• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA STRUKTURAL DALAM INDUSTRI (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISA STRUKTURAL DALAM INDUSTRI (2)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah manajemen strategi

ANALISA STRUKTURAL DALAM INDUSTRI

DISUSUN OLEH

NAMA NPM

AFRIZAL 1002120061

ERIANSYAH 1002120119

NANDA MUKLIS 1002120043

WILLIY FAUZI 1002120042

MUNAWIR 1102120124

REZA JULI AMRI 11021201252

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

BANDA ACEH

(2)

ANALISA STRUKTURAL DALAM INDUSTRI

Dimensi – dimensi Strategi Bersaing.

Strategi perusahaan untuk bersaing dalam suatu industry dapat

berbeda-beda dalam berbagai macam cara. Tetapi dimensi-dimensi strategis di bawah ini

umumnya meliputi perbedaan – perbedaan yang mungkin ada di antara pilihan

strategis suatu perusahaan dalam suatu industry tertentu :

 Spesialisasi ; derajat pemfokusan upaya dalam bentuk keluasan lini

produknya, segmen pelanggan sasaran dan pasaran geografis yang dilayani.

 Identifikasi merek ; ingkat identifikasi merek dan bukan persaingan yang

didasarkan terutama pada harga atau variable lain.

 Dorong versus tarik: tingkat upaya dalam mengembangkan identifikasi merek

secara langsung dengan konsumen terakhir versus dukungan saluran

distribusi dalam menjual produknya.

 Seleksi saliran : pemilihan saliran distribusi yang terdiri dari saluran milik

perusahaan hingga penyalur khusu sampai penyalur segala jenis;

 Mutu prosuk ; tingkat mutu produknya, dalam hubungannya dengan bahan

baku, spesifikasi, ketaatan atas toleransi, bentuk dan sebagainya

 Keloporan teknologis ; derajat pengupayaan untuk mencapau kepeloporan

teknologis versus mengikuti atau meniru. Penting diperhatikan bahwa suatu

perusahaan mungkin dapat menjadi pelopor teknologis walaupun dengan

sengaja tidak memproduksi produk dengan mutu tertinggi di pasar, mutu dan

(3)

 Integrasi vertical : peningkatan nilai tambah sebagaimana tercermin dalam

integrasi maju dan balik yang duterapkan, termasuk apakah perusahaan

mempunyai distribusi yang kaptif, di luar atau yang dimiliki pengecer,

jaringan pelayanan langsung dan sebagainya.

 Posisi biaya : tingkat pengupayaan untuk memperoleh posisi biaya rendah

dalam pabrik dan distribusi melalui investasi dalam fasilitas dan peralatan

yang memperkecil biaya

 Pelayanan ; derajat pemberian pelayanan sampingan dengan lini produk-nya,

seperti bantuan teknik, jaringan pelayanan langsung, kredit dan seterusnya.

Spek strategi ini dapat dipandang sebagai bagian dari integrasi vertical, tetapi

untuk maksud analisa pelru dipisahkan

 Kebijaksanaan harga : posisi harga relatifnya dalam pasar. Posisi harga

biasanya dikaitkan dengan variable lainnya seperti posisi biaya dan mutu

produk, sedangkan harga adalah variable strategis yang menonjol sehingga

harus dibahas secara tersendiri

 Daya kekuatan : jumlah kekuatan financial dan daya operasi yang dimiliki

 Hubungannya dengan perusahaan induk : persyaratan mengenai perilaku unit

yang didasarkan pada hubungan antara unit dan perusahaan induk.

Perusahaan mungkin merupakan sebuah unit dari usaha yang sangat beragam,

satu dari mata rantai usaha yang bertikal, bagian dari sebuah kelompok usaha

yang berkaitan dalam sector umum, anak dari perusahaan asing, dan

sebagainya. Sifat hubungannya dengan perusahaan induk akan mempengaruhi

(4)

diperlukan, dan mungkin yang menentukan beberapa operasi dan fungsi guna

berpatungan dengan unit lain

 Hubungan dengan pemerintahan sendiri dan asing ; dalam lingkungan

industry internasional, hubungan yang telah dikembangkan oleh perusahaan

atau yang diharuskan oleh pemerintahannya sendiri maupun pemerntah asing

di luar negeri di tepat operasinya. Pemerintah sendiri dapat menyediakan

sumber – daya atau bantuan laiinya kepada perusahaan, atau sebaliknya dapat

mengatur perusahaan atau dengan cara lain mempengaruhi tujuannya.

Pemerintah asing sering memainkan peranan yang serupa.

Masing – masing dimensi strategis ini dapat diuraikan secara terperinci

sesuai dengan tingkat perbedaanya sedangkan dimensi lain dapat ditambahkan

untuk kesempurnaan analisa; yang penting adalah, bahwa dimensi-dimensi

tersebut memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai posisi perusahaan.

Lingkup perbedaan – perbedaan strategis pada suatu dimensi tertentu, jelas

tergantung pada industry.Sebagai contoh, pada bidang usaha komoditi seperti

pipik anomia, tak banyak perusahaan yang mempunyai identifikasi merek

sedangkan mutu produk pada dasarnya seragam.Namun demikian, perusahaan

sangat berbeda-beda dalam integrasi ke – hulu, derajat pemberian pelayanan,

integrasi awal ke dalam penyaluran, posisi relative dari biaya dan hubungan

dengan induk perusahaan mereka.

Dimensi-dimensi strategis tersevut adalah saling berkaitan.Perusahaan

(5)

semikonduktor) biasanya mempunyai posisi biaya – rendah yang baik, walaupun

mutu produknya tidak unggul.Untuk mencapau biaya yang rendah, perusahaan

yang demikian kemungkinan memiliki derajat integrasi vertical yang

tinggi.Dimensi – dimensi strategis bagi sebuah perusahaan tertentu biasanya

membentuk suatu tata-susunan yang secara internal konsisten, seperti dalam

contoh diatas.Suatu lingkungan industry biasanya membentuk suatu tatanan

susunan yang secara internal konsisten, seperti dalam contoh diatas.Suatu

lingkungan industry biasanya mencakup perusahaan – perusahaan dengan

sejumlah perbedaan namun secara internal merupakan kombinasi yang konsisten

dari dimensi – dimensi diatas.

Kelompok Strategis

Langkah pertama dalam analisastruktural di dalam industri iáiah

menentukan ciri strategi-strategi dan semua pesaing penting sesuai dengan

dimensj dimensi tersebut. Aktivitas ini selanjutnya akan memungkinkan pemetaan

industri ke dalam kelompok-kelompok strategzs. Keloinpok strategis adalah

kelompok perusahaan dalam suatu lingkungan industri yang mengikuti strategi

yang sama atau yang serupa pada diinensi-dimensi strategis. Suatu ling kungan

industri mungkin hanya mempunyai satu kelompok strategis apabila semua

perusahaan pada dasamya mengikuti strategi yang sama. Sedangkan pada industri

yang lain, masing-masing perusahaan dapat merupakan suatu kelompok strategis

sendiri. Tetapi biasanya terdapat beberapa kelompok strategis yang memiliki

(6)

dalam industri tersebut. Sebagai contoh, dalam industri perlengkapan nimah

tangga, suatu kelompok strategis (dengan General Electric sebagai prototipe)

bercirikan jenis produk yang banyak, perikianan nasional yang besar-besaran,

integrasi ekstensìf dan distribusi serta pelayanan vang mengikat., Kelompok

Iainnya terdiri atas para produsen spesifik seperti Maytag yang memusatkan

perhatiannya pada mutu-tinggi, segmen harga tinggi dengan distribusi selektif.

Yang lain lagi (seperti Roper and Design and Manufacturing) memproduksi

produk yang tidak diiklankan dengan label khusus.

Masih ada satu atau dua buah kelompok yang bisa ditambahkan.Perlu

diperhatikan bahwa untuk keperluan pendefmisian kelompok-kelompok strategis,

dimensi-dimensi strategis hams meliputi hubungan perusahaan dengan induknya.

Sebagai contoh, dalam suatu lingkungan industri seperti pupuk amonium,

beberapa perusahaan merupakan divisi dan perusahaan minyak, beberapa yang

lainnya merupakan divisi dan perusahaan kimia, sedangkan yang lain merupakan

divisi dar perusahaan kimia, sedangkan yang lain merupakan bagian dan koperasi

para petani dan selebihnya adalah bebas.

Masing-masing tipe perusahaan yang berbeda ini dikelola dengan tujuan

yang agak berbeda-beda.Sering hubungan-hubungan dengan perusahaan induk

juga menampilkan perbedaan-perbedaan dalam dimensi-dimensi lain dan strategi

karena hubungannya banyak bersangkutan dengan sumberdaya dan lain-lain

kekuatan yang tersedia pada perusahaan dan filsafat yang menjadi dasar

(7)

mungkin ada antara perusahaan dengan pemenintah negara sendiri dan/atau.asing,

yang juga hams merupakan bagian dan penentuan kelompok-kelompok strategis.

Kelompok-kelompok strategis sering, walaupun tidak selalu

demikian,berbeda dalam produk atau cara pendekatan pemasaran mereka.

Kadang-kadang, seperti misalnya dalam pabnik penggilingan jagung dan pabrik

kimiaatau gula, produk kelompok adalah sama tetapi pembuatan, logistik

danpendekatan integrasi vertikal mereka berbeda. Atau

perusahaan-penusahaanmungkin mengikuti strategi tetapi berbeda dalam hubungan mereka

denganperusahaan induk atau pemerintah negara asing sehingga

mempengaruhitujuan mereka.Kelompok-kelompok strategis tidak setara dengan

segmensegmen pasar atau strategi segmentasi, tetapi didefinisikan atas dasar

konsepsosok strategis yang lebih luas.

Kelompok-kelompok strategis (strategic groups) muncul karena berbagai

macam alasan, seperti misalnya kekuatan dan kelemahan awal yangberbeda dan

perusahaan-perusahaan, perbedaan waktu masuk dalam bidangusaha dan

peristiwa-peristiwa historis (akan dibicarakan lebih banyak mengenai hai ini

selanjutnya dalam bab ini). Tetapi, sekali kelompok-kelompoktelah terbentuk,

maka perusahaan-perusahaan dalam kelompok strategis yangsama umumnya satu

sama lain menunjukkan kesamaan dalam banyak hal disamping strategi luas

mereka. Mereka cenderung mempunyai saham pasar (market share) yang sama

dan juga dipengaruhi oleh dan menjawab secara sama terjadap kejadian-kejadian

(8)

terakhir ini penting dalam penggunaanpeta kelompok strategis sebagai alat

analisa.

Kelompok-kelompok strategis dalam suatu lingkungan industri dapat

diperagakan dalam peta seperti peta hipotesis yang ditunjukkan dalam bagan7-1.

Jumlah sumbu-sumbunya jelas dibatasi oleh sifat dwi-dimensional dan halaman

cetak, yang berarti bahwa si analis hams memilih beberapa dimensistrategis

penting tertentu, yang untuk mana sebuah peta disusun. Adalah perlu untuk

melukiskan besarnya bagian pasar kolektif dan perusahaan-per usahaan dalam

masing-masing kelompok strategis dengan lainbang guna analisa lebih lanjut.

Kelompok strategis adalah alat analisa yang dirancang untuk membantu

dalam analisa struktural.Kelompok ini merupakan kerangka acuan perantaraantara

meinjau industri sebagai keseluruhan dan mempertimbangkan masing.masing

perusahaan secara terpisah. Pada akhirnya, setiap perusahaan adalahunik, dan

mengklasifikasikan perusahaan ke dalam kelompok-kelompok strategis mau tidak

mau akan menimbulkan persoalan pentimbangan mengenaisejauh mana derajat

perbedaan strategis itu dipandang penting. Pertimbanganini penting untuk

dikaitkan dengan analisa struktural: perbedaan dalam strategi di antara perusahaan

cukup penting untiik dikenai guna mempengaruhiposisi strukturai perusahaan.

Nanti akan ditunjukkan kembali pertimbangan – pertimbangan praktis mengenai

pemetaan kelompok-kelompok strategis inidan penggunaan peta sebagai alat

analisa.

Di dalam kasus yang langka pada suatu lingkungan industni yang hanya

(9)

sepenuhnya dengan menggunakan teknik analisa struktural sebagaimana telah

ditunjukkan dalam Bah 1. Dalam hal ini, struktur industni akanmencapai tingkat

potensi yang sama mengenai daya-Iaba yang mantap bagisernua perusahaan.

Kemanipulabaan aktual perusahaan-perusahaan tertentu pada industri tersebut

dalam jangka panjang akan berbeda hanya sejauh apabila mereka berbeda dalam

kemampuan mereka untuk melaksanakan strategi umum. Tetapi, apabila terdapat

beberapa kelompok strategis di dalamsuatu lingkungan industri, maka analisanya

akan lebih rumit lagi. Potensi labaperusahaan-pei-usahaan dalam

kelompok-kelomp ok strategis yang berlainansering berbeda-beda, terlepas samasekali dan

kemampuan mereka untuk melaksanakan, karena kelima kekuatan persaingan

yang luas tidak akanmemberikan dampak yang sama atas kelompok-kelompok

strategis yang berbeda-beda.

KELOMPOK STRATEGIS DAN RINTANGAN MOBILITAS

Rintangan kesertaan sebegitu jauh telah dipandang sebagai ciri industry yang

menghalangi perusahaan-perusahaan barn untuk memasuki

industri.Sumber-sumber pokok rintangan masuk (entry barriers = rintangan sehingga perusahaan

lain tidak dapat memasuki industri tersebut) yang telah dikenal adalah skala

ekonomis, diferensiasi produk, biaya untuk beralih, keuntungan biaya, kemudahan

memasuki saluran distribusi, kebutuhan modal dan bijaksanaan pemerintah:

Sekalipun beberapa sumber rintangan kesertaari akan dapat melindungi semua

perusahaan di dalam industri, namun jelas bahwa rintangan masuk secara

(10)

pendatang baru. Untuk memasuki industry alat-alat rumah tangga sebagai suatu

perusahaan yang bermerek, berjenis produk banyak, berintegrasi vertikal

secaranasional akan jauh lebih sulit daripada jika masuk sebagai perusahaan

perakit beberapa jenis produk dan barang-barang tak bermerek bagi pelanggan

kecil dengan label khusus. Perbedaan-perbedaan dalam strategi dapat

mengandung perbedaan dalam diferensiasi produk,

perbedaan-perbedaan dalam pencapaian skala ekonomis, perbedaan-perbedaan-perbedaan-perbedaan dalam

kebutuhan modal dan perbedaan – perbedaan potensial dalam semua sumber

rintangan kesertaan lainnya.

Apabila misalnya terdapat rintangan-rintangan yang disebabkan oleh

adanya skalaekonomis produksi, maka rintangan ini akan merupakan yang paling

menentukan bagi perlindungan kelompok strategis yang terdiri dan perusahaan –

perusahaan dengan pabrik yang besar dan integrasi vertikal yang ekstensif.

Penghematan skala dalam distribusi, apabila terdapat dalam industri,

akanmenimbulkan rintangan untuk serta ke dalam kelompok strategis dengan

organisasi distribusi yang terikat. Keuntungan biaya dan pengalaman yang

tertimbun, apabila penting dalam industri, akan menciptakan rintangan yang

melindungi kelompok yang terdiri dan perusahaan-perusahaan yang ber

pengalaman (ataupun yang tidak berpengalaman sekalipun). Dan demikian

selanjutnya untuk masing-masing sumber rintangan kesertaan lainnya.

Perbedaan dalam hubungan-hubungan perusahaan dengan induk mereka

juga dapat mengakibatkan rintangan masuk. Kelompok strategis yang meliputi

(11)

umpamanya, dapat merasakan kemudahan yang seluas-luasnya dalam

macamperoleh bahan baku atau sumberdaya finansial yang besar yang dengannya

dapat dilakukan tindak balasan terhadap peserta potensial danipada kelompok

strategis yang terdiri dan para pesaing yang bebas. Atau perusahaan-perusahaan

yang bersama-sama ambil bagian dalam saluran distribusi dengan divisi laindan

perusahaan induk mereka mungkin mencapai skala ekonomis yang tidak

tertandingi oleh pesaing mereka sehingga dapat menghalangi kesertaan.

Pandangan bahwa rintangan masuk (entry barrier) tergantung pada

kelompok strategis sasaran, mengakibatkan implikasi penting lainnya. Rintangan

masuk tidak saja melindungi perusahaan-pernsahaan di dalam kelompok strategis

terhadap masuknya peru sahaan-perusahaan di luar industri, melainkan juga

mendatangkan rintangan bagi pergeseran posisi strategir dan kelompok strategis

yang satu ke yang lain. Sebagai contoh, perakit alat-alat rumah tangga tak

bermerek dengan murni yang terbatas seperti yang diuraikan sebelumnya, akan

menghadapi banyak, jika tidak paling banyak, kesulitan yang sama untuk

memasuki kelompok strategis yang terdiri dan perusahaan-perusahaan yang

terintegrasi, bermerek nasional dan berjems produk banyak seperti yang alcan

dialami oleh peserta yang sebagai akibat dan persaingan dengan suatu strategi

tertentu — karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi skala ekonomis,

diferensiasi produk, biaya alihan, kebutuhan modal, keuntungan biaya mutlak atau

keleluasaan memasuki distribusi — akan mendorong kenaikan biaya bagi

(12)

mengikuti strategi barn ini dapat melenyapkan keuntungan yang diharap kan dan

adanya perubahan.

Jadi faktor-faktor ekonomi yang sama yang mendasarinya, yang

menimbulkan rintangan-rintangan masuk dapat dikerangkakan secara Iebih umum

sebagai rintangan mobilitas, atau faktor-faktor yang menghalangi gerakan

perusahaan-perusahaan dan posisi yang satu ke posisi yang lain. Gerakan

perusahaan dan suatu posisi di luar industrj le suatu kelompok strategis di dalaxn

industri (masuk) merupakan suatu kesinaxnbungan (continuum) kemungkinan,

dengan menerapkan konsep rintangan yang lebih luas ini.

Rintangan mobilitas merupakan alasan pokok yang pertama mengapa

beberapa perusahaan dalam suatu lingkungan industri secara mantap lebih mampu

laba daripada yang lain. Kelompok-kelompok strategis yang berbeda memiiki

tingkat rintangan mobilitas yang berbeda-beda, yang memberikan beberapa

perusahaan keuntungan yang tetap dibandingkari perusahaan-perusahaan lainnya.

Perusahaan dalam kelompok strategis dengan rintangan-rintangan

mobilitas yang tinggi akan memiliki potensi laba yang lebih besar daripada

perusahaan di dalam kelompok dengan rintangan-rintangan mobilitas yang

rendah. Rintangan-nintangan ini membenikan pula penalaran mengapa perusahaan

terus-menerus bersaing dengan strategi-strategi yangberbeda tenlepas dan fakta

bahwa keberhasilan semua strategi adalah tidak sama. Akan timbul pertanyaan

pada masing-masing mengapa strategi yangberhasil tidak segera ditiru. Tanpa

rintangan-rintangan mobilitas, perusahaanyang berhasil strateginya akan segera

(13)

benimbang kecuali dalarn perbedaan kemampuan untuk melaksanakan strategi

yang terbaik dalam anti operasional.

Tanpa adanya rintangan umpamanya, para pengusaha pabrik komputer

sepertiControl Data dan Honeywell tentu akan memanfaatkan kesempatan untuk

mengikuti strategi I.B.M., dengan biaya rendah dan pelayanan unggul serta

jaringan distribusinya. Adanya nintangan-rintangan mobilitas berarti

bahwabeberapa perusahaan seperti IBM dapat menikmati keuntungan yang

sistematis di atas yang Iainnya melaluiskaia ekonomis, keunggulan biaya

absolut,dan sebagainya, yang hanya dapat diatasi dengan terobosan strategis yang

mengantar ke arah perubahan struktural di dalam industri dan bukan hanya

sekedar melalui pelaksanaan yang lebih baik. Akhirnya, adanya rintangan –

rintangan mobilitas akan berarti bahwa bagian pasar perusahaan-perusahaandalam

beberapa kelompok strategis di dalam suatu lingkungan industri dapatsangat

stabil, namun demikian masih dapat terjadi kesertaan dan penarikan dan (atau

keluar-masuk) dengan cepatnya dalam kelompok strategis di dalam industri.

Sama halnya dengan rintangan masuk (entry barrier), rintangan mobilitas

dapat berubah-ubah; dan sebagaimana terjadi (seperti bila proses pembuatan

menjadi lebih bersifat padat modal), perusahaan-pernsahaan sering meninggalkan

beberapa kelompok strategis dan melompat ke kelompok lainyang baru, sehingga

akan mengubah pola kelompok strategis. Rintangan mobilitas dapat pula

dipengaruhi oleh strategi yang menjadi pilihan perusahaan. Sebagai contoh, suatu

penusahaan di dalam industri produk yang tidak terdiferensiasi dapat berupaya

(14)

tinggi) dengan investasi besar-besaran dalamperikianan guna mengembangkan

identifikasi merek (seperti Perdue melakukannya untuk ayam segar). Atau dapat

dicoba untuk memperkenalkan Suatu proses pembuatan yang barn dengan skala

ekonomis yang besar (Castle &Cooke dan Ralston Purina dalam budidaya jamur).

Tetapiinvestasi untuk membangun rintangan mobilitas umumnya mengandung

resiko dan sedikit banyak mengorbankan kemampulabaan jangka pendek.

Beberapa perusahaan akan menghadapi biaya yang lebih rendah daripada

yang lain dalam mengatasi rintangan-rintangan mobilitas tertentu, Tergantung

pada posisi strategi ada dan kecakapan serta sumberdaya yang dimiliki.

Perusahaan yang diverifikasi dapat pula menikmati adanya penyusutanrintangan

mobilitas karena adanya kesempatan untuk turut mengambil bagian dalam operasi

atau fungsi. Implikasi dan faktor-faktor ini bagi keputusanuntuk memasuki bidang

usaha yang barn akan dibahasdalam Bab 16.

Setelah memetakan kelompok-kelompok strategis industri, maka langkah

kedua dalam analisa struktural dalam satu industri adalah menilai tingkat dan

komposisi rintangan-rintangan mobilitas yang melindungi masing-masing

kelompok.

RINTANGAN-RINTANGAN MOBILITAS DAN PEMBENTUKAN KELOMPOK

Kelompok-kelompok strategis terbentuk dan berubah di dalam suatu

(15)

atau kelak mengembangkan perbedaan-perbedaan dalam kecakapan atau

sumberdaya dan karenanya memilih strategi yang berbeda-beda.

Perusahaan yang situasinya baik dalam perlombaan meninggalkan jauh

yanglainnya di belakang menuju kelompok strategis yang dilindungi oleh

rintangan mobilitas yang tinggi manakala industri berkembang. Kedua,

perusahaan – perusahaan berbeda dalam tujuan atau sosok resiko mereka.

Beberapa perusahaan mungkin lebih condong untuk mengadakan investasi yang

mengandung resiko dalam membangun rintangan-rintangan mobilitas daripada

yang lainnya. Unit usaha yang berbeda hubungannya dengan perusahaan induk

(seperti berhubungan secara vertikal, tak ada hubungan dengan perusahaan yang

bebas) dapat berbeda dalam tujuan dan cara yang akan mengakibatkan perbedaan

dalam strategi, seperti halnya para pesaing internasional dengan situasiyang

berbeda-beda di berbagai pasar mereka daripada perusahaan-perusahaan dalam

negeri.

Perkembangan historis suatu industri memberikan penjdasari pida

mengapa perusahaan-perusahaan berbeda-beda dalam strategi mereka. Di

beberapa industri, sebagai peserta awal akanterbuka jalan menuju strategi yang

bagi para peserta yang kemudian akan lebih mahal untuk tercapainya. Rintangan

mobilitas karena penghematan skala, diferensiasi produk dan lain-lain sebab dapat

pula berubah, baik sebagai akibat investasi perusahaan ataukarena sebab-sebab

luar. Berubah-ubahnya rintangan mobilitas berarti bahwapara perserta yang lebih

(16)

para peserta yang masuk kemudi beberapa diantaranya mungkin tak tersedia bagi

para peserta yang be1akugan masuk.Adanya banyak bentuk keputusan investasi

yang tak mungkin dùik kembali,kadang-kadang merupakan perintang ban para

peserta yang masuk untuk mengikuti strategi para peserta kemudian mempunyai

keuntungan karena mereka dapat belajar dan pengalaman serta data-data di

industri tersebut.

strategi para peserta kemudian yang petama-tama masuk yang mempunyai

keuntungan karena mereka dapat belajar dan pengalaman serta data-data industri

tersebut.

Hallain yang juga berkaitan adalah bahwa proses evolusi historis suatu

industri cenderung menuju pada seleksi diri sendiri dari berbagai tipe peserta pada

waktu yang berbeda-beda. Sebagai contoh, para peserta yang masuk kemudian

dalam industri cenderung terdiri dan perusahaan – perusahaan dengan

sumber-daya finansial yang meningkat yang bersedia menunggu sampai sebagian

ketidakpastian dalam industri dapat diatasi.Sebaliknya perusahaan dengan

sumberdaya yang kecil, terpaksa harus masuk secara dini pada saat biaya modal

untuk ikut serta dalam usaha masih rendah.

Perubahan dalam struktur industri dapat mempermudah baik pembentukan

kelompok strategis baru maupun pekerjaan menghomogeflka kelompok.Sebagai

contoh, apabila jumlah industni besar meningkat, strategi yang me libatkan

integrasi vertikal, saluran distribusi yang mengikat dan pelayanan langsung

semakin menjadi lebih layak bagi perusahaafl yang agresif, maka akan

(17)

pula perubahan teknologis atau perubahan perilaku para pembeli dapat menggeser

batas-batas industri, dan menampilkan kelompok-kelompok strategi yang

samasekali baru untuk ikut menampilkan kelompok-kelompok strategis yang

sama sekali baru untuk ikut berperan. Sebaliknya, kematangan dalam industri,

yang mengurarkgi keinginan para pembeli terhadap kemampuan pelayanan atau

jaminan yang disertakan oleh pengusaha pabrik bahwa tersedia jenis produk yang

lengkap, dapat mengurangi keinginan para pembeli terhadap kemampuan

pelayanan atau jaminan yang disertakan oleh pengusaha pabrik bahwa tersedia

jenis produk yang lengkap, dapat mengurangi rintangan-rintangan mobilitas yang

menambah nilai bagi beberapa dimensi strategis, yang mengarah pada

pengurangan jumlah kelompok strategis. Sebagai konsekuensi dañ semua faktor

tersebut, kita berharap akan dapat melihat jajaran kelompok strategis dan

distribusi tingkat laba perusahaan-perusahaan di dalam suatu industri berubah

sepanjang waktu.

KELOMPOK STRATEGIS DAN KEKUATAN TAWAR-MENAWAR

Karena kelompokkelOmp0k strategis yang berlainan dilindungi oleh

ber-macam-macam nintangan mobilitas yang berbeda, maka mereka memiliki derajat

kekuatan tawar-menawar (bargaining power) yang berbeda-beda pula dengan para

pemasok atau pelanggan. Apabila kita menyelidiki faktor-faktor yang dapat

mengakibatkan ada atau tidaknya kekuatan tawar-menawar seperti telah dibahas

dalam Bab 1, akan terlihat bahwa sampai tingkat tertentu hal ini berkaitan dengan

(18)

Sebagai contoh, dalam hal kemampuan untuk melakukan negosiasi (tawar

menawar) dengan pembeli, Hewlett — Packard (HP) tenmasuk kelompok

strategis dalam kalkulator elektronika yang menekankan pada mutu tinggi dan

kepeloporan teknologis serta memusatkan perhatian pada pemakai yang canggih.

Meskipun strategi yang demikian mungkin akan membatasi bagian pasar yang

potensial dan HP, namun yang tertuju adalah para pembeli yang tidak begitu

sensitif tenhadap harga dan tidak begitu besar kekuatannya.

Daripada perusahaan-perUsah yang bersaing dengan produk yang benar –

benar dibakukan dalam pasar umum, yang para pembelinya kurang membutuhkan

ciri-ciri produk yang canggih. Bila dihubungkan contoh ini dengan terminologi

Bab 1, maka produk HP lebih terdiferensiasi daripada produk para pesaing pasar

massal, para pembelinya lebih berorientaSikafl pada mutu,sedangkan biaya

kalkulator lebih kecil dalam hubungannya dengan anggaran para pembeli dan nilai

pelayanan yang mereka inginkan. Sebuah contoh di mana kelompok strategis

yang berbeda mempunyai kekuatan tawar-menawar yang berbeda dengan para

pemasok adalah lebih besarnya volume pembelian dan ancaman integrasi

kemudian yang dimiliki oleh jaringan toko serba ada nasional yang besar dan

serba-jenis seperti Scars sebagai daya tawar-menawar yang lebih kuat dengan para

pemasok dibandingkan toko serba-ada unit tunggal yang lokal.

Kelompok strategis memiliki tingkat kekuatan yang berbeda-beda dalam

menghadapi para pemasok dan pembcli karena dua kategori alasan, yang

kedua-duanya dilukiskan dalam contoh seperti di atas: Strategi mereka dapat

(19)

pembeli blasa; atau strategi mereka mungkin melibatkan umum dengan para

rekanan atau pembeli yang berbeda-beda dengan tingkat kekuatan tawar menawar

yang berbeda-beda pula. Sejauh mana kekuatan relatif dapat

berlainanakantergantung pada industri; di beberapa industri semua kelompok

strategis pada hakekatnya dapat berada dalam posisi yang sama dalam

hubungannya dengan para rekanan dan pembeli.

Jadi langkah ketiga dalam analisa struktural di dalam suatu lingkungan

industri adalah menilai kekuatan tawar-menawar relatif masing-masing kelompok

strategis dalam industri dengan para pemasok dan pembelinya.

KELOMPOK STRATEGIS DAN ANCAMAN BARANG PENGGANTI

Kelompok-kelompok (strategis dapat pula menghadapi tingkat

keterbukaanyang berbeda-beda terhadap persaingan dan produk pengganti

(substitute) apabila mereka menfokuskan pada bagian yang berbeda dan lini

produk, melayani para pelanggan yang berbeda-beda, beroperasi pada tingkat

snutu atau kecanggihan teknologis yang berbeda-bcda, mempunyai posisi biaya

yang berbeda-beda dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan yang demikian dapat

menjadikan mereka sedikit banyak peka terhadap produk pengganti, sekalipun

kelompok strategis kesemuanya berada dalam industri yang sama.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan komputer mini yang memfokuskan

pada para pelanggan bisnis, dan menjual mesin-mcsin yang diperlengkapi dengan

perangkat lunak untuk melaksanakan berbagai macam fungsi, akan kurang peka

(20)

terutama menjual alat pengendalian-proses berulang kepada para pembeli industri

Atau perusahaan pertambangan dengan sumber bijih yang rendah-biaya mungkin

tidak begitu peka terhadap bahan pengganti yangkeuntungannya hanya didasarkan

pada harga daripada perusahaan pertambangan dengan sumber bijih yang

tinggi-biaya yang mendasarkan strateginya pada tingkat pelayanan pelanggan yang

tinggi.

Karenanya, langkah keempat dalam analisa struktural di dalam industry

adalah menilai posisi relatif masing-masing kelompok stratcgis dalam

menghadapi produk pengganti.

KELOMPOK STRATEGIS DAN PERTARUNGAN DI ANTARA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN

Kehadiran lebih dan satu kelompok strategis dalam suatu

lingkunganindustni mempunyai implikasi bagi rivalitas dalam industri, atau

persaingan dalam harga, perikianan, pelayanan dan lain-lain variabel.Beberapa

ciri struktural yang menentukan kekuatan rivalitas persaingan (Bab l) dapat

berlaku terhadap seinua perusahaan di dalam industri dan dengan.demikian

memberikan konteks bagi interaksi kelompok-kelompok strategis. Tetapi, dalam

antiluas kehadiran kelompok-kelompok strategis yang majemuk biasanya

mempunyai arti bahwa kekuatan-kekuatan kompetisi persaingan tidak dihadapi

secara sama oleh semua perusahaan dalam industri.

Hal pertama yang hams dilakukan adalah bahwa kehadiran beberapa

(21)

dalam industri. Kehadiran mereka umumnya akan meningkatkan persaingan

karena membawa banyak keragaman atau ketidaksamaan di antara

perusahaan-perusahaan dalam industri dalam arti seperti yang didefinisikandalam Bah 1.

Perbedaan-perbedáan dalam strategi dan keadaan ekstem berartibahwa

perusahaan-perusahaan akan mempunyai kecondongan yang berbeda-beda

mengenai pengambilan resiko, cakrawala waktu, tingkat harga dan sebagainya.

Perbedaan-perbedaan ini dapat merumitkan proses pengertian dan masing-masing

perusahaan terhadap maksud perusahaan lainnya dan reaksinya, dan oleh

karenanya akan memperbesar kemungkinan pecahnya pertarungan yang

berulang-ulang. Industri dengan peta yang kelompok strategisnya rumit cenderung lebih

kompetitif dan pada yang sedikit jumlahnya.

Penelitian barn-barn ini telah membuktikan hal ini dalam sejumlah

konteks.Tetapi tidak semua perbedaan dalam strategis sama pentingnya dãlam

mempengaruhi persaingan industri, sedangkan proses rivalitas persaingan itu

sendiri tidak simetris. Beberapa perusahaan lebih terbuka terhadap penurunan

harga yang menusak dan bentuk-bentuk persaingan lain dan kelompok strategis

daripada yang lain. Terdapat empat faktor yang menentukan kekuatan interaksi

kelompok-kelompok strategis dalam suatu lingkungan industri dalam melakukan

persaingan untuk pelanggan:

 saling ketergantungan pasar di antara kelompok-kelompok atau sejauh

mana sasaran pelanggan mereka saling tumpang tindih;

 diferensiasi produk yang dicapai oleh kelompok;

(22)

 jarak strategis di antara kelompok-kelompok atau sejauh mana

adanyaperbedaan strategi.

Pengaruh yang terpenting atas persaingan di antara kelompok-kelompok

strategis adalth saling ketergantungan pasar mereka, atau derajat persaingan

kelompok-kelompok strategis yang berbeda untuk pelanggan yang sama atau

persaingan untuk pelanggan dalam segmen pasar yang sangat berbeda. Apabila

tingkat saling ketergantungan pasar dan kelompok-kelompok strategis tersebut

tinggi, maka perbedaan dalam strategi akan dapat mengakibatkan pertandingan

yang paling sengit, misalnya, pelanggan pupuk. (petani) adalah sama bagi semua

Referensi

Dokumen terkait

Uji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun jeruk purut ( Citrus hystrix DC) dan jeruk nipis ( Citrus aurantifolia (christm) Swingle) diuji degan menggunakan

Pengukuran nilai kapasitansi dilakukan menggunakan siklik voltametri dan didapatkan hasil berupa data voltamogram untuk masing- masing elektroda kerja karbon aktif

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Juli 2020 mengalami surplus US$3,26 miliar, lebih tinggi dari sebelumnya US$1,27 miliar pada Juni 2020.. Nilai ini diperoleh

Hasil penelitian tersebut selaras dengan pernyataan Humairoh & Rahman (2016) yang memaparkan bahwa rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa ditandai

Gambaran histopatologi lambung tikus perlakuan 3 pada hari ke-14 dengan pembesaran 400x, nekrosis (tanda panah hijau), degenerasi (tanda panah kuning) dan adanya

Dalam Kuesioner Bagian 2 ini disediakan ruang kosong untuk menampung pemikiran pribadi Bapak/Ibu/Saudara, mengenai item-item Indikator Kinerja Kunci (IKK) bidang Kesehatan

Menurut para Pemohon ketentuan Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (2) huruf c, dan Pasal 51 ayat (1a) UU 2/2011 yang mengatur mengenai persyaratan pendirian dan pembentukan partai

Kreativitas belajar merupakan potensi yang mutlak dimiliki oleh setiap peserta didik untuk mencapai potensi yang optimal dalam menempuh studi. Kreativitas belajar adalah