ZISWAF dan
Kemiskinan
Sutikno
23 Sa’ban 1438 H
FENOMENA KEDERMAWANAN DI
AMERIKA
•
Lebih dari dua per tiga dari semua rumah tangga melaporkan bahwa
mereka melakukan amal sedekah (Hodgkinson, Nelson dan Sivak, 1996)
•
Amal sedekah oleh swasta
(private giving)
menempati lebih dari tiga per
empat dari semua amal sedekah, dan nilainya mencapai lebih dari 2 persen
dari total PDB (GDP) (American Association of Fundraising Counsel [AAFRC],
2003)
•
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi amal sedekah oleh rumah tangga
adalah pendapatan personal, keuntungan kapital, afiliasi dengan kelompok
religius tertentu, usia, keinginan untuk menjadi relawan
(volunteerism)
dan
level pendidikan. (Ross Gittell and Edinaldo Tebaldi, 2006)
Bill Gade
Menyumbang rata-rata lebiih dari 40%
hartanya untuk kegiatan sosial
Warran Buffet
Orang terkaya kedua, 2006 dengan
kekayaan $ 42 milyar,
Peran ZISW
terhadap
Kesejahteraan
POTENSI ZAKAT DI INDONESIA
•
Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk
Muslim yaitu sejumlah 216,66 juta penduduk atau dengan persentase
Muslim sebesar
85 persen
dari total populasi (BPS, 2015)
•
BAPPENAS juga memasukkan zakat ke dalam
Masterplan
Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI)
yang
diluncurkan pada tahun 2015. Berdasarkan MAKSI, BAZNAS diarahkan
sebagai koordinator dalam pengaturan, pengumpulan, dan distribusi
zakat nasional.
•
Penelitian BAZNAS, potensi zakat nasional pada tahun 2015 sudah
mencapai
Rp 286 triliun
. Angka ini dihasilkan dengan menggunakan
metode ekstrapolasi yang mempertimbangkan pertumbuhan PDB
Namun..
•
Data terkini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan
yang cukup tinggi antara potensi zakat dengan
penghimpunan dana zakatnya. Penghimpunan zakat,
infaq dan sedekah nasional oleh OPZ resmi pada tahun
2015 yang baru mencapai
Rp 3,7 triliun
atau kurang
Jumlah Penghimpunan
Dana Berdasarkan Jenis
Dana
Penghimpunan dan
Penyaluran Dana
Distribusi
Penghimpun
an ZIS
Penyaluran
Zakat
berdasarkan
Ashnaf di setiap
OPZ
Proporsi
Penyaluran Zakat
berdasarkan
Bidang Penyaluran
Peranan institusi zakat dalam aktivitas ekonomi Indonesia
tidak kalah pentingnya dengan fungsi institusi keuangan
Islam yang lain
Potret Kemiskinan di Indonesia
•
Kemiskinan di indonesia menurut BPS per Maret 2015
adalah 11,22 persen atau 28.590.000 jiwa,
menggunakan tolok ukur pengeluaran USD
1,2/hari/per kapita.
•
Jika digunakan tolok ukur yang digunakan World
Bank, yaitu USD 2/hari/kapita, maka angka
kemiskinan akan melonjak menjadi sekitar 40 persen.
•
Angka rasio gini yang sudah mencapai ambang batas
Potensi Zakat Tambang Emas
JIKA DIGUNAKAN
UNTUK
PENGENTASAN
KEMSIKINAN
Peran ZISW
terhadap
Kesejahteraan
Penghimpun
an ZIS
Perorangan
di Indonesia
Penghimpu
nan ZIS
Total
Muzakki di
Indonesia*
Total
1. SEBAB DARI PERSPEKTIF
SISTEM EKONOMI
•
Pola-pola pengeluaran mereka untuk menekankan,
melambangkan, dan membangun posisi kelas mereka, agar
berbeda dengan masyarakat lainnya. (Veblen, 1929)
•
Konsumsi merupakan media komunikasi, khususnya dalam
menentukan identitas seseorang dan posisi sosial.
(Douglass, 1979)
•
Rasionalitas konsumen hanya dipandang dari sisi bagaimana
ia mamaksimalkan nilai guna dengan usaha yang paling
minimal. (Basri, 2004)
•
Pola konsumsi masyarakat pada masa kini lebih
Kapitalisme
Faktor ideologi pemikiran ekonomi:
Kapitalis - Sosialis - Campuran Kapitalis & Sosialis
-Faktor kondisi ekonomi dunia:
Angka 10/90 (10% dari masyarakat menghasilkan 90% uang yang ada (Kiyosaki, 2000)
Penguasaan Pasar
- Indikator Kinerja Ekonomi -nSistem Kapitalisme (Pasar Bebas)
Produksi meningkat
Gap / Kesenjangan
- Ilmu vs Agama - Ilmuan vs Ulama - Normatif vs Empirik - Ibadah vs Aplikasi Sistem
Merebut Konsumen
Proses eksploitasi Sumberdaya/modal dari
masyarakat
Prinsip Konsumsi Islam:
(Pengeluaran/belanja harta) Zakat - Infaq - Shodakoh -
Peran Zakat, Infaq, Shodaqah, Wakaf (ZIS-W) terhadap permasalahan sosial-ekonomi masyarakat menurun
Kapasitas ZIS (Baitulmal)
Kondisi sosial ekonomi masya.
8 penerima zakat:
Fakir - Miskin - Amil zakat - Membebaskan Budak Mu’allaf Orang yang berhutang Sabilillah Ibnusabil/musafir
-Sustainable Livelihood Approach (Akses dan Aset 5 aspek) :
- SDM - Finansial - SDA
- Infrastruktur - Sosial/budaya
Spiritual Capital
(SC)
Shekh Mansoor bin Syayed
Pemilik club sepakbola
Mancester City
Naserr al Kharafi
Pemilik saham terbesar
club sepakbola
Pola Konsumsi Menurut Konsep Islam
Pola Konsumsi Menurut Konsep Islam
ZIS-W:
1. Zakat
- Zakat fitrah - Zakat kekayaan - Zakat pengahasilan - Zakat barang temuan
2. Infaq 3. Shodaqoh 4. Wakaf
Terkoordinir (Baitulmal) - LAZIS
- BAZIS Tidak Terkoordinir
Perorangan/pribadi
Penerima Zakat:
(8 Asnah) Penerima Zakat:(8 Asnah) Perilaku Konsumen muslim
1. Etika konsumsi
- Tahuid - Adil
- Free Will (kehendak bebas) - Amanah
- Halal - Sederhana
2. Prioritas konsumsi
(keseimbangan dunia dan akhirat)
3. Kepuasan dalam konsumsi
- QS: 5 : 4 - QS: 17 : 27 - QS: 7 : 31 - QS: 20 : 81 - QS: 25 : 67
- dan beberapa hadist
Spiritual Garanted
Spiritual Garanted
Pemberdayaan 5 Aset
1. Sumberdaya Manusia 2. Sumberdaya Alam 3. Sumberdaya Infrastruktur
4. Sumberdaya Keuangan 5. Sumberdaya Sosial
Spiritual capital
Spiritual capital
Keterangan:
= Balasan yang akan diterima di dunia = Balasan yang akan diberikan di akhirat
Mengeluarkan Harta
Zakatu = Membayar Zakat
Membelanjakan Harta
Yunfikuna = menafkah-kan di jalan Allah
Meminjamkan Harta
Yuridullah = Memberi pinjaman kepada Allah
Memperdagangkan
Tijaroh =perniagaan dengan Allah
Tidak ada kekhawatiran dan tidak bersedih hati
(QS: 2:277) Membersihkan dan mensucikan hati dan
harta (QS: 9:103)
Melipatgandakan hingga 700 kali
(QS: 2:261)
Ridha Allah dan Keteguhan jiwa
(QS: 2:265) Tidak ada kekhawatiran dan tidak bersedih hati (QS: 2:262) dan (QS:
2:274)
Menghapus kesalahan/dosa
(QS: 2:271) Tidak akan dirugikan
(QS: 2:272)
Surga yang mengalir di dalmnya sungai2
(QS: 3:15)
Memperoleh pahala yang besar
(QS: 57:7) Tidak akan dirugikan
(QS: 92:17)
Melipatgandakan pembayaran dengan
lipatganda yang banyak (QS: 2:245) Melipatgandakan (balasan) pinjaman memperoleh pahala
yg banyak (QS: 57:11,18) Balasan yang paling baik dan paling besar
(QS: 2:245)
Perniagaan yang tidak rugi (QS: 35:29)
Manfaat/Keutungan Pengeluaran Harta Di Jalan Allah
This illustration is a part of ”Puzzle Chart”. See the whole presentation at slideshop.com/PowerPoint-Puzzle-Chart
KEBIASAAN
SEDEKAH SEDEKAHMOTIVASI BALASAN SEDEKAH
PERUBAHAN HIDUP
Kebiasaan Sedekah
• Mempunyai kebiasaan sedekah bukan hanya uang • bersedekah secara terus-menerus atau istiqomah.
• Informan “mendidik” dirinya (berupaya) untuk istikomah dan meningkatkan
sedekah
Motivasi Sedekah
• kekuatan emosial, perasaan merasakan kesedihan jika ada orang lain
merasa sedih
• kekuatan spritual, pemahaman terhadap agama
• kekuatan empirik, pengalaman diri sendiri dan keluarga
Balasan Sedekah
• balasan sedekah dirasakan dalam bentuk kesehatan dan terhindar dari
musibah
• balasan sedekah dirasakan dalam bentuk kesuksesan usaha & dimudahkan
segala urusan
• balasan sedekah dirasakan dalam bentuk balasan 10 kali lipat bahkan lebih
Perubahan Hidup
• meningkatkan kedekatan kepada Allah (ma’rifatllah)
• perbaikan perilaku hidup seperti kejujuran, profesionalisme dan etos kerja
tinggi.
KEBIASAAN
SEDEKAH SEDEKAHMOTIVASI
BALASAN
SEDEKAH PERUBAHAN HIDUP
Fakta/Da
ta/inform
asi
• Si Tukang Bakso mempunyai kebiasaan
menyediakan peralatan (terop, sound, piring, dll) untuk acara-acara di masjid
• Si Pensiunan mempunyai kebiasaan membina lansia di kampungnya.
• Si Petani mempunyai kebiasaan membuat gedeg untuk tetangga yang tidak mampu; dan memberi
kelapa buat acara keagamaam di kampungnya.
Hukum
hukum mengenai penurunan
utilitas marginal (law of diminising marginal utility)
Kesimpul
an/Propo
siis
“Aktivitaskonsumsi yang bertujuan untuk memuaskan diri sendiri dan orang lain, yaitu dengan cara bersedekah akan menyebabkan tidak berlakukanya law of diminising marginal utility”.
Kontribu
si
Temuan
Aktivitas pengeluaran harta untuk sedekah tidak berlaku law of diminising marginal utility karena ada konsep
Tukang Bakso
• panitia masjid saya kabari, sewaktu-waktu butuh apa, saya memang, ya tidak segan-segan butuh apa silahkan pinjam tidak apa-apa (Tukang Bakso, 21-22)
Pensiunan
• “saya banyak jabatan. Jabatan itu jabatan sosial, tidak mendapatkan gaji dari
pemberian
siapapun cuman mengaharapkan ridha dari Allah SWT”
(Pensiunan, 2-4)
• “disini kan ada
orang memulung sampah, itu tidak luput barang 1 cangkir kopi itu mesti, kasian jauh-jauh ambil sampa itu mesti saya suruh tunggu dulu, minum kopi kalau ada kue” (Pensiunan, 44-46)
Petani
• “kerja saya ini bantu
masyarakat yang tidak mampu, ya buatkan gedeg terus. Makanya saya ini sama kiayai dinamai haji Gedeg. Kaji gedeg itu ya bisa pergi haji ya ini” (Petani, 31-33)
• “Lha kalau saya tidak bisa
membersihkan dengan uang. Lha apa adanya itu saja, buat-buat gedeg. Buat gedeg kalau dulu masih waktu kuat-kuatnya (sehat). Sekalian sama
pasangnya, buat bayar tukangnya tidak ada
uangnya. Tidak usah dibayar, saya pasangkan saja..”
(Petani,76-79)
• “terkadang 2
gedeg dibeli dengan harga 1 gedeg ya sudah tidak apa-apa mau gimana lagi” (Petani,79-80)
PNS Swasta
Mashlahah Total dan Marginal Mashlahah Sedekah
Disebabkan karena berbeda dengan kepuasan yang bersifat individualis,
KEBIASAAN
SEDEKAH SEDEKAHMOTIVASI
BALASAN
SEDEKAH PERUBAHAN HIDUP
Fakta/Da
ta/inform
asi
•Si Pensiunan merasa bertanggung jawab membina lansia; merasa kasihan pada si pemulung; dan perduli pada kualitas
pendidikan di kampungnya
•Si Petani kasihan pada orang miskin yg tdk mampu membeli gedeg; perduli pada anak putus sekolah; merasa senang bisa
menyenangkan orang lain.
•Si PNS memahami bahwa harta yang hakiki adalah yang disedekahkan
•Si Karyawan termotivasi sedekah karena pengalaman orang tua dan kakaknya
Teori
Keynes, Modigliani
dengan teori Life Cycle Hypotesis, Duesenberry dengan teori Relative Income Hypotesis, Milton Friedman dengan teori Income
Hypotesis
Kesimpul
an/Propo
siis
“motivasiinforman dalam membelanjakan hartanya selain dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, dan budaya, juga dipengaruhi oleh faktor ketaatan mengamalkan ajaran agama”.
Kontribu
si
Temuan
Faktor agama memberi pengaruh terhadap pola konsumsi informan yang kami teliti. Temuan ini memperkuat hasill penelitian sebelumnya Clotfelter,
2002; Wilhelm, Rooney dan Brown, 2003 yang menyatakan religiusitas berpengaruh terhadap
POLA KONSUMSI
Faktor Budaya
Faktor Budaya Faktor SosialFaktor Sosial Faktor EkonomiFaktor Ekonomi
Gaya Hidup Nilai Tradisi
Penghasilan 1)
Tabungan 1)
Kredit 1)
Kekayaan 1)
Harga Barang
Konsumsi 3) Masa Lalu
Ekspektasi 4)
Faktor Agama Faktor Agama
Ukuran Rumah Tangga Lingkungan 3)
Usia 2)
Pendidikan
Keperdulian 5)
Pemahaman 6) Thd
harta Pengalaman 7)
Spritual
Pola Konsumsi Rumah Tangga Dengan
Memasukkan Faktor Agama
Keterangan:
1) Diturunkan dari teori konsumsi Keynes, dan sejalan dengan Penelitiannya Raut & Virmani (1990); Kimin (2002); dan Hall & Angeletos (2001).
2) Diturunkan dari teori konsumsi Life Cycle Hypotesis (Modigliani), dan sejalan dengan penelitiannya Kelly & Lanot (2002); Browning & Crossley (2001). 3) Diturunkan dari teori konsumsi Relative Income Hypotesis (Duesenberry), dan sejalan dengan penelitiannya Wallis (1942); Sun & Wu (2004); Dockner &
Feicthinger (1993); Ratnawati & Rizki (2004).
4) Diturunkan dari teori konsumsi Permanent Income Hypotesis (Milton Friedman), dan sejalan dengan penelitiannya Flavin (1985); dan Ismail.et.al, (2005).
KEBIASAAN
SEDEKAH SEDEKAHMOTIVASI
BALASAN
SEDEKAH PERUBAHAN HIDUP
Fakta/Da
ta/inform
asi
Si Pensiunan merasa senang bisa membantu lansia Si Petani merasi diberi kesehatan saat menunaikan
ibadah haji
Si petani merasa terhindar dari santet dan niat jahat; anak dan keluarganya diberi kesehatan
Hasl
Penelitia
n
Menolong orang lain, merupakan cara terbaik mempertebal rasa (sense) percaya dan menambah kekuatan perlindungan tubuh melawan penyakit.
Kesimpul
an/Propo
siis
“sedekahsebagai konsep alternatif “asuransi kesehatan dan musibah”.
Kontribu
si
Temuan
memberikan kontribusi ekonomi terapan (applied economics) yaitu sedekah bisa dijadikan sebagai intrumen dalam kebijakan ekonomi (economic policy)
alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Fakta/Da
ta/inform
asi
Si Tukang Bakso merasa jualannya ramai/laku karena sedekah
Si Karyawan diberi kemudahan membayar hutang; sering mendapat rezeki yang tidak disangka-sangka;
istrinya jadi PNS
Si PNS bersedekah 50 ribu besoknya dibalas lebih dari 10 kali lipat
Realita
Lain
manajer
investasi (wealth manager) adalah perorangan atau lembaga yang mengelola
keuangan para kliennya atau investor tertentu untuk dikelola, dikembangkan, dan dilindungi dari kerugian.
Kesimpul
an/Propo
siis
“sedekah bisadijadikan sebagai wealth manager (manajer investasi) alternatif”, dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kontribu
si
Temuan
memberikan kontribusi ekonomi terapan (applied economics) yaitu sedekah bisa dijadikan sebagai intrumen dalam kebijakan ekonomi (economic policy)
Perbedaan
Investment Management
Dengan Sedekah
No Perbedaan Investment
Management Sedekah Dialami responden
1 Jumlah keuntungan yang ditawarkan
Rendah, biasanya maksimal 10%.
Tinggi, minimal 10 kali lipat dari dana yg diinvestasikan di jalan Allah.
(QS: 2:261) (QS: 6:160)
Pensiunan: 67-69; 74-76 PNS: 6-7; 51-52
Swasta: 196-197
2 Prosedur Investasi Sulit dan rumit Mudah dan sederhana (QS: 65: 7)
Swasta: 53-58 PNS: 3-6
Pensiunan: 112-113
3 Jaminan keuntungan
Tidak ada jaminan mendpt.
keuntungan
Ada jaminan mendapat keuntungan (QS: 35:29)
Tukang Bakso: 54-56 Swasta 196-197
4 Tingkat rialistisnya Harus realistis Tidak harus realistis
This illustration is a part of ”Puzzle Chart”. See the whole presentation at slideshop.com/PowerPoint-Puzzle-Chart
KEBIASAAN
SEDEKAH SEDEKAHMOTIVASI
BALASAN
SEDEKAH PERUBAHAN HIDUP
Fakta/Da
ta/inform
asi
Si Tukang bakso semakin yakin bahwa rezeki yang diperoleh karena ridha Allah, oleh karena itu harus digunakan di jalan
Allah
Si Petani selalu menggantungkan hidupanya kepada Allah Si Pensiunan melakukan kegiatan amal karena ingin mengharap
ridha Allah
Si Karyawan memasrahkan hidupnya kepada Allah
(pemahaman bahwa dunia & harta benda kita tidak ikut punya, semua akan kembali kesamana
Teori/
Temuan
tranformasi spritual responden
ternyata sesuai dengan sejumlah karakteristik
“kehidupan religius yang sudah matang (mature)
sebagaimana dijelaskan oleh Allport (1950) dan
dikembangkan Clark (1958)
Kesimpul
an/Propo
siis
“sedekahmenjadi instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin melalui transmisi iman dan taqwa”.
Kontribu
si
Temuan
sedekah yang bersumber dari ajaran agama Islam, masih relevan untuk memahami dan mengatasi
Transfor masi religius
• Terferen
siasi
• Dinamis • Konsiste
n
• Kompre
hensif
• Dekat
dgn Tuhan
Keimanan &
Ketaqwaan
• Keyakin
an
imitatif >
intuitif
• Ilmulya
qin > haqqul yaqin
• Mencari
kebaha gian sendiri > orang lain
Kecerda san
• Kecercd
asan emosi
• Kecerda
san spritual
Sedekah Secara
Ikhlas dan Istiqomah
Hidup
Sejaht
Fakta/Da
ta/inform
asi
Si Tukang Bakso tidak mau menerima bunga dari tabungannya; selalu jujur dalam menjual baksonya, tidak pernah mencampur daging ayam; sambal juga tidak pernah dicampur macam-macam meskipun
lombok mahal.
Si PNS menganggap kalau rezeki ingin bertambah, maka harus semakin profesional dalam melayani masyarakat.
Si Karyawan selalu termotivasi utk bekerja keras agar bisa meningkatkan sedekahnya.
Teori/Hu
kum/Dali
l
Teori Kecerdasan Emosai dan
Spiritual (ESQ)
Kesimpul
an/Propo
siis
“sedekahmenjadi intrumen meningkatkan kesejahteraan melalui transmisi perbaikan perilaku hidup responden terutama kejujuran, profesionalisme dan etos kerja tinggi”
Kontribu
si
Temuan
sedekah yang bersumber dari ajaran agama Islam, masih relevan untuk memahami dan mengatasi
Transformasi Perilaku
Hidup
si Diri
•
Aman
Sedekah Secara
Ikhlas dan Istiqomah
Hidup
Sejaht
epistemologi hubungan tripartite Adam Smith
LAGZIS
Kebebasan Alamiah
Kemerdekaan (Freedom)
Kemerdekaan (Freedom)
Humkum Moral
Humkum Moral
Epistemologi hubungan tripartite
Adam Smith terkonsentrasi pada
penggunaan segala kekuatan dan
pikiran untuk mencapai kebebasan
alamiah. Dengan demikian,
motivasi konsumen adalah
pencapaian kebebasan itu sendiri.
Dalam pandangan Adam Smith dan
Aristoteles, epistemologi yang
dirumuskan dalam konsep
natural
liberty
ini diartikan sebagai
keseimbangan kosmik.
Keseimbangan kosmik yang
dimaksud itu adalah kebebasan,
kebahagiaan, dan keharmonisan
yang lahir pada individu,
masyarakat, dan negara.
Keseimbangan kosmik ditentukan
oleh kehadiran
invisible hand
manakala manusia itu tunduk pada
aturan-aturan moral. Dengan begitu
dapat dilihat bahwa kemerdekaan
(freedom)
, kebebasan alamiah
(natural liberty)
, dan hukum-hukum
moral
(moral laws)
adalah kunci
terbangunnya epistemologi
Epistimologi Ekonomi Islam
LAGZIS
Ibadah (Sedekah
Keimanan
Keimanan
Akhlak
Akhlak
motiviasi bersedekah secara istiqomah dan ikklas
Perubahan perilaku hidup: Ahlakul Qorimah Terhadap Allah, sesama manusia, dan
lingkungan
Keimanan terhadap perintah dan janji-janji Allah, menjadi dasar utma dalam perilaku kehidupan
“Sedekah
sebagai
instrumen
meningkatk
an
kesejahteaa
n hakiki dan
paripurna”
sedekah juga memberikan implikasi
terhadap terjadinya distribusi kepuasan
yang nantinya mengarah kepada kesejahteraan sosial
(social welfare)
implikasi dari motivasi membelanjakan harta
karena faktor agama, sebagai “jaring pengaman konflik sosial” untuk menuju
kesejahteraan yang berkelanjutan (sutainable welfare)
sedekah bisa menjadi instrumen untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia (human
welfare)
Sedekah mengantrakan manusia mencapai
kesadaran spritual (spiritual joerny). Kesadaran itulah yang
mengantarkan manusia mencapai pada kesejahteraan hakiki (the riil welfare)
PROPOSISI MINOR DAN
Sel mengembangkan
Pendekatan
Sustainable Livelihood sebagai
panduan kerja implementasi Pembangunan
Berkelanjutan
1994 UNDP memperkenalkan pendekatan Household
Livelihood Security
1992 mulai diperkenalkan Sustainable Rural Livelihood, pembangunann berbasis lokalitas
dan partisipasi masyarakat
1992 Agenda 21 Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development)
1980an kritik terhadap pembangunan yang mengandalkan kesejahteraan, namun mengabaikan keterlibatan masyarakat
1970an kritik terhadap pembangunan yang merusak lingkungan yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi
PERJALANAN
Teori Pembangunan Ekonomi
Optimalisasi 5 aset/modal pembangunan
SDM SDS SDK SDI