• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTEGRAL RIEMAAN FUNGSI BERNILAI VEKTOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "INTEGRAL RIEMAAN FUNGSI BERNILAI VEKTOR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

Halaman KelompokMatematika

PERBANDINGAN SEGIEMPAT LAMBERT PADA GEOMETRI EUCLID DAN NON-EUCLID 1-6 Anggun Novita Sari, Muslim Ansori dan Agus Sutrisno

RuangTopologi , , , , 7-14

Anwar Sidik, Muslim Ansori dan Amanto

PENERAPAN GRAF DEBRUIJN PADA KONSTRUKSI GRAF EULERIAN

15-21

FazrieMulia , Wamiliana , dan Fitriani

REPRESENTASI OPERATOR HILBERT SCHMIDT PADA RUANG BARISAN 22-27

Herlisa Anggraini , Muslim Ansori, Amanto

ANALISIS APROKSIMASI FUNGSI DENGAN METODE MINIMUM NORM PADA RUANG 28-33

HILBERT C[a, b] (STUDI KASUS : FUNGSI POLINOM DAN FUNGSI RASIONAL) Ida Safitri, Amanto, dan Agus Sutrisno

AlgoritmaUntukMencariGrupAutomorfismaPada Graf Circulant 34-37

Vebriyan Agung , Ahmad Faisol, Amanto

KEISOMORFISMAAN GEOMETRI AFFIN

38-41

Pratiwi Handayani, Muslim Ansori, Dorrah Aziz

METODE PENGUKURAN SUDUT MES SEBAGAI KEBIJAKAN PENENTUAN 1 SYAWAL 42-44

Mardiyah Hayati , Tiryono, dan Dorrah

KE-ISOMORFISMAAN GEOMETRI INSIDENSI

45-47

Marlina , Muslim Ansori dan Dorrah Aziz

TRANSFORMASI MATRIKS PADA RUANG BARISAN

48-53

Nur Rohmah, Muslim Ansori dan Amanto

KAJIAN ANALITIK GEOMETRI PADA GERAK MEKANIK POLISI TIDUR (POLDUR) UNTUK 54-56

PENGGERAK DINAMO

Nurul Hidayah Marfiatin, Tiryono Ruby dan Agus Sutrisno

INTEGRAL RIEMAAN FUNGSI BERNILAI VEKTOR

57-63

(3)

ISOMORFISME BENTUK-BENTUK GRAFWRAPPED BUTTERFLY NETWORKSDANGRAF 64-71 CYCLIC-CUBES

Ririn Septiana, Wamiliana, dan Fitriani

Ring Armendariz

72-77

Tri Handono, Ahmad Faisol dan Fitriani

PERKALIAN DAN AKAR KUADRAT UNTUK OPERATORSELF-ADJOINT 78-81

Yuli Kartika, Muslim Ansori, Fitriani

Kelompok Statistika

APROKSIMASI DISTRIBUSIT-STUDENTTERHADAPGENERALIZED LAMBDA 82-85 DISTRIBUTION(GLD) BERDASARKAN EMPAT MOMEN PERTAMANYA

Eflin Marsinta Uli, Warsono, dan Widiarti

ANALISIS CADANGAN ASURANSI DENGAN METODE ZILLMER DAN NEW JERSEY 86-93 Eva fitrilia, Rudi Ruswandi, dan Widiarti

PENDEKATAN DIDTRIBUSI GAMMATERHADAPGENERALIZED LAMBDA DISTRIBUTION 94-97 (GLD)BERDASARKAN EMPAT MOMEN PERTAMANYA

Jihan Trimita Sari T, Warsono, dan Widiarti

PERBANDINGAN ANALISIS RAGAM KLASIFIKASI SATU ARAH METODE KONVENSIONAL 98-103 DENGAN METODE ANOM

Latusiania Oktamia, Netti Herawati, Eri Setiawan

PENDUGAAN PARAMETER MODEL POISSON-GAMMA MENGGUNAKAN ALGORITMA EM 104-109 (EXPECTATION MAXIMIZATION)

Nurashri Partasiwi, Dian Kurniasari dan Widiarti

KAJIAN CADANGAN ASURANSIDENGAN METODE ZILLMER DAN METODE KANADA 110-115 RozaZelvia, Rudi Ruswandi dan Widiarti

ANALISIS KOMPONEN RAGAM DATA HILANG PADA RANCANGANCROSS-OVER 116-121 Sorta Sundy H. S, Mustofa Usman dan Dian Kurniasari

PENDEKATAN DISTRIBUSI GOMPERTZ PADA CADANGAN ASURANSI JIWA UNTUK METODE 122-126

ZILLMER DAN ILLINOIS

Mahfuz Hudori, Rudi Ruswandi dan Widiarti

KAJIAN RELATIF BIASMETODEONE-STAGEDANTWO-STAGE CLUSTER SAMPLING 127-130 Rohman, Dian Kurniasar dan Widiarti

PERBANDINGAN UJI HOMOGENITAS RAGAM KLASIFIKASI SATU ARAH METODE 131-136 KONVENSIONAL DENGAN METODE ANOMV

(4)

PENDEKATAN DISTRIBUSI KHI-KUADRAT TERHADAPGENERALIZED LAMBDA 137-140

DISTRIBUTION(GLD) BERDASARKAN EMPAT MOMEN PERTAMANYA Tiyas Yulita , Warsono dan Dian Kurniasari

Kelompok Kimia

TRANSESTERIFIKASI MINYAK SAWIT DENGAN METANOL DAN KATALIS HETEROGEN 141-147

BERBASIS SILIKA SEKAM PADI (MgO-SiO2)

EviRawati Sijabat, Wasinton Simanjuntak dan Kamisah D. Pandiangan

EFEK PENAMBAHAN SENYAWA EKSTRAK DAUN BELIMBING SEBAGAI INHIBITOR KERAK 148-153

KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN METODEUNSEEDED EXPERIMENT Miftasani,Suharso dan Buhani

EFEK PENAMBAHAN SENYAWA EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH SEBAGAI INHIBITOR 154-160

KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN METODESEEDED EXPERIMENT PutriFebriani Puspita,Suharso dan Buhani

IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF DARI KULIT BUAH ASAM KERANJI (Dalium indum) 161-168

SEBAGAI INHIBITORKOROSIBAJA LUNAK

Dewi Kartika Sari, Ilim Wasinton dan Simanjuntak

TransesterifikasiMinyakSawitdenganMetanoldanKatalisHeterogenBerbasis 169-175

SilikaSekamPadi(TiO2/SiO2)

Wanti Simanjuntak, Kamisah D. Pandiangan dan Wasinton Simanjuntak

UJI PENDAHULUAN HIDROLISIS ONGGOK UNTUK MENGHASILKAN GULA REDUKSI 176-182

DENGAN BANTUAN ULTRASONIKASI SEBAGAI PRAPERLAKUAN Juwita Ratna Sari dan Wasinton Simanjuntak

STUDI FORMULASI PATI SORGUM-GELATIN DAN KONSENTRASIPLASTICIZERDALAM 183-190

SINTESA BIOPLASTIK SERTA UJIBIODEGRADABLEDENGAN METODE FISIK Yesti Harryzona dan Yuli Darni

KelompokFisika

Pengaruh Variasi Suhu Pemanasan Dengan Pendinginan Secara Lambat Terhadap Uji 191-195

(5)

PengaruhKadarCaCO3terhadapPembentukanFaseBahanSuperkonduktorBSCCO-2212 196-201

denganDopingPb (BPSCCO-2212)

Ameilda Larasati, Suprihatin dan Ediman GintingSuka

Variasi Kadar CaCO3dalamPembentukanFaseBahanSuperkonduktor BSCCO-2223 dengan 202-207

Doping Pb (BPSCCO-2223)

Fitri Afriani, Suprihatin dan Ediman Ginting Suka

Sintesis Bahan Superkonduktor BSCCO-2223 Tanpa Doping Pb Pada Berbagai Kadar CaCO3 208-212

Heni Handayani, Suprihatin dan Ediman Ginting Suka

Pengaruh Variasi Waktu Penarikan dalam Pembuatan Lapisan Tipis TiO2dengan Metode 213-218

Pelapisan Celup

Dian Yulia Sari dan Posman Manurung

Pengaruh Suhu Sintering terhadap Karakteristik Struktur dan Mikrostruktur Komposit 219-225

Aluminosilikat 3Al2O3.2SiO2Berbahan Dasar Silika Sekam Padi Fissilla Venia Wiranti dan Simon Sembiring

Sintesisdan KarakterisasiTitaniaSilikadenganMetode Sol Gel 226-230

Revy Susi Maryanti dan Posman Manurung

Uji Fotokatalis Bahan TiO2yang ditambahdengan SiO2padaZatWarnaMetilenBiru 231-236

Violina Sitorus dan Posman Manurung

KARAKTERISTIK STRUKTUR DAN MIKROSTRUKTUR KOMPOSIT B2O3-SiO2BERBASIS 237-241

SILIKA SEKAM PADI DENGAN VARIASI SUHU KALSINASI Nur Hasanah, Suprihatin, dan Simon Sembiring

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS ALAT UKUR MASSA JENIS ZAT CAIR BERBASIS 242-247

MIKROKONTROLER ATMega8535

Prawoto, Arif Surtono, dan Gurum Ahmad Pauzi

ANALISIS BAWAH PERMUKAAN KELURAHAN TRIKORA KABUPATEN NGADA NTT 248-250

MENGGUNAKAN METODE GPR (Ground Penetrating Radar) DAN GEOLISTRIK R. Wulandari,Rustadi dan A. Zaenudin

(6)

Ruang Topologi

,

,

,

,

Anwar Sidik1, Muslim Ansori2, Amanto3

Jurusan Matematika FMIPA, Unila, Bandar Lampung, Indonesia1 anwarsdk45@gmail.com

Jurusan Matematika FMIPA, Unila, Bandar Lampung, Indonesia2 Jurusan Matematika FMIPA, Unila, Bandar Lampung, Indonesia3

Abstrak

Dalam ruang topologi terdapat sifat yang mengekspresikan seberapa banyak element himpunan yang terlingkupi dalam sebuah himpunan terbuka. Atau dengan lebih khusus lagi, sifat ini menggambarkan seberapa rapat sebuah himpunan bagian tertutup dapat terlingkupi dalam sebuah himpunan terbuka. Ukuran kerapatan inilah yang akan menjadi pemisah antara himpunan bagian satu dengan himpunan bagian yang lain yang disebut aksioma separasi. Yang bila diurutkan berdasarkan angka 0 sampai 4 menunjukkan kenaikan derajat separasinya. Setiap ruang topologi yang memenuhi ke lima aksioma ini akan dibedakan berdasarkan derajat separasinya yaitu , , , , yang kemudian memiliki sifat-sifat baru dan terdapat hubungan hereditary dalam tiap tingkatan separasinya.

Kata kunci: topologi, ruang topologi, aksioma separasi.

1. Pendahuluan

Konsep ruang topologi dibangun berdasarkan konsep kekonvergenan pada bidang Euclidean yang diperluas menjadi ruang metrik. Dari

konsep ruang metrik ini kemudian

dikembangkan definisi ruang topologi. Walaupun didasarkan pada konsep kekonvergenan, ruang

topologi secara praktis didefinisikan

berdasarkan konsep himpunan terbuka,

persekitaran dan closure, yang secara

mendasar mewakili sifat kekonvergenan.

Dalam penelitian ini penulis akan memaparkan definisi dan teorema-teorema yang membangun

ruang topologi , , , , dan sifat-sifat

yang saling mempengaruhi masing-masing

tingkatan separasinya.

2. Landasan Teori

2.1 Ruang Metrik

Diberikan sebuah himpunan. Fungsi

dikatakan sebagai metrik pada jika untuk setiap

1. .

2. jika hanya jika .

3. .

4. .

Himpunan dengan metrik disebut ruang

metrik dan dinotasikan dengan . Fungsi

disebut jarak antara dan .

2.2 Persekitaran Bola

Himpunan convex

disebut bola terbuka dengan jari-jari dan titik pusat .

2.3 Himpunan Terbuka

Diberikan merupakan ruang metrik.

Himpunan bagian dikatakan terbuka, jika

setiap , terdapat bola sedemikian

hingga

.

2.4 Himpunan Tertutup

Diberikan ruang metrik. Himpunan bagian

dari dikatakan tertutup di ketika

komplemen adalah himpunan terbuka di

.

2.5 Topologi

Diberikan merupakan himpunan tak-nol dan adalah topologi di , jika dan hanya jika

1.

(7)

3. Jika , maka , atau setiap anggota irisan terbatas dari juga merupakan anggota dari . 4. Setiap gabungan dari anggota juga

merupakan anggota .

Sifat-Sifat Topologi

1. Irisan dari sebarang kumpulan topologi dari adalah juga merupakan topologi di .

2. Gabungan dari topologi belum tentu sebuah topologi.

Bukti :

1. Diberikan merupaka kumpulan

topologi di .

Karena itu

Misalkan ,

Andaikan adalah kumpulan dari himpuan

sedemikian hingga

Oleh karena itu jika adalah

kumpulan dari topologi pada maka adalah topologi di .

2. Diberikan himpunan

dan dua topologi di

dan

kemudian

bukan topologi karena

2.6 Ruang Topologi

Diberikan berisi himpunan dan topologi

di disebut ruang topologi.

2.7 Titik Adherent

Diberikan . Titik adherent ke , jika

untuk setiap

2.8 Closure Himpunan

Closure , dinotasikan dengan , adalah himpunan dari semua titik di adherent ke .

2.9 Himpunan Tertutup

Himpunan dikatakan tertutup jika

adalah himpunan terbuka.

1. Jika , maka

2.

Jika tertutup, maka terbuka. Setiap

memiliki persekitaran ,

sedemikian hingga

dan

Dari persamaan (4) dan (2), diperoleh .

Karena , setiap memiliki ,

sedemikian hingga

Karena itu, terbuka untuk tertutup.

3. Hasil dan Pembahasan

4.1.

Ruang-Definisi 4.1.1 Ruang- (Milewski)

Ruang dikatakan sebagai ruang , jika

untuk dua element berbeda , terdapat

persekitaran paling sedikit satu. Yang tidak berisi yang lainnya.

Contoh 4.1.1

Diberikan . Tunjukkan bahwa

merupakan ruang- menggunakan konsep

topologi indiskrit.

Solusi:

Dalam topologi indiskrit, ,

tidak dapat membagi 0 dari 1 atau 1 dari 0.

Diketahui himpunan dengan topologi

. Sehingga, untuk dua titik 0 dan 1, terdapat himpunan terbuka {0}, sedemikian hingga

(8)

Oleh karena itu, adalah ruang- . Perlu

dicatat bahwa setiap ruang metrik adalah

ruang- .

Contoh 4.1.2

Tunjukkan bahwa ruang pseudometrik bukan merupakan ruang- ?

Solusi:

Pseudometrik di adalah fungsi ,

sedemikian hingga 1.

2.

Untuk setiap .

Jadi, memungkinkan untuk dua titik yang tak

sama .

Sebarang persekitaran memuat dan

sebarang persekitaran memuat .

Oleh karena itu, ruang pseudometrik bukan

ruang- . Titik saling unik, namun

karena itu, tidak dapat dipisahkan.

4.2

Ruang-Definisi 4.2.1

Ruang-Ruang topologi disebut sebagai ruang- jika

untuk setiap dua titik berbeda ,

masing-masing termuat dalam himpunan terbuka yang tidak saling memuat satu sama lain. Atau dengan kata lain, terdapat persekitaran dari

dan dari sedemikian hinga dan

. Himpunan terbuka dan tidak

selalu saling lepas.

Contoh:

Setiap ruang metrik merupakan ruang- , dengan membuktikan bahwa setiap himpunan bagian terbatasnya tertutup.

Diketahui bahwa, dalam ruang metrik ,

kondisi dari sebuah himpunan tertutup. Dapat di ditampilkan oleh implikasi

Jadi, setiap ruang metrik adalah

ruang-Ada juga ruang topologi yang bukan merupakan ruang- . Sebagai contoh ruang , memuat dua

titik dengan topologi , bukan

merupakan ruang- . Telah diperlihatkan sebelumnya bahwa setiap ruang metrik dapat dinilai sebagai ruang topologi.

Berdasarkan definisi, jelas bahwa sebarang ruang- juga merupakan ruang- .

Teorema 4.2.2 Ruang topologi disebut ruang- . Jika dan hanya jika setiap element tunggal himpunan bagian tertutup.

Bukti:

Misalkan merupakan ruang- dan . Akan

ditunjukkan bahwa terbuka.

Misalkan maka , berdasarkan

axioma

himpunan terbuka sedemikian hingga

dan

Karena itu , maka

.

Oleh karena itu maka terbuka dan

tertutup.

Sebaliknya, andaikan tertutup untuk setiap

. Misalkan dengan .

Karena himpunan terbuka memuat

namun tidak memuat . Dengan cara yang

sama adalah himpunan terbuka yang

memuat namun tidak memuat . Oleh karena

itu, adalah ruang- .

Dengan jelas diketahui bahwa setiap ruang-adalah ruang- . Namun, himpunan

dengan topologi yang mengandung himpunan

terbuka , dan adalah ruang- yang

bukan ruang- .

Teorema 4.2.2 Setiap himpunan bagian dari ruang- juga merupakan ruang- .

Bukti:

Diberikan ruang- dan adalah

himpunan bagian dari . Akan ditunjukkan

bahwa setiap himpunan bagiansingleton dari adalah himpunan tertutup atau dengan

cara lain, bahwa adalah himpunan

terbuka . Karena adalah ruang- ,

adalah - terbuka. Namun

Karena itu dengan definisi himpunan bagian, adalah himpunan terbuka . Karena itu juga merupakan ruang- .

Teorema 4.2.3 Setiap ruang- terbatas adalah ruang diskrit.

(9)

Diberikan merupakan sebarang himpunan terbatas dan adalah topologi di . Sedemikian

hingga adalah ruang- .

Ruang adalah , jika dan hanya jika

setiap satu titik himpunan bagian dari tertutup. Karena gabungan dua himpunan bagian tertutup adalah tertutup. Dapat disimpulkan bahwa seluruh himpunan bagian dari tertutup. Untuk itu, seluruh himpunan bagian terbuka dan merupakan topologi diskrit.

Teorema 4.2.4 merupakan ruang- . Sedemikian hingga dua sifat di bawah ini ekuivalen.

1. adalah titik akumulasi dari .

2. Setiap himpunan terbuka yang memuat memuat takterbatas titik di .

Bukti:

1. 2

Misalkan adalah titik akumulasi , dan

adalah himpunan terbuka , memuat hanya

nilai terbatas dari titik yang berbeda dari . Kemudian

adalah himpunan bagian terbatas dari ruang-, karena ituruang-, himpunan ini tertutup dan terbuka. Diberikan

.

Maka terbuka, dan tidak memuat titik

yang berbeda dari .

Karena itu, bukan merupakan titik akumulasi dari .

2. 1

Berdasarkan pada definisi titik akumulasi.

4.3

Ruang-Definisi 4.3.1

Ruang-Ruang topologi disebut ruang- atau ruang Hausdorff jika untuk setiap dua titik berbeda

. Terdapat persekitaran dari dan

dari sedemikian hingga .

Contoh:

Setiap ruang metrik merupakan ruang- .

Diberikan , diketahui bahwa

.

Diketahui bola terbuka dan

, berpusat di dan . Akan

ditunjukkan bahwa dan saling lepas.

Jika , maka dan

; karena itu menggunakan pertaksamaan segitiga diperoleh

Namun hasil ini kontradiktif dengan pernyataan

bahwa . Karena itu dan saling

lepas. Contoh dan termuat secara berurutan pada bola terbuka dan yang saling lepas.

Jadi, merupakan ruang- .

Teorema 4.3.1 Setiap ruang- adalah ruang-.

Bukti:

Akan ditunjukkan bahwa ruang- adalah

ruang-. Misalkan adalah ruang- . Diberikan

dan untuk setiap ,

Terdapat himpunan terbuka , sedemikian

hingga dan , jadi

dan adalah himpunan terbuka sebagai

sebuah gabungan kumpulan dari himpunan

terbuka .

Karena itu, tertutup dan adalah ruang- .

Akan ditunjukkan juga bahwa terdapat ruang-yang bukan merupakan ruang- .

Diberikan himpunan , memuat 0 dan seluruh titik , untuk

Didefinisikan topologi pada : himpunan yang memuat 1 terbuka, jika dan hanya jika

merupakan komplemen dari himpunan terbatas. Himpunan yang tidak memuat titik 1 terbuka, jika merka terbuka dalam hal topologi bilangan real. Karena itu, setiap himpunan yang memuat 0 adalah tak terbatas.

Oleh karena itu, titik 0 dan 1 tidak dapat dipisahkan oleh dua himpunan terbuka yang

saling bebas. Maka merupakan ruang- namun

bukan ruang- .

(10)

ruang-Bukti:

Diberikan mewakili sebarang himpunan terurut

oleh . Diberikan S mewakili kumpulan

himpunan bagian dalam bentuk

atau

Untuk semua .

membentuk subbasis untuk topologi di , disebut topologi terurut terinduksi oleh <. Akan

ditunjukkan bahwa adalah ruang- .

Diberikan mewakili dua titik berbeda.

Karena terurut sempurna, dari dapa

atau . Misalkan . Maka terdapat dua

kemungkinan:

1. Sebuah element ada, sedemikian

hingga

maka

dan

Secara berurutan merupakan persekitaran saling bebas dari dan .

2. Tidak ada , sedemikian hingga

maka

dan

Secara berurutan merupakan persekitaran saling bebas dari dan .

Teorema 4.3.3 jika ruang- dengan himpunan bagian terbatas dari maka tertutup.

Bukti:

Diberikan . Akan ditunjukkan bahwa

tertutup. Diberikan

Kemudian terdapat persekitaran dari , sedemikian hingga

Karena itu,

dan himpunan terbuka. Jadi,

tertutup.

Sebarang himpunan bagian ruang

Hausdorff tertutup.

Teorema 4.3.4 Jika ruang- , terdapat , dengan titikcluster dan adalah

persekitaran di maka tak terbatas.

Bukti:

Misalkan, kebalikannya bahwa terbatas.

Maka

tertutup. Karena itu

terbuka, tetapi

Maka adalah persekitaran dari .

Karena adalah titikclusterdari , maka

dan merupakan kontradiksi.

Teorema 4.3.5 Jika merupakan ruang-maka setiap deret konvergen di memiliki limit unik.

Bukti:

Diberikan merupakan deret konvergen

dengan dua limit , , dimana .

Karena ruang- , terdapat himpunan

terbuka dan , sedemikian hingga

, ,

konvergen ke . Maka

. demikian juga dengan

.

Dimana himpunan dan saling bebas.

Maka kontradiksi. Oleh karena itu, .

4.4 Ruang Regular

Definisi 4.4.1 Ruang Regular

Ruang topologi dikatakan regular jika

terdapat himpunan bagian tertutup dan

sebarang titik , sedemikian hingga ,

terdapat himpunan terbuka dan , sedemikian hingga

, , dan

Contoh 4.4.1:

Diberikan topologi pada

himpunan . Diketahui himpunan

bagian tertutup dari adalah dan

maka memenuhi definisi ruang regular.

Disisi lain, bukan merupakan

ruang-hingga terdapat himpunan terbatas misalnya yang tidak tertutup.

Teorema 4.4.1 Setiap himpunan bagian ruang regular juga merupakan ruang regular.

Bukti:

Diberikan ruang regular dengan

sebagai himpunan bagiannya. Diberikan

dan mewakili himpunan tertutup dari ,

(11)

tidak termuat diclosure dari maka tidak termuat diclosure dari . Sehingga

Dimana adalahclosure dari . Ruang

regular. Terdapat dua himpunan terbuka dan , sedemikian hingga

, , .

Namun

dan adalah himpunan terbuka

dari .

karena dan . Himpunan

dan saling lepas karena .

Juga karena

dan .

Maka, juga regular.

Teorema 4.4.2 Ruang- regular jika dan hanya jika untuk setiap persekitaran terbuka dari setia titik pada , terdapat himpunan terbuka sedemikian hingga

Bukti:

Diberikan adalah ruang- . Diketahui titik dan himpunan tertutup sedemikian hingga

, maka adalah persekitaran

terbuka dari .

Oleh karena itu dapat dipilih sebuah himpunan terbuka sedemikian hingga

Maka dan adalah himpunan

terbuka yang memenuhi definisi 4.5, karena itu regular.

Dan sebaliknya, diberikan regular dan adalah persekitran terbuka dari titik dari . Maka terdapat himpunan terbuka dan sedemikian hingga

, ,

Karena itu , yang berimplikasi

Karena tertutup. Maka memenuhi

kondisi yang diinginkan.

4.5 Definisi

Ruang-Ruang- yang bersifat regular disebut ruang- .

Bukti:

Diberikan menotasikan sebuah ruang- .

Akan ditunjukkan bahwa juga merupakan

ruang Hausdorff.

Diberikan . Ruang adalah

ruang-, oleh karena ituruang-, himpunan tertutup.

Karena dan saling beda

Karena adalah ruang regular, terdapat

dua himpunan terbuka disjoint dan , sedemikian hingga

dan

Karena itu, dan termasuk dalam dua

himpunan terbuka disjoint dan . Sehingga adalah ruang Hausdorff (ruang- ).

Berikut ini beberapa sifat ruang- :

Teorema 4.5.1 Sebarang ruang metrik adalah ruang- .

Bukti:

Diberikan dinotasikan sebagai ruang

metrik dan mewakili sebarang persekitaran

. Terdapat persekitaran bola ,

sedemikian hingga

digunakan sebarang nilai

maka

dan

Karena itu, untuk sebarang dan sebarang

persekitaran dari , terdapat persekitaran dari . Sedemikian hingga

Dapat disimpulkan bahwa regular. Karena

juga merupakan , sehingga sebarang ruang metrik juga merupakan ruang- .

Teorema 4.5.2 Setiap himpunan bagian dari ruang- juga merupakan ruang- .

Bukti:

Diberikan menotasikan himpunan bagian dari

ruang- . Diberikan tertutup di dan

dan

Karena tertutup di .

Dimana adalah himpunan bagian tertutup dari

. Maka . Ruang bersifat regular, karena

itu, terdapat himpunan terbuka dan , sedemikian sehingga

(12)

Karena itu, ruang regular. Karena

adalah himpunan bagian dari ruang- ,

juga merupakan . Oleh karena itu, adalah regular dan merupakan ruang- , contohnya ruang- .

4.6 Ruang Normal

Definisi 4.6.1 Ruang Normal

Ruang topologi dikatakan normal jika ,

diberikan sebarang dua himpunan disjoint

tertutup dan dari , terdapat himpuanan

terbuka disjoint dan , sedemikian hingga dan

Contoh 4.6.1:

Sebarang ruang , memuat lebih dari satu

titik pada topologi indiskrit adalah ruang normal.

Dalam topologi indiskrit terdapat dua himpunan dan .

.

Karena itu, hanya terdapat himpunan tertutup

dan karena dan .

Sehingga, tidak ada himpunan bagian disjoint tak-kosong dari . Maka ruang ini normal.

Teorema 4.6.1 Sebuah ruang topologi normal jika dan hanya jika, untuk setiap himpunan tertutup dan setiap himpunan

terbuka memuat , terdapat himpuanan

terbuka , sedemikian hingga

Bukti:

Diberikan dinotasikan sebagai ruang

normal. mewakili sebuah himpunan tertutup

dan sebuah himpuanan terbuka, sedemikian

hingga

Himpuanan tertutup dan

dan adalah dua himpuanan tertutup

disjoint. Karena itu, himpunan terbuka dan ada, sedemikian hingga

Maka

, diperolah dan karena itu,

, diperoleh

Himpunan tertutup, karena itu, dapat

disimpulkan

diberikan dan menotasikan himpuanan

tertutup. Maka

dan terbuka. Terdapat himpuanan

terbuka, sedemikian hingga

Tetapi, karena , akan dieperoleh

. Juga kerena , diperoleh

Jadi, karena terbuka

dan dimana dan

adalah himpunan terbuka.

4.7

Ruang-Definisi 4.7.1

Ruang-Ruang normal yang juga merupakan ruang-disebut ruang- .

Teorema 4.7.1 Setiap ruang- juga merupakan ruang- .

Bukti:

Diberikan menotasikan ruang- .

Berdasarkan definisi, normal dan .

Misalkan himpunan bagian tertutup dari dan

. Karena adalah , himpunan

singleton tertutup. Himpunan dan

tertutup dan disjoint. Karena adalah

normal, himpunan terbuka dan ada,

sedemikian hingga

Untuk itu regular dan .

Teorema 4.7.2 Jika adalah himpunan tertutup

dari ruang- , maka sub ruang juga

merupakan ruang- .

Bukti:

Setiap sub ruang dari ruang- adalah dan

juga , maka juga merupakan ruang- .

Karena tertutup, himpunan bagian pada

tertutup di , jika dan hanya jika tertutup di .

Karena itu, jika dan himpunan bagian

yang tertutup dan saling lepas, maka juga akan tertutup dan saling lepas di .

Sehingga terdapat himpunan terbuka dan ,

sedemikian hingga

, dan .

Maka

(13)

Dan dan himpunan bagian saling lepas dari , terbuka di . Karena

memenuhi dan normal, maka juga merupakan

ruang- .

Sifat Hereditary

Ruang-Jika merupakan himpunan bagian tertutup dari

ruang- , Maka himpunan bagian

juga merupakan ruang- .

Bukti:

Karena setiap himpunan bagian dari

ruang-adalah dan juga merupakan ,

adalah ruang- . Karena tertutup, himpunan bagian dari tertutup di , jika dan hanya jika

tertutup di . Karena itu, jika dan himpunan bagian disjoint tertutup, maka juga merupakan himpunan tertutup disjoint dari .

Jadi, himpunan terbuka dari dan ada,

sedemikian hingga

dan Jadi

dan dan himpunan bagian disjoint

dari , terbuka di . Karena adalah

dan normal, dan merupakan .

4. Simpulan

Berdasarkan pada pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Setiap ruang metrik merupakan ruang-.

2. Setiap ruang metrik merupakan ruang-sehingga ruang- juga merupakan ruang- .

3. Setiap ruang- merupakan ruang- .

4. Jika diketahui ruang- dan

himpunan bagian terbatas dari maka tertutup.

5. Jika diketahui ruang- , ,

adalah titikclusterdari , adalah persekitaran dari maka

takterbatas.

6. Setiap ruang- merupakan

ruang-sehingga ruang- juga merupakan

ruang- , dan .

7. Setiap ruang- juga merupakan ruang-.

5. Saran

Oleh karena prosiding ini hanya membahas

hingga topologi ruang- maka perlu ada

pembahasan untuk ruang-ruang topologi lain

seperti ruang Tychonoff yang merupakan

pengembangan dari ruang regular dan regular

lengkap.

6. Daftar Pustaka

Milewski, Emil G. 1994.The Topology Problem

Solver. Research and Education

Association. New jersey.

Munkres, J. 2000. Topology Second Edition. Prentice Hall. New Jersey

Nagata, Jun-Iti. 1968. Modern General

Topology. Elsevier Science Publishers. Netherlands.

Referensi

Dokumen terkait

karena ukuran perusahaan yang besar dengan jumlah komisaris independen yang masih. sedikit sehingga diperlukan penambahan jumlah komisaris independen

Deskripsi tersebut lahir dari berbagai fenomena yang cukup dilematis, dapat dilihat, dicermati dan dianalisis dalam dinamika kehidupan masyarakat, khususnya yang

Pkiri : tungkai atas dan tungkai bawah masih di depan kanan dengan level rendah, sedangkan telapak kaki berada di depan kanan dengan level sedang 3-8 Gerakan pengulangan

Dengan adanya Formulir Permohonan Perbaikan yang baru maka Formulir ini dapat disebarluaskan dalam masing-masing ruangan karena di dalam Formulir ini terdapat informasi yang

Kemampuan menyesuaikan diri dan bekerja secara efektif dalam berbagai situasi (dengan rekan kerja, lingkungan, dan lain-lain) dengan fleksibel dalam mengaplikasikan

Dari uji ANOVA atau Uji F didapat nilai F hitung sebesar 49,770 nilai ini lebih besar dari F tabel yaitu 3.09 atau Fhitung 49,770&gt; Ftabel 3.09 dengan

Untuk itu dilakukan penelitian dengan menggunakan bahan tradisional (obat herbal) daun lamtoro yang di ekstrak untuk membunuh parasit caplak Rhipicephalus

Perlakuan terhadap Hewan Coba dengan pemberian ekstrak Daun Kelor 3 dosis yaitu: 250mg/200BB tikus(dosis A), 500mg/200BB tikus(dosis B), 1000mg/200BB tikus(dosis C) selama