• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR EKONOMI YANG AKAN DICAPAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INDIKATOR EKONOMI YANG AKAN DICAPAI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1-EM Bahan 3a – Indikator Ekonomi Yang Akan Dicapai

INDIKATOR EKONOMI YANG AKAN DICAPAI

Indikator ekonomi hasil kinerja Agregat Demand (AD) dan Agregat

Supply (AS) atau suatu perekonomian secara keseluruhan meliputi :

1.

Produk domestik/nasional bruto (PDB/PNB

Gross domestic/

national product (GDP/GNP))

2.

Inflasi

3.

Neraca Pembayaran

4.

Pengangguran

(2)

2-EM I. PRODUK DOMESTIK/NASIONAL BRUTO (PDB/PNB –

GROSS DOMESTIC/ NATIONAL PRODUCT (GDP/GNP))

1. Definisi

Produk Domestik Bruto (PDB), Gross Domestic Product (GDP), adalah nilai (dalam nilai pasar atau nilai riil) semua barang dan jasa yang diproduksi di domestik atau dalam negeri suatu negara, baik oleh warga negara maupun warga negara asing, jadi terdiri dari PDB Nominal (GDP Nominal) atau PDB Riil (GDP Riil) yang dinyatakan dalam harga dasar.

Produk Nasional Bruto (PNB), Gross National Product (GDP), adalah nilai (dalam nilai pasar atau nilai riil) semua barang dan jasa yang diproduksi hanya oleh warga negara baik di domestik atau dalam negeri suatu negara dan di negara luar, jadi terdiri dari PNB Nominal (GNP Nominal) atau PNB Riil (GNP Riil) yang dinyatakan dalam harga dasar.

PDB gap (GDP gap) adalah PDB riil (real GDP) pada full employment – Realisasi PDB riil (Actual real GDP)

2. Komponen PDB (GDP) dan GNP (PNB)

Product or Expenditure Approach

(Atas Dasar Product Markets)*

Income

Earnings or Cost Approach (Atas Dasar Factor Markets)* 1.Personal Consumption (Durables,

Non-durables, Services) --- C

2.Gross Private Domestic Investment, (Resident and Business Investments, and Change in Inventories) --- I

3.Government Consumption and Invest-ment Purchases ---Economy – jadi Aggregate Supply (kiri) = Aggregate Demand (kanan)

1. Compensation of Employees (Wages, Salaries, and Supplements) --- for Labors and Employees -- L

2. Net Interests --- for Capital -- K

3. Rental Income of persons --- for Natural Resources -- R

4. Income of unincorporated

enterpri-ses --- for

Enterpreneurship – E or L

5. Corporate profits before taxes (profit taxes, dividends, undistributed

pro-fits --- for

Enterpreneurship – E or L

6. Indirect Business Taxes 7. Depreciation

(3)

3-EM

3. Komponen antara PDB/PNB ke Agregat Pendapatan Personal (Disposable Personal

Income -- Aggregate)

GDP/GNP --- Y

Less : Depreciation ---

D

Net Domestic/National Product --- NDP/NNP

Less : Indirect Business Taxes ---

IT

National Income ---

NI

Less : Direct Taxes ---

DT

Less : Net Business Saving ---

NBS

Plus : Transfer Payments (Government payments for pension/ social security, unemployment insurance, for which individuals do not work for any service

in return --- Tr

Disposable Income ---

Yd

Less : Personal Consumption ---

PC

Personal Saving ---

PS

Jadi : Yd = Y – D – (IT + DT) – NBS + Tr = Y - Z

Yd = PC + PS

Untuk analisa selanjutnya, diasumsikan atau disederhanakan :

(4)

4-EM

4. Dua Cara Penghitungan PDB/PNB

a. Total dari semua barang dan jasa akhir (final goods) untuk konsumsi. b. Total dari semua barang dan jasa yang dipergunakan untuk

memproduksi final goods, yaitu intermediate goods yang mempunyai nilai tambah (value added).

Terdapat dua pendekatan (approach) : (1). Final product (output), (2). Value added. Biaya bahan baku

Jadi, GDP/GNP = Y = 190 (Final product = bread, Total value added)

Data PDB Indonesia : PRODUK DOMESTIK BRUTO -- PDB (GROSS DOMESTIC BRUTO -- GDP)

PENGELUARAN (EXPENDITURES)

Triliun Rupiah

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 Konsumsi rumah tangga --- C

Household consumption

Investasi bruto --- I

Gross Investment

Belanja/pengeluaran pemerintah --- G

Government spending/expenditure

Ekspor barang dan jasa & jasa --- X

Exports of goods & services

1.354

Imports of goods & services

1.197

Diskrepansi data dg PD per sektor

(5)

5-EM

Pendapatan thd luar negeri atas faktor produksi Net factor income from abroad

- 196 - 180 - 211 - 239 - 110 -93 - 97 - 101

PNB (GNP) = 7 – 8 5.410 6.266 7.211 8.003 2.069 2.221 2.368 2.517

Pajak tidak langsung

Net indirect taxes

215 225 180 47 83 81 43 30

Penyusustan

Depreciation

280 323 371 412 109 115 123 131

Pendapatan Nasional (PN)

National product (NP)

4.915 5.718 6.660 7.544 1.877 2.025 2.202 2.346

Penduduk (tengah tahun) - juta

Population (mid year) – millions

234,8 238,5 241,0 244,2 234,8 238,5 241,0 244,2

Pendapatan per kapita - juta

Income per capita – millions

PDB (GDP) 23,88 27,03 30.80 33,75 9,28 9,70 10,2 10,7

PNB (GNP) 23,05 26,27 29,92 32,77 8,81 9,31 9,83 10,31

PN (NP) 20,94 23,97 27,63 30,89 7,99 8,49 9,14 9,61

15. Pertumbuhan ekonomi (economic growth ) = 100%

1 1

x Y

Y Y

t t t

  

PDB (GDP) 4,63 6,22 6,49 6,23

PNB (GNP) 4,19 7,37 6,61 6,30

PN (NP) 2,20 7,89 8,76 6,55

(6)

6-EM

5. Siklus Bisnis (Business Cycles)

PDB Diagram 6

Siklus binis :

- PDB naik (recovery, expansion, upturn), kemudian ke tertinggi/puncak (peak), kemudian turun (recession, downturn), terus menuju ke dasar (trough)

- Selama naik biasanya disertai dengan pengangguran tapi inflasi

- Selama turun biasanya disertai dengan pengangguran tapi inflasi . Kalau inflasi , maka kondisi ekonomi dalam stagflasi (stagflation)

Tertinggi (Peak)

Tertinggi (Peak) Resesi (recession,

downturn)

Tertinggi (Peak)

,

Dasar (Trough) Recover (recovery)

(7)

7-EM II. INFLASI (MONETER)

1 . Definisi

Inflasi adalah % perubahan harga (P) dalam satu periode (bulan, tahun) terhadap periode sebelumnya, sehingga rumusnya :

Inflasi = % P =

x 100%

Inflasi bisa disebabkan dari sisi Agregat Permintaan (AD) disebut Demand pull inflation, atau dari sisi Agregat Supply (AS) disebut Cost push inflation.

2 . Apa itu harga (P)

Harga (P) adalah biaya hidup (costs of living), yaitu harga dari satu basket barang dan jasa untuk keperluan hidup satu rumah tangga

Jenis P terdiri dari harga :

► Harga konsumen (HK) - (consumer price - CP) --- dalam indeks adalah IHK (CPI)

► Harga produsen (HP) - (producer price - PP) --- dalam indeks adalah IHP (PPI)

► Harga pedagang besar (HPB) - (wholesale price - WP) --- dalam indeks adalah IHPB (WPI)

Jadi berdasarkan HK, maka inflasi adalah :

Inflasi = % IHK =

(8)

8-EM

3 .

Data inflasi Indonesia per kelompok barang, bulan dan tahun

Indeks harga konsumen (IHK) per kelompok barang dan jasa

Inflasi (%)

Per kelompok barang

Per bulan (atas) dan kumulatif bulanan (bawah)

listrik, gas & bahan bakar/ housing,

6 . Pendidikan, rekreasi, dan olahraga/ educa-tion, recreaeduca-tion, and sports

(9)

9-EM III. NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENTS)

TRANSAKSI EKONOMI

INTERNASIONAL

SISTEM L/C

NERACA PEMBAYARAN,

(10)

10-EM 1. Prosedur Ekspor Impor

1. Kontrak antara penjual (exporter -- beneficiary) dan pembeli (importir – L/C opener) dinegara lain. 2. Importir melakukan pembukaan L/C.

3. L/C disampaikan oleh the issuing bank kepada the confirming bank (bisa sama atau berbeda dengan the advising bank dari exporter).

4. The confirming/advising bank meneruskan info pembukaan L/C kepada exporter.

5. Exporter mengirim barang melalui Kantor Bea & Cukai dan perusahaan pelayaran (shipping compa-ny) yang menerbitkan semua dokumen pengapalan barang ekspor yaitu Bill of Lading (B/L) dan dokumen lainnya.

6a. B/L dan dokumen pengiriman barang lainnya di-sampaikan oleh exporter kpd the conf./adv.bank.

6b. Dokumen itu diteruskan oleh the confirming bank kepada the issuing bank.

7a. Atas penyerahan dokumen, exporter langsung menerima pembayaran untuk sight L/C.

7b. Atas penyampaian dokumen, the confirming bank menda-pat pembayaran dari the issuing bank.

8a. The issuing bank menyampaikan B/L dan dokumen pengapalan lainnya kepada importer. 8b. Atas penyampaian dokumen, the issuing bank

menerima pembayaran dari importer.

9. Dengan menyerahkan dokumen kepada perusahaan pelayaran, importer memperoleh barang.

Figure 1.

(11)

11-EM 2. Struktur Transaksi Ekonomi Internasional dan

Neraca Pembayaran (Balance of Payments – BOP)

1. Transaksi ekonomi internasional/transaksi internasional → TEI/TI

 Definisi TI/TEI

Seperti dikemukakan di atas, TI/TEI adalah transaksi antara penduduk suatu negara atau perekonomian dengan pendududuk dari semua negara atau perekonomian mitra dagang (trading partner countries or economies). Prosedur realisasi TEI seperti pada Figure A.1. di atas. Yang dimaksud dengan penduduk (residents) meliputi individual, perusahaan, institusi, pemerintah.

 Jenis dan struktur TI/TEI (lihat Figure B.1.) : TI/TEI terdiri dari transaksi dalam rangka :

Perdagangan internasional barang dan jasa (international trade of goods and services).

Aliran modal dana (flows of fund capital).

 Neraca Pembayaran (Balance of Payments atau BOP)

 BOP adalah laporan TEI/TI selama jangka waktu tertentu biasanya kuartal, semester, tahunan.

Karena BOP adalah neraca untuk kinerja TI/TEI selama jangka waktu tertentu, maka berbeda dengan neraca (balance sheet) pada akuntansi keuangan yang berisi aktiva dan pasiva pada posisi waktu tertentu misal per 1 Januari. (Perbedaan pertama).

 Prinsip akuntansi BOP

a). Transaksi yang mengakibatkan penerimaan devisa atau valas (foreign exchange) dicatat sebagai kredit (credit atau Cr.).

Sebaliknya, bagi transaksi yang menyebabkan pembayaran atau pengeluaran valas dicatat sebagai debit (Dr.).

b). Double entry, yaitu Dr. dan Cr.

c). Dr. selalu berarti dan bertanda tanda minus (), sebaliknya Cr. Selalu berarti dan bertanda positif (+).

Pada akuntansi keuangan, Dr. dan Cr. masing-masing tidak selalu berarti minus atau positif, tetapi tergantung apakah dalam kaitan dengan neraca (aktiva dan pasiva), laporan laba rugi, laporan arus kas, serta laporan neraca perubahan modal. (Perbedaan kedua).

 BOP dapat disajikan dari atas (above) ke bawah (below), atau dalam dua kolom Cr. dan Dr.

 Contoh penysunan BOP pada Figure B.2.

(12)

12-EM

 Contoh BOP U.S.A. pada Figure B.4.

 Keseimbangan BOP ditentukan atas dasar konsep keseimbangan yang dipilih (lihat Figure B.5.) :

a). Neraca Perdagangan (Trade Balance) b). Neraca Berjalan (Current Account) c). Basic Balance

d). Overall Balance atau Monetary Movements (Official or Central bank’ Foreign Exchange Reserves)

(13)

13-EM

2. Struktur Ekonomi Internasional – Struktur Neraca Pembayaran (BOP)

Figure 2.

STRUKTUR TRANSAKSI EKONOMI INTERNASIONAL

(STRUKTUR BALANCE OF PAYMENTS → BOP)

I. CURRENT ACCOUNT → (X M)

A. TRADE BALANCE

1. EXPORT FOB XM of GOODS

2. IMPORT FOB

B. BALANCE OF SERVICES

1. FREIGHT 2. INSURANCE XM of SERVICES : XM

3. TRAVEL - Non Factor Services

4. INTEREST - Factor Services

5. INVESMENT INCOME

6. OTHERS

Flows : Inflows & Outflow

II. CAPITAL ACCOUNT → K Maturity : Short term & Long term (+K/K) Sector : Government & Private

A. LONG TERM CAPITAL ACCOUNT

1. INFLOW Official Transfer of Capital

a. GOVERNMENT Foreign (Direct & Portfolio)

b. PRIVATE Investments

2. OUTFLOW

a. GOVERNMENT Principal Debt Repayments

b. PRIVATE

B. SHORT TERM CAPITAL ACCOUNT

1. INFLOW

a. GOVERNMENT Short Term Capital Inflow

b. PRIVATE

2. OUTFLOW

a. GOVERNMENT Short Term Capital Outflow

b. PRIVATE

Timelags

III. ERRORS & OMISSIONS (E & O) Over or Under Recordings Errors

(14)

14-EM

IV. CHANGE IN FOREIGN EXCHANGE (FX) RESERVES

3. Penyusunan Neraca Pembayaran (BOP)

Figure 3.

PENYUSUNAN

NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENTS)

A. CURRENT ACCOUNT ………. De - 1.000

1. Balance on Trade (Merchandise) ………..………….. De - 650 a. Exports, FOB ………..……… Cr + 1.000 (1) b. Imports, FOB ………..……… De - 1.000 (2) - 150 (3), - 400 (4) 2. Balance of Service ………. De - 350

a. Freight ………...... De - 150 (2) b. Travel ……….……….. De - 50 (7) c. Insurance ………. De - 100 (2) d. Interest Payments ……… De -15 (5), - 10 (6)

e. Investment Income ……….…………. De - 25 (5)

f. Others ………..………. ---

B. LONG TERM CAPITAL ACCOUNT ……….. Cr + 545

1. Foreign aid (inflows) ………. Cr + 150 (3)

2. Foreign investment (inflows)………. Cr + 500 (4)

3. Principal Debt repayments (outflows)

a. Official ………. De - 30 (6) b. Private ……….,.………….. De - 75 (5)

C. SHORT TERM CAPITAL ACCOUNT ……… Cr +35

1. Inflow ………. Cr + 35 (8) 2. Outflow ………..… ---

D. ERRORS AND OMISSIONS (E&O) ……….………….. ---

E. OVERALL BALANCE ……….. Dr - 420

F. CHANGES IN FOREIGN EXCHANGE RESERVES ………. Cr + 420

1. Gold ……….… --- 2. SDR ……….…… ---

3. Position in the fund

4. Foreign Exchange (FX) ……...……. De -1.000(1), Cr +1.350(2), De –100(4), …….… Cr +115(5), Cr +40(6), Cr +50(7), De -35(8) Note :

1. Balance of Payments contains changes instead of outstanding.

2. Total debit (De or ) is always equal total credit (Cr or +).

(15)

15-EM

4. Neraca Pembayaran (BOP) Indonesia

Figure 4.

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA 2004 2006 : RINGKASAN

INDONESIA’S BALANCE OF PAYMENTS 2004 2006: SUMMARY (Juta USD/Millions of USD)

URAIAN 2004 2005 2006 ITEMS

T.1/Q.1

I. Transaksi Berjalan

A. Barang, bersih (Neraca

Perdagangan) 1. Ekspor, fob 2. Impor, fob

B. Jasa-jasa, bersih

C. Pendapatan, bersih

D. Transfer Berjalan, bersih

II. Transaksi Modal dan Finansial

A. Transaksi Modal

B. Transaksi Finansial

1. Investasi Asing Langsung

a. Keluar negeri, bersih b.Di Indonesia-FDI, net 2. Investasi Asing Portofolio

a. Aset, bersih b. Kewajiban, bersih 3. Investasi Lainnya

a. Aset, bersih b. Kewajiban, bersih

III. Jumlah (I + II)

IV. Selisih Perhitungan Bersih

V. Neraca Keseluruhan (III + IV)

VI. Cadangan Devisa & yg Terkait 4)

1. Perubahan Cadangan Devisa

2. Pinjaman IMF

D. Current Transfer. net

II. Capital and Financial Account

A. Capital Account

B. Financial Account

1. Direct Foreign Investments

a. Abroad, net

b. In Indonesia-FDI, net 2. Portfolio For. Inv., net

a. Assets, net b. Liabilities, net 3. Other For. Investments

a. Assets, net b. Liabilities, net

III. Total (I + II)

IV. Net Errors and Omissions

V. Overall Balance (III + IV)

VI. Reserves and Related Items 4)

1.Reserve asset changes

2.Use of Fund credit and loans

a. Purchases b. Repurchases Memorandum :

Posisi Cadangan Devisa Transaksi Berjalan (% GDP) Rasio Pembayaran Utang (%)

a.l. Sektor terkait Pemerintah & Otoritas Moneter

Reserve Assets Position Current Account (% GDP) Debt Service Ratio (%)

o.w. Government Related & Monetary Authorities

(16)

16-EM

5. Neraca Pembayaran (BOP) U.S.A. 1993-2000

Figure 5.

(Billions of U.S. dollars)

The United States Balance of Payments, Analytic Presentations, 1993-2000

1993 1995 1997 1998 1999 2000

Source: International Monetary Fund, Balance of Payments Statistics Yearbook, 2001 p. 944 (Totals

(17)

17-EM

6. Neraca Pembayaran (BOP) U.S.A. 1997 – The Concept of BOP Equilibrium

Figure 6.

U.S. Balance of Payments Equilibrium1) 1974

Merchandise Trade: Short-term Private Capital:

Exports……...………….……….……. + 97.1 Nonliquid Liabilities ……… + 1.7 Imports…..………...……. - 103.0 Nonliquid Claims ………. - 14.7

Merchandise Trade Balance………..….. Services:

- 5.9 Balance on Short-term Private Capital.. - 13.0

Military Receipts…….……….……… + 3.0 Miscellaneous:

Military Payments…….……….. - 5.1 Special Drawing Rights (SDRs) …...

Income on U.S. Investments Abroad.. + 29.9 Errors and Omissions …..……...….. + 5.2

Payments for Foreign Investment in U.S. - 16.7 Balance on Miscellaneous Items…..….... + 5.2

Receipts from Travel & Transportation . + 10.2 Net Liquidity Balance…..……….… - 18.3

Receipts from Travel & Transportation - 12.7 Liquid Private Capital:

Other Services (net)……….………… + 0.3 Liabilities to Foreigners …..……... + 15.7

Balance on Services..………..……..…… + 9.1 Claims on Foreigners ……..……… - 5.5

Goods and Services Balance…...……..… + 3.2 Balance on liquid Private Capital……. + 10.3

Transfer Payments: Official Settlements Balance2)…..…….... - 8.1

Private …….…………..……...……… - 1.1 Liquid Liabilities ……….… + 8.3 Government ………...………...… - 6.1 Readily Marketable Liabilities …... + 0.6

Balance on Transfer Payments...…….… - 7.2 Special Liabilities ………. + 0.7

Current Account Balance…..………...… - 4.0 Balance in Liabilities to Foreign

Official Holders………. + 9.5

Long-term Capital: U.S. Reserves Assets:

Direct Investment Receipts …...…… + 2.3 Gold …….………. 0.0

Direct Investment Payments …..…... - 6.8 Special Drawing Rights …….……. - 0.2

Portfolio Investment Receipts ……... + 1.2 Convertible Currencies …….……. 0.0

Portfolio Investment Payments ……. - 2.0 IMF Gold Tranche ……….. 1.3

Government Loans (net) ….……...… + 1.0 Balance on Reserve Assets ……….. - 1.4

Other Long-term (net) ….………..… - 2.4 Total Financing of Official Settlements

Balance ……… + 8.1

Balance on Long-term Capital……….… - 6.7

Basic Balance ….....………..……… - 10.6

* Equilibrium definition:

1) Current Account + Capital Account (related with fixed assets) + Financial Account =

= Basic Balance + Errors & Omissions = Overall Balance → financed by Official Reserves

2) Basic Balance + Errors & Omissions = Overall Balance → financed by Official Reserves 3) The Official Settlements Balance is Financed by Changes in: U.S. Liabilities to

Foreign Official Holders * Source:

1) Kemp, Donald S., “Balance-of-Payments Concepts----What Do They Really Mean”,

Reading in International Finance, Federal Reserve Bank of Chicago, Second Edition,

1984, p.29.

(18)

18-EM

7.

Cadangan Devisa (Foreign Exchange (FX) Reserves)

1). Pengertian dan komponen Cadanga Devisa

 Cadangan Devisa (FX Reserves) adalah stok untuk alat pembayaran luar negeri (transaksi internasional) dengan denominasi atau nilai dalam mata uang keras (hard currencies).

 Komponen FX Reserves

a). Emas moneter (emas sebagai asset Bank Sentral).

Emas sebagai Cadangan Devisa bermula dan berkembang karena emas digunakan sebagai uang internasional (foreign exchange) pada the Gold Standard dan kemudian pada the Bretton Woods System dimana terdapat the International Monetary Fund (IMF).

b). Uang Kertas Koin (UKK) dalam hard currency.

c). Dana dalam hard currency pada Bank Sentral dan bank-bank di negara lain (deposits).

d). Surat Berharga Hutang (IOUs) baik berjangka waktu pendek (short term maturity), maupun IOUs berjangka waktu panjang (medium term dan long term maturities) tapi yang likuid karena mempunyai pasar sekunder yang baik sehingga dapat diperjualbelikan dalam jangka waktu pendek.

e). Special Drawing Rights (ciptaan IMF), karena dapat digunakan untuk pembayaran antar anggota IMF.

f). RPF (Reserves Position at the Fund (IMF)).

 FX Reserves tidak biasa disebut cadangan valas tetapi Cadangan Devisa, walaupun devisa atau valas disebut foreign exchange reserves (fx).

Cadangan devisa di suatu negara biasanya atas dasar undang-undang dikuasai oleh Bank Sentral, disebut Official FX Reserves, atau Country FX Reserves dengan ditambah Cadangan Devisa yang ada di bank-bank.

2). FX Reserves dan Changes in FX Reserves

 Di Neraca Pembayaran (BOP), perubahan Cadangan Devisa (Changes in FX Reserves) merupakan pos lawan (accommodated post) terhadap

Overall Balance atau Official Settlement Balance, yaitu penjumlahan dari Current Account, Capital Account dan Errors and Omissions.

(19)

19-EM

IV. PENGANGGURAN (UNEMPLOYMENT) DAN KEMISKINAN (POVERTY)

1.

PENGANGGURAN

Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum

dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang

menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.

Data angkatan kerja dan pengangguran tahun 2012 (Badan Pusat Statistik, Buku Statistik Indonesia 2013) :

Golongan Umur

Bekerja

Pengang-guran Terbuka*

Angkatan Kerja

% Bekerja Terhadap Angkatan

Kerja

15-19 6.005.740 2.137.870 8.143.610 73,75 20-24 10.677.632 1.920.021 12.597.653 84,76 25-29 14.164.310 1.108.667 15.272.977 92,74 30-34 16.470.562 718.292 17.188.854 95,82 35-39 14.062.028 379.852 14.441.880 97,37 40-44 14.113.185 335.774 14.448.959 97,68 45-49 11.078.642 248.613 11.327.255 97,81 50-54 9.674.950 250.880 9.925.830 97,47 55-59 6.003.524 94.469 6.097.993 98,45 60+ 8.557.581 50.518 8.608.099 99,41 Total 110.808.154 7.244.956 118.053.110 93,86

* Terdiri dari :

1. Mencari pekerjaan 2. Mempersiapkan usaha

3. Merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan,

(20)

20-EM

2. JENIS-JENIS PENGANGGURAN

Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

a. Pengangguran Terselubung (Disguissed

Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak

bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

b. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah

tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

c. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment)

adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.

b. Pengangguran struktural (Struktural Unemployment)

adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :

Akibat permintaan berkurang

(21)

21-EM Akibat kebijakan pemerintah

c. Pengangguran friksional (Frictional Unemployment)

adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.

d. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang

muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.

e. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang

terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin

f. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang

diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).

3. SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:

1. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan

Kesempatan Kerja

Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah

angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.

2. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang

3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan

penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang

(22)

22-EM ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang

tersedia.

4. Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja

Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia

5. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar

daerah tidak seimbang

Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.

III. DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP

PEREKONOMIAN

Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh

pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu:

a. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian

suatu Negara

Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.

Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.

Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

(23)

23-EM masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.

 Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.

 Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.

b. Dampak pengangguran terhadap Individu yang

Meng-alaminya dan Masyarakat

Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang

mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:

(24)

24-EM

 Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan

 Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.

IV. KEBIJAKAN – KEBIJAKAN PENGANGGURAN

Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang

disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb :

 Cara Mengatasi Pengangguran Struktural Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :

1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja

2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan 3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk

mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan

4. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.

 Cara Mengatasi Pengangguran Friksional

Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:

1.Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya

2. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru

3. Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri

(25)

25-EM 5. Pembukaan proyek-proyek umum oleh

peme-rintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

 Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.

Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :

1. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan

2. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.

 Cara mengatasi Pengangguran Siklus

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :

1. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan

2. Meningkatkan daya beli Masyarakat.

3. KEMISKINAN

Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negara berkembang (LDCs), tidak terkecuali di Indonesia.

I. JENIS-JENIS KEMISKINAN DAN DEFINISINYA

(26)

26-EM

 Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud.

 Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.

Data tentang kemiskinan di kota dan desa (Badan

Pusat Statistik, Buku Statistik Indonesia 2013) :

Tahun (September)

Garis kemiskinan/

Poverty line (Rupiah)

Jumlah Penduduk

Miskin (juta)

% Penduduk

Miskin

Desa Kota Desa

Desa + Kota

Desa

Desa + Kota

2011 263.594 223.181 18,94 29,89 15,59 12,36 2012 277.382 240.441 18,09 28,59 14,70 11,66 Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan

Tentang distribusi pendapatan atau ketidakmerataan pendapatan (inequality of income) diantara penduduk diukur dengan kurva Lorenz yang menghasilkan indeks disebut Gini ratio atau Gini coefficient of inequality. Lihat Bahan 3e.

II. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN

(27)

27-EM sebenarnya serta mana yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan

 Tingkat dan laju pertumbuhan output

 Tingkat upah neto

 Distribusi pendapatan

 Kesempatan kerja

 Tingkat inflasi

 Pajak dan subsidi

 Investasi

 Alokasi serta kualitas SDA

 Ketersediaan fasilitas umum

 Penggunaan teknologi

 Tingkat dan jenis pendidikan

 Kondisi fisik dan alam

 Politik

 Bencana alam

 Peperangan

III. KEBIJAKAN ANTIKEMISKINAN

Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di tanah air diperlukan suatu strategi dan bentuk intervensi yang tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi.

Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni :

1. pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan

2. Pemerintahan yang baik (good governance) 3. Pembangunan sosial

Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau tujuan yang bila di bagi menurut waktu yaitu :

a. Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomi pedesaan

b. Intervensi jangka menengah dan panjang

(28)

28-EM

o Kerjasama regional o APBN dan administrasi o Desentralisasi

o Pendidikan dan Kesehatan

o Penyediaan air bersih dan

Pembangunan perkotaan V. PEMERATAN (EQUITY)

Sumber : Wikipedia

The Gini coefficient, atau juga disebut a Gini ratio atau a normalized Gini index, adalah suatu ukuran statistic untuk pola distribusi pendapatan atau kekayaan dari semua penduduk suatu negara, yaitu mencerminkan ketidakmerataan (inequality of income).

Pada dasarnya the Gini Ratio mengukur ketidakmerataan diantara angka nilai frekuensi distribusi (inequality among values of a frequency distribution)), misalnya untuk tingkat pendapatan.

The Gini coefficient diciptakan pada 1912 oleh ahli statistic dan sosiologi bernama Corrado Gini pada makalah Variability and Mutability.

Kurva Lorenz dan the Gini coefficient

►Kurva Lorenz adalah lokasi dari titik-titik kombinasi antara sumbu horizontal – porsi (%) kumulatif penduduk dan sumbu vertical – porsi (%) kumulatif pendapatan, tersambung dari titik 0 ke titik 100% atau 1.

Pada Figur 1 terdapat 3 kurva Lorenz (LC) : 1. LC yang berhimpit dengan garis 45 derajat (karenanya tinggi vertical = panjang horizontal), yaitu LC 0. 2, LC 1, 3. LC 2.

►Area antara garis 45 derajat dengan kurva Lorenz adalah area A, yaitu 0 dengan LC 0, A1 dengan LC 1, A2 dengan LC 2. pemerataan penuh (total equality atau completely equally) – setiap penduduk memperoleh pendapatan sama besarnya

 Selain dari untuk LC 0, terjadi ketimpangan

Figur 1 ; Kurva Lorenz

Porsi (%) kumulatif penduduk (Cumulative share (%) of popolation

 Sumbu vertical :

Porsi (%) kumulatif pendapatan (Cumulative share (%) of income

(29)

29-EM

pemertataan (inequality) dimana untuk LC 2 inequality lebih besar disbanding untuk

LC1, yaitu >

.

Buktikan.

 Untuk LC pada titik 100% di sumbu horizontal, berarti hanya 1 orang penduduk yang menerima semua pendapatan – distribusi pendapatan yang penuh tidak rata

atau besar kecekungan (convex) kurva Lorenz

Pada setiap the Lorenze curves selain pada garis 45 derajat, maka bagian atas dari kurva menyatakan sedikit penduduk menerima pendapatan – distribusi pendapatan semakin tidak merata (higher inequality). Buktikan.

Jika grup pendapatan tinggi adalah u% dari seluruh penduduk dan mereka menerima f% dari semua pendapatan di negara mereka, maka the Gini ratio G adalah f – u. Sebagai catatan dalam realisasinya Gini coefficient selalu lebih besar dari f – u.

Formula the Gini coefficient G – dengan xi adalah kekayaan atau pendapatan

dari satu penduduk i, jumlah pendudk adalah n :

lihat pada https://en.wikipedia.org/wiki/Gini_coefficient

Gambar

Figure 1.    PROSEDUR EKSPOR-IMPOR DAN ALIRAN DANA
Figure 2.
Figure 3.
Figure 4.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu program jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu dengan sasaran 76,4 juta jiwa ini akan dilanjutkan pada tahun 2009 dengan menggunakan manajemen

Konsep dasar pengendalian memandang bahwa sistem pengendalian intern bukan suatu kejadian atau keadaan yang terjadi sesaat dan mandiri, akan tetapi merupakan

Pembelajaran aktif yang dimaksud adalah langkah- langkah atau rencana yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif dalam setiap pembelajaran dengan menggunakan

Dalam beberapa pemikiran yang terkandung dalam gagasan Adam Smith telah diungkapkan bahwa imbalan jasa untuk penggunaan tanah tidak dianggap sebagai faktor yang menentukan harga,

PENGARUH SELF REGULATED LEARNING TERHAD AP D ISIPLIN SISWA D ALAM PEMBELAJARAN PEND ID IKAN JASMANI D I SMA ALFACENTAURI BAND UNG. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

”Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Model Problem Based Learning (PBL) pada Siswa Kelas 5 SDN Krandon Lor 01 Suruh Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017”2. Program

2) Lari Estafet adalah lari secara beregu yang terdiri dari 4 orang atau lebih untuk memindahkan tongkat estafet pada suatu daerah yang telah ditentukan. Berdasarkan