• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ilmu Sosial Dasar.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ilmu Sosial Dasar.docx"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Ilmu Sosial Dasar Bag 1

ILMU PENGETAHUAN

Pengetahuan diperoleh karena ada rangsangan pada diri manusia untuk mengetahui sesuatu dalam rangka mempertahankan hidupnya. Pengetahuan ada yang umum dan ada yang khusus. Pengetahuan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara pengetahuan dengan objeknya. Pengetahuan menjadi ilmiah karena adanya keinginan yang mendalam untuk menyelidiki sesuatu yang ingin kita ketahui dengan menggunakan metode tertentu, dan itulah yang kemudian disebut ilmu pengetahuan. Penelitian untuk menyelidiki kebenaran ilmiah dapat dilakukan melalui pendekatan induktif maupun deduktif. Ilmu pengetahuan dikembangkan bukan hanya untuk ilmu pengetahuan itu sendiri, tetapi juga karena adanya kepentingan-kepentingan di dalamnya. Apa pun kepentingannya, ilmu pengetahuan seharusnya dikembangkan untuk meningkatkan harkat dan kesejahteraan manusia.

ILMU BUDAYA DASAR, ILMU ALAMIAH DASAR, DAN ILMU SOSIAL DASAR

(2)

ILMU PENGETAHUAN DAN PEMANFAATANNYA

Ilmu pengetahuan dikembangkan untuk meningkatkan harkat hidup manusia, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Masalahnya, manusia sering memiliki rasa serakah, sehingga ilmu pengetahuan tidak jarang digunakan untuk memenuhi kepentingannya sendiri walaupun dengan cara mengorbankan orang lain. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan ilmu pengetahuan. Karena itulah ilmu pengetahuan harus memiliki etika atau kode etik ilmu pengetahuan. Dalam mempelajari etika ilmu pengetahuan, masalah yang menjadi perhatian utama adalah masalah utilitarisme. Utilitarisme adalah nilai praktis kegunaan ilmu pengetahuan. Dalam konteks utilitarisme, ilmu pengetahuan harus dikembangkan dalam rangka memberikan kebahagiaan dan kesejehteraan semua manusia. Dari situlah perlu ada rasa keadilan dalam penerapan ilmu pengetahuan.

INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN KONSEP INDIVIDU DAN KONSEP KELUARGA

Individu sebagai manusia perseorangan pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek yaitu aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dalam perkembangannya menjadi ‘manusia’, sebagaimana diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut menjalani sejumlah bentuk sosialisasi. Sosialisasi inilah yang membantu individu mengembangkan ketiga aspeknya tersebut.

(3)

KONSEP MASYARAKAT DAN KONSEP KEBUDAYAAN

Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan. Terdapat berbagai alasan mengapa individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan untuk membentuk kehidupan bersama. Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis, psikologis, dan sosial. Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui beberapa tahapan yaitu interaksi, adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya perasaan kelompok. Setelah melewati tahapan tersebut, maka terbentuklah apa yang dinamakan masyarakat yang bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu dan peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri. Di dalam tubuh masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial, pengendalian sosial, media sosial, dan ukuran sosial. Pengendalian sosial di dalam masyarakat dilakukan melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan untuk mengontrol tingkah laku warga masyarakat agar tidak menyeleweng dari apa yang telah disepakati bersama. Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang telah disepakati bersama tersebut tidak pernah berubah. Elemen-elemen di dalam tubuh masyarakat selalu berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro maupun makro.

Apa yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan, yang antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas. Kebudayaan di sini dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya adalah sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari serangkaian tindakan yang berpola yang bertujuan untuk memenuhi keperluan hidup. Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan dimiliki individu melalui proses belajar yang terdiri dari proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.

(4)

media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.

Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.

KEPENDUDUKAN, GENERASI, DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PENGERTIAN DAN KAJIAN KEPENDUDUKAN

Ilmu yang mempelajari masalah kependudukan adalah demografi.

Istilah ini pertama kali digunakan oleh Achille Guillard. Demografi sebagai suatu ilmu telah muncul sejak abad ke-17.

John Graunt seorang pedagang di London, yang melakukan analisis data kelahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan dalam hubungannya dengan proses penduduk dianggap sebagai Bapak Demografi.

Jumlah penduduk dapat meningkat, stabil atau menurun. Indikator dari perubahan penduduk ini adalah tingkat kelahiran, kematian dan migrasi.

(5)

Data mengenai struktur penduduk yang disajikan secara grafis disebut piramida penduduk (population pyramid).

Kebijaksanaan kependudukan berhubungan dengan keputusan pemerintah.

Dengan mempengaruhi kelahiran, kematian, dan persebaran penduduk, pemerintah memiliki strategi yang dianggap baik untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.

Di luar kebijaksanaan persebaran penduduk atau migrasi, secara garis besar, kebijaksanaan kependudukan terbagi menjadi dua bagian, yaitu kebijaksanaan pronatal dan kebijaksanaan antinatal.

Karakteristik angkatan kerja tidak terlepas dari pengaruh ketiga variabel utama kependudukan (kelahiran, kematian, dan migrasi). Kehidupan sosial suatu negara dapat digambarkan jika kita mengetahui komposisi lapangan pekerjaan dari angkatan kerjanya.

Antara kekuatan-kekuatan ekonomi dan kekuatan-kekuatan demografi ada hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi.

GENERASI, REGENERASI, DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Generasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu masa di mana kelompok manusia pada masa tersebut mempunyai keunikan yang dapat memberi ciri pada dirinya dan pada perubahan sejarah atau zaman.

Menurut Notosusanto, pengertian generasi itu sendiri sebenarnya lebih berlaku untuk kelompok inti yang menjadi panutan masyarakat zamannya, yang dalam suatu situasi sosial dianggap sebagai pimpinan atau paling tidak penggaris pola zamannya (pattern setter).

Di Indonesia, dianggap telah ada empat generasi, yaitu generasi ‘20-an, generasi ’45, generasi ’66, dan generasi reformasi (’98).

(6)

Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem dan mekanisme pembangunan dalam keseluruhan yang melibatkan semua pihak, baik aparatur, peraturan, pengawas, maupun rakyatnya (grass-root).

Selain itu, diperlukan juga kajian-kajian sosial seperti ekonomi, kependudukan (demografi) dan ekologi untuk pendukungnya.

Cara pandang kita terhadap pengertian generasi, baik dari sisi terminologi maupun fakta dan persepsinya tidak dapat dilakukan dengan terlalu sederhana. Dari generasi ke generasi selalu memunculkan permasalahan yang khusus dan pola penyelesaiannya akan khas pula tergantung faktor manusia dan kondisi yang ada pada zamannya.

Masing-masing generasi mencoba menjawab tantangan yang khas pada masanya dan seharusnyalah dipandang secara holistik (menyeluruh) untuk mempelajari dan mengkajinya.

Pemahaman tentang sejarah dan wawasan yang luas sangat mempengaruhi tantang penilaian dan persepsi terhadap keberadaan suatu generasi dan masyarakat secara keseluruhan.

Bila kita kaitkan antara generasi dengan pembangunan, maka keberadaan generasi tidak akan terlepas dari karakter dan ciri-ciri penduduk suatu bangsa beserta kondisinya.

Masalah penduduk yang meliputi jumlah, komposisi, persebaran, perubahan, pertumbuhan dan ciri-ciri penduduk berkaitan langsung dengan perhitungan-perhitungan pembangunan, baik konsep, tujuan maupun strategi pembangunan suatu bangsa.

Penduduk suatu bangsa dapat merupakan modal yang sangat penting bagi pembangunan (sumber daya), tetapi jika tidak dipelajari dan disesuaikan akan dapat menjadi faktor penghambat yang cukup penting pula.

Masing-masing negara mempunyai kebijakan regenerasi yang berbeda dalam menangani masalah penduduk dan dalam melakukan kaderisasi.

(7)
(8)

Ilmu Sosial Dasar Bag 2

PENGERTIAN KOTA, DESA DAN PERMASALAHANNYA Kota adalah suatu ciptaan peradaban budaya umat manusia.

Kota sebagai hasil dari peradaban yang lahir dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan, sedangkan masyarakat kota adalah suatu kelompok teritorial di mana penduduknya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan hidup sepenuhnya, dan juga merupakan suatu kelompok terorganisasi yang tinggal secara kompak di wilayah tertentu dan memiliki derajat interkomuniti yang tinggi.

Permasalahan di kota adalah pengangguran, rawan pangan, rawan moral dan lingkungan.

Desa adalah suatu perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain, sedangkan masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di mana ia hidup dicintai serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakat atau anggota masyarakat.

Permasalahan di kota antara lain: 1. konflik (pertengkaran), 2. kontroversi (pertentangan), 3. kompetisi (persaingan),

4. kegiatan pada masyarakat pedesaan, dan 5. sistem nilai budaya.

Variabel-variabel yang mencirikan kemiskinan di pedesaan adalah: 1. lemahnya posisi sumber daya alam,

2. lemahnya posisi sumber daya manusia di pedesaan, 3. kurangnya penguasaan teknologi,

(9)

INTERAKSI DESA DAN KOTA

Interaksi sosial dapat terjadi karena adanya kontak sosial dan komunikasi.

1. Pola interaksi sosial pada masyarakat ditentukan oleh struktur sosial masyarakat yang bersangkutan.

2. Pola interaksi masyarakat pedesaan adalah dengan prinsip kerukunan, sedang masyarakat perkotaan lebih ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan kadang hierarki.

3. Pola interaksi masyarakat pedesaan bersifat horisontal, sedangkan masyarakat perkotaan vertikal.

4. Pola interaksi masyarakat kota adalah individual, sedangkan masyarakat desa adalah kebersamaan.

5. Pola solidaritas sosial masyarakat pedesaan timbul karena adanya kesamaan-kesamaan kemasyarakatan, sedangkan masyarakat kota terbentuk karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.

6. Pengaruh kota terhadap desa:

1. kota menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan desa 2. menyediakan tenaga kerja bidang jasa

3. memproduksi hasil pertanian desa

4. penyedia fasilitas-fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan, rekreasi 5. andil dalam terkikisnya budaya desa

6. Pengaruh desa terhadap kota 1. penyedia tenaga kerja kasar

2. penyedia bahan-bahan kebutuhan kota 3. merupakan hinterland

4. penyedia ruang (space).

URBANISASI DAN PENANGGULANGANNYA

(10)

urbanisasi itu sendiri, detribalisasi, dan stabilitas.

1. Ahli ekonomi melihat pada beralihnya corak mata pencaharian yang baru di kota yang wujudnya subsistence urbanization sebagai pengganti corak sebelumnya yaitu subsistence agriculture

2. Ahli geografi melihatnya sebagai:

1. Perkembangan persentase penduduk yang bertempat tinggal di perkotaan, baik secara mondial, nasional, maupun regional.

2. Bertambahnya penduduk yang menjadi bermata pencaharian nonagraris di pedesaan.

3. Tumbuhnya suatu pemukiman menjadi kota.

4. Mekar atau meluasnya struktur artefaktial-morfologis suatu kota ke kawasan sekelilingnya.

5. Meluasnya pengaruh suasana perekonomian kota ke pedesaan.

6. Meluasnya pengaruh suasana sosial, psikologis, dan kultural kota ke pedesaan; dengan perkataan lain meluasnya aneka nilai dan norma urban ke kawasan di luarnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi urbanisasi 1. Faktor pendorong

1. timbulnya kemiskinan di kota 2. kegagalan panen

3. peraturan adat yang kuat

4. kurangnya sarana pendidikan pengembangan diri 5. perang antarkelompok

2. Faktor penarik

1. di kota banyak pekerjaan

2. pekerjaan lebih sesuai pendidikan 3. mengangkat status sosial

4. pengembangan usaha di luar bidang pertanian 5. fasilitas pendidikan lebih banyak

6. modal lebih banyak

(11)

Akibat urbanisasi

1. berkurangnya tenaga kerja di desa 2. terbentuknya daerah suburban 3. terbentuknya pemukiman kumuh 4. meningkatnya tuna karya

Usaha penanggulangan urbanisasi 1. lokal jangka pendek

1. perbaikan perekonomian pedesaan 2. pembersihan pemukiman kumuh 3. penataan pemukiman kumuh 4. memperluas lapangan kerja

5. membuat dan melaksanakan proyek perkotaan 2. lokal jangka panjang

3. nasional jangka pendek 4. nasional jangka panjang

KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL KONFLIK SOSIAL

Perspektif fungsionalisme melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang stabil dan selalu mengandung keseimbangan.

Sebaliknya, teori konflik sebagai reaksi terhadap fungsionalisme pada tahun 1950-an dan 1960-an mengemukakan bahwa masyarakat terdiri atas kelompok-kelompok yang bertikai yang sering bertempur habis-habisan, bukannya sebagai keluarga besar yang bahagia.

INTEGRASI SOSIAL

Integrasi sosial dikonsepkan sebagai suatu proses ketika kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat saling menjaga keseimbangan untuk mewujudkan kedekatan hubungan-hubungan sosial, ekonomi maupun politik.

(12)

Dalam konteks ini, integrasi tidak selamanya menghilangkan diferensiasi tetapi yang terpenting adalah memelihara kesadaran untuk menjaga keseimbangan hubungan.

Pokok-pokok integrasi sosial menurut Dahrendoof (1986) adalah (a) Stabilitas, (b) Fungsi koordinasi, (c) Konsensus, dan (d) Integrasi yang terstruktur dengan baik. Sedangkan proses terjadinya integrasi sosial di masyarakat dapat dikelompokkan ke dalam tiga dimensi, yaitu (1) masyarakat dapat terintegrasi di atas kesepakatan sebagian besar anggota terhadap nilai-nilai sosial tertentu yang bersifat fundamental dan (2) masyarakat dapat terintegrasi karena sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit sosial sekaligus (cross-cutting affiliations).

Melalui mekanisme demikian, konflik-konflik yang terjadi baik yang tampak maupun yang laten, teredam oleh loyalitas ganda, dan (3) masyarakat dapat terintegrasi atas saling ketergantungan di antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

Akibat adanya perbedaan pemilikan dan penguasaan sumber ekonomi, seperti kaya, menengah, dan miskin.

Ada dua macam mobilitas sosial yaitu vertikal dan horisontal.

Yang vertikal berhubungan dengan perpindahan posisi ke atas atau ke bawah, sedangkan yang horisontal berhubungan dengan perpindahan dari satu bidang atau dimensi ke bidang atau dimensi lainnya dalam kelas yang sama.

Pengendalian sosial (kontrol sosial) adalah kontrol yang bersifat psikologik dan nonfisik, yaitu merupakan tekanan mental terhadap individu, sehingga individu akan bersikap dan bertindak sesuai dengan penilaian kelompok, karena ia tinggal dalam kelompok.

Adapun hasil dari pengendalian sosial adalah (a) proses pembentukan kepribadian sesuai dengan keinginan kelompok, dan (b) kelangsungan hidup atau kesatuan kelompok lebih.

(13)

NEGARA HUKUM

Individu adalah orang seorang atau pribadi yang secara kodrati ingin hidup bersama dengan individu lainnya.

Satu individu akan selalu membutuhkan individu lainnya.

Masyarakat adalah kumpulan individu yang saling membutuhkan satu sama lain. Masyarakat tidak akan terbentuk tanpa ada individu-individu yang saling membutuhkan satu sama lain.

Kumpulan individu tidaklah secara otomatis menjadi masyarakat hukum, misalnya para penonton sepak bola, pembeli dan pedagang di pasar.

Walaupun sudah dapat disebut sebagai masyarakat tetapi masing-masing individu tidak diikat oleh satu hukum tertentu yang mewajibkan mereka mengikuti aturan yang diciptakan bersama oleh anggotanya.

Masyarakat hukum adalah masyarakat di mana para anggotanya diikat oleh satu norma atau aturan hukum tertentu sebagai patokan untuk bersikap dan bertindak. Misalnya masyarakat hukum adat, koperasi atau partai politik di mana masing-masing anggotanya harus tunduk pada aturan yang sudah ditentukan dan jika tidak tunduk, maka individu tersebut dapat dikenakan sanksi.

Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasikan oleh lembaga politik dan pemerintah yang sah, mempunyai kedaulatan sehingga berhak menentukan tujuan nasional negaranya.

Lembaga politik dan pemerintah yang terorganisasikan tersebut dibentuk atas dasar kehendak bersama dan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi agar dapat mencapai tujuan bersama pula.

Negara hukum adalah negara yang menjadikan hukum sebagai kekuasaan tertinggi.

Hukum yang berlaku di negara tersebut haruslah hukum yang mencerminkan keadilan bagi masyarakatnya dan bukan hukum yang hanya berpihak kepada masyarakat tertentu saja sehingga kedudukan semua individu atau masyarakat sama di depan hukum.

(14)

1. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia yang mengandung persamaan di bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. 2. Peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak dipengaruhi oleh

sesuatu kekuasaan apa pun juga. 3. Legalitas dalam arti segala bentuknya.

Bentuk negara berasal dari dua bentuk dasar yaitu monarchi dan republik.

Jika kehendak negara ditentukan oleh satu orang saja, maka bentuk negara tersebut adalah monarchi dan bila kehendak negara tersebut ditentukan oleh banyak orang yang merupakan satu majelis, maka bentuk negaranya adalah republik.

Negara federal adalah suatu susunan negara yang kedaulatannya terletak pada keseluruhan komponen negara yaitu pada negara itu sendiri, sedangkan kedaulatan negara konfederal terletak pada negara-negara bagiannya.

SISTEM PEMERINTAHAN

Ciri-ciri pemerintahan parlementer yaitu kepala negara (raja atau presiden) berada di luar parlemen dan hanya menjalankan kekuasaan terbatas, hubungan antara eksekutif dengan badan perwakilan sangat erat sebab menteri bertanggung jawab kepada parlemen, kekuasaan yang sebenarnya ada pada parlemen, kebijakan pemerintah tidak boleh menyimpang dari yang dikehendaki parlemen.

Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu kepala negara bertindak juga sebagai pemimpin kabinet, kedudukan eksekutif tidak tergantung kepada badan perwakilan rakyat, pembentukan kabinet tidak tergantung dari badan perwakilan rakyat, para menteri bertanggung jawab kepada presiden.

Sistem pemerintahan dapat dibagi berdasarkan pembagian kekuasaan (distribution of power) dan pemisahan kekuasaan (separation of power).

(15)

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT INDIVIDU

Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23).

Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi,melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta polatingkah laku spesifik dirinya.

Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yangmenjadi latar belakang keberadaanya.Manusia sebagai individu salalu berada ditengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuk pribadinya.Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribaditetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.

Pertumbuhan Individu

Menurut aliran Asosiasi Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi danyang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian ada lebih dahulu sedangkeseluruhan ada pada kemudian dimana bagian-bagian ini terikat satu sama lainmenjadi keseluruhan oleh asosiasi. Dimana proses asosiasi itu sendiri adalahterjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik daripengalaman atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sensationsmaupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkanreflexions.

Pengertian Keluarga

(16)

Menurut DepartemenKesehatan RI (1998 )

Pengertian Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri ataskepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempatdi bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Ki Hajar Dewantara

Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengertidan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak danberkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakanmasing-masing anggotanya.

MenurutSalvicion dan Ara Celis

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karenahubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalamsuatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannyamasing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : Unit terkecil dari masyarakat terdiri atas 2 orang atau lebih, adanya ikatanperkawinan atau pertalian darah. Hidup dalam satu rumah tangga Di bawahasuhan seseorang kepala rumah tangga, Berinteraksi diantara sesama anggotakeluarga Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing Diciptakan,mempertahankan suatu kebudayaan

KELUARGA

Peranan Keluarga

(17)

FUNGSI KELUARGA

Ada delapan fungsi keluarga yang digaris bawahi oleh ulama dan cendikia, yang kemudian dirumuskan dalam Peraturan Pemerintah No. 21, 1994, yaitu fungsi:

[*] keagamaan

Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dananggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluargauntuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan inidan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

[*] sosial budaya

Fungsi ini diharapkan dapat mengantarkan seluruh keluarga untuk memeliharabudaya bangsa dan memperkayanya.Islam secara tegas mendukung setiap hal yangdinilai oleh masyarakat sebagai sesuatu yang baik dan sejalan dengannilai-nilai agama.Budaya positif satu bangsa atau masyarakat, dicakup oleh apayang diistilahkan oleh Al Qur'an dengan kata "ma'ruf."

[*] cinta kasih

Fungsi ini telah digaris bawahi secara amat jelas dan populer oleh AlQur'an, yang diistilahkannya;bila antar pasangan dengan "mawaddatan warahmat", dan terhadap anak dengan "qurrata a'yun" (penyejukmata).Tahukah engkau, bahwa karya-karya besar manusia lahir oleh dorongancinta?Salah satu keajaiban dunia "Taj Mahal" lahir dari cinta seorangsuami kepada istrinya.Syair-syair Homerus, sastrawan Yunani kenamaan pun lahiratas dorongan cinta.Piramid yang berdiri tegar di Mesir dan Meksiko, jugadibangun oleh motivasi cinta.CINTA SEJATI SELALU MENCIPTA, TIDAK MERUSAK.Cintakasih, "mawaddah" dan "rahmah" antara suami istri sudahbanyak kita bicarakan, tak usahlah kita berpanjang lebar disini.Hubungan anakdan orang tua juga harus didasari oleh cinta kasih.

(18)

fungsi keluarga sebagai pelindung menurut Al Qur'an:Mereka (istri-istri)adalah pakaian untuk kamu (para suami), dan kamu (para suami) adalah pakaianuntuk para istri..::QS Al Baqarah 187::.Perisai yang dipakai sebagai pakaiandalam peperangan memberi rasa aman;bukankah hidup adalah peperangan?Pakaian tebalmemberi kehangatan, sebaliknya bila gerah, dengan pakaian lembut dan haluskegerahan dapat dikurangi.Jika demikian halnya pakaian, dan masing-masingpasangan dinamai Al Qur'an sebagai "pakaian", maka tidak diragukanlagi bahwa salah sutu fungsi keluarga adalah melindungi.

[*] reproduksi

Fungsi keluarga dalam hal ini adalah untukmeneruskan keturunan sebagai generasi penerus.

[*] sosialisasi dan pendidikan

Fungsi keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalahbagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik

[*] ekonomi

Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupandalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untukmencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapatmemenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga

[*] pembinaan lingkungan.

(19)

MASYARAKAT

A. Arti Definisi / Pengertian Masyarakat

Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahlisosiologi dunia.

1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersamadan menghasilkan kebudayaan.

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatuketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antarakelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.

3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektifpribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulanmanusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama,tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukansebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

B. Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagaiberikut ini :

1. Berangotakan minimal dua orang.

2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.

3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yangsaling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggotamasyarakat.

(20)

C. Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik

Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agarsekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.

1. Ada sistem tindakan utama.

2. Saling setia pada sistem tindakan utama.

3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.

4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksimanusia. Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka:

1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan 2.Masyarakat mardeka

Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua typemasyarakat:

1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagiankerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.

2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasidalam segala

(1) Masyarakat Non Industri

Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasikemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitukelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

(a) Kelompok primer

Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebiherat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog,bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.

(21)

kesadaran,tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secarasukarela.

Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompokbelajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.

(b) Kelompok sekunder

Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal,juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagiankerja, pembagian kerja antara anggota kelompok di atur atas dasarpertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.

Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan;keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukanuntuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalamprogram-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompoksekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh,organisasi profesi dan sebagainya.

(2) Masyarakat Industri

Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untukmengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapilebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana danyang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadidiabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).

(22)

Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahlimesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri.Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektifuntuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin komplekspembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentumasyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akantetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnyaindividualisme.

Hubungan,individu, keluarga, masyarakat

Sebagaibagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasifungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam prosespengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkansesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukanhubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.Individu yangberada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budayatertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas danbermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena disini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakanmakhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggotamasyarakat.

Pengertian Urbanisasi-ruralisasi

URBANISASI

(23)

hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni:

1. Migrasi Penduduk dan 2. Mobilitas Penduduk

perbedaannya adalah Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap.

Di bawah ini dalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkanseseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.

A. FaktorPenarik Terjadinya Urbanisasi

1. Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah 2. Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap 3. Banyaklapangan pekerjaan di kota

4. Di kota banyak perempuan cantik dan laki-laki ganteng 5. Pengaruh buruk sinetron Indonesia

6. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas

B. FaktorPendorong Terjadinya Urbanisasi 1. Lahanpertanian yang semakin sempit

2. Merasa tidakcocok dengan budaya tempat asalnya

3. Menganggurkarena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa 4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa

(24)

6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

Ruralisasi

Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa.Ruralisasi pada umumnya banyak dilakukan oleh mereka yang dulu pernah melakukan urbanisasi, namun banyak juga pelaku ruralisasi yang merupakan orang kota asli.Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya ruralisasi dibedakan menjadi faktor pendorong dan faktor penarik berikut ini.

Faktor pendorong:

1) kejenuhan tinggal di kota;

2) harga lahan di kota semakin mahal sehingga tidak terjangkau; 3) keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya; serta 4) merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.

Faktor penarik:

1) harga lahan di pedesaan relatif masih murah; 2) pola kehidupan masyarakatnya lebih sederhana;

3) suasana lebih tenang, sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam menjalanimasa pensiun; serta

Referensi

Dokumen terkait

Untuk proses prediksi, input yang dibutuhkan adalah attribut - attribut dari action (attribut antecedent pada dataset) yang akan diprediksi dan model prediksi yang telah

Dengan bernyanyi, siswa dapat menyanyikan lagu dengan memerhatikan ketepatan nada dan tempo dengan penuh percaya diri.. Mengidentifikasi usaha-usaha pelestarian

Salah satu aturan dalam agama Islam adalah aturan yang berhubungan dengan apa saja yang boleh digunakan oleh manusia dan apa saja yang dilarang digunakan oleh manusia.. Dari sekian

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.. Sari

Keuangan (Financial): konsern dengan penyiapan informasi untuk review oleh pihak luar perusahaan. Business Online:

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara konformitas dan kontrol diri dengan perilaku konsumtif terhadap produk kos- metik pada mahasiswi jurusan akuntansi

yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD”, menunjukkan h asil penelitian yaitu terdapat perbedaan

Tantangan untuk meraih prestasi terdiri dari 2 faktor yaitu faktor dari dalam diri sendiri (faktor internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). kedua faktor