• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Finansial Dan Strategi Pengembangan Usahatani Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Finansial Dan Strategi Pengembangan Usahatani Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Yoga Pratama (120304028) dengan judul Skripsi “ Analisis Finansial dan Strategi Pengembangan Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir”. Dibimbing oleh Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Ibu Siti Khadijah Nasution, SP, M.Si sebagai Anggota Komisi Pembimbing. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ketersediaan input usahatani bawang merah per petani/ha, untuk mengetahui besarnya harga rata-rata input, harga output, biaya produksi, penerimaan dan pendapatan petani bawang merah per hektar dan per petani, untuk mengetahui kelayakan finansial usahatani bawang merah di daerah penelitian, untuk mengetahui apa program dan rencana aksi pengembangan usahatani bawang merah yang dapat direkomendasikan di daerah penelitian.

Hasil Penelitian diperoleh: 1. Ketersediaan input bawang merah yang terdiri atas tenaga kerja, bibit, pupuk, serta pestisida bersifat tersedia. 2. Besar harga rata-rata input per petani per hektar yaitu: (a) bibit sebesar Rp 33.000/kg, (b) pupuk sebesar

Rp 2.340/kg, (c) pestisida sebesar 29.192/liter, (d) tenaga kerja sebesar Rp 55.000/HKP. Rata-rata biaya produksi petani bawang merah sebesar Rp 4.917.142 per petani dan Rp 48,679,686 per hektar. Rata-rata penerimaan

petani bawang merah sebesar Rp 8.033.745 per petani dan Rp 79.524.216 per

hektar. Dan rata-rata pendapatan yang di terima petani bawang merah sebesar Rp 3.116.603 per petani dan Rp 30.844.530 per hektar. 3. Secara finansial

usahatani bawang merah di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir dapat dikatakan layak, dilihat dari nilai R/C Ratio per petani dan per hektar sebesar 1,60 (>1) artinya bahwa usahatani bawang merah layak untuk dikembangkan. Nilai BEP harga memiliki nilai sebesar Rp 12.875/kg per petani dan Rp 12.871/kg per hektar dengan harga jual sebesar Rp 20.378/kg yang artinya harga jual > BEP harga sehingga usahatani bawang merah layak untuk diusahakan. Sedangkan Nilai BEP produksi yaitu sebesar 234 kilogram per petani dan 2.315 kilogram per hektar yang artinya produksi > BEP produksi sehingga usahatani bawang merah layak untuk diusahakan. 4. Program yang akan direkomendasikan kepada petani yaitu: (a) program peningkatan produksi bawang merah yaitu dengan menggunakan bibit bawang merah yang unggul dan berkualitas baik, (b) program pengembangan sarana dan prasarana agribisnis bawang merah yaitu dengan penyediaan sarana produksi di setiap kelompok tani berupa bibit, pupuk, pestisida dan alat-alat pertanian, (c) program perluasan sentra produksi usahatani bawang merah yaitu dengan pemanfaatan lahan tidur untuk bercocok tanam bawang merah, (d) program perbaikan tingkat adopsi teknologi petani yaitu dengan melakukan penyuluhan kepada petani dengan mengikut sertakan penyuluh pertanian setempat mengenai cara mengoptimalkan produksi bawang merah petani.

.

Kata Kunci : bawang merah, analisis finansial, analisis SWOT

(2)

ii ABSTRACT

The objective of the research was to find out the availability of onion agribusiness input per farmer/ha, the average input price, output price, and production cost, to

find out the onion farmers’ revenue and income per ha/farmer, to find out the

financial feasibility of onion agribusiness in the research area, and to find out what program and planning for onion agribusiness which can be recommended in the research area. The result of the research showed that 1) The availability of onion input included manpower, seeds, fertilizers, and pesticide, 2) The average price of input per farmer/ha was as follows: a) seeds were Rp.33,000/kg, b) fertilizers were Rp. 2,340/kg, c) pesticide was 29,192/liter, and d) manpower was

Rp.55,000/HKP. Onion farmers’ average production cost was Rp. 4,917,142 per

farmer and Rp.48,679,686 per ha. Their average revenue was Rp.8,033,745 per farmer and Rp.79,524,216 per ha. Their average income was Rp. 3,116,603 per farmer and Rp.30,844,530 per ha. 3) Financially, onion agribusiness in Simanindo Subdistrict, Samosir Regency was feasible, seen from R/C Ratio value per farmer and per ha of 1.60 (>1) which indicated that onion agribusiness was feasible to be developed . The value of BEP pricewas Rp. 12,875/kg per farmer and Rp.12.871/kg per ha with sale price of Rp.20.378/kg which indicated that the sale price was > BEP price so that onion agribusiness was feasible to be developed. Meanwhile, the value of BEP production was 234 kilograms per farmer and 2,315 kilograms per ha which indicated that production was > BEP production so that onion agribusiness was feasible to bedeveloped. 4) The programs which would berecommended for famers were as follows: (a) the program of increasing onion production by using superior and good quality onion seeds, (b) the program of developing facility and infrastructure of onion agribusiness by providing production facility in each farmer group such as seeds, fertilizers, pesticide, and farming equipment, (c) the program of extending onion agribusiness production center by using unused land to plant onions, (d) the program of improving the level of adopting farming technology by providing

counseling for farmers be involving local counselors in optimizing farmers’ onion

production.

Keywords: Onion, Financial Analysis, SWOT Analysis

Referensi

Dokumen terkait

verifik*si dan kiaritikasi terhadap Fenewera& s$t$k pkerjaa* dimaks*4 decrga* ini Faniria rt?irrg$Eirlrrrrkarr Fvrneiang l,*Iaiig cnt*k

Prinsip-prinsip latihan yang telah diterapkan secara optimal oleh setiap pelatih baik untuk latihan penguasaan teknik dasar (kihon) karate akan memperlihatkan suatu hasil

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Nilai rata-rata siswa kelas

JUDUL : NYERI PANGGUNG, JANGAN ASAL TERAPI. MEDIA : BERNAS JOGJA TANGGAL : 14

Berdasarkan beberapa hal yang disampaikan di atas, kami selaku penulis dengan judul “Pola Perilaku Anak pada Jalur Sirkulasi Horisontal dan Vertikal di Rusunawa Cibeureum Cimahi”

JUDUL : BATASI JUAL BELI TERNAK MEDIA : KOMPAS. TANGGAL : 22

The impact of positive which is in the tourism activity of "Mahakarya Legend Goa Kreo" is the society directly involved in the activities of tourist

Dari kajian dan hasil analisa teori yang terkait terhadap kondisi eksisting di lapangan dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 fungsi pada bangunan The Bellagio Jakarta yaitu