• Tidak ada hasil yang ditemukan

Undangan Pembuktian dan Pltd Marlasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Undangan Pembuktian dan Pltd Marlasi"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Di era modern seperti sekarang, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang pokok bagi kehidupan. Banyak daerah-daerah terpencil di Indonesia yang belum mendapat pasokan energi listrik untuk kehidupan sehari-hari. Keterbatasan pasokan listrik ini

disebabkan penggunaan listrik yang berlebihan dalam kehidupan sehari-hari baik itu di rumah tangga, perusahaan maupun industri. Untuk menanggulangi keterbatasan pasokan listrik ini, maka banyak didirikan pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia, salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pembangkit listrik ini (PLTD) biasanya menggunakan bahan bakar minyak bumi.

Sistem penggerak yang digunakan tanpa generator. Listrik yang dihasilkan dari pembangkit ini mengalami proses siklus energi, yaitu dari bahan bakar (minyak bumi) menjadi energi magnet, kemudian baru menghasilkan energi listrik. Energi arus panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar (minyak bumi), diubah menjadi

energi mekanikal yang dapat menggerakan atau memutar generator.

Ada beberapa faktor yang dapat di jadikan pertimbangan dalam suatu siklus energi, seperti halnya jenis sumber energi yang akan dipakai dalam

proses pembakaran, dan juga jenis mesin yang akan digunakan pa da proses ini, apakah itu boiler uap atau motor diesel.

1.2.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan didapat dari latar belakang masalah antara lain adalah :

 Apa yang dimaksud dengan PLTD ?

 Apa saja jenis-jenis mesin diesel pada PLTD ?

 Apa saja komponen atau perlengkapan dan fungsinya ?

 Bagaimana cara kerja PLTD ?

 Apa kelebihan dan kekurangan PLTD ?

1.3.

Tujuan Makalah

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

 Mahasiswa mengerti apa yang dimaksud dengan PLTD

 Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis mesin PLTD

 Mahasiswa mengerti komponen-komponen yang ada pada PLTD

beserta fungsinya

 Mahasiswa mengerti dan memahami prosedur kerja PLTD

(2)

1.4.

Manfaat Makalah

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1) Manfaat Teoritis :

Makalah ini di harapkan mampu memberikan

sumbangan teoritis terkait Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) pada mahasiswa maupun khalayak umum yang berkecimpung dalam bidang listrik

khususnya pada konsentrasi Listrik Tenaga agar lebih memahami Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). 2) Manfaat Praktis

 Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan PLTD dan

mampu mengoperasikan Mesin diesel

 Mahasiswa dapat mengetahui siklus usaha/kerja

mesin diesel dalam pengoperasiannya pada PLTD

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Prime Mover). Prime mover merupakan alat yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator.

PLTD merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri dari suatu unit pembangkit (SPD) dan sarana pembangkitan. Mesin Diesel adalah penggerak utama untuk mendapatkan energi listrik yang kemudian dikeluarkan oleh Generator . Pada mesin Diesel Energi

Bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan proses

pembakaran di dalam mesin itu sendiri. Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam pemakaian untuk angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan menengah bahkan sampai daya besar sudah ada yang

menggunakannya.

(3)

kerja, membentuk sistem untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar minyak menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya dan

seterusnya tenaga mekanis tersebut diubah oleh generator menjadi tenaga listrik.

PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai puluhan MW. Jika perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW, penyediaan listrik yang menggunakan PLTD tidak lagi ekonomis sehingga harus di bangun pusat listrik lain. Untuk melayani beban PLTD dengan kapasitas di atas 100 MW akan tidak ekonomis karena unitnya menjadi banyak, mengingat unit PLTD yang terbesar di pasaran sekitar 12,5 MW.

Unit-unit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempunyai putaran (untuk frekuensi 50 Hertz) dari 300 putaran per menit sampai dengan 1.500 putaran per menit (ppm). Dengan memperhatikan buku petunjuk pabrik, mesin-mesin yang mempunyai nilai ppm rendah, sampai dengan 500 ppm, dapat menggunakan bahan bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil (IDO) dan kualitas No. 3 yaitu Marine Fuel Oil (MFO).

Jika memakai MFO harus di panaskan terlebih dahulu agar tercapai viskositas yang cukup rendah. Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu pemanansan terlebih dahulu.

2.1.1. Macam-macam Bahan Bakar PLTD

2.1.1.1. Solar

Bahan bakar solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi mentah bahan bakar ini berwarna kuning coklat yang jernih.

Rentang rantai karbon : C21 sampai C30Trayek didih : 105 sampai 135°C

Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar industri.

2.1.1.2. High Speed Diesel (HSD)

Merupakan BBM jenis solar yang memiliki angka performa cetane number 45, jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis kendaraan bermotor transportasi dan mesin industri

2.1.1.3. Marine Fuel Oil (MFO)

Minyak Bakar bukan merupakan produk hasil destilasi tetapi hasil dari jenis residu yang berwarna hitam. Minyak jenis ini memiliki tingkat kekentalan yang tinggi. Pemakaian BBM jenis ini umumnya untuk pembakaran langsung pada industri besar dan beberapa penggunaan yang dari segi ekonomi lebih murah dengan

penggunaan minyak bakar.

(4)

Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam yang berbentuk cair pada temperatur rendah. Biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor industri. Oleh karena itulah, diesel oil disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF)

2.2. Kegunaan dan Faktor-faktor Pertimbangan

Pemilihan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama di daerah-daerah yang terpencil atau untuk listrik pedesaan dan bisa juga digunakan untuk memasok kebutuhan listrik di suatu pabrik atau industri.

PLTD cocok untuk lokasi dimana pengeluaran bahan bakar rendah, persediaan air terbatas, minyak sangat murah dibandingkan dengan batubara dan semua beban besarnya adalah seperti yang dapat ditagani oleh mesin pembangkit dalam kapasitas kecil, serta dapat berfungsi dalam waktu yang singkat.

Kegunaan utama PLTD adalah penyedia daya listrik yang dapat berfungsi untuk :

- Pusat pembangkitan

- Cadangan (Stand by plant)

- Beban puncak

- Cadangan untuk keadaan darurat (emergency)

Faktor-faktor yang merupakan pertimbangan piihan sesuai untuk PLTD antara lain :

- Jarak dari beban dekat

- Persediaan areal tanah dan air

- Pondasi

- Pengangkutan bahan bakar

- Kebisingan dan kesulitan lingkungan

(5)

Mesin diesel 2 langkah adalah mesin yang setiap

langkahnya terjadi satu kali langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil ledakan/pembakaran. Secara teoritis mesin 2 Langkah dengan dimensi dan jumlah putaran per detik yang sama seperti pada mesin 4 langkah, maka mesin 2 langkah ini akan

menghasilkan daya 2 kali lebih besar. Namun dalam praktik, angka 2 kali lebih besar untuk daya yang di dapat pada mesin diesel 2 langkah tidak tercapai (hanya sekitar 1,8 kali). Hal ini disebabkan karena pembilasan ruang bakar silinder mesin diesel 2 langkah tidak sebersih pada mesin diesel 4 langkah sehingga proses pembakarannya tidak sempurna seperti pada mesin diesel 4 langkah. Maka efsiensi mesin 2 langkah ini tidak sebaik efsiensi pada mesin diesel 4 langkah.Pada pemakaian bensinnya pun lebih boraos dibanding mesin diesel 4 langkah. Mesin 2 langkah ini biasanya lebih cocok digunakan pada keperluan yang memerlukan penghematan ruangan, seperti pada lokomotif kereta api atau pada kapal laut.

Adapun Cara kerja dari mesin diesel 2 langkah ini adalah sebagai berikut :

1. Langkah 1A Charging

Pada permulaan gerakan, piston akan bergerak keatas sedangkan P dan E dalam keadaan terbuka. Udara bertekanan dari karter akan masuk ke silinder dan meniup sisa gas pembakaran melalui E.

Gambar 1.1

2. Langkah 1B Compression

(6)

dimampatkan. Kemudian bahan bakar disemprotkan dan akan terjadi ledakan.

Gambar 1.2

3. Langkah 2A Combustion

Piston akan bergerak ke bawah dengan dorongan gas yang diledakkan

Gambar 1.3

4. Langkah 2B Exhaust

Pada bagian akhir gerakan, piston akan bergerak ke bawah dimana E sudah terbuka sehingga gas hasil pembakaran mulai keluar karena efek dari aktiftas pemompaan.

Gambar 1.4

2.3.2. Mesin Diesel 4 Langkah

Mesin diesel 4 langkah merupakan mesin yang setiap 4 langkah terjadi satu kali langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil pembakaran/ledakan. Atau dengan kata lain prinsip kerja mesin diesel 4 langkah adalah proses kerja mesin untuk menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak 4 kali. Gerakan torak yang menghasilkan kerja atau usaha

berlangsung secara berurutan dan terus menerus maka kegiatan untu menghasilkan kerja/usaha tersebut disebut siklus. Proses pembakaran pada mesin diesel 4 langkah lebih sempurna

daripada mesin 2 langkah, karena pada proses pembilasan ruang bakar di silinder mesinnya bersih. Pada mesin diesel 4 langkah pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dan masalah ruangan pun tidak menjadi soal.

Cara kerja mesin diesel 4 langkah adalah sebagai berikut:

1. Langkah Isap

(7)

Saat piston bergerak ke bawah katup isap terbuka yang menyebabkan ruang didalam silinder menjadi vakum, sehingga udara murni langsung masuk ke ruang silinder melalui flter udara.

Gambar 2.1 2. Langkah Kompresi

Pada langkah ini piston bergerak dari TMB menuju TMA dan kedua katup tertutup.Karena udara yang berada di dalam silinder didesak terus oleh piston, menyebabkan terjadi kenaikan tekanan dan temperatur, sehingga udara di dalam

silinder menjadi sangat panas.Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar di semprotkan ke ruang bakar oleh injector yang berbentuk kabut.

Gambar 2.2

3. Langkah Usaha

Pada langkah ini kedua katup masih tertutup, akibat semprotan bahan bakar di ruang bakar akan menyebabkan terjadi ledakan pembakaran yang akan meningkatkan suhu dan tekanan di ruang bakar. Tekanan yang Gambar 2.3

bawah yang menyebkan terjadi gaya aksial. Gaya aksial ini dirubah dan diteruskan oleh poros engkol menjadi gaya radial (putar).

4. Langkah Buang

Pada langkah ini, gaya yang masih terjadi di fywhell akan menaikkan kembali piston dari TMB ke TMA, bersamaan itu juga katup buang terbuka sehingga udara sisa pembakaran akan di dorong keluar dari ruang silinder menuju exhaust

manifold. Begitu seterusnya sehingga terjadi siklus pergerakan piston yang tidak

berhenti. Siklus ini tidak akan berhenti selama faktor yang mendukung siklus tersebut tidak ada yang terputus.

(8)

2.4. Jenis-jenis Mesin Injeksi Pada Mesin Diesel

Electronic Petrol Injection (EPI) atau juga disebut Eletronic Fuel Injection (EFI) adalah teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang saat ini pada mesin bensin menggantikan karburator. Umumnya system EPI/EFI terbagi atas 2 jenis yaitu berdasarkan jumlah injectornya dan berdasarkan penempatan injectornya.

2.4.1. Berdasarkan jumlah injectornya mesin EPI atau EFI terdiri dari:

A. Single Point Injection (SPI)

Single Point Injection (SPI) atau biasa disebut Throttle Body Injection (TBI) atau Central Fuel Injection System: yaitu

hanya menggunakan satu Fuel Injector untuk beberapa Cylinder. Injektornya dipasang sebelum saluran isap yaitu di atas katup

throttle.Prinsip

kerjanya satu injektor memasok bensin untuk keperluan beberapa silinder sekaligus.

Gambar 3.1

B. Multi Point Fuel Injection (MPI).

Multi Point Fuel Injection (MPI) disebut juga port fuel injection (PFI), menempatkan injektor di atas lubang isap

(intake port). Setiap silinder memiliki satu injektor. Jadi, bila mesin terdiri dari 4 silinder berarti ada 4 injektor yang menyuplai bensin. Konstruksi multi point fuel injection dapat dilihat pada gambar dibawah ini .

Gambar 3.2

Teknologi injeksi MPI memiliki kelebihan dibandingkan dengan SPI antara lain :

(9)

2. Respons terhadap perubahan posisi throttle pun lebih cepat.

3. Lebih akurat dalam mengatur jumlah bahan bakar yang

diinjeksikan sesuai dengan kondisi operasi. C. Gasoline Direct injection (GDI)

GDI yaitu Injector berada di dalam ruang bakar, sehingga bensin disemprotkan langsung ke ruang bakar tanpa harus melalui Intake Valve. Teknologi ini masih mahal, karena material Fuel Injector Nozzle harus tahan pada suhu tinggi di ruang bakar. Untuk lebih memperjelas posisi dari ketiga jenis posisi

penempatan injektor, seperti gambar disamping

Gambar 3.3

2.4.2. Berdasarkan Penyalaan Bahan Bakar

A. Indirect Injection

Yaitu system penyemprotan bahan bakar ke intake manifold seperti yang digunakan pada system penginjeksian mesin bensin, bensin disemprotkan tidak langsung ke dalam ruang bakar.

Gambar 3.4

B. Direct Injection

Yaitu system penyemprotan bahan bakar langsung ke dalam ruang bakar.Injectornya

berada di dalam ruang bakar, sehingga bensin

(10)

melalui Intake Valve. Teknologi ini masih mahal, karena material Fuel Injector Nozzle harus tahan pada suhu tinggi di ruang bakar.

Gambar 3.5

2.5. Komponen Perlengkapan PLTD Dan Fungsinya

Bagian-bagian utama PLTD adalah Kepala silinder (cylinder

head), Blok mesin (engine block), Karter (carter/oil pan), dan

generator. Mesin diesel berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.

Adapun bagian-bagian mesin pada PLTD secara garis besar adalah sebagai berikut :

2.5.1. Cylinder head (kepala silinder) Fungsi :

1. Penutup Silinder

2. Menempatkan Rocker Arm

3. Menempatkan Valve Starting ( Katup Start )

4. Tempat Saluran Udara Masuk dan Gas Gambar 4.1 Buang. 5. Menempatkan Injector

6. Menempatkan Katub

A. Komponen yang terdapat pada kepala silinder 1. Injector ( Pengabut ) :

Gambar 4.2

Fungsi :Mengabutkan bahan bakar/ menyemburkan bahan bakar.

2. Rocker Arm ( Pelatuk )

Fungsi : Untuk

(11)

Gambar 4.3

3. Valve ( Katup )

Gambar 4.4

Fungsi :

 Menutup dan membuka saluran udara masuk dan

saluran gas buang.

 Kontruksi Katup :

Sudut Bidang Kontak : 300 dan 450 .

 Tanpa Rotator dan dengan Rotator.

4. Starting Valve

Fungsi : Membuka dan menutup saluran udara start mesin.

2.5.2. Piston dan Connecting Rod 1. Piston ( Torak )

Gambar 4.5

Fungsi :

 Merapatkan Ruang Bakar

 Menerima Tekanan Pembakaran

 Menyerap Panas Hasil Pembakaran

 Meneruskan Tekanan Hasil Pembakaran

 Meneruskan Panas pembakaran ke liner

2. Piston Ring ( Ring Torak )

Gambar 4.6

Fungsi :

 Merapatkan

torak dan liner

 Memindahkan panas torak ke liner

 Mencegah kebocoran tekanan diatas torak

(12)

Gambar 4.7

Fungsi : Pena penghubung batang torak dengan torak 4. Connecting Rod ( Batang Torak )

Gambar 4.8

Fungsi :

 Meneruskan tekanan torak keporos engkol.

 Meneruskan putaran poros engkol ke torak.

2.5.3. Cylinder Liner & Engine Block A. ( Silinder & Rangka Mesin )

1. Cylinder Liner ( Silinder )

Gambar 4.9

Fungsi :

 Tempat terjadinya pembakaran

 Tempat pergerakkan torak

 Penghantar panas hasil pembakaran

2. Liner ( Silinder )

Liner basah( wet type) :

Pada silinder blok tipe ini letak water jacket berhubungan langsung dengan liner. Water jacket adalah ruang pada blok yang berisi air pendingin dari radiator. Hal ini membuat liner pada silinder blok tidak cepat panas. Sementara liner itu sendiri adalah sebuah tabung tempat piston melakukan gerakan naik turun.

 Liner bersinggungan langsung dengan air pendingin

mesin.

 Antara liner dengan mesin menggunakan penyekat

karet.

 Tingkat korosi liner lebih tinggi Liner kering (dry tipe) :

Pada silinder blok tipe ini letak water jacket tidak

berhubungan langsung dengan liner . Hal ini membuat liner cepat panas pada saat mesin hidup.

 Liner tidak bersinggungan langsung dengan air

pendingin mesin

 Pemasangan liner lebih sulit

(13)

3. Engine Block ( Blok Mesin ) Fungsi :

 Tempat kedudukan liner dan poros engkol

 Tempat komponen disatukan

 Rangka Utama Mesin

Gambar 4.10

4. Frame ( Rangka ) Fungsi :

Rangka mesin adalah badan induk untuk mendukung semua bagian-bagian mesin yang harus dapat menahan lendutan atau lengkungan akibat berat beban komponen mesin.

2.5.4. Crank Shaft Dan Cam Shaft A. Crank Shaft ( Poros Engkol )

Gambar 4.11

Fungsi :

 Merubah gerak lurus menjadi gerak bolak-balik atau

sebaliknya.

 Tempat bertumpunya batang torak.

B. Cam Shaft ( Poros Bubungan )

Gambar 4.12

Fungsi :

 Merubah gerak putar menjadi gerak lurus

 Mengatur dan buka tutup katup

 Penggerak pompa pengabutan bahan bakar.

(14)

Gambar 4.13

Fungsi :

 Pelapis gerakan logam keras dengan logam keras

 Memudahkan pemeliharaan komponen mesin yang bergerak

 Memperkecil biaya pemeliharaan komponen mesin yang

bergerak

 Mencegah komponen utamma yang bergesekan cepat rusak

2.5.6. Transmision Gear ( Roda Gigi Pengatur ) Fungsi :

 Mengatur pergerakan membuka dan menutup katub.

 Mengatur pergerakan pompa injeksi bahan bakar

 Mengatur penyesuaian pergerakan langkah torak dengan

pompa injeksi bahan, pergerakan membuka dan menutup katub

 Menghubungkan putaran poros engkol dengan komponen

yang memerlukan gerak putar

Gambar 4.14

2.5.7. Bed Plate ( Lantai Mesin )

Fungsi :

Sebagai penyangga utama seluruh bagian mesin dan generator untuk memudahkan penempatan mesin dan generator.

Gambar 4.15

2.5.8. Peralatan Tambahan

(Alat Bantu) Pada Instalasi Mesin Diesel (PLTD)

(15)

2. Pompa injeksi (injection pump) untuk memberikan tekanan pada solar yang akan diinjeksikan/disemprotkan oleh nozel. 3. Turbocharger untuk menaikkan daya mesin dengan

meniupkan udara ke dalam silinder dan mengeluarkan udara/ gas buang ke cerobong buang.

4. Governor untuk mengatur putaran motor dengan cara mengatur volume bahan bakar yang disemprotkan. 5. Saringan (flter) :

a. Membersihkan oil dari kotoran-kotoran berupa karbon dan serbuk-serbuk lagom yaitu terjadi pada glacier. Dimana

glacier ini berfungsi untuk membersihkan oli dari serbuk-serbuk logam yang tercampur pada oil.

b. Memisahkan air yang terbawa dalam aliran oil yaitu terjadi pada purifier. Dimana purifier ini berfungsi untuk

memisahkan oil dan air yang tercampur.

2.6. Komponen-komponen Penting Mesin PLTD

1. Mesin / motor

Merupakan komponen dasar dari mesin yang memperkuat daya. Mesin tersebut dirangkai dikopel langsung dengan generator. 2. Sistem Bahan Bakar (Fuel System)

Termasuk tangki bahan bakar, pompa pemindah bahan bakar,

saringan alat pemanas dan sambungan pipa kerja. Pompa pemindah bahn bakar membutuhkan pemindahan bahan bakar dari ujung perantara ke tangki penyimpan dan dari tangki penyimpan ke mesin. Saringan membutuhkan jaminan kebersihan bahan bakar. Alat pemanas untuk minyak diperlukan untuk lokasi yang

mempunyai temperature yang dingin yang menganggu aliran fuida. 3. Sistem Udara Masuk

Termasuk saringan udara, saluran pompa kompresor (bagian integral dari mesin). Kegunaan saringan udara adalah untuk

membersihkan debu dari udara yang disuplai ke mesin, juga semua ini dapat menimbulkan kenaikan daya keluaran.

4. Sistem Pembuangan Gas

Termasuk peredam dan penyambungan saluran. Temperatur pembuangan gas panasnya cukup tinggi, gas ini merupakan pemanas minyak atau persediaan udara pada mesin. Peredam mengurangi kegaduhan suara.

5. Sistem Pendinginan (Cooler System)

Termasuk pompa-pompa pendingin, menara pendingin, perawatan air atau mesin penyaring dan sambungan pipa kerja. Kegunaan system pendinginan adalah untuk meningkatkan panas dari mesin silinder yang menyimpan temperature sislinder dalam tempat yang aman. Pompa mengedarkan air melewati silinder dan kepala

(16)

radiator, pendingin uap, menara pendingin, penyemprot dan sebagainya.

6. Sistem Pelumasan (lube oil system)

Termasuk pompa minyak pelumas, tangki minyak, penyaring,

pendingin, alat pembersih dan sambungan pipa kerja. Fungsi sistem pelumasan yaitu untuk mengurangi pergeseran dari bagian yang bergerak dan mengurangi pemakaian dan sobekan bagian-bagian mesin.

7. Sistem Penggerak Mula

Termasuk aki, tangki hampa udara, starter sendiri dan sebagainya. Fungsi sistem penggerak mula adalah menjalankan mesin. Sistem ini memungkinkan mesin pada awalnya berputar dan berjalan sampai terjadi pembakaran dan unit meninggalkannya untuk memperoleh daya.

2.7. Cara Kerja PLTD

(17)

1. Tangki penyimpanan bahan bakar. 7. Penyaring gas pembuangan

2. Penyaring bahan bakar 8. Tempat pembuangan

gas.

3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara 9. Generator

4. Pengabut 10. Trafo

5. Mesin diesel. 11. Saluran

transmisi

6. Turbo charger.

Prinsip Kerja

 Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan

kedalam tanki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan didalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar

minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke

Pengabut (nozzel), disini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari dari daily tank dipompakan ke

convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.

 Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan kedalam tangki

udara start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Didalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.

 Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan

kedalam ruang bakar (combustion chamber).

 Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk

BBM) kemudian diinjeksikan kedalam ruang bakar (combustion

chamber)

 Didalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses

kerjanya berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 – 50 atm), sehingga

temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan enyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

 Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang

kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol

(18)

rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

 Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros

rotor generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya geral listrik (ggl).

 Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya

menggunakan trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan

sampai kebeban.Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.

 Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan dikirim

kebeban. Disisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

2.8. Keunggulan dan Kekurangan PLTD

2.8.1. Keunggulan PLTD

- Sistem bahan bakar sederhana.

- Bisa ditempatkan dekat dengan pusat beban.

- Bisa distart dengan mudah dan cepat dan dibebani dalam

waktu singkat.

- Tidak memerlukan air pendingin yang banyak.

- Dimensi PLTD lebih kecil dibanding PLTU untuk kapasitas yang

sama.

- Cara pengoprasian mudah dan memerlukan operator yang

sedikit.

- Effisiensi termal PLTD lebih besar dibanding PLTU untuk

kapasitas yang sama

- Dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih

tersediannya bahan bakar.

- Dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya

PLTA.

- Investasi awal pembangunan PLTD relatif murah dibanding

pembangkit listrik lain.

2.8.2. Kekurangan PLTD

- Ongkos bahan bakarnya (solar) tergolong mahal dan

bergantung dengan perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

- Menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran

bahan bakar konvensional yang kadang kurang sempurna.

(19)

- Sistem operasi tidak efsien bahkan tergolong boros pada kondisi beban rendah.

- Biaya pelumas tinggi.

- Tidak bisa dibebani overload pada waktu yang panjang.

- Kapasitas PLTD kecil.

BAB III

PEMBAHASAN HASIL

3.1. Pembahasan dan teori penulis

(20)

PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai dengan puluhan MW. Jika perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW, penyediaan listrik yang menggunakan PLTD tidak lagi ekonomis sehingga harus di bangun pusat listrik lain. Unit PLTD yang terbesar di pasaran adalah 12,5 MW. Unit-unit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempunyai putaran (untuk frekuensi 50 Hertz) dari 300 putaran per menit sampai dengan 1.500 putaran per menit (ppm). Mesin-mesin yang mempunyai nilai ppm rendah, sampai dengan 500 ppm, dapat menggunakan bahan bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil (IDO) dan kualitas No. 3 yaitu Marine Fuel Oil (MFO). Jika memakai MFO harus di panaskan terlebih dahulu agar tercapai viskositas yang cukup rendah. Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu pemanansan terlebih dahulu. Mesin diesel dengan ppm di atas 500 ppm harus menggunakan BBM kualitas No. 1 yaitu High Speed Oil (HSO).

Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) umumnya terdapat 2 jenis mesin diesel yang di gunakan yaitu mesin 2 langkah dan mesin 4 langkah. Namun pada kenyataannya pada PLTD mesin yang di gunakan adalah mesin 4 langkah, karena pada proses kerja mesin ini untuk menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak 4 kali. Pada mesin 4 langkah pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dan masalah ruangan pun tidak menjadi soal, proses pembakaran pun lebih sempurna di banding dengan mesin diesel 2 langkah.

Bagian-bagian utama PLTD adalah Kepala silinder (cylinder

head), Blok mesin (engine block), Karter (carter/oil pan), dan

generator. Mesin diesel berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator. Adapun peralatan

tambahan pada instalasi mesin diesel adalah Camshaft, Pompa injeksi,

Turbocharger, Governor, Saringan (flter).

Komponen-komponen penting mesin yang ada di PLTD

diantaranya adalah mesin motor, sistem bahan bakar, sistem udara masuk, sistem pembuangan gas, sistem pendingin, sistem pelumasan, sistem penggerak mula. Ketujuh komponen ini harus selalu ada dan tidak boleh kurang satupun pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Secara umum proses kerja dari PLTD adalah pertama pada saat mesin di starter, dinamo starter akan menyalakan mesin. Solar

mengalir ke mesin. Mesin juga menghisap oksigen untuk melakukan pembakaran. Solar dan oksigen masuk ke engine block.

Di dalam engine block terdapat piston atau silinder. piston ini berada di dalam engine block dan terdapat sebuah ruangan berbenttuk tabung di dalam engine block sebagai tempat piston ini bekerja. Di dalam ruangan ini terdapat 2 valve atau katup untuk membuka dan menutup. Cara kerja mesin diesel ini terdapat 4 tahap yaitu intake, pencampuran, peledakan, dan exhaust.

(21)

satunya membuka dan masuk ke tahap pembuangan atau exhaust. Kejadian ini terjadi berulang kali secara cepat. Prinsipnya seperti cara kerja mesin mobil.

Di bawah piston dipasang pipa panjang yang disebut crankshaft. Jika piston bergerak maka crankshaft juga bergerak. Kemudian

crankshaft ini disambungkan ke generator. Di dalam generator tedapat magnet. Disekeliling magnet terdapat kumparan. Pada saat pipa

ini bergerak, magnet ikut berputar dan bergesekan dengan kumparan. Gesekan antara magnet dan kumparan membuat terjadinya energi listrik. Listrik ini kemudian disambung ke trafo trafo untuk penyaluran energi ke rumah-rumah.

3.2. Interpretasi

Dari hasil pembahasan di atas penulis memahami bahwa PLTD sendiri mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti halnya pada pembangkit-pembangkit lain. Kelebihannya antara lain dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih

tersediannya bahan bakar, dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA, investasi awal pembangunan PLTD relatif murah dibanding pembangkit listrik lain.

Sedangkan kekurangannya adalah Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan bergantung dengan perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar konvensional yang kadang kurang sempurna, memerlukan pemeliharaan rutin, sistem operasi tidak efsien bahkan tergolong boros pada kondisi beban rendah.

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

(22)

1. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover)

2. PLTD bekerja menggunakan Mesin Diesel sebagai Prime

Movernya yang menghasilkan energi mekanik yang kemudian diubah oleh generator menjadi energi listrik.

3. Komponen Utama PLTD adalah Generator dan Mesin Diesel sebagai prime mover. Sedangkan peralatan/ perlengkapan yang dibutuhkan pada PLTD adalah:

Tangki penyimpanan bahan baker.

Penyaring bahan bakar.

 Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar

yang disaring

Pengabut.

 Mesin diesel.

 Turbo charger.

Penyaring gas pembuangan.

Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).

Generator. Trafo

Saluran transmisi

4. PLTD memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut : Keunggulan:

1. Plan lay out sederhana.

2. Sistem bahan bakar sederhana.

3. Bisa ditempatkan dekat dengan pusat beban.

4. Bisa distart dengan mudah dan cepat dan dibebani dalam waktu

singkat.

5. Tidak ada stand-by losses.

6. Tidak memerlukan air pendingin yang banyak.

7. Dimensi PLTD lebih kecil dibanding PLTU untuk kapasitas yang

sama.

8. Cara pengoprasian mudah dan memerlukan operator yang

sedikit.

9. Effisiensi termal PLTD lebih besar dibanding PLTU untuk

kapasitas yang sama. Kelemahan:

1. Harga bahan bakar mahal (BBG dan BBM). 2. Biaya pelumas tinggi.

3. Tidak bisa dibebani overload pada waktu yang panjang. Kapasitas PLTD kecil.

4.2. Implikasi

(23)

harus di lakukan agar kelangsungan operasi pembangkit listrik tenaga diesel berjalan.

4.3. Saran

Pada penggunaan PLTD alangkah baiknya menggunakan bahan bakar dari gas atau menggunakan biogas karena ramah lingkungan dan dari segi pembakarannya lebih sempurna. Di sisi lain karena pasokan BBM dari tahun ke tahun semakin

berkurang. Selain dari penggunaan biogas, model yang dipakai juga harus yang memiliki keuntungan murah secara ekonomis

yaitu dengan menggunakan model Combustion Air Gas

Integration. Model ini bekerja dengan mencampur udara-bahan bakar gas sebelum memasuki saluran isap atau sebelum

memasuki kompresor-turbocharger apabila mesin diesel yang digunakan adalah Turbocharged system. Model ini tergolong model yang murah karena tidak menggunakan injector maupun pompa bertekanan tinggi, tidak membutuhkan model yang rumit sehingga apabila suplai gas habis atau tersendat system akan langsung bekerja dengan 100% bahan bakar diesel.

DAFTAR PUSTAKA

(24)

Ir. Djiteng Marsudi, 2005, Pembangkitan Energi Listrik, Jakarta: Erlangga Ir. Sulasno, 1990, Pusat Pembangkit Tenaga Listrik, Semarang: Satya Wacana

DR. Parsa I Made, M.Pd., 2012, Teknik Pembangkit Energi Listrik, kupang, Bahan Ajar http://irhamninuhardindm.blogspot.com/2011/11/pembangkit-listrik-tenaga-diesel.html http://elektrojiwaku.blogspot.com/2011/04/pembangkit-listrik-tenaga-diesel-pltd.html http://carapedia.com/kerja_diesel_info2560.html

http://eki.blog.ittelkom.ac.id/blog/2011/10/12/821/

Referensi

Dokumen terkait

PEDAGOGIA is advantages because It explain about what students problem when they learning English especially students who comes from non English Department but I

1) Bapak Ir. Munawar, MMSI., M.Com selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer. Joko Dewanto, MM selaku Ketua Jurusan Fakultas Ilmu Komputer. 3) Bapak Ahmad Nurul Fajar ST., MT selaku

Dari jumlah angkatan kerja keadaan Agustus 2015 di Kalimantan Timur, proporsi yang bekerja terbesar adalah tamatan SLTA sebanyak 566,4 ribu orang (39,78 persen), dan

Untuk memulai suatu diagram aliran data, kita harus merangkum narasi sistem organisasi menjadi sebuah daftar dengan empat kategori yang terdiri dari entitas eksternal,

In conclusions, superficial surgical site infection after posterior approach for spine surgery treated by hybrid mattress suture has less incidence compared to simple interrupted

Pada motor tanpa kertas isolasi fasa atau penguatan isolasi lainnya yang sesuai untuk pengoperasian dengan catu tegangan (seperti konverter fre- kuensi), cocok dengan LC filter

Sistem filing abjad adalah sistem penerimaan, penyusunan, penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan, dan penemuan kembali surat/warkat dengan mengunakan petunjuk abjad. Surat/warkat

Teknis dalam menulis cerita pendek adalah seni, keterampilan menyajikan cerita. Ketangkasan menulis, menyusun cerita yang menarik harus dimiliki pengarang. Cerita