• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEKERABATAN FILOGENETIK INTERSPESIFIK ANGGOTA GENUS Stevia BerdaSarkan Gen MaturaSe k (matk) Phylogenetic of Stevia based on Maturase K (matK) gene

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN KEKERABATAN FILOGENETIK INTERSPESIFIK ANGGOTA GENUS Stevia BerdaSarkan Gen MaturaSe k (matk) Phylogenetic of Stevia based on Maturase K (matK) gene"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Phylogenetic of Stevia based on Maturase K (matK) gene

Dyah Subositi, Harto Widodo

Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Badan Litbangkes, Kemenkes RI

Jl. Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah

ABSTRAK

Genus Stevia mempunyai anggota lebih dari 150 spesies, Stevia rebaudiana merupakan spesies yang banyak diteliti karena menghasilkan senyawa glikosida. Senyawa glikosida yang dihasilkan yaitu stevioside yang mempunyai rasa manis 300 kali manis gula dan dimanfaatkan sebagai pemanis alami non kalori. Penelitian mengenai Stevia telah banyak dilakukan akan tetapi penelitian mengenai hubungan kemiripan dan kekerabatan anggota genus Stevia belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan interspesifik Stevia berdasarkan gen Maturase K (MatK). Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penelusuran sekuens nukleotida 20 spesies Stevia di genbank atau situs NCBI (National Center for Biotechnology Information). Data Sequence gen matK yang diperoleh dipreparasi dengan Program File Editor (PFE) dan kemudian di-align serta menyusun hubungan kekerabatan dengan menggunakan program CLUSTALX dan PHYLIP. Visualisasi pohon filogeni dengan menggunakan program TREEVIEW, sedangkan similaritas antar anggota genus Stevia dapat diketahui dengan menggunakan program PHYDIT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genus Stevia berkelompok membentuk 3 klaster besar dan beberapa spesies Stevia mempunyai kemiripan sekuens nukleotida gen matK 100%.

Kata kunci: stevia, Stevia rebaudiana, filogenetik, gen maturase K

ABSTRACT

The genus of Stevia have more than 150 species and Stevia rebaudiana becomes the most conducted research object due to its glicoside content. Stevioside is the glicoside compound which posses 300 times sweeter than sugar but has no calories. There have been many research conducted on Stevia, however research about the similarity

relation and phylogenetic of the genus member of stevia is lack. This research aims to revail the interspecific

phylogenetic of stevia based on gene Maturase K (MatK). The data sampling in this research was taken by tracing the nucleotide sequences of 20 species of stevia in the gene bank or NCBI site (National Center for Biotechnology Information). The sequence data of gene matK obtained were preparated by Program File Editor (PFE) then aligned and arranged the kinship relation using program called CLUSTALX dan PHYLIP. The visualisation of phylogenic tree using TREEVIEW program, whereas the similariry between the genus member of stevia can be obtained using PHYDIT program. The research result showed that the genus of Stevia grouped into 3 main clusters dan some of stevia species having nucleotide sequence similarity of gene matK 100%.

(2)

PENDAHULUAN

Genus Stevia mempunyai anggota lebih

dari 150 spesies, akan tetapi dari jumlah

tersebut hanya Stevia rebaudiana yang banyak diteliti karena menghasilkan senyawa glikosida. Senyawa glikosida yang dihasilkan yaitu

stevioside yang mempunyai rasa manis 300 kali

manis gula dan dimanfaatkan sebagai pemanis alami non kalori (Hadia et al., 2008). Penelitian

mengenai taksonomi Stevia hanya sebatas sidik

jari DNA dan profil protein antar aksesi Stevia rebaudiana yang mengarah pada similaritas

intraspesifik. Hubungan kekerabatan antar spesies (interspesifik) dari genus Stevia belum

diteliti terutama dengan menggunakan gen

maturase K (matK). Gen matK mempunyai panjang

kurang lebih 1500 pasangan basa, terletak di

antara intron kloroplas pada gen trnK (Hilu dan Liang, 1997). Gen matK mempunyai fungsi untuk

maturase (pemasakan) yaitu splicing intron

tipe II dari RNA transcripts (Simpson, 2006).

Penggunaan matK dalam sistematik mempunyai kelebihan dibandingkan dengan gen-gen lainnya

karena gen ini mempunyai sinyal filogenetik

yang tinggi. Informasi tunggal dari sequence

matK dapat menghasilkan filogeni yang kokoh

dibandingkan dari data sets kombinasi 2-11 gen

lainnya (Barthet dan Hilu, 2007). Penggunaan

gen matK efektif untuk menyusun hubungan

kekerabatan filogenetik baik intraspesifik maupun interspesifik antar tanaman berbunga

bahkan seluruh Angiospermae (Samuel et al.,

2006).

Penyusunan hubungan kekerabatan berdasar sequence gen matK tidak harus

sequencing

objek yang diteliti karena biaya yang diperlukan relatif mahal. Sequence nukleotida dapat diakses dan diunduh secara mudah, cepat dan bebas biaya di genbank yang menyimpan hasil-hasil sekuens semua organisme. Ketersediaan data

sequence tersebut dapat dimanfaatkan secara bebas oleh berbagai kalangan untuk kepentingan dan tujuan masing-masing. Data sequence dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sistematik yaitu untuk penyusunan hubungan kekerabatan yang diolah menggunakan program komputer.

Data sequence dapat digunakan sebagai karakter dan status karakter dalam penyusunan hubungan kekerabatan. Hubungan kekerabatan digambarkan dalam suatu diagram bercabang

yang disebut sebagai pohon filogenetik atau

cladogram. Garis percabangan pada pohon

filogenetik disebut sebagai lineages atau clades

yang menggambarkan garis evolusi atau nenek moyang berdasarkan kesamaan karakter

(Simpson, 2006). Tujuan dari penelitian ini adalah

menyusun hubungan kekerabatan antar spesies

(interspesifik) dari genus Stevia berdasarkan

gen maturase K (matK).

METODE PENELITIAN

Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penelusuran sequence

gen maturase K (matK) sebanyak 20 spesies

dari genus Stevia dan kerabat dekatnya yang digunakan sebagai outgroup yaitu Ageratum haustonianum dan Helianthus annus di genbank atau situs NCBI (National Center for Biotechnology Information) yaitu www.ncbi.nlm.gov.

Berikut adalah sampel spesies yang digunakan untuk menyusun hubungan

(3)

Tabel 1. Spesies dari genus Stevia dan kerabatnya yang digunakan untuk menyusun hubungan kekerabatan filogenetik

No Nama Spesies Nomor Aksesi Panjang

Nukle-otida (bp)

1 Stevia rebaudiana AB457364 1125

2 S. origanoides AB457362 1125

3 S. reticulata AB457365 1125

4 S. filodecaballoana AB457344 1125

5 S. vellutinella AB457377 1125

6 S. latifolia AB457346 1125

7 S. occidentalis AB457359 1125

8 S. seemaniiodes AB457369 1125

9 S. perfoliata AB457363 1125

10 S. lita AB457350 1125

11 S. seemanii AB457368 1125

12 S. revoluta AB457366 1125

13 S. selleriana AB457370 1125

14 S. scabrella AB457367 1125

15 S. tephrophylla AB457375 1125

16 S. tenuis AB457374 1125

17 S. veronicae AB457378 1125

18 S. selloi AB457371 1125

19 S. alternifolia AB457332 1125

20 S. hypomalaca AB457345 1125

21 Ageratum haustonianum AF151434 1174

22 Helianthus annuus AF151469 1165

Data Sequence gen matK yang diperoleh dipreparasi dengan Program File Editor (PFE) dan kemudian di-align dengan menggunakan program CLUSTALX. Hasil alignment tersebut

digunakan untuk menyusun pohon filogeni

dengan menggunakan program PHYLIP dan

visualisasi pohon filogeni dengan menggunakan

program TREEVIEW. Similaritas antar anggota genus Stevia dapat diketahui dengan menggunakan program PHYDIT.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan kekerabatan filogenetik 20

spesies dari genus Stevia berdasarkan gen

matK yang dianalisis menggunakan algoritme

Neighbour-Joining ditunjukkan oleh pohon

filogeni dalam bentuk Rectangular Cladogram

(4)

Tabel 2. Nilai Similaritas dan Perbedaan Nukleotida antar spesies dari genus Stevia dan kerabatnya berdasarkan gen matK (%)

S. perfoliat

a

S. seemaniioide

s

S.oc

cident

alis

S. orig

anoide

s

S. lit

a

S. latifolia S. h

ypomalac

a

S. filodec

aballoana

S. v

e

llutine

lla

S. r

eticulat

a

S. seemanii

S. perfoliata --- 0/1125 0/1125 1/1125 7/1125 0/1125 0/1125 1/1125 1/1125 2/1125 2/1125 42/1067 36/1067

S. seemaniioides 100 --- 0/1125 1/1125 7/1125 0/1125 0/1125 1/1125 1/1125 2/1125 2/1125 42/1067 36/1067

S. occidentalis 100 100 --- 1/1125 7/1125 0/1125 0/1125 1/1125 1/1125 2/1125 2/1125 42/1067 36/1067

S. origanoides 99.91 99.91 99.91 --- 8/1125 1/1125 1/1125 2/1125 2/1125 3/1125 3/1125 43/1067 37/1067

S. lita 99.38 99.38 99.38 99.29 --- 7/1125 7/1125 8/1125 8/1125 9/1125 9/1125 49/1067 43/1067

S. latifolia 100 100 100 99.91 99.38 --- 0/1125 1/1125 1/1125 2/1125 2/1125 42/1067 36/1067

S. hypomalaca 100 100 100 99.91 99.38 100 --- 1/1125 1/1125 2/1125 2/1125 42/1067 36/1067

S. filodecaballoana 99.91 99.91 99.91 99.82 99.29 99.91 99.91 --- 0/1125 1/1125 3/1125 43/1067 37/1067

S. vellutinella 99.91 99.91 99.91 99.82 99.29 99.91 99.91 100 --- 1/1125 3/1125 43/1067 37/1067

S. reticulata 99.82 99.82 99.82 99.73 99.2 99.82 99.82 99.91 99.91 --- 4/1125 10/1125 44/1067 38/1067

S. seemanii 99.82 99.82 99.82 99.73 99.2 99.82 99.82 99.73 99.73 99.64 --- 42/1067 36/1067

S. revoluta 99.82 99.82 99.82 99.73 99.2 99.82 99.82 99.73 99.73 99.64 99.82 42/1067 36/1067

S. alternifolia 99.82 99.82 99.82 99.73 99.2 99.82 99.82 99.73 99.73 99.64 99.82 0/1125 0/1125 0/1125 0/1125 42/1067 36/1067

S. rebaudiana 99.82 99.82 99.82 99.73 99.2 99.82 99.82 99.73 99.73 99.64 99.82 100 0/1125 0/1125 0/1125 42/1067 36/1067

S. selloi 99.82 99.82 99.82 99.73 99.2 99.82 99.82 99.73 99.73 99.64 99.82 100 100 0/1125 0/1125 42/1067 36/1067

S. veronicae 99.82 99.82 99.82 99.73 99.2 99.82 99.82 99.73 99.73 99.64 99.82 100 100 100 0/1125 42/1067 36/1067

S. tenuis 99.82 99.82 99.82 99.73 99.2 99.82 99.82 99.73 99.73 99.64 99.82 100 100 100 100 42/1067 36/1067

S. scabrella 99.91 99.91 99.91 99.82 99.29 99.91 99.91 99.82 99.82 99.73 99.91 0/1125 41/1067 35/1067

S. selleriana 99.91 99.91 99.91 99.82 99.29 99.91 99.91 99.82 99.82 99.73 99.91 100 41/1067 35/1067

S. tephrophylla 99.29 99.29 99.29 99.2 98.67 99.29 99.29 99.2 99.2 99.11 99.29 38/1067 32/1067

Ageratum

hausto-nianum 96.06 96.06 96.06 95.97 95.41 96.06 96.06 95.97 95.97 95.88 96.06 96.06 96.06 96.06 96.06 96.06 96.06 96.16 96.16 96.44 41/1165

(5)

S. filodec

0/1125 0/1125 0/1125 0/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

100 0/1125 0/1125 0/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

100 100 0/1125 0/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 2/1125 2/1125 9/1125 43/1067 37/1067

9/1125 9/1125 9/1125 9/1125 9/1125 9/1125 8/1125 8/1125 15/1125 49/1067 43/1067

100 100 100 0/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

100 100 100 100 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

S. filodecaballoana 0/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 2/1125 2/1125 9/1125 43/1067 37/1067

100 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 2/1125 2/1125 9/1125 43/1067 37/1067

4/1125 4/1125 4/1125 4/1125 4/1125 4/1125 3/1125 3/1125 10/1125 44/1067 38/1067

99.64 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

99.64 --- 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

99.64 99.82 --- 0/1125 0/1125 0/1125 0/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

99.64 99.82 100 --- 0/1125 0/1125 0/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

99.64 99.82 100 100 --- 0/1125 0/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

99.64 99.82 100 100 100 --- 0/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

99.64 99.82 100 100 100 100 --- 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

99.91 99.91 99.91 99.91 99.91 99.91 --- 0/1125 7/1125 41/1067 35/1067

99.91 99.91 99.91 99.91 99.91 99.91 100 --- 7/1125 41/1067 35/1067

98.67 99.29 99.29 99.29 99.29 99.29 99.29 99.38 99.38 --- 38/1067 32/1067

96.06 96.06 96.06 96.06 96.06 96.06 96.06 96.06 96.06 96.06 96.06 96.06 96.16 96.16 96.44 --- 41/1165

(6)
(7)

Gambar 2. Pohon Filogeni (Phylogram) berdasarkan Algoritme Neighbour-Joining (Saitou & Nei, 1987) yang menunjukkan hubungan kekerabatan 20 spesies dari genus Stevia berdasarkan gen matK

Hubungan kekerabatan antar spesies dari genus stevia dapat dikonstruksi menggunakan

sequence gen salah satunya yaitu gen maturase K (matK). Gen tersebut lebih banyak digunakan sebagai dasar penyusunan sistematik Angiospermae dibandingkan gen-gen lainnya

karena mempunyai jumlah yang lebih besar dalam hal subsitusi nukleotida, mutasi nonsynonymous

dan adanya peristiwa insersi dan delesi (indels) (Hilu et al., 2003).

Pohon filogeni pada Gambar 1. menunjukkan

(8)

yang beranggotakan 4 spesies stevia, anggota klaster II sebanyak 5 spesies stevia dan anggota klaster III sebanyak 12 spesies stevia dan

outgroup (Helianthus annuus dan Ageratum haustonianum). Hubungan kekerabatan yang paling dekat adalah Stevia rebaudiana dan S. alternifolia dan dalam outgroup itu sendiri.

Dalam penyusunan hubungan kekerabatan diperlukan adanya outgroup sebagai kontrol, pembanding atau posisi akar sebuah pohon

filogeni. Outgroup merupakan takson yang mempunyai hubungan kekerabatan yang terdekat dengan takson yang diteliti tetapi tidak termasuk

di dalam anggotanya (Simpson, 2006). Outgroup

yang digunakan dalam menyusun hubungan kekerabatan Stevia ini adalah Helianthus annuus

dan Ageratum haustonianum karena memiliki hubungan kekerabatan yang paling dekat dengan stevia. Genus stevia dan ageratum merupakan anggota Tribus (di bawah Subfamily) Eupatorieae, sedangkan Tribus Eupatorieae mempunyai hubungan kekerabatan yang terdekat dengan Helianthus yang merupakan anggota Tribus

Heliantheae. Tribus Heliantheae dan Eupatorieae merupakan anggota Subfamily Asteroideae dalam

family Asteraceae (Judd et al., 1999).

Posisi outgroup yang berada di antara taksa yang diteliti merupakan suatu penyimpangan. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena gen matK mempunyai tempo evolusi yang cepat.

Barthet dan Hilu (2007) menyatakan bahwa

kecepatan subsitusi dalam gen matK 3 kali lebih

tinggi pada level nukleotida dan 6 kali lebih tinggi

pada level asam amino bila dibandingkan dengan gen rbcL (Rubisco). Kecepatan tersebut juga

yang sama. Helianthus annuus dan Ageratum haustonianum mempunyai sifat lebih maju daripada genus Stevia, hal tersebut ditunjukkan dengan cabang horisontal yang lebih panjang (Gambar 2). Percabangan horisontal yang lebih panjang menunjukkan adanya perubahan sifat

menjadi lebih maju (Simpson, 2006).

Stevia tephrophylla mempunyai hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan outgroup

dan percabangannya lebih panjang daripada spesies Stevia lainnya (Gambar 2). Hal tersebut menunjukkan bahwa S. tephrophylla lebih maju dibandingkan dengan Stevia lainnya yang kemungkinan disebabkan adanya mutasi yang lebih tinggi pada nukleotidanya sehingga nukleotida penyusun gen matK mempunyai perbedaan yang tinggi dengan Stevia lainnya. Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa similaritas nukleotida S. tephrophylla paling rendah bila dibandingkan dengan spesies Stevia lainnya

yaitu 98,67-99,38 %.

Selain hubungan kekerabatan, similaritas dan perbedaan nukleotida gen matK antar spesies dari genus Stevia dapat ditentukan. Similaritas nukleotida di antara spesies Stevia

sangat tinggi yaitu 98,67-100%. Anggota klaster II mempunyai similaritas nukleotida 100%, hal

tersebut kemungkinan disebabkan nukleotida penyusun gen matK anggota klaster I tidak mengalami mutasi atau mengalami mutasi dengan subsitusi nukleotida yang sama. Menurut Hilu dan Liang (1997) pada level intrafamiliar perbedaan nukleotida tidak besar yaitu 1-8%. Matriks similaritas (Tabel 2) yang menunjukkan similaritas dan perbedaan nukleotida gen matK

(9)

yang terbentuk. Semakin banyak similaritas

nukleotida maka posisi pada pohon filogeni atau

hubungan kekerabatan juga dekat.

Penggunaan gen matK sebagai dasar penyusunan hubungan kekerabatan antar spesies dari genus Stevia belum bisa menghasilkan

klasifikasi yang maksimal karena posisi outgroup

masih di antara ingroup. Oleh karena itu dasar penyusunan hubungan kekerabatan Stevia juga harus dibandingkan atau ditambah dengan penanda molekuler lainnya misalnya 18S rRNA, gen rbcL (Rubisco) atau ndhF untuk menghasilkan

hubungan kekerabatan atau klasifikasi yang

kokoh. Selain itu karakter lainnya seperti sidik

jari DNA, fitokimia dan morfologi juga digunakan

untuk melihat kongruensinya.

KESIMPULAN

Hubungan kekerabatan filogenetik interspesifik anggota genus Stevia dapat diketahui

dengan menggunakan gen maturase K (matK). Genus Stevia berkelompok membentuk 3 klaster besar dan beberapa spesies Stevia mempunyai kemiripan sekuens nukleotida gen matK 100%.

Penggunaan gen matK sebagai dasar penyusunan hubungan kekerabatan antar spesies dari genus

Stevia belum bisa menghasilkan klasifikasi yang

maksimal karena posisi outgroup masih di antara

ingroup. Oleh karena itu dasar penyusunan hubungan kekerabatan Stevia juga harus dibandingkan atau ditambah dengan penanda molekuler lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Barthet M., and Hilu K. 2007. Expression of MatK:

Functional and Evolutionary Implication.

American Journal of Botany, 94(8):

1402-1412

Hadia HA., abdel-Razzak HS., and Hafez EE. 2008.

Assesment of genetic relationships among and within Cucurbita spesies using RAPD and ISSR markers. J. of Applied Sci. Research., 4 (5):515-525.

Hilu K., and Liang H. 1997. The MatK Gene: Sequence Variation and Application In Plant Systematics. American Journal of Botany,

84(6): 830-839

Hilu K., Muller K., Borsch T., Slotis DE., Soltis PS., Savolainen V., Chase MW., and Chatrou L.

2003. Angiosperm Phylogeny Based On

MatK Sequence Information. American Journal of Botany, 90(12): 1758-1776

Judd WS., Campbell CS., Kellogg EA. and Stevens PF. 1999. Plant Systematics: A Phylogenetic Approach. Sinaeur Associates, Inc. Massachusetts

Saitou N. and Nei M. 1987. The neighbor-joining method: A new method for reconstructing phylogenetic trees. Mol. Biol. Evol, 4:

406-425.

Samuel, R., Gutermann W., Stuessy TF., and

Talavera S. 2006. Molecular Phylogenetics

Reveals Leotodon (Asteraceae, Lactuceae) To Be Diphyletic. American Journal of Botany, 98(3): 1193-1205

Gambar

Tabel 1. Spesies dari genus Stevia dan kerabatnya yang digunakan untuk menyusun hubungan kekerabatan filogenetik
Tabel 2. Nilai Similaritas dan Perbedaan Nukleotida antar spesies dari genus Stevia dan kerabatnya berdasarkan
Gambar 1. Pohon Filogeni (Rectangular Cladogram) berdasarkan Algoritme Neighbour-Joining (Saitou & Nei, 1987) yang menunjukkan hubungan kekerabatan 20 spesies dari genus Stevia berdasarkan gen matK
Gambar  2. Pohon Filogeni (Phylogrammenunjukkan hubungan kekerabatan 20 spesies dari genus Stevia berdasarkan gen) berdasarkan Algoritme Neighbour-Joining (Saitou & Nei, 1987) yang  matK

Referensi

Dokumen terkait

pengaruh model pembelajaran Example non-example terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran Tematik kelas IV SD pada gugus XIV Kota Bengkulu dengan nilai rata-rata

Beberapa waktu terakhir ini agama menjadi sangat ramai diperbincangkan. Sayangnya bukan dalam kerangka untuk diperdalami kemudian dipraktekkan, akan tetapi untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keragaman genetik pada semua karakter kuantitatif yang diamati kecuali karakter panjang tangkai buah,diameter buah dan

Tanaman Terseleksi Pada penelitian ini, individu tanaman dalam satu famili akan diseleksi berdasarkan tingkat ketahanan tanaman terhadap penyakit layu bakteri dengan nilai

Puji dan syukur tak lupa penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas cinta kasih dan penyertaanNya selama menyelesaikan skripsi ini, sehingga skripsi dengan judul

Pemilihan tokoh bapa’ “Zazali Herwanto” sebagai ide penciptaan karya seni yaitu wujud kerinduan dan doa penulis untuk bapa’. Perasaan sedih, sesal yang berkecambuk dalam

Teh hijau merupakan salah satu jenis teh yang banyak dikenal karena berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit contohnya hipertensi. Daun teh hijau

Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk memperjuangkan kesetaraan gender dalam kehidupan politik, yang nantinya diharapkan akan memberikan perubahan