• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perangkat Lunak Capture Plat Nomor Polisi Mobil dengan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Back Propagation Berbasis IP Camera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perangkat Lunak Capture Plat Nomor Polisi Mobil dengan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Back Propagation Berbasis IP Camera"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Pengolahan Citra Plat Nomor Polisi

Pada tahap pengolahan citra, sampel data citra plat nomor kendaraan mengalami beberapa tahap operasi pengolahan citra, yaitu operasi binerisasi, open-close morphology, median filtering, slicing dan resizing. Operasi binerisasi pertama sekali dilakukan pada citra plat nomor kendaraan. Di tahap ini sebuah citraberwarna atau abu-abu diubah menjadi suatu citra biner. Citra biner diwakili oleh matriks dua dimensi yang hanya mempunyai dua nilai intensitas (“0” dan“1”), yaitu hitam dan

putih saja. Pada operasi ini, nilai intensitas warna setiap piksel pada suatu citra akan diubah berdasarkan nilai ambang (threshold) yang telah ditentukan. Apabila nilai intensitasnya lebih besar dari nilai threshold maka nilai tersebut akan diubah menjadi bit 1 (warna putih). Sebaliknya, jika nilainya lebih kecil dari nilai threshold maka nilainya akan diubah menjadi bit 0 (warna hitam).

Proses selanjutnya, citra plat nomor kendaraan yang sudah bersifat biner akan mengalami proses filtering menggunakan opening-closing dan median filter. Proses

filtering ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan noise dan memperhalus citra. Dengan melakukan operasi opening-closing terlebih dahulu pada citra, maka akan didapatkan citra dengan noise yang berkurang, dan memperkecil noise yang besar yang tidak bisa dihilangkan dengan median filtering secara langsung. Dengan dilakukanya dua operasifilteringini, akan didapatkan citra yang jauh lebih bersih dari noise.

Setelah citra plat nomor kendaraan sudah relatif bersih dari noise, langkah selanjutnya adalah prosesslicing. Proses ini akan memisahkan karakter-karakter pada citra plat nomor kendaraan menjadi satu citra dengan satu karakter tunggal yang utuh.

(2)

Sampling

(3)

7

(menunjukkan jumlah bit pada gambar digital, misal b/w dengan dua bit, grayscale dengan delapan bit,true colordengan 24 bit).

Citra atau umumnya dikenal gambar merupakan kumpulan titik-titik penyusun citra itu sendiri. Titik-titik tersebut dikenal dengan pixel. Banyaknya titik-titik penyusun citra tersebut disebut resolusi. Jadi resolusi merupkan MxN pixel. Masing-masing pixel yang menyusun suatu citra dapat memiliki warna yang berbeda-beda, yang disebut denganbit depth.Bit depthdinyatakan dengan angka yang bersatuan bit. Sebagai contoh bit depth = 3, artinya terdapat 23 = 8 variasi yang mungkin untuk setiap pixel-nya. Semakin besar nilai bit depth, maka semakin besar pula ukuran fungsi citra tersebut. Ada beberapa jenis mode warna, antara lain:

Tabel 2.1Jenis Mode Warna

Grayscale Warna keabuan, disusun oleh warna dasar Red, Green, Blue yang masing–

masing memiliki nilai dasar yang sama. Misal = Red = 67, Green = 67, dan Blue = 67. Dari suatu nilai yang sama akan membentuk satu warna kebuan yang berbeda pada rentang gradasi hitam dan putih

8bit depth 28= 256 variasi warna

Monokrom Warna yang hanya terdiri dari hitam dan putih

1 bit 21= 2 variasi warna

RGB Warna yang disusun oleh 3channel, yaitu Red, Green, Blue yang masing–

masin memiliki 8bit depth

8 x 3 =24 224= 16.777.216 variasi warna CMYK Warna yang terdiri dari 4 channel,

yaitu Cyan, Magenta, Yellow, Black yang masing–masing memiliki 8bit depth

8 x 4 = 32 232=

(4)

0x00 xx xx xx

(5)
(6)
(7)

11

Tabel 2.2Bitmap Info Header

Nama Field Size in Bytes Keterangan

bfType 2 Mengandung karakter “BM” yang

mengidentifikasikan tipe file

bfSize 4 Memori file

bfReserved1 2 Tidak dipergunakan bfReserved1 2 Tidak dipergunakan

bfOffBits 4 Offset untuk memulai datapixel

Tabel 2.3Bitmap Core Header

Field Name Size in Bytes Keterangan

bcSize 4 MemoriHeader

bcWidth 2 Lebar Gambar

bcHeight 2 Tinggi Gambar

bcPlanes 2 Harus 1

bcBitCount 2 Bits per pixels–1,4,8 atau 24

2. Joint Photographic Expert Group(JPEG/JPG)

Format JPEG merupakan format yang paling terkenal sampai sekarang ini. Hal ini karena sifatnya yang berukuran kecil (hanya puluhan/ratusan KB saja), dan bersifat portable. Formatfileini sering digunakan pada bidang fotografi untuk menyimpan

file foto hasil perekaman analog to digital converter (ADC). Karena ukurannya kecil makafileini banyak digunakan diweb(internet).

3. GIF (Graphics Interchange Format)

(8)

12

yang lebih baik, seperti Adobe Photoshop, color table bisa diatur otomatis atau manual sehingga gambar tidak berubah warna atau rusak.

File GIF cocok digunakan untuk:

a. Gambar dengan jumlah warna sedikit (dibawah 256).

b. Gambar yang memerlukan perbedaan warna yang tegas seperti logo tanpa gradien.

c. Gambar animasi sederhana sepertibanner-banneriklan,header, dan sebagainya. d. Print shoot (hasil dari print screen) dari program-program sederhana dengan

jumlah warna sedikit.

File GIF tidak cocok digunakan untuk:

a. Gambar yang memiliki banyak warna seperti pemandangan.

b. Gambar yang didalamnya terdapat warna gradien atau semburat (spot light).

4. PNG (Portable Network Graphics)

Citra berformat PNG dikembangkan sebagai alternatif lain untuk GIF, yang menggunakan paten dari LZW algoritma kompresi. PNG adalah format citra yang sangat baik untuk grafis internet, karena mendukung transparansi didalam perambah (browser) dan memiliki keindahan tersendiri yang tidak bisa diberikan GIF atau bahkan JPG. Format PNG menggunakan teknik kompresi Loseless dan mendukung kedalaman warna 48 bit dengan tingkat ketelitian sampling: 1,2,4,8, dan 16 bit. Format ini memiliki alpha channel untuk mengkontrol transparency (Sutoyo, 2009).

2.4 Jaringan Syaraf Tiruan (JST)

(9)

13

JST menyerupai otak manusia dalam 2 (dua) hal, yaitu: a) Pengetahuan diperoleh jaringan melalui proses belajar.

b) Kekuatan hubungan antar sel syaraf (neuron) yang dikenal sebagai bobot-bobot sinaptik digunakan untuk menyimpan pengetahuan.

Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah suatu metode pembelajaran yang diinspirasi dari jaringan sistem pembelajaran biologis yang terjadi dari jaringan selsyaraf (neuron) yang terhubung satu dengan yang lainnya (Silvia, 2007).

Berikut adalah beberapa definisi JST:

1. JST adalah suatu teknik pemrosesan informasi berbasis komputer yang mensimulasikan dan memodelkan sistem syaraf biologis.

2. Suatu model matematik yang mengandung sejumlah besar elemen pemroses yang diorganisasikan dalam lapisan-lapisan.

3. Suatu sistem komputasi yang dibuat dari sejumlah elemen pemroses yang sederhana dan saling diinterkoneksikan untuk memproses informasi melalui masukan dari luar dan mampu inresponsi keadaan yang dinamis.

4. JST adalah suatu teknologi komputasi yang berbasis hanya pada model syaraf biologis dan mencoba mensimulasikan tingkah laku dan kerja model syaraf.

5. JST adalah sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi.

JST dibentuk sebagai generalisasi model matematika dari jaringan syaraf biologi, dengan asumsi bahwa :

Pemrosesan informasi terjadi pada banyak elemen sederhana (neuron).

1. Sinyal dikirirnkan diantara neuron-neuron melalui penghubung-penghubung. 2. Penghubung antar neuron memiliki bobot yang akan memperkuat atau

memperlemah sinyal.

(10)

14

2.5 AlgoritmaLearning Vector Quantization(LVQ)

LVQ merupakan metode klasifikasi data adaptif berdasarkan pada data pelatihan dengan informasi kelas yang diinginkan. Walaupun merupakan suatu metoda pelatihan supervised tetapi LVQ menggunakan teknik data clustering unsupervised untuk pra prosesset data dan penentuan cluster center-nya. Arsitektur jaringan LVQ hampir menyerupai suatu jaringan pelatihan kompetitif kecuali pada masing-masing unit outputnya yang dihubungkan dengan suatu kelas tertentu. Kusumadewi dan Hartai (2006) menyatakan LVQ merupakan metoda untuk melakukan pelatihan terhadap lapisan-lapisan kompetitifsupervised. Lapisan kompetitif akan belajar secara otomatis untuk melakukan klasifikasi terhadap vektor input yang diberikan. Apabila beberapa vektor input memiliki jarak yang sangat berdekatan, maka vektor-vektor input tersebut akan dikelompokkan dalam kelas yang sama. Pemrosesan yang terjadi pada setiap neuron adalah mencari jarak antara suatu vektor input ke bobot yang

bersangkutan (W1 dan W2). W1 adalah vektor bobot yang menghubungkan setiap

neuron pada lapisan input ke neuron pertama pada lapisan output, sedangkan W2

adalah vektor bobot yang menghubungkan setiap neuron pada lapisan input ke neuron

yang kedua pada lapisan output. Fungsi aktivasi F1 akan memetakan Y_in1ke y1 = 1

apabila:

|X–W1| < |X–W2|, dan Y1= 0 jika sebaliknya.

Demikian pula dengan yang terjadi pada fungsi aktivasi F2, akan memetakan

Y_in1ke Y1= 1 apabila |X–W2| < |X–W1|, dan Y1= 0 jika sebaliknya.

Gambar 2.6 menunjukan jaringan LVQ dengan unit pada lapisan input, dan 2 unit

(neuron) pada lapisanoutput.

(11)

15

Algoritma untuk LVQ adalah sebagai berikut:

Notasi x :training vector(X1, X2, ..., Xn)

T : kategori daritraining vectoryang benar

Wj : Vektor bobot untuk kategori j

Cj : Kategori j (hasil training)

||X–Wj|| : jarak Euclidian.

Step 0 Inisialisasi

Step 1 Jika kondisi stop salah, lakukan step 2 s.d. step 6

Step 2 Untuk setiap vector training, lakukan step 3 s.d. step 4

Step 3 dapatkan j sehingga ||X–Wj|| minimum

Step 4 Update Wj

Wj(baru) = Wj(lama) + α (X –Wj(lama)) ; Jika T = Ci

Wj(baru) = Wj(lama)– α (X –Wj(lama)) ; Jika T ≠Ci

Step 5 UpdateLearning rate

Step 6 Uji kondisi stop

Setelah dilakukan pelatihan, akan diperoleh bobot akhir (W). Bobot-bobot ini nantinya

akan digunakan untuk melakukan simulasi atau pengujian data yang lain.

2.6 AlgoritmaBackpropagation

Backpropagatin merupakan algoritma pembelajaran yang terawasi dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan banyak lapisan untuk mengubah bobot-bobot yang terhubung dengan neuron-neuron yang ada pada lapisan tersembunyinya. Pelatihan sebuah jaringan yang menggunakan backpropagation terdiri dari 3 langkah, yaitu : pelatihan pola input secara feedforward, perhitungan dan backpropagation dari kumpulan kesalahan dan penyesuaian bobot. Sesudah pelatihan, aplikasi dari jaringan hanya terdiri dari fase feedforward. Bahkan, jika pelatihan menjadi lambat, sebuah jaringan yang dilatih dapat menghasilkan outputnya sendiri secara cepat.

(12)

16

Arsitektur jaringanbackpropagationseperti terlihat dalam Gambar 2.7.

Y1 Yk Ym

w01 w11 wj1 wp1 w0k w1k wjk wpk w0m w1m wjm wpm

Z1 Zj Zp

X1 Xi Xn

v01 v11 vi1 vn1 v0j v1j vij vnj v0p v1p vip vnp

1

1

Gambar 2.7 Arsitektur jaringanBackpropagation(Andrijasa, 2010). Keterangan :

X = Masukan (input)

V = Bobot lapisan tersembunyi W = Bobot lapisan keluaran

n = Jumlah unit pengolah lapisan tersembunyi Z = Lapisan tersembunyi (hidden layer)

Y = Keluaran (output)

Backpropagationmemiliki beberapa unit yang ada dalam satu atau lebih layar tersembunyi. Gambar 2.12 adalah arsitekturbackpropagationdengan n buah masukan (ditambah sebuah bias), sebuah layar tersembunyi yang terdiri dari p unit (ditambah sebuah bias), serta m buah unit keluaran.

(13)

17

2.6.1 Pelatihan StandarBackpropagation

Pelatihan Backpropagation meliputi 3 fase. Fase pertama adalah fase maju. Pola masukkan dihitung maju mulai dari layar masukkan hingga layar keluaran menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Fase kedua adalah fase mundur dimana selisih antara keluaran jaringan dengan target yang diinginkan merupakan kesalahan yang terjadi. Kesalahan tersebut dipropagasikan mundur dimulai dari garis yang berhubungan langsung dengan unit-unit keluaran. Fase ketiga adalah modifikasi bobot untuk menurunkan kesalahan yang terjadi.

Fase I : Propagasi maju Fase II : Propagasi mundur Fase III : Perubahan bobot

Ketiga fase tersebut diulang-ulang terus hingga kondisi penghentian dipenuhi. Iterasi akan dihentikan jika jumlah iterasi yang dilakukan sudah melebihi jumlah maksimum iterasi yang ditetapkan, atau jika kesalahan yang terjadi sudah lebih kecil dari batas toleransi yang diijinkan (Andrijasa, 2010).

Algoritma pelatihan untuk jaringanbackpropagation a) Inisialisasi bobot (set bilangan acak kecil) b) Step 1

Selama kondisi salah, lakukan steps 2–9 Step 2

Untuk setiap pasangan data training lakukan step 3–8

FaseFeedforward

Step 3

Setiap neuroninputXimenerimainputsignalXidan meneruskannya ke semua neuron

hiddenpadalayerdiatasnya. Step 4

Setiap neuron hidden Zj menjumlahkan semua signal inputnya.

……… (2-1)

Menjalankan fungsi aktifasinya untuk menghitung signaloutput-nya

(14)

18

Setiap neuronoutputYkmenjumlah signal input berbobotnya.

………. (2-2)

Menjalankan fungsi aktifasinya untuk menghitung signaloutput-nya. yk= f(y_ink).

Backpropagationdarierror

Step 6

Setiap neuron output Yk menerima pola target yang terkait dengan input pola training, menghitung komponenerror

dan menghitung komponen perubahan bobot (untuk mengubah wjknanti)

……….. (2-3)

Menghitung komponen bias (untuk mengubah Woknanti)

………...…. (2-4) Dan mengirimδkke neuron padalayerdi bawahnya

Step 7

Setiap neuronhiddenZjmenjumlahkaninputdelta-nya (dari neuron di atasnya)

...……… (2-5)

Mengalikan dengan turunan dari fungsi aktifasi untuk menentukan komponen koreksierror-nya

Menghitung komponen koreksi errornya (untuk mengubah vijnanti)

………....……...…. (2-6) Menghitung komponen koreksierror-nya (untuk mengubah v0jnanti)

………...… (2-7)

Step 8

Setiap neuron output Ykmengubah bobot dan biasnya: wjk(baru) = wjk(lama) +Δ wjk.

Setiap neuronhiddenZjmengubah bobot dan biasnya:

(15)

19

Test stopping condition

f1(y_ink) dan f’(z_inj) dapat dinyatakan dalam bentuk yk dan zk tergantung fungsi aktifasi yang digunakan.

2.6.2 Inisialisasi Bobot Awal

Pemilihan bobot awal sangat mempengaruhi jaringan saraf dalam mencapai minimum global terhadap nilai error, serta cepat tidaknya proses pelatihan menuju kekonvergenan. Apabila nilai bobot awal terlalu besar, maka input ke setiap lapisan sembunyi atau lapisan output akan jatuh pada daerah dimana turunan fungsi sigmoidnya sangat kecil dan apabila nilai bobot awal terlalu kecil makainputke setiap lapisan tersembunyi atau lapisan output akan sangat kecil yang akan menyebabkan proses pelatihan akan berjalan sangat lambat (Puspitaningrum, 2006).

Inisialisasi bobot awal terdiri dari 2 yaitu : 1. Inisialisasi Bobot Awal Secara Random

Inisialisasi bobot awal secara random biasanya bobot awal diinisialisasi secara

random dengan nilai antara -0.5 sampai 0.5 (atau -1 sampai 1, atau interval yang lainnya).

2. Inisialisasi Bobot Awal Dengan Metode Nguyen-Widrow

Metode Nguyen-Widrow akan menginisalisasi bobot-bobot lapisan dengan nilai antara -0.5 sampai 0.5. Sedangkan bobot-bobot dari lapisan input ke lapisan tersembunyi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kemampuan lapisan tersembunyi dalam melakukan proses pembelajaran.

2.7 IP Camera (Internet Protocol Camera)

(16)

20

Gambar 2.8 Blok Diagram IP Camera

Blok I/O (input/output) merupakan bagian yang menangani hubungan dengan peripheralnetwork dan gatewayuntuk koneksi dengan LAN atau internet. Bagian ini dapat dengan mudah dikenali dengan adanya konektorfemaleRJ45 dan beberapa jack input untukmicrophonesertaspeaker yang merupakan penghubung dengan komputer seprti pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Blok Diagram I/O Keterangan:

a. I/OOptional

Bagian input dan output berupa jack yang berfungsi sebagai penghubung antara

peripheral networkingdengan IPcamera. b. Power supply

Bagian yang mendistribusikan power supplyatau catu daya dariadaptorke seluruh bagian agar perangkat dapat beroperasi. Selain menggunakan adaptor, IP camera dapat juga menggunakan PoE (power Over Ethernet) yang diinjeksikan via RJ45. c. Microphone

Bagian yang berfungsi mengubah sinyal akustik menjadi sinyal listrik. d. Speaker

Bagian yang berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal akustik yang dapat didengar manusia.

I/O

CPU

Camera

Power Supply

CPU dan Camera

I/O Optional

Microphone

Speaker

Rj45 Rj45

PCM

(17)

21

e. RJ45

Bagian yang berfungsi sebagaigatewayIPcamerauntuk koneksi dengan komputer atau LAN/Internet.

f. PCM Codec (Pulse Code Modulation Coder and Decoder)

Bagian yang berfungsi mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital (microphone to IP camera) dan mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog (IP camera to Speaker) menggunakan teknik modulasi PCM.

g. LAN Buffer

Bagian yang berfungsi sebagai penyangga traffic data dari dan ke CPU IP camera yang melewaticonnectorRJ4.

Blok CPU dapat dikenali dengan adanya IC prosesor yang memiliki bentuk paling besar diantara komponen IC yang ada. Bagian ini memiliki fungsi utama sebagai pengendali atas segala aktivitas yang dilakukan oleh IP camera dengan bantuan beberapa komponen IC pendukung. Blok camera mirip dengan kamera atau tustel yang memiliki lensa CCD yang bertugas mengambil atau meng-capturegambar. Sebuah IP camera biasanya dilengkapi dengan software, software ini mengambil gambar dari kamera digital secara terus menerus ataupun dalam interval waktu tertentu dan menyiarkannya melalui koneksi internet. Ada beberapa metode penyiaran dan yang paling umum adalah software merubah gambar ke dalam bentuk file JPEG dan meng-upload-nya keweb server menggunakanFile Transfer Protocol (FTP) (Azikin, 2005).

Frame rate mengindikasikan jumlah gambar sebuah software dapat ambil dan transfer dalam satu detik. Untuk streaming video, dibutuhkan minimal 15 frame per second (fps) atau idealnya 30 fps. Untuk mendapatkan frame rate yang tinggi, dibutuhkan koneksi internet yang tinggi kecepatannya. Sebuah webcam tidak harus selalu terhubung dengan komputer, ada webcam yang memilikisoftware webcam dan web server bulit-in, sehingga yang diperlukan hanyalah koneksi internet, webcam ini

dinamakan “network camera”.

(18)

22

digunakan, kamera ini terhubung dengan video capture card dan tersambung dengan internet (baik langsung maupun tidak langsung). Saat ini kamera untuk video

conference sudah makin maju, sudah ada webcam yang di dalamnya terdapat microphone maupun noise cancellation untuk memfokuskan audio ke speaker yang terletak di depan kamera sehingga noise yang ada tidak mengganggu jalannya konferensi.

Pada awalnya, bentuk webcamterbatas pada bentuk-bentuk standar yang hanya terdiri dari lensa dan papan sirkuit serta casing yang biasa. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk webcam pun sudah makin bervariasi dengan fitur-fitur yang makin canggih.

Webcam memiliki fitur-fitur dan setting yang bermacam-macam, diantaranya adalah:

1. Motion sensing, webcam akan mengambil gambar ketika kamera mendeteksi gerakan.

2. Image archiving, pengguna dapat membuat sebuah archive yang menyimpan semua gambar dari webcam atau hanya gambar-gambar tertentu saat interval pre-set.

3. Video messaging, beberapa programmessagingmendukung fitur ini.

4. Advanced connections, menyambungkan perangkat home theater ke webcam dengan kabel maupun nirkabel.

5. Automotion, kamera robotik yang memungkinkan pengambilan gambar secara

pan atau tilt dan setting program pengambilan frame berdasarkan posisi kamera.

6. Streaming media, aplikasi profesional, setup webcam dapat menggunakan kompresi MPEG4 untuk mendapatkan streaming audio dan video yang sesungguhnya.

7. Custom coding, mengimpor kode komputer pengguna untuk memberitahu webcam apa yang harus dilakukan (misalnyaautomatically refresh).

Gambar

Tabel 2.1Jenis Mode Warna
Tabel 2.2 Bitmap Info Header
Gambar 2.6 Arsitektur Jaringan Learning Vector Quantization (Kusumadewi,2006)
Gambar 2.7 Arsitektur jaringan Backpropagation (Andrijasa, 2010).
+2

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari arsip- arsip atau data dokumentasi yang berkaitan dengan kegiatan yang ada di lokasi penelitian yang berhubungan

“Aku masih ingat ketika kita membantu Nome untuk mendapatkan kembali sarung ular miliknya, perahu yang kita gunakan untuk berlayar ke pulau, sebagian kau gigit untuk

Sifat hujan kumulatif selama periode April-September 2017 di daerah Non ZOM Kalimantan Barat, merupakan perbandingan antara curah hujan yang diprakirakan terhadap

Kuesioner ini terdiri beberapa bagian, yakni berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kelelahan pada pengemudi

Dari data hasil percobaan didapat bahwa semakin besar kecepatan pengadukan yaitu pada 600 rpm maka CNSL yang didapat (Ca) akan semakin besar pada waktu ekstraksi

Informasi yang diberikan pada jaringan syaraf akan dirambatkan lapisan ke lapisan, mulai dari lapisan input sampai kelapisan output melalui lapisan lainnya yang sering dikenal

Hasil statistik memberikan nilai p = 0,025 lebih kecil dari 0,05 (p &lt; 0,05) sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya pendidikan

Karya kerajinan dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sehari-hari, baik untuk kebutuhan jasmani, maupun rohani. Sejak manusia membutuhkan