• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDUSTRI PERBENIHAN REGULASI DAN KEBIJAK (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INDUSTRI PERBENIHAN REGULASI DAN KEBIJAK (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

INDUSTRI PERBENIHAN

REGULASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH PERUSAHAAN BENIH PT. EAST WEST SEED INDONESIA SERTA KATEGORI PRODUK, TEKNOLOGI, DAN

STRATEGI BISNIS EWINDO

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Lufiyanti 150610090129

Dimas Herbowo 15061009037

M. Bagir Bahsin 1506100901

Muhammad Imam NH 150610090153

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

REGULASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH PERUSAHAAN BENIH PT. EAST WEST SEED INDONESIA SERTS KATEGORI PRODUK, TEKNOLOGI, DAN

STRATEGI BISNIS EWINDO

Sebelum kita membahas regulasi kebijakan pemerintah, tentunya kita sendiri harus memahami apa saja yang termasuk regulasi dan kebijakan pemerintah untuk industry perbenihan di Indonesia. Menyangkut perusahaan benih yang akan kita bahas maka sebelum kita lebih lanjut membahas regulasi pemerintah, kita akan mengulas sedikit tentang PT. East West Seed Indonesia atau yang biasa disebut Ewindo. PT East West Seed Indonesia adalah perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia yang menghasilkan benih unggul sayuran melalui kegiatan PemuliaanTanaman ( Plant Breeding ) yang kantor pusatnya terletak di Purwakarta Jawa Barat. Dalam pengembangan benih PT. East West Seed Indonesia menempatkan beberapa tenaga ahli profesianal dari dalam dan luar negeri, dan hasil penelitian dan pengembangan benih sayuran ini diproduksi, diproses dan dikemas serta dipasarkan untuk petani Indonesia dengan merek dagang “Cap Panah Merah”. PT ESWI didirikan pad tahun 1990 dan diresmikan pada tanggal 11 Juni 1991 oleh Menteri Pertanian RI yang pada waktu itu adalah Bapak Ir. Wardoyo. PT. ESWI memulai kegiatannya dari pemuliaan tanaman yang dilanjutkan dengan produksi processing, penyimpanan benih dan pemasaran. Perusahaan ini memproduksi benih yang cocok untuk dataran rendah, menengah serta dataran tinggi. Hal itu memungkinkan tingkat adaptasi yang tinggi di berbagai tempat di Indonesia. Hingga saat ini perusahaan ini telah menghasilkan benih-benih sayuran dan buah-buahan yang beranekan ragam yaitu antara lain benih-benih cabe besar, cabe rawit, cabe keriting, kacang panjang, buncis, paria, oyong, ketimun, melon, semangka, labu, kubis, cabe, terong, kangkung dan lain-lainnya.

(3)

Pembahasan awal yaitu kita membahas dahulu tentang kebijakan umum seperti apa yang ada di Industri perbenihan di Indonesia. Kemajuan pertanian suatu negara sangat ditentukan jumlah varietas unggul baru yang diperoleh. Dengan diundangkannya Undang-Undang Perlindungan Varietas di Indonesia maka atmosfer investasi dan penelitian yang mengarah ke pembuatan varietas baru semakin baik. Hal ini membuka peluang berkembangnya perusahaan-perusahaan swasta yang mengusahakan benih yang lebih baik dan disukai konsumen. Hal ini tampak dari munculnya banyak perusahaan swasta baik asing maupun lokal yang bergerak dalam bidang perbenihan terutama varietas hibrida layaknya Ewindo. Beberapa regulasi yang saat ini berlaku di Indonesia adalah Undang – Undang No. 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman yang intinya membahas tentang perlindungan yang dilakukan pemerintah untuk pemilik varietas tanaman (PVT). Namun apabila kita melihat dari perusahaan benih sejak diundangkannya UU No. 12 Tahun 1992 tentang sistem budidaya tanaman, maka UU ini sangat berpotensi bagi para pengusaha perbenihan untuk melakukan monopoli benih. Karena apabila dilihat dari sisi petani perlahan tapi pasti, nasib para petani pemulia benih semakin terpinggirkan. UU ini mewajibkan uji multilokasi untuk setiap benih yang akan diedarkan, tentu saja hal ini tidak bisa dijangkau oleh petani, mengingat biaya yang sangat besar untuk lolos uji multilokasi ini.

Selain itu pemerintah juga membuat undang-undang yang mengemparkan investasi asing. Undang-Undang Hortikultura telah disahkan pada 26 November 2010. UU No.13 hasil inisiatif DPR ini (kendati teknisnya mulai dari outline sampai rumusan finalnya dilakukan orang-orang Kementerian Pertanian) disambut baik karena memberikan bekal hukum dan mengatur tentang Good Agricultural Practices, Good Handling Practices kepada pelaku usaha hortikultura, yang besar, menengah maupun yang kecil. Namun ada pasal- pasal dalam UU itu yang memicu kontroversi, yakni Pasal 100 dan Pasal 131. Pasal ini menentukan, empat tahun ke depan pihak asing yang berinvestasi untuk industri benih di Indonesia hanya diperkenankan menguasai saham 30%. Pada PT East West Seed sendiri 70% saham dikuasai oleh investasi asing. Namun dengan adanya UU ini maka pihak asing harus mengurangi investasinya. Ini bisa menjad langkah yang bagus bagi para pengusaha di Indonesia yang ingin menanami modalnya pada investasi industri benih.

(4)

benih tersebut terjadi sejalan dengan meningkatnya prospek pasar domestik produk hortikultura, bahkan beberapa tahun terakhir laju permintaan terhadap varietas unggul baru melebihi kapasitas penyediaan dalam negeri. Terbatasnya varietas unggul yang tersedia di pasar domestik menjadi peluang sekaligus tantangan bagi lembaga penyelenggara pemuliaan untuk memasok varietas unggul baru kepada pengguna. Dengan melakukan pelepasan varietas unggul baru merupakan upaya mengurangi ketergantungan import varietas dari Negara lain. Berdasarkan UU No 12/ 1992 Pasal 12 ayat 1,2 dan 3, yaitu benih dari varietas hasil pemuliaan harus dilepas oleh pemerintah sebelum diedarkan. Pelepasan varietas adalah pengakuan pemerintah terhadap suatu varietas hasil pemuliaan dalam negeri dan atau introduksi yang dinyatakan dalam keputusan Menteri Pertanian bahwa varietas tersebut merupakan suatu varietas unggul yang dapat disebarluaskan. (PERMENTAN NO. 37/2006 Pasal 1 ayat 1). Adapula pelepasan varietas yang harus dilalui tahapannya adalah pendaftaran rencana pengujian, supervise pengujian, permohonan pelepasan, penilaian oleh tim penilai dan pelepas varietas, dan tahapan dan waktu proses pelepasan varietas. Untuk Ewindo sendiri, mereka tentunya melakukan pelepasan varietas tanaman sesuai prosedur yang ada karena memang Ewindo merupakan perusahaan yang sudah besar dan tentunya mengetahui aturan yang ada.

(5)

Kenaikan penjualan juga karena adanya daerah-daerah pemasaran baru terutama di Indonesia Timur, seperti Kepulauan Maluku dan Halmahera. Porsi terbesar penjualan perusahaan masih di Jawa dan Sumatera. Salah satu kunci untuk keberhasilan produksi adalah penggunaan stock seed atau benih tebar yang baik Untuk itu perusahaan mempunyai staf ahlikhusus yang bertugas untuk menjaga mutu mulai dari breder seed sampai kestock seed. Dalam memperoleh benih sayuran perusahaan tidak memiliki lahansendiri melainkan melakukan mitra kerja dengan petani dengan sistem kontrak dimana petani menggunakan stock seed yang telah disiapkan dari perusahaandengan demikian petani dan perusahaan akan saling diuntungkan dimana petaniharus menjual produksinya kepada perusahaan dengan harga yang telahdisepakati bersama sebelum benih diproduksi. Petani akan bekerja seoptimalmungkin karena setiap kilogram yang dihasilkannya berarti pendapatan.

(6)

Sertifikasi benih, PT East West Seed Indonesia (Ewindo), produsen benih hortikultura hibrida memperoleh akreditasi dari International Seed Testing Association (ISTA) untuk kualitas laboratorium pengujian benih. Glenn Pardede, Managing Director Ewindo, mengungkapkan akreditasi itu merupakan yang pertama bagi produsen benih Indonesia, sekaligus membuka peluang produk benih cap Panah Merah itu untuk dipasarkan di 79 negara anggota ISTA. ISTA adalah lembaga sertifikasi benih hibrida bermarkas di Swiss yang punya 201 anggota dari 79 negara. Akreditasi ISTA itu meliputi teknik pengambilan sample, kemurnian fisik, penentuan benih tanaman lain, dan daya berkecambah untuk berbagai varietas benih sayuran unggul. Dalam hal ini, Ewindo telah memenuhi standar internasional dalam hal kompetensi, fasilitas laboratorium, sistem managemen mutu dan lulus uji banding antar laboratorium. Spesies yang diujikan dalam uji banding itu adalah benih bunga matahari, bunga sweet pea, gandum, bunga. Untuk sertifikasi benih yang lainnya.

(7)

Untuk Kebijakan Penelitian, Kegiatan penelitian dan pengembangan perusahaan dipimpin oleh staf ahlidari Belanda dan staf lokal dari perguruan tinggi yang terkenal di Indonesia dan sudah menghasilkan beberapa varietas unggul untuk dataran rendah maupun dataran tinggi seperti cabe hibrida, paria hibrida, oyong hibrida, mentimun, bayam, kacang panjang dan lain-lain. Untuk dataran tinggi antara lain tomat, selada, wortel, dan sebagainya. Kegiatan R & D meiputi kegiatan pemuliaan tanaman di lapangan dan labolatorium. Untuk penelitian kebijakan sendiri kami tidak mendapatkan informasi yang akurat. Namun kami melihat dari pengertianya sendiri penelitian kebijakan adalah usaha mengumpulkan informasi secara komprehensif untuk merumuskan kebijakan. Penelitian kebijakan senantiasa berhubungan dengan maksimalisasi perolehan data agar peneliti mampu memetakan permasalahan, dan menyusun berbagai alternatif kebijakan. Jadi untuk Ewindo sendiri kami tidak menemukan secara spesifik mengenai kebijakan penelitian ini.

(8)

oleh pembatasan investasi yang berpotensi membuat beberapa perusahaan atau investor asing menarik diri dari Indonesia yang mengakibatkan hambatan dalam penyerapan dan perkembangan teknologi. Hal ini akan menghambat para pemulia untuk menciptakan inovasi varietas benih unggul baru karena teknologi baru yang mereka butuhkan untuk proses breeding lokal tidak ada atau belum terserap sepenuhnya, ujar Afrizal. Sebaiknya kita menyerahkannya pada mekanisme pasar dan pemerintah melakukan pengendalian terpadu yang mendukung perkembangan hortikultura dalam negeri tanpa merugikan pihak lain, katanya. Sementara itu, pemilik PT. Mitratani Agro Unggul yang juga Ketua Umum Dewan Hortikultura menyatakan pembatasan investasi asing selama 4 tahun merupakan hal yang cukup berat bagi industri perbenihan hortikultura di Indonesia yang notabene sebagian besar dikuasai perusahaan asing. Untuk UUH tentang penanaman modal asing (PMA) jelas dikatakan pada pasal 100 ayat 1 yaitu pemerintah mendorong penanaman modal dengan mengutamakan penanaman modal dalam negeri.

Setelah regulasi investasi, ada juga regulasi impor. Karena Ewindo sudah mendapatkan setifikasi ISTA maka hal ini akan mempermudah perluasan pasar dengan Negara yang memang menjadi anggota sebanyak 79 negara. Bisa kita mengerti bahwa harapan dari Ewindo sendiri tidak hanya memasarkan di dalam negeri tapi juga memasarkan sampai keluar. Namun kendalanya saat ini pemerintah mulai 29 Juni 2012 menutup Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pintu masuk impor hortikultura, didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 42 Tahun 2012 tentang teknis dan tindakan karantina tumbuhan, buah-buahan, dan sayuran segar. Setelah Tanjung Priok ditutup, impor hortikultura hanya diperbolehkan melalui Pelabuhan Belawan Medan, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Makasar, serta Bandara Soekarno Hatta.

Hanya tiga pelabuhan yang ditetapkan pemerintah bisa menjadi pintu masuk yakni Pelabuhan Batam, Karimun, dan Bintan itupun karena merupakan pelabuhan perdagangan bebas. Namun ada juga regulasi impor yang lebih menguntungkan perusahaan benih. Peraturan menteri keuangan tentang pembebasan bea masuk atas impor bibit dan benih untuk pembangunan dan pengembangan industri pertanian, peternakan, atau perikanan.

Pasal 1, Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :

(9)

termasuk juga dibidang perkebunan dan kehutanan yang ditetapkan oleh instansi teknis terkait.

Pasal 2

(1) Impor bibit dan benih dapat diberikan pembebasan bea masuk.

(2) Pembebasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepada Orang yang melakukan pengembangbiakan dalam rangka pengembangan bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, atau perikanan.

Pasal 3

Impor bibit dan benih untuk kepentingan penelitian hanya dapat diberikan pembebasan bea masuk apabila dilakukan oleh lembaga penelitian atau lembaga lain yang telah memperoleh rekomendasi dari instansi teknis terkait.

Pasal 4

(1) Untuk mendapatkan pembebasan bea masuk atas impor bibit dan benih, importir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 harus mengajukan permohonan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal.

Secara garis besarnya seperti itu regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Sebenarnya menguntungkan dari segi biaya bea cukai, namun merugikan dari segi pembatasan pelabuhan untuk Ewindo.

Untuk regulasi terakhir dalam pembahasan ini yaitu tentang regulasi karantina. Persyaratan Karantina (import)

 Melampirkan phytosanitary certificate dari negara asal dan dibawa pada saat kedatangan, untuk tanaman atau bagian tanaman, kecuali membawa klasifikasi yang digunakan sebagai artikel lainnya

 Melalui tempat masuk

 notified dan menyampaikan kepada petugas karantina tumbuhan di tempat kedatangan untuk pengecekan tentang karantina.

 Material tanaman dilampiri surat izin import melalui Kementerian Pertanian Persyaratan Karantina (domestic)

 Melampirkan Sertifikat kesehatan dari daerah asal tanaman atau bagian tanaman, kecuali membawa clasifikasi artikel lainnya

(10)

 Membawa dan diberikan kepada petugas karantina di tempat keluar dan masuk untuk pengecekan kegiatan karantina.

Persyaratan Karantina (export)

 Melampirkan Sertifikat kesehatan tanaman atau bagian tanaman, kecuali membawa clasifikasi article lainnya

 Melalui tempat export yang telah ditentukan

 Membawa dan menyampaikan kepada petugas karantina di tempat export untuk kegiatan pengecekan karantina.

Apabila dilihat dari segala persyaratan karantina, sepertinya Ewindo tinggal mengaplikasikan segala persyaratan karantina secara domestic, ekspor dan import. Karena mereka secara tidak langsung sudah mempunya berbagai sertifikasi benih termasuk ISTA dan juga pengendalian mutu berupa PT East West Seed Indonesia terus membenahi sistem mutunya dengan sukses meraih sertifikat Quality Management System ISO 9001:2000. Sertifikat dikeluarkan oleh KEMA Registered Quality Indonesia, sebuah badan sertifikasi yang berpusat di Belanda yang menjadikan sistem manajemen mutu PT East West Seed Indonesia sebagai produsen benih unggul yang telah memenuhi standar internasional.

Kategori Produk, Penggunaan Teknologi, dan Strategi Bisnis PT. East West Seed Indonesia

(11)

Penggunaan Teknologi, apabila dilihat penggunaan teknologi di Ewindo ditekankan pada pengemasan yang canggih dan bersih menggunakan mesin. Dan juga kita dapat melihat persilangan yang cukup banyak yang telah dilakukan oleh Ewindo. Tanpa harus dipaparkan teknologi yang digunakan, kami akan melihat dari salah satu sisi saja. Yaitu teknologi pada saat pengemasan,.

(12)

Sumber :

Glenn, Pardede, 2010, IMPROVES PEOPLE’S LIFE,

http://jember.ewsi.co.id/sambutan_bod.php?recordID=14, diakses tanggal 18 oktober 2012

Anonim, 2010, Prosedur Pelepasan Varietas, http://jogjabenih.jogjaprov.go.id/legalitas-benih/pelepasan-varietas, diakses tanggal 22 oktober 2012

Safitri, nugraha Banu, 2011, Prosedur Pelepasan Varietas Tanaman Hortikultura,

http://nugrahabanu.blogspot.com/2011/04/prosedur-pelepasan-varietas-tanaman.html, diakses tanggal 22 oktpber 2012

Wiranti, Dyah Yossie, 2012, East West Seed Indonesia Targetkan Penjualan Tumbuh 13%-14%, http://www.indonesiafinancetoday.com/read/32415/East-West-Seed-Indonesia-Targetkan-Penjualan-Tumbuh-13-14, diakses taanggal 22 oktpber 2012

 http://www.unece.org/fileadmin/DAM/trade/agr/promotion/2010_Indonesia/PlantQuarant

ineInIndonesia_Suwanda_I.pdf ( di akses pada tanggal 22 oktober 2012 )

http://tabloidsinartani.com/Nasional/Perusahaan-Benih-Berharap-Ada-Keluwesan-Investasi-Asing-di-Subsektor-Hortikultura.html (( di akses pada tanggal 22 oktober 2012 )

http://www.pekalongankab.go.id/peraturan/uu-ri/1588-uu-no-13-tahun-2010-tentang-hortikultura.html (di akses pada tanggal 22 oktober 2012 )

 http://rulebook-jica.ekon.go.id/indonesia/3079_105_PMK.04_2007_i.html (di akses

pada tanggal 22 oktober 2012 )

 http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=20&aid=2802 (di akses pada tanggal 22 oktober 2012 )

 Undang-undang republik indonesia nomor 13 tahun 2010 tentang hortikultura (di akses pada tanggal 22 oktober 2012 )

 http://digilib.unej.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=gdlhub-gdl-sitifarida-2994  http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/(8)%20soca-valeriana-benih%20hortikultura(1).pdf 

http://www.lp3.unej.ac.id/index.php/en/pipk/info-lowongan-pekerjaan/72-pt-east-west-seed-indonesia

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Learning ) dalam pembelajaran PAI pada siswa SMK Negeri 1 Salatiga.. Mengetahui Prestasi belajar PAI siswa SMK Negeri 1

Flat files lend themselves nicely to data modeling in Excel because they can be detailed enough to hold the data you need and still be conducive to a wide array of analysis

If you really want to drive your techie friends nuts, the next time you have a problem with your computer, tell them that the hassles occur when you’re “running Microsoft.” They

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Return on Equity, Assets to Loans Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Price Earning Ratio terhadap Harga Saham sektor

menjalankan usaha taninya dengan lebih efisien, sehingga usaha taninya lebih berkembang (Hairiah et al. Dari segi pengembangan agroforestri, pengaruh pekerjaan di luar lahan atau

maka bersama ini kami mengundang Saudara untuk hadir pada acara Pembuktian Kualifikasi yang bertempat di Unit Layanan Pengadaan Kota Medan, Bagian Perlengkapan dan Aset Setda

Sehubungan dengan pembukaan penawaran kurang dari 3 (tiga) penyedia yang memasukan penawaran maka Pokja V, Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Maluku Tengah atas

Chinese gambling games, popular casino games, American gambling, American casinos, Pai Gow poker, American poker, Sic Bo, land based casinos, Fan