Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memproleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu Komputer
Oleh:
S
SSuuugggiiiaaarrrtttoooMMMuuullliiiaaawwwaaannn
N
NNIIIMMM :::000333333111222444000444777
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUER JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
A Final Thesis
Presented As Partial Fulfillment Of The Requirements To Obtain Sarjana Sains ( S.Si ) Degree
Computer Science Study Program
By:
S
SSuuugggiiiaaarrrtttoooMMMuuullliiiaaawwwaaannn
N
NNIIIMMM :::000333333111222444000444777
COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM MATHEMATICS DEPARTMENT SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
2008
Sebarapa besar anda menghargai waktu
Maka
Sebesar itu juga waktu akan menghargai hidup anda
“Oh.. Tuhan, Jauhkanlah aku dari masalah-masalah yang ada”
Namun
Orang besar selalu berkata:
“ Oh.. Tuhan, kuatkanlah aku dalam menghadapi masalah-masalah ada”
Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :
Papa & mama, sebagai tanda bakti dan cintaku
Kakak
Almamaterku
Vidyasena
Usaha Rekaman. Salah satu kinerja dari Bidang Usaha Rekaman Vidyasena ini adalah memproduksi rekaman. Saat ini pengambilan keputusan untuk memproduksi rekaman di Vidyasena dinilai masih kurang efektif. Hal ini disebabkan karena proses pengambilan keputusan produksi rekaman masih dilakukan secara manual.
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) Produksi Rekaman Vidyasena dibuat untuk mempermudah Manajer Bidang Usaha Rekaman Vidyasena dalam mengambil keputusan untuk memproduksi rekaman. Sistem ini dibuat dengan menggunakan langkah-langkah pengembangan SPPK yang meliputi wawancara, observasi, analisis, perancangan, implementasi, pengujian program dan perawatan.
in their business. One of the activities performed by this sub-division is produce the recording. At present, the decision making for recording production in Vidyasena is not considered as effective. This is due to the process of decision making on recording production that is still performed manually.
Decision support system for Vidyasena’s Recording Production was built to facilitate the Recording Sub-division manager in Vidyasena to make decision on recording production. This system was built using decision making support system steps that include interview, observation, analysis, design, implementation, program testing and maintenance.
The system applied simulation model to generate the alternative decisions for recording production. This decision simulation created based on the master status, total product stock, master life time, the highest frequency of product per item, demand type, and profit. The result of this simulation can be used by the Vidyasena’s Recording Subdivision manager as supporting information in his decision making on recording production.
ix
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu
ungkapan terima kasih kepada keluarga yang tercinta.
Penulisan ini berdasarkan studi di organisasi Vidyasena untuk memenuhi
salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Sains, Program Studi Ilmu
Komputer, Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Dengan segala kemampuan yang dimiliki, penulis telah berusaha sebaik
mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman penulis sehingga masih terdapat kekurangan dalam
penulisan ini.
Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan banyak pihak yang telah
memberikan sumbangan waktu, tenaga, dan pikiran kepada penulis, skripsi ini
tidak akan tersusun dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. P.H Prima Rosa, S.Si, M.Sc., selaku kaprodi Ilmu Komputer dan Dosen
pembimbing yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis
dalam menyusun skripsi ini.
2.
Ir. Greg. Heliarko S. J.,S.S.,B.S.T.,M.A.,M.Sc
, selaku Dekan FakultasSains dan Teknologi.
7. Seluruh jajaran pengurus organisasi Vidyasena masa jabatan 2007-2008.
8. Mama, Alm.Papa, dan keluarga tersayang yang banyak memberikan dukungan
baik secara moril, materiil, maupun spirituil.
9. Teman-teman seperjuangan di kampus.
10.Temen seperjuangan di Organisasi Vidyasena.
11.Temen seperjuangan Kamadhis Satya Dhamma USD.
12.Penghuni kos Patria yang lama dan yang baru.
13.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan dan dukungan.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan masukan bagi
para pembaca.
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii
HALAMAN PENGESAHAN...iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... v
ABSTRAK ...vi
ABSTRACT...vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...viii
KATA PENGANTAR ...ix
1.7 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.2.2 Langkah-langkah Pengambilan Keputusan... 13
2.3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan... 15
2.3.4 Proses Pengembangan SPPK ... 23
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 26
3.1 Analisis……... 26
3.1.1 Sejarah dan Latar Belakang Organisasi ... 26
3.1.2 Kondisi sistem yang berlaku saat ini... 28
3.1.3 Analisis permasalahan... 28
3.2 Perancangan ... 29
3.2.1 Deskripsi Sistem yang diusulkan ... 29
3.2.2 Subsistem Manajemen Data... 39
3.2.2.1 Diagram Relasi Entitas... 39
3.2.2.2 Relasi Ternormalisasi... 40
3.2.2.2 Kamus Data... 41
3.2.3 Subsistem Manajemen Model ... 46
3.2.4 SubsistemManajemen Dialog... 56
3.2.5 SubsistemManajemen Pengetahuan ... 70
BAB IV KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI ... 71
4.1 Implementasi Subsistem Manajemen Data ... 71
4.2 Implementasi Subsistem Manajemen Proses ... 73
4.2.1 Proses Update Data Master ... 73
4.2.2 Proses Update Data Produk... 75
4.2.3 ProsesUpdate Data Pembicara ... 76
4.2.4 ProsesUpdate Data Produksi ... 78
4.2.5 ProsesUpdate Data Tempat Produksi... 82
4.2.6 ProsesUpdate Data Pemakai ... 84
4.2.7 Proses Update Data Dugaan SPPK ……… .85
4.2.8 ProsesUpdate Data Bobot SPPK... 85
4.2.9 ProsesInformasi Data Master ... 86
4.2.14 Proses Simulasi SPPK... 95
4.3 Implementasi Subsistem Manajemen Dialog... 105
4.4 Pengujian dan Analisis... 134
4.4.1 Pengujian... 134
4.4.2 Analisis... 145
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 147
5.1 Kesimpulan ... 147
5.2 Saran... 149
DAFTAR PUSTAKA ... 150 LAMPIRAN...
2.1
Tabel Matriks G o r r y & Scott Morton 11
3.1 Tabel Input dan Output Pemakai 30
3.2 Tabel Proses SPPK Produksi Rekaman Vidyasena 35
3.3 Tabel Keputusan 48
3.4 Tabel Contoh Data Pembicara 50
3.5 Tabel Contoh Data Tempat Produksi 50
3.6 Tabel Contoh Data Master 50
3.7 Tabel Contoh Data Bobot SPPK 50
3.8 Tabel Contoh Data Produk 51
3.9 Tabel Contoh Data Prduksi 51
3.10 Tabel Contoh Data Total Produksi 51
3.11 Tabel Contoh Input Data SPPK 52
3.12 Tabel Contoh Jumlah Bayangan Stok Produk 52
3.13 Tabel Contoh Umur Master Per-item 53
3.14 Tabel Contoh Keuntungan 53
3.15 Tabel Contoh Hasil Penentuan Point SPPK 54
3.16 Tabel Contoh Hasil Simulasi 55
4.1 Tabel Data Bobot SPPK 134
4.2 Tabel Data Pembicara 134
4.3 Tabel Data Tempat Produksi 134
4.4 Tabel Data Master 135
4.5 Tabel Data Produksi 136
4.6 Tabel Data Produk 137
4.7 Tabel Data yang Ingin Diproduksi 138
2.1 Gambar Langkah-langkah Pengambilan Keputusan 15
2.2 Gambar Karakteristik dan Kemampuan SPPK 19
2.3 Gambar Skematis SPPK 22
3.1 Gambar Bagan Organisasi Vidyasena 27
3.2 Gambar Diagram Konteks 31
3.3 Gambar DFD Level 1 32
3.4 Gambar DFD Level 2 (Update data) 33
3.5 Gambar DFD Level 2 (Pencarian) 34
3.6 Gambar Diagram Relasi Entitas 39
3.7 Gambar Rancangan Subsistem Manajemen Dialog 56
3.8 Gambar Form Login 57
3.9 Gambar Form Menu Utama 57
3.10 Gambar Form Update Master 59
3.11 Gambar Form Update Produk 59
3.12 Gambar Form Update Produksi Barang 60
3.13 Gambar Form Data Produksi Hasil Simulasi 60
3.14 Gambar Form Update Tempat Produksi 61
3.15 Gambar Form Update Pembicara 61
3.16 Gambar Form Update Bobot SPPK 62
3.20 Gambar Form Informasi Data Produksi 64
3.21 Gambar Form Informasi Data Produk 65
3.22 Gambar Form Informasi Data Tempat Produksi 65
3.23 Gambar Form Informasi Data Pembicara 66
3.24 Gambar Form Input Data SPPK 67
3.25 Gambar Form Informasi Hasil Simulasi 68
3.26 Gambar Form Informasi Hasil Simulasi (Terperinci) 68
3.27 Gambar Form Help (Contoh) 69
3.28 Gambar Konfirmasi sistem pada saat akan keluar 69
4.1 Gambar Tabel Master 71
4.2 Gambar Tabel Produk 71
4.3 Gambar Tabel Pembicara 72
4.4 Gambar Tabel Produksi 71
4.5 Gambar Tabel Tempat Produksi 72
4.6 Gambar Tabel Pemakai 72
4.7 Gambar Tabel Bobot SPPK 72
4.8 Gambar Form Login 103
4.9. Gambar Konfirmasi Proses (User_Name dan Password salah)
105
4.13
(Data belum lengkap dimasukkan)
107
4.14 Gambar Konfirmasi Proses (Terdapat data yang sama)
108
4.15 Gambar Konfirmasi Proses (Cek judul) 108
4.16 Gambar Form Update Data Produk 109
4.17 Gambar Konfirmasi Proses
(Cek harga jual lebih kecil dari harga produksi)
109
4.18 Gambar Konfirmasi Proses (Hapus data) 110
4.19 Gambar Form Update Data Produksi Barang 110
4.20 Gambar Konfirmasi Proses
(Penambahan produk karena ada produksi baru)
111
4.21
Gambar Konfirmasi Proses
(Input data Tempat simpan produk dari form update data produksi)
111
4.22 Gambar Konfirmasi Proses
(Input data Harga jual dari form update data produksi)
111
4.23 Gambar Form Update Data Tempat Produksi Barang 112
4.24 Gambar Konfirmasi Proses (Kode belum dimasukkan) 112
4.25 Gambar Konfirmasi Proses
(Nama Tempat Produksi belum dimasukkan)
113
4.26 Gambar Konfirmasi Proses
(Memasukkan kode tempat produksi yang sama)
113
4.27 Gambar Konfirmasi Proses
(Cek nama tempat produksi yang sama)
113
4.30 Gambar Konfirmasi Proses
(Nama Pembicara belum dimasukkan)
115
4.31
Gambar Konfirmasi Proses
(Sebelum masuk pada form update data pemakai, dugaan dan bobot SPPK)
115
4.32 Gambar Form Update Data Dugaan SPPK 116
4.33 Gambar Form Update Data Pemakai 116
4.34 Gambar Form Update Data Bobot SPPK 117
4.35 Gambar Konfirmasi Proses (Data akan dihapus) 117
4.36 Gambar Konfirmasi Proses (Setting bobot awal) 117
4.37 Gambar Form Informasi Data Master 118
4.38 Gambar Form Informasi Data Produk 119
4.39 Gambar Form Informasi Data Produksi 119
4.40 Gambar Form Informasi Data Tempat Produksi 120
4.41 Gambar Form Informasi Data Pembicara 120
4.42 Gambar Konfirmasi Proses (Salah memasukkan kriteria)
121
4.43 Gambar Konfirmasi Proses (Data tidak ditemukan) 121
4.44 Gambar Konfirmasi Proses
(Data master yang sama telah dimasukkan )
121
4.45 Gambar Form Input SPPK 122
4.46 Gambar Konfirmasi Proses (Ada atau tidak permintaan)
4.49 Gambar Konfirmasi Proses (Finish) 123
4.50 Gambar Form Hasil Simulasi (Contoh data hasil simulasi)
124
4.51 Gambar Konfirmasi Proses (Data tidak ada) 124
4.52 Gambar Form Rincian Keputusan Per-item (Contoh Pertimbangan Keputusan Produksi)
125
4.53 Gambar Laporan hasil Simulasi 125
4.54 Gambar Laporan Data Master 126
4.55 Gambar Laporan Data Produk 126
4.56 Gambar Laporan Data Produksi 127
4.57 Gambar Laporan Data Tempat Produksi 127
4.58 Gambar Laporan Data Produk 128
4.59 Gambar Form Help (Data Update Master) 129
4.60 Gambar Form Help (Data Update Produk) 130
4.61 Gambar Form Help (Data Update Produksi) 130
4.62 Gambar Form Help (Data Update Tempat Produksi) 131
4.63 Gambar Form Help (Data Update Pembicara) 131
4.64 Gambar Form Help (Data Update Bobot SPPK) 132
4.65 Gambar Form Help (Data Update Pemakai) 132
4.66 Gambar Form Help (Informasi) 133
4.70 Gambar Pertimbangan Keputusan Data29 140
4.71 Gambar Pertimbangan Keputusan Khusus1 141
4. 72 Gambar Pertimbangan Keputusan Data32 141
4. 73 Gambar Pertimbangan Keputusan Data7 142
4. 74 Gambar Pertimbangan Keputusan Data1 142
4. 75 Gambar Pertimbangan Keputusan Data31 143
4. 76 Gambar Pertimbangan Keputusan Data3 143
4. 77 Gambar Pertimbangan Keputusan Data34 144
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Vidyasena adalah salah satu organisasai sosial yang berdiri pada tahun
1987. Vidyasena memiliki salah satu sub bidang usaha yaitu bidang usaha
rekaman. Sejak berdirinya Vidyasena sampai saat ini, bidang usaha rekaman
masih menjalankan usahanya dengan sistem manual dan kini bidang usaha
rekaman akan mencoba menjalankan usahanya dengan menggunakan sistem
komputerisasi pada beberapa unit kegiatannya.
Sebelumnya keputusan untuk memproduksi CD atau kaset diambil secara
manual, ditentukan oleh Manajer rekaman berdasarkan pertimbangan data yang
ada dan permintaan pasar. Namun saat ini, sistem pengambilan keputusan
produksi kaset dan CD secara manual pada bidang usaha rekaman di Vidyasena
dianggap kurang efektif lagi. Hal ini dinilai dari :
¾ Sering terjadi produksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan, seperti
produksi yang berlebihan ataupun kehabisan stok produk saat ada
permintaan sehingga dapat melakukan pemborosan dana produksi dan
menurunkan omset pemasaran.
¾ Keputusan yang diambil lamban karena kurangnya ketersediaan informasi
mengenai data yang bergunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan.
¾ Dengan adanya proses regenerasi setiap tahun maka pengurus lama
mengalami kesulitan dalam berbagi pengetahuan seputar bidang usaha
rekaman Vidyasena kepada pengurus baru dikarenakan pengurus lama
telah selesai study dan segera meninggalkan kota Yogyakarta.
Berdasarkan hal-hal diatas maka diperlukan sistem terkomputerisasi untuk
membantu pengambilan keputusan produksi bidang rekaman di Vidyasena dengan
cepat dan tepat.
Adanya Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) Produksi
Rekaman Vidyasena ini, dapat membantu kinerja bidang rekaman Vidyasena.
Sistem dapat membantu memberikan pertimbangan produksi dengan cepat kepada
Manajer rekaman, sehingga produksi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana membangun SPPK Produksi Rekaman Vidyasena yang dapat
membantu dalam pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat.
1.3. Tujuan
Membangun SPPK Produksi Rekaman Vidyasena yang dapat membantu
bidang usaha rekaman Vidyasena dalam menangani masalah pengambilan
1.4. Manfaat.
Ada pun manfaat SPPK Produksi Rekaman Vidyasena ini antara lain:
Membantu proses pengambilan keputusan produksi CD atau kaset
pada bidang usaha rekaman Vidyasena dengan cepat.
Membantu produksi kaset dan CD yang sesuai dengan kebutuhan.
Membantu memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai bidang
rekaman Vidyasena.
Membantu meningkatkan mutu produksi karena adanya pertimbangan
dari sistem apabila master CD atau kaset yang akan diproduksi sudah
lama atau ada kerusakan.
Membantu pengawasan stok produk agar dapat selalu memenuhi
permintaan pasar.
1.5. Batasan Masalah
SPPK Produksi Rekaman Vidyasena akan dibuat dengan menggunakan
bahasa pemograman visual yaitu Visual Basic, hal ini dilakukan agar pengguna
mendapatkan kemudahan dalam menggunakan sistem.
Input output yang akan diterima oleh sistem ini antara lain:
Input :
1. Data produk barang.
2. Data master.
3. Data pembicara.
5. Data tempat produksi.
6. Data pengguna.
7. Data bobot SPPK.
8. Data SPPK.
Output:
Laporan hasil simulasi SPPK produksi rekaman Vidyasena yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
1.6. Metodologi
Untuk membuat sistem ini digunakan metodologi sebagai berikut :
1. Metode Wawancara
Penelitian dilakukan dengan wawancara langsung kepada objek
pengguna sistem untuk mengumpulkan data-data yang akan
digunakan dalam pengembangan sistem.
2. Metode Observasi
Pengamatan secara langsung kepada objek yang menjadi sasaran
perancangan sistem. Pengamatan juga dilakukan terhadap cara kerja
sistem manual yang dipakai selama ini.
3. Analisis
Pada tahap ini membahas tentang analisa yang dilakukan untuk
4. Perancangan
Membahas tentang bagaimana sebuah sistem akan dikembangkan,
dan bagaimana pengujian serta validasi model dilakukan sebelum
implementasi. Selain itu juga akan dilakukan perancangan input dan
output dari sistem
5. Implementasi
Membuat desain yang telah dirancang ke dalam program
sesungguhnya. Hasil implementasi program tersebut akan berupa
tampilan input, tampilan output atau laporan-laporan yang
dibutuhkan.
6. Pengujian program
Testing program digunakan untuk mengetahui apakah program hasil
implementasi tersebut sudah valid atau tidak.
7. Perawatan
Perawatan sistem dapat dilakukan terhadap software maupun
hardware. Cara yang dilakukan misalnya dengan backup data.
1.7. Sistematika Penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang pemilihan topik penulisan, rumusan
BAB II Dasar Teori
Bab ini berisi tentang dasar teori yang digunakan untuk pembahasan dalam
penulisan tugas akhir ini.
BAB III Analisis Dan Perancangan Sistem
Bab ini merupakan bab yang membahas tentang tahapan analisa yang dilakukan
untuk menemukan metode dan komponen sistem lainnya. Selain itu, pada bab ini
juga dibahas tentang bagaimana sistem akan dikembangkan. Pada bab ini juga
akan dilakukan perancangan input dan output.
BAB IV Konstruksi dan Implementasi Sistem
Membuat desain yang telah dirancang ke dalam program sesungguhnya. Hasil
implementasi program tersebut akan berupa tampilan input, tampilan output atau
laporan-laporan yang dibutuhkan. Pengujian dan analisis program yang telah
dibuat juga dilakukan pada bab ini.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dan implementasi yang telah
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Definisi Sistem
Pengertian sistem menurut Efraim Turban (1995:38) adalah ”Kumpulan
objek seperti manusia, Sumber daya, konsep dan prosedur dengan tujuan
melakukan identifikasi fungsi untuk mencapai tujuan tertentu”.
Sedangakan definisi lain menurut Jogiyanto, Sistem adalah ”
Jaringan-jaringan prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”.
2.1.2 Bentuk Dasar Sistem
Sistem mempunyai bentuk dasar yaitu :
Input
Elemen yang masuk ke dalam sistem.
Proses
Semua elemen yang diperlukan untuk mengonversi atau
mentransformasi input menjadi output.
Output
Produk finish atau konsekuensi yang ada pada sistem.
Suatu sistem harus memiliki input yang akan diproses menjadi output.
Tanpa adanya input, maka tidak ada hal yang diolah dan pengelolahan akan tetap
mentah karena tidak akan dihasilkan suatu output. Oleh karena itu, jika salah satu
tidak terpenuhi maka tidak dapat dikatakan suatu sistem.
Setiap sistem terdiri dari subsistem, masing-masing subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem dan mempunyai proses sistem secara keseluruhan.
Sebaliknya, setiap sistem dapat merupakan suatu subsistem dari sistem yang lebih
besar.
2.1.3 Sistem Informasi
Definisi sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur
yang diorganisasikan dan jika dieksekusi maka akan menyediakan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi.
Pada sistem informasi data akan diproses melalui suatu model yang
kemudian akan menghasilkan suatu informasi. Berdasarkan informasi tersebut
penerima informasi akan melakukan pengambilan keputusan. Hal ini
menyebabkan adanya suatu tindakan untuk menghasilkan data kembali dan data
yang telah dikumpulkan akan digunakan sebagai input yang akan diproses
kembali. Siklus ini akan berlangsung terus menerus dan sering disebut sebagai
siklus informasi.
2.2. Keputusan
2.2.1 Pengertian Keputusan
Pengambilan keputusan adalah sebuah proses memilih tindakkan (di antara
Simon (1997), pengambilan keputusan manajerial sama halnya dengan proses
keseluruhan dari manajemen. Hal ini dipandang dari persamaan fungsi-fungsi
pengambilan keputusan manajerial dan proses keseluruhan manajemen.
Berdasarkan sudut pandangnya ada beberapa tipologi keputusan. Secara
garis besar dapat dibagai menjadi tiga, yaitu :
a) Keputusan berdasarkan tingkat kepentingan
Pada suatu organisasai umumnya memiliki hierarki manajemen.
Secara umum hierarki ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu :
1. Manajemen tingkat atas
Pada tingkat ini berkaitan dengan masalah perencanaan yang bersifat
strategic.
2. Manajemen tingkat menengah
Pada tingkat manajemen menengah berkaitan dengan masalah
pengawasan kontrol atau pengawasan yang sifat kerjanya lebih banyak
pada masalah administrasi.
3. Manajemen tingkat bawah.
Pada tingkat bawah berkaitan dengan masalah operasional
Berdasarkan hierarki ini maka keputusan dapat dibagi dalam tiga
kategori.
1. Keputusan strategic
Keputusan strategic adalah keputusan-keputusan yang berguna untuk
menjawab tantangan dan perubahan lingkungan. Biasanya bersifat
jangka panjang.
2. Keputusan taktis
Keputusan taktis adalah keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya (keuangan, teknik, maupun personalia).
3. Keputusan operasional.
Keputusan operasional adalah keputusan-keputusan yang berkaitan
dengan kegiatan operasional sehari-hari.
b) Keputusan berdasarkan tingkat regularitas
Tipologi ini diusulkan oleh H. Simon, seorang ahli manajemen
pemenang Nobel Ekonomi. Menurunya keputusan berada pada suatu
rangkaian kesatuan (continuum), dengan keputusan terstruktur pada satu
ujungnya dan keputusan tidak terstruktur pada ujung lainnya.
Keputusan terstruktur bersifat berulang dan rutin, sehingga memiliki
parameter-parameter persoalan yang telah diketahui dan terdefinisi dengan
baik. Proses pengambilan keputusan ini biasanya didasarkan pada
teknik-teknik tertentu dan sudah dibuat standar. Salah satu contoh keputusan
organisasi usaha seperti ini biasanya telah disusun suatu model atau pola
penentuan jumlah bahan baku yang dibutuhkan. Dengan demikian apabila
jumlah yang dimiliki telah mencapai batas tertentu, maka pembelian bahan
baku akan langsung diputuskan.
Keputusan tidak terstruktur yaitu keputusan-keputusan yang
berkaitan dengan berbagai persoalan baru. Keputusan tidak terstruktur
biasanya berkaitan dengan masalah yang cukup pelik, karena banyak
parameter yang belum atau tidak diketahui. Oleh karena itu untuk
mengambil keputusan ini biasanya intuisi serta pengalaman akan sangat
membantu. Contohnya dalam hal pengembangan jenis usaha baru, karena
proses ini bukan hal yang rutin, maka pengambilan keputusan tidak dapat
diprogram sebelumnya.
Dari dua tipologi ini, G. Anthony Gory dan Michael S. Scott
Mortton mengembangkan matrik masalah yang merepresentasikan
contoh-contoh permasalahan sesuai dengan tipe keputusan yang
dibutuhkan dan pada tingkat manajemen tertentu, matrik tersebut
c) Keputusan berdasarkan tingkat persoalan
Berdasarkan sudut pandangnya, pemasalahan dalam suatu
organisasi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu internal dan ekstenal
yang memiliki masing-masing dua dimensi waktu yaitu jangka panjang
dan jangka pendek. Dari hal ini maka dapat dibuat pengelompokan
keputusan yaitu :
1. Keputusan internal jangka pendek
Biasanya keputusan ini berkaitan dengan operasional, seperti pembelian
bahan baku dan penentuan jadwal produksi.
2. Keputusan internal jangka panjang
Keputusan ini berkaitan dengan masalah organisasional, seperti
perombakan struktur organisasi.
3. Keputusan eksternal jangka pendek
Keputusan ini berkaitan dengan semua persoalan yang berhubungan
dengan lingkungan dalam waktu yang relatif pendek, seperti mencari
subkontrak untuk permintaan khusus.
4. Keputusan eksternal jangka panjang
Berkaitan dengan semua persoalan yang berhubungan dengan lingkungan
dalam waktu yang relatif panjang, seperti merger dengan perusahaan lain.
2.2.2 Langkah-langkah pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan selalu terkait dengan proses pemecahan masalah
mengembangkan tahapan proses pengambilan keputusan untuk memecahkan
masalah sebagai berikut :
a) Tahap Pemikiran
Merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang
dibutuhkan, berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang
akan diambil.
b) Tahap Perancangan
Tahap perancangan meliputi pembuatan, pengembangan, dan analisa
tindakan penyelesaian yang mungkin.
c) Tahap pemilihan
Tahap pemilihan meliputi pencarian alternatif solusi, evaluasi alternatif
solusi, dan rekomendasi solusi dari masalah yang dihadapi.
d) Tahap implementasi
Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap
ini perlu serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan
Realisasi
Sasaran organisasi
Prosedur pemindaian dan penelitian Pengumpulan data
Menentukan kriteria untuk dipilih Mencari alternatif
Memprediksi dan mengukur hasil akhir
Fase Desain
Gambar 2.1. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
2.3. Sistem pendukung pengambilan keputusan. 2.3.1 Pengertian SPPK
Little (1970) mendefinisikan SPPK sebagai sekumpulan prosedur
berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para
Manajer mengambil keputusan. Dan dia menyatakan bahwa untuk sukses
dengan isu-isu penting dan mudah berkomunikasi.
Dari pernyataan little (1970) tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
SPPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang interaktif,
flaksibel, yang dirancang khusus untuk mendukung pemecahan masalah yang
semi terstruktur sehingga dihasilkan keputusan yang lebih baik.
Interaktif berarti adanya komunikasi dua arah antara sistem dengan
pemakai, fleksibel berarti sistem dapat diatur sesuai dengan situasi dan
mampu beradaptasi (sistem dapat menyesuaikan diri dengan sistem yang
sudah ada).
2.3.2 Karakteristik dan kemampuan SPPK
Karakteristik dan kemampuan SPPK adalah :
1. Dukungan untuk pengambilan keputusan, terutama pada situasi
semiterstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian
manusia dan informasi terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut
tidak dapat dipecahkan (Tidak dapat dipecahkan dengan
konvensional) oleh sistem komputer lain atau oleh metode atau alat
kuantitatif standar.
2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai
Manajer lini.
3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang
terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen
SPPK mendukung tim virtual melalui alat-alat Web kolaboratif.
4. Dukungan untuk keputusan independen dan sekuensial. Keputusan
dapat dibuat satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval
yang sama).
5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan : inteligensi,
desain, pilihan, dan implementasi.
6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
7. Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambilan keputusan seharusnya
reaktif, dapat menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan dapat
mengadaptasikan SPPK untuk memenuhi perubahan tersebut. SPPK
bersifat fleksibel oleh karena itu pengguna dapat menambahkan,
menghapus, menggabungkan, mengubah, atau menyusun kembali
elemen-elemen dasar. SPPK juga fleksibel dalam hal ini dapat
dimodifikasi untuk memecahkan masalah lain yang sejenis.
8. Pengguna merasa seperti di rumah. Ramah-pengguna, kapabilitas
grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin interaktif
dengan satu bahasa alami dapat sangat meningkatkan keefektifan
SPPK. Kebanyakkan aplikasi SPPK yang baru menggunakan
antarmuka berbasis-Web.
9. Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan (akurasi,
timeliness, kualitas) ketimbang pada efisiensinya (biaya pengambilan
keputusan). Ketika SPPK disebarkan, pengambilan keputusan sering
10.Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah
proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah.
SPPK secara khusus menekankan untuk mendukung pengambilan
keputusan, bukannya menggantikan.
11.Pengguna akhirnya dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri
sistem sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dengan
bantuan ahli sistem informasi. Perangkat lunak OLAP dalam
kaitannya dengan data warehouse membolehkan pengguna untuk
membangun SPPK yang cukup besar dan kompleks.
12.Biasanya model-model digunakan untuk menganalisis situasi
pengambilan keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan
eksperimen dengan berbagai strategi yang berbeda di bawah
konfigurasi yang berbeda. Sebenarnya, Model-model membuat suatu
SPPK berbeda dari MIS.
13.Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai
dari sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi
objek.
14.Dapat dilakukan sebagai alat standalone yang digunakan oleh seorang
pengambil keputusan pada saat lokasi atau didistribusikan di satu
organisasi keseluruhan dan dibeberapa organisasi sepanjang rantai
persediaan. Dapat diintegrasikan secara internal dan eksternal dengan
Karakteristik dan kemampuan kunci dari SPPK tersebut
memperbolehkan para pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang
lebih baik dan lebih konsisten pada satu cara yang dibatasi waktu.
Masalah semi
2.3.3 Komponen SPPK
Pada aplikasi SPPK terdiri dari beberapa sub sistem seperti :
a) Sub sistem manajemen data.
Subsistem manajeman data memasukkan satu database yang
berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat
lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS). Subsistem
manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse
perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan
untuk pengambilan keputusan. Biasanya data disimpan atau diakses
viaserver Web database.
b) Subsistem manajerial model
Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model
keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya
yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat
lunak yang tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk membangun
model-model custom juga dimasukkan. Perangkat lunak ini sering
disebut sistem manajemen basis model (MBMS). Komponen ini
dapat dikoneksikan ke penyimpanan korporat atau eksternal yang
ada pada model.
c) Subsistem antarmuka pengguna
Pengguna berkomunikasi dan memerintahkan SPPK melalui
sistem ini. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari
dari SPPK berasal dari interaksi yang intensif antara komputer dan
pembuat keputusan. Browser Web memberikan struktur antarmuka
pengguna grafis yang familier dan konsisten bagi kebanyakkan
SPPK.
d) Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan.
Sistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau
bertindak sebagai komponen independen. Ia memberikan inteligensi
untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan. Subsistem
ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan
perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang
Sistem lainnya yang
Gambar 2.3. Skema SPPK
Berdasarkan definisinya, SPPK harusnya mencakup tiga komponen
utama dari DBMS, MBMS, dan antarmuka pengguna. Subsistem manajemen
berbasis pengetahuan adalah opsional, namun dapat memberikan banyak
manfaat karena memberikan inteligensi bagi tiga komponen utama tersebut.
Seperti pada semua sistem informasi manajemen, pengguna dapat dianggap
sebagai komponen SPPK.
Komponen-komponen tersebut membentuk sistem aplikasi SPPK
yang dapat dikoneksikan ke internet perusahaan, ke ekstranet, atau ke
Web umumnya memberikan antarmuka pengguna. Skematik SPPK dan
komponen yang ditunjukkan pada gambar 3.3 memberikan pemahaman
mendasar mengenai struktur umum suatu SPPK.
2.3.4 Proses pengembangan SPPK
Menurut Turban (1995), proses pengembangan SPPK terdiri dari 8 tahap
yaitu :
1. Perencanaan
Perencanaan berkaitan dengan identifikasi kebutuhan dan diagnosa
masalah. Pada tahap ini tujuan dan sasaran dari SPPK didefinisikan.
Langkah penting dalam perencanaan ini adalah menentukan kunci
keputusan dari SPPK itu sendiri.
2. Penelitian
Penelitian melibatkan identifikasi beberapa pendekatan yang relevan untuk
mengalamatkan kebutuhan pemakai dan sumber daya yang tersedia.
(Perangkat keras, perangkat lunak, vendor, sistem, studi ataupun
pengalaman terkait diorganisasi lainnya dan menyajikan penelitian
relevan).
3. Analisis dan perancangan konsep
Analisis dan perancangan konsep ini menyangkut penentuan pendekatan
terbaik dan beberapa sumber daya yang dibutukan secara spesifik untuk
mengimplementasikannya, termasuk teknis, staff, keuangan dan sumber
yang dapat meyediakan informasi untuk kunci keputusan. Dalam
implementasi aktual SPPK tidak sama dengan apa yang akan dirasakan
pada tingkat model normatif. Tetapi model ini merepresentasikan tujuan
yang harus dicoba untuk dirasakan pada situasi dunia nyata.
4. Perancangan
Perancangan berkaitan dengan penentuan spesifikasi rinci dari
komponen-komponen sistem, struktur, dan fitur. Perancangan terbagi atas 4 bagian
yang sesuai dengan komponen-komponer utama SPPK antara lain
manajemen basis data, manajemen basis model, manajemen dialog, dan
manajemen pengetahuan.
5. Konstruksi
SPPK dapat dikostruksikan dengan berbagai cara tergantung dasar
perancangan dan peralatan yang akan dipakai. Tahap ini merupakan
implementasi teknis dari perancangan. Sebagai sistem yang dibangun, juga
dibutukan pengujian secara terus-menerus. Pada tahap ini, SPPK
terhubung jika diperlukan, dengan sistem informasi berbasis komputer
yang tepat.
6. Implementasi
Tahap ini terdiri dari :
a) Pengujian
Data pada keluaran sistem dikumpulkan dan dibandingkan
b) Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana SPPK sesuai
dengan kebutuhan pemakai.
c) Demostrasi
Tahap ini mengenalkan sistem operasional secara penuh kepada
komunitas pemakai.
d) Orientasi
Tahap ini mengenalkan instruksi kemapuan dasar dan operasi
sistem kepada pemakai.
e) Penelitian
Pemakai yang bertindak sebagai operasiaonal dilatih dalam struktur
dan fungsi sistem. Pemakai juga dilatih bagaimana memelihara
sistem.
f) Penyebaran
Sistem penuh disebarkan ke semua anggota komunitas pemakai.
7. Pemeliharaan dan dokumentasi
Tahap ini melibatkan perencanaan untuk dukungan terus menerus terhadap
sistem dan komunitas pemakai.
8. Adaptasi
Pada tahap ini dilakukan pengulangan terhadap tahap-tahap diatas, untuk
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis
3.1.1. Sejarah dan Latar Belakang Organisasi
Vidyasena berdiri pada tahun 1987, merupakan salah satu organisasi yang
bergerak dibidang sosial dan bertempatkan di Jl. Kenari Gg. Tanjung I No.231
Yogyakarta – 55165. Vidyasena memiliki struktur organisasi yang terdiri dari
ketua umum, sekretaris umum, bidang pendidikan, bidang puja, bidang rumah
tangga, bidang sosial, bidang humas dan bidang usaha yang tergambarkan seperti
Ketua umum
Manager Produksi Souvenir
Manager Produksi Record
Staf Staf Staf Staf Staf
Gambar 3.1. Bagan Organisasi Vidyasena
Pada awalnya sistem pengambilan keputusan produksi kaset dan CD pada
bidang rekaman masih dilakukan secara manual. Keputusan produksi ini diambil
langsung oleh Manajer rekaman berdasarkan pengalaman, pertimbangan data
master, dan stok produk yang ada sehingga tidak efektif dan efisien. Cara manual
akan menimbulkan kesulitan seperti lambatnya pengambilan keputusan produksi
karena data yang tidak akurat dan kurangnya pengetahuan seorang Manajer yang
timbul karena pergantian pengurus setiap tahun.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka dibuatkan suatu sistem
baru yang dapat membantu pengambilan keputusan produksi CD dan kaset pada
bidang rekaman Vidyasena sehingga dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
3.1.2 Kondisi Sistem yang berlaku saat ini
Pengambilan keputusan untuk produksi kaset dan CD pada bidang
rekaman Vidyasena dilakukan secara manual oleh Manajer bidang rekaman.
Keputusan akan diambil apabila ada laporan dari bidang pemasaran mengenai
stok produk yang mulai menipis dan ada permintaan dari pasar.
Dari laporan ini maka Manajer bidang rekaman akan mempertimbangkan
apakah CD atau kaset tersebut akan diproduksi lagi atau tidak, berdasarkan
pertimbangan:
1. Apakah masternya masih dalam keadaan baik.
2. Berapa banyak total kira-kira barang yang telah diproduksi sampai saat itu.
3. Jumlah stok produk saat itu.
3.1.3. Analisis permasalahan
Pokok permasalahan pada bidang rekaman Vidyasena adalah :
1. Kurangnya ketersediaan data yang akurat ( Data master dan stok produk )
2. Proses regenerasi kepengurusan yang dilakukan setiap tahun yang
menimbulkan kurangnya pengetahuan dan pengalaman Manajer baru
dalam mengambil keputusan untuk memproduksi CD atau kaset.
3. Sistem manual yang tidak dapat berkerja secara maksimal dalam
menangani masalah pencatatan semua data yang dibutuhkan maupun
perekaman pengetahuan pengurus sebelumnya.
Dengan adanya beberapa pokok permasalahan ini maka menimbulkan
beberapa masalah baru yang berdampak besar pada organisasi, seperti :
1. Kualitas produksi yang dihasilkan kurang baik.
2. Terjadi pemborosan biaya produksi.
3. Produksi yang tidak sesuai kebutuhan seperti produksi yang berlebihan
dapat memenuhi gudang atau pun kehabisan stok produk saat ada
permintaan sehingga dapat menurunkan omset pemasaran.
4. Keputusan produksi yang diambil lamban karena sistem manual yang
membuat kesulitan dalam mengumpulkan informasi yang berguna
sebagai bahan pertimbangan.
3.2 Perancangan
3.2.1 Deskripsi sistem yang diusulkan
Untuk mengatasi masalah-masalah diatas maka akan dibuat Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan Produksi Rekaman Vidyasena. Sebagaimana
yang terlibat pada diagram konteks gambar 3.2, entitas yang terlihat dalam sistem
adalah Manajer rekaman.
Tabel 3.1. Input dan Output Pemakai
Entitas Input Sistem Output Sistem
Manajer Rekaman
• Data SPPK produksi bidang rekaman.
Berdasarkan gambar 3.3 pada halaman 32, rancangan sistem ini secara
keseluruhan dibagi menjadi enam proses seperti yang terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Proses SPPK Produksi Rekaman Vidyasena
No Nama proses Keterangan
1 Validasi Proses ini sangat berguna untuk membatasi hak akses
pengguna sistem, sistem hanya dapat diakses oleh pemakai yang mempunyai password.
2 Update data Proses ini menangani pengelolahan data yang akan direkam oleh sistem. Dalam proses ini, pemakai hanya dapat melakukan proses simpan dan ubah data.
3 Pencarian Proses ini menyajikan semua informasi yang telah
direkam pada proses update data. Pemakai sistem dapat menggunakan fasilitas search dalam mencari informasi yang dibutukan.
4 Pengambilan Keputusan
Pada proses ini dilakukan simulasi yang menghasilkan data untuk mendukung Manejer bidang rekaman dalam pengambilan keputusan produksi rekaman.
5 Print Pada Proses ini pemakai sistem dapat mencetak data master, pembicara, produk, tempat produksi, dan produksi.
Saat melakukan login, sistem akan memintah user_name dan password.
Hal berguna untuk membatasi hak akses pada sistem. Kegiatan ini akan
berlangsung proses validasi. User_name dan password yang dimasukkan oleh
pemakaiakan dibandingkan dengan database pemakai.
Pada awalnya, penggunaan sistem harus terlebih dahulu melakukan input
data. Apabila data telah ter-input kan, maka pemakai dapat melakukan update data
seperti tambah, dan ubah data. Kesemua proses ini akan berlangsung pada proses
update data.
Berdasarkan data yang telah direkam pada proses update data maka
pemakai dapat memperoleh informasi yang diinginkan pada proses informasi.
Proses ini akan memberikan fasilitas search untuk memudahkan pemakai dalam
mencari informasi yang diinginkan.
Selain ketiga proses diatas, terdapat proses SPPK yang merupakan
keunggulan dari sistem ini. Pada proses ini pertama-tama pemakai akan diminta
memasukkan beberapa data yaitu :
1. Data master yang ingin diproduksi.
2. Jenis permintaan.
3. Jumlah kemungkinan barang return.
Data yang telah dimasukkan digunakan untuk melakukan simulasi dengan
didukung beberapa data olahan dan rekaman sebelumnya. Data tersebut antara
lain:
1. Data status master.
3. Data jumlah stok produk saat itu.
4. Data jumlah stok produk minimum.
5. Persentase return.
6. Data produksi barang.
• Data total barang yang telah diproduksi sampai saat ini,
per-item.
• Data frekuensi terbanyak total produksi barang yang pernah
dilakukan.
7. Data keuntungan.
Simulasi yang terjadi pada proses SPPK sebagai berikut :
1. Sistem akan mengecek apakah data status master baik atau rusak, Jika
status master rusak maka data tersebut akan masuk dalam urutan data
altermnatif produksi terakhir dan jika status master baik maka data
akan masuk ke langkah kedua
2. Pada proses ini akan dicek jenis permintaannya, jika permintaannya
khusus maka data akan masuk pada urutan pertama data alternatif
produksi. Selain permintaan khusus maka sistem akan mengecek
kembali apakah ada permintaan atau tidak. Jika ada sistem akan masuk
ke proses penambahan point dan jika tidak sistem akan lansung
menuju ke proses selanjutnya.
3. Pada proses ini, sistem akan mengecek apakah Jumlah Stok produk
Jumlah Stok produk MIN. Jika benar sistem akan masuk ke proses
penambahan point dan jika tidak sistem akan lansung menuju ke
proses selanjutnya.
4. Pada proses ini, sistem akan mengecek apakah Umur master <
Ketentuan lama masa produksi master. Jika benar maka sistem masuk
ke proses penambahan point dan jika tidak sistem akan lansung
menuju ke proses selanjutnya.
5. Pada proses ini, sistem akan mengecek apakah Total Barang yang
telah diproduksi sampai saat ini <= Jumlah Frekuensi terbanyak
total barang lain yang telah diproduksi (Batas optimal produksi).
Jika benar maka sistem masuk ke proses penambahan point dan jika
tidak sistem akan lansung menuju ke proses selanjutnya.
6. Pada proses ini sistem akan melihat keuntungan yang didapat dari
produksi per-Item, yang nantinya berguna juga dalam proses penentuan
prioritas produksi.
Proses diatas akan dilakukan secara berulang ulang, sesuai
dengan banyak data master yang dimasukkan.
7. Setelah melewati proses pengecekan. Masing-masing item akan
memiliki point prioritas produksi. Dengan menggunakan point
prioritas produksi dan data keutungan per-item, Sistem akan
melakukan pengurutan data yang akan menghasilkan data preoritas
produksi. Pada proses simulasi SPPK ini akan muncul dua tabel
Hasil dari simulasi ini dapat digunakan oleh Manajer rekaman sebagai
panduan dalam mengambil keputusan memproduksi rekaman.
3.2.2. Subsistem Manajemen Data 3.2.2.1. Diagram Relasi Entitas
Data perlu dirancang secara terorganisir dan tersimpan dengan baik agar
dapat mempermudah pencarian dan manipulasi data. Dalam perancangan basis
data sistem ini, akan digunakan Diagram Relasi Entitas untuk mengetahui
keterkaitan dan hubungan yang terjadi antara entitas pembentuk sistem.
Diagram relasi entitas tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
• Suatu tempat produksi dapat melakukan banyak produksi dan setiap produksi
hanya memiliki satu tempat produksi.
• Suatu produk memiliki banyak produksi dan setiap produksi menghasilkan
satu produk.
• Satu produk memiliki satu master dan satu master memilki satu produk
• Seorang pembicara dapat menjadi pembicara di banyak master dan setiap
master hanya memiliki satu orang pembicara.
3.2.2.2. Relasi Ternormalisasi
Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversikan struktur
data kompleks ke struktur data yang lebih sederhana. Konversi dari diagram relasi
ke table adalah sebagai berikut :
• Master
(Kode_Master, Tgl_Buat, Judul, Jenis, Status_Master, Tmpt_Simpan,
ID_Pembicara)
• Produk
(Kode_Produk, Jmlh_Stok, Tmpt_SimpanProduk, Harga_Jual)
• Pembicara
(ID_Pembicara, Nama_Pembicara, Tgl_Lahir, Alamat, Telepon)
• Produksi
(Kode_Produksi, Tgl_Produksi, Jmlh_Produksi, Harga_Produksi,
• Tempat_Produksi
(Kode_TProduksi, Nama_TProduksi, Alamat, Telepon, Jenis_Produksi)
Bentuk tabel diatas sudah merupakan bentuk normal ketiga karena
memenuhi syarat sebagai berikut :
- Relasi tidak membuat grup berulang.
- Setiap atribut bukan kunci tergantung fungsional secara penuh pada kunci
primer.
- Relasi tidak memiliki ketergantungan fungsional antara dua atau lebih
atribut bukan kunci.
3.2.2.2. Kamus Data
1. Master = Kode_Master + Tgl_Buat + Judul + Jenis
+ Status_Master + Tmpt_Simpan +
ID_Pembicara
Kode_Master : ID_Pembicara + Garis +Jenis + Garis
+ Tahun_Buat + Garis + No_Urut
ID_Pembicara : {A-Z|’’}4
Garis : -
Jenis : {A-Z|’’}3
Tahun_Buat : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}4
No_Urut : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2
Garis_Miring + Tahun.
Kode_Produk : Kode_Master
Kode_Master : ID_Pembicara + Garis +Jenis +
Garis + Tahun_Buat + Garis +
Tmpt_SimpanProduk : {A-Z|’’}30
Harga_Jual : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}10
3. Pembicara = ID_Pembicara + Nama_Pembicara
+ Tgl_Lahir + Alamat + Telepon
ID_Pembicara : {A-Z|’’}4
Nama_Pembicara : {A-Z|’’}30
Tgl_Lahir : Tanggal + Garis_Miring + Bulan +
Garis_Miring + Tahun.
Tanggal : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2
Bulan : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2
Tahun : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}4
Garis_Miring : /
Alamat : {A-Z|’’}80
Telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}30
4. Produksi = Kode_Produksi + Tgl_Produksi +
Jmlh_Produksi + Harga_Produksi
+ Kode_Produk +
Kode_TmptProduksi
Kode_Produksi : Kode_Master + Garis +
Tahun_Produksi + Garis +
No_Urut
Kode_Master : ID_Pembicara + Garis +Jenis +
Garis + Tahun_Buat + Garis +
Tahun_Produksi : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}4
NomorUrut : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2
Tgl_Produksi : Tanggal + Garis_Miring + Bulan +
Garis_Miring + Tahun.
Tanggal : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2
Bulan : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2
Tahun : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}4
Garis_Miring : /
Jmlh_Produksi : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}8
Harga_Produksi : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}10
Kode_Produk : ID_Pembicara + Garis +Jenis +
No_Urut
ID_Pembicara : {A-Z|’’}4
Garis : -
Jenis : {A-Z|’’}3
Tahun_Buat : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}4
No_Urut : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2
Kode_TProduksi : {A-Z|’’}4
5. Tempat_Produksi = Kode_TPrduksi + Nama + Alamat
+ Telepon + Kode_Jenis
Kode_TPrduksi : {A-Z|’’}4
Nama : {A-Z|’’}30
Alamat : {A-Z|’’}80
Telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}30
Jenis_Produksi : {A-Z|’’}30
6. Bobot_SPPK = Jmlh_StokMin +
Persentase_return +
Lama_Barang
Jmlh_StokMin : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}8
Lama_Master : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}2
3.2.3. Subsistem Manajemen Model
Ciri khas dari SPPK adalah kemampuannya dalam memasukkan model.
Model yang digunakan dalam sistem ini adalah model simulasi, yaitu pemodelan
suatu proses atau sistem sedemikian rupa sehingga model mampu menyerupai
sistem nyata dengan segala event yang terjadi di dalamnya.
Dalam hal ini model direfresentasikan sebagai fungsi yang
menggambarkan hubungan antara objek-objek yang berperan dalam menentukan
produksi rekaman. Idealnya, sebuah model memungkinkan pemakai untuk
mengubah-ubah fungsi tersebut. Namun pada sistem ini kemampuan model hanya
untuk mengubah-ubah nilai objek saja, sedangkan fungsi yang digunakan tidak
dapat diubah.
Pada sistem ini terdapat subsistem model sebagai berikut :
• Pendekatan jumlah barang return
……...3.1
• Jumlah bayangan stok produk
JStok
• Ketentuan masa produksi master
• Umur master per-item
• Frekuensi terbanyak total barang lain yang telah diproduksi
...3.7
o Baik (Point sesuai dengan total hasil pengecekkan)
o Rusak ( Total Point = 0)
Permintaan pasar :
o Khusus (Point = 14)
o Ada permintaan (Point = 2 )
o Tidak ada permintaan ( Point = 0 ) Produksi optimal master
o UMaster < LMaster (Point = 4)
Produk
o TBStok < SMin ( Point = 6 )
o TBStok < SMin ( Point = 0 ) Produksi
o TProduksi <= Frekuensi ( Point = 1)
o TProduksi > Frekuensi ( Point = 0 ) • Keputusan
o TPoint >= 8 ( Produksi )
o TPoint < 8 ( Tidak Produksi)
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel Keputusan berikut :
True False True True True 11
TReturn = Total barang yang di-return
PJReturn = Perkiraan jumlah barang yang di-return
PReturn = Persentase barang yang akan di-return
TBStok = Total bayangan stok produk
JStok = Jumlah stok
TProduksi = Total Produksi
Produksi = Jumlah produksi per-item
KLMaster = Ketentuan masa produksi master
UMaster = Umur master per-item
Date = Tanggal yang sedang berlangsung
TBMaster = Tanggal buat master
Keuntungan = Keuntungan yang diperoleh per-item
HJual = Harga jual per-item
HProduksi = Harga produksi per-item
Frekuensi = Frekuensi terbanyak total barang per-item yang pernah
SMin = Jumlah stok minimal
TPoint = Total point per-item yang dihasilkan dari pengecekkan
Contoh Kasus
Dimisalkan terdapat data sebagai berikut :
Tabel 3.4. Contoh Data Pembicara
ID_Pembicara Nama_Pembicara Tgl_Lahir alamat Telepon
ID_P1 NP1 12/01/1970 (Kosong) (Kosong)
ID_P2 NP2 03/11/2065 (Kosong) (Kosong)
Tabel 3.5. Contoh Data Tempat Produksi
Kode_TProduksi Nama_TProduksi Jenis_Produksi Alamat Telepon
KTP1 NTP1 Kaset, CD (Kosong) (Kosong)
KTP2 NTP2 Kaset (Kosong) (Kosong)
Tabel 3.6. Contoh Data Master
Kode_Master Tgl_Buat Judul Jenis Status Tmpt_Simpan ID_Pembicara
M1 12/05/2005 JM1 CD Baik Gudang ID_P1
M2 11/01/2000 JM2 Kaset Baik Gudang ID_P2
M3 01/10/2003 JM3 CD Rusak (Kosong) ID_P2
M4 13/11/2001 JM4 Kaset Baik Gudang ID_P1
Tabel 3.7. Contoh Data Bobot SPPK
Jmlh_StokMin Persentase_Return Lama_Master
Tabel 3.8. Contoh Data Produk
Kode_Produk Jmlh_Stok Harga_Jual Tmpt_Simpan
M1 10 14.000 Gudang
M2 5 10.000 Gudang
M3 26 14.000 Gudang
M4 2 10.000 Gudang
Tabel 3.9. Contoh Data Produksi
Kode_Produksi Tgl_Produksi Jumlah Harga_Produksi Kode_Produk Kode_TProduksi
KP1 10/12/2003 20 6.000 M1 KTP1
Dengan menggunakan tabel produksi dan rumus total produksi ( rumus
3.1), maka kita dapat memperoleh data total produksi per-item
Tabel 3.10. Contoh Data Total Produksi Kode_Produk Total_produksi~item
Dari data pada tabel total produksi per-item kita dapat memperoleh data
frekuensi sebesar ”50” dengan rumus sebagai berikut :
) Pr
(T oduksi Modus
Frekuensi =
Tabel 3.11. Contoh Input Data SPPK
Kode_Master Jumlah_Return Jenis_permintaan
M1 6 Ada
M2 10 Tidak ada permintaan
M3 12 Khusus
M4 0 Ada
Tabel 3.12 Contoh Jumlah Bayangan Stok Produk
Kode_Master PReturn PJReturn TReturn JStok TBStok
M1 6 3 5 8
• Nilai PReturn didapat dari Nilai Persentase_Return pada Table 3.7.
Contoh data Bobot SPPK
• TReturn =PJReturn×PReturn
Tabe 3.13. Contoh Umur Master Per-item
Kode_Master Date TBMaster UMaster
M1 12/05/2005 933 Hari
M2 11/01/2000 2881 Hari
M3 01/10/2003 1522 Hari
M4
01/12/2007
13/11/2001 2209 Hari
Keterangan :
• UMaster = Date − TBMaster
• Date adalah tanggal yang sedang berlangsung, dalam hal ini dimisalkan
tanggal ”01/12/2007 ”
• TBMaster diambil dari Nilai Tgl_Buat pada tabel 3.6. Contoh data Master
• KLMaster=LamaMasaProduksiMaster×365hari
Dengan nilai LamaMasaProduksiMaster adalah 5 tahun diambil dari nilai
Lama_Master pada tabel 3.7. Contoh data Bobot SPPK maka KLMaster
bernilai 1825 Hari
Tabel 3.14. Contoh Keuntungan
Kode_Master HProduksi HJual Keuntungan
M1 6.000 14.000 8.000
M2 5.000 10.000 5.000
M3 6.000 14.000 8.000
M4 5.000 10.000 5.000
Keterangan :
• Keuntungan =HJual −HProduksi
• Nilai HProduksi didapat dari Nilai Harga_Produksi pada tabel 3.8. Contoh
data Produk.
• Nilai HJual didapat dari Nilai Harga_Jual pada tabel 3.9. Contoh data
Prduksi.
Proses pengecekan status master akan dilakukan setelah semua proses
perhitungan selesai. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses penentuan point SPPK.
Tabel 3.15. Contoh Hasil Penentuan Point SPPK Kode_Master K1 K2 K3 K4 Point
M1 6 2 4 1 13
M2 6 0 0 0 6
M3 0 14 4 1 19
M4 6 2 0 1 9
Keterangan :
• Ketentuan 1 (K1) = TBStok < StokMin
Nilai StokMin diambil dari nilai Jmlh_StokMin pada tabel 3.7.
• Ketentuan 2 (K2) = Permintaan Pasar
• Ketentuan 3 (K3) = UMaster < KLmaster
Tabel 3.16. Contoh Hasil Simulasi
Kode_Master Point Status_Master Keuntungan Keputusan
M1 13 Baik 8.000 Produksi
M4 9 Baik 5.000 Produksi
M2 6 Baik 5.000 Tidak Produksi
M3 19 Rusak 8.000 Tidak Produksi
Keterangan :
• M3 tidak diproduksi dan terdapat pada urutan akhir karena Status Master
Rusak, hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk.
• M1 terdapat pada urutan teratas karena memiliki point dan keuntungan
3.2.4. Subsistem Manajemen Dialog
Rancangan subsistem manajemen dialog pada sistem ini dapat dilihat pada
gambar.
Login
Update Data Fasilitas Exit
Master
Master Produk Produksi Pembicara Tempat
Produksi
Gambar 3.8. Form Login
Form login adalah tampilan pertama yang akan muncul ketika sistem
dijalankan. Setelah proses validasi pada form loginselesai, sistm akan menuju ke
form menu sebagai tampilan utama. Secara umum subsistem manajemen dialog
ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1. Sub Menu Update data
Sub menu ini akan menangani semua proses yang berhubungan
dengan update data. Dalam sub menu ini, pemakai dapat melakukan
perawatan data dengan cara melakukan proses ubah, dan tambah pada
form update data pembicara, master, tempat produksi dan produksi
sedangkan pada form update data produk, pemakai hanya dapat
melakukan proses ubah dan hapus.
Pada form update data pemakai, pemakai dapat melakukan proses
tambah, ubah dan hapus data sedangkan pada form update data bobot
SPPK, pemakai hanya dapat melakukan proses ubah. Kedua form ini
Gambar 3.10. Form Update Master
Data Produk
Gambar 3.12. Form Update Produksi Barang
Gambar 3.14. Form Update Tempat Produksi
Gambar 3.16. Form Update Bobot SPPK
Da t a Pe m a k a i
Gambar 3.18. Form Update Data Pemakai
2. Sub Menu Fasilitas
Sub menu ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :
• Informasi
Menu yang menyajikan informasi berkenaan dengan data
pembicara, master, produk, tempat produksi dan produksi. Dengan
memasukkan kata kunci pencarian pemakai akan mendapatkan
Gambar. Form Informasi Data Master
Gambar 3.19. Form Informasi Data Master
Kriteria Pencarian Data Produk
Gambar 3.21. Form Informasi Data Produksi
Gambar 3.23. Form Informasi Data Pembicara • Print
Menu berguna untuk membuat laporan berkenaan dengan
data pembicara, master, produk, tempat produksi dan produksi.
• SPPK Produksi Rekaman Vidyasena
Menu ini merupakan fungsi utama dari sistem. Dengan
fasilitas ini Manajer rekaman memperoleh data sebagai bahan
pertimbangan dalam proses mengambil keputusan produksi
Gambar 3.25. Form Informasi Hasil Simulasi
3. Sub Help
Sub menuini akan memberikan informasi cara pengunaan sistem.
Dapat dijadikan panduan bagi pemakai dalam mengoperasikan sistem.
Gambar 3.27. Form Help (Contoh)
4. Sub Menu Exit
Pilihan menu ini merupakan fasilitas untuk mengakhiri
pelaksanaan program dan kembali ke Windows.
3.2.5. Subsistem Manejemen Pengetahun
Pada sistem ini tidak dibangun subsistem manajemen pengetahuan. Hal ini
disebabkan karena sistem tidak membutuhkan keahlian khusus yang disediakan
untuk oleh subsistem manajemen pengetahuan. Dengan menggunakan subsistem
manajemen data, manajemen model, dan manajemen dialaog sistem telah mampu
BAB IV
KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI
4.1. Implementasi Subsistem Manajemen Data
Sistem pendukung pengambilan keputusan produksi rekaman Vidyasena ini,
menggunakan beberapa tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
Gambar 4.1. Tabel Master
Gambar 4.2. Tabel Produk
Gambar 4.3 Tabel Pembicara
Gambar 4.4. Tabel Produksi
Gambar 4.5. Tabel Tempat Produksi
Gambar 4.6. Tabel Pemakai
4.2. Implementasi Subsistem Manajemen Proses 4.2.1. Proses Update Data Master
Proses update data master terdiri dari :
Proses Tambah
'Cek apakah ada data master yang sama
Adodc_Cek.RecordSource = "select *from Tbl_Master where Judul = '" &
Txt_Judul.Text & "' and Jenis = '" & Cmb_Jenis.Text & "' and ID_Pembicara = '" & Txt_Id.Text & "' order by Kode_Master"
Adodc_Cek.Refresh
If Adodc_Cek.Recordset.RecordCount = 0 Then 'Ketentuan jika Judul dan ID belum diisi
If Txt_Judul.Text = Empty Or Txt_Id.Text = Empty Then
Else
'Konfirmasi
MsgBox "Data yang sama, pernah dimasukkan", vbInformation + vbOKOnly, "Konfirmasi"
End If
‘Sub Membuat Kode Master 'Menentukan kode Jenis
If Cmb_Jenis.Text = "Kaset" Then Jenis = "KST"
ElseIf Cmb_Jenis.Text = "CD" Then Jenis = "CD"
ElseIf Cmb_Jenis.Text = "VCD" Then Jenis = "VCD"
ElseIf Cmb_Jenis.Text = "DVD" Then Jenis = "DVD"
ElseIf Cmb_Jenis.Text = "MP3" Then Jenis = "MP3"
ElseIf Cmb_Jenis.Text = "MP4" Then Jenis = "MP4"
End If
'Melihat Tahun
Txt_Kode.Text = Year(DTPicker_Tanggal.Value)
'Membuat Kode master tanpa no urut
BKode = Txt_Id.Text + "-" + Jenis + "-" + Txt_Kode.Text
'Cek kode master untuk membuat no urut
Adodc_Cek.RecordSource = "select Kode_Master from Tbl_Master where Kode_Master like '" & BKode & "%' order by Kode_Master"
Adodc_Cek.Refresh
'Membuat nomor urut
Nomor = Adodc_Cek.Recordset.RecordCount + 1 Txt_Kode.Text = Nomor
'Membuat kode master secara utuh