw·i kepada Siti Zuhrah.

Sudahlah Bunda Ardan bangsawan Dijawab kata tidak berketahuan Dengan di hadapan bunda nin tuan Sampailah akal orang ditawan

Hamba orang sudah demikian Tidaklah boleh hendak dilawan Tua tidak memberi kasihan Patut dibuat bersampaian

Setelah didengar olehnya inang Air matanya bagai berlinang

Pennai yang mangkat pulak terkenang

Ardan dipandang berkunang-kunang (Yundiai, 1997: 102)

la pun tidak mau melawan permaisuri karena mengingat pesan ibunya.

Mendengarkan kata datuk inangda Putri pun tunduk menjawab sabda Benarlah seperti katanya Bunda Beta pun ingat di dalam dada

Kepada pikiran di dalam cita Biarlah orang membuat kita Meskipun dirampas segala harta

DEWAKI KRAMADIBRATA 41

Tiada melawan gerangannya beta (Yundiafi, 1997: 50-51)

Sctelah menjadi Sultan Syarif, Siti Zuhrah digambarkan sebagai raj a yang lampan, bahkan sebanding dengan ketampanan Raden lnu Kertapati3 dari Pulau Jawa. Tutur sapanya lenah lembut dan sikapnya rendah hati.

Sekaliannya orang berkata semua Laki-laki perempuan muda dan tua Memuji paras anak raja kedua Seperti Inu di Benua Jawa

Tambahan pula tegur sapanya Lemah lembut barang katanya

lerlalu sangat merendahkan dirinya

J'idak terkebur barang lakunya (Yundiafi, 1997: 227)

Sctelah menjadi raja, Siti Zuhrah membawa kemakmuran bagi negeri

\ 11nan. Keamanan bertambah. Siti Zuhrah juga mengbormati menteri

d1111 bcndaharanya.

Sclama ia menjadi ratu I lcrtambah ramai di negeri itu Uagang santri masuk ke situ Ucrmacam jenis dagangnya itu

Apatah lagi rakyat tentara 1 lcrtambah ramai di dalam negara lh1ginda pun baik bala pelihara

I format kepada menteri bendahara (Yundiafi, 1997: 239)

;,11 Zuhrah raja yang perwira. la membebaskan perempuan yang

1111 1qu1h tawanan perang. la sendiri yang mengobati Raja Sahristan

(10)

dengan penuh kasih.

Kata orang empunya cetera Sultan Syarif raj a perwira

Mengeluarkan perempuan di dalam penjara Serta ayahanda bunda saudara

Dipeliharakan Baginda dengan sepertinya Terlalu belas kasihan rasanya

Ardan pun sudah diambilnya Karena kasihan melihat halnya

Raja Sahristan sultan yang bahari Dihadirkan tempat di dalam puri Sakitnya tidak lagi terperi Belumkan baik empat lima hari

Sultan Syarif sendiri memeliharakan Segala obat ia menyapukan

Jikalau santap ia menyuapkan

Pagi dan petang Baginda disiramkan (Yundiai, 1997:407-408)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disinpulkan beberapa ha! sebagai berikut:

I. Tokoh wanita dalam naskah Melayu, yang dalam ha! ini diwakili oleh Siti Zawiyah dan Siti Hasanah, digambarkan sebagai wanita yang cantik.

2. Selain cantik, Siti Zawiyah dan Siti Hasanah juga wanita yang sabar, setia, berbakti kepada suami, dan taat menjalankan perintah agama. 3. Siti Zawiyah memperoleh "hasil" yang baik dari kesabarannya:

suaminya kembali kepadanya.

4. Siti Hasanah mengalami penderitaan karena kecantikannya. Ia selamat karena Tuhan melindunginya. la terpaksa menyamar menjadi laki-laki untuk menjaga keselamatan dirinya. Selama menjadi Jaki­ laki, bahkan menjadi raja, ia digambarkan sebagai seorang raja

budiman, adil, dan bijaksana. Sayang, sctelah berhasil bertcmu kcmbali dengan suaminya, ia meninggal. Nasibnya tragis.

i. Sementara itu, Siti Zuhrah digambarkan sebagai wanita yang labah dan pasrah, terutama dalam menghadapi cobaan dalam hidupnya. Meskipun demikian, ia memilih meninggalkan ncgcrinya untuk melepaskan diri dari nasib bumknya. Kctika mcndapat kescmpalan untuk menjadi raja setelah menyamar menjadi laki-laki, Siti Zuhrah digambarkan sebagai tokoh pahlawan. la berhasil mengalahkan Raja Sarani yang hendak menyebarkan agama Nasrani. Setelah itu, ia kembali menjadi Siti Zuhrah dan menikah dengan Sidi Maulana. Siti Zuhrah hidup bahagia.

11. Pcnutup

I >ilri pemaparan sekilas terlihat bahwa secara umum gambaran wanita ideal ang lercermin dalam naskah Melayu adalah wanita yang cantik, baik hati, 1bar, setia, dan taat menjalankan perintah agama. lni yang terlihat dalam \l'lltr Siti Zawiyah dan Hikayat Siti Hasanah. Meskipun demikian, pn:mpuan pun dapat menjadi wanita "perkasa" seperti yang terlihat dalam \1•,1/r Siti Zuhrah. Ada ha! yang menarik dari cerita yang telah disajikan di

,11.1,. Tokoh Siti Hasanah dan Siti Zuhrah menyamar mcnjadi laki-laki untuk

11tl'nyembunyikan identitas mereka sebagai perempuan. Fenomcna ini 111umrik juga untuk dikaji lebih lanjut, mungkin dengan menggunakan 111·11dekatan berperspektif gender.

\ 1•111111

I l,1la1 Pustaka. 1993. Hikayat Kali/ah dan Daminah. Cetakan ke-5. Jakarta: Balai Pustaka.

lh ltrcnd, T.E. (ed.). 1998. Pe1pus1akaan Nasional Republik lldonesia. Seri Kata log lnduk Naskah-naskah Nusan/ara Ji/id 4. Jakarta: Yayasan Obar Indonesia dan EFEO.

(1h1111i, Abdul Mutalib Abdul. 1983. Syair Siti Zubaidah Pera11g China. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

(11)

44 SUSASTRA

Jkram,Achadiati. 1997. "Galuh Berperasaan Perempuan: Suatu Usaha Membaca

Perempuan" dalam Filologia Nusantara. Titik Pudjiastuti ed. Jakarta:

Pustaka Jaya.

lskandar, T. 1996. Kesusastraan Klasik Melay11 Sepanja11g A bad. Jakarta: Penerbit Libra.

__ . 1999. Catalogue of Malay, Minangkabau, and Sumatran Manuscripts in the Netherlands. Vol. 1 dan 2. Leiden: Universiteit Leiden.

Liaw Yock Fang. 1991. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik Ji/id I da11 2.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Munawar, Tuti. 1978. Syair Bidasari. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Partiningsih, Dian. (?). "Hikayat Fartana Islam.

Perpustakaan Negara Malaysia. 1991. Katalog Manuskrip Melayu di Prancis. Siri Bibliografi Manuskrip No. 9. Kuala Lumpur: Perpustakaan Negara Malaysia.

__ . 1992. Katalog Mam,skrip Melyu di Jerman Baral. Siri Bibliografi

Manuskrip No. 8. Kuala Lumpur: Perpustakaan Negara Malaysia. Ricklefs, M.C. dan P. Voorhoeve. 1977. Indonesian Manuscripts in Great Brit­

ain. A Catalogue of Indonesian Manuscripts in Indonesian Languages in British Public Collections. Oxord: Oxford University Press.

Sutaarga, Amir dkk. 1972. Kata/ogus Koleksi Naskah Melay11 Museum Pusat

Dep. P & K. Jakarta: Proyek Jnventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Nasional Direktur Jenderal Kebudayaan.

Van Ronkel, Ph. S. 1909. Catalos der Maleische llandschriflen in let Mu­

seum van het Bataviaasch Genootschap van Kuns/en en Welenscliappen.

Batavia: Albrecht & Co.

Wieringa, E.P. 1997. Catalogue of Maly and Minangkaba11 Manuscripts in the Library of Leiden University and Other Collections in the Netherlands.

Leiden: Legatum Wamerium in Leiden University Library.

Yundiai, Siti Zahra. 1996. "Syair Siti Zuhrah: Suntingan Teks dan Analisis Struktur". Tesis Magister Program Studi Ilmu Susastra Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia. Depok.

lnteraksi Budaya dalam Surat Beriluminasi

Mu'jizah

/ ,11111ersitas Indonesia

\h,trak

-1.tlay illuminated letters as cultural products of the past were used as a means 111 rnmmunication by Nusantara kings and the Dutch colonial ruler. In the

pro-\ of such a cultural diplomacy, they influenced each other. They came rom lilk·rcnt traditions and cultures, but as time went by, cultural adjustments also 1011� place. This is possible because each party had their own political interests l11 p1cserving their power. Cultural interaction can be seen in the tradition of �l11l.1y illuminated letters, ranging from the use of verbal linguistic symbols and 11_111vcrbal visual symbols to the letter ormat that ollows the Ki tab Tarasul, the � l,1li1y book of letters.

l\llht kunci: iluminasi, interaksi budaya, motif, simbol verbal, simbol nonver­ liiil

l'.-•11t11ntar

I-

)1oduk budaya masa lalu yang belum banyak dibicarakan dalam

� � hazanah pemaskahan Nusantara adalah surat beriluminasi atau surat

he I ;,1mbar. Surat erilumiasi suh dipakai sebagai sarana komunikasi sejak I -,i1 .c-17. Persuratan ini telah berkembang lama di kerajaan-kerajaan di

11 ,,ntara. Dalam kodikologi istilah iluminasi awalnya digunakan

l111h11ngan dengan penyepuhan emas pada beberapa halaman naskah untuk l!lfr11pl'roleh keindahan. Pada perkembangannya, ilumnasi yang semula

Iii( "lMCll kepada gambar yang membingkai teks sebagai gambar muka

/Ii 11111,·piece), tidak lagi sekadar hiasan, tetapi menjadi meluas maknanya

f1111c11.1 .1uga berkaitan dengan teks (Folsom, 1990: 40).

Referensi

Dokumen terkait

Sebutkan tujuan dari Program Ekonomi Gerakan Benteng yang dipelopori oleh Dr. Dalam rangka upaya pembebasan Irian barat, dikeluarkan Trikora yang dilaksanakan dalam 3 fase,

Uraian di atas menjadi dasar berkembangnya suatu pemikiran apakah ada perbedaan perubahan kadar base excess pada pemberian resusitasi cairan ringer laktat

angkal Batang Daun; (1) Persiapkan 3 tanaman putri malu, stopwatch dan alat tulis; (2)Sentuh bagian pangkal batang daun pada tanaman putri malau pertama; (3) Perhatikan

Identifikasi prediksi curah hujan ekstrem dapat dilakukan dengan metode statistik berdasarkan data hasil observasi permukaan (konvensional) maupun dengan metode penginderaan

Profil Lulusan Diploma III Keperawatan Indonesia adalah sebagai perawat pelaksana asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan kelompok khusus di tatanan klinik dan komunitas

Hasil yang didapat adalah terjadi interaksi pada rata-rata jumlah daun akibat perlakuan pemberian urea dan urine kelinci pada pengamatan ke-5, pemberian urea

Model terbaik adalah hasil pemodelan dari metode RKU yang ditambahkan peubah boneka pada data presipitasi GCM dengan time lag berdasarkan bentuk model yang lebih

Berdasarkan hasil olah peneliti sebesar 38% responden menjawab setuju bahwa Penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) sesuai dengan gerakan yang mereka ketahui