Konsep Wireless Sensor Network pada Sistem Wireless Fingerprint Untuk Pengelolaan dan Monitoring Data Presensi
Aswadul Fitri Saiful Rahman*), I Wayan Mustika**), Sri Suning Kusumawardani***) Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada
E-Mail: *saiful864@gmail.com, **wmustika@ugm.ac.id, ***suning@ieee.org
Abstrak
Wireless Sensor Network (WSN) merupakan jaringan telekomunikasi yang awalnya dipergunakan untuk operasi militer yang bersifat rahasia, tetapi penerapannya melebar ke berbagai area seperti monitor kesehatan dan bidang industri lainnya. Jaringan sensor terdiri dari beberapa stasiun disebut sensor node, berukuran kecil, portable dan diintegrasikan dengan transduser, mikrokontroler serta sumber listrik. Konsep WSN merupakan beberapa sensor node di beberapa tempat dimana data sensor node tersebut dikumpulkan pada pusat melalui modul RF nirkabel. Fingerprint merupakan sensor identifikasi sidik jari yang mempunyai tingkat perbedaan yang tinggi antara manusia satu dengan yang lain. Dalam paper ini dibahas beberapa literatur teknologi dalam sistem fingerprint, yang nantinya dijadikan pengembangan sistem lebih lanjut dengan konsep WSN dengan memanfaatkan modul Wireless XBee Pro S2B. Konsep ini menjadi referensi bagi sebuah instansi perguruan tinggi yang mempunyai banyak gedung dengan jarak cukup jauh dan difokuskan untuk pengelolaan presensi mahasiswa yang terhubung ke database server. Konsep ini diharapkan dapat membantu untuk mengelola dan memonitor data presensi, ruang kelas, aktivitas yang lain di kelas menjadi lebih baik serta membantu mencegah penggandaan data.
Kata kunci: WSN, Fingerprint, Wireless, XBee.
1. PENDAHULUAN
Wireless Sensor Network merupakan jaringan telekomunikasi yang awalnya dipergunakan untuk operasi militer yang bersifat rahasia, tetapi penerapannya melebar ke berbagai area seperti monitor kesehatan dan bidang industri lainnya. Jaringan sensor terdiri dari beberapa stasiun disebut sensor node, berukuran kecil, portable dan diintegrasikan dengan transduser, mikro serta sumber listrik. Konsep WSN merupakan beberapa sensor node di beberapa tempat, data sensor tersebut dikumpulkan pada pusat melalui RF modul nirkabel.
Biometrik merupakan metode unik untuk mengenali manusia berdasarkan ciri fisik atau perilaku intrinsik, sekarang ini biometrik digunakan untuk pengaturan kontrol akses dalam sebuah sistem [1]. Sistem biometrik yang berkembang antara lain, pengenalan sidik jari, pengenalan wajah, pengenalan retina atau iris dan pengenalan suara, dimana mempunyai karakteristik yang berbeda-beda [2].
Fingerprint merupakan sensor identifikasi sidik jari yang mempunyai tingkat
perbedaan tinggi antara manusia satu dengan yang lain. Dalam paper ini dibahas beberapa sistem teknologi pengenalan sidik jari yang sudah diaplikasikan ke
dalam sensor fingerprint yang
diimplementasikan menggunakan
hardware Arduino uno dan XBee sebagai
media transmisi nirkabel. Paper ini berfokus pada literatur yang sudah ada dan pengembangan lebih lanjut untuk sistem presensi fingerprint nirkabel yang
dikemas dalam bentuk simple dan untuk
identifikasi presensi pelajar dan
pengelolaan data yang lebih baik dan bersifat realtime.
Sistem yang akan dikembangkan
me-nggunakan konsep Wireles Sensor
Network, sebuah jaringan yang
menghubungkan perangkat seperti end
device, router, sink node dan coordinator
(Gambar 1) [3]. Sistem ini dapat
terhubung secara ad-hop maupun
Gambar 1. Tipe protokol Zigbee [3]
Rencana pengembangan akan
difokuskan pada pelajar sebagai
subjeknya, dimana banyaknya jumlah ma-hasiswa dapat berpeluang untuk mema-nipulasi data terutama dalam presensi dan kedisiplinan selama mengikuti kegiatan, serta memudahkan dalam pengelolaan data terutama tempat perkuliahan yang berbeda gedung.
Peralatan konvensional yang berupa
lembaran kertas, sangat berpeluang
tercecer, hilang dan rawan manipulasi data. Finger-print modern yang memiliki
beberapa fasilitas pendukung yang
canggih dan lengkap tetapi harganya masih sangat mahal. Dengan mengacu pada literature atau penelitian sebelumnya,
akan diusulkan perancangan small
portable fingerprint yang bebas bergerak
dan simple. Gambar 2 memperlihatkan
merupakan perbandingan peralatan
presensi. Perangkat ini akan terintegrasi
dengan sistem yang ada di lokal server
yang akan ikut dikembangkan.
Gambar 2. Perbandingan peralatan presensi
2. LITERATURDANLANDASAN TEORI
Dalam bagian 2 ini, akan dibahas beberapa literatur dan landasan teori yang mendukung dalam pengembangan sistem ini.
A. Literatur
Pada penelitian sebelumnya sudah banyak yang membahas mengenai sistem
identifikasi, terutama dalam sistem
fingerprint. Perangkat keras ini sudah
banyak yang dijual di pasaran dengan berbagai teknologi yang maju, baik
portable maupun dengan kabel, harganya
bisa dibilang cukup mahal.
Design and Development of Portable Classroom Attendance System Based on
Arduino and Fingerprint Biometric, ini
merupakan penelitian dalam pengem-bangan fingerprint biometrik portable di dalam kelas dan semua data tersimpan dalam SD card atau memori, dengan memori sebagai penyimpan data, dimung-kinkan untuk memindah data ke laptop atau PC dan memori bersifat terbatas [4].
Fingerprint Attendance System for
classroom need, dalam penelitian ini
menggunakan dua sistem pengiriman data
yaitu dengan kabel USB terhubung ke
komputer dan melalui SD card yang ada
didalam portable fingerprint, untuk
penyimpanan data di dalam komputer
menggunakan GUI yang didesain
meng-gunakan visual basic, sedangkan hardware
memanfaatkan mikrokontroler
PIC18F4550 dan sensor SM630. SD card
digunakan untuk menyimpan data yang lebih banyak tetapi pengumpulan data ke komputer dibutuhkan waktu lebih banyak [5].
The Design of Wireless Students Management System based on Fingerprint
Sensor, dalam paper ini menggunakan
metode nirkabel dengan modul nRF903
dan sensor FPS200, data dikelola
menggunakan Delphi 5.0 [6]. nRF903
merupakan single transceiver dengan data
Time Attendance System with Mul-tistation and Wireless Communications,
paper ini dalam penelitiannya
menggunakan sensor SFM3050TCI OEM
dan modul XBee MaxStream dengan
jangkauan outdoor rata-rata 300 feet [7], yang difokuskan pada presensi pekerja datang dan pergi. Sedangkan di era sekarang ini dituntut untuk menampilkan data ke dalam sistem informasi dengan berbagai tingkatan akses dan level.
B. Fingerprint
Fingerprint merupakan salah satu
metode identifikasi biometrik yang
menggunakan scanning sidik jari, hasil
scanning kemudian disimpan dalam
bentuk digital pada saat registrasi atau pendaftaran sidik jari. Rekaman sidik jari tersebut akan diproses dan dibuatkan daftar pola fitur sidik jari yang unik dan
disimpan dalam database. Pola yang unik
ini disebut dengan istilah minutiae [8].
C. Wireless Sensor Network (WSN)
Sistem embedded, sistem yang
mempunyai fungsi khusus, salah satunya
WSN yang terdiri dari beberapa sensor
node yang membentuk sistem jaringan sensor nirkabel. Dalam penelitian ini akan
digunakan Zigbee yang merupakan
jaringan protokol komunikasi tingkat tinggi dengan radio digital yang berukuran kecil dan daya rendah yang berbasis pada
standar IEEE 802.15.4. protokol yang
didefinisikan oleh berbagai pelaku
industri yang membentuk Zigbee Alliance,
telah berkembang sistem komersil untuk
otomatisasi peralatan rumah, smart energy
systems, consumer electronics, industrial
sensing dan health care. XBee merupakan
salah satu vendor radio komunikasi nirkabel yang menggunakan protokol
Zigbee [9].
Dalam WSN, modul XBee digunakan
sebagai modul RF yang di tempatkan pada titik end device, router dan coordinator, perangkat ini akan diintegrasikan dengan
perangkat mikrokontroler (Arduino).
3. METODOLOGIDANKONSEP
Dalam pengembangan sistem dengan
konsep WSN, terdapat beberapa
komponen utama yaitu arsitektur
hardware dan pengembangan software.
A. Hardware
Perancangan ini terdiri dari beberapa
hardware utama yang digunakan untuk
merancang sistem, seperti Gambar 3 yang
menunjukkan contoh arsitektur hardware
[10] dengan perubahan beberapa struktur. Komponen yang direncanakan terdiri dari
mikrokontroler, XBee Pro S2B,
fingerprint sensor seri ZFM20, adapter
Xbee dan LCD.
Gambar 3. Arsitektur hardware
B. Software
Software merupakan komponen
penting yang menunjang dalam
perancangan sistem.
1) Arduino Integrated Development
Environment (IDE) dan X-CTU
Arduino IDE merupakan perangkat
lunak yang digunakan untuk membuat program dan berkomunikasi dengan
perangkat mikrokontroler, sedangkan
X-CTU digu-nakan untuk mengkonfigurasi
modul XBee sebagai media transmisi [11].
2) Python dan PHP
Python merupakan bahasa
pemrograman interpretatif multiguna
dengan perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode dan bersifat
freeware serta tidak ada batasan dalam
mendistribusikannya. Python juga
mempunyai kemampuan dalam
berkomunikasi dengan perangkat
elektronik melalui port serial, seperti
dalam hal ini digunakan sebagai interface
web server untuk mengakses data.
3) Mysql
Database server salah satunya yaitu
Mysql, ini merupakan software sistem
manajemen basisdata (DBMS) yang
bersifat freeware di bawah lisensi
GPL(General Public License). Database
ini digunakan untuk menyimpan berbagai informasi data secara terstruktur, dalam hal ini data presensi yang ditransfer
melalui jaringan nirkabel (WSN).
C. Konsep Desain dan Pengembangan
Berdasarkan literatur sebelumnya, pada pengembangan ini akan digunakan be-berapa hardware dan metodologi yang berbeda, seperti metode yang dilakukan dalam eksekusi enroll, match, dan delete
dimana data template serta manajemen aturan presensi disimpan pada satu server. Dengan ini dimungkinkan akses lebih dari satu sensor dengan user yang sama.
Sensor fingerprint megirimkan paket data
yang diolah dengan arduino IDE
diteruskan oleh protokol Zigbee ke
coordinator Xbee (ProS2B) dengan
jangkauan outdoor sekitar 2 mile dan data
rate sampai 1 Mbps. User mendapatkan
notifikasi sukses melalui LCD yang
meliputi nama dan presentasi presensi pada pelajaran yang sedang diikuti.
Perancangan ini merupakan sebuah konsep untuk pengembangan sistem pengelolaan presensi. Untuk alur presensi pada konsep ini dimulai dari pengajar kemudian diikuti pelajar dan berlangsung selama jam kegiatan selesai. Gambar 4 menunjukkan alur dari konsep jalannya presensi dimana seorang pengajar terlebih dahulu membuka akses perangkat presensi dengan memilih matakuliah (matkul) yang akan di ajarkan atau membuka status kelas
menjadi open, setelah akses open
mahasiswa bisa melakukan presensi dan melihat presentasi kehadiran selama satu semester. Pada konsep ini, nantinya akan di lakukan beberapa analisis transfer data melalui media nirkabel.
Gambar 4. Konsep Alur sistem presensi
4. KESIMPULAN
Konsep Sistem presensi wireless
fingerprint dengan WSN ini, nantinya
diharapkan dapat membantu dalam
pengelolaan data presensi dengan lebih baik, dimana salah satu faktornya jarak kelas yang berjauhan dengan ruang akademik. Dengan sistem ini pihak akademik akan lebih mudah dalam memonitor data, ruangan kelas dan kegiatan kuliah yang lain.
5. DAFTARPUSTAKA
[1] S. M. C. A. Selvarani, M. Phil, S. M. C. A. Jebapriya, and R. S. M. M. C. A,
“Automatic Identification and Detection
of Altered Fingerprints,” pp. 239–243, 2014.
[2] H. Van De Haar, D. Van Greunen, D.
[3] A. El Zawawi, M. Ieee, and A. Ibrahim,
“Using ZigBee to Build a Web-Based
DCS System,” pp. 1–8, 2012.
[4] N. I. Zainal, K. A. Sidek, T. S. Gunawan,
H. Mansor, and M. Kartiwi, “Design and
Development of Portable Classroom Attendance System Based on Arduino
and Fingerprint Biometric,” pp. 3–6. [5] C. Engineering, “Fingerprint Attendance
System for classroom needs,” pp. 433–
438, 2012.
[6] L. Ma, J. Pan, L. Cao, and J. Shen, “The Design of Wireless Students Management System Based on
Fingerprint Sensor,” 2010 Int. Conf. E-bus. E-Government, pp. 2153–2155, May 2010.
[7] “Time Attendance System with Multistation and Wireless Communications, Pedro Sim ˜ e Fonseca DETI - Universidade de Aveiro Campos Universit ´ ario de Santiago 3810-193 Aveiro { psimao , jaf } @ ua . pt Vasco Santos Micro I / O - Servic ¸ os de Electr ´ onica , Lda Zona Industrial da Taboeira Lote 31-D , 3800-055 Aveiro.”
[8] S. Li, S. Member, and A. C. Kot,
“Fingerprint Combination for Privacy Protection,” vol. 8, no. 2, pp. 350–360, 2013.
[9] Faludi Robert, “Building Wireless Sensor
Network ,” 2011.
[10] V. Boonsawat, J. Ekchamanonta, K. Bumrungkhet, and S. Kittipiyakul,
“XBee Wireless Sensor Networks for Temperature Monitoring.”
[11] M. F. M. Fuzi, A. F. Ibrahim, M. H.
Ismail, and N. S. A. Halim, “HOME
FADS: A dedicated fire alert detection
system using ZigBee wireless network,”