• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Ilmu Jiwa Perkembangan PROGRAM S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Ilmu Jiwa Perkembangan PROGRAM S"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Ilmu Jiwa Perkembangan

Membentuk Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Sejak Masa

Kanak - Kanak

DosenPengampu: Hidayatus Sholihah,S.Pd.I.,M.Pd.,M.Ed

Disusun Oleh :

Anjabun Najib : 31501502189

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Membentuk Remaja Yang Unggul Dan Berpretasi Sejak Masa Kanak – Kanak” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis berterima kasih pada Ibu Hidayatus Sholihah,S.Pd.I.,M.Pd.,M.Ed selaku Dosen mata kuliah Ilmu Jiwa Perkembangan yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita Membentuk Remaja Yang Unggul Dan Berpretasi Sejak Masa Kanak – Kanak” penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna . Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang , mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Semarang, Desember 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 2

DAFTAR ISI... 3

BAB I... 4

PENDAHULUAN... 4

A. Latar Belakang Masalah...4

B. Rumusan Masalah... 5

BAB II... 6

PEMBAHASAN... 6

A. Perkembangan Fisik, Kognitif, Dan Psikosossial Pada Anak...6

1. Perkembangan Fisik Pada Anak...6

2. Perkembangan Kognitif Pada Anak...7

3. Perkembangan Psikososial Pada Anak...9

B. Usaha Memaksimalkan Perkembangan Yang Terjadi Pada Anak...10

1. Memaksimalkan Perkembangan Fisik Pada Anak...10

2. Memaksimalkan Perkembangan Kognitif Pada Anak...11

3. Memaksimalkan Perkembangan Psikososial Pada Anak...11

C. Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Dilihat Dari Sudut pandang Islam Dan Sudut Pandang Psikologi... 12

1. Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Menurut Sudut pandang Islam...13

2. Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Menurut Sudut Pandang Psikologi...14

BAB III... 15

PENUTUP... 15

A. Kesimpulan... 15

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Istilah perkembangan manusia tfak hanya terjadi dari masa kelahiran saja, akan tetapi sejak terjadinya fertilisasi manusia sudah mengalami perkembangan, fertilisasi adalah proses bertemnunya sel sperma dengan sel ovum. Mulai saat itu manusia tumbuh dan berkembang hingga mempunya bagian – bagian tubuh yang lengkap.

Menurut E.B. Hurlock perkembangan manusia bersifat kualitatif dan kuantitatif, yakni ada yang tidak dapat dihitung dan ada pula yang dapat dihitung, sebgai contoh, perkembangan otak manusia tidak akan dapat dilihat dan tidak dapat langsung dihitung, tetapi dengan melihat gejala – gejala perkembangan yang terjadi kita dapat mengetahui bahwa otak manusia juga berkembang.

Masa awal anak - anak terjadi antara umur 2 tahun sampai anak berumur 6 tahun, sedangkan masa akhir anak berlangsung sekitar umur 7 sampai umur 12 tahun. Pada masa awal anak, anak akan banyak mencoba hal baru dan ingin selalu tahu apa yang ada di sekitarnya, sedangkan masa akhir anak, anak akan mempelajari apa yang ada di sekitarnya dan memulai untuk bekerja keras dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

Orang tua kebanyakan tidak mengetahui akan pentingnya perkembangan anak mereka, sehingga mereka tidak mengetahui kecepatan dan keterlambatan perkembangan anak mereka, padahal jika terjadi keterlambatan pada perkembangan anak, anak akan membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat agar tidak berdampak berkelanjutan pada si anak.

(5)

yanga unggul dan berprestasi, dengan adanya remaja yang unggul dan berprestasi di suatu negri, akan membuat negri tersebut menjadi maju.

B.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial yang terjadi pada anak 2. Bagaimana memaksimalkan perkembangan yang terjadi pada anak

3. Bagaimana remaja yang unggul dan berprestasi menurut sudut pandang islam dan sudut pandang psikologi

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A.

Perkembangan Fisik, Kognitif, Dan Psikosossial Pada Anak

Masa anak – anak dibagi menjadi dua tahap, yakni masa awal anak – anak, dan masa akhir anak – anak, pertumbuhan fisik yang terjadi pada masa awal anak -anak berlangsung lebih pesat dibanding dengan pertumbuhan fisik yang terjadi ketika bayi. Pada masa ini anak memasuki periode sensitive, dimana suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan, dan dibimbing agar tidak terhambat proses tumbuh kembangnya.

Masa anak – anak akhir berlangsung antara umur 7 sampai 12 tahun, proses pertumbuhan yang terjadi pada periode ini berlangsung relative lambat dan konsisten, pada masa ini anak akan bersifat aktif dalam mempelajari segala seuatu yang ada di lngkungan sekitarnya.

1. Perkembangan Fisik Pada Anak

Pada awal masa anak – anak para ahli psikologi menyebutnya sebagai masa pra sekolah, yakni antara umur 2 sampai umur 6 tahun. Perkembangan fisik merupakan dasar bagi perkembangan anak.

a. Tinggi Badan

Pertumbuhan tinggi badan pada anak masa awal biasanya bertambah antara 2,5 sampai dengan 3.5 inchi. Pada usia enam tahun, biasanya anak akann mencapai tinggi 46,6 inchi.

b. Berat Badan

Pertambahan berat badan yang terjadi setiap tahunnya rata – rata berkisar antara 3 sampai 5 pon, dan pada saat anak mencapai umur 6 tahun, rata rata anak akan mencapai krang lebih 7 kali berat badan pada saat lahir.

c. Perbandingan Tubuh

Penampilan pada masa bayi pada masa anak – anak sudah tidak nampak lagi, tubuh cenderung berbentuk kerucut, dengan kaki yang lebih panjang dan lurus.

(7)

\Perbedaan dalam tubuh pada masa kanak – kanak ada 3 macam, ada yang postur tubuhnya gemuk (Endomorfik), ada yang kuat berotot (Mesomorfik), da nada yang relative kurus (Ektomorfik).

Pada masa ini atau masa prasekolah, anak sangat membutuhksn gii dan vitamin yang cukup, kebanyakan anak – anak yang hidup ditimpa kemiskinan dan kemlaratan di Afrika, India, Pakistan cenderung bertubuh pendek dan kurus apabila disbanding dengan anak – anak lainnya.

2. Perkembangan Kognitif Pada Anak

Kognitif berarti kemampuan berfikir, atau kemampuan seseorang dalam mennggunakan otak, perkembangan kognitif berarti perkembangan emampuan seorang anak dalam menggunakan otaknya dan menggukanan kemampuan berfikirnya, dunia kognitif pada anak bersifat aktif, bebas, dan kreatif, dan fantastis. Perkembangan mental dan imajinasi mereka semakin berkembang menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu,1 pada saat ini anak sudah mampu menirykan dan mencontoh perilaku dan bahsa orang dewasa disekitar mereka.

a) Tahap Pra – Operasional

Piaget menyebut prasekolah anak sebagai masa Pra – operasional, yakni anak belum mampu menunjukan operasi, yakni tindakan – tindakan internalisasi yang membuat anak mampu melakukan sesutau secara mental yang sebelumnya hanya dapat mereka lakukan secara fisik. Tindakan operasi adalah tindakan 2 arah.

Dalam tahap ini anak mulai mempresentasikan apa yang ada dalam fikirannya dengan bayangan, kata – kata, dan perspektif apa yang ada dalam fikirannya, anak mulai dapat menggambar dengan imajinasi yang ada dalam fikiran mereka. Pemikiran pra operasional dibagi menjadi 2 sub tahap, yakni sub tahap pemikiran simbolik dan sub tahap pemikiran intiuitif.2

1) Sub Tahap Pemikiran Simbolik

Sub tahap simbolik adalah sub tahapo pertama dalam pemikiran pra operasinal, dan terjadi pada anank kira kira umur 2 sampai 4 tahun, anak pada usia ini menggambarkan objek objek seperti rumah, mobil, dan benda disekitarnya dengan desain – desain acak, mereka mulai mampu menggunakan bahasa yang digunakan orang dewasa di sekitarnya, mereka

1 www.scribt.com-perkembangan-anak-usia-dini-2-6-tahun dikutip 14 Desember 2016

(8)

bermain seolah olah mereka menjadi seseorang ataupun sesuatu, dan mereka mulai meniru segala perbuatan orang disekitar lingkungannya. 2) Sub Tahap Pemikiran Intuitif

Subtahap intuitif adalah subtahap bagian kedua dari masa pra operasional sia ank, mereka akan bersifat ingirn tahu atas segala apa yang ada dalam lingkungan sekitarnya, dan pertanyaan demi pertanyaan si anank manimbulkan bahwa si anak sudah memiliki minat dan mereka mulai mencari tahu akan segala hal lingkungan sekitarnya.

Piaget menyebut tahap ini sebagai tahap intuitif karena dalam tahap ini si anak begitu yakin dengan segala apa yang diktahuinya dan menurut pemahaman mereka sendiri, yakni mereka mengetahui sesuatu tetapi mengetahui tanpa menggunakan pemikiran rasional mereka,3 dalam hal ini menunjkan bahwa adanya perkembangan kognitif si anak yang ditunjukan dengan rasa ingin tahunya akan segala hal.

b) Tahap Operasional Konkret

Tahap ini terjadi antara umur 7 sampai 12 tahun, tanda pokok yang muncul pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan – aturan yang ada d gan jelas dan logis, dan ditandai dengan kekekalan dan revisable.

Anak sudah mampu unutk melakukan pengelompokan, penglasifikasian, dan pengaturan masalah dengan menggunakan otak mereka untuk berfikir dan mengambil keputusan. Namun meskipun demikian anak masih sulit untuk menggnakan pemikiran abstrak.4

Pada masa akhir anak kemampuan kosakata dan kemampuan berbahasanya semakin meningkat, anak juga seudah mempunyai kemajuan dalam memahami konsep waktu, dan jarak walaupun pemahaman mereka dalam angka masih sangat terbatas.

Mereka mampu menguasai multibahasa pada masa akhir anak, secara formal ,mereka sudah dapat diajarkan membaca dan menulis secara benar.

3. Perkembangan Psikososial Pada Anak

Pada periode ini perkembangan biologis dan fisik berjalan dengan sangat cepat, tetapi berbeda dengan perkembangan psikososial si anak yang masih bergantung pada lingkungannya terutama keluarganya, oleh sebab itu dalam periode ini keluarga sangat berperan penting dalam mempersiapkan si anak untuk

3 John W. Santrok. 2011. Perkembangan Anak. Aceh : Salemba Humanika hal. 46-47

(9)

terjun ke lingkungannya yang lebih luas, terutapa pada lingkungan sekolah yang terdapat teman sebayanya.

Anak mulai memunculkan emosi dan reaksi atas apa yang dialaminya, dan emosi ini dipengaruhi oleh lingkunagnnya terutama lingkunagn rumah atau keluarga. Biasanya anak pada masa ini masih belum mampu mengontrol emosinya dengan baik. Dan biasanya anak akan melampiaskan kemarahannya dengan merusak benda – benda disekitarnya.

Perkambnagan psikososial anak ditandai dengan meningkatnya intensitas hubungan dengan teman sebayanya, dan semakin meningkat waktu demi waktu.

Menurut E.B Hurlock anak pada periode ini mengalami perkembangan perilaku social dan perilaku tidak social .

Pada usia sekolah dasar, pemahaman diri atau konsep diri anak mengalami perubahan yang sangat pesat. Menurut Santrock (1995), perubahan-perubahan ini dapat dilihat sekurang-kurangnya dari tiga karakteristik pemahaman diri, yaitu (1) karakteristik internal, (2) karakteristik aspek-aspek social, dan (3) karakteristik perbandingan social.5

Pada masa akhir anak perkembangan psikososial nya mulai meningkat, dan ditandai dengan pemahaman mereka mengenai kebutuhan mereka maupun peratran – peraturan.

Perkembangan psikososial si anak sangat dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya maupun teman sebayanya, dan dalam hal tersebut persepsi akan diri sia anak akan terbentuk pada periode ini,.

B.

Usaha Memaksimalkan Perkembangan Yang Terjadi Pada Anak

Perkembangan anak merupakan suatu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh setiap orang tua dan seorang pendidik, karena dengan maksimalnya perkembangan yang terjadi pada masa anak, anak akan tumbuh menjadi seorang remaja yang unggul dan berprestasi dan menjadi suatu pemuda yang berguna bagi suatu bangsa.

(10)

Berikut ini adalah beberapa contoh dalam memaksimalkan perkembangan si anak baik fisik, kognitif, maupun psikososial si anak agar tumbuh dan bekembang dengan baik.

1. Memaksimalkan Perkembangan Fisik Pada Anak

Salah satu tujuan perkembangan anak adalah mereangsang pertumbuhan fisik-motorik melalui kegiatan – kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga.

Tak kalah penting dalam hal ini orang tua harus memberi asupan gii dan vitamin yang cukup bagi sia anak, dikarenakan salah satu factor penting dalam perkembangan fisik anak adalah memperoleh gii dan vitamin yang cukup.

Anak dilatih untuk berbuat sesuatu yang melatih pergerakan badannya agar semua badannya terfungsikan dengan baik dan terlatih untuk melakukan suatu pekerjaan.

Istirahat yang cukup juga dibutuhkan bagi si anak untuk memaksimalkan perkembangan fisiknya, dikarenakan ketika si anak istirahat, maka pertumbuhan fisiknya sedang berkembang.

Menurut agama islam pendidikan fisik yang tepat bagi sianak adlah tiga hal, yakni berenang, memanah, dan berkuda. Berenang sangat penting bagi peprtumbuhan fisik si anak dikarenakan dalam kegiatan berenang semoa organ gerak dalam tubuh si anak bergerak semuanya dan memaksa si anak untuk melatih nafas, dan gerakan yang stabil yang dilakukan oleh si anak, sedangkan memanah dalam pendidikan si anak adalah untuk melatih kemampuan si anak dalam mellatih focus dan konsentrasinya terhadap sesuatu. Sedangkan yang terakhir adalah berkuda, manfaat berkuda disini mengacu pada reflek si anak, anak dilatih untuk tetap siaga dan siap saat kegiatan berkuda tersebut, maka sebagai seorang muslim kita sudah diberi contoh yang baik untuk emlatih perkembangan anak secara maksimal oleh Rasulullah S.A.W.

2. Memaksimalkan Perkembangan Kognitif Pada Anak

(11)

Sebagai orang tua sudah menjadi keharusan baginya untuk mengetahui potensi apakah yang ada dalam tubuh si anak, agar orang tua mampu memberi rangsangan dan sarana yang tepat untuk si anak berdasarkan potensi yang dia mliki.

Dengan diberinya gii yang cukup dan vitamin yang dibutuhkan si anak dalam perkembangan kognitifnya, maka si anak akan tumbuh dan berkembang menjadi seorang remaja yang unggul dan berprestasi. Diusahakan bagi orang tua untuk tidak terlalu otoriter kepada si anak, karena akan mengakibatkan tertekannya perkembangan si anak karena si anak mengalami keterbatasan dalam segala perbuatannya.

Menurut agama islam sebaik – baik pendidikan anak adalah Al – Qur’an, dengan mengajarkan anak apa yang terkandug dalam Al – Qur’an , maka anak akan tumbuh dengan akhlak yang baik dan dengan moral yang sesuai dengan masyarakat sekitar, di dalam Al – Qur’an sudah tertulis bagaimana akhlak yang baik dan mora yang sesuai dengan norma masyarakat yang beredar dilingkungannya, dan oarng tua harus menjadi seorang teladan abagi anak anaknya, karena pada masa ini anak akan meniru segala perbuatan orang dewasa di sekitarnya.

3. Memaksimalkan Perkembangan Psikososial Pada Anak

Perkembangan psikososial pada masa anak adalah suatu modal penting untuk mencapai remaja yang aktif di masyarakat, tanpa adanya perkembangan psikososial sia anak yang bersifat optimal, maka anak cenderung akan tumbuh menjadi pribadi yang pemalu, dan senang menyenndiri.

Orang tua dan pendidik sangat berperan penting bagi perkembangan psikososial anak, salah satunya adalah memberi kesempatan anak untuk bermain di dunianya, permainan dapat memajukan aspek – aspek perkembangan seperti motoric, kreatifitas, kecakapan - kecakapan sosial dan kognitif dan juga perkembangan motivasional dan emosional ( De Groos 1980 )6

Orang tua disini berperan sangat penting karena berada dalam ruang lingkup keluarga, sedangkan factor penting dalam perkembangan psikososial anak

(12)

adalah keluarga dan lingkungan sekitar. Orang tua harus melatih anaknya untuk tidak menjadi seorang yang penakut dan pemalu dihadapan orang banyak. Sebagai contoh anak harus dilatih bergaul dengan masyarakat dengan cara di beri perintah untuk membelikan kebutuhan si anak sendiri maupun kebutuhan si ibu di warung dekat rumahnya agar si anak mampu dan mengetahui bagaimana kehidupan bermasyarakat.

Selanjutnya bagi orang tua harus mengetahui dimana dan dengan siapakah si anak bergaul dengan teman sebayanya, apakah teman yang bersifat baik ataukah teman yang cenderung berbuat jahat atau tidak baik, walaupun demikian orang tua tidak diharapkan bersifat otoriter kepada si anak. Memberi pengetahuan kepada anak akan pentingnya hidup di masyarakat adalah suatu hal yang sangat penting dilakukan oleh orang tua kepad anaknya, agar ananknya mengetahui dan sadar bahwa dirinya tidak akan dapat hidup di dunia ini tanpa berhubungan dengan orang di sekitarnya.

C.

Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Dilihat Dari Sudut pandang Islam Dan Sudut Pandang Psikologi.

Satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang tua di dunia ini adalah, bahwa perkembangan anak yang maksimal adalah cikal bakal remaja yang unggul dan berprestasi, dengan maksimalnya peran orang tua dan lingkungan si anak dalam menanggapi perkembangan si anak, akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berguna bagi semua orang di sekitarnya.

1. Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Menurut Sudut pandang Islam

Penting bagi orang tua untuk memerhatikan perkembangan anaknya dimasa kanak kanak, termasuk selektif dalam memilih sarana dan prasarana dalam pendidikan anaknya, turut mendukung perkembangan rohani dan jasmani ke arah yang lebih baik, membimbingnya dan memberi pengarahan tentang keagamaan sesuai dengan perkembangan jiwanya sejak dini, sehingga tercipta generasi remaja yang mengetahui tanggung jawabnya sebagai abdi ( hamba ) dan juga sebagai khalifah di muka bumi ini.

(13)

masyarakat lain juga harus berperan penting bagi perkembangan seorang anak agar menjadi remaja yang unggul.

Untuk membekali remaja agar tidak memilih jalan yang buruk, sangat baik sekali seorang anak ditanami dalam dirinya Akhlakul Karimah yang sesuai dengan ajaran agama islam.Nilai – nilai akhlakul karimah adalah suatu standar untuk mengukur adanya pelanggaran etis ataupun tidak adanya pelanggaran etis.

Berikut ini adalah contoh karakteristik remaja yang berpribadi unggul menurut ajaran islam :

a. Berbicara dengan sopan, dan tidak berbicara seenaknya dengan teman, terlebih dengan yang lebih tua dan hendaknya lebih bersifat saying kepada yang lebih muda.

b. Bersikap baik kepada semua orang, terutama orang tua, dan guru, karena dari 2 orang itu lah kita mendapatkan semua ilmu.

c. Remaja yang baik harus selalu disiplin dalam segala hal, apalagi dalam melaksanakan kewajiban sehari – hari seperti shalat lima waku.

d. Remaja islam yang baik tidak boleh ketinggalan informasi, diusahakan agar mengakses segala informasi dari berbagai sumber, dan diharapkan agar melakukan tabayyun terlebih dahulu dalam menyikapi segala bentuk berita. e. Selalu rendah hati dan tidak mudah sombong.

f. Dan terakhir yang paling penting adalah selalu meneladani sifat – sifat uswatun hasanah kita sebagai seorang muslim yakni Nabi Muhammad SAW.

Memang dalam menjadi seorang remaja yang islami tidaklah mudah, namun semua hal diatas dapat dibentuk sejak seorang remaja masih dalam masa kanak – kanak. Tentunya peran orang tua disini sangat penting.

Ada pepatah dalam bahasa arab yang mempunyai arti :

Sesungguhnya seorang pemuda adalah yang mengucapkan inilah saya, dan bukanlah seorang pemuda jika dia masih mengatakan inilah bapak saya”

(14)

2. Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Menurut Sudut Pandang Psikologi

Dalam ilmu pendidikan ada istilah pendidikan karakter, yakni pendidikan akhlak seorang anak didik, disini peran orang tua juga sangat dibutuhkan, dikarenakan pendidikan pertama adalah dalam lingkungan keluarga.

Dengan pendidikan karakter seorang anak akan menjadi pribadi yang unggul dan berprestasi dimasa mendatang, mereka diajarkan nilai religious agar menjadi seorang pribadi yang peka terhadap lingkungan sekitarnya, disamping itu mereka juga harus diajari nilai toleransi dan nilai cinta damai atau nilai – nnilai kemanusiaan yang membentk remaja menjadi pribadi yang mempunyai sifat pengasih, budi pekerti dan cinta damai.

(15)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan fisik pada anak adalah dengan berkembangnya fisik dan system syaraf pusat yang meliputi : tinggi, berat badan, postur tubuh, tulang dan otot, lemak dan gigi.

Dalam perkembangan kognitif, anak mulai mengembangkan kemampuannya dalam berfikir dan mulai peduli dengan sesuatu di sekitar mereka, pada masa akhir anak – anak kemampuan bahasa si anak mengalami peningkatan dan sudah mampu diberi bahan ajar Multilanguage, dan oada tingkat ini anak sudah mampu menirukan segala bentuk tingkah laku orang dewasa di sekitarnya.

Adapun perkembangan psikososial pada masa anak adalah, semakin luasnya ruang lingkup anak, tidak hanya dalam rumah, tetapi sudah menjangkau sekolah dan kelompok bemainnya, pada masa anak – anak emosi mereka cenderung tidak stabil dan meledak – ledak.

Orang tua berperan penting dalam proses memaksimalkan proses perkembangan yang terjadi pada anak, dengan cara memberikan asupan gii dan vitamin yang cukup pada si anak, dan dengan melatih si anak untuk berolahraga dengan cukup dan mengatur istirahat anak dengan teratur agar perkembangan si anak tidak terhambat dan mencapai hasil yang optimal dan dapat menjadi remaja yang unggul.

Remaja yang unggul dalam perspektif islam adalah seorang remaja yang meniru uswatun hasanah dalam kehidupan mereka yakni Nabi Muhammad SAW, dengan meniru segala tingkah laku yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, maka seorang remaja akan menjadi remaja yang unggul dan berprestasi.

(16)
(17)

DAFTAR PUSTAKA

C. Asri Budiningsih. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Reineka Cipta.

John W. Santrok. 2011. Perkembangan Anak. Aceh : Salemba Humanika

Elizabeth . B Hurlock . 2002. Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

F.J Knonks , A. M. P Knoers, Siti Rahayu H. 2009. Psikologi Perkembangan

Yogyakarta :UGM Press

www.scribt.com-perkembangan-anak-usia-dini-2-6-tahun dikutip 14 Desember

Referensi

Dokumen terkait

Mulai dari proses penerimaan zakat, infak/sedekah yang diakui sesuai dengan nominal yang disetorkan kepada BAZNAS dari muzzaki, penyaluran zakat, infak/sedekah yang diakui ketika

Karena itu, tidak mengherankan, Indra Keteran, sebagai seorang ahli gastronomi Indonesia, kuliner betutu dipandang sebagai kuliner titik pembatas antara jenis

Dalam Pelaksanaan Taḥfīẓ Al-Qur’ān di Pondok Pesantren Nur Huda Senting, metode yang dipakai adalah metode tilawah/ talaqqi, yaitu menyimakkan hafalan santri

Pengenalpastian kawasan yang hendak dimajukan sahaja tidak memadai kerana perancangan pembangunan seharusnya mengambilkira bukan hanya persekitaran fizikal dan manusia di

Data Surat Berharga dalam pos penyaluran dana Data surat berharga yang ditampilkan merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank.. Data yang ditampilkan

H1 H2 H3 Manajemen Organisasi Kondisi Lingkungan Kerja Fisik Perilaku Keselamatan Kerja Pelatihan Keselamatan Kerja Komunikasi Keselamatan Kerja Peraturan & Prosedur

Kajian-kajian hukum Peradilan Agama, di tulis oleh Mustofa, S.Sy, Hakim Pengadilan Agama Pasuruan dalam rakernas Permasalah Hukum di Lingkungan Peradilan Agama tahun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme dan prosedur penyelesaian perkara pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anggota polri adalah melalui proses