i
PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI
ATAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
TIMELINE
PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS V
SD KANISIUS SOROWAJAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Alberta Ratna Primastuti 101134031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus yang selalu membimbing dan
mendampingi setiap langkahku..
Kedua orang tuaku Yustinus Laurentius Suyatno
dan Maria Magdalena Juliati
“Thanks for everything, you’re my heroes. And there is no
reason to make you proud of me”
Adikku Bernadus Beni Ardiyatno dan Cyrillus
Febi Prihantara
“Ini untuk kalian..”
Wedha Adji Laksana
v
MOTTO
“Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penu
h
kepercayaan,
kamu akan menerimanya.”
(Matius 21:22)
“Education is the most powerful weapon we
can us to change the world.”
(Nelson Mandela)
“There is no substitute for hard work.”
viii
ABSTRAK
PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI ATAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIMELINE
PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN
Alberta Ratna Primastuti Universitas Sanata Dharma
2014
Guru merupakan penentu bagi siswa dalam sebuah kegiatan belajar mengajar dikelas. Pembelajaran yang menarik bagi siswa ketika guru menghadirkan media yang menarik. Namun, sebagian besar belum memanfaatkannya secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan mengingat dan memahami atas penggunaan media pembelajaran timeline terhadap siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental tipe Non-Equivalent Control Group Design, Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VA dan VB SD Kanisius Sorowajan. Sampel dari penelitian ini adalah kelas VA sebanyak 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VB sebanyak 30 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonrandom. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal evaluasi sebagai pretest dan posttest, data diolah menggunakan program komputer SPSS 16.0 for Windows dengan menggunakan tiga tahap dari kedua kelompok, yaitu uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas, uji kenaikan skor, dan uji perbandingan skor posttest.
Hasil penelitian ini adalah 1) terdapat perbedaan kemampuan mengingat yang signifikan atas penggunaan media pembelajaran timeline, hal ini ditunjukkan dengan harga sig. (2-tailed)< 0,05, yaitu 0,001. 2) terdapat perbedaan kemampuan memahami yang signifikan atas penggunaan media pembelajaran timeline, hal ini ditunjukkan dengan harga sig. (2-tailed)< 0,05, yaitu 0,044. Harga sig. (2-tailed)< 0,05, sehingga H0 ditolak dan Hi diterima .
ix
ASBTRACT
THE DIFFERENT OF ABILITY TO REMEMBER AND UNDERSTANDING ABOUT USING TIMELINE LEARNING MEDIA ON PROGRAM
STUDY IPS FOR CLASS V KANISIUS SAROWAJAN ELEMENTARY SCHOOL
Alberta Ratna Primastuti Sanata Dharma University
2014
Teacher is who person most determinant for student on studying in the class room. When the teacher have the great learning media, every student will interest for studying. But, most of teacher have not using this method maximally. This research is using for knowing about the different of ability to remember and understanding about using timeline learning media on program study IPS for class V Kanisius Sorowajan elementary school, year 2013/2014.
The kind of research with using in this case is experimental Non-equivalent Control Group Design type, and the population for this research is class VA and VB Kanisius Sorowajan elementary school. Sample for this research is taken from 30 students of class VA as experimental class and 30 students of class VB as control class. For procedure collecting sample using nonrandom technique. For collecting data using evaluation test for pretest and posttest, then data processed using SPSS 16.0 for windows computer program which using three stage for two group there is prerequisite test and homogeneity test, increasing score test and comparison posttest.
Result of this research is 1) be found the significant different aboutability to remember using timeline learning media. This is shown by value of sig (2-tailed) <0,05 is 0,01. 2) be found the significant different aboutability to understanding using timeline learning media. This is shown by value of sig (2-tailed)<0,05 is 0,044. Value of sig (2-tailed) <0,05 then H0 rejected and Hi accepted.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih yang telah
memberikan berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Skripsi yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Mengingat dan
Memahami Atas Penggunaan Media Pembelajaran Timeline Pada Mata Pelajaran
IPS Untuk Siswa Kelas V SD Kanisius Sorowajan” sebagai salah satu syarat
mendapat gelar sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang
membantu, memberi motivasi, dan mendukung sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. G. Ari Nugrahanta SJ., S.S., BST., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., Wakil Ketua Program Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Rusmawan, S.Pd., M.Pd., dosen pembimbing I yang memberikan bimbingan,
xi
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A., dosen pembimbing II yang
senantiasa memberikan bimbingan, masukan, kritik, saran, pengalaman, dan
motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Suwardi, S.Pd., Kepala Sekolah SD Kanisius Sorowajan yang telah berkenan
memberikan izin melaksanakan penelitian untuk tugas akhir ini.
7. G. Tri Teguh Rahayu, S.Pd. dan Vitus Gading Sasongko, S.Pd., guru kelas
VA dan VB yang sudah bersedia membantu dan memudahkan penulis dalam
melakukan penelitian.
8. Siswa siswi kelas VA dan VB yang sudah bersedia menjadi subyek penelitian.
9. Keluarga besar SD Kanisius Sorowajan, terima kasih atas doa dan
dukungannya.
10.Seluruh dosen PGSD yang penuh kesabaran, mengajar, dan membagikan ilmu
selama menempuh perkuliahan.
11.Staf sekretariat PGSD yang telah memudahkan penulis dalam mengurus
administrasi. Terima kasih atas pelayanannya selama ini.
12.Bapak Yustinus Laurentius Suyatno dan Ibu Maria Magdalena Juliati, thank
you for everything. Love you more than everythings.
13.My little brother Bernadus Beni Ardiyatno and Cyrillus Febi Prihantara, you
are my spirit, Love you both !
14.Wedha Adji Laksana, pendampingku yang luar biasa. Terima kasih untuk
nasehat dan semangat untuk segera menyelesaikan tugas ini. Love you even
xii
15.The best partner, Nia Pamungkas, Diannita terima kasih teman saling berbagi,
Kathrin, Rinda together we can girls ! Suka duka dijalani bersama, never
forget Bu guru… Teman-teman unyuku, Irene, Septi, Ria, kalian luar biasa.
16.Untuk sahabat kecilku Hilda Aldila, aku lulus Ndut. Thanks for everything.
Teman-teman Kost tastiti, Kak Lucy, Sella, Citra, Erlin, Tya, Giska terima
kasih atas kebersamaan, canda tawa, tempat berbagi. Thank you so much.
17.Teman seperjuangan, mahasiswa PGSD kelas A 2010, teman-teman
kelompok payung Timeline, kita lulus teman-teman. Selamat berjuang
dikehidupan selanjutnya Bapak Ibu Guru.
18.Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas segala
bantuan, dukungan, dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 10 Juni 2014
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
F. Definisi Operasional Variabel ... 8
xiv
3. Media Pembelajaran Timeline ... 16
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)... 17
5. Karakteristik Siswa SD ... 20
B. Penelitian yang Relevan ... 21
C. Kerangka Berpikir ... 24
D. Hipotesis Penelitian ... 25
BAB III METODE PENELITIAN... 26
A. Jenis Penelitian ... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
a. Tempat Penelitian... 28
b. Waktu Penelitian ... 29
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
a. Populasi ... 29
b. Sampel ... 30
D. Variabel Penelitian ... 31
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 32
F. Instrumen Penelitian... 34
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 36
a. Validitas ... 36
b. Reliabilitas ... 39
H. Teknik Analisis Data ... 40
I. Jadwal Penelitian ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Deskripsi Data Penelitian ... 46
1. Deskripsi Data ... 46
2. Deskripsi Pelaksanaan Pretest ... 48
3. Deskripsi Pelaksanaan Posttest ... 49
B. Deskripsi Analisis Data ... 50
xv
a. Pretest Kelompok Eksperimen ... 50
b. Pretest Kelompok Kontrol ... 51
2. Posttest ... 52
a. Posttest Kelompok Eksperimen ... 52
b. Posttest Kelompok kontrol ... 53
C. Uji Prasyarat ... 54
1. Uji Normalitas ... 54
2. Uji Homogenitas ... 56
D. Uji Hipotesis ... 58
a. Uji kenaikan skor pretest ke posttest ... 58
b. Uji perbandingan skor posttest ... 63
E. Pembahasan ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Keterbatasan ... 71
C. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 35
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Soal... 37
Tabel 3. Hasil Item Valid ... 37
Tabel 4. Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 40
Tabel 5. Hasil Reliabilitas ... 40
Tabel 6. Jadwal Penelitian... 44
Tabel 7. Deskripsi Data Pretest Kemampuan Mengingat Kelas Eksperimen... 50
Tabel 8. Deskripsi Data Pretest Kemampuan Memahami Kelas Eksperimen... 51
Tabel 9. Deskripsi Data Pretest Kemampuan Mengingat Kelas Kontrol ... 51
Tabel 10. Deskripsi Data Pretest Kemampuan Memahami Kelas Kontrol ... 52
Tabel 11. Deskripsi Data Posttest Kemampuan Mengingat Kelas Eksperimen... 52
Tabel 12. Deskripsi Data Posttest Kemampuan Memahami Kelas Eksperimen... 53
Tabel 13. Deskripsi Data Posttest Kemampuan Mengingat Kelas Kontrol ... 53
Tabel 14. Deskripsi Data Posttest Kemampuan Memahami Kelas Kontrol ... 53
xvii
Tabel 16. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kemampuan Memahami ... 55
Tabel 17. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Mengingat ... 57
Tabel 18. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Memahami ... 58
Tabel 19. Hasil Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest
Kemampuan Mengingat ... 60
Tabel 20. Hasil Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest
Kemampuan Mengingat ... 62
Tabel 21. Rangkuman Hasil Perbedaan Skor Posttest
Kemampuan Mengingat ... 64
Tabel 22. Rangkuman Hasil Perbedaan Skor Posttest
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Media Pembelajaran Timeline ... 17
Gambar 2. Literature Map Penelitian yang Relevan ... 23
Gambar 3. Desain Penelitian ... 28
Gambar 4. Hubungan Variabel Penelitian ... 32
Gambar 5. Grafik Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengingat ... 61
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Kelas Eksperimen ... 76
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ... 81
Lampiran 3. Silabus Kelas Kontrol ... 92
Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol... 97
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa ... 107
Lampiran 6. Validitas Media ... 110
Lampiran 7. Validitas Perangkat Pembelajaran ... 112
Lampiran 8. Validitas Soal dari Guru ... 115
Lampiran 9. Validitas Soal oleh Siswa ... 117
Lampiran 10. Hasil Validitas Soal ... 119
Lampiran 11. Hasil Reliabilitas... 122
Lampiran 12. Rekap Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ... 123
Lampiran 13. Rekap Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol ... 124
Lampiran 14. Hasil Uji Normalitas ... 125
Lampiran 15. Hasil Uji Homogenitas ... 130
Lampiran 16. Hasil Uji Hipotesis ... 131
Lampiran 17. Surat Ijin Melakukan Penelitian ... 135
Lampiran 18. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 136
Lampiran 19. Foto Penelitian Kelas Kontrol ... 137
Lampiran 20. Foto Penelitian Kelas Eksperimen ... 139
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini peneliti akan membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang
Sejak di dalam kandungan, kita sudah dibiasakan untuk belajar. Belajar dari
hal yang kecil, salah satu contohnya adalah belajar mendengarkan lagu-lagu
ataupun instrumen musik yang diputarkan oleh orang tua. Saat lahir sampai
dengan saat ini, belajar merupakan suatu hal yang sangat penting dan dilakukan
setiap hari. Sebelum masuk dalam pendidikan formal, seorang anak sudah
dibekali pengetahuan tentang kecakapan hidup secara sederhana oleh keluarga.
Pengetahuan yang diberikan orang tua kepada anak disebut pendidikan informal.
Dalam pendidikan tersebut anak belajar untuk mengembangkan dirinya,
mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dalam perkembangan selanjutnya
Pendidikan adalah salah satu usaha untuk menumbuh kembangkan potensi
sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran (Mudyahardjo, 2006:3).
Kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan
tidak terlepas dari peran seorang guru. Keberhasilan seorang siswa tidak terlepas
dari bagaimana cara guru tersebut mengajarkan atau memberikan materi ajar
untuk siswa. Cara mengajar guru yang hanya berpaku pada metode ceramah dan
menyuruh siswa untuk mencatat tampaknya bukan lagi sebuah pembelajaran yang
menarik bagi siswa. Guru juga tidak memberikan sumber lain dalam
pembelajaran tersebut. Sumber-sumber belajar selain guru inilah yang disebut
sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan atau diciptakan
secara terencana oleh para guru atau pendidik, yang biasanya dikenal sebagai
media pembelajaran (Munadi, 2010:7). Selain sebagai penyalur pesan ajar, media
pembelajaran merupakan sebuah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna
(Kustandi & Sutjipto, 2011:11). Media pembelajaran merupakan alat untuk
menunjang keberhasilan proses belajar mengajar (Munadi, 2010:5). Dengan
menggunakan media pembelajaran kreativitas dan imajinasi siswa dapat
berkembang dan meningkat. Oleh karena itu media pembelajaran memiliki peran
penting untuk siswa, terutama siswa Sekolah Dasar. Karena dengan adanya media
siswa terhadap materi ajar dan siswa akan mudah mengingat kemudian
memahami materi ajar apa yang terkandung dalam media yang digunakan
tersebut.
Media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mengingat dan
memahami sangat berguna untuk siswa. Guru memberikan materi kepada siswa
dengan tujuan agar siswa mampu menguasai suatu pengetahuan tertentu.
Pengetahuan ada yang sifatnya hafalan dan ilmu pengetahuan yang selalu
berkembang. Apabila guru memberikan pengetahuan yang sifatnya hafalan,
kemampuan siswa dalam hal memahami sangat diperlukan. Memahami materi
yang telah dipelajari dengan menggunakan media pembelajaran akan membuat
siswa mengingatnya sampai jangka waktu yang panjang.
Kenyataannya, sekarang ini masih banyak dijumpai guru-guru dengan cara
mengajar dengan metode ceramah dan siswa hanya mencatat. Materi ajar yang
diberikan hanya terpaku pada tulisan-tulisan yang ada di buku tanpa
menggunakan sumber belajar yang lain. Alasan utama seorang guru tidak
menyiapkan media pembelajaran adalah tidak memiliki waktu untuk
menghadirkan ataupun membuat media pembelajaran. Alasan tersebut terkait juga
dengan materi ajar yang akan disampaikan, guru merasa kesulitan untuk
menentukan media pembelajaran apa yang akan digunakan terutama dalam mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam mata pelajaran Ilmu
Indonesia yang mungkin bagi siswa sudah tidak menarik lagi. Banyak siswa yang
tidak menyukai mata pelajaran Sejarah, karena secara garis besar merupakan
hafalan yang harus diingat oleh siswa. Dengan kegiatan membaca dan
mendengarkan saja dalam setiap pembelajaran, membuat siswa malas
mengingatnya dan bahkan tidak memahami mata pelajaran telah diterima, hal ini
diketahui dari observasi yang dilakukan oleh peneliti. Hal seperti ini dapat
menurunkan kognitif seorang siswa.
Peneliti mengamati pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Kanisius Sorowajan
yang disajikan oleh guru dalam bentuk ceramah. Berdasarkan pengamatan
peneliti pada bulan Januari, siswa cenderung tidak mendengarkan saat guru
menjelaskan mater pelajaran. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang
tidak memuaskan, siswa juga tidak mampu menjawab pertanyaan lisan yang
diberikan oleh guru setelah mendapatkan penjelasan. Siswa masih terlihat
bingung dalam menjawab pertanyan dari guru, dan jawaban dari siswa belum
sesuai dengan yang diinginkan oleh guru. Hal tersebut disebabkan oleh
kemampuan mengingat siswa yang masih sangat kurang. Di samping kemampuan
mengingat yang masih kurang, kemampuan memahami siswa juga terlihat sangat
kurang. Dalam menjawab pertanyaan dari guru, siswa masih kembali lagi
bertanya pada guru tentang pertanyaan tersebut. Dari hasil pengamatan terbukti
bahwa kemampuan berpikir siswa dalam hal mengingat dan memahami terlihat
Sebagai seorang guru yang merupakan faktor utama penunjang keberhasilan
siswa, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi ajar kepada
siswa. Kegiatan pembelajaran hendaknya dibuat semenarik mungkin, siswa ikut
diaktifkan dalam pembelajaran, kegiatan pembelajaran tidak harus berada di ruang
kelas, dan yang paling utama adalah guru mampu menghadirkan media
pembelajaran kepada siswa sebagai sumber belajarnya. Dengan menghadirkan
media pembelajaran, guru dapat memotivasi siswa untuk belajar dan materi ajar
yang disampaikan dapat bermakna bagi siswa, sehingga siswa lebih mudah
mengingat dan memahami.
Penelitian ini memilih judul Perbedaan Penggunaan Media Timeline terhadap
Kemampuan Mengingat dan Memahami pada Mata Pelajaran IPS khususnya
Sejarah untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Alasan peneliti memilih judul ini
karena peneliti melihat banyak guru yang belum memanfaatkan media
pembelajaran pada mata pelajaran IPS yang membuat kemampuan mengingat dan
memahami siswa rendah, khususnya pelajaran Sejarah.
B. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial yang mempelajari Sejarah untuk kelas V Sekolah Dasar
dengan Standar Kompetensi (SK) 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan
masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan serta materi Proklamasi Kemerdekaan.
Pembelajaran akan menggunakan media pembelajaran timeline. Kemampuan
berpikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan mengingat dan
memahami.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah ada perbedaankemampuan mengingat atas penggunaan media
pembelajarantimelinepada mata pelajaran IPS untuk pada kelas V SD
Kanisius Sorowajan ?
2. Apakah ada perbedaankemampuan memahami atas penggunaan media
pembelajarantimelinepada mata pelajaran IPS untuk pada kelas V SD
Kanisius Sorowajan ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang akan dicapai oleh peneliti adalah :
1. Mengetahuiperbedaankemampuan mengingat atas penggunaan media
pembelajarantimelinepada mata pelajaran IPS untuk pada kelas V SD
2. Mengetahui perbedaankemampuan memahami atas penggunaan media
pembelajarantimelinepada mata pelajaran IPS untuk pada kelas V SD
Kanisius Sorowajan.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, baik manfaat secara
teoritis dan manfaat praktis. Adapun manfaat yang diharapkan akan tercapai
adalah :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkandapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap
perkembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran,
mengenai perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline terhadap
kemampuan mengingat dan memahami untuk siswa kelas V sekolah dasar.
Selain itu juga dapat dijadikan bahan kajian dan pengembangan lebih lanjut
untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan agar sekolah lebih meningkatkan penggunaan
b. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan menambah kreativitas guru dalam membuat
media pembelajaran yang menarik bagi siswa agar kemampuan mengingat
dan memahami siswa berkembang.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti yang
lain tentang penggunaan media pembelajaran dan kemampuan mengingat
dan memahami siswa kelas V sekolah dasar.
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Untuk menghindari pengertian yang berbeda-beda terhadap istilah dalam
judul penelitian ini, maka peneliti menjelaskan definisi operasional pada
masing-masing variabel.
a. Penggunaan media pembelajaran timeline (variabel independen).
Penggunaan media pembelajaran timeline adalah pembelajaran
menggunakan alat untuk menyampaikan pesan ajar kepada siswa untuk
mempermudah memahami pelajaran yang menggambarkan hubungan
antara peristiwa dan waktu yang materi pembelajarannya disajikan dalam
bagan secara kronologis.
b. Kemampuan mengingat (variabel dependen). Kemampuan mengingat
adalah kemampuan seseorang mengambil kembali pengetahuannya yang
c. Kemampuan memahami (variabel dependen). Kemampuan memahami
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti secara pasti tentang
pengetahuan yang sudah diterimanya dan menerapkan pengetahuannya
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II ini peneliti akan membahas kajian pustaka, penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
A. Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka, peneliti akan membahas teori-teori yang mendukung
penelitian ini.
1. Kemampuan berpikir
Kemampuan berpikir merupakan suatu kemampuan jiwa untuk
meletakkan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan yang dimiliki
(Djamarah dan Aswan, 2010:34). Berpikir adalah proses menghasilkan
representasi mental yang baru melalui transformasi informasi yang
melibatkan interaksi secara komplek antara atribut-atribut mental seperti,
penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi, dan pemecahan masalah
(Suharnan, 2005:281). Berdasarkan dua pengertian di atas dapat
yang cukup kompleks untuk meletakkan hubungan antara bagian-bagian
pengetahuan yang dimiliki.
Kemampuan berpikir pada seorang anak memiliki tahapan-tahapan
sesuai dengan karakteristik anak. Piaget dalam Wahyudin dan Agustin
(2011:22) mengatakan bahwa anak yang berusia antara 7-12 tahun sedang
berada pada fase operasional konkret, dimana kemampuan anak dalam
berpikir logis telah berkembang dengan adanya obyek konkret sebagai
sumber untuk berpikir logis. Pada tahap ini, cara berpikir anak masih
terbatas dan berdasarkan sesuatu yang konkret.
Kemampuan berpikir yang akan dibahas oleh penelitian ini adalah
kemampuan berpikir siswa pada tahapan proses kognitif. Dimensi proses
kognitif menurut taksonomi Bloom dibagi menjadi enam kategori tahapan,
yaitu : mengingat, memahami, menganalisis, mengaplikasi, mengevaluasi,
dan mencipta (Anderson dan Krathwohl, 2010:99), namun dalam
penelitian ini hanya akan dibahas proses kognitif mengingat dan
memahami.
a. Mengingat
Mengingat adalah mendapatkan kembali atau pengembalian
pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang
mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka
panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan adalah pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, atau metakognitif atau kombinasi dari
beberapa pengetahuan ini (Anderson dan Krathwohl, 2010:99).
Definisi lain dari mengingat adalah proses menyimpan atau
pemeliharaan informasi di sepanjang waktu (Suharnan, 2005:67).
KBBI (2014) mengemukakan mengingat adalah kemampuan untuk
menyimpan sesuatu yang pernah diketahui, dipahami, atau dipelajari.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mengingat adalah
kemampuan seseorang untuk mengambil kembali pengetahuan yang
telah disimpan dalam memori jangka panjangnya.
b. Memahami
Memahami adalah membangun pengertian dari pesan
pembelajaran yang mencakup oral, tulisan, dan komunikasi grafik
(Kuswana, 2012:65). Memahami adalah mengerti benar atau
mengetahui benar apa yang telah diterima (KBBI, 2014). Ahli yang
lain, Anderson dan Krathwohl (2010:105), mengemukakan bahwa
memahami adalah mampu mengkonstruksi makna dari pesan-pesan
pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, maupun grafis, yang
Pengertian-pengertian di atas dapat dipadukan menjadi sebuah
pengertian bahwa memahami adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti secara pasti tentang pengetahuan yang sudah diterimanya dan
menerapkan pengetahuannya tersebut baik berupa lisan ataupun
tulisan.
2. Media Pembelajaran.
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah sumber-sumber belajar selain guru
yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang
diadakan dan atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau
pendidik (Munadi, 2010:5). Media pembelajaran adalah alat yang
dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk
memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna
(Kustandi dan Sutjipto, 2011:11).
Ahli-ahli lain juga mempunyai pendapat yang berbeda,
Kustandi dan Sutjipto (2011:11) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses
belajar mengajar yang digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Sadiman
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi. Pengertian tentang media
pembelajaran yang lainnya yaitu media pembelajaran adalah alat
bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pengajaran (Djamarah dan Aswan, 2010:121).
Dari pengertian di atas, media pembelajaran merupakan suatu
alat penunjang selain guru untuk memperjelas pesan ajar yang
disampaikan kepada siswa.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Terdapat empat fungsi media pembelajaran. 1) Media
pembelajaran sebagai sumber belajar. Media digunakan siswa
sebagai sumber belajar untuk memperoleh informasi. Sumber
belajar dapat berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan
lingkungan yang dapat memberi perbedaan hasil belajar siswa, 2)
Fungsi semantik. Media pembelajaran digunakan untuk
memudahkan siswa dalam memahami benda-benda yang abstrak,
sehingga makna atau maksudnya benar-benar dipahami peserta
didik, 3) Fungsi manipulatif. Media pembelajaran memiliki dua
mengatasi keterbatasan inderawi. Kemampuan media dalam
mengatasi batas-batas ruang dan waktu misalnya dalam materi
peristiwa bencana alam, guru dapat menampilkan video atau
gambar bencana alam. Kemampuan media dalam mengatasi
keterbatasan inderawi dapat membantu siswa memahami obyek
yang bergerak terlelu cepat atau terlalu lambat, seperti proses
metamorphosis. Hal ini dapat memanfaatkan gambar, 4) Fungsi
psikologis. Dalam fungsi psikologis dibagi menjadi enam, yaitu: a)
fungsi atensi berguna untuk meningkatkan perhatian siswa ketika
seorang pendidik dapat merancang media pembelajaran yang
menarik dan dapat memfokuskan perhatian siswa, b) fungsi afektif
bersangkutan dengan perasaan atau emosi ketika pendidik
menggunakan media pembelajaran, maka secara tidak langsung
siswa akan merasa senang dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, c) fungsi kognitif menghadapkan siswa pada
obyek-obyek dan semakin banyak obyek-obyek-obyek-obyek yang dikuasai siswa
maka akan semakin banyak gagasan yang dimiliki siswa, sehingga
kemampuan kognitifnya semakin luas, d) fungsi imajinatif dapat
mengembangkan imajinasi siswa sehingga dengan adanya media
pembelajaran siswa dapat mengembangkan imajinasinya dalam
rangka mengembangkan materi, e) fungsi motivasi diperlukan agar
pembelajaran tercapai, f) fungsi sosio-kultural dapat mengatasi
keterbatasan sosio-kultural antar peserta didik dengan
menyamakan pengalaman belajar dan menimbulkan persepsi yang
sama (Munadi, 2010:5)
3. Media Pembelajaran Timeline
Media pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas merupakan
alat bantu untuk menerima informasi atau pesan dari orang yang memberi
pesan. Tujuan media pembelajaran tersebut dapat menjadi solusi bagi guru
untuk mempermudah dalam menyampaikan pesan atau makna suatu
pembelajaran. Sama halnya dengan media pembelajaran garis waktu atau
yang lebih sering disebut dengan timeline. Sadiman (2009:37)
mengemukakan bahwa media timeline adalah media yang menyajikan
sebuah garis waktu yang menghubungkan antara sebuah peristiwa dengan
waktu terjadinya peristiwa tersebut. Pesan yang disampaikan melalui
timeline ini disajikan secara kronologis, dimana setiap peristiwa demi
peristiwa disampaikan secara runtut. Timeline adalah media yang dapat
membantu siswa dalam memahami konsep yang lebih abstrak (Katryn,
2011:186).
Timeline digunakan untuk memudahkan siswa mengingat peristiwa
dapat berpikir secara kritis mengenai peristiwa, tanggal, tahun, dan tempat
secara kronologis.
Penelitian ini menggunakan timeline yang dirancang oleh peneliti
sebagai media pembelajaran. Timeline yang digunakan adalah sebuah
papan dengan lubang-lubang yang berfungsi untuk menempelkan tanggal,
kejadian, perististiwa, dan tokoh-tokoh. Berikut adalah hasil timeline yang
dibuat:
Gambar 1. Media PembelajaranTimeline
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu pengetahuan yang
berisi keterampilan dalam memecahkan masalah mulai dari
lingkup diri sampai pada masalah yang kompleks (Supardi, 2011).
sosial dan terkait dengan masalah sosial seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Sapriya (2006) IPS merupakan ilmu pengetahuan
yang berpusat pada aktivitas manusia dari berbagai dimensi
kehidupan sosial dengan karakteristik manusia yaitu makhluk
sosial.
b. Tujuan IPS
Tujuan IPS di sekolah dasar sebagai berikut (Supardi, 2011)
yaitu 1) memberi pengetahuan kepada siswa untuk menjadi warga
negara yang baik, 2) sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sadar
hak dan kewajibannya dan bersikap demokratis serta tanggung
jawab, 3) mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan inkuiri
untuk memecahkan masalah-masalah sosial, 4) melatih belajar
mandiri dan membangun kebersamaan, 5) mengembangkan
kecerdasan, kebiasaan, dan keterampilan sosial, 6) melatih untuk
menghayati nilai-nilai hidup yang baik dan terpuji, 7)
mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan.
Tujuan-tujuan IPS menurut Supardi dapat disimpulkan bahwa
untuk menghadapi di kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Solihatin, Etin (2007:15) mengemukakan bahwa tujuan ilmu
pendidikan sosial adalah untuk mendidik dan memberi bekal
kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta
berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Tujuan yang lain dari pembelajaran IPS
adalah menurut KTSP (2006) yaitu:
a. Agar siswa mampu mengenal konsep mengenai kehidupan
masyarakat dan lingkungan.
b. Agar siswa mampu mengembangkan kemampuan dasar
yang telah dimilikinya yaitu rasaingin tahu, memecahkan
masalah, dan keterampilan dalam masyarakat secara logis
dan kritis.
c. Agar siswa mampu bersosialisasi dengan masyarakat yang
ada disekitarnya.
c. Karakteristik IPS
Supardi mengemukakan pendapat bahwa karakteristik IPS
adalah IPS merupakan mata pelajaran yang diberikan ditingkat
kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Jadi, dari pendapat
Supardi tentang karakteristik IPS dapat disimpulkan bahwa IPS
harus dipelajari siswa khususnya di SD.
d. Keterampilan-keterampilan dalam IPS
Keterampilan-keterampilan dalam pembelajaran IPS (Maryani
& Syamsudin, 2009) yaitu, 1) work study skill yaitu keterampilan
dalam berpikir contohnya membaca peta, 2) group process skils
yaitu keterampilan dalam pembelajaran contohnya berpikir kritis,
3)social living skills yaitu keterampilan dalam bekerja kelas
contohnya bekerjasama dengan orang lain.Keterampilan dalam IPS
mengacu pada tujuan dari IPS itu sendiri sehingga dalam
pembelajaran keterampilan-keterampilan ini dapat diasah oleh
siswa.
5. Karakteristik siswa Sekolah Dasar (SD)
Piaget dalam William Crain (2007:171) mengemukakan bahwa
periode perkembangan secara umum pada manusia dibagi dalam empat
periode, yaitu periode I (kepandaian sensori-motorik), periode II (pikiran
pra-operasional), periode III (operasional konkret), dan periode IV
Dalam periode I, kemampuan yang dapat dilakukan adalah menghisap,
menggemgam, dan memukul untuk mnghadapi dunia yang muncul
didepannya. Pada periode II anak-anak mulai belajar berpikir,
menggunakan simbol-simbol dan pencitraan batiniah, namun pikiran
mereka masih tidak sistematis dan tidak logis. Pikiran ini sangat berbeda
dengn pikiran orang dewasa. Kemampuan selanjutnya pada periode III
adalah anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir sistematis,
namun hanya ketika mereka dapat mengacu kepada obyek-obyek dan
aktivitas-aktivitas konkret. Periode IV merupakan tahapan berpikir secara
formal, kemampuan ini dimiliki oleh orang muda sampai orang dewasa.
Mereka mampu berpikir secara sistematis menurut rancangan yang murni
abstrak dan hipotesis.
Anak usia sekolah dasar kelas V berada pada periode perkembangan
tahap III, yaitu perkembangan operasional konkret. Tahap berpikir usia
7-11 tahun mengembangkan kemampuan berpikir sistematis, namun hanya
ketika mereka dapat mengacu kepada obyek-obyek dan aktivitas-aktivitas
konkret.
B. Penelitian yang Relevan
1. Mityasari (2013) meneliti tentang Penggunaan Media Bagan Garis Waktu
(Timeline Chart) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam
Tindakan Kelas (PTK). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan timeline. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas V
SD yang berjumlah 20 siswa semester II tahun ajaran 2012/2013. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada siklus I
89,55% menjadi 94,79% pada siklus II.
2. Krisna Yanti, Suarjana, dan Arcana (2012) meneliti tentang perbedaan
penggunaan model pembelajaran course review horay terhadap
kmampuan berpikir kritis siswa kelas V Sekolah Dasar. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen dengan desain posttest only control
group design. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD N I Pandak
Bandung sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas V SD N II Pandak
Bandung sebagai kelas kontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran
IPS. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan
pada kemampuan berpikir kritis kelompok siswa yang menggunakan
model pembelajaran course review horay, hal ini ditunjukkan t hitung 6,4
dn t tabel 1,684 untuk db n1 + n2 – 2 = 48 dengan taraf signifikansi 5%.
Gambar 2. Literature Map Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan Mityasari
bahwa media pembelajaran timeline dapat meningkatkan hasil belajar
Media Pembelajaran Kemampuan Berpikir
Mityasari (2013)
Media Pembelajaran
Timeline
Krisna Yanti, dkk (2012)
Kemampuan Berpikir Kritis
Yang perlu diteliti:
Perbedaan Kemampuan Mengingat dan Memahami atas Penggunaan
siswa, dalam penelitian ini akan menggunakan media pembelajaran
timeline namun untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa yaitu
kemampuan mengingat dan memahami siswa. Penelitian Krisna Yanti,
dkk meniliti bahwa penggunaan model pembelajaran course review horay
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa, dalam
penelitian ini peneliti akan menggunakan timeline untuk meningkatkan
kemampuan berpikir siswa.
C. Kerangka Berpikir
Siswa-siswi sekolah dasar mempunyai kemampuan kognitif yang
berbeda-beda. Kemampuan kognitif tersebut harus terus digali dan dilatih agar
mencapai perkembangan yang maksimal. Terdapat enam dimensi kognitif dan
diantaranya yaitu mengingat dan memahami.
Mengingat adalah mendapatkan kembali atau pengembalian pengetahuan
relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang. Jadi dalam kegiatan
mengingat, siswa diajak untuk memutar kembali pengetahuan yang telah dimiliki
siswa yang disimpan dalam memorinya. Sedangkan memahami adalah
membangun pengertian dari pesan pembelajaran yang mencakup oral, tulisan, dan
komunikasi grafik.
Kegiatan belajar mengajar, tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan
salah satunya adalah media pembelajaran timeline. Dengan menggunakan media
pembelajaran diharapkan siswa lebih memahami makna dan maksud yang
disampaikan oleh guru.
Kemampuan berpikir mengingat dan memahami sangat dibutuhkan siswa
untuk mengolah materi yang diberikan oleh guru. Salah satu media yang dapat
digunakan yaitu media timeline. Media ini digunakan untuk menyampaikan
sebuah kronologi peristiwa dari mulai sampai akhir. Media pembelajaran timeline
adalah media yang menyajikan sebuah garis waktu yang menghubungkan antara
sebuah peristiwa dengan waktu terjadinya peristiwa tersebut. Melalui media
tersebut diharapkan kemampuan kognitif mengingat dan memahami siswa dapat
berkembang dengan maksimal karena pesan ajar disampaikan secara bermakna.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
(Darmawan,2013:120). Hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Terdapat perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline untuk
kemampuan berfikir mengingat pada siswa kelas V semester II SD
Kanisius Sorowajan.
2. Terdapat perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline untuk
kemampuan berfikir memahami pada siswa kelas V semester II SD
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III ini peneliti akan membahas jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan
data, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen, teknik analisis data,
dan jadwal penelitian.
A. Jenis Penelitian
Penelitian eksperimen adalah penelitian untuk memperoleh informasi
yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan
eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang sebenarnya yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang
relevan demikian pendapat Cholid dalam Darmawan (2013:39). Penelitian
eksperimen diartikan secara singkat oleh Nasution dalam Darmawan (2013:39)
bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian mengetes hipotesis.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang dapat memberikan
penjelasan “alasan mengapa”. Hubungan sebab-akibat bisa diketahui oleh karena
peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan (treatment) terhadap obyek
penelitian (Kontour,2003:55). Penelitian eksperimen paling tepat untuk menguji
kuantitatif yang bersifat analitik (Margono,2007:106). Penelitian ini
menggunakan desain penelitian Quasi Experimental dengan tipe Nonequivalent
Control Group Design. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,2008:7). Sedangkan
metode eksperimen digunakan untuk mencari perbedaan perlakuan (treatment)
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan (Sugiyono,2012:72).
Penelitian quasi eksperimen dipilih dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol, dengan tipe nonequivalent control group design, karena penelitian ini
tidak memungkinkan untuk dilakukan penempatan atau penentuan kelas mana
yang akan mendapat perlakuan dan kelas mana yang menjadi kelas pengendali.
Desain penelitian ini kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak dipilih secara
random. Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu pertama pemberian pretest
kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Langkah selanjutnya pada kelas
eksperimen diberikan sebuah treatment atau perlakuan yaitu dalam proses
pembelajarannya menggunakan media pembelajaran timeline, sedangkan pada
kelas kontrol kegiatan belajar mengajar dilakukan seperti biasa tanpa
menggunakan media pembelajaran. Kelas eksperimen dua kali diberi perlakuan,
kemudian akan dilakukan posttest untuk mengetahui keadaan setelah mendapat
Gambar 3. Desain Penelitian (Sugiyono,2012:79)
Keterangan :
OA : Rerata skor pretest kelas eksperimen
OB : Rerata skor posttest kelas eksperimen
X : Perlakuan (treatment) penggunaan timeline
OC : Rerata skor pretest kelas kontrol
OD : Rerata skor posttest kelas kontrol
B. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Sorowajan, yang beralamat
di Jl. Sorowajan No 111 Banguntapan Bantul Yogyakarta, Telp (0274)
4534850. SD Kanisius Sorowajan berada dipinggir kota Yogyakarta. Sekolah
ini cukup strategis karena letaknya dekat dengan pusat perkotaan. Letaknya
berada di tengah pemukiman warga dan jauh dari jalan raya sehingga sekolah
ini nyaman untuk belajar. SD Kanisius Sorowajan memiliki guru sebanyak 17
guru dan 1 penjaga sekolah yang bertempat tinggal di sekolah tersebut.
OA X OB
---
Diantara 17 guru tersebut terdapat 6 guru tidak tetap yayasan dan 11 guru
tetap yayasan. Dari 11 guru tetap yayasan,2 diantaranya adalah Pegawai
Negeri Sipil (PNS).
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan selama empat bulan, yaitu bulan
Januari 2014 sampai dengan April 2014. Penelitian ini membutuhkan waktu
yang cukup lama, karena pada semester II banyak sekali kegiatan yang
dilaksanakan di sekolah, sehingga materi yang diberikan kepada siswa agak
terlambat.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Peneliti memilih populasi dan sampel di SD Kanisius Sorowajan karena
peneliti melihat potensi yang ada didalam kelas, siswa terlihat aktif dalam
pembelajaran namun belum maksimal dalam penggunaan media pembelajaran.
a. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita
dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan
(Margono,2007:118). Berbeda dengan pendapat Sugiyono (2012:80)
bahwa populasi adalah obyek yang ditetapkan peneliti yang
Sedangkan menurut Darmawan (2013:137) populasi adalah sumber
data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD
Kanisius Sorowajan yang terdiri dua kelas ,yaitu kelas VA dan kelas
VB yang berjumlah 60 siswa.
b. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiono,2012:81), sedangkan menurut Darmawan
(2013:138) sampel adalah sebagian dari populasi, artinya tidak akan
ada sampel jika tidak ada populasi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik nonrandom. Teknik nonrandom adalah cara pemilihan sejumlah
anggota dari populasi dengan setiap anggotanya tidak mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel
(Kariadinata dan Abdurahman, 2012:24). Dalam hal ini hanya
anggota-anggota tertentu dari populasi yang akan terpilih menjadi
anggota sampel. Dan pemilihan anggota-anggota tersebut bersifat
subyektif. Pemilihan sampel dilakukan oleh peneliti dengan cara
berdiskusi dengn guru dan atas saran serta pertimbangan dari guru.
kelas yang akan dipilih sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SD Kanisius Sorowajan
kelas VA sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VB SD Kanisius
Sorowajan sebagai kelas kontrol. Dengan jumlah siswa kelas VA 30
siswa dan kelas VB 30 siswa.
D. Variabel Penelitian
Sugiyono (2012:38) berpendapat variabel penelitian adalah atribut atau
obyek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulan. Sarwono (2006:53) dalam bukunya menyebutkan
bahwa variabel ialah sesuatu yang berbeda dan bervariasi, simbol yang
diasumsikan sebagai seperangkat nila-nilai. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat
(dependent variabel). Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang
memperbedaani variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang
memberikan reaksi respon jika dihubungkan dengan variable bebas
(Sarwono,2006:54). Sugiyono (2011) berpendapat bahwa variabel bebas atau
variabel independen adalah variabel yang memperbedaani variabel dependen,
sedangkan variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang
diperbedaani karena adanya variabel independen.
Penelitian ini variabel bebasnya (independent variabel) adalah
(dependen variabel) dalam penelitian ini adalah kemampuan mengingat dan
kemampuan memahami.
Gambar 4. Hubungan Variabel Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pretest dan
posttest untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dalam sebuah penelitian,
peneliti harus memahami kriteria data yang baik dan mampu menentukan teknik
yang tepat dalam mengumpulkan data. Jika tidak maka data yang dikumpulkan
tidak akan diperoleh secara sempurna. Data-data yang baik menurut Sangadji dan
Sopiah (2010:190) adalah: data harus akurat, yang dimaksudkan dengan akurat
adalah data harus sesuai dengan indikator yang diuraikan dalam jabaran variabel
penelitian. Jangan sampai data yang diambil tidak sesuai dengan indikator yang
telah ditetapkan. Syarat yang kedua adalah data harus relevan, yang dimaksud
dengan relevan adalah data yang akan dikumpulkan relevan dengan tujuan
penelitian agar kesimpulan penelitian yang akan diambil mempunyai tingkat Penggunaan media
pembelajaran timeline
(variabel bebas)
Kemampuan Mengingat (variabel terikat)
ketepatan yang tinggi. Syarat yang terakhir adalah data harus up to date, yang
dimaksud up to date adalah jangan sampai data penelitian yang dikumpulkan
sudah kadaluarsa atau sudah tidak relevan dengan kondisi terkini. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Teknik tes
digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi, yaitu
membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya (Sangadji,
2010:191).
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik
(Arifin,2009:118).
Data dalam penelitian ini diperoleh dari pretest dan posttest yang
dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang diperoleh oleh
peneliti digunakan untuk mengetahui kemampuan mengingat dan kemampuan
memahami pada siswa. Pretest dalam penelitian ini diberikan kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebelum materi diajarkan, pretest ini bertujuan
untuk mengetahui keadaan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum
diberi treatment atau perlakuan. Perlakuan atau treatment yang diberikan yaitu
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran timeline pada
menggunakan media pembelajaran. Posttest dilakukan setelah kelas kontrol dan
kelas eksperimen mendapatkan materi dan perlakuan (treatment) untuk kelas
eksperimen.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah (Sangadji, 2010:154).
Pengertian yang lain mengenai instrumen yaitu instrumen adalah suatu alat yang
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian (Sugiyono,
2012:102).
Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa soal tes yang diberikan
kepada sampel penelitian. Dalam hal ini, peneliti perlu menyusun sebuah
rancangan penyusunan instrumen yang dikenal dengan istilah kisi-kisi.
Kisi-kisi adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang
disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom (Sangadji,
2010:155). Kisi-kisi dibuat oleh peneliti sebelum membuat soal untuk
mengevaluasi kemampuan mengingat dan kemampuan memahami siswa.
Kisi-kisi dibuat berdasarkan indikator yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti.
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No. Variabel Aspek Indikator Nomor Soal
1.
Mengingat
Mengidentifikasi 3.1. Mengenali tanggal
terjadinya peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan
2, 5
Mengingat kembali 3.2. Mengingat kembali peristiwa
Rengasdengklok
1
2.
Memahami
Menafsirkan 4.1. Menerjemahkan
nama dan peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi
4
Mencontohkan 4.2. Memberikan
contoh nama tokoh-tokoh pahlawan proklamasi
3
Mengklasifikasikan 4.3. Mengelompokkan tokoh bangsa yang
Merangkum 4.4. Meringkas
peristiwa Proklamasi
10
Menyimpulkan 4.5. Menyimpulkan
terjadinya Proklamasi 8
Membandingkan 4.6. Mencocokkan
peristiwa dan tanggal terjadinya peristiwa Proklamasi
9
Menjelaskan 4.7. Menjelaskan
peristiwa penting pada Proklamasi
Kemerdekaan
6
Kisi-kisi yang dibuat berdasarkan indikator selanjutnya dikembangkan
Soal-soal dalam penelitian ini berupa pilihan ganda berjumlah 10 soal. Soal
tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang
lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi (Arifin, 2009:138). Soal tes pilihan ganda
diberikan kepada obyek penelitian pada saat pretest dan posttest.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Validitas Instrumen
Penelitian ini menggunakan soal pilihan ganda untuk pengambilan
data. Sebelum soal pilihan ganda digunakan untuk penelitian, soal tersebut
diujikan terlebih dahulu kepada siswa kelas VI yang telah mempelajari materi
pada penelitian ini. Sebelumnya telah dilakukan juga validasi untuk kisi-kisi
soal dan validasi perangkat pembelajaran oleh guru.
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes
telah mengukur apa yang seharusnya diukur (Surapranata, 2004:50). Masidjo
(2007:242) berpendapat bahwa validitas suatu tes adalah taraf samapai di
mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat
(Arikunto, 2006:168). Apabila peneliti ingin meneliti perbedaan penggunaan
dengan menggunakan soal, maka sebelum diberikan kepada subyek penelitian
soal tersebut harus diuji validitas supaya soal yang diujikan benar-benar valid.
Penelitian ini menggunakan dua macam validitas, yaitu validitas
konstruk dan validitas isi. Menurut Sugiyono (2010:177) untuk menguji
validitas konstruk dapat digunakan pendapat para ahli (expert judgement).
Pendapat para ahli yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah guru kelas.
Dalam hal ini peneliti meminta pendapat dari guru kelas untuk menilai
perangkat pembelajaran yang akan digunakan dan juga soal evaluasi yang
akan digunakan untuk penelitian.
Haynes dalam Azwar (2012:111) mengatakan bahwa makna validitas
isi adalah sejauh mana elemen-elemen dalam suatu instrumen ukur
benar-benar relevan dan merupakan representasi dari konstrak yang sesuai dengan
tujuan pengukuran. Untuk validitas isi, peneliti mengujikan soal-soal kepada
siswa kelas VI. Peneliti memilih kelas VI SD Kanisius Sorowajan karena
dikelas V siswa sudah mendapatkan materi tersebut. Dan untuk
mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan program komputer SPSS
16.0. Sebuah item dikatakan valid apabila signifikansinya > 0,01. Berikut
hasil uji valditas yang dikerjakan oleh siswa kelas VI.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Soal
Nomor
Item Nilai Korelasi Nilai r tabel Keputusan
Item 2 0,624** signifikansi
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa dari 15 soal yang saya ujikan,
terdapat 10 soal yang valid. 10 soal valid tersebut selanjutnya akan
digunakan sebagai soal evaluasi untuk subyek penelitian. Berikut item
valid yang berisi 10 soal:
Tabel 3. Hasil Item Valid
No Nomor item Nilai Korelasi Keputusan
1 Item 1 0,487** Valid
2 Item 2 0,624** Valid
3 Item 5 0,624** Valid
4 Item 6 0,637** Valid
6 Item 10 0,513** Valid
7 Item 11 0,581** Valid
8 Item 13 0,376* Valid
9 Item 14 0,581** Valid
10 Item 15 0,491** Valid
Sepuluh soal yang valid selanjutnya diuji reliabilitasnya untuk
mengetahui taraf keajegan instrumen.
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Reliabilitas adalah
sejauh mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya. Hasil suatu
pengukuran akan dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelas subyek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama (Azwar, 2012:112). Instrumen yang memiliki reliabilitas
tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang
reliabel (Azwar, 2012:7). Ide pokok dari reliabilitas adalah sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya. Uji reliabilitas dilakukan secara internal
consistency yaitu dengan mengujikan instrumen sekali saja dengan teknik
tertentu. Untuk uji reliabilitas, peneliti menggunakan uji Alpha Cronbach.
Nunnaly (dalam Ghozali, 2007:42) menyatakan bahwa konstrak disebut
reliabel atau memiliki reliabilitas jika memenuhi harga Alpha Cronbach >
Tabel 4. Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif-0,20 Sangat Rendah
Dari hasil uji reliabilitas instrumen diperoleh hasil:
Tabel 5. Hasil Reliabilitas
Alpha Cronbach Kualifikasi
0,713 Tinggi
Tabel di atas menunjukkan harga Alpha Cronbach sebesar 0,713
dengan kualifikasi tinggi, sehingga instrumen dapat digunakan karena sudah
memenuhi syarat valid dan reliabel.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan program komputer SPSS
(Statistic Program for Social Sciences) 16,0. Data yang akan dianalisis adalah
data hasil pretest, hasil posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data-data
kelas eksperimen dengan hasil yang diperoleh siswa dikelas kontrol. Sebelum
pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat. Uji prasyarat tersebut
adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak (Santoso, 2012).
Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov.
Hipotesisnya adalah:
Ho: Data berdistribusi normal
Ha: Data berdistribusi tidak normal
Kriteria keputusan diambil berdasarkan nilai probabilitas, menurut
Siregar (2013) dasar pengambilan keputusan dengan melihat angka
probabilitas (sign) :
Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima (data normal)
Probabilitas < 0,05 maka Ha diterima (data tidak normal)
Jika data berdistribusi normal maka analisis statistiknya menggunakan
statistik parametrik uji t atau t-test. Jika data berdistribusi tidak normal maka
menggunakan statistik nonparametrik Mann Whitney.
Setelah melakukan uji normalitas, dan semua data berdistribusi normal
selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan guna
populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Uji homogentitas dilakukan
dengan membandingkan skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Prayitno (2006:31) mengatakan jika nilai signifikansi > 0,05
maka dapat dikatakan bahwa varian dari kedua kelompok data adalah sama.
Syarat atau kriteria untuk menilai perbedaan data yaitu :
1. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Dengan kata lain antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen memiliki persamaan data.
2. Jika harga sig. (2-tailed)< 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan
antara pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok eksperimen.
Dengan kata lain antara kelompok eksperimen tidak memiliki
perbedaan data atau berbeda.
Setelah melakukan uji homogenitas dan didapatkan datanya homogen,
selanjutnya dilakukan uji hipotesis.Hipotesis merupakan jawaban sementara
dari rumusan masalah karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan belum berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh selama
pengumpulan data (Sugiyono, 2012:64). Terdapat dua macam hipotesis yaitu
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha). Uji hipotesis dilakukan dua
tahap, tahap yang pertama adalah uji kenaikan skor pretest ke posttest dan
posttest digunakan untuk memastikan apakah ada kenaikan yang terjadi dalam
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan membandingkan hasil
skor pretest dan posttest. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 5%
(Prayitno, 2008:101). Perbandingan tersebut menggunakan kriteria sebagai
berikut:
1. Jika harga sig. (2-tailed)> 0,05, tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada
kenaikan yang signifikan yang terjadi antara nilai pretest ke
posttest.
2. Jika harga sig. (2-tailed)< 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan
antara pretest ke posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang
signifikan yang terjadi antara nilai pretest ke posttest.
Tahap kedua adalah uji perbandingan data posttest. Uji perbandingan
ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan
antara skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ananlisis
yang digunakan adalah analisis statistik uji independent sample t-test dengan
tingkat kepercayaan 95%. Perbandingan tersebut dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Jika harga sig. (2-tailed)< 0,05 terdapat perbedaan yang signifikan
antara posttest kelompok kontrol dengan posttest kelompok
dari penggunaan media pembelajaran timeline terhadap
kemampuan mengingat dan memahami siswa kelas V.
2. Jika harga sig. (2-tailed)> 0,05 tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara posttest kelompok kontrol dengan posttest
kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan
yang signifikan dari penggunaan media pembelajaran timeline
terhadap kemampuan mengingat dan memahami siswa kelas V.
I. Jadwal Penelitian
Dalam penelitian ini membutuhkan waktu 10 bulan untuk penyusunan
proposal sampai dengan revisi skripsi. Berikut jadwal penelitian timeline:
Tabel 6. Jadwal Penelitian dan Tanggal Penelitian