• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan - Pengetahuan dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi kebidanan Medistra Lubuk Pakam dalam Upaya Pendeteksian Dini Pada Tumor Payudara (Periksa Payudara Sendiri) tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan - Pengetahuan dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi kebidanan Medistra Lubuk Pakam dalam Upaya Pendeteksian Dini Pada Tumor Payudara (Periksa Payudara Sendiri) tahun 2013"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan

terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian basar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Maulana, 2007).

2. Tingkat pengetahuan

Menurut Heri D. J. Maulana tingkat pengetahuan dapat di bagi menjadi 6, yaitu :

a. Tahu (Know)

Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat

menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, dan menyatakan.

b. Memahami (comprehension)

Memahami berarti kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek

yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

Orang yang paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, dan meramalkan.

c. Apliksi/penerapan (application)

Apliksi berarti kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi

atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai penggunaan

(2)

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek kedalam

bagian-bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat mengambarkan, membuat

bagan, membedakan, memisahkan, dan mengelompokkan.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis merupakan kemampuan meletakan atau hubungan bagian-bagian didalam

suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan menyusun formalisasi yang

sudah ada. Sebagai contoh, dapat menyusun, merencanakan, dapat meringkas, dan

dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi melakukan dengan menggunakan

kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada.

3. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), dari berbagai macam cara yang telah digunakan

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dan dapat

dikelompokkan menjadi dua, yakni dengan cara tradisional atau non ilmiah yakni

tanpa melalui penelitian ilmiah, dan cara modern atau ilmiah yaitu melalui proses

penelitian.

a. Cara memperoleh kebenaran non ilmiah

Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini dilakukan sebelum

ditemukan metode ilmiah, yang meliputi :

1) Cara coba salah (trial and error) ini dilakukan dengan menggunakan

(3)

tidak berhasil, maka akan dicoba kemungkinan yang lain lagi sampai

didapatkan hasil mencapai kebenaran.

2) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh

yang bersangkutan.

3) Cara kekuasaan atau otoritas

Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik

tradisi, otoritas pemerintahan, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu

pengetahuan.

4) Berdasarkan pengalaman pribadi

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang

lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan

masalah yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut.

5) Cara akal sehat (Common Sens)

Akal sehat (common sens) kadang-kadang dapat menemukan teori atau

kebenarn.

6) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwayuhkan dari

Tuhan kepada Nabi. Kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai

wahyu dan bukan sebagai usaha penalaan atau penyelidikan manusia.

7) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui

(4)

dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional

dan sistematis.

8) Melalui jalan pikiran

Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh

kebenaran pengetahuan, manusia telah menggunakan jalan pikiran.

9) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan-pernyataan yang bersifat umum.

10) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke

khusus.

b. Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih

populer disebut metodologi penelitian.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Wahit Iqbal Mubarak (2011) bahwa terdapat tujuh faktor yang

memperngaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

c. Pendidikan

Pedidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain agar

dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi

(5)

pada akhirnya pengethuan menghambat perkembangan sikap orang terhadap

penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

d. Pekerjaan

Linkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dn

pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

e. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik

dan psikologis (mental). Secara garis besar pertumbuhan fisik terdiri atas empat

kategori perubahan yaitu perubahan ukuaran, perubahan proporsi, hilangnya

cirri-ciri lama, dan timbulnya cirri-ciri baru. Perubahan ini terjadi karena

pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf berfikir

seseorang menjadi semakin matang dan dewasa.

f. Minat

Minat sebagai suastu kencendrungan atau keinginan yang tinggi terhadap

sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal,

sehingga memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

g. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam

berinteraksi dengan linkungannya. Orang cenderung berusaha melupakan

pengalaman yang kurang baik. Sebaliknya, jika pengalaman tersebut

menyenangkan, maka secara psikologis mampu menimbulkan kesan yang sangat

mendalam dan membakas dalam emosi kejiwaan sesorang. Pengalaman naik ini

(6)

h. Kebudayaan lingkungan sekitar

Lingkungan sangat berpangaruh dalam pembantukan sikap pribadi atau sikap

seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan dibesarkan terhadap

pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempuanyai sikap

menjaga kebersihan lingkungan, maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya

mempunyai sikap selalu menjaga kebersihan lingkungan.

i. Informasi.

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat seseorang

memperoleh pengetahuan yang baru.

B. Sikap

1. Pengetian sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus

atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan. Sikap

merupakan kecendrungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakuan

dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan terhadap

objek tersebut.

Sikap merupakan kecendrungan merespon (secara positif atau negatif) orang, situasi

atau objek tertentu. Sikap mengandung suatu penilaian emosional atau efektif (senang,

benci, dan sedih), kognitif (pengetahuan suatu objek), dan konatif (kecendrungan

bertindak).

Sikap tidak dapat di lihat tapi di tafsirkan terlebih dahulu dari prilaku yang tertutup.

Stimulus sosial. Menurut New Comb sikap merupakan kemampuan atau kesadaran

(7)

motif tertentu. Sikap merupakan kesiapan untuk beraksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek.

2. Komponen yang membentuk sikap.

a. Komponen kognitif (cognitive). Di sebut juga komponen perceptual, yang berisi

kepercayaan yang berhubungan dengan persepsi individu terhadap objek sikap

dengan apa yang di lihat dan di ketahui, pandangan, keyakinan, pikiran,

pengalaman pribadi, kebutuhan emosional, dan informasi dari orang lain. Sebagai

contoh seorang tahu kesehatan itu sangat berharga jika menyadari sakit dan terasa

hikmah nya sehat.

b. Komponen afektif (komponen emosional). Komponen ini menunjukkan dimensi

emosional subjektif indivudu terhadap objek sikap, baik bersifat positif (rasa

senang) maupun negatif (rasa tidak senang). Reaksi emosional banyak dipengaruhi

oleh apa yang kita percayai sebagai suatu yang benar terhadap objek sikap

tersebut.

c. Komponen konatif (komponen prilaku). Komponen ini merupakan predisposisi

atau kecendrungan bertindak terhadap objek sikap yang di hadapinya (misalnya

para lulusan SMU banyak memilih melanjutkan ke politeknik kesehatan karena

setelah lulus menjanjikan pekerjaan yang jelas).

3. Fungsi sikap

a. Fungsi instrumental, yaitu sikap yang dikaitkan dengan alasan praktis atau manfaat

dan menggabungkan keadaan keinginannya atau tujuan.

b. Fungsi pertahanan ego, yaitu sikap yang diambil untuk melindungi diri dari

kecemasan atau ancaman harga dirinya.

c. Fungsi nilai ekpresi, yaitu sikap yang menunjukkan nilai yang ada pada dirinya.

(8)

(misalnya, individu yang telah menghayati ajaran agama, sikapnya akan tercermin

dalam tutur kata, prilaku, dan perbuatan yang dikenakan ajaran agamanya).

d. Fungsi pengetahuan setiap individu memiliki motif untuk ingin tahu, ingin

mengerti, ingin banyak mendapat pengalaman dan pengetahuan yang diwujudkan

dalam kehidupan sehari-hari.

e. Fungsi penyesuaian sosial, yaitu sikap yang diambil sebagai bentuk adaptasi dengan

lingkungannya.

4. Tingkatan sikap

a. Menerima (receiving). Menerima berarti mau dan memperhati kan stimulus yang

diberikan/objek (misalnya, sikap terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan

perhatian terhadap ceramah-ceramah gizi).

b. Merespon (responding). Memberikan jawaban jika ditanya, mengerjakan, dan

menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan indikasi sikap, terlepas dari benar

atau salah, hal ini berarti individu menerima ide tersebut.

c. Menghargai (valuing). Pada tingkat ini, individu mengajak orang lain untuk

mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

d. Bertanggung jawab (responsible). Merupakan sikap yang paling tinggi, dengan

segala resiko bertanggung jawab terhadap suatu yang telah dipilih, meskipun

mendapat tantangan dari keluarga. Pengukuran sikap dapat di lakukan secara

langsung (langsung ditanya) dan tidak langsung.

5. Ciri-ciri Sikap

a. Sikap tidak dibawa dari lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman,

(9)

b. Sikap dapat berubah-ubah dalam situasi yang memenuhi syarat untuk itu sehingga

dapat dipelajari.

c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi slalu berhubungan dengan objek sikap.

d. Sikap dapat dituju pada satu atau banyak objek.

e. Sikap dapat berlangsung lama dan sebentar.

f. Sifat mengandung faktor persaan dan motivasi, hal ini yang membedakan dengan

pengetahuan (Maulana, 2007).

C. Tumor Payudara

1. Pengertian tumor payudara

Tumor adalah proses yang berjalan secara tidak normal, sel yang usang atau rusak

tidak lansung mati, tetapi justru membangun sel tambahan yang tidak sesuai dengan

kebetuhan tubuh dan membentuk suatu benjolan. Tumor payudara adalah benjolan pada

payudara yang terbentuk akibat sel-sel payudara yang membelah dan menggandakan diri

terlalu cepat( mitrakeluarga, 2012)

2. Faktor Risiko

a. Faktor Reproduksinya

Faktor reproduksi berhubungan dengan risiko terjadinya kanker puyudara adalah

nuliparitas (wanita yang belum melahirkan) dan kehamilan pertama dia atas 30

tahun). Hal ini dikaitkan dengan fungsi yang berfungsi optimal, dermikian juga

hormon yang berperan pada proses menyusui. Beberapa penelitian menunjukan

hasil bahwa menyusui dapat mengurangi risiko terkena kenker payudara.

Diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi sebelum menopause sehingaa

diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan yang

(10)

b. Riwayat kesehatan personal

Apabila seseorang pernah mempunyai riwayat kanker payudara pada salah satu

payudara maka individu ini mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena pada

payudara satunya.

c. Penggunaan hormon

Hormon estrogen berhubungan dengan terjadi kanker payudara. Laporan dari

Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker

payudara yang bermakna pada para pengguna terapi sulih horman estrogen atau

terapi sulih hormon pada wanita yang telah mengalami menopause.

d. Penyakit fibrokistik (tumor pada payudara)

Pada wanita yang pernah mengalami tumor pada payudara dengan diagnosis

adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis tidak ada peningkatan risiko terjadinya

kanker payudara.

e. Obesitas (kegemukan)

Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan

kanker payudara pada wanita pasca menopouse. Hal ini dihubungkan dengan pola

hidup wanita , khususnya kebiasaan makan dan makanan yang dikonsumsi.

Kemungkinan terkena kanker payudara pada wanita yang gemuk pada saat

menopause lebih tinggi dibandingkan dengan wanita tanpa kegemukan.

f. Radiasi

Terpapar unsur radiasi, apalagi dalam waktu lama selama atau sesudah

pubertas, meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa

penilitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubugan

(11)

g. Riwayat keluarga dan faktor genetik

Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat

penderita. Untuk itu skrining untuk kanker payudara dilakukan. Terdapat kanker

peyudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa payudara berhubungan dengan gen

tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu sesuatu gen suseptibilitas (risiko untuk

menderita) kanker payudara, probabilitas (peluang) unatuk terjadi kanker payudara

adalah sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.

h. Periode mentruasi

Wanita yang mendapat menstruasi pertama lebih awal (sebelum berumur 11

tahun) atau terlambat memasuki menopause (diatas usia 60 tahun) memiliki

kemungkinan yang lebih besar tumbuhnya kanker. Wanita yang mengalami

kondisi itu terpapar hormon reproduksi estrogen lebih lama dalam hidupnya

sehingga potensi tumbuhnya kanker juga lebih besar (Nisman,2011).

3. Patofisiologi

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut

transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.

a. Fase inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang

memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan

oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bias berupa bahan kimia, virus,

radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki ke

pekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau

(12)

suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi

lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

b. Fase promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi

ganas. sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan berpengaruh oleh

promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan atau

gabungan dari sel yang peka dan karsinogen (Nugroho, 2011).

4. Jenis-jenisnya

a. Tumor jinak

1. Kelainan fibrokistik

Kelainan fibrokistik ini disebut juga mastitis kronik kistik, hyperplasia kistik,

mastopatia kistik, dysplasia payudara, dan banyak nama lainya. Istilah yang

bernama macam-macam ini menunjukkan proses epithelial jinak yang terjadi

amat beragam dengan gambaran histopatologik maupun klinis yang

bermacam-macam pula. Kelompok penyakit ini sering mengganggu ketentraman penderita

karena kecemasan akan keluhan nyerinya. Yang penting harus dipastikan bahwa

kelainan tersebut bukan tumor ganas. Bila keraguan, terutama bila pada massa

tersebut teraba bagian yang konsistensinya berbeda, perlu dilakukan biobsi. Nyeri

yang hebat dan berulang atau penderita yang khawatir dapat menjadi indikasi

eksisi untuk meyakinkan penderita. Beberapa bentuk kelainan fibrokistik

mengandung risiko untuk berkembang menjadi karsinoma payudara, tetapi

umumnya tidak demikian.

2. Fibroadenoma

Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada

(13)

Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau benjola-bejol, dengan simpai

licin dan konsistensi lambat kenyal padat. Tumor ini tidak melekat kejaringan

sekitarnya dan amat mudah digerakan ke sana kemari. Biasanya firoadenoma

tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan. Kadang-kadang

fibroadenoma tumbuh multiple. Pada sadolesens, firoadenoma bisa terdapat

ukuran besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau

menjelang menopause, saat rangsangan estrogen meninggi. Fibroadenoma harus

diekstirpasi karena tumor jinak ini akan terus membesar.

3. Tumor filoides

Tumor filoides (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang

bersifat menyusup secara lokal dan mungkin ganas (10-15%). Pertumbuhannya

cepat dan dapat di temukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini terdapat pada

semua usia, tetapi kebanyakan pada usia sekitar 45 tahun. Penggulangan terhadap

tumor tersebut adalah eksisi luas. Jika tumor sudah membesar, biasanya perlu

dilakukan mastektomi simpleks. Bila tumor ternyata ganas, harus dilakukan

mastektomi radikal walaupun mungkin bermetastasis secara hematogen seperti

sarkoma.

4. Papiloma intraduktus

Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di bawah areola

mamma ini memberikan gejala berupa sekresi carian berdarah dari putung susu.

5. Adenosis sklerosis

Secara klinis, adenosis skleorsis teraba seperti kelainan fibrokistik, tetapi

secara histoptologik tampak proliferasi jinak sehingga ahli patologi sering

(14)

6. Mastitis sel plasma

Mastitis sel plasma juga disebut masititis komedo. Lesi ini merupakan randang

subakut yang didapat pada sistem duktus yang mulai dibawah areola. Gambaran

klinisnya sukar dibedakan dengan karsinoma, yaitu berkosistensi keras, bias

melekat ke kulit, dan menimbulkan retraksi puting susu akibat fibrosis periduktal,

dan bias terdapat pembesaran kelenjar getah bening aksila.

7. Nekrosisi lemak

Nekrosis lemak biasanya disebabkan oleh cedera berupa massa keras yang

sering agak nyeri, tetapi tidak membesar. Kadang terdapat retraksi kulit dan

batasnya biasanya tidak rata. Secara klinis, kelainan ini sukar dibedakan dengan

karsinoma. Secara hitopatologik terdapat nekrosis jaringan lemak yang kemudian

jadi fibrosis.

8. Kelainan lain

Lipoma, leimioama, histiositoma dan kista sebasea merupakan tumor yang

mungkin terdapat di payudara, tetapi tidak ada sangkut pautnya dengan jaringan

kelenjar payudara (Sjamsuhidajat, 2005).

b. Tumor ganas

Tumor ganas adalah kanker payudara yang menyerang jaringan payudara. Jaringan

payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran

kelenjar(saluaran air susu),dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara tidak

menyerang kulit payudara yang berfungsi sebagai pembungkus. Kanker payudara

menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan

bartambah banyak secara tidak terkendali (Mardiana, 2004)

Benjolan ganas yang kecil sukar dibedakan dengan benjolan tumor jinak, tetapi

(15)

tumor telah besar perlekatan lebih jelas. Kosistensi kelainan ganas biasanya keras.

Pengeluaran cairan dari puting biasanya mengarah ke papiloma atau karsinoma

intraduktal, sedangkan nyeri lebih mengarah ke kelainan fibrokistik (Sjamsuhidajat,

2005).

5. Penatalaksanaan

Alternatif pengobatan ini diberikan berdasarkan stadium atau derajat kanker yg

alami.

a. Masektomi

Masektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada tiga macam jenis

masektomi.

1. Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh

payudara, jaringan payudara, jaringan payudara ditulang dada, ltulang selangka

dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak. Tujuannya untuk

membersihkan seluruh sel kanker yang telah menyebar pada jaringan yang

disebutkan di atas untuk menghindari kekambuhan.

2. Total (Simpel) Mastectomy, yaitu opersi pengangkatan seluruh payudara

saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak. Tindakan ini dilakukan jika berdasarkan

hasil pemeriksaan sel kanker hanya berada di jaringan payudara saja.

3. Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagain dari payudara.

Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang

mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini slalu dengan

pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy di rekomendasikan pada pasien

(16)

b. Radiasi

Radiasi atau penyinaran adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena

kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gama. Tujuan adalah membunuh

sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi.

c. Kemoterapi

Kemotrapi adalah proses pemberian obat-obatan antikanker dalam bentuk pil

cair atau kapsul atau melalui infus. Tujuannya adalah membunuh atau menekan

pertumbuhan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh (Nisman, 2011).

6. Pencegahan

a. Kesadaran akan payudara sendiri

b. Berikan asi kepada bayi

c. Segera konsultasi kepada dokter jika anda menemukan benjolan di payudara.

d. Cari tau apakah ada riwayat kanker payudara atau kanker lain dalam keluarga

anda.

e. Perhatikan konsumsi alcohol

f. Perhatikan berat badan

g. Olahraga secara teratur

h. Kurangi makanan berlemak

i. Setelah usia 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur

j. Belajar relaks

k. Masukkan brokoli ke dalam menu harian anda

l. Jangan lupakan buah dan sayur menu harian anda

(17)

7. Komplikasi

Komplikasi dari kanker payudara meliputi:

a. Penghancuran payudara

b. Penghancuran dinding dada sekitarnya payudara

c. Mastitis

d. Nipple discharge

e. Nyeri dada

f. Efek samping Terapi Radiasi

g. Kemoterapi efek samping

8. Pemeriksaan payudara

1. Mamografi

Mamografi adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X yang memberikan

gambaran tentang jaringan lunak pada payudara. Pemeriksaan ini berguna untuk

mendeteksi masalah atau penyakit yang sangatkecil pada payudara. Tetapi

pemeriksaan mamografi kurang efektif jika digunakan pada pemeriksaan pada

wanita muda atau remaja karena perbedaan karekteristik payudara. Mamografi

adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara.

Wanita diatas 40 tahun sebaiknya mulai melakukan mamografi.

2. Ultrasound (USG)

Pemeriksaan ini dilakukan dengan alat yang sensitive terhadap gelombang suara.

Gambara yang didapatkan dari pemeriksaan ini adalah apakah benjolan ini

merupakan benjolan padat atau mengandung cairan atau gabungan dari keduanya.

3. MRI

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan magnet yang

(18)

payudara. Gambaran ini dapat menunjukkan jaringan normal dan jaringan tidak

sehat.

4. Breast thermography

Menurut IACT (International Academy of Clinical Thermology), payudara

Thermography adalah prosedur diagnostik yang gambar payudara untuk

membantu dalam deteksi dini kanker payudara. Hal ini didasarkan pada prinsip

bahwa bahan kimia dan aktivitas pembuluh darah di kedua jaringan pra-kanker

dan daerah sekitarnya kanker payudara berkembang biasanya selalu lebih tinggi

daripada di jaringan payudara normal. Karena massa pra-kanker dan kanker adalah

jaringan yang sangat metabolik, mereka membutuhkan suplai nutrisi yang

melimpah untuk mempertahankan pertumbuhan mereka dan ini dapat

meningkatkan suhu permukaan payudara. Keadaan seni payudara termografi

menggunakan ultra-sensitif kamera inframerah dan komputer canggih untuk

mendeteksi, menganalisis dan menghasilkan gambar resolusi tinggi diagnostik

perubahan suhu dan pembuluh darah (Nisman, 2011).

D. Pemeriksaan Payudara sendiri

1. Pengertian

Menurut Nisman (2011) Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah

pengembangan keperdulian seorang wanita terhadap kondisi payudaranya. Sedangkan

menurut Purwoastuti (2008) SADARI adalah pemeriksaan payudara yang mudah

dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya. Dan

menurut Emedicinehealth (2011) pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) melibatkan

memeriksa payudara Anda untuk membantu mendeteksi masalah payudara atau

(19)

Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan setiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi

instrumen penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara (Varney, 2008).

2. Manfaat SADARI

a. Cepat mengetahui bila ada pertanda tumor atau benjolan pada payudara.

b. Mengurangi tingkat kematian karena kanker penyakit tersebut.

c. Murah Dan mudah dilakukan.

3. Tujuan SADARI

Sadari dilakukan dengan tujuan antara lain :

a. Sadari hanya mendeteksi secara dini kanker payudara , bukan untuk mencegah

kanker payudara. Dengan adanya deteksi maka kanker payudara dapat terdeteksi

pada stadium awal sehinga pengobatan dini akan memperpanjang harapan hidup

penderita kanker payudara.

b. Menurunakan angka kematian penderita karena kanker ditentukan pada stadium

awal akan memberikan harapan hidup lebih lama (Nisman, 2011).

4. Yang dianjurkan melakukan SADARI

America Cencer Society dalam proyek skrining kanker payudara mengajukan

hal berikut ini pada wanita walaupun tidak dijumpai keluhan apapun.

1. Wanita > 20 tahun melakukan SADARI tiap bulan.

2. Wanita > 30 – 40 tahun melakukan mamografi

3. Wanita > 40 tahun melakukan chek up pada dokter ahli.

4. Wanita > 50 tahun chek up rutin / mamografi setiap tahun.

5. Wanita yang mempunyai faktor resiko tinggi (misalnya keluarga ada yang

menderita kanker) pemeriksaan kedoker lebih dan lebih sering (Saryono,

(20)

SADARI dilakukan seminggu sesudah menstruasi, ketika kondisi payudara

lunak dan longgar, sehingga memudahkan perabaan. Untuk wanita yang sudah

mengalami menopause boleh dilakukan kapan saja, asal rutin setiap bulan

(Rahayu, 2012)

5. Waktu yang tepat untuk melakukan SADARI

a. Dilakukan setiap bulan .

b. 1 minggu setelah haid.

c. Dilakukan pada saat ingin mandi.

6. Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri

A.

1. Perhatikan dengan teliti payudara Anda di muka cermin (tanpa berpakaian), dengan

kedua lengan lurus ke bawah.

2. Amati dengan teliti dan perhatikan bila ada benjolan atau perubahan bentuk pada

payudara sebab Anda sendirilah yang lebih mengenal tubuh Anda.

(21)

B.

Dengan kedua siku mengarah ke samping, tekanlah telapak tangan Anda yang satu pada yang

lain secara kuat. Cara ini akan menegangkan otot-otot dada Anda sehingga

perubahan-perubahan seperti cekungan (dekok) dan benjolan akan lebih terlihat.

C.

Pencetlah pelan-pelan daerah di sekitar puting kedua payudara Anda, dan amati apakah keluar

cairan yang tidak normal (tidak biasa).

D.

1. Berbaringlah dengan tangan kanan di bawah kepala dan letakkan bantal kecil di bawah

(22)

2. Rabalah seluruh permukaan payudara kanan dengan tangan kiri sampai ke daerah

ketiak. Perhatikanlah bila ada benjolan yang mencurigakan. Lakukan perabaan yang

sama untuk payudara kiri.

E.

1. Raba payudara dengan tiga ujung jari tengah yang dirapatkan.

2. Lakukan gerakan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap, dimulai dari pinggir

(23)

F.

Berilah perhatian khusus pada bagian-bagian yang diberi warna merah seperti

ditunjukkan pada gambar di atas, sebab disitu sering ditemukan tumor payudara.

Jika pada saat melakukan “SADARI” ditemukan benjolan atau perubahan pada

payudara (dibandingkan dengan keadaan pada bulan sebelumnya), maka segera periksakan

diri ke dokter karena benjolan itu mungkin suatu tumor ganas (Yayasan Kanker Indonesia,

2012).

Pada umur diatas 20 tahun atau mereka yang beresiko tinggi dianjurkan agar mereka

mengambil peran aktif dalam mendeteksi secara dini ada atau tidak kanker payudara, yaitu

kepada mereka dianjurkan secara rutin untuk melukakan pemerikaan payudara sendiri

(SADARI). Karena dalam penelitian tenyata 75% hingga 85% kanker payudara ditemukan

saat dilakukannya pemeriksaan payudara sendiri (Hawari, 2009).

7. Keuntungan SADARI

Keuntungan dari SADARI untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada

wanita penderita kanker payudara hampir 85% ganngguan atau benjolan ditemukan oleh

penderita sendiri melalui pemeriksaan dengan benar. Selain itu SADARI adalah metode

termudah, tercepat, termurah, dan paling sederhana yang dapat mendeteksi secara dini

(24)

8. Apa yang di lakukan apa bila menemukan benjolan?

a) Sadarilah bahwa upaya SADARI yang kita lakukan adalah untuk melakukan dekteksi

dini sangat awal sehingga kita punya harapan besar bahwa masalah yang kita temui

adalah masalah yang sangat ringan, bias diobati, dan penyembuhannya dapat

dilakukan dengan baik.

b) Berusahalah untuk tenang jika menemukan benjolan. Jangan berusaha memijat-mijat

benjolan tersebut karena pemijatan tidak akan membuat benjolan mengecil, sebaliknya

justru dapat membuat masalah menjaddi lebih berat jika benjolan ini merupakan

masalah atau penyakit.

c) Segera konsultasikan dengan dokter yang tepat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih

lanjut.

Pilihlah dokter ahli bedah untuk konsultasi. Dokter akan makukan pemeriksaan diagnosis

yang teliti terhadap masalah yang anda hadapi dan mintalah penjelasan detail atas penyakit

anda. Sikap tenang pada saat menemukan benjolan juga akan membuat petugas kesehatan

melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan lebih teliti. Jika anda diliputi kecemasan, hal

itu justru dapat meningkatkan risiko dilakukan tindakan yang sebenarnya tidak perlu

(25)

KERANGKA TEORITIS

Skema 1. Kerangka Teoritis Ultrasonografi

(USG)

Mamografi MRI

Pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI)

Pendeteksian Dini Pada

Tumor Payudara

Upaya Preventif

Yang Efektif

Referensi

Dokumen terkait

ETIKET KERJA KARYAWAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN..

Ia berpandangan bahwa jika suatu pengetahuan dapat diverifikasi di dalam realitas empiris, pengetahuan tersebut adalah pengetahuan yang valid dan tidak bermakna. 45

Kegiatan Pendampingan Kegiatan DAK Infrastruktur Irigasi Pekerjaan Paket 22 Rehabilitasi Sarana Irigasi DI Tempel Ds Kenaiban Kec Karangdowo.

bahwa sebagian besar keluarga siswa mempunyai fasilitas pendidikan di rumah berupa kamar/ruang belajar, kamus dan buku-buku pelajaran. Pola asuh belajar yang dilakukan orang tua

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum jo Pasal 105 Peraturan Menteri

sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 119 Tahun 2007 tentang Besarnya Satuan Biaya Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat

Tapak penangkaran kupu-kupu IPB Dramaga didisain ke dalam tiga sistem zonasi sesuai kebutuhan pengelolaan penangkaran yakni zona perkantoran seluas 0,37 ha dengan