DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii
PENGESAHAN iii
PRAKATA iv
DEDIKASI vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS vii
ABSTRAK viii
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 PRINSIP METODE PENGAPUNGAN BATANG (BUOYANCY
WEIGHING-BAR METHOD) 4
2.2 METODE-METODE PENGUKURAN DISTRIBUSI UKURAN
PARTIKEL 9
2.2.1 Microscopy 9
2.2.2 Coulter Counter 9
2.2.3 Andreasen Pipette 10
2.2.4 Sedimentation Balance 11
2.2.6 Laser Diffraction 12
2.3 JENIS-JENIS ALIRAN PARTIKEL 13
2.3.1 Stoke Flow 13
2.3.2 Allen Flow 13
2.3.3 Newton Flow 13
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BUOYANCY
WEIGHING-BAR METHOD 14
2.5 PENELITIAN YANG SUDAH PERNAH DILAKUKAN 15
2.6 TEPUNG TERIGU 16
2.7 ANALISIS EKONOMI 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19
3.1 BAHAN YANG DIGUNAKAN 19
3.2 PERALATAN YANG DIGUNAKAN 19
3.3 RANCANGAN PENELITIAN 19
3.4 FLOWCHART PENELITIAN 21
BAB IV PEMBAHASAN 22
4.1 PENGARUH WAKTU PENGENDAPAN TERHADAP MASSA
BATANG PADA BUOYANCY WEIGHING-BAR METHOD 22
4.2 PENGARUH JENIS FASA CAIR PADA BUOYANCY
WEIGHING-BAR METHOD 23
4.3 PENGARUH KONSENTRASI FASA CAIR PADA BUOYANCY
WEIGHING-BAR METHOD 25
4.3.1 Pengaruh Konsentrasi Pada Fasa Cair Etanol 25 4.3.2 Pengaruh Konsentrasi Pada Fasa Cair Metanol 26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 29
5.1 KESIMPULAN 29
5.2 SARAN 29
DAFTAR PUSTAKA 30
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Grafik Penentuan Distribusi Ukuran Partikel pada
Fluidisasi 4
Gambar 2.2 Skematik Diagram Pengendapan Partikel 5 Gambar 2.3 Grafik Penentuan Distribusi Partikel Dengan
Metode Pengapungan Batang 8
Gambar 2.4 Alat Microscopy 9
Gambar 2.5 Prinsip alat Coulter Counter 10
Gambar 2.6 Metode Andreasson Pipette 10
Gambar 2.7 Metode Sedimentation Balance 11 Gambar 2.8 Alat Centrifugal Sedimentation 11
Gambar 2.9 Prinsip Laser Diffraction 12
Gambar 2.10 Alat Laser Diffraction 12
Gambar 2.11 Bentuk Partikel Tepung Terigu 17 Gambar 3.1 Skematik dari Peralatan Eksperimen 20 Gambar 3.2 Flowchart Percobaan Metode Pengapungan Batang 21 Gambar 4.1 Pengaruh Waktu Terhadap Msasa Batang dengan Fasa
Cair Etanol 22
Gambar 4.2 Pengaruh Waktu Terhadap Massa Batang dengan Fasa
Cair Metanol 22
Gambar 4.3 Pengaruh Waktu Terhadap Massa Batang dengan Fasa
Cair Kerosin 23
Gambar 4.4 Pengaruh Jenis Fasa Cair Murni Pada Distribusi Ukuran
Partikel Tepung Terigu 24
Gambar 4.5 Pengaruh Konsentrasi Fasa Cair Etanol Pada Distribusi
Ukuran Partikel Tepung Terigu 25
Gambar 4.6 Pengaruh Konsentrasi Fasa Cair Metanol Pada Distribusi
Ukuran Partikel Tepung Terigu 26
Gambar 4.7 Pengaruh Jenis Fasa Cair dan Konsentrasinya Pada
Gambar L2.1 Batang Aluminium 40
Gambar L2.2 Batang Pengaduk 40
Gambar L2.3 Sampel Tepung Terigu 41
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Densitas dan Viskositas Fasa Cair Murni beserta Ukuran
Partikel 24
Tabel 4.2 Densitas dan Viskositas Fasa Cair Etanol dengan Variasi
Konsentrasi beserta Ukuran Partikel 26 Tabel 4.3 Densitas dan Viskositas Fasa Cair Metanol dengan Variasi
Konsentrasi beserta Ukuran Partikel 27 Tabel L1.1 Data Etanol Murni dengan Metode Pengapungan Batang 33 Tabel L1.2 Data Besaran Untuk Fasa Cair Etanol Murni 34 Tabel L1.3 Data Besaran Untuk Fasa Cair Etanol Murni pada Waktu
1500 detik 34
Tabel L1.4 Distribusi Ukuran Partikel Menggunakan Fasa Cair Etanol
Murni 36
Tabel L1.5 Distribusi Ukuran Partikel Menggunakan Fasa Cair Metanol
Murni 37
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Contoh Perhitungan 33
1.1 Menentukan Ukuran Partikel 34
1.2 Menentukan Kumulatif Massa Partikel 34
Lampiran 2 Foto Penelitian 40
2.1 Batang Aluminium 40
2.2 Batang Pengaduk 40
2.3 Sampel Semen 41
DAFTAR SINGKATAN
BWM Buoyancy Weighing-Bar Method SB Sedimentation Balance
DAFTAR SIMBOL
Simbol Keterangan Dimensi
ρ Densitas kg/m3
ΔP Perubahan tekanan N/m
A Luas permukaan batang m2
D(x) Massa kumulatif partikel undersize
VB Volume batang m
3
h Panjang batang m
ρL Densitas cairan kg/m
3
ρP Densitas partikel kg/m
3
C0 Konsentrasi awal suspensi kg padatan/m
3
suspensi
t Waktu s
ρS0 Densitas mula-mula suspensi kg/m
3
WB0 Massa batang mula-mula kg
ρB Densitas batang kg/m3
C Konsentrasi suspensi %wt
WBt Massa pengapungan batang kg
ρSt Densitas suspensi kg/m
3
GBt Massa nyata dari batang kg
v(x) Kecepatan pengendapan m/s
WRt Massa partikel yang lebih besar dari
ukuran x
kg
x Ukuran partikel μm
u Superficial velocity m/s
R(x) Massa kumulatif partikel oversize
GRt Massa nyata partikel yang lebih besar
dari partikel berukuran x
kg
ρB Densitas batang kg/m3
ut Kecepatan terminal partikel m/s
d Diameter partikel m
g Percepatan gravitasi m/s2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penentuan distribusi ukuran partikel tepung terigu merupakan salah satu metode yang penting dalam teknologi partikel dalam industri tepung terigu. Selama ini, berbagai cara sudah dilakukan untuk menentukan ukuran partikel [1]. Untuk sistem padat-cair, distribusi ukuran partikel diukur menggunakan diameter Stokes dengan mengukur kecepatan perpindahan partikel dalam larutan. Metode-metode yang menggunakan cara ini antara lain adalah Metode Andreasen Pipette [2], Metode Sedimentation Balance [3], Metode Centrifugal Sedimentation [4], dan lain-lain. Metode-metode ini sangat murah dalam pengoperasiannya, tetapi membutuhkan waktu yang agak lama dan kurang praktis dalam penggunaannya. Pada sisi yang lain, berbagai metode dengan sistem berbeda juga telah ditemukan seperti Metode Laser Diffraction/Scattering [5], Microscopy [6] dan Metode Coulter Counter [7]. Pengoperasian metode-metode ini sangat praktis sekali dan hasil yang diperoleh sangat akurat dalam tempo yang singkat, tetapi harga peralatan yang dipakai sangat mahal.
partikel diukur dari perubahan massa batang yang digantung di dalam suspensi [8-12].
Pada industri tepung terigu, penentuan distribusi ukuran partikel biasanya dilakukan dengan menggunakan metode laser diffraction/scattering atau metode Coulter counter. Metode ini tergolong sangat mahal, sehingga perlu dikaji pemakaian Metode Pengapungan Batang pada industri ini.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian pengukuran distriburi ukuran partikel tepung terigu dengan Metode Pengapungan Batang adalah bagaimana pengaruh fasa cairan yang berbeda terhadap distribusi ukuran partikel tepung terigu.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Metode Pengapungan Batang dalam mengukur distribusi ukuran partikel tepung terigu, sehingga diharapkan dapat menjadi pengganti metode yang telah umum digunakan di industri dengan biaya yang lebih murah dan hasil yang cukup akurat.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui distribusi ukuran partikel tepung teigu dengan Metode Pengapungan Batang.
2. Mengetahui cara pengukuran distribusi ukuran partikel tepung terigu dengan metode yang lebih murah dan akurat.
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN
Kondisi Tetap
o Berat sampel = 1 wt%
o Ukuran batang = Diameter 10 mm dan panjang 210 mm (aluminium dengan ρ = 2700 kg/m3) o Volume larutan = 1000 ml
Variabel yang divariasikan
o Fasa cairan = Etanol, metanol, kerosin, dan air
o Konsentrasi fasa cairan = 30 vol%, 50 vol%, 70 vol%, dan 99,9 vol% (p.a.) untuk jenis fasa cairan etanol dan metanol