SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Sistem Pengambilan Keputusan
Sistem Pengambilan Keputusan
•
Sistem penunjang keputusan (SPK) atau
decision support systems
(DSS) : suatu sistem informasi untuk membantu manajer level
menengah utk proses pengambilan keputusan setengah tersruktur
(
semi structured
) supaya lebih efektip dengan menggunakan
model-model analitis dan data yang tersedia.
•
Tujuan Sistem Penunjang Keputusan
•
Komponen Sistem Penunjang Keputusan
Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Sistem Pengambilan Keputusan
•
SPK Berbasis Web
SPK ini mengakses basis data perusahaan dengan
menggunakan model-model analitik yang dibutuhkan.
SPK untuk mendukung pengambilan keputusan pelanggan
untuk menentukan produk yang dibeli disebut dengan
customer decision-support systems (CDSS
)
.
•
SPKG
Sistem penunjang keputusan grup (SPKG)
atau
group
decision-support system (GDSS)
adalah SPK yang
digunakan oleh beberapa pengambil keputusan
bersama-sama secara grup.
Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Sistem Pengambilan Keputusan
Tujuan Sistem Penunjang Keputusan
1.
Membantu manajer mengambil keputusan setengah tersruktur yang
dihadapi oleh manajer level menengah.
2.
Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan
bukan menggantikannya.
3.
Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajemen bukan
untuk meningkatkan efisiensi.
Back
Solusi Komputer
Solusi Manajer Solusi
Komputer dan Manajer (DSS)
Structured semistructured unstructured
Tingkat struktur permasalahan
Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Sistem Pengambilan Keputusan
Komponen Sistem Penunjang Keputusan
Sistem penunjang keputusan (SPK) mempunyai 3 komponen
utama, yaitu
dialog management,
model management
dan
data management
pemakai
sistem
Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
dialog
management
model management
data management
Sistem Penunjang Keputusan
(SPK) Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Dukungan Keputusan:
- Problem khusus - Mendukung tahapan
pengambilan keputusan
intelligence, design, choice dan
implementation menurut Herbert Simon.
- Lebih mendukung keputusan setengah terstruktur dan tidak terstuktur
- Mendukung keputusan individual manajer tertentu.
Dukungan Keputusan:
- Problem umum di perusahaan
- Mendukung tahapan pengambilan keputusan
intelligence dan
implementation menurut Herbert Simon.
- Lebih mendukung keputusan terstuktur - Mendukung keputusan
banyak manajer.
Dukungan Informasi:
- Periode informasi tak tentu
- Lingkup informasi sempit pada
permasalahan spesifik - Akses informasi
interaktip dan on line
- Informasi dihasilkan dari model yang canggih
Dukungan Informasi:
- Informasi periodik - Lingkup informasi lebih
luas pada permasalah organisasi
- Akses informasi on line
dan off line
- Informasi dihasilkan menggunakan model yang sederhana
Sistem Penunjang
Keputusan (SPK)
Sistem Pakar (SP)
knowledge base
Berbasis pada
konsultasi
Perbedaan sistem penunjang keputusan dan SIM
Perbedaan sistem penunjang keputusan
dengan sistem pakar
Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Sistem Pengambilan Keputusan
Tipe dari SPK
SPK (sistem penunjang keputusan) dibedakan kedalam dua tipe
(Dhar and Stein, 1997) :
1.
SPK berbasis pada model (
model driven DSS
)
2.
SPK berbasis pada data (
data driven DSS
)
SPK lama (tahun 1980-an) hanya berbasis pada model (
model
driven DSS
) dengan menggunakan data secukupnya.
SPK sekarang selain berbasis pada model juga mengandalkan
Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Sistem Pengambilan Keputusan
Steven L. Alter
(1976) memberikan konsep tentang SPK
berbasis model sebagai berikut
Mengambil
Tingkat kerumitan sistem penunjang keputusan
Kecil Besar
395,000,000
Keterangan DIY JATENG JATIM Total
Biaya Promosi 35,000,000 20,000,000 45,000,000 100,000,000
Penjualan 950,000,000 400,000,000 1,200,000,000 2,550,000,000
Laba 215,000,000 100,000,000 190,000,000 405,000,000
OPTIMAL
Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Sistem Pengambilan Keputusan
Model-driven DSS
mengandalkan model tetapi dengan data
secukupnya, sedangkan
data driven DSS
lebih mengandalkan data
yang besar.
SPK
data driven DSS
akan mengijinkan pemakai sistem untuk
mengambil informasi dari data yang jumlahnya sangat besar.
On-line analytical processing
(OLAP) dan
datamining
dapat digunakan
untuk menganalisis data yang besar ini.
On-line analytical processing
(OLAP)
merupakan sistem
informasi fungsional yg sudah ada yang mempunyai basis data yg
lengkap ditambah dengan kemampuan mengambil data dan
menganalisisnya secara
on-line
.
OLAP biasanya menggunakan DBMS dan bahasa kueri, sehingga
memudahkan manajer semua tingkat untuk menggunakannya.
Datamining
adalah teknik yang digunakan untuk menemukan pola
dan hubungan antara item-item data di
data warehouse
.
Data warehouse
adalah salinan dari data dalam bentuk basis data
Sistem informasi eksekutif
(SIE)
atau
executive information
system
(EIS)
adalah sistem informasi yang digunakan oleh
manajer tingkat atas untuk membantu pemecahan masalah tidak
tersruktur (
unstructured
).
SIE berbeda dengan sistem penunjang keputusan (SPK) dalam
beberapa hal sebagai berikut :
Sistem informasi eksekutif (SIE)
Sistem penunjang keputusan (SPK)
- Berada di level atas atau level stratejik
-
Digunakan oleh manajer atas.
-
Untuk keputusan tidak
terstruktur
- Untuk permasalahan-permasalahan
perencanaan dan perumusan stratejik
- Kurang menggunakan model-model analitikal
- Banyak menggunakan data eksternal.
- Berada di level menengah atau level taktis
- Lebih digunakan oleh manajer menengah
- Untuk keputusan semi tersruktur
- Untuk membantu permasalahan-permasalahan
tertentu
- Lebih menggunakan model analitikal
- Lebih banyak menggunakan data internal.
Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Sistem Pengambilan Keputusan
Karakteristik dari SIE :
1. Dirancang untuk eksekutif puncak.
2. Menggunakan data internal dan eksternal.
3. Untuk pemecahan tidak tersruktur.
4. Untuk membantu perencanaan dan perumusan stratejik.
5. Digunakan secara
on-line
oleh eksekutif.
6. Mempunyai kemampuan utk mengambil dan menyaring
data.
7. Mempunyai kemampuan untuk mengambil dan menggali
data sampai ke data terkecil (
drill down
).
8. Harus mudah digunakan.
Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Sistem Pengambilan Keputusan
Isu terbaru adalah menggabungkan SIE dengan konsep
balanced
scorecard
(Kaplan dan Norton, 1996).
Konsep
balanced scorecard
menggunakan 4 perspektif yang
imbang untuk mengukur keberhasilan perusahaan, yaitu
perspektif proses bisnis internal (
internal-business-process
perspective
) dengan perspektif eksternal (
customer perspective
)
dan perspektif keuangan (
financial perspective
) dengan perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran (
learning and growth
perspective
).
ROE Kepuasan Internal Pembelajaran (Keuangan) Pelanggan Proses & Pertumbuhan
(sentuh bagian layar untuk melihat detilnya)
12.7x (15x)
75%
85%
60%
Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Sistem Pengambilan Keputusan
ROA Equity Multiplier
(sentuh bagian layar untuk melihat detilnya)
kembali kembali satu layar layar awal
5.7x (9.0x)
2.23x (2.25x)
Profit Margin Asset Turnover
(sentuh bagian layar untuk melihat detilnya)
kembali kembali satu layar layar awal
3.8% (5.0%)
1.5x (1.75x)
Penjualan Total Biaya
Nama Biaya Realisasi Budjet Variance HPP 1,500 1,400 100 ? Biaya Pemasaran 250 200 50
Gaji 50 40 10
Tunjangan 30 30 0
Biaya Listrik 40 10 30
Biaya Telpon 15 10 5
Biaya Air 3 4 (-1)
Biaya Perawatan 4 7 (-3)
Biaya Reparasi 10 8 2
Biaya Depresiasi 40 40 0
Biaya Asuransi 30 30 0
Biaya Suplies 15 10 5
Biaya Pembersihan 5 5 0
Layar kelima
dari perspektif keuangan
Layar keempat
(sentuh bagian layar untuk melihat detilnya)
kembali kembali satu layar layar awal
BIAYA LISTRIK (Rp. Juta)
Departemen Realisasi Budjet Varians
Direksi 5 1 4
Pemasaran 7 1 6
Keuangan 3 3 0
Akuntansi 4 1 2
SDM 7 1 6
Sistem Informasi 14 3 11
Total 40 10 30
Layar keenam dari perspektif keuangan
Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Sistem Pengambilan Keputusan