• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah Mengembalikan Kredit pada BTN Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah Mengembalikan Kredit pada BTN Cabang Medan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERTANGGUNGJAWABAN KLIEN KEPADA PERUSAHAAN

FACTORING DALAM PENGALIHAN PIUTANG PEDAGANG

TERHADAP KETIDAKMAMPUAN NASABAH

MENGEMBALIKAN KREDIT PADA

BTN CABANG MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

RIZKY YANUAR HSB NIM : 080200172

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN

PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA DAGANG

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERTANGGUNGJAWABAN KLIEN KEPADA PERUSAHAAN

FACTORING DALAM PENGALIHAN PIUTANG PEDAGANG

TERHADAP KETIDAKMAMPUAN NASABAH

MENGEMBALIKAN KREDIT PADA

BTN CABANG MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

RIZKY YANUAR HASIBUAN NIM : 080200172

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN

PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA DAGANG

Disetujui Oleh :

Ketua Depertemen Hukum Keperdataan

Dr. H. Hasim Purba, SH, M.Hum NIP. 196603031985081001

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Tan Kamello, SH.MS Puspa Melati Hasibuan SH, M.Hum NIP. 196204211988031004 NIP.196801281994032001

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

ABSTRAK

Rizky Yanuar Hasibuan* Tan Kamello** Puspa Melati Hasibuan***

Anjak Piutang (Factoring) merupakan salah satu bentuk bisnis yang turut meramaikan dunia perdagangan Indonesia saat ini yang dalam istilah Indonesia disebut anjak piutang. Anjak piutang adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu Perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Beberapa permasalahan yang diangkat, antara lain bagaimanakah perkembangan Perusahaan Factoring (Anjak Piutang) di Indonesia, bagaimanakah kedudukan perusahaan anjak piutang (factoring) dalam pengalihan piutang pedagang terhadap ketidakmampuan nasabah mengembalikan kredit dan bagaimanakah Bagaimana Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring (Anjak Piutang) Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah Mengembalikan Kredit pada BTN Cabang Medan.

Adapun metode yang digunakan adalah yuridis normatif dan yuridis empiris, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder serta pengumpulan data yang digunakan studi kepustakaan dan studi lapangan pada BTN Cabang Medan. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa akibat hukum pengalihan piutang dari klien kepada Perusahaan anjak piutang (factoring) diantaranya undisclosed factoring ada kemungkinan perusahaan (klien) ingkar janji (wanprestasi) yaitu tidak mengembalikan pinjaman/pembiayaan kepada perusahaan factoring walaupun perusahaan sudah menerima pembayaran dari nasabah sehingga anjak piutang mengalami kerugian. Nasabah yang ingkar janji yaitu tidak membayar hutangnya pada saat jatuh tempo sehingga kemungkinan perusahaan atau lembaga anjak piutang yang mengalami kerugian. Tanggungjawab klien kepada perusahaan factoring dalam pengalihan piutang dagang karena ketidakmampuan nasabah mengembalikan kredit yaitu BTN Cabang Medan menanggung risiko kerugian terhadap piutang yang dialihkan pada BTN Cabang Medan. Oleh karena itu, perusahaan anjak piutang akan mengembalikan tanggung jawab (recourse) pembayaran piutang kepada klien atas piutang yang tak tertagih dari customer. Klien sebagai penjual piutang bertanggungjawab atas piutang yang tidak dibayar oleh pihak nasabah. Perlindungan hukum bagi pihak klien pada perusahaan factoring dalam pengalihan piutang pedagang terhadap ketidakmampuan nasabah mengembalikan kredit pada BTN Cabang Medan dengan tiga cara, yaitu melalui peradilan umum, musyawarah dan arbitrase. Cara penyelesaian klien harus melakukan pembayaran keseluruhan faktur yang belum dilunasi oleh customer seketika dan tunai, dilakukan penjualan barang jaminan dan perusahaan factoring memutuskan perjanjian dan selanjutnya mewajibkan klien untuk membayar seketika dan sekaligus tunai keseluruhan faktur yang telah dialihkan dan biaya anjak piutang. Kata kunci : Perusahaan anjak piutang (factoring), Pengembalian Kredit *) Mahasiswa Fakultas Hukum USU/Penulis

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahrahmanirrahim

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmad, nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan tidak lupa shalawat beriring salam saya sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan yang diridhoi Allah SWT.

Adapun skripsi ini berjudul: “Pertanggungjawaban Klien Kepada

Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah Mengembalikan Kredit pada BTN Cabang Medan”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih mempunyai banyak kekurangan di dalam penulisannya, oleh karena itu penulis berharap adanya masukan dan saran yang bersifat membangun untuk dimasa yang akan datang.

Pelaksanaan penulisan skripsi ini diakui banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, arahan, serta petunjuk dari dosen pembimbing, maka penulisan ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang banyak membantu, membimbing, dan memberikan motivasi. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

(5)

Utara dan Bapak Dr. H. Ok. Saidin, SH. M.Hum, selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Hasim Purba, SH, M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Rabiatul Syahriah, SH, M.Hum, selaku Sekretaris Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS, selaku Dosen Pembimbing I yang banyak membantu penulis, dalam memberikan masukan, arahan-arahan serta bimbingan didalam pelaksanaan penulisan skripsi ini.

5. Ibu Puspa Melati Hasibuan, SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan masukan, arahan-arahan serta bimbingan didalam pelaksanaan penulisan skripsi ini.

6. Kepada Ayahanda tersayang Syaiful Amril Hasibuan dan Ibunda Elvi Yanti Lubis, atas segala perhatian, dukungan, doa dan kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

7. Selauruh Bapak dan Ibu staf pengajar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

8. Kepada Mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara stambuk 2008 selama menjalani perkuliahan..

(6)

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, atas segala kesalahan dan kekurangan saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2015 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

Bab I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penulisan ... 6

D. Manfaat Penulisan ... 6

E. Metode Penelitian ... 7

F. Keaslian Penulisan ... 9

G. Sistematika Penelitian ... 9

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG PERKEMBANGAN PERUSAHAAN FACTORING (ANJAK PIUTANG) DI INDONESIA ... 12

A. Sejarah Usaha Anjak Piutang (Factoring) ... 12

B. Anjak Piutang (Factoring) saat ini di Indonesia ... 15

C. Unsur-unsur Anjak Piutang(Factoring) ... 20

D. Perbandingan Antara Kredit Perbankan dengan Anjak Piutang (Factoring) ... 23

E. Peraturan-peraturan Mengenai Anjak Piutang (Factoring) di Indonesia... 28

BAB III : KEDUDUKAN PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG (FACTORING) DALAM PENGALIHAN PIUTANG PEDAGANG TERHADAP KETIDAKMAMPUAN NASABAH MENGEMBALIKAN KREDIT ... 34

(8)

2

B. KlasifikasiPerusahaan Factoring (Anjak Piutang) dalam

pengalihan piutang pedagang ... 44

C. Pihak yang terlibat dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan Factoring (Anjak Piutang) ... 47

D. Pengalihan Piutang Pedagang kepada Perusahaan Factoring (Anjak Piutang) ... 56

E. Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Ketidakmampuan Nasabah Mengembalikan Kredit Perbankan ... 64

BAB IV : PERTANGGUNGJAWABAN KLIEN KEPADA PERUSAHAAN FACTORING (ANJAK PIUTANG) DALAM PENGALIHAN PIUTANG PEDAGANG TERHADAP KETIDAKMAMPUAN NASABAH MENGEMBALIKAN KREDIT PADA BTN CABANG MEDAN.... ... 73

A. Akibat Hukum Pengalihan Piutang dari Klien Kepada Perusahaan Anjak Piutang (Factoring)….... ... 73

B. Tanggungjawab Klien kepada Perusahaan Factoring dalam Pengalihan Piutang Pedagangkarena ketidakmampuan nasabah mengembalikan kredit ... … …. ……... 80

C. Perlindungan Hukum Bagi Pihak Klien Pada Perusahaan Factoring dalam pengalihan piutang pedagang terhadap ketidakmampuan nasabah mengembalikan kredit pada BTN Cabang Medan……….. ... 86

BAB V : PENUTUP ... 94

A. Kesimpulan ... 94

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini juga diatur dalam Pasal 245 KUHP yang menyebutkan bahwa barang siapa dengan sengaja mengedarkan mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank sebagai

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Agroniaga Indonesia (KANINDO) syari’ah Malang, adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Bukti langsung (tangibles )

Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa performa pertumbuhan, distribusi ukuran dan sintasan calon induk udang windu transgenik Pm AV turunan F0 tidak

Dengan perhitungan yang sama seperti pada tangki air filter ( TP-104) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut:. Tabel

Menururt Caruana (2002) pengulangan pembelian pada pelanggan merupakan bagian terpenting loyalitas pelanggan, jadi pelanggan atau dalam hal ini nasabah yang sudah setia terhadap

Pelaporan hasil tes yang dapat dipakai untuk mendeskripsikan level pencapaian kompetensi siswa terdiri dari dua bagian, yaitu: (1) laporan kepada sekolah yang meliputi:

Berdasarkan hal di atas, maka sekolah khusus guru bimbingan konseling memiliki peran penting dalam kebiasaan mengikuti gerakan pramuka dan pelaksanaan layanan

Meskipun sebelumnya terjadi masalah multikolinearitas solusi untuk mengatasinya dengan menghilangkan empat variabel yang mempunyai korelasi tinggi yaitu Nilai Tukar,