• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPRIBADIAN, NILAI GAYA HIDUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPRIBADIAN, NILAI GAYA HIDUP"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEPRIBADIAN, NILAI & GAYA HIDUP

Mata Kuliah

: Perilaku Konsumen

Nama Lengkap

: Sri Setiawaty

Npm

: 18211261

Dosen

: Tomy Adi Sumiars, SE

Kelas

: 3EA27

Program Sarjana Ekonomi Manajemen

UNIVERSITAS GUNADARMA

(2)

TUGAS PERILAKU KONSUMEN ... SRI SETIAWATY FE – UGD, 2011 Page 1

DAFTAR ISI

BAB I --- 2

I.1 Latar Belakang Masalah --- 2

BAB II --- 3

II.1 Kepribadian --- 3

II.2 Nilai-nilai Individu --- 4

II.3 Konsep Gaya Hidup dan Pengukurannya --- 5

II.4 Pengukuran Ganda Perilaku Individu --- 6

BAB III --- 8

III.1 Kesimpulan --- 8

DAFTAR PUSTAKA --- 9

(3)

TUGAS PERILAKU KONSUMEN ... SRI SETIAWATY FE – UGD, 2011 Page 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang Masalah

Nilai dan Gaya hidup dalam perilaku konsumen sangat berkaitan erat dalam kaidah-kaidah menganalisa Perilaku Konsumen serta relevansinya dengan strategi market dalam membentuk sebuah konsumen yang kuat dengan produsennya. Produsen tentu memiliki standar prosedur dalam menguasai pasar, tentunya apabila ingin memperoleh dan mendapatkan hati di para konsumen, hal-hal yang berkaitan dengan ini yaitu melakukan riset pemasaran, agar memperoleh hasil yang maksimal dalam proses penjualan.

Kepribadian dan gaya hidup adalah naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang berada pada sifat-sifat manusia, bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan sebagai sebuah objek pengaruh dalam menentukan pola berfikir manusia, dan juga faktor pendapatan yang membentuk manusia pada pola-pola konsumerisme. Cara berfikir manusia adalah sebuah ideologi atau gagasan yang bersifat idealistis yang dimiliki setiap manusia secara alamiah untuk menentukan suatu pola terarah dan memiliki sikap dalam menentukan banyak hal, hal inilah yang menjadi indikator bagi para pemasar, bagaimana mereka menganalisa sebuah pemikiran masyarakat agar mau membeli produk mereka.

(4)

TUGAS PERILAKU KONSUMEN ... SRI SETIAWATY FE – UGD, 2011 Page 3

BAB II

PEMBAHASAN

II.1

Kepribadian

Kepribadian merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

Meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam kenyataannya sering ditemukan bahwa perubahan kepribadian dapat dan mungkin terjadi, terutama dipengaruhi oleh faktor lingkungan dari pada faktor fisik. Idealnya seseorang akan memiliki kepribadian yang tidak jauh beda dengan leluhurnya atau orang tuanya. Tetapi karena adanya pengaruh lingkungan atau situasi tertentu, bukan tidak mungkin kepribadiannya berbeda dengan ciri keperibadian keluarganya.

Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang dibagi dalam 9 tipe yaitu :

1. Tipe perfeksionis

Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.

2. Tipe penolong

Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.

3. Tipe pengejar prestasi

(5)

TUGAS PERILAKU KONSUMEN ... SRI SETIAWATY FE – UGD, 2011 Page 4

4. Tipe romantis

Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang biasa-biasa saja.

5. Tipe pengamat

Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.

6. Tipe pencemas

Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.

7. Tipe petualang

Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan dukacita.

8. Tipe pejuang

Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.

9. Tipe pendamai

Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.

II.2

Nilai-nilai Individu

Pola yang dapat kita lihat dari nilai adalah perubahan perilaku dan alasan seseorang dalam membelanjakan uang atau sember daya yang mereka kelola dan mereka miliki. Semakin tinggi mereka menilai dari suatu barang dan jasa terhadap kehidupan, maka makin tinggi pula apresiasi mereka dalam memandang barang dan jasa tersebut dari segi konsumsi.

(6)

TUGAS PERILAKU KONSUMEN ... SRI SETIAWATY FE – UGD, 2011 Page 5

Nilai memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena nilai sendiri merupakan ukuran mengenai baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tak pantas. Nilai sangat mencerminkan suatu kualitas pilihan dalam tindakan dalam hal apapun termasuk melakukan pembelian.

Teori nilai juga terbagi menjadi dua teori nilai objektif dan teori nilai subjektif. Yang termasuk teori nilai objektif yaitu teori biaya produksi dari Adam smith, teori dari biaya produksi tenaga kerja dari David ricardo, teori nilai lebih dari Karl mark, teori nilai reproduksi dari Carey, teori nilai pasar dari Humme dan Locke.

Sementara teori nilai subjektif yang terkenal yaitu hukum Gossen 1, hukum Gossen 2, dan Carl Menger. Menurut hukum Gossen 1 nilai suatu barang bagi konsumen yang mengkonsumsinya berkurang jika semakin banyak barang tersebut dikonsumsi. Menurut hukum Gossen 2 manusia akan memuaskan kebutuhan yang beraneka ragam sampai mencapai tingkat intensitas yang sama. Menurut Menger nilai lebih ditentukan oleh faktor subjektif (kepuasan atau permintaan) dibandingkan faktor objektif (biaya produksi atau permintaan). Nilai berasal dari kepuasan manusia oleh karena kebutuhan menusia lebih banyak dari barang yang tersedia maka manusia akan memilih secara rasional diantara semua barang alternatif yang tersedia.

II.3

Konsep Gaya Hidup dan Pengukurannya

Pola yang dilihat dari gaya hidup seseorang sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pola yang dilihat dari kepribadian maupun nilai. Tetapi yang membedakannya adalah dalam gaya hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh pergaulan dan lingkungan sekitar.

(7)

TUGAS PERILAKU KONSUMEN ... SRI SETIAWATY FE – UGD, 2011 Page 6

Gaya hidup adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Mowen dan Minor menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor juga menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen sendiri.

Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.

II.4

Pengukuran Ganda Perilaku Individu

Pengukuran ganda perilaku individu digunakan di dalam analisis perilaku konsumen.Kepribadian mempunyai efek atas pembelian, namun gaya hidup memiliki efek yang lebih besar.Tentu saja sumber daya seperti pendapatan dan waktu juga memberikan efek yang penting. Ancangan elektrik terhadap gaya hidup adalah yang paling praktis untuk mengembangkan strategi pemasaran.Tujuannya adalah mengerti konsumen sebaik mungkin

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu terhadap pengambilan keputusan konsumen :

1. Sikap orang lain

2. Faktor situasi tak terduga

(8)

TUGAS PERILAKU KONSUMEN ... SRI SETIAWATY FE – UGD, 2011 Page 7

Ada 5 tahap proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari :

1. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan.

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya.

3. Pengevaluasian Alternatif

Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.

4. Keputusan Pembeli

Tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian.

5. Perilaku Setelah Pembelian

(9)

TUGAS PERILAKU KONSUMEN ... SRI SETIAWATY FE – UGD, 2011 Page 8

BAB III

PENUTUP

III.1

Kesimpulan

Kepribadian nilai dan gaya hidup adalah naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang berada pada sifat manusia, bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan sebagai sebuah objek pengaruh dalam menentukan pola berfikir manusia, dan juga faktor pendapatan yang membentuk manusia pada pola-pola konsumerisme.

(10)

TUGAS PERILAKU KONSUMEN ... SRI SETIAWATY FE – UGD, 2011 Page 9

DAFTAR PUSTAKA

janeee!!; http://janjanne.blogspot.com/2012/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html; Senin, 26 November 2012

Rusliana; http://rusliana202.blogspot.com/2013/10/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html; Rabu, 30 Oktober 2013

Andrean Perdana ; http://yuwonoputra.blogspot.com/2013/06/tipe-kepribadian-manusia-renee-baron.html

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat pentingnya hal ini perlu kiranya melakukan penelitian secara mendalam mengenai dampak penerapan sistem Continous Quality Improvement, yang dilihat

perbedaan n₁ dan n₂ adalah signifikan • Bila Z hitung < Z tabel, maka perbedaan. perbedaan n₁ dan n₂ adalah tidak

Problem 1. For this problem, all resistive and frictional forces may be ignored as may the moments of inertia of the pulley and of the wheels of all three carts. b) Calculate also

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana hasil pengembangan dan aplikasi instrumen peer dan self

This research aimed to investigate how Lego can support student’s understanding of equivalent fraction concept with area model in fourth grade. This study was based PMRI

Guru Granth Sahib ini telah dihimpunkan oleh Guru Arjan Dev pada tahun 1604 di Amritsar dengan menggunkan bahan-bahan yang telah dikumpulkan oleh Guru Nanak

Untuk kebutuhan yang semakin kompleks, seperti untuk keperluan mailing , FTP ( File Transfer Protocol - kumpulan aturan atau prosedur standar yang dipakai untuk mentransfer file

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. © Claudya Putri