• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA DAN KOPER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA DAN KOPER"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi di Indonesia semakin tahun semakin berkembang. Sejak masa orde lama hingga saat sekarang ini masa reformasi. Peran dan pelaku ekonomi pun tidak terlepas dengan kata ekonomi. Karena di dalam eknomi terdapat adanya kebutuhan yang akan dicapai untuk sebuah kepuasan.

Di Indonesia sendiri ada beberapa lembaga yang bisa membangkitkan perekonomian, seperti Peran BUMN, Peran BUMS, dan Koperasi, yang dimana di dalamnya terdapat anggaran-anggaran yang disesuaikan untuk membantu perekonomian Indonesia.

Tanpa adanya peran dari kegiatan ekonomi tersebut. Maka perekonomian Indonesia tidaklah bisa sempurna untuk mensejahterakan rakyat yang menjadi tujuan utama dalam pembentukan perekonomian yang sempurna.

Perekonomian suatu negara dapat berjalan jika terdapat pelaku-prlaku ekonomi. Umumnya pelaku ekonomi yang kita kenal ada empat, yaitu rumah tangga konsumsi, rumah tangga produksi, rumah tangga negara, dan masyarakat ekonomi luar negeri.

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ekonomi dewasa ini dan juga semakin ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha,baik dalam negeri maupun diluar negeri dimana sistem ekonomi dewasa ini sudah memasuki era persaingan global antar negara. Oleh karena itu dirasakan perlu adanya pemahaman serta pengetahuan bagi kalangan pelaku ekonomi guna meningkatkan mutu kinerjanya dalam mengembangkan unit-unit usahanya dan bagi para mahasiswa hal ini akan dirasa sangat bermanfaat nilainya di dalam kita mempelajari peranan pelaku-pelaku ekonomi yang ada di Indonesia, sehingga akan memberikan gambaran yang jelas bagi mahasiswa dalam rangka mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan sebagai bekal nantinya.

(2)

sendiri. Jadi dengan demikian mahasiswa dapat melakukan analisis-analisis yang terkait dengan hal itu. Mahasiswa juga dituntut lebih pro aktif untuk ikut serta menyumbangkan pengetahuan maupun pemikiran-pemikirannya untuk kemajuan ekonomi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membuat suatu rumusan masalah untuk dapat dijadikan sebagai rujukan pembahasan materi diantaranya :

1. Bagaimana mendistribusikan pelaku ekonomi (rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara) di Indonesia ?

2. Bagaimana Peranan dan Tujuan sektor formal pada kegiatan perekonomian di Indonesia ?

3. Bagaimana sejarah pendirian koperasi dan pokok-pokok koperasi di Indonesia ? 4. Bagaimana tata cara mendirikan koperasi ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah dalam makalah ini, penulis dapat mengambil tujuan sekaligus manfaat yang di dapatkan seperti :

1. Mengetahui kegiatan dalam pelaku ekonomi (rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara) di Indonesia.

2. Mengetahui Peranan dan Tujuan sektor formal pada kegiatan perekonomian di Indonesia.

3. Mengetahui sejarah pendirian koperasi dan pokok-pokok koperasi di Indonesia. 4. Mengetahui tata cara mendirikan koperasi.

(3)

1. Mendistribusikan Pelaku Ekonomi (Rumah Tangga, Masyarakat, Perusahaan, Koperasi, Dan Negara) Di Indonesia

Mendistribusikan pelaku ekonomi kegiatan di mayarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu rumah tangga konsumsi, rumah tangga produksi, rumah tangga negara dan masyarakat ekonomi luar negeri. Masing-masing kelompok mempunyai tugas dan peran sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan ekonominya.

a. Rumah Tangga Konsumsi

Rumah tangga konsumsi yaitu kelompok anggota masyarakat terkecil yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Peranan rumah tangga konsumsi dalam kegiatan ekonomi sebagai berikut:

1) Sebagai konsumen, rumah tangga konsumsi berperan mengonsumsi barang dan jasa untuk memenuhhi kebutuhan hidup.

2) Sebagai pemasok (pemilik) faktor produksi yang berupa tanah (faktor alam), tenaga kerja, modal dan skill.

b. Rumah Tangga Produksi (Rumah Tangga Perusahaan)

Rumah tangga produksi yaitu kelompok anggota masyarakat yang tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan pihak lain. Peranan rumah tangga perusahaan dalam kegiatan ekonomi sebagai berikut:

1) Sebagai Produsen

(4)

2) Sebagai Agen Pembangunan

Sebagai agen pembangunan, rumah tangga produksi berperan membantu pemerintah dalam kegiatan-kegiatan pembangunan, membuka kesempatan kerja dan menyejahterahkan karyawan.

c. Rumah Tangga Negara (Pemerintah)

Salah satu tugas negara atau pemerintah adalah memajukan kesejahteraan umum atau kesejahteraan masyarakat. Di sini rumah tangga negara merupakan penyedia sarana prasarana, fasilitas untuk konsumen dan perusahaan. Selain itu, rumah tangga negara membeli dan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut pemerintah berperan sebagai berikut:

1) Sebagai Pengatur

Untuk menjaga stabilitas ekonomi pemerintah menjalankan berbagai kebijakan ekonomi melalui pembuatan undang-undang, peraturan pemerintah dan lain-lain.

2) Sebagai Konsumen

Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pemerintah memerlukan barang dan jasa. Untuk keperluan administrasi diperlukan alat tulis kantor, untuk sarana transportasi diperlukan kendaraan, untuk menjaga keamanan negara diperlukan senjata, pesawat tempur dan lain-lain.

3) Sebagai Produsen

Sesuai dengan amanat UUD 1945 pemerintah diperbolehkan untuk menjalankan kegiatan produksi khususnya adalah produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak.

(5)

Kerjasama ekonomi luar negeri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menambah devisa negara dan membuka kesempatan kerja. Kerjasama ekonomi luar negeri akan menimbulkan istilah ekspor dan impor. Ekspor adalah mengirim barang atau jasa ke luar negeri, sedangkan impor adalah memasukan barang atau jasa dari luar negeri.

Aktivitas ekonomi yang bisa dilakukan dengan masyarakat luar negeri adalah ekspor dan impor barang, ekspor dan impor jasa (jasa telekomunikasi, asuransi, transportasi), ekspor dan impor modal, ekspor dan impor sumber daya manusia dan pertukaran wisatawan mancanegara.1

Hubunhan antara keempat pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi dapat digambarkan dalam skema berikut:

Keterangan :

Hubungan antara berbagai pelaku ekonomi dinyatakan dalam arus barang dan arus uang yang bertemu di pasar.

a. Hubungan Rumah Tangga Konsumen dan Rumah Tangga Produsen

Rumah tangga produsen menghasilkan sejumlah besar barang dan jasa yang dijual melalui pasar. Barang dan jasa hasil produksi seluruh produsen selama satu tahun dinilai

(6)

dengan uang yang disebut produksi nasional. Para konsumen membutuhkan barang dan jasa dengan membelinya dari perusahaan melalui pasar. Arus pembayaran ini disebut pembelanjaan masyarakat.

b. Hubungan Pemerintah dengan Rumah Tangga Konsumen dan Produsen

Pemerintah berperan dalam kegiatan ekonomu nasional dengan mengadakan berbagai macam transaksi dengan rumah tangga konsumen dan produsen. Hasil produksi pemerintah terdiri atas jasa-jasa untuk kepentingan umum, seperti pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, transportasi, sosial, serta budaya. Untuk melaksanakan tugasnya pemerintah memerlukan faktor-faktor produksi berupa tenaga kerja dan barang atau jasa. Pengeluaran pemerintah berasal dari pajak dan penjualan atau ekspor.

c. Hubungan Ekonomi dengan Masyarakat Luar Negeri

Hasil produksi tidak hanya dibeli oleh masyarakat di dalam negeri saja melainkan juga di luar negeri. Ini berarti ada arus barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri (ekspor). Ekspor dibayar dengan valuta asing (devisa). Dari pemerintah pun membeli barang dan jasa dari negera lain (impor), ekspor dan impor barang atau jasa dicatat pada daftar yang disebut neraca perdagangan. Sedangkan semua pembayaran ke luar negeri dicatat dalam daftar yang disebut neraca pembayaran.2

2. Peranan dan Tujuan Sektor Formal pada Kegiatan Perekonomian di Indonesia Sektor formal yang terdapat pada kegiatan perekonomian ini ada tiga, yakni:

a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Sebagai realisasi dari pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945 maka didirikanlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN adalah bada usaha yang modalnya sebagian besar/seluruhnya milik pemerintah/negara. Badan usaha milik pemerintah pusat disebut BUMN, sedangkan badan usaha yang modalnya milik pemerintah daerah disebut BUMD(Badan Usaha Milik Daerah).

(7)

BUMN dan BUMD didirikan utuk melayani kepentingan umum dan mencari keuntungan dalam rangka mengisi kas negara.

Berdasarkan UU RI No 9 tahun 1969 perusahaan negara digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:

i. Perusahaan Jawatan (PERJAN)

Merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang jasa. Tujuanya untuk melayani kepentingan umum/masyarakat luas (PUBLIC SERVICE). Merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah yang di pimpin oleh seorang kepala yang bersesatus pegawai negeri sipil.

Ciri-ciri PERJAN:

 Bertujuan untuk melayani masyarakat

 Pimpinan dan karyawan bersetatus sipil

 Merupakan bagian dari departemen pemerintah

 Memperoleh fasilitas negara

 Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada atasannya dalam hal ini kepala menteri/dirjen departem yang bersangkutan.

(8)

Perusahaan jawatan kereta api dan jawatan penggadaian Sejak tahun 1991, perusahaan berubah status menjadi perusahaan umum, PJKA menjadi perumka dan perusahaan jawatan penggadaian berubah menjadi perum penggadaian.

ii. Perusahaan umum (PERUM)

Perum merupakan perusahaan milik negara yang tujuannya disamping melayani kepentingan umum juga diperbolehkan mencaei keuntungan.

Ciri-ciri PERUM :

 Bertujuan melayani kepentingan umum, tapi diperbolehkan untuk mencari laba dengan prinsip kerja efisien dan efekifitas

 Bersetatus badan hukum yang diatur berdasarkan Undang-Undang

 Bergerak di bidang usaha yang vital

 Berada di bawah pimpinan dewan direksi

 Pimpinan dan karyawan bersetatus pegawai negeri

 Mempuya nama dan kekayaan sendiri yang di pisahkan dari kekayaan negara

 Diatur secara perdata

(9)

Contoh PERUM: Perusahaan umum kereta api, PERUM Dinas angkutan motor republik Indonesia, PERUM Pengadilan, dan PERUM Perumahan umum Nasional

iii. Perusahaan Perseroan (PERSERO)

Perusahaan perseroan merupakan perusahaan Negara yang biasanya berbentuk PT (Perseroan Terbatas). Bertujuan untuk mencarilaba/keuntungan.

Ciri-ciri PT :

 Tujuannya lebih besar(dominan) untuk mencari laba

 Sebagian besar seluruh modalnya milik pemerintah dalam bentuk saham-saham, tapi memungkinkan kerja sama pemilikan modal dengan pihak lain

 Pemerintah sebagai pemegang saham terbesar (minimal 51%)

 Tidak dapat fasilitas negara secara khusus

 Dipimpin dewan direksi

 Pimpinan dan karyawan bersetatus sebagai pegawai swasta

(10)

Badan usaha milik negara yang dikelola oleh pemerintah daerah disebut badan usaha milik daerah (BUMD). Perusahaan daerah adalah perusahaan yang didirikan oleh pemerintah daerah yang modalnya sebagian besar / seluruhnya adalah milik pemerintah daerah. Tujuan pendirian perusahaan daerah untuk pengembangan dan pembangunan potensi ekonomi di daerah yang bersangkutan.

Contoh perusahaan daerah antara lain: perusahaan air minum (PDAM) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Sebagai badan usaha yang dimiliki oleh negara, BUMN mempunyai peranan penting dalam perekonomian sebagai berikut:

 BUMN di harapkan dapat mengelola dan menggunakan cabang-cabang produksi yang vital untuk memenuhi kebutuan masyrakat secara maksiml demi tercapainya kesejateran dn kemakmuran rakyat pada umumnya.

 Pemerintah melalui perusahaan negara (BUMN) dapat melayani masyarakat secara maksimal.

 Perusahaan negara (BUMN)diharapkan menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang berasal dari pendapatan non pajak.

 BUMN diharapkan dapat menyediakan lapangan kerja sehingg dapat membantu mengatasi pengangguran.

 BUMN yang melakukan kegiatan ekspor, impor dapat menmbah pengasilan defisa bagi negara.

 BUMN di harapkan dapat mempercepat pertumbuan ekonomi nasional3

(11)

b. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

BUMS/perusahaan suasta adalah perusahaan yang diberikan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan ekonomi di luar perusahaan negara dan koperasi.

i. Peranan BUMS dalam perekonomian nasional

 Menggali dan memfaatkan potensi ekonomi yang belum digarap oleh perusahaan negara

(12)

 Meningkatkan penerimaan defisa negara dari perusahaan suasta yang melakukan kegiatan ekspor dan impor

 Membantu mempercepat pertumbuan ekonomi

 Meningkatkan lapangan kerja dalam upaya mengatasi pengangguran

ii. Bentuk-bentuk Perusahaan swasta

Perusahaan swasta dalam menjalankan usahannya dapat berbentuk perseroan terbatas, persekutuan komanditer, persekutuan fima, dan perusahaan perseorangan.

c. Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.

Fungsi dan peran koperasi Indonesia menurutUU No25 tahun 1992 pasal 4 sebagai berikut:

 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejateraan ekonomi dan sosial.

 Berperan serta secara efektif dealam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

 Berusaha untuk mewujutkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan uasaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrai ekonomi.4

(13)

3. Sejarah Pendirian Koperasi dan Pokok-Pokok Koperasi di Indonesia a. Sejarah Pendirian Koperasi di Indonesia

R.Wiria Atmanja Robert Owen

Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan Skotlandia, yang bernama Robert Owen (1771-1858). Setelah koperasi berkembang dan diterapkan di beberapa Negara-negara eropa. Koperasi pun mulai masuk dan berkembang di Indonesia. Secara historis, gerakan koperasi di indonesia telah di mulai sejak jaman penjajahan Belanda. Misalnya, pada tahun 1896 seorang Patih di Puwokerto, yaitu R.Wiria Atmanja mendirikan sebuah Bank pertolongan dan koperasi simpan pinjam. Karena melihat banyaknyak para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman uang. Melihat penderitaan tersebut Patih R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank untuk para pegawai negeri. Beliau berniat membantu orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan renternir yang pasti akan memberikan bunga yang tinggi.

(14)

akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian.

Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat orang-orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan prinsip koperasi. Bahkan untuk mengansitipasi perkembangan ekonomi yang berkembang pesat pemerintahan Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.

Setelah pemerintahan Hindia-belanda menunjukkan sikap diskriminasi dalam peraturan yang dibuatnya. Pada tahun 1908 Dr. Sutomo yang merupakan pendiri dari Boedi Utomo memberikan perananya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi kehidupan rakyat.

Serikat Dagang Islam (SDI) 1927, Dibentuk bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

(15)

Lalu kita mengenal Moh. Hatta sebagai bapak koperasi. Beliau mengusulkan didirikannya 3 macam koperasi :

Pertama, adalah koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh

dan pegawai.

Kedua, adalah koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk

peternak atau nelayan).

Ketiga, adalah koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil

guna memenuhi kebutuhan modal.

Bung Hatta mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan mencari laba atau keuntungan, namun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota koperasi. Untuk mengembangkan berdirinya koperasi melaksanakan 2 prinsip yang lain, yaitu pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi. Pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi merupakan prinsip koperasi yang penting dalam meningkatkan kemampuan. Memperluas wawasan anggota, dan memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan koperasi.5

b. Pokok-Pokok Koperasi di Indonesia

Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 1 tentang perkoperasian, koperasi adalah Badan usaha yang beranggotaan orang seorang/badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

 Perkoperasian adalah segala sesuatu yang mengangkut kehidupan koperasi.

 Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan keanggotaan orang- orang.

 Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan keanggotan koperasi.

 Gerakan koperasi adalah keseluruan organisme koperasi dan kegiatan perkoperasian yang bersifat tepadu menuju tercapainya cita-cita bersama koperasi.

(16)

1) Lambang Koperasi mengandung arti sebagai berikut :

 rantai menggambarkan persatuan yang kokoh.

 gigi roda menggambarkan usaha karya yang terus menerus dari golongan koperasi.

 padi dan kapas menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan dan akan dicapai oleh golongan koperasi.

 timbangan menggambarkan keadilan sosial sebagai salah satu dasar dari koperasi.

 bintang perisai menggambarkan landasan ideologi koperasi adalah Pancasila.

 pohon beringin menggambarkan koperasi mempunyai sifat sosial dan berakar kuat pada masyarakat.

 tulisan koperasi Indonesia menggambarkan kepribadian koperasi Indonesia.

 warna dasar merah putih menggambarkan sifat nasional koperasi Indenesia. 2) Landasan koperasi Indonesia

 Landasan ideologi : pancasila

 Landasan struktural yaitu UUD 1945

 Landasan operasional yaitu UU no 25 tahun 1992

 Landasan mental yaitu solidaritas 3) Tujuan koperasi

Menurut UU no 25 tahun 1992 pasal 3 koperasi bertujuan memajukan kesehjateraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,adil, dan makmur berlandasan pancasila dan UUD 1945.

4) Prinsip Usaha Koperasi

Menurut pasal 5 UU no 25 tahun 1992 tentang perkoperasian prinsip usaha koperasi adalah sebagai berikut :

 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

 Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

 Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

 Kemandirian.

(17)

Untuk mengembangkan kehidupan koperasi Indonesia dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut :

 Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan perkoperasian untuk meningakatkan kemampuan kepemimpinan koperasi.

 Menyelenggarakan kerja sama antar koperasi sehingga koperasimempunyai daya saing yang kuat terhadap sektor usaha swasta dan perusahaan negara.

 Meningkatkan kesadaran para anggota dan masyarakat terhadap manfaat berkoperasi yang dapat detenpuh melalui pameran-pameran dan penyebaran informasi lainya. Koperasi menghasilkan keuntungan/laba.

 Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan permasyarakatan koperasi.

 Memberikan bimbingan, kemudahan, dan perlindungan terhadap koperasi dengan cara memberikan kesempatan usaha seluas-luasnya kepada koperasi.

 Memberikan bantun modal terhadap koperasi yang diikuti dengan bantuan bimbingan pengeloalaan usaha koperasi serta bantuan teknologi dan pengelolaanya baik dari pemerintah, maupun perusahaan-perusahaan besar sebagai bapak angkat.

6) Keaggotaan Koperasi

 Anggota koperasi merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.

 Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota.

 Anggota koperasi ialah setiap warga negara Indonesia yang mapu melakukan tindakan hukum atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar.

 Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak, dan kewajiban, keanggotanya sebagaimana dalan Anggaran dasar.

 Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi.

 Keanggotaan koperasi adapat diperoleh dan diakhiri setelah syarat keanggotaan sebagaimana diatur dalam Anggaran dasar.

 Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan.

 Setiap anggota koperasi mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.

7) Kewajiban-kewajiban Anggota Koperasi

 Mematui Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota.

 Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.

 Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas kekeluargaan. 8) Hak-hak Anggota Koperasi

 Menyadari, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota.

(18)

 Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar.

 Mengemukakan saran atau pendapat kepada pengurus diluar rapat anggota baik di minta maupun tidak diminta.

 Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota.

 Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar.

9) Permodalan koperasi

 Modal sendiri

Modal sendiri yaitu modal yang sifatnya menanggung resiko antara lain :

- Simpanan pokok, yaitu simpanan anggota yang hanya di bayar sekali selama menjadi anggota koperasi dan besarnya ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

- Simpanan wajib, yaitu simpanan anggota yang dibayar secara rutin dan besarnya di tentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

- Dana cadangan, yaitu penyisihan dari Sisa Hasil Usaha Koperasi yang tidak dibagikan kepada anggota.

- Hibah, yaitu bantuan dari pihak ketiga yang tidak memikat.

 Modal pinjaman

- Anggota, termasuk didalamnya adalah simpanan sukarela. - Koperasi lain dan atau anggotanya.

- Bank dan lembaga keuangan lainya. - Penerbitan obligasi dan surat utang lainya. - Sumber lainya yang sah.

10) Jenis-jenis Koperasi

a. Menurut usaha pokoknya

- Koperasi konsumsi: koperasi dengan tujuan utamanya menyediakan barang-barang untuk keperluan anggota sehingga anggota memperoleh barang yang dibutuhkan dengan harga terjangkau.

- Koperasi kredit/koperasi simpan pinjam: adalah koperasi yang kegiatan usahanya menyelenggarakan simpan pinjam untuk para anggotanya yang bertujuan membantu para anggota memperbaiki keadaan ekonomi dengan cara maminjamuang dengan bunga ringan.

(19)

- Koperasi perkebunan: koperasi yang bergerak pada lapangan usaha bidang perkebunan.

- Koperasi nelayan : yaitu koperasi yang anggotanya para nelayan. Tujuan membantu para nelayan memenuhi kebutuhan dan membantu menyalurkan ikan hasil tangkapannya.

- Koperasi industri : koperasi yang anggotanya industri kecil.

- Koperasi jasa : koperasi untuk memberikan pelayanan jasa kepada anggotanya seperti koperasi angkutan dan koperasi asuransi.

c. Koperasi menurut unit usahanya

- Koperasi serba usaha (Multy Purpose Cooperative) yaitu koperasi yang memiliki lebih dari satu bidang usaha, misalnya KUD dan KSU.

- Koperasi satu jenis usaha (Single Purpose Cooperative) koperasi yang memiliki satu jenis usaha misalnya koperasi kredit dan koperasi konsumsi.

d. Menurut tingkatannya

- Koperasi primer: koperasi yang beranggotakan orang seorang. Jumlah anggota minimal 20 orang. Menurut koperasi yang paling rendah tingkatanya. Contoh KUD.

- Koperasi sekunder: koperasi yang anggotanya badan-badan hukum koperasi. Koperasi sekunder dibagi menjadi 2 yaitu :

 Pusat koperasi: merupakan koperasi yang didirikan sekurang-kurangnya 5 koperasi biasa. Tingkat kedudukannya di kotamadya atau kabupaten. Contoh: Pusat Koperasi Unit Desa Kabupaten Bandung.

 Gabungan koperasi: merupakan koperasi yang didirikan sekuramh-kurangnya 3 pusat koperasi. Tingkat kedudukanya di provinsi contoh: Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia.6

4. Tata Cara Mendirikan Koperasi

(20)

Untuk mendirikan koperasi di Indonesia membutuhkan beberapa pemenuhan dalam :7

a. Persyaratan Pembentukan Koperasi

Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu dalam Pasal 6 sampai dengan 8 disebutkan bahwa persyaratan untuk pembentukan koperasi adalah sebagai berikut:

 Persyaratan pembentukan koperasi didasarkan atas bentuk koperasi yang akan dibentuk, yaitu apakah koperasi primer atau koperasi sekunder.

 Untuk persyaratan pembentukan koperasi primer memerlukan minimal 20 orang anggota. Untuk persyaratan pembentukan koperasi sekunder memerlukan minimal 3 koperasi yang telah berbadan hukum.

 Koperasi yang dibentuk harus berkedudukan di wilayah negara Republik Indonesia.

 Untuk pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar.

 Memiliki Anggaran dasar koperasi

b. Anggaran Dasar Koperasi

Angaran dasar koperasi sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal berikut ini :

 Daftar nama pendiri.

 Nama dan tempat kedudukan.

 Maksud dan tujuan serta di bidang usaha.

 Ketentuan mengenai keanggotaan.

 Ketentuan mengenai rapat anggota.

 Ketentuan mengenai pengolahan.

 Ketentuan mengenai permodalan.

 Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya.

 Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha.

 Ketentuan mengenai sanksi.

c. Dasar Pembentukan Koperasi

(21)

Orang atau masyarakat yang mendirikan koperasi mengerti maksud dan tujuan koperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mereka. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan koperasi:

 Orang-orang yang mendirikan dan yang nantinya menjadi anggota koperasi harus mempunyai kegiatan dan atau kepentingan ekonomi yang sama. Hal itu mengandung arti bahwa tidak semua orang dapat mendirikan dan atau menjadi anggota koperasi tanpa adanya kejelasan kegiatan atau kepentingan ekonominya. kegiatan ekonomi yang sama diartikan memiliki kebutuhan ekonomi yang sama.Orang-orang yang mendirikan koperasi tersebut tidak dalam keadaan cacat hukum, yaitu tidak sedang menjalani atau terlibat masalah atau sengketa hukum, juga orang-orang diindikasikan sebagai orang yang suka menghasut atau kena hasutan pihak lain yang merusak atau memecah belah persatuan gerakan koperasi.

 Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi. Layak secara ekonomi diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efesien dan mampu menghasilkan keuntungan usaha dengan memperhatikan faktor-faktor tenaga kerja, modal dan teknologi.

 Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan tanpa menutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan pinjaman dari pihak luar.

 Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha yang akan dilaksanakan agar tercapai efesien dalam pengolahan koperasi. Perlu diperhatikan bahwa mereka yang nantinya ditunjuk/dipilih menjadi pengurus haruslah orang yang memiliki kejujuran, kemampuan dan kepeminpinan, agar koperasi yang didirikan tersebut sejak dini telah memiliki kepengurusan yang andal.

d. Persiapan Pembentukan Koperasi

Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dalam upaya mendirikan koperasi adalah sebagai berikut :

(22)

 Yang dimaksud pendiri adalah mereka yang hadir dalam rapat pembentukan koperasi dan yang telah memenuhi persyaratan keanggotaan serta menyatakan diri menjadi anggota.

 Para pendiri mempersiapkan rapat pembentukan dengan cara antara lain penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

e. Rapat Pembentukan Koperasi

Setelah semua upaya persiapan pembentukan koperasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan rapat pembentukan dengan memerhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut :

 Rapat anggota koperasi dihadiri oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang untuk koperasi primer dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi untuk koperasi sekunder.

 Rapat pembentukan dipimpin oleh seseorang atau beberapa pendiri atau kuasa pendiri.

 Yang disebut kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri yang diberi kuasa dan sekaligus ditunjuk oleh untuk pertama kalinya sebagai pengurus koperasi untuk memproses pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian koperasi dan menandatangani anggaran dasar koperasi.

 Apabila diperlukan dan atas permohonan para pendiri, penjabat dinas koperasi dapat hadir dalam rapat pembentukan untuk membantu kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya.

 Dalam rapat pembentukan tersebut perlu dibahas, antara lain mengenai keanggotaan, usaha yang akan dijalankan, modal sendiri, kepengurusan dan pengelolaan usaha pengurusan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga

 Anggaran dasar harus memuat sekurang-kurangnya daftar nama hadir, nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan, bidang usahanya, ketentuan mengenai keanggotaan, rapat anggota, pengelolaan, jangka waktu berdiri, pembagian sisa hasil usaha (SHU), dan ketentuan mengenai sanksi.

 Rapat harus mengambil kesepakatan dan keputusan dan wajib membuat berita acara rapat pembentukan koperasi.

(23)

Para pendiri atau kuasanya mengajukan permintaan pengesahan secara tertulis kepada pemerintah dengan bantuan notaris. Permintaan pengesahan tersebut hendaknya diajukan dengan melampirkan :

 berita acara pembentukan koperasi termasuk pemberian kuasa untuk mengajukan permintaan pengesahan akta

 surat bukti penyetoran modal dari setiap pendiri kepada koperasinya dengan jumlah sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok

 rencana awal kegiatan koperasi atau program kerja

 daftar hadir rapat pembentukan koperasi

 data pendiri koperasi

 daftar susunan pengurus dan pengawas koperasi

 fotokopi KTP dari masing-masing anggota pendiri (untuk koperasi primer)

 rekomendasi dari kelurahan yang diketahui oleh kecamatan domisili koperasi itu berada

 pas foto pengurus koperasi.

g. Pertanggungjawaban Kuasa Pendiri Koperasi

Selama permintaan pengesahan akta pendiri koperasi masih dalam penyelesaian, kuasa pendiri dapat melakukan kegiatan usaha atau tindakan hukum untuk kepentingan calon anggota atau calon koperasi. Setelah akta pendirian koperasi disahkan maka pendiri harus segera mengadakan rapat anggota, baik rapat anggota biasa maupun rapat anggota tahunan (RAT) untuk memutuskan menerima atau menolak tanggung jawab kuasa pendiri atas kegiatan usaha atau tindakan hukum yang telah dilaksanakan.

Apabila rapat anggota menerima maka kegiatan usaha atau tindakan hukum yang telah dilaksanakan kuasa pendiri menjadi beban atau keuntungan koperasi. Jika ditolak maka segala akibat yang timbul dari kegiatan usaha atau tindakan hukum tersebut menjadi tanggung jawab pribadi kuasa pendiri.

(24)

Dalam perjalanannya, organisasi yang dibentuk dapat mengembangkan jaringan dengan cara masuk ke dalam keanggotaan Organisasi Gerakan Koperasi. Seperti :

 Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) untuk tingkat pusat,

 Dekopinwil untuk tingkat provinsi dan DEKOPINDA untuk tingkat kabupaten atau kota,

 Badan Komunikasi Pemuda Koperasi (BKPK), Asbikom Jabar (Asosiasi Bisnis Koperasi Mahasiswa Jawa Barat), atau sekundernya seperti Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO).8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Rumah tangga konsumsi merupakan unit ekonomi yang paling kecil. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh satu atau beberapa orang yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Sebagai realisasi dari pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945 maka didirikanlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN adalah bada usaha yang modalnya sebagian besar atau seluruhnya milik pemerintah atau negara. Badan usaha milik pemerintah pusat disebut BUMN,sedangkan badan usaha yang modalnya milik pemerintah daerah disebut BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).

BUMS/perusahaan swasta adalah perusahaan yang diberikan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan ekonomi di luar perusahaan negara dan koperasi

Peranan BUMS dalam perekonomian nasional. Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 1 tentang perkoperasian, koperasi adalah Badan usaha yang beranggotaan orang seorang/badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Negara Indonesia mempunyai pandangan yang khusus tentang perekonomiannya. Hal ini termuat dalam UUD 1945, Bab XIV Pasal 33 ayat (1) yang menyebutkan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.” Menurut para ahli ekonomi, lembaga atau badan perekonomian yang paling cocok

(25)

dengan maksud Pasal 33 ayat (1) UUD 1945 adalah KOPERASI. Arti koperasi sendiri menurut UU RI Nomor 22 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

DAFTAR PUSTAKA

Arniva, Delia.1995. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Utama.

Hamid, Edy Suandi. 2005. Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press.

Krisnamukti, Bayu. 2003. Pengembangan Lembaga Ekonomi Mikro. Bogor: Pusat Studi Pembangunan IPB.

Purwanto, Bambang Tri. 2008. IPS Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

http://staff.unila.ac.id/sigit/files/2012/08/Sistem-Perekonomian-Indonesia.pdf (diakses pada hari minggu 25 Maret 2017 pukul 16:23 WIB).

http://www.damandiri.or.id/file/buku/subiaktobukukoperasibab3.pdf (diakses pada hari minggu 25 Maret 2017 pukul 15:02 WIB).

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Leusin merupakan asam amino yang paling banyak terkandung pada bahan pangan sumber protein (Walsh 2002 diacu dalam Wahyuni 2008). Lisin merupakan asam amino penyusun protein

1) Tersangka atau suspect, merupakan orang yang mungkin membeli produk barang atau jasa yang ditawarkan. Pemasar atau perusahaan seseorang disebut tersangka karena percaya

Hal ini dikarenakan alasan perusahaan melakukan pembelian kembali adalah untuk meningkatkan harga saham perusahaan yang cenderung rendah pada periode sebelum

Kebutuhan pemberian nama pada suatu warna, ternyata berlaku secara universal di seluruh dunia. Tantangan ini harus dijawab dengan baik oleh manusia di setiap negara. Warna perlu

4) Peserta didik bertanya jawab tentang berbagai kemajuan yang dicapai umat Islam pada masa Utsman bin Affan RA 5) Peserta didik bertanya jawab tentang berbagai

Upaya membangkitkan kesadaran masyarakat berawal dari upaya menghubungkan antara individu dengan struktur yang lebih besar (UKM, Dinkop). Hal ini bertujuan membantu

Secara parsial diketahui bahwa ketidakpastian lingkungan tidak secara signifikan memoderasi hubungan antara SAM Broad Scope, SAM Timeliness, SAM Aggregated dan SAM

Saya tidak mudah murung ketika mengalami kesulitan beradaptasi dengan orang Jawa.. Pikiran saya tetap fokus meskipun mendengar bahasa Jawa yang tidak saya