Perancangan dan Pembuatan Aplikasi
E-Learning Menggunakan CMS Moodle
(Studi Kasus: Teknik Informatika Politeknik Kediri)
Muhamad Aslam Amzazka, Fadelis Sukya, Yan Watequlis
Politeknik Kediri, Politeknik Kediri Jl.Mayor Bismo No.27 Kediri
Alamat Institusi2
Email : 09010013@student.poltek-kediri.ac.id , fadeliss@poltek-kediri.ac.id, qulis@polinema.ac.id
Abstrak— Perkembangan teknologi Internet yang pesat telah
memacu munculnya berbagai aplikasi baru dalam bidang
pendidikan. Konsep yang dikenal dengan sebutan e-Learning ini
membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke bentuk digital, baik secara isi maupun sistemnya. Sebagai Kampus yang unggul di bidang Teknologi Informasi , Politeknik Kediri berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Teknologi Informasi. Namun sampai saat ini proses transfer ilmu pengetahuan di Program Studi Teknik Informatika Politeknik Kediri hampir sepenuhnya dilakukan di dalam kelas yang menyebabkan transfer ilmu pengetahuan bisa terlambat jika pertemuan antara mahasiswa dengan dosen tidak terjadi. Keadaan seperti ini sangat jelas dapat menghambat proses perkuliahan yang dapat berakibat berkurangnya pemahaman mahasiswa terhadap suatu materi perkuliahan Latar belakang inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan sebuah gagasan perancangan dan pembuatan
aplikasi e-learning menggunakan CMS MOODLE dapat diakses
kapan saja dan dimana saja sehingga mendukung proses pendidikan di Program Studi Teknik Informatika Politeknik Kediri
Aplikasi e-learning ini dibangun dengan menggunakan CMS MOODLE, database MySQL dan Gammu. Aplikasi ini dibangun
berbasis web service dan dapat diakses secara langsung oleh
komputer yang telah terhubung jaringan internet. Dengan aplikasi ini proses penyampaian informasi dan materi perkuliahan Politeknik Kediri dapat dilangsungkan tanpa ada batasan waktu dan tempat. Pembelajaran dapat dilakukan jarak
jauh, tidak terpaku pada ruang kelas saja (konvensional) sehingga
mempermudah aktifitas pembelajaran antara dosen dan mahasiswa serta mempermudah mahasiswa dalam mengetahui nilai ujian online melalui media SMS.
Kata Kunci— E-learning, CMS MOODLE, Gammu.
I. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis Teknologi Informasi menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang dikenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke bentuk digital, baik secara isi dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan maupun industri.
E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung pengembangan kegiatan belajar mengajar dengan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain. Dengan e-learning memungkinkan terjadinya proses pendidikan tanpa melalui tatap muka langsung dan pengembangan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa bisa dilakukan dengan mudah.
Sebagai Kampus yang unggul di bidang Teknologi Informasi, Politeknik Kediri berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Teknologi Informasi. Selama ini semua proses pembelajaran di Politeknik Kediri masih bersifat konvensional, dengan kata lain bahwa proses belajar mengajar antara mahasiswa dengan dosen hanya dapat dilakukan dengan syarat terjadinya pertemuan antara mahasiswa dengan dosen di dalam kelas. Jika pertemuan antara mahasiswa dengan dosen tidak terjadi maka secara otomatis proses pembelajaran pun tidak dapat dilaksanakan.
Selain itu proses transfer ilmu pengetahuan hampir sepenuhnya dilakukan di dalam kelas yang menyebabkan transfer ilmu pengetahuan bisa terlambat jika pertemuan tidak terjadi. Keadaan seperti ini sangat jelas dapat menghambat proses perkuliahan di Program Studi Teknik Informatika Politeknik Kediri yang dapat berakibat berkurangnya pemahaman mahasiswa terhadap suatu materi perkuliahan.
Program Studi Teknik Informatika Politeknik Kediri juga belum mempunyai suatu sarana untuk mengelola dan memudahkan dalam penyebaran artikel, makalah khususnya di bidang IT yang ditujukan kepada mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Kediri agar mudah dalam mendapatkan materi pembelajaran. Maka perlu dibuat suatu aplikasi e-learning berbasis web yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja sehingga mendukung proses pendidikan di Program Studi Teknik Informatika Politeknik Kediri. Kelebihan aplikasi learning ini dibandingkan dengan e-learning yang lain adalah dapat mengirimkan nilai hasil ujian online mahasiswa secara tepat melalui media SMS.
II. PEMBELAJARAN
A. Pembelajaran Konvensional
pada umumnya atau disebut juga sebagai pembelajaran klasikal/tradisional. Pada ciri khas dari model pembelajaran ini adalah pembelajaran terpusat pada guru. Sebagai akibatnya, proses pembelajaran berlangsung kurang optimal karena yang aktif adalah guru sementara siswa pasif hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru saja. Metode yang sering dipakai dalam model pembelajaran konvensional adalah metode ekspositori. Metode ekspositori sama pengertiannya dengan metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan pada guru sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran). Tetapi pada metode ekspositori dominasi guru agak sedikit berkurang, karena tidak terus menerus berbicara. Ia berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab. Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Guru bersama siswa berlatih menyelesaikan soal latihan dan siswa bertanya kalau belum mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan siswa secara individual, menjelaskan lagi kepada siswa secara individual atau klasikal. Siswa mengerjakan latihan sendiri atau dapat bertanya pada temannya atau disuruh guru mengerjakan di papan tulis. Walaupun dalam hal terpusatnya kegiatan pembelajaran masih kepada guru tetapi guru tidak sepenuhnya mendominasi proses pembelajaran.
B. Pembelajaran E-Learning
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai
sistem pembelajarannya.
E-learning merupakan metode pembelajaran yang berfun gsi sebagai pelengkap metode pembelajaran konvensional dan memberikan lebih banyak pengalaman afektif bagi pelajar. Singkatnya, e-learning menggunakan teknologi untuk mendukung proses belajar. Inti dari e-learning ialah metode dimana peserta didik diposisikan sebagai prioritas utama dengan meletakan semua sumber bahan ajar di genggamannya. Peserta didik akan dapat mengatur durasi mata kuliah dalam mempelajarinya dan akan mampu menyerap serta mengembangkan pengeta huan dan keahlian dalam sebuah lingkungan yang telah dibentuk khusus bagi dirinya. Menurut Koran, J.K.C. (2002),
e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
Fungsi e-learning
Menurut Siahaan (2004), setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas:
1. Suplemen (tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
2. Komplemen
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment), apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin mudah memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.
3. Substitusi (Pengganti)
Dikatakan sebagai substitusi apabila e-learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model- model kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga) alternatif model yang dapat dipilih, yakni:
Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),
Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
Sepenuhnya melalui internet.
Manfaat e-learning dapat dilihat dari 2 sudut pandang :
Manfaat bagi siswa: Dengan kegiatan e-learning
dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.
Manfaat bagi Dosen: Dengan adanya kegiatan e-learning
manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen/ akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.
C. Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan Metode Pembelajaran E-learning
pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri. Menurut Reza Syaeful (2007), perbedaan pembelajaran e-learning dengan metode pengajaran konvensional adalah sebagai berikut :
TABEL I
PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DENGAN E-LEARNING
Metode Pembelajaran Konvensional
E-learning
Pengajar memainkan peran dalam memotivasi dan membimbing pelajar.
Bergantung pada motivasi diri pelajar
Tes dan ujian dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan secara umum.
Tes dan ujian dilakukan sesuai dengan kecepatan daya tangkap si pelajar
Laboratorium tersedia dalam melakukan kegiatan tes dan eksperimen praktek
Metode inovatif diperlukan untuk mengadakan test dan eksperimen praktek.
Institusi memiliki kalendar dan durasi tetap bagi tiap mata pelajaran
Durasi mata pelajaran ditentukan oleh pelajar
Kegiatan belajar dibatasi pada mereka yang bersekolah di institusi tersebut
Lebih sukses dalam jumlah pelajar yang mengikuti pembelajaran online
III. LMS DAN MOODLE
A. Learning Management System
Learning Management System adalah suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-learning dan materi-materi pelatihan. Dan semua itu dilakukan dengan online.
Learning Management System (LMS) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat materi perkuliahan on-line berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. Di dalam LMS juga terdapat fitur-fitur yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam hal pembelajaran. Saat ini ada banyak jenis LMS yang ditawarkan, setiap jenis LMS memiliki fitur-fiturnya masingmasing yang digunakan dapat berbeda fiturnya.Sebuah LMS yang kuat harus bisa melakukan hal berikut:
Memusatkan dan mengotomatisasi administrasi
Menggunakan layanan self-service dan self-guided
Mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat
Mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada platform berbasis web scalable
Mendukung portabilitas dan standar
Personalisasi isi dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan
LMS memenuhi persyaratan pendidikan, administrasi, dan penyebaran. Untuk pembelajaran perusahaan (corporate learning), misalnya dapat berbagi banyak karakteristik dengan VLE (Virtual Learning Environment), atau lingkungan belajar virtual , yang digunakan oleh institusi pendidikan, masing-masing LMS memenuhi kebutuhan yang unik. Lingkungan
belajar virtual (VLE) yang digunakan oleh universitas dan perguruan tinggi memungkinkan instruktur untuk mengelola program mereka dan bertukar informasi dengan siswa untuk kursus yang dalam kebanyakan kasus akan berlangsung beberapa minggu dan akan bertemu beberapa kali selama berminggu-minggu.
Karakteristik fitur yang tersedia untuk LMS Perusahaan dan Institusi Pendidikan tersebut adalah:
Mengelola user, role, courses, instructor, facility, dan membuat report.
Course Calendar
Learning Path
User Messaging dan Notification
Assesment dan testing yang dilakukan sebelum atau sesudah pembelajaran (Pre-Test dan Post-Test).
Menampilkan nilai (score), dan transkrip.
Course yang disusun sesuai grade
Penyajian yang berbasis web, sehingga bisa diakses dengan webbrowser.
Sebagian besar LMS berbasis web, dibangun dengan menggunakan berbagai platform pengembangan, seperti
Java/J2EE , Microsoft.NET atau PHP. Mereka biasanya mempekerjakan penggunaan database seperti MySQL,
Microsoft SQL Server atau Oracle sebagai back-end. Meskipun sebagian besar sistem secara komersial dikembangkan dan memiliki lisensi perangkat lunak komersial ada beberapa sistem yang memiliki lisensi open source.
Beberapa LMS yang berlisensi open source adalah sebagai berikut:
D. Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment
(MOODLE) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip pendidikan kontruksionis sosial (social constructionist pedagogy). MOODLE merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronikk atau e-learning . MOODLE dapat digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka (open source) di bawah lisensi GNU (GNU’s Not Unix). MOODLE dapat diinstalasikan ke komputer dan sistem operasi apapun yang bisa menjalankan PHP dan mendukung database SQL.
mengunggah materi ajar, soal dan tugas. Murid bisa masuk log ke MOODLE kemudian memilih kursus yang disediakan atau di-enroll untuknya. Aktivitas murid di dalam MOODLE ini akan terpantau progress (tingkat kemajuan) dan nilainya. Di Indonesia sendiri, diketahui bahwa MOODLE telah dimanfaatkan untuk sekolah menengah, perguruan tinggi dan perusahaan.
Fitur – Fitur MOODLE
Sebagai LMS, MOODLE memiliki fitur yang tipikal dimiliki LMS pada umumnya ditambah beberapa fitur unggulan. Fitur-fitur tersebut adalah:
1. Penugasan
Dengan aktifitas ini, guru/doses dapat memberikan tugas yang mengharuskan mahasiswa/siswa didik mengunggah (upload) konten digital, misalnya essay, tugas proyek, laporan, dan lain-lain. Jenis file yang dapat dikirim misalnya word-processed documents, spreadsheets, images, audio dan video clips. Selanjutnya guru/dosen dapat melihat dan menilai tugas yang telah dikirim oleh peserta didik.
2. Forum
Sama dengan chat, pada forum, peserta didik dan guru/dosen dapat berinteraksi satu sama lain secara real-time namun tidak seperti chat, yang mana forum interaksinya dilakukan secara asinkron. Setiap member yang tergabung dalam forum akan menerima salinan dari posting di email mereka.
3. Chat
Dengan aktivitas ini, setiap peserta dapat berdiskusi secara real-time via web.
4. Glossary
Pada aktivitas ini, pererta dapat membuat kumpulan/daftar pengertian – pengertian kata, seperti kamus. Data yang dimasukkan dapat berasal dari berbagai format dan secara otomatis dapat dibuat link ke materi lain.
5. Lesson
Lesson ditujukan agar guru dapat membuat aktifitas yang berisi konten yang menarik dan fleksibel. Lesson terbagi menjadi beberapa halaman dan di akhir setiap halaman biasanya terdapat pertanyaan yang memiliki beberapa jawaban. Jawaban yang dipilih peserta didik akan menentukan halaman mana yang akan diaksesnya.
6. Quizzes
Pada modul ini, guru dapat mendesain kumpulan soal, yang berisi multiple choice, true-false, dan pertanyaan jawaban singkat. Pertanyaan – pertanyaan tersebut akan tersimpan di bank soal yang dapat dikategorikan dan digunakan ulang.
7. SCORM/AICC Packages
Dengan module ini, guru/dosen dapat membuat paket yang berisi halaman web, grafis, program Java Script, slide presentasi, Flash, video, suara dan konten apapun yang dapat dibuka di web browser. Paket ini juga diintegrasikan kumpulan soal yang bila diperlukan dapat dinilai dan kemudian dimasukkan ke rapor peserta didik.
8. Surveys
Survey merupakan feedback, quisioner ataupun angket yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran ataupun kritikan bagi guru/dosen ataupun course, sehingga kinerja guru/dosen dan isi dari course dapat diperbaiki diwaktu mendatang.
9. Wiki
Wiki merupakan sebuah fasilitas penulisan homepage. Pada aktivitas ini, peserta didik dan guru/dosen dapat secara kolaboratif menulis dokumen web tanpa memperdulikan bahasa html yang digunakan, melainkan langsung dari web browser. Hasil penggunaan fasilitas ini adalah berupa dokumen halaman web.
Kelebihan MOODLE dibanding LMS lain
Pada hakikatnya pemilihan Learning Management System harus disesuaikan dengan kebutuhan dan proses bisnis yang ada di sekolah dan Universitas masing-masing. Semakin rumit jangkauan e-learning yang ingin dibangun di suatu tempat/instansi pendidikan, maka semakin lengkap dan rumit pula kebutuhan fitur LMS yang dibutuhkan. Harus diakui bahwa MOODLE termasuk yang terbaik secara kelengkapan fitur dibandingkan dengan software LMS lain. Tercatat lebih dari tiga puluh ribu institusi pendidikan menggunakan MOODLE sebagai mesin dasar LMS mereka. Termasuk sebagian besar Sekolah dan Universitas di Indonesia menggunakan MOODLE.
Salah satu yang menarik dari MOODLE adalah proses customization yang relatif mudah dan tidak merepotkan, meskipun kita tidak memiliki skill pemrograman dengan baik. Template dan theme yang disediakan MOODLE juga banyak, dan mendukung 40 bahasa termasuk bahasa Indonesia. Salah satu kelebihan MOODLE dibanding LMS lain adalah adanya Fitur Lesson. Fitur ini sangat menarik dan sengaja didesain untuk mempermudah para guru/dosen dalam beraktfitas membuat konten yang menarik dan fleksibel. Lesson terbagi menjadi beberapa halaman dan diakhir setiap halaman biasanya terdapat pertanyaan yang memiliki beberapa jawaban. Jawaban yang dipilih peserta didik akan menentukan halaman mana yang akan diaksesnya.
Beberapa alasan utama mengapa guru/dosen perlu menggunakan MOODLE dalam proses pembelajaran, adalah
MOODLE memang didesain untuk sekolah atau pembelajaran.
Satu situs MOODLE bisa menampung ribuan materi kursus.
Daftar materi kursus mudah ditampilkan beserta penjelasannya untuk setiap kursus termasuk akses user tamu (guest).
Pengaturan kursus dapat dikategorikan.
Dalam hal mengelola kursus, MOODLE memiliki banyak kelebihan lain dibanding LMS , yaitu :
Guru memiliki kendali penuh atas semua pengaturan kursus, termasuk membatasi guru lainnya
Pilihan format pun tersedia misalnya kursus mingguan, atau bisa juga menentukan topik diskusi atau format-format sosial.
Fleksibel dalam menentukan aktivitas untuk kursus misalnya: - Komunitas, Jurnal, Kuis, soal pilihan, Survei, Tugas, Chatting.
Mampu menampilkan berbagai aktivitas pengguna. Tidak hanya itu saja, MOODLE juga cukup aman untuk mengatur pengguna diantaranya :
Guru dapat mendaftarkan siswa secara manual jika dikehendaki
Para siswa didorong untuk membangun sebuah jaringan dan profil termasuk foto dan lain-lain.Alamat email pun bisa disembunyikan dari layar komputer jika diperlukan.
Guru mungkin memiliki hak mengedit namun tidak bebas dalam mengubah mata pelajaran.
Admin mengontrol pembuatan kursus dan menciptakan account guru yang bertugas sebagai tutor untuk kursus.
Itulah gambaran mengapa harus memakai MOODLE dalam membangun aplikasi ini dan tidak menggunakan LMS yang lain.
IV. ANALISA DAN PERANCANGAN
Bab analisa dan perancangan ini berisi tentang penjelasan profil atau institusi tempat studi kasus penelitian dikembangkan, penjelasan mengenai modul yang dikembangkan di dalam penelitian, perancangan sistem yang terdiri dari proses analisa dan perencanaan pembuatan sistem aplikasi e-learning Teknik Informatika Politeknik Kediri.
A. Selayang Pandang Politeknik Kediri
Kota Kediri sebagai eks-Ibu Kota Karesidenan Kediri memiliki posisi yang strategis terhadap daerah-daerah Kabupaten yang menjadi hinterland-nya. Pertumbuhan Kota Kediri karena faktor letak yang strategis berpengaruh terhadap wilayah sekelilingnya.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Kediri 2004 – 2009, pembangunan Kota Kediri ditekankan pada “Tribina Kota” yaitu mewujudkan Kota Kediri sebagai:
1. Pusat Pendidikan 2. Pusat Industri, dan
3. Pusat Perdagangan dan Jasa.
Dalam upaya mewujudkan Kota Kediri sebagai Pusat Pendidikan, maka Walikota Kediri Drs. H. A. Maschut mempunyai gagasan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Negeri dengan tujuan untuk membantu masyarakat Kota Kediri dan sekitarnya, sebab di Kota Kediri belum ada perguruan tinggi umum yang berstatus negeri. Selanjutnya, rencana pendirian Politeknik Kediri dimulai dengan menjalin kerjasama dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS-ITS) yaitu diawali dengan mendirikan Community College (CC) Kota Kediri, melakukan studi kelayakan dan konsultasi dengan Departemen Pendidikan Nasional dalam hal ini dengan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI).
Sejak tahun 2006, sambil mengelola kegiatan Community College Kota Kediri di bawah pembinaan Politeknik Negeri Malang (Polinema), Pemerintah Kota Kediri terus menyiapkan proses pendirian Politeknik. Diawali dengan nota
kesepahaman (MoU) antara Ditjen DIKTI, Depdiknas dengan Walikota Kediri pada tanggal 21 Agustus 2007 disepakati rencana pendirian Politeknik Kediri.
Untuk persiapan dan pematangan proposal pendirian Politeknik Kediri maka dibentuk Organisasi Pelaksana Program Hibah Pendirian Politeknik (OPPHPP) sejak 27 Agustus 2007. Setelah melalui berbagai proses penyempurnaan proposal dan kesepakatan atas rencana implementasi proyek (PIP) hibah, maka Politeknik Kediri berdiri berdasarkan:
1. Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Politeknik Kediri
2. Akta Notaris Pendirian Yayasan Pendidikan Tinggi Joyoboyo Kediri Nomor: 04 tanggal 09 Nopember 2007
3. Naskah Kesepahaman (MoU.) antara Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dengan Pemerintah Kota Kediri Tanggal 21 Agustus 2007 tentang Pendirian Politeknik Kediri. Politeknik Kediri merupakan proyek percontohan Ditjend Dikti dalam pendirian dan pengembangan Politeknik baru bekerjasama dengan Pemkot Kediri 4. Surat Keputusan WaliKota Kediri Nomor: 509 Tahun
2007 tentang Organisasi Pelaksana Program Hibah Pendirian Politeknik Kediri 2007
5. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 67/D/O/2008 tanggal 08 April 2008 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program-Program Studi dan Pendirian Politeknik Kediri di Kediri diselenggarkan oleh Yayasan Pendidikan Tinggi Joyoboyo Kediri di Kediri 6. Ijin Operasional dan Pembukaan Program Studi
berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 67/D/O/2008 tanggal 8 April 2008 yang diperpanjang dengan SK No. 4098, 4099, dan 4100/D/T/K-VII/2010 tanggal 28 Oktober 2010
7. Mulai tahun 2011 akan diajukan proses Akreditasi kepada BAN-PT sesuai dengan kesiapan dan perkembangan yang ada saat ini
Master of Understanding(MoU) antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan Walikota Kediri tertanggal 21 Agustus 2007, melahirkan ijin operasional berdirinya program studi Teknik Informatika Politeknik Kediri beserta program studi lainnya sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Nomor: 67/D/O/2008 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program-Program Studi dan Pendirian Politeknik Kediri di Kediri yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Tinggi Joyoboyo Kediri.
Selanjutnya perpanjangan ijin program studi sebagaimana tercantum dalam Surat Koordinator Kopertis Wilayah VII Nomor : 4100/D/T/K-VII/2010 perihal Perpanjangan Ijin Program Studi Teknik Informatika jenjang D-3 di Politeknik Kediri yang berlaku sampai dengan 28 Oktober 2013.
B. Analisa Kebutuhan
Prodi Teknik Informatika Politeknik Kediri masih menggunakan metode pembelajaran 60% praktek dan 40% materi dimana dosen dianggap orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya.
Namun, metode ini juga memiliki kekurangan. Ketika dosen berhalangan hadir secara tidak langsung proses perkuliahan tidak dapat dilaksanakan. Maka dari itu penulis ingin membangun aplikasi e-learning berbasis web dengan CMS MOODLE yang dipadukan dengan Gammu. Aplikasi ini mempunyai dibanding e-e-learning yang lain yaitu bisa mengirimkan hasil nilai ujian mahasiswa yang dikirim melalui media SMS secara cepat. Adanya aplikasi e-learning ini diharapkan mampu menunjang kegiatan akademik di Program Studi di Teknik Informatika Politeknik Kediri.
Aplikasi e-learning yang dibangunmenggunakan CMS MOODLE meliputi beberapa modul diantaranya :Resource(upload dan download materi), Quiz
(multiple choice), Forum. Gammuyang dipadukan dengan
MOODLE akan mempunyai kelebihan dibanding dengan e-learning yaitu bisa mengirim hasil nilai ujian mahasiswa ke
handphonepribadinya.Sistem aplikasi E-learning Teknik Informatika Politeknik Kediri melibatkan 3 user yaitu Administrator, Dosen, Mahasiswa.
C. Arsitektur Sistem
Sistem aplikasi e-learning Teknik Informatika Politeknik Kediri melibatkan 3 user yaitu Administrator, Dosen dan Mahasiswa. Gambar Arsitektur e-learning Teknik Informatika Politeknik Kediri ditunjukkan pada Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1 Arsitektur e-learning
Berikut ini adalah hak akses user :
Dosen dapat menambahkan materi, membuat kuis berupa
multiple choice, membuat forum.
Mahasiswa dapat mengunduh materi berupa pdf, doc ataupun berupa format yang lain. Mahasiswa juga dapat mengikuti kuis pada aplikasi e-learning ini.
Hak akses Admin adalah mengatur web e-learning, mengatur userprevilage, membuat kursus.
D. Flowchart Background Sistem
1) Flowchart Proses Dosen Membuat Kuis
Gambar 2 menunjukkan flowchart proses dosen dalam membuat kuis untuk mahasiswa.
Mulai
LOGIN
Proses login tidak
Masuk ke halaman kursus
Membuat kuis
Selesai ya
Gambar 2 Flowchart Proses Dosen Membuat Kuis
Penjelasan dari gambar 3.2 adalah dosen harus terlebih dahulu login untuk masuk ke halaman kursus, jika login gagal maka dosen akan kembali ke halaman logim tetapi jika login berhasil dosen bisa membuat quiz yang ditujukan kepada anak didiknya.
2) Flowchart Flowchart Mahasiswa Mengikuti Aktifitas Kursus
Gambar 3 menunjukkan flowchart mahasiswa mengikuti kuis yang diberikan oleh dosen.
Mulai
LOGIN
ya Tidak
Proses Login
Mengikuti aktifitas kursus
FORUM KUIS
NILAI
Selesai
Sebelum mengikuti aktifitas kursus, mahasiswa diharuskan untuk login terlebih dahulu. Setelah berhasil login mahasiswa akan masuk ke halaman kursus, di halaman kursus ada berbagai aktifitas yang dibuat oleh dosen untuk mahasiswanya. Beberapa macam aktifitas kursus diantaranya kuis dan forum.
3) Flowchart Proses Mahasiswa Mengikuti Kuis
Gambar 4 menunjukkan proses mahasiswa dalam mengikuti kuis yang diberikan oleh dosen. Mahasiswa harus login terlebih dahulu sebelum mengikuti kuis yang diberikan oleh dosen, kemudian setelah berhasil login mahasiswa masuk ke halaman kursus. Mahasiswa yang sudah selesai mengerjakan kuis akan menghasilkan output berupa nilai yang dikirim oleh sistem e-learning yang berupa pesan singkat ke nomor handphone mahasiswa.
Mulai
LOGIN
Proses login tidak
Masuk ke halaman kursus
Mengikuti kuis
Nilai
KIRIM SMS
SELESAI
Gambar 4 Flowchart Mahasiswa Mengikuti Kuis
4) Flowchart Proses Admin Membuat Kursus
Gambar 5 menunjukkan proses admin dalam membuat kursus.
Mulai
LOGIN
Proses login tidak
Halaman administrator
Membuat kategori kursus, membuat
kursus
Selesai ya
Gambar 5 Flowchart Proses Admin Membuat Kursus
Admin sebelum membuat kursus harus login terlebih dahulu, setelah login berhasil admin akan masuk ke halaman administrator, di halaman administrator inilah admin bisa membuat kursus dan kategori kursus.
E. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram menggambarkan system sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain. Gambar 6 diperlihatkan DFD level 0 yang terjadi hubungan timbal balik antara sistem dengan user.
E-learning DOSEN
Membuat kuis,mengupload materi,menambah user
ADMIN
Melihat user,melihat kursus
Melihat hasil kuis,melihat tugas mahasiswa, melihat
user Mengatur user,mengatur
web,mengatur kursus
MAHASISWA Melihat hasil kuis,melihat hasil pengumpulan tugas
Mengikuti kegiatan kursus
Gambar 6 Data Flow Diagram Level 0
DFD level 0 memberikan gambaran untuk setiap proses yang terjadi pada sistem aplikasi. Dapat dilihat bahwa dosen mengisi materi, membuat kuis, menambah user, yang kemudian diproses di system e-learning yang kemudian diberikan kepada mahasiswa.Sedangkan admin mengatur website e-learning, mengatur kursusdan mengatur user, mahasiswa mengikuti kegiatan kursus, melihat hasil kuis dan melihat hasil pengumpulan tugas.
Setelah tahapan analisa dan desain, langkah selanjutnya dalam pembuatan Aplikasi e-learning ini adalah tahap implementasi sistem.
A. Pembahasan
Sistem Aplikasi E-learning ini dibuat dengan menggunakan LMS moodle dan dipadukan dengan Gammu yang berfungsi mengirimkan nilai kuis atau ujian online kepada mahasiswa. Server dibangun menggunakan apache, implementasi e-learning di Prodi Teknik Informatika Politeknik Kediri berbasis web sehingga dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di Lingkungan Politeknik Kediri.
Administaror dalam aplikasi e-learning ini dapat membuat kursus, mengatur user seperti menghapus user dan mengkonfirmasi user yang daftar di sistem e-learning. Admin juga mempunyai hak akses mengubah halaman home seperti mengubah halaman depan, mengatur block MOODLE. Mahasiswa mempunyai hak akses mengikuti kursus seperti mengumpulkan tugas, mengikuti forum diskusi yang dibuat oleh dosen, mendowload materi. Dosen mempunyai hak akses mengatur user atau mahasiswa yang ikut dalam kursus tersebut, mengunggah materi, membuat aktifitas kursus seperti membuat kuis dan membuat forum. Pada Bab Implementasi dan Pembahasan ini berisi tentang pengujian Aplikasi E-learning
Prodi Teknik Informatika Politeknik Kediri.Pengujian pada sisi Administrator dan User dalam hal ini meliputi Dosen dan mahasiswa.
1) Perancangan Menu
Perancangan menu di dalam aplikasi e-learning ini terdapat 2 menu, yaitu menu home dan course. Home adalah halaman awal pada aplikasi e-learning Teknik Informatika Politeknik Kediri. Pada halaman home ini terdapat konten yang berisi pengumuman kegiatan akademik atau perkuliahan.
Gambar 7 Halaman Homee-learning Politeknik Kediri
Halaman course ini adalah halaman dimana terdapat kategori kursus atau mata kuliah yang ada, user hanya dapat melihat kategori mata kuliah yang ada. Tetapi untuk mendapatkan materi, mengikuti aktifitas perkuliahan meliputi : obrolan, mengumpulkan tugas, mengikuti forum, mengikuti forum di suatu kursus atau perkuliahan, mahasiswa diharuskan untuk login terlebih dahulu. Begitu juga dengan dosen, di halaman ini dosen hanya bisa melihat kategori kursus.Untuk
mengisi materi, membuat aktifitas seperti membuat forum, membuat kuis dan aktifitas yang lain dosen diharuskan untuk login terlebih dahulu.
Gambar 8 Halaman Course
2) Proses Konfigurasi Gammu
i. Membuat Database MySQL untuk Gammu
Setelah koneksi gammu dengan komputer sukses dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah membuat database mySql yang akan digunakan untuk menyimpan data-data SMS yang diperlukan Gammu untuk SMS gateway.
ii. Setting Konfigurasi Untuk SMS Daemon
Setelah berhasil untuk membuat database MySql untuk menyimpan data SMS, maka proses selanjutnya adalah setting konfigurasi data base untuk SMS daemon. SMS daemon pada Gammu digunakan untuk proses pembacaan otomatis SMS yang diterima lalu disimpan ke database. SMS daemon juga diperlukan untuk keperluan pengiriman SMS.
Untuk melakukan konfigurasi SMS daemon, silahkan
membuat sebuah file yang bernama
‘SMSDRC‘ di‘C:\xampp\htdocs\learning\gammu\bin’. (File tersebut tanpa ekstensi apapun).Buka file ‘SMSDRC‘ yang telah dibuat dalam direktori C:\xampp\htdocs\learning\gammu\bin‘. Buka file SMSDRC tersebut menggunakan Notepad, wordpad atau editor file lainnya. Sesuaikan databasenya dengan database yang dibuat.
iii. Membuat Service Gammu
Setelah berhasil untuk konfigurasi SMS daemon, maka langkah terakhir pada konfigurasi yang harus dilakukan adalah membuat service gammu. Langkah ini bertujuan untuk membuat service Gammu di Windows. Dengan dibuatnya service di Windows ini kita bisa lebih mudah menjalankannya tanpa menggunakan perintah tertentu di command prompt. Untuk membuat Gammu service di Windows, ketikkan perintah ini di DOS PROMPT setelah Anda masuk ke folder ‘C:\xampp\htdocs\learning\gammu\bin.
konfigurasi SMSDRC nya atau mungkin nama databasenya salah, atau bisa juga command yang dituliskan salah
B. Uji Coba Administrator
Pada ujicoba administrator ini yang dibahas adalah membuat kategori kuliah dan membuat kursus.
1) Proses Login
Pada halaman ini digunakan untuk melakukan login bagi Administrator, Mahasiswa dan dosen dengan mengisi username dan password, Jika login berhasil maka user akan masuk ke halaman site administration tetapi kalau login gagal, maka user tetap berda di halaman login.
Gambar 9 Halaman Login
2) Tampilan Halaman Administrator
Setelah berhasil melakukan login maka akan tampil halaman yang ditujukan Gambar 10. Dengan berbagai macam menu diantara Frontpagesetting, My Profile Setting dan Site Administration.
Gambar 10 Halaman Administrator
3) Proses Membuat Kategori Mata Kuliah
Pada bagian ini, Anda akan belajar membuat kategori pembelajaran. Sebagai contoh kalau suatu Universitas yang mempunyai fakultas yang berbeda-beda dan tiap fakultas tersebut mempunyai jurusan bidang studi yang berbeda pula.Sama halnya dengan hal ini, Pada situs Moodle ini juga dapat dibuat kategori mata kuliah atau kategori pembelajaran.
Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut :
Pastikan anda telah membuka halaman site administration.
Setelah itu klik menu courses | Add / edit Courses
Gambar 11 Mengaktifkan Menu Add Courses
Maka akan tampil halaman course categories yang ditunjukkan dengan Gambar 12. Lalu anda klik tombol
Add New Categories.
Gambar 12. Halaman Course Categories
Selanjutnya akan tampil halaman Add New Category. Lalu anda buat kategori mata kuliah yang baru.
Gambar 13. Halaman Add New Categories
Kemudian untuk membuat sub kategori untuk kategori yang baru anda buat. Caranya anda tinggal klik tombol Add a sub category. Halaman add a sub category ditunjukkan dengan Gambar 14.
Setelah itu akan tampil Add New Category. Lalu buat sub kategori yang baru. Gambar 15 menunjukkan gambar add new category.
Gambar 15 Membuat Sub Kategori
Selanjutnya jika anda membuka course categories maka akan bertambah kategori beserta sub kategori pada halaman tersebut.
C. Uji Coba Dosen
Dosen dapat melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kursus yang diajarnya, seperti menambah/menghapus mahasiswa, menambah materi, menambah ujian/kuis, menambah tugas dan lain sebagainya. Dosen dapat login dengan user name dan password yang diperoleh dari administrator moodle.
1) Proses Login Dosen
Setip Dosen yang ingin mengatur kursus atau perkuliahan diharuskan untuk login terlebih dahulu, jika login gagal maka kan tetap berada di halaman login tetapi jika login berhasil maka akan tampil halaman site administration.
Gambar 16. Tampilan Halaman Login Dosen
Untuk konfigurasi, aktifkan Mode Ubah.Yang ditunjukkan pada Gambar 17.
Gambar 17. Menghidupkan Mode Ubah
2) Proses Menambah Materi Kuliah
Dosen dapat menambahkan materi ke kuliah yang di kelolanya. Materi bisa berupa materi teks, web, pdf, presentasi, dan file pengolah kata seperti MS word dan Open office. Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut :
Buka halaman site administration.
Setelah itu pilih Materi pengajaran atau kursus yang akan diisi yang ditunjukkan oleh Gambar 18.
Gambar 18. Memilih Materi kursus
Maka akan tampil halaman dari kursus yang dipilih tadi yang ditunjukkan oleh Gambar 19.
Selanjutnya anda pilih tipe materi yang akan diisi. Sebagai contoh pilih menu file.
Gambar 20 Memilih Tipe Materi yang Akan Dibuat
Maka akan tampil halaman tambah file baru. Buatlah nama materi dan deskripsinya, setelah itu upload materi atau file yang akan di ajarkan.
Gambar 20. Membuat Isi Materi Kursus
Langkah yang terakhir adalah klik save and return to
courses.
Gambar 21. Membuat Isi Materi Kursus
Setelah itu akan tercipta isi dari materi yang baru dibuat tadi.
Gambar 22. Isi Kursus yang Baru Dibuat
3) Proses Membuat Aktivitas Kuis
Kuis merupakan salah satu aktivitas dalam course berupa pertanyaan – pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah diberikan oleh dosen.
MOODLE memiliki banyak fitur dalam pembuatan kuis, dalam hal ini penulis akan membahas pembuatan kuis multiple choice.Berikut adalah tahapan–tahapan dalam pembuatan kuis multiple choice :
1) Membuat Kategori soal (Question Category)
Sebelum mengetikkan soal quiz sebaiknya seorang dosen membuat kategori soal dahulu agar memudahkan seorang dosen dalam memgelola dan menyajikan soal-soal tersebut kepada mahasiswa.
Berikut adalah cara membuat kategori soal :
Masuk ke dalam course sebagai dosen dan aktifkan menu edit dengan mengklik tombol tombol Turn editing On disebelah kanan atas halaman course.
Selanjutnya klik menu Setting>Course Administartion>Question Bank>Categories. Selanjutnya akan tampilan halaman Edit Category. Gambar halaman edit kategori akan ditunjukkan pada Gambar 23.
Gambar 23. Add Category Soal
Pilih default course (missal : GIS) pada parent category dan ketik nama kategori soal pada [Name] serta deskripsi kategori pada kolom [Category Info]
Jika sudah, klik tombol add category. Maka sebuah kategori soal baru akan dibuat.
2) Membuat Pertanyaan (Question)
Gambar 24. Format Import Soal MOODLE
Dari format file diatas, Aiken Format (.txt) adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan. Selanjutnya pindahkan soal yang sudah dibuat dalam format .doc ke dalam notepad.
3) Membuat Kuis
Pembuatan kuis bisa dilakukan sebelum atau sesudah membuat atau mengimpor soal. Namun kali ini penulis akan menempatkan pembuatan kuis di posisi terakhir.
Berikut adalah proses – proses membuat kuis.
Bukalah Course anda kemudian tambahkan Activitas kuis dengan memilih Add an Activity>Quiz.
Pada halaman Adding New Quiz, isikan namaQuiz dan Pengaturan Quiz.
Klik Save anda Return Course.
Maka pada Course kita, akan tampil Quiz yang baru saja dibuat . Gambar 25 menunjukkan bahwa kuis yang baru saja dibuat.
Gambar 25. Kuis yang Sudah Dibuat
4) Proses Mengerjakan Kuis
Sebelum memulai mengerjakan kuis yang diberikan oleh dosen, mahasiswa di haruskan login terlebih dahulu.Setelah berhasil login, berikut adalah langkah – langkah mengakses kuis.
Klik Course yang diikuti.
Pilih aktifitas kuis, Gambar 26 menunjukkan halaman akfitas kuis.
Gambar 26. Memilih Aktifitas Kuis
Setelah itu, akan muncul halaman soal kuis. Kerjakan soal yang dianggap paling benar. Gambar 27 menunjukkan halaman soal yang dikerjakan oleh mahasiswa.
Gambar 27 Halaman Soal
Selesai mengerjakan, system e-learning akan langsung mengkoreksi jawaban yang sudah dimasukkan dan akan muncul nilai dari ujian yang baru saja dikerjakan.
Setelah nilai masuk ke sistem e-learning, selanjutnya akandiproses kedalam Gammu. Gammu akan mengirimkan nilai tersebut ke handphone pribadi mahasiswa. Gambar 28 menunjukkan jika proses pengiriman pesan ke mahasiswa berhasil.
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan dari uraian hasil dan pembahasan di atas, bahwa aplikasi e-learning yang dibangun ini menggunakan CMS MOODLE, MySQL database dan Gammu. Adanya aplikasi e-learning Teknik Informatika Politeknik Kediri dapat menunjang kegiatan akademik di Program Studi Teknik Informatika Politeknik Kediri. Selain itu, aplikasi ini mempermudah penyampaian informasi dan materi tanpa ada batasan waktu dan tempat. Pembelajaran juga dapat dilakukan jarak jauh, tidak terpaku pada ruang kelas saja (konvensional). Aplikasi e-learning Teknik Informatika Politeknik Kediri juga mempermudah mahasiswa dalam mengetahui nilai hasil ujian online secara cepat melalui media SMS.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, e-learning ini masih memiliki banyak kekurangan. Maka penulis mempunyai saran bahwa perlu adanya pengembangan fasilitas penunjang e-learning, seperti video streaming atau yang lainnya sehingga dapat menunjang kegiatan pembelajaran di Program Studi Teknik Informatika Politeknik Kediri
REFERENSI
[1] Amiroh., 2012, Kupas Tuntas Membangun E-Learning dengan Learning Management System Moodle. Genta Group Production : Sidoarjo.
[2] Bahri,A., 2007, Manfaat E-Learning,
http://alimbahri.blogspot.com/2008/07/manfaat-elearning-dalam-pengajaran.html,27 Juli 2008, diakses 10 Mei 2012.
[3] Edufiesta, 2008,Pengertian E-Learning,
[4] http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/pengertian-e-learning.html, 12 Juli 2012, diakses 10 Mei 2012.
[5] Effendi,Empy & Hartono Zhuang., 2005, e-learning Konsep dan Aplikasi, Andi Publisher : Bandung.
[6] Hermaduanti, 2009, Membuat SMS Gateway dengan Gammu, Andi Offset, Yogyakarta.
[7] Kholik,Muhamad., 2011, Metode Pembelajaran Konvensional,
http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/evaluasi-pembelajaran/,
[8] 8 November 2011, diakses 11 Juni 2012.
[9] Renaldo,Ferri., 2009, Fitur – fitur Moodle, http://ilmukomputer.org/2009/02/08/moodle-dan-fitur-fiturnya/, 8 Februari 2009, diakses 10 Juli 2012.
[10] Riyadi., 2010, Learning Management System,
http://riyadi2405.wordpress.com/2010/04/25/lms-learning-management-system/, 25 April 2010, diakses 10 Juli 2012.
[11] Rohman, Habibur., 2010, Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (e-learning) di Jurusan Teknik Informatika UIN Malang, Skripsi, 2010, Malang. [12] Wahono,R.S., 2008, Memilih Sistem e-learning Berbasis Open