• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR MEMBANGUN SEMANGAT KEPELOPORAN D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEMINAR MEMBANGUN SEMANGAT KEPELOPORAN D"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR

MEMBANGUN SEMANGAT

KEPELOPORAN DAN

ENTREPRENEURSHIP PEMUDA

Pemuda Membangun Desa

Bagi :

Lulusan SMA, MA, SMK Sederajat

Se- Kabupaten Bogor

Mei 2010

Diselenggarakan oleh:

Pemuda Pelopor Kab. Bogor

Lokasi Seminar :

GEDUNG SERBAGUNA 1 KAB. BOGOR

(2)

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Angka kelulusan Tahun 2010 siswa tingkat SMA, SMK, MA dan Sederajat di Kabupaten Bogor mencapai angka 28.000 jiwa, bukan merupakan angka yang sedikit. Pertanyaannya dengan angka kelulusan dan sumber daya manusia yang besar itu mampukah kita jadikan sebagai peluang bagi dunia kerja, wirausaha dan pendidikan tinggi?, berapa jiwa yang menlanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi?, berapa jiwa yang terserap didunia kerja dan industri?, berapa jiwa yang mampu menciptakan usaha mandiri dengan berwirausaha? dan berapa jiwa yang menjadi pengangguran?. sumber daya manusia yang telah dihasilkan dengan melalui proses pembelajaran dan pendidikan yang panjang selama 9 tahun itu mempunyai harapan dan peluang yang besar akan mampu berkiprah dan berperan telah kukuh dengan berbasis industri. Struktur dunia usaha juga kuat, karena ditopang lapisan usaha menengah yang andal, yang saling menunjang dengan lapisan usaha kecil yang juga makin kukuh dan mandiri, dengan lapisan usaha besar yang basisnya makin luas. Bangsa Indonesia telah tumbuh menjadi bangsa yang modern, berpendidikan, sehat, dan dengan demikian, makin cerdas, dan tinggi produktivitasnya. Dengan kata lain bangsa Indonesia, telah menjadi bangsa yang memiliki daya saing kuat, sehingga integrasi dalam ekonomi global dan regional telah sungguh-sungguh mampu dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan. Kualitas demokrasi akan makin meningkat, sebagai hasil dari peningkatan kualitas lembaga-lembaga sosial politik serta kualitas para pelakunya. Dengan demikian, transformasi masyarakat yang terjadi berlangsung secara struktural maupun kultural.

(3)

mempunyai semangat kepeloporan, jiwa kepemimpinan dan semangat kewirausahaan dalam menggerakkan potensi dan sumber daya yang ada pada masyarakat.

Kepeloporan jelas menunjukkan sikap berdiri di muka, merintis, membuka jalan, dan memulai sesuatu, untuk diikuti, dilanjutkan, dikembangkan, dipikirkan oleh yang lain, dalam kepeloporan ada unsur menghadapi risiko, kesanggupan untuk memikul risiko.

Sedangkan semangat kewirausahaan. Dalam artian luas adalah semangat untuk menjadi agen perubahan dengan menampilkan karakteristik khas seorang wirausaha : berani mengambil risiko, pandai memanfaatkan peluang, dan sabar. Semangat ini bukan hanya milik (calon) pengusaha tetapi juga milik para professional dalam organisasi (intrapreneurship). Khusus bagi kaum muda, ini juga sangat berkaitan erat dengan mental yang dimiliki oleh mahasiswa dan aktivis muda lembaga swadaya masyarakat.

Atas dasar pemikiran tersebut, maka kami bermaksud menyelenggarakan kegiatan “SEMINAR MEMBANGUN SEMANGAT KEPELOPORAN DAN ENTREPRENEURSHIP PEMUDA” sebagai wujud peran serta dalam membangun generasi muda.

2. Maksud dan Tujuan

a. Membangun semangat kepeloporan

b. Membangun semangat dan jiwa kewirausahaan

(enterpreneurship)

c. Membangun generasi dan tim yang tangguh

d. Membangun pemuda yang disiplin

e. Mempersiapkan para pemimpin yang siap memimpin dan siap

dipimpin

B. RENCANA KEGIATAN

(4)

Peran serta dalam membangun generasi muda yang mempunyai sikap

kepeloporan dan jiwa kewirausahaan .”

2. Peserta

Peserta dari pelatihan dan seminar ini meliputi :

 Lulusan SMA, MA, SMK Sederajat se Kabupaten Bogor

3. Tempat dan waktu pelaksanaan

Hari/ Tanggal : 25 Mei 2010

Pukul : 08.00 WIB s.d Selesai

Tempat : Gedung Serbaguna 1 Kabupaten Bogor

C. ANGGARAN KEGIATAN

No Uraian Volume Satuan Jumlah

1 Sewa gedung dan sarana 3.000.000 2 Komputer dan LCD 1.000.000 3 Cendramata Narasumber 4 orang 1.000.000 4.000.000 4 Konsumsi Peserta 500 orang 25.000 12.500.000 5 Publikasi dan dokumentasi 500.000 6 Modul dan perlengkapan peserta 500 orang 15.000 7.500.000

7 Dekorasi 300.000

8 Kepanitiaan 500.000

Total Anggaran 29.300.000

Terbilang : Dua Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Ribu

(5)

Pembina : 1.

2.

Ketua Pelaksana : Gunadhi Wibhawa, SP.MM (Pemuda Pelopor tahun

2007)

Sekretaris :

Bendahara :

Seksi Acara :

Seksi Humas :

Seksi Dokumentasi :

Seksi Peralatan :

Seksi Konsumsi :

Seksi Keamanan :

E. NARA SUMBER

 Pemuda Pelopor Tingkat nasional

 Kepala Dinas Pertanian Kab. Bogor

 Kepala Dinas Pariwisata Kab. Bogor

(6)

F. SUSUNAN ACARA

6 13.00-15.00 Materi Sessi II : Membangun semangat

Demikianlah usulan kegiatan pelaksanaan Seminar Membangun Semangat Kepeloporan dan Enterpreneurship kami susun, semoga dapat menjadi pedoman terlaksananya kegiatan ini untuk mencapai tujuan yang optimal. Amien.

Bogor, 21 April 2010 Ketua Pelaksana,

(7)
(8)

Referensi

Dokumen terkait

PROGRAM Pelatihan Pertanian Masuk Kota yang diselenggarakan Dewan Kota (Dekot) dan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) se- DKI, kembali hadir di wilayah Jakarta Pusat, tepatnya

Pemberian tunjangan hari raya kepada Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan Pegawai BLU yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil mengikuti ketentuan dalam Peraturan

Dalam kerjasama Indonesia- Korea Selatan dalam mendukung program One Village One Product (ovop), Korea Selatan memberikan wadah dalam mendukung ovop di Indonesia

Sehingga terbukti bahwa Correlated- Naïve Bayes Classifier atau algoritma Naïve Bayes Classifier yang sudah dimodifikasi dengan memperhitungkan nilai korelasi setiap

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2003

Pada aplikasi ini user dapat memilih 12 kategori kepribadian, proses pengukuran dilakukan melalui tes yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan di akhir dari

‘Community Sanitation Governance’ (‘Tata Kelola Sanitasi Komunitas‘) adalah sebuah proyek penelitian bersama yang dipimpin oleh Institute for Sustainable Futures (ISF)

Sedangkan sampel bambu bagian tengah memiliki jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel bambu bagian pangkal dan tengah ini disebabkan karena bambu