• Tidak ada hasil yang ditemukan

kpendudukan dan pengaruh terhadap lingku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "kpendudukan dan pengaruh terhadap lingku"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Kata pengantar

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan hidayahnya sehingga tersusunlah makalah ini. Tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing yang tidak lelah dalam membimbing kami.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul ”Kependudukan dan Lingkungan Hidup”, yang mana diharapkan dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan masyarakat.

(2)

Daftar isi

Kata pengantar... 1

Daftar isi... 2

I. Pendahuluan... 3

1. Latar Belakang... 3

2. Rumusan Masalah...3

3. Tujuan... 3

II. Isi... 4

1. Arti kependudukan dan lingkungan hidup...4

2. Daya dukung lingkungan...4

3. Kepadatan penduduk...6

a. Laju pertambahan penduduk...6

b. Penyebaran penduduk yang tidak merata...6

c. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin...7

d. Perpindahan penduduk...8

4. Kerusakan Lingkungan Akibat Kepadatan Penduduk...11

6. Penanggulangan kerusakan lingkungan akibat pembangunan di masyarakat 14 7. Cara menggulangi kepadatan penduduk...15

III. Kesimpulan... 17

(3)

I.

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, menurut publikasi BPS pada bulan agustus 2010 jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus adalah 237.556.363 orang, jumlah penduduk yang besar ini bertambah pula dengan cepat. Walaupun program keluarga berencana (KB) telah dilakukan secara intensif, namun hingga sekarang ini masih saja grafik pertambahan penduduk meningkat. Penduduk yang besar itu sebagian besar masih merupakan petani, buruh tani dan orang yang sebagian pendapatannya berasal dari bercocok tanam. Karena itu kebutuhan akan lahan besar. Karena pertumbuhan jumlah penduduk petani, maka hal ini menyebabkan lahan untuk bertani semakin kecil bahkan ada petani yang tidak memiliki lahan. Hal ini menyebabkan kebutuhan lahan semakin bertmabah namun luas tanah terbatas, sehingga daya dukung lingkungan juga terbatas. Dengan bertambahnya penduduk, sumber daya lain selain lahan juga diperlukan dalam jumlah yang meningkat. Hal ini menyebabkan kita di hadapkan pada permasalahan habisnya sumber daya.Masalah lainnya yang kita hadapi mengenai bertmabahnya penduduk adalah pencemaran lingkungan.

2. Rumusan Masalah

1. Apa itu kepadatan penduduk dan lingkungan hidup? 2. Bagaimanakah daya dukung lingkunga terhadap populasi? 3. Bagimanakah kepadatan penduduk di Indonesia?

4. Apa saja kerusakan lingkungan akibat kepadatan penduduk dan cara menanggulanginya?

3. Tujuan

1. Menjelaskan arti daya dukung lingkungan terhadap suatu populasi. 2. Menjelaskan karakteristik kependudukan di Indonesia.

(4)

4. Menyebutkan solusi untuk kerusakan lingkungan dan kepadatan penduduk.

II. Isi

1. Arti kependudukan dan lingkungan hidup

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua yaitu orang yang tinggal di daerah tersebut atau orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Sedangkan Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk tiap satuan luas wilayah.

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup dialam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Misalnya manusia bersama tumbuhan hewan dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu. Selain makhluk hidup dalam ruang ini juga terdapat makhluk tak hidup seprti udara, air, tanah, batu, atau benda mati lainnya.

2. Daya dukung lingkungan

Konsep daya dukung lingkungan berasal dari pengelolaan hewan ternak dan satwa liar. Daya dukung ini menunjukkan besarnya kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan hewan yang dinyatakan dalam jumlaj ekor per satuan luas lahan. Jumlah hewan yang dapat didukung kehidupannya itu tergantung pada biomas (bahan organik tumbuhan) yang tersedia untuk makanan hewan. Daya dukung lingkungan dibedakan menjadi:

a. Daya Dukung Maksimum

(5)

b. Daya Dukung Subsisten

Pada daya dukung subsisten jumlah hewa agak kurang. Persedian makanan lebih banyak, tapi masih pas-pasan saja. Hewan masih kurus da nada dalam ambang batas antara sehat dan lemah. Mereka masih mudah terserang penyakit dan pemangsa. Lingkungan juga masih mengalami kerusakan.

c. Daya Dukung Optimum

Pada daya dukung optimum jumlah hewan lebih rendah dan terdapat keseimbangan yang baik antara jumlah hewan dan persediaan makanan. Kecepatan dimakannya rumput atau tumbuhanlain seimbang dengan kecepatan regenerasi tumbuhan itu. Kondisi tubuh hewan baik, gemuk, kuat, dan sehat. Hewan itu tidak mudah terserag penyakit dan pemangsa. Lingkugan tidak mengalami kerusakan.

d. Daya Dukung Suboptimum

Pada daya dukung suboptimum jumlah hewan lebih rendah lagi. Persedian makanan melebihi yang diperlukan. Karena itu kecepatan dimakannya rumput atau tumbuhan lain lebih kecil daripada kecepatan pertumbuhan. Akibatnya, batang rumput dan tumbuhan lain mengayu dan menjadi keras. Mutu padang penggeambalaan menurun. Namun sebenarnya terjadi pula kerusakan.

(6)

3. Kepadatan penduduk

Secara ilmiah kepadatan penduduk sangat erat kaitannya dengan kepadatan penduduk.berdasarkan penelitian banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatur laju pertumbuhan penduduk. Meskipun demikian sulit ditemukan bukti nyata pengendalian laju pertumbuhan penduduk ini.

Dibeberapa masyarakat terdapat adat untuk membnunuh anak, yait yang disebut dengan infantiside. Misalnya orang merasa tercela bila melahirkan anak pertamanya perempuan, bukanlah laki-laki. Maka anak perempuan tersebut akan di bunuh.

Efek lainnya yang menghambat pertumbuhan penduduk adalah dominasi seks. Biasanya terjadi pada ayah yang berpoligami, walaupun sebenarnya seorang yang berpoligamai bisa mendapatkan anak lebih banyak, namun kenyataannya anak dari ayah tersebut lebih sedikit dari pada ayah yang tidak berpoligami. Selain itu perperangan juga menjadi efek terhambatnya pertumbuhan penduduk.

Adapun karakteristik kepedudukan Indonesia adalah :

a. Laju pertambahan penduduk

Berdasarkan sensus tahun 2010 banyaknya penduduk Indonesia adalah 237.556.363 jiwa. Sedangakan tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia adalah 206.264.595 jiwa. Maka lajj pertumbuhan penduduk Indonesia adalah 1,49 persen per tahun, dengan jumlah penambahan penduduk kira-kira 3,5 juta per 10 tahun. Cepatnya perkembangan penduduk ini di samping tingginya tingkat kelahiran, juga menurunnya tingkat kematian karena saran kesehatan semakin baik kualitasnya.

b. Penyebaran penduduk yang tidak merata

(7)

Nama Pulau Jumlah Penduduk (%)

Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan urutan teratas yang berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing berjumlah 43.021.826 orang, 37.476.011 orang, dan 32.380.687 orang. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah yang terbanyak penduduknya di luar Pulau Jawa, yaitu sebanyak 12.985.075 orang.

Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per km². Provinsi yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 14.440 orang per km². Provinsi yang paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar 8 orang per km².

c. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin

Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580laki-laki dan 118.048.783 perempuan.

Perhatikan table komposisi penduduk berdasarkan umur (laki-laki + perempuan) di bawah ini:

Umur 2009 2010

0-4 20,652.3 20,727.7

5-9 20,181.9 20,260.6

(8)

15-19 21,591.1 21,738.3

Berbicara tentang perpindahan penduduk sebagai factor kepadatan penduduk di Indonesia, hanay ada 2 jenis perpindahan penduduk yang amat sangat berpengaruh, yaitu:

Transmigrasi

Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk yang diprakarsai oleh pemerintah, yang dimulai semasa pemerintahan koloni belandansebelum perang dunia ke 2. Pada waktu itu disebut kolonisasi, yang berarti membuat koloni diluar Jawa. Setelah kemerdekan namanya diganti menjadi transmigrasi.

(9)

Dalam program transmigrasi hal yang masih kurang diperhatikan adalah bahwa kepadatan penduduk yang rendah di luar Jawa ada sebabnya, yaitu daya dukung lingkungan yang rendah. Dengan daya dukung yang rendah, kepadatan penduduk pertanian di luar Jawa akan lebih rendah dari pada di Jawa. Dapat dikatakan pula untuk menghidupi keluarganya, seorang petani perlu lahan yang lebih luas, dean dengan lahan yang luas seorang petani memebutuhkan teknologi yang lebih canggih. Maka mereka masih harus memburuh ditempat lain terlebih daulu untuk mendapatkan modal akan bisa mengelola lahan sendiri.

Karena daya dukung yang rendah itu dikhawatirkan transmigrasi yang didasarkan pada pertanian yang tradisional akan membuat kerusakan lingkungan yang parah. Transmigrasi spontan adalah salah satu penyebab rusaknya lingkungan. Dengan adanya suatu keluarga bertransmigrasi spontan maka keluarga tersebut akan memiliki keturunan dan hingga memebentuk suatu pemukiman yang besar, maka apa bila tidak dapat menjaga lingkungan dengan baik, tentu saja lingkungan daerah transmigrasi tersebut akan rusak.

Tujuan penyelenggaraan program transmigrasi di Indonesia sebagai berikut.

 Meningkatkan dan mengatur perpindahan penduduk.

 Mengembangkan daerah-daerah permukiman baru di daerah yang relatif jararig penduduknya.

 Menyebarkan penduduk supaya merata dan seimbang di setiap wilayah.

 Mendorong dan memperlancar proses pembangunan daerah.

 Meningkatkan kesejahteraan dan standar hidup para transmigran.

Jeni-jenis transmigrasi:

 Transmigrasi umum adalah transmigrasi yg dibiayai oleh pemerintah.

(10)

 Transmigrasi sektoral adalah transmigrasi yg dibiayai antara pemerintah daerah yg dituju.

 Transmigrasi swakarsa adalah transmigrasi yg dibiayai ditanggung secara penuh oleh transmigran / pihak lain .

 Transmigrasi khusus adalah transmigrasi dalam rangka pembangunan proyek

-proyek tertentu.

 Transmigrasi ruralisasi adalah kembalinya pelaku urbanisasi menuju daerah asal .

 Transmigrasi forensen adalah transmigrasi tinggal di desa namun kerja di kota

atau kerja pulang pergi.

Urbanisasi

Urbanisai terjadi akibat bertambahnya jumalh penduduk di desa. Sarana desa yang tidak mungkin memberi kehidupan yanglayak kepada penduduk serta merosotnya tingkat kehidupan. Hal ini akibat dari tingginya tingkat kelahiran di daerah pedesaan, di tambah dengan menurunnya luas sawah garapan per kapita di sector pertanian, menyebabkan banyak penduduk desa pergi ke kota dengan maksud mengadu nasib dan mengejar kemungkinan kehidupan yang lebih baik di kota-kota besar.

Arus perpindahan penduduk ini menyebabkan cepatnya perkembangan peduduk di daerah perkotaan, meningkatnya pertambahan penduduk disebabkan penambahan alami penduduk kota tersebut.

Selain itu ada beberapa jenis perpindahan penduduk lainnya yang mempengaruhi kepdatan penduduk, namun oengaruhnya tidak terlalu besar, yaitu:

1. Imigrasi

(11)

2. Emigrasi

Emigrasi adalah perpindahan orang /penduduk dari suatu wilayah /negara asal ke negara luar dengan tujuan bekerja/menetap. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran. Contoh orang Indonesia pergi ke Malysia menjadi tenaga kerja Indonesia.

3. Remigrasi

Remigrasi adalah perpindahan/pemulangan penduduk asing ke negara asalnya. Contoh TKI di Malaysia dipulangkan kembali ke Indonesia.\

6. Sirkuler

Sirkuler adalah gerak penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dengan tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Contoh di Indonesia (menurut batasan sensus penduduk) sirkuler dapat didefinisikan sebagai gerak penduduk yang melintasi batas provinsi menuju ke provinsi lain dalam jangka waktu 6 bulan.

4. Kerusakan Lingkungan Akibat Kepadatan Penduduk

Ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dan peningkatan produksi pangan akan memengaruhi kualitas hidup manusia. Usaha meningkatkan kualitas hidup manusia makin berat apabila jumlah penduduknya besar. Pertambahan penduduk yang tinggi dapat menghambat upaya untuk meningkatkan kemakmuran suatu negara. Apabila suatu negara memiliki pendapatan kecil dan jumlah penduduk banyak, pendapatan per kapita akan rendah. Hal itu menunjukkan bahwa taraf kehidupan ekonomi masyarakat rendah. Berikut ini, berbagai dampak dari kepadatan penduduk:

a. Sumber Air

(12)

Tumbuh-tumbuhan dan hewan temak juga memerlukan air, begitu pula pemrosesan barang-barang produksi maupun industri. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan air. Pada umumnya, kebutuhan air diperkotaan dipenuhi oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang mengalirkan air sampai ke rumah-rumah penduduk. Akan tetapi, makin padatnya penduduk menyebabkan daerah peresapan air hujan makin berkurang.

Padahal, kebutuhan air dari PAM banyak yang diambil dari air bawah tanah. Oleh karena itu, makin padat jumlah penduduk menyebabkan penipisan persediaan 'air' bawah tanah yang -dapat diambil oleh PAM. Sementara itu, masih banyak kegiatan industri yang belum memiliki sistem pengolahan limbah yang baik sehingga air limbah turut memperburuk kebersihan air di lingkungan. Pembangunan pemukiman masih banyak yang belum mengacu pada konservasi alam. Sebagai contoh, pembuatan lantai semen, betonisasi pada seluruh halaman, dan pengaspalan jalan raya maupun menutup seluruh lapisan tanah menyebabkan tidak terjadi peresapan air. Akibatnya, air hujan terus mengalir ke sungai dan kembali ke laut.

b. Persediaan Udara Bersih

Di daerah padat penduduk seperti di perkotaan, jumlah kendaraan bermotor meningkat. Gas sisa pembakaran kendaraan bermotor menyebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara banyak mengakibatkan gangguan kesehatan. Manusia dan makhluk hidup memerlukan udara sehat, yaitu udara yang tidak mengandung unsur pencemar, misalnya gas karbon monoksida dan karbon dioksida yang jumlahnya melebihi normal. Gas yang diambil dari udara buruk pernapasan makhluk hidup adalah oksigen. Gas tersebut merupakan hasil proses fotosintesis tumbuhan hijau. Oleh karena itu, diperlukan pelestarian tumbuhan hijau melalui penghijauan dan reboisasi untuk membersihkan udara.

c. Pertanian

(13)

terjangkau oleh masyarakat dapat terjadi bencana kelaparan. Untuk memenuhi kebutuhan primer (termasuk pangan), pemerintah telah menerapkan usaha untuk melaksanakan swasembada bahan pangan. Usaha konkret yang telah dilakukan, yaitu

1. Ekstensifikasi pertanian dengan cara membuka lahan baru yang masih memungkinkan. 2. Meningkatkan teknologi pertanian, perikanan, dan peternakan.

3. Meningkatkan persediaan bahan makanan.

4. Mengubah sikap dan cara mengonsumsi makanan, antara lain mengubah agar masyarakat tidak hanya bergantung pada satu jenis bahan makanan saja.

5. Diversifikasi tanaman dan lahan pertanian.Diversifikasi berarti penganekaragaman tanaman dan lahan untuk membudidayakannya. Berbagai jenis tanaman pangan perlu dibudidayakan. Berbagai macam lahan juga perlu dimanfaatkan untuk pembudidayaan tanaman yang sesuai.

Usaha lain yang terus digalakkan adalah penerapan pancausaha tani yang meliputi pengolahan tanah, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan, dan pemberantasan hama/penyakit pada tanaman.

d. Ketersediaan Lahan

Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.

e. Pencemaran lingkungan

(14)

maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.

Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.

6. Penanggulangan kerusakan lingkungan akibat pembangunan di masyarakat

Terkadang dalam situasi dan kondisi tertentu proses pembangunan di masyarakat dilaksanakan tanpa melihat akibat yang ditimbulkan pada lingkungan. Keuntungan yang besar selalu menutup mata manusia akan kerusakan lingkungan yang terajdi, dengan alasan bahwa pencemaran tadi masih dalam taraf tidak membahayakan.

Harus ada faktor pengintegrasian perlindungan lingkungan dalam perencanaan pembangunan agar menguntungkan langsung secara ekonomi, juga tudak meyebabkan perubahan pada lingkungan biotik, abiotik, dan sosial budaya dari masyarakat. Misalnya :

(15)

lingkungan yang akan muncul seperti penularan penyakit, pelumpuran waduk, hilangnya tanah pertanian, hilangnya mineral, dan lainnya.

 Pada ekspoitas minyak lepas pantai perlu perhatian serta usaha pencegahan dan

penaggulangan terhadap pencemaran laut oleh minyak, baik karena kebocoran minyak, kecelakaan kapal, maupun akibat dari eksploitas itu sendiri. Hal ini dapat mencemarkan laut, baik objek pariwisata, perikanan, kesehatan penduduk pesisir pantai, dan lainnya.

 Pemilihan tempat industri juga harus dipertimbangkan pula agar tidak menimbulkan pengotoran udara di daerah pegunungan, karena iara kotor akan bertahan lama. Seperti pengotoran udara oleh pabrik pupuk PUSRI Palembang dapay menyababkan pencmaran terhadap tanaman dalam radius tertentu.

 Dalam mekanisme pertanian seharusnya memperhtikan pula keadaan kondisi dan

lingkungan setempat, karena terkadang cara bertani tradisional lebih menguntungkan. Serta dalam penyomprotan plestisida harus diperhatikan pencemaran udara yang terjadi akibat dari penyomprotan itu. Sehingga air sungai dan danau tercemar yang berpengaruh pada perikanan. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang sangat senditf dengan bahan kimia tersebut.

7. Cara menggulangi kepadatan penduduk

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yaitu:

a) Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB).

b) Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan: Program perpindahan penduduk. c) Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.

(16)

f) Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.

g) Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. h) Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik

pemerintah.

i) Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja.

(17)

III. Kesimpulan

(18)

Daftar Pustaka

Fajahayyina. Macam-macam Transmigrasi. 22 November 2012.

http://fujahayyina.blogspot.com/2012/11/macam-macam-transmigrasi.html

Rifky Sunandi. Pengertian Imigrasi, emigrasi, dll.

http://rifkysunandi.blogspot.com/2012/11/pengertian-imigrasi-emigrasi-dll.html

Soemarwoto,Otto. 2004. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta. Penerbit Djambatan.

Supardi, I. 1994. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung. Penerbit Alumni.

Statistics Indonesia. http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php? option=com_proyeksi&task=show&Itemid=172

Wikipedia. Penduduk. http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk

Wikipedia. Sensus Penduduk Indonesia 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis dan pengembangan sistem yang telah dilakukan oleh penulis pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sum – Sel selama ini, maka penulis dapat

otomatis menampilkan nilai relation pada tiap pelanggan dapat dilihat dari nilai Customer Lifetime Value atau CLV, Produk yang diminati pelanggan serta direct cost

Evaluasi meliputi validasi fungsi alih dan resolusi instrumen secara eksperimen, serta uji ketepatan dan ketelitian pengukuran sistem pada penentuan distribusi ukuran

Permasalahan DMO bagi KKKS terletak dalam kewajibannya itu sendiri, kewajiban untuk menyerahkan minyak dengan harga lebih rendah dari harga pasar (ICP) setelah 60 bulan

Puji syukur atas segala limpahan berkat dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Aplikasi Assessment Programer

Hasil penelitian tentang pengaruh Green Competitive Strategies terhadap pelaksanaan Green banking sejalan dengan penelitian Tonmoy (2013) menjelaskan bahwa Green

Memberikan bimbingan dan pelatihan tentang sains untuk anak usia dini kepada kelompok orang tua siswa dengan panduan modul pelatihan dan alat peraga edukatif yang telah

Barang industri dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen tidak untuk konsumsi sendiri, akan tetapi barang tersebut dibeli untuk dipergunakannya sebagai alat usaha atau alat