• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PRODUKSI REKAMAN CD DAN KASET Studi Kasus di Vidyasena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PRODUKSI REKAMAN CD DAN KASET Studi Kasus di Vidyasena"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memproleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh:

S

SSuuugggiiiaaarrrtttoooMMMuuullliiiaaawwwaaannn

N

NNIIIMMM :::000333333111222444000444777

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUER JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

A Final Thesis

Presented As Partial Fulfillment Of The Requirements To Obtain Sarjana Sains ( S.Si ) Degree

Computer Science Study Program

By:

S

SSuuugggiiiaaarrrtttoooMMMuuullliiiaaawwwaaannn

N

NNIIIMMM :::000333333111222444000444777

COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM MATHEMATICS DEPARTMENT SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2008

(3)
(4)
(5)

Sebarapa besar anda menghargai waktu

Maka

Sebesar itu juga waktu akan menghargai hidup anda

“Oh.. Tuhan, Jauhkanlah aku dari masalah-masalah yang ada”

Namun

Orang besar selalu berkata:

“ Oh.. Tuhan, kuatkanlah aku dalam menghadapi masalah-masalah ada”

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :

Papa & mama, sebagai tanda bakti dan cintaku

Kakak

Almamaterku

Vidyasena

(6)
(7)

Usaha Rekaman. Salah satu kinerja dari Bidang Usaha Rekaman Vidyasena ini adalah memproduksi rekaman. Saat ini pengambilan keputusan untuk memproduksi rekaman di Vidyasena dinilai masih kurang efektif. Hal ini disebabkan karena proses pengambilan keputusan produksi rekaman masih dilakukan secara manual.

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) Produksi Rekaman Vidyasena dibuat untuk mempermudah Manajer Bidang Usaha Rekaman Vidyasena dalam mengambil keputusan untuk memproduksi rekaman. Sistem ini dibuat dengan menggunakan langkah-langkah pengembangan SPPK yang meliputi wawancara, observasi, analisis, perancangan, implementasi, pengujian program dan perawatan.

(8)

in their business. One of the activities performed by this sub-division is produce the recording. At present, the decision making for recording production in Vidyasena is not considered as effective. This is due to the process of decision making on recording production that is still performed manually.

Decision support system for Vidyasena’s Recording Production was built to facilitate the Recording Sub-division manager in Vidyasena to make decision on recording production. This system was built using decision making support system steps that include interview, observation, analysis, design, implementation, program testing and maintenance.

The system applied simulation model to generate the alternative decisions for recording production. This decision simulation created based on the master status, total product stock, master life time, the highest frequency of product per item, demand type, and profit. The result of this simulation can be used by the Vidyasena’s Recording Subdivision manager as supporting information in his decision making on recording production.

(9)
(10)

ix

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu

ungkapan terima kasih kepada keluarga yang tercinta.

Penulisan ini berdasarkan studi di organisasi Vidyasena untuk memenuhi

salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Sains, Program Studi Ilmu

Komputer, Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Dengan segala kemampuan yang dimiliki, penulis telah berusaha sebaik

mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman penulis sehingga masih terdapat kekurangan dalam

penulisan ini.

Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan banyak pihak yang telah

memberikan sumbangan waktu, tenaga, dan pikiran kepada penulis, skripsi ini

tidak akan tersusun dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. P.H Prima Rosa, S.Si, M.Sc., selaku kaprodi Ilmu Komputer dan Dosen

pembimbing yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis

dalam menyusun skripsi ini.

2.

Ir. Greg. Heliarko S. J.,S.S.,B.S.T.,M.A.,M.Sc

, selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi.

(11)

7. Seluruh jajaran pengurus organisasi Vidyasena masa jabatan 2007-2008.

8. Mama, Alm.Papa, dan keluarga tersayang yang banyak memberikan dukungan

baik secara moril, materiil, maupun spirituil.

9. Teman-teman seperjuangan di kampus.

10.Temen seperjuangan di Organisasi Vidyasena.

11.Temen seperjuangan Kamadhis Satya Dhamma USD.

12.Penghuni kos Patria yang lama dan yang baru.

13.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan dan dukungan.

Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan masukan bagi

para pembaca.

(12)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... v

ABSTRAK ...vi

ABSTRACT...vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...viii

KATA PENGANTAR ...ix

1.7 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.2.2 Langkah-langkah Pengambilan Keputusan... 13

2.3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan... 15

(13)

2.3.4 Proses Pengembangan SPPK ... 23

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 26

3.1 Analisis……... 26

3.1.1 Sejarah dan Latar Belakang Organisasi ... 26

3.1.2 Kondisi sistem yang berlaku saat ini... 28

3.1.3 Analisis permasalahan... 28

3.2 Perancangan ... 29

3.2.1 Deskripsi Sistem yang diusulkan ... 29

3.2.2 Subsistem Manajemen Data... 39

3.2.2.1 Diagram Relasi Entitas... 39

3.2.2.2 Relasi Ternormalisasi... 40

3.2.2.2 Kamus Data... 41

3.2.3 Subsistem Manajemen Model ... 46

3.2.4 SubsistemManajemen Dialog... 56

3.2.5 SubsistemManajemen Pengetahuan ... 70

BAB IV KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI ... 71

4.1 Implementasi Subsistem Manajemen Data ... 71

4.2 Implementasi Subsistem Manajemen Proses ... 73

4.2.1 Proses Update Data Master ... 73

4.2.2 Proses Update Data Produk... 75

4.2.3 ProsesUpdate Data Pembicara ... 76

4.2.4 ProsesUpdate Data Produksi ... 78

4.2.5 ProsesUpdate Data Tempat Produksi... 82

4.2.6 ProsesUpdate Data Pemakai ... 84

4.2.7 Proses Update Data Dugaan SPPK ……… .85

4.2.8 ProsesUpdate Data Bobot SPPK... 85

4.2.9 ProsesInformasi Data Master ... 86

(14)

4.2.14 Proses Simulasi SPPK... 95

4.3 Implementasi Subsistem Manajemen Dialog... 105

4.4 Pengujian dan Analisis... 134

4.4.1 Pengujian... 134

4.4.2 Analisis... 145

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 147

5.1 Kesimpulan ... 147

5.2 Saran... 149

DAFTAR PUSTAKA ... 150 LAMPIRAN...

(15)

2.1

Tabel Matriks G o r r y & Scott Morton 11

3.1 Tabel Input dan Output Pemakai 30

3.2 Tabel Proses SPPK Produksi Rekaman Vidyasena 35

3.3 Tabel Keputusan 48

3.4 Tabel Contoh Data Pembicara 50

3.5 Tabel Contoh Data Tempat Produksi 50

3.6 Tabel Contoh Data Master 50

3.7 Tabel Contoh Data Bobot SPPK 50

3.8 Tabel Contoh Data Produk 51

3.9 Tabel Contoh Data Prduksi 51

3.10 Tabel Contoh Data Total Produksi 51

3.11 Tabel Contoh Input Data SPPK 52

3.12 Tabel Contoh Jumlah Bayangan Stok Produk 52

3.13 Tabel Contoh Umur Master Per-item 53

3.14 Tabel Contoh Keuntungan 53

3.15 Tabel Contoh Hasil Penentuan Point SPPK 54

3.16 Tabel Contoh Hasil Simulasi 55

4.1 Tabel Data Bobot SPPK 134

4.2 Tabel Data Pembicara 134

4.3 Tabel Data Tempat Produksi 134

4.4 Tabel Data Master 135

4.5 Tabel Data Produksi 136

4.6 Tabel Data Produk 137

4.7 Tabel Data yang Ingin Diproduksi 138

(16)

2.1 Gambar Langkah-langkah Pengambilan Keputusan 15

2.2 Gambar Karakteristik dan Kemampuan SPPK 19

2.3 Gambar Skematis SPPK 22

3.1 Gambar Bagan Organisasi Vidyasena 27

3.2 Gambar Diagram Konteks 31

3.3 Gambar DFD Level 1 32

3.4 Gambar DFD Level 2 (Update data) 33

3.5 Gambar DFD Level 2 (Pencarian) 34

3.6 Gambar Diagram Relasi Entitas 39

3.7 Gambar Rancangan Subsistem Manajemen Dialog 56

3.8 Gambar Form Login 57

3.9 Gambar Form Menu Utama 57

3.10 Gambar Form Update Master 59

3.11 Gambar Form Update Produk 59

3.12 Gambar Form Update Produksi Barang 60

3.13 Gambar Form Data Produksi Hasil Simulasi 60

3.14 Gambar Form Update Tempat Produksi 61

3.15 Gambar Form Update Pembicara 61

3.16 Gambar Form Update Bobot SPPK 62

(17)

3.20 Gambar Form Informasi Data Produksi 64

3.21 Gambar Form Informasi Data Produk 65

3.22 Gambar Form Informasi Data Tempat Produksi 65

3.23 Gambar Form Informasi Data Pembicara 66

3.24 Gambar Form Input Data SPPK 67

3.25 Gambar Form Informasi Hasil Simulasi 68

3.26 Gambar Form Informasi Hasil Simulasi (Terperinci) 68

3.27 Gambar Form Help (Contoh) 69

3.28 Gambar Konfirmasi sistem pada saat akan keluar 69

4.1 Gambar Tabel Master 71

4.2 Gambar Tabel Produk 71

4.3 Gambar Tabel Pembicara 72

4.4 Gambar Tabel Produksi 71

4.5 Gambar Tabel Tempat Produksi 72

4.6 Gambar Tabel Pemakai 72

4.7 Gambar Tabel Bobot SPPK 72

4.8 Gambar Form Login 103

4.9. Gambar Konfirmasi Proses (User_Name dan Password salah)

105

(18)

4.13

(Data belum lengkap dimasukkan)

107

4.14 Gambar Konfirmasi Proses (Terdapat data yang sama)

108

4.15 Gambar Konfirmasi Proses (Cek judul) 108

4.16 Gambar Form Update Data Produk 109

4.17 Gambar Konfirmasi Proses

(Cek harga jual lebih kecil dari harga produksi)

109

4.18 Gambar Konfirmasi Proses (Hapus data) 110

4.19 Gambar Form Update Data Produksi Barang 110

4.20 Gambar Konfirmasi Proses

(Penambahan produk karena ada produksi baru)

111

4.21

Gambar Konfirmasi Proses

(Input data Tempat simpan produk dari form update data produksi)

111

4.22 Gambar Konfirmasi Proses

(Input data Harga jual dari form update data produksi)

111

4.23 Gambar Form Update Data Tempat Produksi Barang 112

4.24 Gambar Konfirmasi Proses (Kode belum dimasukkan) 112

4.25 Gambar Konfirmasi Proses

(Nama Tempat Produksi belum dimasukkan)

113

4.26 Gambar Konfirmasi Proses

(Memasukkan kode tempat produksi yang sama)

113

4.27 Gambar Konfirmasi Proses

(Cek nama tempat produksi yang sama)

113

(19)

4.30 Gambar Konfirmasi Proses

(Nama Pembicara belum dimasukkan)

115

4.31

Gambar Konfirmasi Proses

(Sebelum masuk pada form update data pemakai, dugaan dan bobot SPPK)

115

4.32 Gambar Form Update Data Dugaan SPPK 116

4.33 Gambar Form Update Data Pemakai 116

4.34 Gambar Form Update Data Bobot SPPK 117

4.35 Gambar Konfirmasi Proses (Data akan dihapus) 117

4.36 Gambar Konfirmasi Proses (Setting bobot awal) 117

4.37 Gambar Form Informasi Data Master 118

4.38 Gambar Form Informasi Data Produk 119

4.39 Gambar Form Informasi Data Produksi 119

4.40 Gambar Form Informasi Data Tempat Produksi 120

4.41 Gambar Form Informasi Data Pembicara 120

4.42 Gambar Konfirmasi Proses (Salah memasukkan kriteria)

121

4.43 Gambar Konfirmasi Proses (Data tidak ditemukan) 121

4.44 Gambar Konfirmasi Proses

(Data master yang sama telah dimasukkan )

121

4.45 Gambar Form Input SPPK 122

4.46 Gambar Konfirmasi Proses (Ada atau tidak permintaan)

(20)

4.49 Gambar Konfirmasi Proses (Finish) 123

4.50 Gambar Form Hasil Simulasi (Contoh data hasil simulasi)

124

4.51 Gambar Konfirmasi Proses (Data tidak ada) 124

4.52 Gambar Form Rincian Keputusan Per-item (Contoh Pertimbangan Keputusan Produksi)

125

4.53 Gambar Laporan hasil Simulasi 125

4.54 Gambar Laporan Data Master 126

4.55 Gambar Laporan Data Produk 126

4.56 Gambar Laporan Data Produksi 127

4.57 Gambar Laporan Data Tempat Produksi 127

4.58 Gambar Laporan Data Produk 128

4.59 Gambar Form Help (Data Update Master) 129

4.60 Gambar Form Help (Data Update Produk) 130

4.61 Gambar Form Help (Data Update Produksi) 130

4.62 Gambar Form Help (Data Update Tempat Produksi) 131

4.63 Gambar Form Help (Data Update Pembicara) 131

4.64 Gambar Form Help (Data Update Bobot SPPK) 132

4.65 Gambar Form Help (Data Update Pemakai) 132

4.66 Gambar Form Help (Informasi) 133

(21)

4.70 Gambar Pertimbangan Keputusan Data29 140

4.71 Gambar Pertimbangan Keputusan Khusus1 141

4. 72 Gambar Pertimbangan Keputusan Data32 141

4. 73 Gambar Pertimbangan Keputusan Data7 142

4. 74 Gambar Pertimbangan Keputusan Data1 142

4. 75 Gambar Pertimbangan Keputusan Data31 143

4. 76 Gambar Pertimbangan Keputusan Data3 143

4. 77 Gambar Pertimbangan Keputusan Data34 144

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Vidyasena adalah salah satu organisasai sosial yang berdiri pada tahun

1987. Vidyasena memiliki salah satu sub bidang usaha yaitu bidang usaha

rekaman. Sejak berdirinya Vidyasena sampai saat ini, bidang usaha rekaman

masih menjalankan usahanya dengan sistem manual dan kini bidang usaha

rekaman akan mencoba menjalankan usahanya dengan menggunakan sistem

komputerisasi pada beberapa unit kegiatannya.

Sebelumnya keputusan untuk memproduksi CD atau kaset diambil secara

manual, ditentukan oleh Manajer rekaman berdasarkan pertimbangan data yang

ada dan permintaan pasar. Namun saat ini, sistem pengambilan keputusan

produksi kaset dan CD secara manual pada bidang usaha rekaman di Vidyasena

dianggap kurang efektif lagi. Hal ini dinilai dari :

¾ Sering terjadi produksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan, seperti

produksi yang berlebihan ataupun kehabisan stok produk saat ada

permintaan sehingga dapat melakukan pemborosan dana produksi dan

menurunkan omset pemasaran.

¾ Keputusan yang diambil lamban karena kurangnya ketersediaan informasi

mengenai data yang bergunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan

keputusan.

(23)

¾ Dengan adanya proses regenerasi setiap tahun maka pengurus lama

mengalami kesulitan dalam berbagi pengetahuan seputar bidang usaha

rekaman Vidyasena kepada pengurus baru dikarenakan pengurus lama

telah selesai study dan segera meninggalkan kota Yogyakarta.

Berdasarkan hal-hal diatas maka diperlukan sistem terkomputerisasi untuk

membantu pengambilan keputusan produksi bidang rekaman di Vidyasena dengan

cepat dan tepat.

Adanya Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) Produksi

Rekaman Vidyasena ini, dapat membantu kinerja bidang rekaman Vidyasena.

Sistem dapat membantu memberikan pertimbangan produksi dengan cepat kepada

Manajer rekaman, sehingga produksi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana membangun SPPK Produksi Rekaman Vidyasena yang dapat

membantu dalam pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat.

1.3. Tujuan

Membangun SPPK Produksi Rekaman Vidyasena yang dapat membantu

bidang usaha rekaman Vidyasena dalam menangani masalah pengambilan

(24)

1.4. Manfaat.

Ada pun manfaat SPPK Produksi Rekaman Vidyasena ini antara lain:

ƒ Membantu proses pengambilan keputusan produksi CD atau kaset

pada bidang usaha rekaman Vidyasena dengan cepat.

ƒ Membantu produksi kaset dan CD yang sesuai dengan kebutuhan.

ƒ Membantu memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai bidang

rekaman Vidyasena.

ƒ Membantu meningkatkan mutu produksi karena adanya pertimbangan

dari sistem apabila master CD atau kaset yang akan diproduksi sudah

lama atau ada kerusakan.

ƒ Membantu pengawasan stok produk agar dapat selalu memenuhi

permintaan pasar.

1.5. Batasan Masalah

SPPK Produksi Rekaman Vidyasena akan dibuat dengan menggunakan

bahasa pemograman visual yaitu Visual Basic, hal ini dilakukan agar pengguna

mendapatkan kemudahan dalam menggunakan sistem.

Input output yang akan diterima oleh sistem ini antara lain:

ƒ Input :

1. Data produk barang.

2. Data master.

3. Data pembicara.

(25)

5. Data tempat produksi.

6. Data pengguna.

7. Data bobot SPPK.

8. Data SPPK.

ƒ Output:

Laporan hasil simulasi SPPK produksi rekaman Vidyasena yang dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.

1.6. Metodologi

Untuk membuat sistem ini digunakan metodologi sebagai berikut :

1. Metode Wawancara

Penelitian dilakukan dengan wawancara langsung kepada objek

pengguna sistem untuk mengumpulkan data-data yang akan

digunakan dalam pengembangan sistem.

2. Metode Observasi

Pengamatan secara langsung kepada objek yang menjadi sasaran

perancangan sistem. Pengamatan juga dilakukan terhadap cara kerja

sistem manual yang dipakai selama ini.

3. Analisis

Pada tahap ini membahas tentang analisa yang dilakukan untuk

(26)

4. Perancangan

Membahas tentang bagaimana sebuah sistem akan dikembangkan,

dan bagaimana pengujian serta validasi model dilakukan sebelum

implementasi. Selain itu juga akan dilakukan perancangan input dan

output dari sistem

5. Implementasi

Membuat desain yang telah dirancang ke dalam program

sesungguhnya. Hasil implementasi program tersebut akan berupa

tampilan input, tampilan output atau laporan-laporan yang

dibutuhkan.

6. Pengujian program

Testing program digunakan untuk mengetahui apakah program hasil

implementasi tersebut sudah valid atau tidak.

7. Perawatan

Perawatan sistem dapat dilakukan terhadap software maupun

hardware. Cara yang dilakukan misalnya dengan backup data.

1.7. Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang pemilihan topik penulisan, rumusan

(27)

BAB II Dasar Teori

Bab ini berisi tentang dasar teori yang digunakan untuk pembahasan dalam

penulisan tugas akhir ini.

BAB III Analisis Dan Perancangan Sistem

Bab ini merupakan bab yang membahas tentang tahapan analisa yang dilakukan

untuk menemukan metode dan komponen sistem lainnya. Selain itu, pada bab ini

juga dibahas tentang bagaimana sistem akan dikembangkan. Pada bab ini juga

akan dilakukan perancangan input dan output.

BAB IV Konstruksi dan Implementasi Sistem

Membuat desain yang telah dirancang ke dalam program sesungguhnya. Hasil

implementasi program tersebut akan berupa tampilan input, tampilan output atau

laporan-laporan yang dibutuhkan. Pengujian dan analisis program yang telah

dibuat juga dilakukan pada bab ini.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dan implementasi yang telah

(28)

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Definisi Sistem

Pengertian sistem menurut Efraim Turban (1995:38) adalah ”Kumpulan

objek seperti manusia, Sumber daya, konsep dan prosedur dengan tujuan

melakukan identifikasi fungsi untuk mencapai tujuan tertentu”.

Sedangakan definisi lain menurut Jogiyanto, Sistem adalah ”

Jaringan-jaringan prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

mencapai suatu tujuan tertentu”.

2.1.2 Bentuk Dasar Sistem

Sistem mempunyai bentuk dasar yaitu :

ƒ Input

Elemen yang masuk ke dalam sistem.

ƒ Proses

Semua elemen yang diperlukan untuk mengonversi atau

mentransformasi input menjadi output.

ƒ Output

Produk finish atau konsekuensi yang ada pada sistem.

Suatu sistem harus memiliki input yang akan diproses menjadi output.

Tanpa adanya input, maka tidak ada hal yang diolah dan pengelolahan akan tetap

(29)

mentah karena tidak akan dihasilkan suatu output. Oleh karena itu, jika salah satu

tidak terpenuhi maka tidak dapat dikatakan suatu sistem.

Setiap sistem terdiri dari subsistem, masing-masing subsistem mempunyai

sifat-sifat dari sistem dan mempunyai proses sistem secara keseluruhan.

Sebaliknya, setiap sistem dapat merupakan suatu subsistem dari sistem yang lebih

besar.

2.1.3 Sistem Informasi

Definisi sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur

yang diorganisasikan dan jika dieksekusi maka akan menyediakan informasi

untuk mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi.

Pada sistem informasi data akan diproses melalui suatu model yang

kemudian akan menghasilkan suatu informasi. Berdasarkan informasi tersebut

penerima informasi akan melakukan pengambilan keputusan. Hal ini

menyebabkan adanya suatu tindakan untuk menghasilkan data kembali dan data

yang telah dikumpulkan akan digunakan sebagai input yang akan diproses

kembali. Siklus ini akan berlangsung terus menerus dan sering disebut sebagai

siklus informasi.

2.2. Keputusan

2.2.1 Pengertian Keputusan

Pengambilan keputusan adalah sebuah proses memilih tindakkan (di antara

(30)

Simon (1997), pengambilan keputusan manajerial sama halnya dengan proses

keseluruhan dari manajemen. Hal ini dipandang dari persamaan fungsi-fungsi

pengambilan keputusan manajerial dan proses keseluruhan manajemen.

Berdasarkan sudut pandangnya ada beberapa tipologi keputusan. Secara

garis besar dapat dibagai menjadi tiga, yaitu :

a) Keputusan berdasarkan tingkat kepentingan

Pada suatu organisasai umumnya memiliki hierarki manajemen.

Secara umum hierarki ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu :

1. Manajemen tingkat atas

Pada tingkat ini berkaitan dengan masalah perencanaan yang bersifat

strategic.

2. Manajemen tingkat menengah

Pada tingkat manajemen menengah berkaitan dengan masalah

pengawasan kontrol atau pengawasan yang sifat kerjanya lebih banyak

pada masalah administrasi.

3. Manajemen tingkat bawah.

Pada tingkat bawah berkaitan dengan masalah operasional

(31)

Berdasarkan hierarki ini maka keputusan dapat dibagi dalam tiga

kategori.

1. Keputusan strategic

Keputusan strategic adalah keputusan-keputusan yang berguna untuk

menjawab tantangan dan perubahan lingkungan. Biasanya bersifat

jangka panjang.

2. Keputusan taktis

Keputusan taktis adalah keputusan-keputusan yang berkaitan dengan

pengelolaan sumber daya (keuangan, teknik, maupun personalia).

3. Keputusan operasional.

Keputusan operasional adalah keputusan-keputusan yang berkaitan

dengan kegiatan operasional sehari-hari.

b) Keputusan berdasarkan tingkat regularitas

Tipologi ini diusulkan oleh H. Simon, seorang ahli manajemen

pemenang Nobel Ekonomi. Menurunya keputusan berada pada suatu

rangkaian kesatuan (continuum), dengan keputusan terstruktur pada satu

ujungnya dan keputusan tidak terstruktur pada ujung lainnya.

Keputusan terstruktur bersifat berulang dan rutin, sehingga memiliki

parameter-parameter persoalan yang telah diketahui dan terdefinisi dengan

baik. Proses pengambilan keputusan ini biasanya didasarkan pada

teknik-teknik tertentu dan sudah dibuat standar. Salah satu contoh keputusan

(32)

organisasi usaha seperti ini biasanya telah disusun suatu model atau pola

penentuan jumlah bahan baku yang dibutuhkan. Dengan demikian apabila

jumlah yang dimiliki telah mencapai batas tertentu, maka pembelian bahan

baku akan langsung diputuskan.

Keputusan tidak terstruktur yaitu keputusan-keputusan yang

berkaitan dengan berbagai persoalan baru. Keputusan tidak terstruktur

biasanya berkaitan dengan masalah yang cukup pelik, karena banyak

parameter yang belum atau tidak diketahui. Oleh karena itu untuk

mengambil keputusan ini biasanya intuisi serta pengalaman akan sangat

membantu. Contohnya dalam hal pengembangan jenis usaha baru, karena

proses ini bukan hal yang rutin, maka pengambilan keputusan tidak dapat

diprogram sebelumnya.

Dari dua tipologi ini, G. Anthony Gory dan Michael S. Scott

Mortton mengembangkan matrik masalah yang merepresentasikan

contoh-contoh permasalahan sesuai dengan tipe keputusan yang

dibutuhkan dan pada tingkat manajemen tertentu, matrik tersebut

(33)
(34)

c) Keputusan berdasarkan tingkat persoalan

Berdasarkan sudut pandangnya, pemasalahan dalam suatu

organisasi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu internal dan ekstenal

yang memiliki masing-masing dua dimensi waktu yaitu jangka panjang

dan jangka pendek. Dari hal ini maka dapat dibuat pengelompokan

keputusan yaitu :

1. Keputusan internal jangka pendek

Biasanya keputusan ini berkaitan dengan operasional, seperti pembelian

bahan baku dan penentuan jadwal produksi.

2. Keputusan internal jangka panjang

Keputusan ini berkaitan dengan masalah organisasional, seperti

perombakan struktur organisasi.

3. Keputusan eksternal jangka pendek

Keputusan ini berkaitan dengan semua persoalan yang berhubungan

dengan lingkungan dalam waktu yang relatif pendek, seperti mencari

subkontrak untuk permintaan khusus.

4. Keputusan eksternal jangka panjang

Berkaitan dengan semua persoalan yang berhubungan dengan lingkungan

dalam waktu yang relatif panjang, seperti merger dengan perusahaan lain.

2.2.2 Langkah-langkah pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan selalu terkait dengan proses pemecahan masalah

(35)

mengembangkan tahapan proses pengambilan keputusan untuk memecahkan

masalah sebagai berikut :

a) Tahap Pemikiran

Merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang

dibutuhkan, berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang

akan diambil.

b) Tahap Perancangan

Tahap perancangan meliputi pembuatan, pengembangan, dan analisa

tindakan penyelesaian yang mungkin.

c) Tahap pemilihan

Tahap pemilihan meliputi pencarian alternatif solusi, evaluasi alternatif

solusi, dan rekomendasi solusi dari masalah yang dihadapi.

d) Tahap implementasi

Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap

ini perlu serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan

(36)

Realisasi

Sasaran organisasi

Prosedur pemindaian dan penelitian Pengumpulan data

Menentukan kriteria untuk dipilih Mencari alternatif

Memprediksi dan mengukur hasil akhir

Fase Desain

Gambar 2.1. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan

2.3. Sistem pendukung pengambilan keputusan. 2.3.1 Pengertian SPPK

Little (1970) mendefinisikan SPPK sebagai sekumpulan prosedur

berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para

Manajer mengambil keputusan. Dan dia menyatakan bahwa untuk sukses

(37)

dengan isu-isu penting dan mudah berkomunikasi.

Dari pernyataan little (1970) tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

SPPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang interaktif,

flaksibel, yang dirancang khusus untuk mendukung pemecahan masalah yang

semi terstruktur sehingga dihasilkan keputusan yang lebih baik.

Interaktif berarti adanya komunikasi dua arah antara sistem dengan

pemakai, fleksibel berarti sistem dapat diatur sesuai dengan situasi dan

mampu beradaptasi (sistem dapat menyesuaikan diri dengan sistem yang

sudah ada).

2.3.2 Karakteristik dan kemampuan SPPK

Karakteristik dan kemampuan SPPK adalah :

1. Dukungan untuk pengambilan keputusan, terutama pada situasi

semiterstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian

manusia dan informasi terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut

tidak dapat dipecahkan (Tidak dapat dipecahkan dengan

konvensional) oleh sistem komputer lain atau oleh metode atau alat

kuantitatif standar.

2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai

Manajer lini.

3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang

terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen

(38)

SPPK mendukung tim virtual melalui alat-alat Web kolaboratif.

4. Dukungan untuk keputusan independen dan sekuensial. Keputusan

dapat dibuat satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval

yang sama).

5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan : inteligensi,

desain, pilihan, dan implementasi.

6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.

7. Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambilan keputusan seharusnya

reaktif, dapat menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan dapat

mengadaptasikan SPPK untuk memenuhi perubahan tersebut. SPPK

bersifat fleksibel oleh karena itu pengguna dapat menambahkan,

menghapus, menggabungkan, mengubah, atau menyusun kembali

elemen-elemen dasar. SPPK juga fleksibel dalam hal ini dapat

dimodifikasi untuk memecahkan masalah lain yang sejenis.

8. Pengguna merasa seperti di rumah. Ramah-pengguna, kapabilitas

grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin interaktif

dengan satu bahasa alami dapat sangat meningkatkan keefektifan

SPPK. Kebanyakkan aplikasi SPPK yang baru menggunakan

antarmuka berbasis-Web.

9. Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan (akurasi,

timeliness, kualitas) ketimbang pada efisiensinya (biaya pengambilan

keputusan). Ketika SPPK disebarkan, pengambilan keputusan sering

(39)

10.Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah

proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah.

SPPK secara khusus menekankan untuk mendukung pengambilan

keputusan, bukannya menggantikan.

11.Pengguna akhirnya dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri

sistem sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dengan

bantuan ahli sistem informasi. Perangkat lunak OLAP dalam

kaitannya dengan data warehouse membolehkan pengguna untuk

membangun SPPK yang cukup besar dan kompleks.

12.Biasanya model-model digunakan untuk menganalisis situasi

pengambilan keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan

eksperimen dengan berbagai strategi yang berbeda di bawah

konfigurasi yang berbeda. Sebenarnya, Model-model membuat suatu

SPPK berbeda dari MIS.

13.Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai

dari sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi

objek.

14.Dapat dilakukan sebagai alat standalone yang digunakan oleh seorang

pengambil keputusan pada saat lokasi atau didistribusikan di satu

organisasi keseluruhan dan dibeberapa organisasi sepanjang rantai

persediaan. Dapat diintegrasikan secara internal dan eksternal dengan

(40)

Karakteristik dan kemampuan kunci dari SPPK tersebut

memperbolehkan para pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang

lebih baik dan lebih konsisten pada satu cara yang dibatasi waktu.

Masalah semi

(41)

2.3.3 Komponen SPPK

Pada aplikasi SPPK terdiri dari beberapa sub sistem seperti :

a) Sub sistem manajemen data.

Subsistem manajeman data memasukkan satu database yang

berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat

lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS). Subsistem

manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse

perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan

untuk pengambilan keputusan. Biasanya data disimpan atau diakses

viaserver Web database.

b) Subsistem manajerial model

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model

keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya

yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat

lunak yang tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk membangun

model-model custom juga dimasukkan. Perangkat lunak ini sering

disebut sistem manajemen basis model (MBMS). Komponen ini

dapat dikoneksikan ke penyimpanan korporat atau eksternal yang

ada pada model.

c) Subsistem antarmuka pengguna

Pengguna berkomunikasi dan memerintahkan SPPK melalui

sistem ini. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari

(42)

dari SPPK berasal dari interaksi yang intensif antara komputer dan

pembuat keputusan. Browser Web memberikan struktur antarmuka

pengguna grafis yang familier dan konsisten bagi kebanyakkan

SPPK.

d) Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan.

Sistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau

bertindak sebagai komponen independen. Ia memberikan inteligensi

untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan. Subsistem

ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan

perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang

(43)

Sistem lainnya yang

Gambar 2.3. Skema SPPK

Berdasarkan definisinya, SPPK harusnya mencakup tiga komponen

utama dari DBMS, MBMS, dan antarmuka pengguna. Subsistem manajemen

berbasis pengetahuan adalah opsional, namun dapat memberikan banyak

manfaat karena memberikan inteligensi bagi tiga komponen utama tersebut.

Seperti pada semua sistem informasi manajemen, pengguna dapat dianggap

sebagai komponen SPPK.

Komponen-komponen tersebut membentuk sistem aplikasi SPPK

yang dapat dikoneksikan ke internet perusahaan, ke ekstranet, atau ke

(44)

Web umumnya memberikan antarmuka pengguna. Skematik SPPK dan

komponen yang ditunjukkan pada gambar 3.3 memberikan pemahaman

mendasar mengenai struktur umum suatu SPPK.

2.3.4 Proses pengembangan SPPK

Menurut Turban (1995), proses pengembangan SPPK terdiri dari 8 tahap

yaitu :

1. Perencanaan

Perencanaan berkaitan dengan identifikasi kebutuhan dan diagnosa

masalah. Pada tahap ini tujuan dan sasaran dari SPPK didefinisikan.

Langkah penting dalam perencanaan ini adalah menentukan kunci

keputusan dari SPPK itu sendiri.

2. Penelitian

Penelitian melibatkan identifikasi beberapa pendekatan yang relevan untuk

mengalamatkan kebutuhan pemakai dan sumber daya yang tersedia.

(Perangkat keras, perangkat lunak, vendor, sistem, studi ataupun

pengalaman terkait diorganisasi lainnya dan menyajikan penelitian

relevan).

3. Analisis dan perancangan konsep

Analisis dan perancangan konsep ini menyangkut penentuan pendekatan

terbaik dan beberapa sumber daya yang dibutukan secara spesifik untuk

mengimplementasikannya, termasuk teknis, staff, keuangan dan sumber

(45)

yang dapat meyediakan informasi untuk kunci keputusan. Dalam

implementasi aktual SPPK tidak sama dengan apa yang akan dirasakan

pada tingkat model normatif. Tetapi model ini merepresentasikan tujuan

yang harus dicoba untuk dirasakan pada situasi dunia nyata.

4. Perancangan

Perancangan berkaitan dengan penentuan spesifikasi rinci dari

komponen-komponen sistem, struktur, dan fitur. Perancangan terbagi atas 4 bagian

yang sesuai dengan komponen-komponer utama SPPK antara lain

manajemen basis data, manajemen basis model, manajemen dialog, dan

manajemen pengetahuan.

5. Konstruksi

SPPK dapat dikostruksikan dengan berbagai cara tergantung dasar

perancangan dan peralatan yang akan dipakai. Tahap ini merupakan

implementasi teknis dari perancangan. Sebagai sistem yang dibangun, juga

dibutukan pengujian secara terus-menerus. Pada tahap ini, SPPK

terhubung jika diperlukan, dengan sistem informasi berbasis komputer

yang tepat.

6. Implementasi

Tahap ini terdiri dari :

a) Pengujian

Data pada keluaran sistem dikumpulkan dan dibandingkan

(46)

b) Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana SPPK sesuai

dengan kebutuhan pemakai.

c) Demostrasi

Tahap ini mengenalkan sistem operasional secara penuh kepada

komunitas pemakai.

d) Orientasi

Tahap ini mengenalkan instruksi kemapuan dasar dan operasi

sistem kepada pemakai.

e) Penelitian

Pemakai yang bertindak sebagai operasiaonal dilatih dalam struktur

dan fungsi sistem. Pemakai juga dilatih bagaimana memelihara

sistem.

f) Penyebaran

Sistem penuh disebarkan ke semua anggota komunitas pemakai.

7. Pemeliharaan dan dokumentasi

Tahap ini melibatkan perencanaan untuk dukungan terus menerus terhadap

sistem dan komunitas pemakai.

8. Adaptasi

Pada tahap ini dilakukan pengulangan terhadap tahap-tahap diatas, untuk

(47)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis

3.1.1. Sejarah dan Latar Belakang Organisasi

Vidyasena berdiri pada tahun 1987, merupakan salah satu organisasi yang

bergerak dibidang sosial dan bertempatkan di Jl. Kenari Gg. Tanjung I No.231

Yogyakarta – 55165. Vidyasena memiliki struktur organisasi yang terdiri dari

ketua umum, sekretaris umum, bidang pendidikan, bidang puja, bidang rumah

tangga, bidang sosial, bidang humas dan bidang usaha yang tergambarkan seperti

(48)

Ketua umum

Manager Produksi Souvenir

Manager Produksi Record

Staf Staf Staf Staf Staf

Gambar 3.1. Bagan Organisasi Vidyasena

Pada awalnya sistem pengambilan keputusan produksi kaset dan CD pada

bidang rekaman masih dilakukan secara manual. Keputusan produksi ini diambil

langsung oleh Manajer rekaman berdasarkan pengalaman, pertimbangan data

master, dan stok produk yang ada sehingga tidak efektif dan efisien. Cara manual

akan menimbulkan kesulitan seperti lambatnya pengambilan keputusan produksi

(49)

karena data yang tidak akurat dan kurangnya pengetahuan seorang Manajer yang

timbul karena pergantian pengurus setiap tahun.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka dibuatkan suatu sistem

baru yang dapat membantu pengambilan keputusan produksi CD dan kaset pada

bidang rekaman Vidyasena sehingga dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

3.1.2 Kondisi Sistem yang berlaku saat ini

Pengambilan keputusan untuk produksi kaset dan CD pada bidang

rekaman Vidyasena dilakukan secara manual oleh Manajer bidang rekaman.

Keputusan akan diambil apabila ada laporan dari bidang pemasaran mengenai

stok produk yang mulai menipis dan ada permintaan dari pasar.

Dari laporan ini maka Manajer bidang rekaman akan mempertimbangkan

apakah CD atau kaset tersebut akan diproduksi lagi atau tidak, berdasarkan

pertimbangan:

1. Apakah masternya masih dalam keadaan baik.

2. Berapa banyak total kira-kira barang yang telah diproduksi sampai saat itu.

3. Jumlah stok produk saat itu.

3.1.3. Analisis permasalahan

Pokok permasalahan pada bidang rekaman Vidyasena adalah :

1. Kurangnya ketersediaan data yang akurat ( Data master dan stok produk )

(50)

2. Proses regenerasi kepengurusan yang dilakukan setiap tahun yang

menimbulkan kurangnya pengetahuan dan pengalaman Manajer baru

dalam mengambil keputusan untuk memproduksi CD atau kaset.

3. Sistem manual yang tidak dapat berkerja secara maksimal dalam

menangani masalah pencatatan semua data yang dibutuhkan maupun

perekaman pengetahuan pengurus sebelumnya.

Dengan adanya beberapa pokok permasalahan ini maka menimbulkan

beberapa masalah baru yang berdampak besar pada organisasi, seperti :

1. Kualitas produksi yang dihasilkan kurang baik.

2. Terjadi pemborosan biaya produksi.

3. Produksi yang tidak sesuai kebutuhan seperti produksi yang berlebihan

dapat memenuhi gudang atau pun kehabisan stok produk saat ada

permintaan sehingga dapat menurunkan omset pemasaran.

4. Keputusan produksi yang diambil lamban karena sistem manual yang

membuat kesulitan dalam mengumpulkan informasi yang berguna

sebagai bahan pertimbangan.

3.2 Perancangan

3.2.1 Deskripsi sistem yang diusulkan

Untuk mengatasi masalah-masalah diatas maka akan dibuat Sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan Produksi Rekaman Vidyasena. Sebagaimana

(51)

yang terlibat pada diagram konteks gambar 3.2, entitas yang terlihat dalam sistem

adalah Manajer rekaman.

Tabel 3.1. Input dan Output Pemakai

Entitas Input Sistem Output Sistem

Manajer Rekaman

• Data SPPK produksi bidang rekaman.

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)

Berdasarkan gambar 3.3 pada halaman 32, rancangan sistem ini secara

keseluruhan dibagi menjadi enam proses seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Proses SPPK Produksi Rekaman Vidyasena

No Nama proses Keterangan

1 Validasi Proses ini sangat berguna untuk membatasi hak akses

pengguna sistem, sistem hanya dapat diakses oleh pemakai yang mempunyai password.

2 Update data Proses ini menangani pengelolahan data yang akan direkam oleh sistem. Dalam proses ini, pemakai hanya dapat melakukan proses simpan dan ubah data.

3 Pencarian Proses ini menyajikan semua informasi yang telah

direkam pada proses update data. Pemakai sistem dapat menggunakan fasilitas search dalam mencari informasi yang dibutukan.

4 Pengambilan Keputusan

Pada proses ini dilakukan simulasi yang menghasilkan data untuk mendukung Manejer bidang rekaman dalam pengambilan keputusan produksi rekaman.

5 Print Pada Proses ini pemakai sistem dapat mencetak data master, pembicara, produk, tempat produksi, dan produksi.

(57)

Saat melakukan login, sistem akan memintah user_name dan password.

Hal berguna untuk membatasi hak akses pada sistem. Kegiatan ini akan

berlangsung proses validasi. User_name dan password yang dimasukkan oleh

pemakaiakan dibandingkan dengan database pemakai.

Pada awalnya, penggunaan sistem harus terlebih dahulu melakukan input

data. Apabila data telah ter-input kan, maka pemakai dapat melakukan update data

seperti tambah, dan ubah data. Kesemua proses ini akan berlangsung pada proses

update data.

Berdasarkan data yang telah direkam pada proses update data maka

pemakai dapat memperoleh informasi yang diinginkan pada proses informasi.

Proses ini akan memberikan fasilitas search untuk memudahkan pemakai dalam

mencari informasi yang diinginkan.

Selain ketiga proses diatas, terdapat proses SPPK yang merupakan

keunggulan dari sistem ini. Pada proses ini pertama-tama pemakai akan diminta

memasukkan beberapa data yaitu :

1. Data master yang ingin diproduksi.

2. Jenis permintaan.

3. Jumlah kemungkinan barang return.

Data yang telah dimasukkan digunakan untuk melakukan simulasi dengan

didukung beberapa data olahan dan rekaman sebelumnya. Data tersebut antara

lain:

1. Data status master.

(58)

3. Data jumlah stok produk saat itu.

4. Data jumlah stok produk minimum.

5. Persentase return.

6. Data produksi barang.

• Data total barang yang telah diproduksi sampai saat ini,

per-item.

• Data frekuensi terbanyak total produksi barang yang pernah

dilakukan.

7. Data keuntungan.

Simulasi yang terjadi pada proses SPPK sebagai berikut :

1. Sistem akan mengecek apakah data status master baik atau rusak, Jika

status master rusak maka data tersebut akan masuk dalam urutan data

altermnatif produksi terakhir dan jika status master baik maka data

akan masuk ke langkah kedua

2. Pada proses ini akan dicek jenis permintaannya, jika permintaannya

khusus maka data akan masuk pada urutan pertama data alternatif

produksi. Selain permintaan khusus maka sistem akan mengecek

kembali apakah ada permintaan atau tidak. Jika ada sistem akan masuk

ke proses penambahan point dan jika tidak sistem akan lansung

menuju ke proses selanjutnya.

3. Pada proses ini, sistem akan mengecek apakah Jumlah Stok produk

(59)

Jumlah Stok produk MIN. Jika benar sistem akan masuk ke proses

penambahan point dan jika tidak sistem akan lansung menuju ke

proses selanjutnya.

4. Pada proses ini, sistem akan mengecek apakah Umur master <

Ketentuan lama masa produksi master. Jika benar maka sistem masuk

ke proses penambahan point dan jika tidak sistem akan lansung

menuju ke proses selanjutnya.

5. Pada proses ini, sistem akan mengecek apakah Total Barang yang

telah diproduksi sampai saat ini <= Jumlah Frekuensi terbanyak

total barang lain yang telah diproduksi (Batas optimal produksi).

Jika benar maka sistem masuk ke proses penambahan point dan jika

tidak sistem akan lansung menuju ke proses selanjutnya.

6. Pada proses ini sistem akan melihat keuntungan yang didapat dari

produksi per-Item, yang nantinya berguna juga dalam proses penentuan

prioritas produksi.

Proses diatas akan dilakukan secara berulang ulang, sesuai

dengan banyak data master yang dimasukkan.

7. Setelah melewati proses pengecekan. Masing-masing item akan

memiliki point prioritas produksi. Dengan menggunakan point

prioritas produksi dan data keutungan per-item, Sistem akan

melakukan pengurutan data yang akan menghasilkan data preoritas

produksi. Pada proses simulasi SPPK ini akan muncul dua tabel

(60)

Hasil dari simulasi ini dapat digunakan oleh Manajer rekaman sebagai

panduan dalam mengambil keputusan memproduksi rekaman.

3.2.2. Subsistem Manajemen Data 3.2.2.1. Diagram Relasi Entitas

Data perlu dirancang secara terorganisir dan tersimpan dengan baik agar

dapat mempermudah pencarian dan manipulasi data. Dalam perancangan basis

data sistem ini, akan digunakan Diagram Relasi Entitas untuk mengetahui

keterkaitan dan hubungan yang terjadi antara entitas pembentuk sistem.

(61)

Diagram relasi entitas tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

• Suatu tempat produksi dapat melakukan banyak produksi dan setiap produksi

hanya memiliki satu tempat produksi.

• Suatu produk memiliki banyak produksi dan setiap produksi menghasilkan

satu produk.

• Satu produk memiliki satu master dan satu master memilki satu produk

• Seorang pembicara dapat menjadi pembicara di banyak master dan setiap

master hanya memiliki satu orang pembicara.

3.2.2.2. Relasi Ternormalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversikan struktur

data kompleks ke struktur data yang lebih sederhana. Konversi dari diagram relasi

ke table adalah sebagai berikut :

• Master

(Kode_Master, Tgl_Buat, Judul, Jenis, Status_Master, Tmpt_Simpan,

ID_Pembicara)

• Produk

(Kode_Produk, Jmlh_Stok, Tmpt_SimpanProduk, Harga_Jual)

• Pembicara

(ID_Pembicara, Nama_Pembicara, Tgl_Lahir, Alamat, Telepon)

• Produksi

(Kode_Produksi, Tgl_Produksi, Jmlh_Produksi, Harga_Produksi,

(62)

• Tempat_Produksi

(Kode_TProduksi, Nama_TProduksi, Alamat, Telepon, Jenis_Produksi)

Bentuk tabel diatas sudah merupakan bentuk normal ketiga karena

memenuhi syarat sebagai berikut :

- Relasi tidak membuat grup berulang.

- Setiap atribut bukan kunci tergantung fungsional secara penuh pada kunci

primer.

- Relasi tidak memiliki ketergantungan fungsional antara dua atau lebih

atribut bukan kunci.

3.2.2.2. Kamus Data

1. Master = Kode_Master + Tgl_Buat + Judul + Jenis

+ Status_Master + Tmpt_Simpan +

ID_Pembicara

ƒ Kode_Master : ID_Pembicara + Garis +Jenis + Garis

+ Tahun_Buat + Garis + No_Urut

ID_Pembicara : {A-Z|’’}4

Garis : -

Jenis : {A-Z|’’}3

Tahun_Buat : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}4

No_Urut : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2

(63)

Garis_Miring + Tahun.

ƒ Kode_Produk : Kode_Master

Kode_Master : ID_Pembicara + Garis +Jenis +

Garis + Tahun_Buat + Garis +

(64)

ƒ Tmpt_SimpanProduk : {A-Z|’’}30

ƒ Harga_Jual : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}10

3. Pembicara = ID_Pembicara + Nama_Pembicara

+ Tgl_Lahir + Alamat + Telepon

ƒ ID_Pembicara : {A-Z|’’}4

ƒ Nama_Pembicara : {A-Z|’’}30

ƒ Tgl_Lahir : Tanggal + Garis_Miring + Bulan +

Garis_Miring + Tahun.

Tanggal : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2

Bulan : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2

Tahun : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}4

Garis_Miring : /

ƒ Alamat : {A-Z|’’}80

ƒ Telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}30

4. Produksi = Kode_Produksi + Tgl_Produksi +

Jmlh_Produksi + Harga_Produksi

+ Kode_Produk +

Kode_TmptProduksi

ƒ Kode_Produksi : Kode_Master + Garis +

(65)

Tahun_Produksi + Garis +

No_Urut

Kode_Master : ID_Pembicara + Garis +Jenis +

Garis + Tahun_Buat + Garis +

Tahun_Produksi : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}4

NomorUrut : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2

ƒ Tgl_Produksi : Tanggal + Garis_Miring + Bulan +

Garis_Miring + Tahun.

Tanggal : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2

Bulan : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2

Tahun : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}4

Garis_Miring : /

ƒ Jmlh_Produksi : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}8

ƒ Harga_Produksi : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}10

ƒ Kode_Produk : ID_Pembicara + Garis +Jenis +

(66)

No_Urut

ID_Pembicara : {A-Z|’’}4

Garis : -

Jenis : {A-Z|’’}3

Tahun_Buat : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}4

No_Urut : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2

ƒ Kode_TProduksi : {A-Z|’’}4

5. Tempat_Produksi = Kode_TPrduksi + Nama + Alamat

+ Telepon + Kode_Jenis

ƒ Kode_TPrduksi : {A-Z|’’}4

ƒ Nama : {A-Z|’’}30

ƒ Alamat : {A-Z|’’}80

ƒ Telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}30

ƒ Jenis_Produksi : {A-Z|’’}30

6. Bobot_SPPK = Jmlh_StokMin +

Persentase_return +

Lama_Barang

ƒ Jmlh_StokMin : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}8

ƒ Lama_Master : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2

(67)

3.2.3. Subsistem Manajemen Model

Ciri khas dari SPPK adalah kemampuannya dalam memasukkan model.

Model yang digunakan dalam sistem ini adalah model simulasi, yaitu pemodelan

suatu proses atau sistem sedemikian rupa sehingga model mampu menyerupai

sistem nyata dengan segala event yang terjadi di dalamnya.

Dalam hal ini model direfresentasikan sebagai fungsi yang

menggambarkan hubungan antara objek-objek yang berperan dalam menentukan

produksi rekaman. Idealnya, sebuah model memungkinkan pemakai untuk

mengubah-ubah fungsi tersebut. Namun pada sistem ini kemampuan model hanya

untuk mengubah-ubah nilai objek saja, sedangkan fungsi yang digunakan tidak

dapat diubah.

Pada sistem ini terdapat subsistem model sebagai berikut :

• Pendekatan jumlah barang return

……...3.1

• Jumlah bayangan stok produk

JStok

• Ketentuan masa produksi master

(68)

• Umur master per-item

• Frekuensi terbanyak total barang lain yang telah diproduksi

...3.7

o Baik (Point sesuai dengan total hasil pengecekkan)

o Rusak ( Total Point = 0)

ƒ Permintaan pasar :

o Khusus (Point = 14)

o Ada permintaan (Point = 2 )

o Tidak ada permintaan ( Point = 0 ) ƒ Produksi optimal master

o UMaster < LMaster (Point = 4)

(69)

ƒ Produk

o TBStok < SMin ( Point = 6 )

o TBStok < SMin ( Point = 0 ) ƒ Produksi

o TProduksi <= Frekuensi ( Point = 1)

o TProduksi > Frekuensi ( Point = 0 ) • Keputusan

o TPoint >= 8 ( Produksi )

o TPoint < 8 ( Tidak Produksi)

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel Keputusan berikut :

(70)

True False True True True 11

TReturn = Total barang yang di-return

PJReturn = Perkiraan jumlah barang yang di-return

PReturn = Persentase barang yang akan di-return

TBStok = Total bayangan stok produk

JStok = Jumlah stok

TProduksi = Total Produksi

Produksi = Jumlah produksi per-item

KLMaster = Ketentuan masa produksi master

UMaster = Umur master per-item

Date = Tanggal yang sedang berlangsung

TBMaster = Tanggal buat master

Keuntungan = Keuntungan yang diperoleh per-item

HJual = Harga jual per-item

HProduksi = Harga produksi per-item

Frekuensi = Frekuensi terbanyak total barang per-item yang pernah

(71)

SMin = Jumlah stok minimal

TPoint = Total point per-item yang dihasilkan dari pengecekkan

Contoh Kasus

Dimisalkan terdapat data sebagai berikut :

Tabel 3.4. Contoh Data Pembicara

ID_Pembicara Nama_Pembicara Tgl_Lahir alamat Telepon

ID_P1 NP1 12/01/1970 (Kosong) (Kosong)

ID_P2 NP2 03/11/2065 (Kosong) (Kosong)

Tabel 3.5. Contoh Data Tempat Produksi

Kode_TProduksi Nama_TProduksi Jenis_Produksi Alamat Telepon

KTP1 NTP1 Kaset, CD (Kosong) (Kosong)

KTP2 NTP2 Kaset (Kosong) (Kosong)

Tabel 3.6. Contoh Data Master

Kode_Master Tgl_Buat Judul Jenis Status Tmpt_Simpan ID_Pembicara

M1 12/05/2005 JM1 CD Baik Gudang ID_P1

M2 11/01/2000 JM2 Kaset Baik Gudang ID_P2

M3 01/10/2003 JM3 CD Rusak (Kosong) ID_P2

M4 13/11/2001 JM4 Kaset Baik Gudang ID_P1

Tabel 3.7. Contoh Data Bobot SPPK

Jmlh_StokMin Persentase_Return Lama_Master

(72)

Tabel 3.8. Contoh Data Produk

Kode_Produk Jmlh_Stok Harga_Jual Tmpt_Simpan

M1 10 14.000 Gudang

M2 5 10.000 Gudang

M3 26 14.000 Gudang

M4 2 10.000 Gudang

Tabel 3.9. Contoh Data Produksi

Kode_Produksi Tgl_Produksi Jumlah Harga_Produksi Kode_Produk Kode_TProduksi

KP1 10/12/2003 20 6.000 M1 KTP1

Dengan menggunakan tabel produksi dan rumus total produksi ( rumus

3.1), maka kita dapat memperoleh data total produksi per-item

Tabel 3.10. Contoh Data Total Produksi Kode_Produk Total_produksi~item

(73)

Dari data pada tabel total produksi per-item kita dapat memperoleh data

frekuensi sebesar ”50” dengan rumus sebagai berikut :

) Pr

(T oduksi Modus

Frekuensi =

Tabel 3.11. Contoh Input Data SPPK

Kode_Master Jumlah_Return Jenis_permintaan

M1 6 Ada

M2 10 Tidak ada permintaan

M3 12 Khusus

M4 0 Ada

Tabel 3.12 Contoh Jumlah Bayangan Stok Produk

Kode_Master PReturn PJReturn TReturn JStok TBStok

M1 6 3 5 8

• Nilai PReturn didapat dari Nilai Persentase_Return pada Table 3.7.

Contoh data Bobot SPPK

TReturn =PJReturn×PReturn

(74)

Tabe 3.13. Contoh Umur Master Per-item

Kode_Master Date TBMaster UMaster

M1 12/05/2005 933 Hari

M2 11/01/2000 2881 Hari

M3 01/10/2003 1522 Hari

M4

01/12/2007

13/11/2001 2209 Hari

Keterangan :

UMaster = DateTBMaster

Date adalah tanggal yang sedang berlangsung, dalam hal ini dimisalkan

tanggal ”01/12/2007 ”

• TBMaster diambil dari Nilai Tgl_Buat pada tabel 3.6. Contoh data Master

KLMaster=LamaMasaProduksiMaster×365hari

Dengan nilai LamaMasaProduksiMaster adalah 5 tahun diambil dari nilai

Lama_Master pada tabel 3.7. Contoh data Bobot SPPK maka KLMaster

bernilai 1825 Hari

Tabel 3.14. Contoh Keuntungan

Kode_Master HProduksi HJual Keuntungan

M1 6.000 14.000 8.000

M2 5.000 10.000 5.000

M3 6.000 14.000 8.000

M4 5.000 10.000 5.000

(75)

Keterangan :

Keuntungan =HJualHProduksi

• Nilai HProduksi didapat dari Nilai Harga_Produksi pada tabel 3.8. Contoh

data Produk.

• Nilai HJual didapat dari Nilai Harga_Jual pada tabel 3.9. Contoh data

Prduksi.

Proses pengecekan status master akan dilakukan setelah semua proses

perhitungan selesai. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses penentuan point SPPK.

Tabel 3.15. Contoh Hasil Penentuan Point SPPK Kode_Master K1 K2 K3 K4 Point

M1 6 2 4 1 13

M2 6 0 0 0 6

M3 0 14 4 1 19

M4 6 2 0 1 9

Keterangan :

• Ketentuan 1 (K1) = TBStok < StokMin

Nilai StokMin diambil dari nilai Jmlh_StokMin pada tabel 3.7.

• Ketentuan 2 (K2) = Permintaan Pasar

• Ketentuan 3 (K3) = UMaster < KLmaster

(76)

Tabel 3.16. Contoh Hasil Simulasi

Kode_Master Point Status_Master Keuntungan Keputusan

M1 13 Baik 8.000 Produksi

M4 9 Baik 5.000 Produksi

M2 6 Baik 5.000 Tidak Produksi

M3 19 Rusak 8.000 Tidak Produksi

Keterangan :

• M3 tidak diproduksi dan terdapat pada urutan akhir karena Status Master

Rusak, hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk.

• M1 terdapat pada urutan teratas karena memiliki point dan keuntungan

(77)

3.2.4. Subsistem Manajemen Dialog

Rancangan subsistem manajemen dialog pada sistem ini dapat dilihat pada

gambar.

Login

Update Data Fasilitas Exit

Master

Master Produk Produksi Pembicara Tempat

Produksi

(78)

Gambar 3.8. Form Login

(79)

Form login adalah tampilan pertama yang akan muncul ketika sistem

dijalankan. Setelah proses validasi pada form loginselesai, sistm akan menuju ke

form menu sebagai tampilan utama. Secara umum subsistem manajemen dialog

ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1. Sub Menu Update data

Sub menu ini akan menangani semua proses yang berhubungan

dengan update data. Dalam sub menu ini, pemakai dapat melakukan

perawatan data dengan cara melakukan proses ubah, dan tambah pada

form update data pembicara, master, tempat produksi dan produksi

sedangkan pada form update data produk, pemakai hanya dapat

melakukan proses ubah dan hapus.

Pada form update data pemakai, pemakai dapat melakukan proses

tambah, ubah dan hapus data sedangkan pada form update data bobot

SPPK, pemakai hanya dapat melakukan proses ubah. Kedua form ini

(80)

Gambar 3.10. Form Update Master

Data Produk

(81)

Gambar 3.12. Form Update Produksi Barang

(82)

Gambar 3.14. Form Update Tempat Produksi

(83)

Gambar 3.16. Form Update Bobot SPPK

(84)

Da t a Pe m a k a i

Gambar 3.18. Form Update Data Pemakai

2. Sub Menu Fasilitas

Sub menu ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :

• Informasi

Menu yang menyajikan informasi berkenaan dengan data

pembicara, master, produk, tempat produksi dan produksi. Dengan

memasukkan kata kunci pencarian pemakai akan mendapatkan

(85)

Gambar. Form Informasi Data Master

Gambar 3.19. Form Informasi Data Master

(86)

Kriteria Pencarian Data Produk

Gambar 3.21. Form Informasi Data Produksi

(87)

Gambar 3.23. Form Informasi Data Pembicara Print

Menu berguna untuk membuat laporan berkenaan dengan

data pembicara, master, produk, tempat produksi dan produksi.

• SPPK Produksi Rekaman Vidyasena

Menu ini merupakan fungsi utama dari sistem. Dengan

fasilitas ini Manajer rekaman memperoleh data sebagai bahan

pertimbangan dalam proses mengambil keputusan produksi

(88)
(89)

Gambar 3.25. Form Informasi Hasil Simulasi

(90)

3. Sub Help

Sub menuini akan memberikan informasi cara pengunaan sistem.

Dapat dijadikan panduan bagi pemakai dalam mengoperasikan sistem.

Gambar 3.27. Form Help (Contoh)

4. Sub Menu Exit

Pilihan menu ini merupakan fasilitas untuk mengakhiri

pelaksanaan program dan kembali ke Windows.

(91)

3.2.5. Subsistem Manejemen Pengetahun

Pada sistem ini tidak dibangun subsistem manajemen pengetahuan. Hal ini

disebabkan karena sistem tidak membutuhkan keahlian khusus yang disediakan

untuk oleh subsistem manajemen pengetahuan. Dengan menggunakan subsistem

manajemen data, manajemen model, dan manajemen dialaog sistem telah mampu

(92)

BAB IV

KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI

4.1. Implementasi Subsistem Manajemen Data

Sistem pendukung pengambilan keputusan produksi rekaman Vidyasena ini,

menggunakan beberapa tabel dengan ketentuan sebagai berikut :

Gambar 4.1. Tabel Master

Gambar 4.2. Tabel Produk

Gambar 4.3 Tabel Pembicara

(93)

Gambar 4.4. Tabel Produksi

Gambar 4.5. Tabel Tempat Produksi

Gambar 4.6. Tabel Pemakai

(94)

4.2. Implementasi Subsistem Manajemen Proses 4.2.1. Proses Update Data Master

Proses update data master terdiri dari :

Proses Tambah

'Cek apakah ada data master yang sama

Adodc_Cek.RecordSource = "select *from Tbl_Master where Judul = '" &

Txt_Judul.Text & "' and Jenis = '" & Cmb_Jenis.Text & "' and ID_Pembicara = '" & Txt_Id.Text & "' order by Kode_Master"

Adodc_Cek.Refresh

If Adodc_Cek.Recordset.RecordCount = 0 Then 'Ketentuan jika Judul dan ID belum diisi

If Txt_Judul.Text = Empty Or Txt_Id.Text = Empty Then

(95)

Else

'Konfirmasi

MsgBox "Data yang sama, pernah dimasukkan", vbInformation + vbOKOnly, "Konfirmasi"

End If

‘Sub Membuat Kode Master 'Menentukan kode Jenis

If Cmb_Jenis.Text = "Kaset" Then Jenis = "KST"

ElseIf Cmb_Jenis.Text = "CD" Then Jenis = "CD"

ElseIf Cmb_Jenis.Text = "VCD" Then Jenis = "VCD"

ElseIf Cmb_Jenis.Text = "DVD" Then Jenis = "DVD"

ElseIf Cmb_Jenis.Text = "MP3" Then Jenis = "MP3"

ElseIf Cmb_Jenis.Text = "MP4" Then Jenis = "MP4"

End If

'Melihat Tahun

Txt_Kode.Text = Year(DTPicker_Tanggal.Value)

'Membuat Kode master tanpa no urut

BKode = Txt_Id.Text + "-" + Jenis + "-" + Txt_Kode.Text

'Cek kode master untuk membuat no urut

Adodc_Cek.RecordSource = "select Kode_Master from Tbl_Master where Kode_Master like '" & BKode & "%' order by Kode_Master"

Adodc_Cek.Refresh

'Membuat nomor urut

Nomor = Adodc_Cek.Recordset.RecordCount + 1 Txt_Kode.Text = Nomor

'Membuat kode master secara utuh

Gambar

Gambar 2.1. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
Gambar 3.21. Form Informasi Data Produksi
Gambar 3.23. Form Informasi Data Pembicara
Gambar 3.24. Form Input Data SPPK
+7

Referensi

Dokumen terkait

Strategi pengembangan komoditas getah jelutung kedepan, berdasarkan hasil analisis ketentuan penetapan jenis HHBK unggulan menurut Permenhut Nomor P.21/Menhut-II/2009 perlu

Interaksi yang terjadi (Tabel 3) menunjukkan bahwa diameter batang bawah pada batang atas ‘Nambangan’ memberikan respons nyata lebih besar dibandingkan dengan ‘Cikoneng’ untuk

Unit pendukung proses yang digunakan antara lain : unit penyediaan air (air pendingin, air proses, air untuk boiler dan air untuk perkantoran dan perumahan),

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan metode penyusutan dengan garis lurus dan biaya gaji (tunjangan) yang dihitung secara gross up menghasilkan biaya

Equalisasi berfungsi untuk menghomogenkan air limbah yang masuk dari beberapa sumber, juga berfungsi untuk mengatur debit air limbah yang harus dialirkan ke

Berdasarkan grafik yang diperoleh maupun uji statistik yang telah dilakukan maka dapat dikatakan bahwa pemberian ekstrak etanol daun Tapak Dara dapat

Jenis lain-lain Pendapatan-LRA asli daerah yang sah dirinci menurut obyek Pendapatan-LRA yang mencakup hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro,

The statement of problem in this research was: “What is the English material needed for the library science students of Tarbiyah and Teachers Training Faculty of IAIN