• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : HAKEKAT GEOGRAFI - Dikgeo I ganjil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I : HAKEKAT GEOGRAFI - Dikgeo I ganjil"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I : HAKEKAT GEOGRAFI A. Pengertian Geografi

Pengetahuan manusia mengenai konsep geografi sebenarnya sudah berkembang sangat lama, seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Hal ini disebabkan seluruh aktifitas manusia selalu berhubungan dengan alam dan lingkungannya. Sedangkan alam itu sendiri merupakan objek material geografi. Istilah geografi pertama kali diperkenalkan oleh orang Yunani yang bernama Eratosthenes (abad 1 SM) melalui konsep yang diberi nama geographica yang berarti penulisan atau penggambaran tentang bumi. Setelah Eratosthenes, kemudian muncul tokoh-tokoh geografi yang memberikan landasan bagi perkembangan geografi berikutnya. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Claudius Ptolomaeus ( peletak dasar perpetaan ), Bernandus Veranus (geografi generalis dan spesialis ), Darwin (evolusi Darwin) Karl Ritter ( Die Enkronde/ tempat tinggal ), Ellsworth Huntington (determinisme fisik ). Sedangkan Preston E. James menyatakan bahwa geografi merupakan induk segala ilmu pengetahuan, hal ini didukung oleh kenyataan bahwa ilmu pengetahuan dimulai dari permukaan bumi dan akhirnya berkembang kemasing-masing bidang ilmu tertentu.

Menurut beberapa ahli geografi, ada beberapa pengertian geografi yang disesuaikan dengan perkembangan jaman, baik mengenai isi maupun maknanya. Batasan pengertian geografi menurut beberapa ahli antara lain adalah :

1. Menurut Hartshorne ( 1959 )

Geografi adalah ilmu yang berkepentingan memberikan deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel dipermukaan bumi.

2. Menurut Alexander ( 1963 )

Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktifitas manusia. 3. Menurut Yeates ( 1963 )

Geografi adalah suatu ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam dipermukaan bumi.

4. Menurut Bintarto (1977 )

Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.

5. Menurut GBPP 1994 ( hasil lokakarya Ikatan Geografi Indonesia di Semarang tahun 1988 )

Geografi adalah pengetahuan mengenai persaman dan perbedaan gejala alam dan kehidupan dimuka bumi ( gejala Geosfer ) serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.

Dari beberapa pengertian tersebut, ternyata pengertian geografi selalu mengalami perkembangan .Walaupun demikian ternyata terdapat persamaan yang mendasar yaitu :

1. Bumi sebagai tempat tinggal

2. Hubungan manusia dengan lingkungannya 3. Dimensi ruang dan dimensi historis

4. Menggunakan pendekatan keruangan, ekologi, regional dan kewilayahan B. Ruang lingkup studi geografi

(2)

Merupakan bagian yang mempelajari aspek-aspek fisik, misalnya batuan, mineral, relief muka bumi, cuaca dan iklim, air, tumbuhan dan hewan.

2. Geografi Sosial ( human geography )

Merupakan bagian yang mempelajari aspek-aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya.

C. Pendekatan ilmu geografi

Dalam mempelajari geografi, dapat dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan regional ( regional geography )

Karena bumi dibagi menjadi beberapa wilayah dengan karakteristik masing-masing. 2. Pendekatan topikal ( topical geography )

Karena geografi mengkaji kebudayaan dan topik-topiknya, seperti bahasa dan religi, serta mengkaji variasi keruangan seluruh permukaan bumi.

D. Pandangan teori lingkungan hidup

Jika dipandang dari teori lingkungan hidup, maka dipermukaan bumi ini dikelompokkan menjadi tiga lingkungan, yaitu

1. Lingkungan fisikal

Yaitu lingkungan benda-benda mati atau abiotik, misalnya tanah, air, mineral, udara dan sinar matahari.

2. Lingkungan biologis

Adalah lingkungan benda-benda hidup atau biotik, misalnya manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.

3. Lingkungan sosial

Adalah sesuatu yang berada dilingkungan manusia yang berwujud tindakan, atau aktivitas manusia baik dalam hubungannya dengan alam maupun antar manusia. Berdasarkan teori lingkungan, Wiliam Kirk telah menyusun lingkungan geografi menjadi lingkungan fisikal dan non fisikal seperti tertera dalam bagan berikut ini.

Aspek topologi Letak, luas, bentuk, batas

Lingkungan Aspek non biotic

Tanah, air, iklim fisik

Aspek biotik Manusia, hewan,tumbuhan

Lingkungan Aspek sosial Tradisi, adat, lembaga

sosial Geografi

Aspek ekonomi Industri, perdagangan, perke

bunan,transpor, pasar Lingkungan

non fisik Aspek budaya Pendidikan,agama,bhs,sen i

Aspek politik Pemerintahan, kepartaian

E. Ilmu penunjang geografi

(3)

misalnya :

1. Astronomi, adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit diluar atmosfer 2. Geologi, adalah pengetahuan yang mempelajari lapisan-lapisan batuan yang ada

dalam kulit bumi, serta sejarah perkembangan bumi dan makhluk hidup yang pernah hidup.

3. Geomorfologi, adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi yang terjadi karena kekuatan endogen dan eksogen.

4. Meteorologi, mempelajari tentang kondisi cuaca

5. Klimatologi, mempelajari mengenai keadaan iklim dipermukaan bumi

6. Geofisika, mempelajari tentang sifat-sifat fisika bumi, seperti gaya berat, gejala-gejala kemagnetan

7. Hidrologi, mempelajari air tanah, air permukaan dan air diudara 8. Oceanografi

F. Objek Studi Geografi

Objek studi geografi terbagi menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah sebagai berikut :

1. Lithosfer

Mengkaji tentang bentuk-bentuk permukaan bumi, proses-proses yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk permukaan bumi, pengorganisasian wilayah didaratan, perairan dan udara.

2. Hidrosfer

Mengkaji masalah jumlah, mutu, persebaran dan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan masalah air.

3. Atmosfer

Mengkaji keadaan cuaca dan iklim 4. Biosfer

Mengkaji sejarah, pertumbuhan, dan persebaran makhluk hidup 5. Antrophosfer

Mengkaji masalah jumlah dan persebaran serta bentuk-bentuk hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.

Sedangkan objek formalnya adalah pendekatan atau metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan oleh manusia dalam

menghadapi suatu fenomena, masalah, peristiwa, atau cara bertindak, yaitu pertanyaan apa, dimana, berapa, mengapa, bagaimana, kapan dan siapa ( what, where, how many, why, how, when, and, who ).

G. Konsep Esensial Geografi

Konsep esensial geografi merupakan landasan/ dasar untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Sehingga dalam mempelajari geografi terdapat kesamaan

pandangan mengenai isi dari materi yang dipelajari. Ada 10 konsep esensial geografi, yaitu :

1. Konsep lokasi

Merupakan konsep untuk menjawab pertanyaan dimana (where), yang terbagi menjadi dua :

a. lokasi absolut, merupakan lokasi yang tetap dan tidak pernah berubah

b. lokasi relatif, yaitu lokasi yang dapat berubah-ubah karena pengaruh lingkungan sekitarnya.

2. Konsep jarak

Jarak merupakan konsep untuk menentukan panjang atau jauh antara dua tempat, yang berpengaruh terhadap arti lokasi, kehidupan sosial dan nilai suatu barang. 3. Konsep keterjangkauan

(4)

4. Konsep pola

Konsep yang berkaitan dengan persebaran gejala geosfer dipermukaan bumi. 5. Konsep morfologi

Berkaitan dengan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen. 6. Konsep aglomerasi

Adanya kecenderungan persebaran geografi yang mengelompok disuatu wilayah. 7. Konsep nilai kegunaan

Berkaitan dengan manfaat dari fenomena geografi yang ada dipermukaan bumi

secara relatif, misal objek wisata yang bermakna berlainan bagi masing-masing orang. 8. Konsep interaksi dan interdependensi

Berkaitan dengan hubungan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. 9. Konsep diferensiasi area

Berkaitan dengan perbedaan corak antar wilayah dengan adanya ciri-ciri khusus yang dikenal dengan istilah region.

10.Keterkaitan keruangan

Hubungan persebaran antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lain disuatu tempat

H. Gejala Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari

Dipermukaan bumi ini terdapat berbagai gejala alam yang dapat mempengaruhi kehidup an manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa fenomena/gejala alam dapat mendukung sekaligus membatasi aktivitas manusia, hal ini akan mengakibatkan sikap manusia yang kadang-kadang harus menyesuaikan diri dengan alam. Beberapa gejala alam yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia berkaitan dengan fenomena geosfer yang meliputi atmosfer, lithosfer, hidrosfer, dan biosfer.

1. Gejala geografi yang berkaitan dengan fenomena atmosfer antara lain terjadinya peru bahan musim, suhu udara, terjadinya gejala optik, badai tropis, dan pergerakan angin. Hal ini akan berpengaruh terhadap aktifitas manusia antara lain :

a. petani menentukan masa tanam disesuaikan dengan datangnya musim hujan. b. daerah yang subur mata pencaharian penduduk utamanya adalah petani c. berpengaruh pada jenis pakaian dan bentuk rumah, misalnya didaerah yang

dingain pakaiannya tebal-tebal dan rumah didaerah yang udaranya panas selalu banyak ventilasinya.

2. Gejala geografi yang berkaitan dengan fenomena lithosfer antara lain adalah terjadinya erosi, sedimentasi, proses pergeseran fungsi lahan, gempa bumi dan vulkanisme.

Kegiatan penduduk yang dipengaruhi kejadian tersebut antara lain :

a. menggunakan sistem terrasering untuk mengurangi erosi didaerah yang miring b. pembangunan pemukiman penduduk dan bangunan yang lain diusahakan

menghin dari daerah-daerah yang rawan bencana

c. pemanfaatan lahan harus memperhatikan daya dukung lahan dan kelas kemampu an lahan yang ada.

3. Gejala geografi yang berkaitan dengan fenomena hidrosfer adalah adanya pola aliran sungai, jumlah cadangan air tanah, pembentukan danau, dan kualitan pelimpasan air , yang berpengaruh terhadap kegiatan manusia antara lain :

a. pengaruh curah hujan mempengarui besar kecilnya limpasan air dan berpengaruh juga terhadap banyak sedikitnya cadangan air dalam tanah.

(5)

BAB II

POLA DAN CIRI KENAMPAKAN ALAM DAN BUDAYA

PADA BERBAGAI PETA DAN MEDIA CITRA

I. Peta Berdasarkan Hasil Pengukuran Jarak dan Arah dengan Menggunakan

Alat Bantu Meteran dan Kompa

A. Pengertian, Fungsi, dan Macam-macam Peta 1. Pengertian Peta

Beberapa ahli perpetaan memberikan pengertian dan batasan mengenai peta, antara lain :

a. Menurut ICA ( International Cartographic Association )

Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil dengan skala tertentu.

b. Menurut Erwin Raisz

Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sebagai ketampakan jika dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal.

c. Menurut R.M. Soetardjo Soerjosoemarno

Peta adalah suatu lukisan dengan tinta dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil dengan perbandingan ukuran yang disebut skala atau kedar. Dari beberapa pengertian tersebut, ada persamaan mengenai batasan peta, yaitu :

Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dalam skala tertentu dan digambarkan diatas bidang datar melalui sistem

proyeksi. Ilmu yang mempelajari masalah perpetaan dinamakan kartografi, sedangkan orang yang ahli membuat peta dinamakan kartograf.

2. Fungsi dan Tujuan pembuatan Peta

Fungsi dan tujuan dibuatnya suatu peta adalah : a. menunjukkan arah, posisi dan lokasi suatu daerah

b. memperlihatkan ukuran, baik jarak, tinggi maupun luas suatu wilayah

c. menggambarkan kondisi fisiografis suatu wilayah misalnya bentuk-bentuk permuka an bumi, seperti pulau, benua, gunung dan lain-lainnya

d. menyajikan data tentang potensi suatu daerah e. komunikasi tentang ruang

f. menyimpan informasi/ data

g. membantu perencanaan dari suatu pekerjaan yang berkaitan dengan pengukuran h. membantu pembuatan suatu desain bangunan

i. analisis data spasial, misalnya penghitungan volume 3. Macam-macam Peta

Macam-macam peta dapat ditinjau dari jenis, skala, isi, maksud dan tujuan peta. a. Berdasarkan jenisnya

- peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik fotoudara

- peta garis, adalah peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis dan luasan.

b. Berdasarkan skalanya

(6)

- peta skala sedang, mempunyai skala 1 : 250.000 s/d 1 : 500.000 - peta skala kecil, mempunyai skala 1 : 500.000 s/d 1 : 1.000.000

- peta skala sangat kecil/ geografi, mempunyai skala > 1 : 1.000.000 c. Berdasarkan isinya

- peta umum, adalah peta yang menggambarkan kenampakan fisik maupun sosial ekonomi ( ada peta topografi dan chorografi )

- peta khusus, adalah peta yang menggambarkan satu kenampakan saja sesuai dengan keinginan pembuat peta

Selain macam-macam peta tersebut diatas, masih terdapat beberapa jenis peta yang lain, yaitu :

- peta manuskrip, adalah produk pertama peta yang akan direproduksi - peta dasar, adalah peta yang dijadikan dasar untuk pembuatan peta-peta

lainnya ( biasanya dalam bentuk kerangka peta )

- peta turunan, adalah peta turunan dari peta induk dan skalanya lebih kecil C. Beberapa Unsur/ Komponen Kelengkapan Peta

Agar peta berfungsi dengan baik, maka peta harus memiliki unsur-unsur tertentu yang dapat digunakan sebagai petunjuk dalam menginterpretasikan peta tersebut. Semakin lengkap unsur-unsur peta yang terdapat didalam suatu peta, maka peta akan semakin baik. Beberapa unsur-unsur peta adalah sebagai berikut :

1. Judul Peta

Judul peta menggambarkan isi dan tempat daerah yang digambar. Judul dapat diletak kan disembarang tempat asal masih didalam garis tepi, mudah diketahui oleh pembaca peta dan tidak mengganggu makna peta.

2. Garis tepi peta

Adalah garis yang terletak dibagian tepi peta dan ujung-ujung tiap garis saling bertemu. Biasanya dibuat rangkap dua untuk meletakkan angka derajat lintang dan bujur. Garis ini membatasi suatu daerah yang digambarkan dengan daerah lainnya.

3. Petunjuk arah

Petunjuk arah adalah tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan dan barat. Petunjuk arah dapat ditempatkan dimana saja tetapi tetap didalam peta

dan tidak mengganggu peta yang ada. Ada beberapa bentuk petunjuk arah sesuai dengan keinginan masing-masing.

4. Skala peta

Pada peta terdapat skala peta, misalnya 1 : 1.500.000, artinya jarak 1 cm dipeta sama dengan 1.500.000 cm dipermukaan bumi.

5. Garis astronomi

Adalah garis yang menunjukkan dimana lokasi daerah yang digambar berdasarkan garis bujur dan garis lintang.

6. Simbol peta

Merupakan tanda yang ada didalam peta untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya, yang diklasifikasikan menjadi simbol titik misalnya kota, simbol garis misalnya jarak suatu daerah, dan simbol luasan misalnya hutan dan lain sebagainya. 7. Legenda

Adalah keterangan yang menjelaskan arti simbol yang ada didalam peta, agar peta mudah dimengerti oleh pembaca peta. Legenda terletak didalam garis tepi dan sebaiknya dibuatkan garis tersendiri.

8. Inset

Merupakan gambaran peta yang berada diluar peta pokok, tetapi masih berada didalam garis tepi, berukuran lebih kecil, lebih besar dan sama dengan ukuran peta pokok.

9. Sumber data dan tahun pembuatan peta

Sumber dan tahun pembuatan peta dimaksudkan agar pembaca mengetahui dari mana asal data dan tahun pembuatannya. Karena akan berpengaruh pada

(7)

10.Letering

Adalah semua tulisan yang bermakna yang terdapat didalam peta. Tulisan ada yang huruf besar, huruf kecil, kombinasi keduanya, huruf tegak, dan huruf miring, seperti contoh berikut ini :

- judul peta ditulis dengan huruf kapital dan tegak

- kenampakan yang berkaitan dengan air ditulis dengan huruf miring sesuai dengan daerah perairan tersebut.

- besar kecilnya huruf disesuaikan dengan kebutuhan dan keindahan seni peta. - tulisan nama ibu kota lebih besar daripada tulisan nama kota

- kenampakan gunung ditulis melingkar diatas permukaan gunungnya, dan lain sebagainya.

11.Warna peta

Adalah warna yang tampak pada peta sebagai penjelasan dari kenampakan tertentu, ada lima warna pokok didalam peta yaitu :

- hitam, untuk detail penghunian, letering, tumbuhan karang dan tapal batas

- biru, untuk unsur air dan daerah yang dingin, semakin tua warna biru nya maka tempat tersebut semakin dalam.

- hijau, untuk dataran rendah, vegetasi dan hutan.

- cokelat, untuk kontur, daerah berbukit, gunung, dan kadang-kadang jalan raya. - merah, untuk daerah yang panas, dan untuk daerah-daerah penting.

Selain warna pokok tersebut juga terdapat warna-warna lainnya, yaitu :

- kuning, untuk daerah kering, ketinggian menengah, daerah vegetasinya sedikit. - orange, untuk jalan-jalan dan daerah yang tidak begitu penting.

- putih, menunjukkan daerah yang selalu tertutup oleh salju C. Membaca Peta untuk Menjelaskan Unsur-unsur Geografi

Pada saat ini peta merupakan kebutuhan yang cukup penting dalam

perkembangan dunia modern. Dalam kegiatan pembangunan, peta merupakan alat perencanaan dan pelaksanaan dalam pembangunan. Diperlukan dua syarat agar peta dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan, yaitu peta dan pembaca peta harus bermutu.

1. Syarat peta ( syarat obyektif )

a. peta harus baru, artinya menampilkan keadaan yang sesuai dengan keadaan sekarang

b. peta dibuat oleh badan yang ahli dalam bidang pembuatan peta, antara lain

DITOP ( Direktorat Topografi Angkatan Darat ), Jawatan Hidrologi, Direktorat Geologi, Kantor Kadaster dan Bakosurtanal, serta Fakultas Geografi.

2. Syarat pembaca peta ( syarat subjektif ) a. memiliki pengetahuan geografi

b. memiliki pengetahuan tentang cabang-cabang ilmu geografi c. sikap dan pandangan yang kritis

d. daya imajinasi yang kuat dan benar

e. berlatih secara teratur dalam menafsirkan peta

Dengan demikian melalui peta orang dapat memberi gambaran menyeluruh dan terpadu mengenai suatu fenomena dan dapat dimengerti dengan mudah oleh orang lain.

(8)

perubahan fisis, sosial, maupun pengembangan wilayah yang tergambar pada peta. Faktor-faktor yang dapat dibaca pada peta antara lain :

1. Kenampakan pokok

Kenampakan pokok meliputi alam, social, dan ekonomi, seperti gunung, sungai, jalan, kota, rel kereta api, dan lain-lain.

2. Jarak

Untuk mengukur bentuk-bentuk kenampakan yang tidak teratur seperti sungai, jalan dan pantai, maka dapat digunakan benang yang diletakkan pada objek tersebut, kemudian benang tersebut diukur dengan mistar yang akhirnya diperhitungkan dengan skala. Contoh : Jarak A - B pada peta adalah 5 cm,

Skala petanya adalah 1 : 100.000

Jarak A - B sebenarnya adalah = 5 x 100.000 = 500.000 cm = 5 km

Jarak juga dapat dinyatakan dalam bentuk lain dengan satuan derajat ( ° ), misalnya

jarak kota C - D sebesar 2 °, berarti jarak kedua kota tersebut adalah 2 x 111 km

= 222 km ( satu derajat sama dengan 111 km dipermukaan bumi ). 3. Arah

Untuk menentukan arah dapat digunakan kompas. 4. Lokasi

Lokasi suatu tempat dapat dibaca dengan beberapa cara, antara lain : a. parallel dan meredian

Dengan memperhatikan letak lintang dan bujur dari suatu wilayah, missal Indonesia terletak antara 6° LU - 11° LS dan 95°BT - 141°BT.

b. arah dan jarak

Lokasi suatu tempat dapat diketahui dari arah dan jarak dari lokasi yang sudah diketahui. Perhatikan gambar berikut ini :

B Kota B terletak pada magnetic azimut 30°

dengan jarak 3 km dari kota A

30°

A c. jarak dengan jarak

Dalam system grid Indonesia, angka satuan berarti mewakili ribuan. Perhatikan contoh berikut ini :

6 A ( 5,4 ) 5

4 3 2 1

0 1 2 3 4 5 6

Kota A terletak 5.000 m arah timur dan 4.000 m arah utara dari titik ( 0,0 ) 2. Ketinggian

(9)

a. titik-titik triangulasi, adalah pengukuran ketinggian suatu tempat

b. titik ketinggian yang digambarkan pada peta untuk menunjukkan bahwa ditempat tersebut terdapat kenampakan geografi yang penting.

c. garis kontur, merupakan garis pada peta yang menghubungkan daerah dengan ketinggian yang sama. Garis kontur yang rapat menunjukkan daerah tersebut terjal.

100 111

II. Klasifikasi Data, Tabulasi, dan Membuat Grafik.

Pada saat hendak melaksanakan pengumpulan data, tentu sudah terbayang akan diapakan data yang sudah dikumpulkan. Dari data-data yang terkumpul dapat dilakukan klasifikasi data, misalnya angka rata-rata, angka maksimum, angka minimum, dan modus atau data yang paling sering muncul. Data-data tersebut dapat digambarkan atau ditampilkan dakam bentuk table, diagram maupun grafik.

III. Membuat Peta Tematik dengan Menggunakan Simbol ( titik, garis dan luasan ) A. Membuat Peta Tematik dengan Menggunakan Simbol

Ada tiga macam symbol untuk pembuatan peta, yaitu symbol titik, garis, dan luasan. 1. Simbol Titik

Simbol titik digunakan untuk menggambarkan penyebaran berbagai fenomena dipermukaan bumi. Simbol titik terbagi menjadi dua, yaitu bersifat kualitatif ( missal menggambarkan letak kota ) dan bersifat kuantitatif ( diberi bobot/ nilai angka, missal satu titik mewakili 10 ton ). Penggunaan symbol titik harus

memiliki cirri yang jelas agar mudah terbaca oleh pengguna peta. 2. Simbol Garis

Simbol garis digunakan untuk memperlihatkan karakter fenomena, terutama yang bersifat kualitatif, misalnya jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, sungai dan lain sebagainya. Simbol garis juga dapat menggambarkan kuantitas dari fenomena tertentu. Dalam penggambaran yang bersifat kuantitas,

biasanya digunakan isopleth ( garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki densitas atau nilai distribusi yang sama ).

Contoh isopleth :

a. Isotherm, yaitu garis-garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan temperatur udara yang sama.

b. Isobar, garis-garis dipeta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara yang sama.

c. Isohiyet, merupakan garis yang menghubungkan tempat yang memiliki curah hujan yang sama.

d. Isohypse, garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan ketinggian yang sama.

(10)

Simbol ini digunakan untuk mewakili suatu area dengan symbol yang

mencakup kawasan luasan tertentu, misalnya rawa, hutan, padang pasir, bekas daratan dan lain sebagainya.

B. Membuat Peta Berdasarkan Data Koordinat Dengan Sistem Proyeksi.

Untuk menggambarkan perubahan benda dari bentuk tiga dimensi ( seperti permukaan bola ) menjadi dua dimensi, maka benda tersebut harus diproyeksikan

kedalam bidang datar. Proyeksi peta menurut Steers adalah cara menggambarkan garis-garis paralel dan

meredian dari globe kebidang datar. Dalam melakukan proyeksi peta, perlu ada sifat asli peta yang dipertahankan. Oleh karena itu proyeksi peta harus :

1. ekuivalen, yaitu luas diatas peta sama dengan luas diatas muka bumi setelah dengan perbandingan skala tertentu.

2. Conform, yaitu bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan bentuk aslinya.

3. Ekuidistance, yaitu jarak-jarak dipeta sama dengan jarak dipermukaan bumi setelah dikalikan dengan skala tertentu.

Berdasarkan bidang proyeksinya, peta dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu proyeksi zenithal ( azimuth ), proyeksi silinder, proyeksi kerucut, dan proyeksi unik ( unique ).

IV. Membedakan Peta dengan Media Citra ( Foto Udara dan Citra Satelit ) A. Media Peta

1. Media Peta Dasar dan Peta Tematik

Peta merupakan sebuah gambar, tetapi tidak semua gambar merupakan peta. Dalam mempelajari geografi peranan suatu peta sangatlah penting,bahkan beberapa ahli geo

grafi berpendapat bahwa belajar geografi harus diawali dengan peta dan diakhiri dengan peta. Secara umum manfaat peta adalah sebagai berikut :

a. untuk menunjukkan lokasi pada permukaan bumi

b. menggambarkan luas dan bentuk berbagai fenomena, baik fisik maupun non fisik c. menentukan arah dan jarak berbagai tempat

d. menunjukkan ketinggian dan kemiringan lereng

e. menyajikan persebaran serta sifat-sifat alami dan non alami f. melukiskan luas dan pola

g. memungkinkan pengambilan kesimpulan dari data atau informasi yang tersedia h. memperlihatkan gerak perubahan dan prediksidari pertukaran barang-barang,

persebaran aktifitas industri, mobilitas manusia dan lain-lain.

Secara umum peta diklasifikasikan menjadi 2, yaitu peta dasar dan peta tematik. Peta dasar adalah peta yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta selanjutnya, biasanya yang digunakan sebagai peta dasar adalah peta topografi yaitu peta yang memperlihatkan keadaan bentuk , penyebaran roman muka bumi ( relief ), serta dimensinya.

Peta topografi yang lengkap harus memuat hal-hal sebagai berikut : a. skala

b. nomor lembar peta berikut nama geografinya c. deklinasi

d. posisi suatu lembar peta terhadap lembar peta lainnya e. garis kontur

f. relief, drainase, serta kultur g. legenda/ keterangan

Dalam peta topografi, relief suatu daerah paling banyak digambarkan dengan menggunakan garis kontur, karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain :

a. ketinggian suatu tempat dapat diketahui

(11)

c. tingkat kecuraman suatu lereng dapat diketahui Beberapa sifat penting dari garis kontur :

a. semua titik dalam garis kontur memilikiketinggian yang sama

b. memisahkan semua titik-titik yang lebih tinggi dari yang lebih rendah c. tidak mungkin berpotongan dengan garis kontur lainnya

d. tebing terjal digambarkan dengan kontur yang hampir berhimpitan, sedangkan daerah landai digambarkan dengan kontur yang renggang

e. garis kontur tidak mungkin bercabang

f. garis yang bergerigi menunjukkan daerah depresi

g. garis kontur yang melingkar/ menutup dalam batas peta menunjukkan suatu bukit. Peta tematik adalah peta yang menggambarkan data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dari unsure-unsur yang spesifik. Pada peta tematik keterangan yang disajikan dalam gambar memakai pernyataan dan symbol-simbol yang memiliki tema-tema tertentu, yang disajikan dalam berbagai bentuk yang berhubungan dengan bentuk asli muka bumi atau unsur-unsur buatan manusia. 2. Menggambar Peta dengan Sistem Dam

Memperbesar dan memperkecil peta adalah kegiatan mengubah ukuran peta menjadi

lebih besar atau menjadi lebih kecil dari peta yang sebenarnya. Perubahan ukuran peta berbanding lurus dengan skala petanya, artinya semakin besar peta maka skalanya juga semakin besar. Sebaliknya semakin kecil peta maka semakin kecil juga skalanya.

Contoh :

Suatu peta berskala 1 : 100.000

Bila petanya diperbesar 2 kali semula, maka skalanya menjadi 1 : 50.000 Bila diperkecil 2 kali maka skalanya menjadi 1 : 200.000

Ada beberapa cara dalam memperbesar dan memperkecil peta, antara lain dengan menggunakan fotokopi, pantograf, dan sistem dam/ petak.

Contoh pembuatan peta dengan sistem dam

Peta asal

(12)

Setelah diperbesar

0 1 2 3 4

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dlm pembuatan peta dengan system dam/ petak

a. tentukan daerah yang akan digambar b. tentukan besar peta yang akan digambar c. mengukur peta yang akan diubah

d. membuat petak-petak pada peta asli dan pad akertas yang akan digunakan untuk menggambar

e. gambarlah peta sesuai dengan peta aslinya dengan teliti sampai selesaiseluruh kerangka petanya.

3. Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan jarak dipeta dengan jarak sebenarnya dipermukaan bumi. Skala peta dapat dicari dengan menggunakan rumus :

Jarak dipeta

Skala Peta = Jarak dipermukaan bumi

a. Macam-macam skala peta

Skala peta dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu : 1. Skala Numerik

Adalah skala yang berbentuk angka, disebut juga skala pecahan.

(13)

Adalah skala yang berbentuk garis, disebut juga skala bar Contoh :

0 10 20 30 40 50 km

0 1 2 3 4 5 Cm

Artinya sepanjang garis tersebut diatas mewakili 50 Km dipermukaan bumi.

3. Skala Verbal

Adalah skala peta yang menggunakan satuan inchi dengan perbandingan mil Contoh 1 inchi : 1 mil

Artinya 1 inchi dipeta mewakili 1 mil dipermukaan bumi, 1 mil = 63.360 inchi 1 inchi = 2,54 cm.

b. Menentukan skala peta

Apabila suatu peta tidak terdapat skalanya, maka kita dapat mencari skalanya dengan berbagai macam cara, Yaitu :

1. Membandingkan dengan peta yang sama yang sudah terdapat skalanya, walaupun ukuran petanya berbeda.

Contoh :

Peta A berskala 1 : 250.000, sedangkan peta B tidak terdapat skalanya. Cara mencari skala peta B adalah dengan mencari kenampakan yang sama pada kedua peta lalu diukur panjang masing-masing kenampakan pada peta A dan Peta B. Kemudian dicari skalanya dengan menggunakan rumus :

d x A = d x B

Misalnya panjang kenampakan di A = 2 cm, sedangkan kenampakan pada peta B sepanjang 8 cm, maka skala peta B adalah :

2 x 250.000 = 8 x B 500.000 = 8 B B = 500.000/ 8 = 62.500

Jadi skala peta B adalah 1 : 62.500

2. Membandingkan dengan titik-titik dipermukaan bumi yang telah memiliki ukuran baku.

Contoh :

Pada peta terdapat kenampakan wilayah yang didalamnya terdapat lapangan bola volley dengan panjang 4 cm, sedangkan panjang lapangan bola volley yang sebenarnya adalah 18 m ( 1.800 cm ). Sehingga skala peta tersebut adalah :

4 : 1.800 = 1 : 450

3. Menghitung selisih derajat lintang dan bujur

Jarak antara daerah yang satu dengan daerah yang lain dipermukaan bumi dapat dihitung dengan menggunakan derajat lintang maupun bujur. Sehingga skala peta juga dapat dihitung dengan menggunakan selisih derajat lintang dan bujur, dengan ketentuan :

(14)

Diketahui jarak dipeta antara Kota A - B adalah 1º dan jika diukur dengan mistar maka jarak kedua kota tersebut adalah 10 cm. Skala peta tersebut adalah :

10 cm : 111 km = 10 : 11.100.000 = 1 : 1.110.000 Contoh 2 :

Kota A dan B berjarak 30’, jika diukur dengan mistar jaraknya 5 cm, maka skala peta tersebut adalah :

30’ = 30/60 x 111 = 55,5 km = 5.550.000 cm Jadi skala peta adalah = 5 : 5.550.000

= 1 : 1.110.000 4. Menggunakan peta contur

Jika menggunakan peta kontur, maka di Indonesia berlaku rumus : CI = 1/ 2000 x Penyebut skala

C I adalah contur interval, yaitu jarak antara kontur yang satu dengan yang lain. Contoh :

Dalam peta terdapat peta kontur dengan C I = 150, berapakah skala peta tersebut ?

150 = 1/ 2000 x Penyebut skala Penyebut skala = 150 x 2000 = 300.000

Jadi skala petanya = 1 : 300.00

B. PENGINDERAAN JAUH

1. Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh/ remote sensing adalah ilmu, seni, dan teknologi untuk memperoleh suatu informasi tentang objek, wilayah dan peristiwa dibumi dengan menggunakan alat tanpa berhubungan langsung dengan objek yang dikaji/ dipelajari ( Lillesand dan Kieffer ).

Artinya penginderaan jauh merupakan suatu proses merekam dengan suatu alat yang dinamakan sensor. Data yang terekam oleh sensor dinamakan data penginderaan jauh. 2. Komponen Sistem Penginderaan Jauh

Terdapat enam ( 6 ) komponen utama dalam Sistem Penginderaan Jauh, yaitu : a. Sumber Tenaga

Sumber tenaga utama dalam proses ini adalah sinar matahari, jika proses Inderaja dilaksanakan siang hari (sistem pasif), tetapi apabila pelaksanaannya pada malam hari, maka harus menggunakan sinar buatan (sistem aktif) yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan proses inderaja.

b. Atmosfer

Atmosfer berpengaruh terhadap sumber tenaga karena adanya hamburan dan Serapan Atmosferik terhadap cahaya yang melewati atmosfer. Keadaan hamburan atmosfer kadang-kadang dapat menimbulkan kenampakan kabut tipis yang

(15)

c. Interaksi antara tenaga dengan benda dimuka bumi

Interaksi antara tenaga elektromagnetik dan atmosfer membangkitkan pantulan dan pancaran sinyal yang selektif terhadap panjang gelombang. Interaksi ini merupakan salah satu faktor yang menentukan keadaan citra pada foto, karena ada benda yang berbeda tetapi memiliki kesamaan spektral,sehingga agak sulit dalam

membedakannya d. Sensor

Merupakan alat yang merekam gelombang elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh benda dibumi. Alat ini mempunyai keterbatasan kepekaan

spektralnya dan terbatas dalam mengindera benda yang ukurannya kecil. Sensor ada dua jenis, yaitu sensor fotografik dan sensor nonfotografik.

e. Sistem pengolahan data

Data yang diperoleh dari penginderaan jauh akan memberikan informasi tentang keadaan fisik, kimiawi, biologis dari setiap objek yang diinginkan. Untuk mendapatkan data yang lebih baik, maka sebaiknya pengolahan datanya menggunakan bantuan komputer atau alat mekanik lainnya.

f. Pengguna data

Tingkat keberhasilan dari pemanfaatan penginderaan jauh ini juga tergantung kepada pengguna data. Pengetahuan dan disiplin ilmu yang dimiliki oleh para pengguna data harus sesuai dengan kegiatan inderaja.Karena data yang diinterpretasikan akan berbeda oleh pengguna data yang tidak mengetahui tentang penginderaan jauh. 3. Hasil Penginderaan Jauh

Kegiatan penginderaan jauh ini akan menghasilkan produk yang berupa citra, yaitu gambaran suatu objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera atau hasil penginderaan jauh yang telah dicetak. Citra ini dikelompokkan menjadi 2, yaitu citra foto dan citra non foto.

- Citra Foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara dengan kamera udara sebagai alat pemotret, hasilnya dikenal sebagai foto udara.

- Citra nonfoto adalah gambaran suatu objek yang diambil dari satelit, hasilnya disebut foto satelit.

Perbedaan antara citra foto dengan citra nonfoto adalah sebagai berikut 1. Citra foto

a. Spektrum elektromagnetik

Spektrum yang digunakan adalah spektrum ultra violet (menggunakan sinar ultra violet ), ortokromatik ( menggunakan spektrum warna biru sampai hijau ),

pankromatik ( menggunakan spektrum warna merah sampai ungu, dan inframerah asli ( spektrum saluran merah dan hijau )

b. Arah sumbu kamera

Terdapat foto tegak dan condong ( miring ) c. Sudut liputan kamera

Terdapat beberapa jenis berdasarkan sudut liputan kameranya, yaitu sudut kecil, normal, lebar dan sangat lebar.

d. Jenis kamera

Berdasarkan jenis kameranya terdapat dua jenis, yaitu foto tunggal dan foto jamak ( menggunakan beberapa kamera ).

e. Warna yang digunakan

(16)

f. Sistem wahana

Berdasarka tempat/ wahana yang digunakan ada 2 jenis citra foto yaitu foto udara dan foto satelit

2. Citra Non foto

a. Spektrum elektromagnetik

Terdapat 2 jenis yaitu citra inframerah termal (menggunakan inframerah termal yang didasarkan pada beda suhu objek dan daya pancarnya yang terlihat pada rona pada citra ) dan citra radar ( dengan menggunakan spektrum gelombang mikro )

b. Sensor

Terdapat 2 jenis, yaitu citra tunggal dan citra multispektral. c. Wahana

Terdapat citra dirgantara ( diatmosfer bumi ) dan citra satelit ( dibuat dari luar angkasa ).

4. Interpretasi Citra

Interpretasi citra adalah penafsiran terhadap citra agar diperoleh data yang benar-benar Sesuai dengan kenyataan yang ada. Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam interpretasi citra tersebut, yakni :

a. Alat pengamat citra

Ada dua jenis alat pengamat citra : 1. Nonstereoskopik

Berupa alat yang sederhana, yaitu kaca pembesar, tidak dapat digunakan untuk Melihat gambaran tiga dimensi

2. Stereoskopik

Merupakan alat yang dapat digunakan untuk melihat citra dalam bentuk 3 dimensi terhadap Citra yang bertampalan/ terdiri dari beberapa gambar, sehingga akan terlihat menjadi satu gambar.

b. Unsur-unsur interpretasi citra

Unsur-unsur interpretasi citra adalah kenampakan-kenampakan pada citra yang dapat digunakan untuk menginterpretasi/ menafsirkan kenampakan-kenampakan yang terdapat pada citra. Ada beberapa unsur yang sangat dominan dalam interpretasi, yaitu

1. Rona dan warna

Adalah tingkat kegelapan atau kecerahan dari suatu objek pada citra. Dengan mata biasa rona dapat dibedakan menjadi lima tingkatan , yaitu putih, kelabu putih, kelabu, kelabu hitam dan hitam. Sedangkan warna adalah wujud tampak oleh mata dengan menggunakan spectrum lebih sempit daripada spektrum tampak.

2. Ukuran

Hal-hal yang dapat diukur dalam interpretasi adalah jarak, luas, tinggi, dan volume, dengan selalu menggunakan skala yang tertera pada citra.

3. Bentuk

Bentuk merupakan konfigurasi atau kerangka suatu objek, sehingga memudahkan dalam pengenalan objek pada citra.Contoh gedung sekolah berbentuk L, U atau I,

(17)

4. Tekstur

Adalah frekuensi perubahan rona pada citra,dinyatakan dengan kasar, sedang dan halus Contoh hutan bertekstur kasar sedangkan padi bertekstur halus .

5. Pola

Merupakan hubungan susunan keruangan suatu objek. Ada yang terbentuk Secara alami dan ada pula yang merupakan buatan manusia. Contoh pola aliran Sungai berpola tidak teratur dan pola perkebunan kelapa sawit berpola teratur .

6. Bayangan

Dalam pemotretan melalui udara, kadang-kadang tidak seluruh objek yang

dipotret Tampak karena terlindung oleh bayangan yang bahkan tidak tampak sama sekali karena objek berada didalam bayangan.

7. Situs

Situs atau lokasi objek adalah tempat kedudukan atau letak suatu objek yang dipotret dalam hubungannya dengan objek yang lain yang terdapat dalam lokasi yang sama.

8. Asosiasi

Diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lain , contoh stasiun kereta api berasosiasi dengan rel kereta api yang jumlahnya lebih dari satu jalur.

9. Konvergensi bukti

Adalah penggunaan beberapa unsur interpretasi citra sehingga ruang lingkupnya menjadi semakin menyempit kasatu arah. Contoh tumbuhan dengan bertajuk bintang merupakan jenis tanalam palma, tetapi setelah melalui unsur-unsur yang lain ternyata tumbuhan tersebut adalah sagu.

5. Kegunaan dan Manfaat Penginderaan Jauh

Citra dapat menyajikan gambaran secara lebih lengkap mengenai objek, gejala/peristiwa/ daerah dipermukaan bumi yang meliputi daerah yang luas. Oleh karena itu pengindera an jauh mempunyai banyak kegunaan dan manfaat diberbagai bidang untuk kepentingan umat manusia, antara lain :

a. Kegunaan citra penginderaan jauh

1. Sebagai alat Bantu dalam menyusun teori

Teori adalah sebagian pernyataan tentang hubungan antar a dua gejala atau lebih yang dibuat dengan tingkat kepercayaan tertentu, berdasarkan penelitian antara teori dan fakta. Foto udara merupakan penghubung yang baik antara teori dan fakta 2. Sebagai alat Bantu menemukan fakta

Citra yang menyajikan gambaran lengkap merupakan sumber data yang dapat disadap secara cepat, interpretasinya dapat dilakukan setiap saat dan dalam segala cuaca

3. Sebagai alat penelitian

Citra merupakan alat yang baik dalam memberikan rekaman objek, gejala, dan daerah, sehingga dapat digunakan sebagai alat ilustrasi dalam memahami lingkungan sekitar dan sebagai alat dalam penelitian geografi

(18)

Gambaran yang ditampilkan dalam citra mirip dengan wujud yang ada dipermukaan bumi, sehingga citra akan sangat membantu untuk analisis spasial, ekologik

maupun regional.

5. Sebagai alat dalam prediksi dan pengendalian

Dalam prediksi dan pengendalian, citra merupakan alat bantu secara visual yang bermanfaat untuk abstraksi kondisi saat sekarang dan masa yang akan datang sekaligus sebagai peta kerja.

b. Manfaat citra penginderaan jauh 1. Bidang Meteorologi

Dapat digunakan untuk membantu menganalisis cuaca dan prakiraan untuk menentukan daerah yang bertekanan tinggi, bertekanan rendah, hujan, badai dan lain sebagainya.

2. Bidang hidrologi

Digunakan untuk membantu menganalisis perairan darat sehingga memudahkan perencanaan penggunaan daerah sehubungan dengan ketersediaan air didaerah tersebut.

3. Tata guna lahan

Digunakan untuk membantu perencanaan tata guna/ manfaat lahan, misalnya untuk pemukiman, perkebunan, perindustrian, pertanian, dan hutan.

4. Bidang Oseanografi

Pengamatan pasang surut, perubahan pantai akibat abrasi dan sedimentas, dan potensi sumberdaya laut

5. Bidang geomorfologi

Mengamati bentuk lereng, panjang lereng, arah lereng, kekasaran lereng gerak massa batuan dan bentuk lembah.

6. Bidang Geologi

Menentukan struktur batuan, wilayah bencana, dan pemetaan gunung api. 7. Bidang arkeologi

Digunakan untuk penentuan situs purbakala bagi kajian arkeologi modern.

6. Keunggulan citra penginderaan jauh antara lain a. Gambaran tiga dimensi

Gambaran tiga dimensi dari citra penginderaan jauh sangat menguntungkan bagi para pengguna data, karena :

b 1. menyajikan keadaan medan/ lapangan secara jelas c 2. keadaan reliefnya lebih jelas

d 3. memudahkan pengukuran ketinggian tempat e 4. memungkinkan pengukuran volume benda

f 5. pengukuran kemiringan lereng untuk menentukan kelas kemiringan lereng

b. Pengenalan objek yang tidak tampak dimngkinkan dapat dikenali melalui perbedaan suhu dengan menggunakan spektrum infra merah termal.

(19)

d. Membantu memantau perubahan yang terjadi dipermukaan bumi, misal pemukiman, hutan

e. Mampu membantu para ahli untuk menarik kesimpulan dari suatu peristiwa, sehingga dapat menjelaskan kronologis kejadian dalam ruang dan waktu.

f. Citra dapat dibuat dalam waktu yang cepat, walaupun meliputi daerah yang sulit dijelajahi. Jika dilaksanakan dengan cara manual dilakukan dalam waktu 50 tahun, maka jika dengan citra penginderaan jauh dapat selesai dalam waktu 1 tahun. g. Daerah jangkauan citra meliputi daerah yang luas

h. Dapat menghemat waktu, tenaga , dan biaya.

i. Tingkat ketelitiannya dapat dipertanggungjawabkan , khususnya daerah terestrial atau daratan.

j. Dapat dicetak dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat

k. Dimingkinkan untuk meramal kejadian fisik dipermukaan bumi, sehingga dapat menanggulangi dampak negatifnya.

Selain keunggulan tersebut, Penginderaan jauh juga memiliki beberapa keterbatasan, yaitu :

a. Tidak semua data dapat ditangkap, data yang diperoleh terbatas pada data objek yang tampak langsung pada citra, meliputi jenis tanah, batuan, air tanah, kualitas perumahan, dan pencemaran air. Data yang tidak mungkin diserap antara lain migeasi, susunan penduduk, produksi padi dan lain-lain

b. Ketelitian hasil interpretasi citra sangat tergantung pada kejelasan wujud objek dan ketelitian atau kemampuan pengguna data.

7. Mengamati bentang budaya dan bentang alam dari hasil penginderaan jauh Mengenal bentang budaya dari citra inderaja dapat dimulai dari objek yang mudah dikenal, misalnya ;

a. Rumah, dapat dikenal melalui bentuk, ukuran, dan bayangannya. Rumah tempat tinggal umumnya berukuran kecil dibandingkan dengan gedung sekolah. Stasiun kereta api ukurannya lebih besar letaknya tersendiri, terdapat gerbong kereta api. Pabrik memiliki ukuran yang besar dan panjang.

b. Jalan, dikenal dari rona dan teksturnya yang kontras dengan lingkungan sekitarnya, bentuknya memanjang dan lebarnya seragam. Jalan kereta api dapat dikenali dari adanya pengenal kereta api dan pertemuan yang tajam dengan jalan biasa.

c. Perkebunan, perkebunan kopi, the, kelapa sawit, tebu dan sawah dapat dikenal dari ketinggian tanamannya, rona, jarak tanaman, serta lingkungan sebagai tanda

pengenal

d. Waduk, pada waduk buatan bangunan pintu air terlihat lurus dan teratur. Permukaan air waduk, rona dan teksturnya jelas, terlihat rona belang-belang karena ada berbagai jenis tumbuhan air.

(20)

f. Daerah padang rumput, ditandai dengan rona kelabu putih hingga kelabu sedang dan tekturnya halus

g. Terowongan, dikenal dengan kenampakan yang bentuknya memnjang dan lebarnya seragam seperti rel kereta api atau saluran irigasi yang tiba-tiba hilang dan muncul kembali ditempat lain

h. Jembatan, terlihat kenampakan memenjang yang menyilang sungai/ lembah. i. Lapangan terbang, dapat dikenal dengan adanya landasan yang ukurannya lebar,

bentuknya lurus, polanya teratur, adanya menara, pesawat terbang dan terminal j. Persawahan, terlihat adanya pematang-pematang yang memanjang dengan jalur-jalur

tanaman.

Mengenal bentang alam melalui inderaja antara lain :

a. Garis pantai, dikenal dengan batas pantai tidak teratur dan berlekuk-lekuk.

Permukaan air laut sepanjang pantai mempunyai rona dan tekstur yang jelas. Rona air yang gelap pada pantai menunjukkan air cukup tenang dan dalam, sebaliknya jika ronanya cerah, maka menunjukkan bahwa airnya keruh dan dangkal.

b. Sungai, dikenal dengan tekstur dan rona permukaan air yang seragam,dan kontras terhadap lingkungan sekitarnya. Arah sungai dapat dikenal dengan lebar sungai, semakin kehilir semakin lebar.

c. Delta, dikenal sebagai endapan terhadap ujung aliran dekat muara dilaut atau danau. Bentuk dan ukuran berbeda-beda tergantung pada jenis batuan, kecepatan aliran air, dan musim. Pada permukaan air sungai dan permukaan air laut rona dan teksturnya jelas terlihat.

d. Mata air, ditandai dengan adanya awal dari sungai besar, dengan volume air yang berbeda pada suatu sungai

e. Hutan bakau, dikenal dengan rona hitam, ketinggian pohon seragam, tumbuh pada pantai becek dengan air payau

f. Hutan rawa, rona dan teksturnya tidak seragam, ketinggian pohon yang berbeda, dan tampak perairan didekatnya

g. Nipah, ronanya terang dan seragam, tumbuh berdekatan ditepi pantai, dan akarnya masuk kedalam air

h. Guguk Pasir, bentuknya spesifik, yaitu sempit, memanjang, lurus, atau sedikit melengkung dengan igir-igir datar, sejajar dengan pantai

i. Sandstone, dan konglomerat dapat dikenal karena topografinya yaqng menonjol karena daya tahannya besar terhadap pelapukan dan erosi serta banyak retakan j. Sagu, dikenal dengan rona gelap, tumbuh berkelompok dengan ketinggian yang

berbeda

(21)

m. Hutan bambu, dikenal dengan daunnya yang jarangdan bentuknya seperti bulu, serta tumbuhnya berkelompok.

8. Beberapa contoh satelit yang digunakan dalam penginderaan jauh a. Satelit sumberdaya alam

- Landsat ( USA ), SPOT ( Perancis ), MOS ( Jepang ), Seasat ( USA ), ERS ( Eropa ), Luna ( Rusia )

b. Satelit cuaca

- TIROS, GOES, SKYLAB, Aqua ( USA ), Himawari ( Jepang ) c. Satelit komunikasi

- ECHO 1 ( USA ), Palapa A, B, C ( Indonesia ) d. Satelit pengintai untuk militer

- Area Survey, Close Look, Big Bird ( USA ), Cosmos ( Rusia ), China Sat 1 ( China ), Bhaskara ( India )

BAB IV : SISTEM INFORMASI GEOGRAFI A. Pengertian SIG

Sistem Informasi Geografi ( SIG ) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis data atau informasi geografi ( Petrus

Paryono ).

Pada sistem informasi geografi disajikan data permukaan bumi secara lengkap, misalnya Mencakup keadaan geologi, topografi, jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya.

Sebenarnya informasi mengenai permukaan bumi ini sudah disajikan dalam bentuk peta berabad-abad yang lalu, namun hanya menyajikan sebagian kecil dari permukaan bumi . Pada SIG seluruh data yang ada pada suatu wilayah dapat disimpan, dimanipulasi dan dianalisis secara serentak melalui teknologi komputer, sehingga gambar yang tampak adalah dalam bentuk digital sehingga dapat digunakan oleh para ilmuwan, perencana dan pengambil kebijaksanaan untuk kegiatan yang lebih penting.

B. Perkembangan SIG

Pada awalnya SIG digunakan dibidang sumberdaya alam, tetapi seiring dengan perkembangan teknologi komputer, maka sekarang ini SIG dimanfaatkan untuk perencanaan pembangunan, dan bahkan sudah dapat digunakan sebagai sistem I informasi tata guna lahan agar dapat melindungi lingkungan alam dari kerusakan yang lebih parah.

C. Tahapan Kerja SIG

Tahapan kerja SIG meliputi tiga hal, yaitu masukan ( input ), proses, dan hasil ( output ) yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Masukan Proses Keluaran

1. Masukan

(22)

informasi misalnya hutan, sawah ladang dan kota. Dalam data atribut ini dapat dilihat dari segi kualitasnya dan juga dari segi kuantitasnya.

- data keruangan, menunjukkan ruang, lokasi, atau tempat-tempat dipermukaan bumi

Sumber data yang dapat dimasukkan kedalam SIG ada tiga macam, dimana data tersebut Saling berkaitan, melengkapi dan mendukung, sehingga tidak boleh ada yang diabaikan. Data tersebut adalah data lapangan, data peta, dan data

penginderaan jauh. 2. Proses data SIG

Dalam proses SIG meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang telah tersimpan dalam komputer. Analisis data tersebut meliputi :

- analisis lebor, menghasilkan daerah tepian sungai dengan lebar tertentu. - analisis penjumlahan aritmatika menghasilkan penjumlahan dengan mengklasifikasika peta lama, sehingga diperoleh data yang baru.

- analisis garis dan bidang, dapat digunakan untuk menentukan wilayah dalam radius tertentu misalnya daerah rawan banjir, gempa, dan rawan penyakit.

3. Keluaran

Data yang dihasilkan dan telah dianalisis oleh SIG dapat memberikan informasi kepada para pengguna data. Data yang berupa data foto dan digital dapat membantu para pengguna data untuk kebutuhan masing-masing bidang sesuai dengan disiplin ilmunya.

D. Manfaat SIG

SIG mempunyai banyak manfaat , terutama dalam rangka perencanaan pembangunan antara lain :

1. Pemetaan sumberdaya

g a. pemetaan penggunaan lahan

h b. pemetaan tanah hijau untuk kegiatan pembangunan

i c. pemetaan daerah pasang surut yang digunakan sebagai pertanian pasang surut j d. pemetan geologi untuk keperluan eksplorasi dan penanggulangan bencana alam.

2. Pertanian dan kehutanan

k a. inventarisasi tanaman pangan dan kondisi lahan yang baik, sedang dan rusak. l b. pemantauan perubahan penggunaan lahan

m c. inventarisasi pemanfaatan hutan dalam rangka reboisasi dan menanggulangi n kerusakan hutan

o d. inventarisasi lahan kritis p e. inventarisasi tanaman sagu

3. Transmigrasi

q a. pemilihan lokasi transmigrasi agar sesuai dengan daerah pemukiman

r b. perencanaan waktu pemindahan penduduk yang tepat sesuai dengan kondisi s daerah

4. Lingkungan hidup

t a. perencanaan kota yang berkaitan dengan tata ruang u b. pantauan terhadap pencemaran lingkungan

5. Pemantauan bencana alam

v a. memantau bencana alam yang sedang terjadi, misalnya gunung meletus, gempa, w kebakaran, dan serangan hama

6. Perencanaan dan pemantauan daerah pantai dan laut x a. pencarian lokasi ikan dilaut

y b. pantauan perubahan garis pantai dan daerah abrasi dan intrusi air laut kedaratan 7. Pemantauan program IDT

(23)

bb dan perhubungan.

cc b. informasi penduduk berkaitan dengan kepadatan, persebaran, pertambahan, dd susunan dan komposisi penduduk

ee c. informasi lingkungan yang berkaitan dengan sumber air, penerangan, tempat ff ibadah, tempat pembuangan sampah, jamban/ MCK dan lain sebagainya.

BAB V : KEANEKAAN BENTUK DAN POTENSI MUKA BUMI A. Berbagai Bentuk Muka Bumi di Darat dan di Laut

Seperti kita ketahui dari berbagai sumber ilmu mengenai bentuk bumi, bahwa

bentuk bumi ini adalah bulat pepat. Dengan jarak katulistiwa lebih panjang daripada jarak kutub utara dan selatan. Apabila dilihat secara melintang, maka susunan bumi kita ini dikelompokkan menjadi tiga lapisan utama, yaitu lapisan Lithosfer, Pengantara dan Barisfer

.

1. Lapisan Lithosfer

Merupakan lapisan paling luar dengan bentuk padat, yang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan sial ( silisium dan aluminium ), dan lapisan sima ( silisium dan magnesium ). Lapisan sial dengan ketebalan kurang lebih antara 30 – 70 km memiliki sifat mudah patah, sedangkan

yang menunjang kehidupan makhluk hidup dibumi, karena berhubungan langsung sebagai tempat kehidupannya.

2. Lapisan Pengantara

Merupakan lapisan yang berada dibagian tengah dan berbentuk cair kental. Lapisan ini banyak mengandung oksida dan merupakan lapisan dengan suhu kurang lebih 3.500 ° C dengan ketebalan ± 1.700 km.

3. Lapisan Barisfer

Merupakan lapisan yang paling tebal dan berada ditengah-tengah bumi, sehingga juga disebut inti bumi. Lapisan ini berbentuk padat dengan berat jenis cukup tinggi, yang terdiri dari unsur Nikel dan Ferrum ( Nife ).

Perhatikan penampang melintang bumi berikut ini

Sial

Lithosfer Sima

(24)

Barisfer

Gambar 1 : Penampang melintang dari lapisan bumi

Apabila permukaan bumi ini ditelusuri dari suatu tempat menuju ketempat lain, maka bentuk permukaan bumi ini tidak rata seperti jika kita melihat sebuah gunung dari kejauhan yang tampak rata dan mulus. Permukaan bumi kita ini ada yang bentuknya tinggi, rendah, berbtnuk jurang, lembah, gunung dan lain sebagainya. Keadaan bentuk muka bumi yang bermacam-macam inilah yang dinamakan Relief muka bumi , baik yang terdapat didarat maupun yang terdapat dilaut sebagai dasar laut.

Terbentuknya relief muka bumi ini dipengaruhi oleh tenaga-tenaga yang berasal dari dalam bumi maupun dari luar bumi yang bekerja secara bersamaan untuk membentuk bumi kita ini.

Tenaga dari dalam bumi dinamakan tenaga endogen, yang meliputi gerakan tektonisme, vulkanisme dan seisme. Sedangkan tenaga dari luar bumi dinamakan tenaga eksogen yang berupa peristiwa pelapukan, erosi, denudasi dan sedimentasi.

1. Tenaga Endogen

Tenaga ini berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun terbentuknya muka bumi. Tenaga ini meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme.

a. Tenaga tektonisme

Merupakan tenaga yang ditimbulkan oleh adanya pergerakan lapisan batuan yang terjadi secara vertikal maupun hrisontal. Gerakan ini dibedakan menjadi dua, yaitu Epirogenetik, berupa gerakan atau pergeseran batuan yang bersifat lambat, meliputi daerah yang luas dan dalam waktu yang lama. Serta Orogenetik, yaitu pergerakan lapisan kulit bumi yang bersifat cepat, wilayahnya sempit dan waktunya singkat. Bentuk muka bumi didaratan dan didasar laut yang terjadi akibat gerakan tektonisme adalah sebagai berikut :

1) Relief daratan a) lipatan

Merupakan bentuk lapisan bumi yang terlipat akibat gerakan horisontal yang bergerak menuju satu arah,sehingga menimbulkan lekukan-lekukan yang disebut antiklin ( puncak ) dan sinklin ( lembah )

b) patahan

Terjadi karena gerakan yang cepat pada lapisan bumi yang rapuh, ada yang berbentuk menonjol ( horst ) dan ada yang berbentuk cekung ( graben ) c) gunung dan pegunungan

Gunung adalah bentuk permukaan bumi yang menonjol keatas dan tinggi. Apabila terdapat beberapa gunung dan membentuk rangkaian yang panjang, maka dinamakan pegunungan. Dipermukaan bumi ini sistem pegunungan dikelompokkan menjadi dua, yaitu Sirkum Pasifik yang meliputi Pegunungan Cordileras, Siera Madre, Rokcy, Aleaut, Kuril, Pegunungan di Jepang,

(25)

Sirkum Mediteran yang meliputi Siera Nevada, Kaukasus, Karphaten, Anakalia, Elbruz, Himalaya, Arakan Yoma, Andaman dan Pegunungan di Indonesia. d) dataran tinggi

Merupakan daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya dengan ketinggian antara 500 – 1500 m

e) plato

Merupakan dataran tinggi yang bagian atasnya rata dengan lapisan batuan yang horisontal.

f) dataran rendah

Adalah suatu kenampakan akibat adanya sedimentasi dengan ketinggian 0 – 500 m

g) peneplain

Merupakan daerah perbukitan yang terus mengalami pencucian/ laterisasi sehingga hampir menyerupai dataran rendah dengan kondisi tanah yang tidak subur.

h) lembah

Adalah suatu daerah yang lebih rendah dari daerah sekitarnya yang merupakan akibat dari peristiwa tektonisme

i) delta

Merupakan hasil sedimentasi yang dibawa oleh aliran sungai yang bermuara dilaut yang dangkal.

2) Relief dasar laut a) continental shelf

Merupakan bagian dasar laut yang paling tepi dan langsung berhubungan dengan daratan yang mengalami penurunan secara perlahan dalam keadaan landai sampai kedalaman 200

b) continental slope

Merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan penurunan secara tajam/ curam sampai kedalaman 2000 m

c) deep sea plain

Bagian dasar laut yang berbentuk cekung dengan kedalaman antara 2000 – 4000 m.

d) the deeps

Adalah bagian dasar laut yang paling dalam, kedalamannya lebih dari 4000 m e) gunung laut

Yaitu gunung yang terdapat ditengah laut dengan kakinya berada didasar laut sedangkan puncaknya muncul kepermukaan air sebagai pulau.

f) ambang laut

Adalah ambang atau karang yang memisahkan dua laut yang dalam g) palung laut

Merupakan dasar laut yang sempit dan dalam dengan bentuk memanjang sebagai akibat dari gerakan tektonisme dan patahan.

h) lubuk laut

Merupakan dasar laut yang berbentuk cekung dan luas seperti mangkok, disebut juga basin

i) guyot

Merupakan gunung laut yang puncaknya tidak mencapai permukaan air karena tererosi oleh gelombang laut

j) punggung laut

(26)

b. Tenaga vulkanisme

Merupakan gejala yang berhubungan dengan pergerakan magma didalam kerak bumi, yang berupa batuan dalam keadan cair dengan suhu antara 2000° C – 3.500° C. Pergerakan magma dari dalam bumi menuju keluar permukaan bumi

dikelompokkan menjadi dua, yaitu intrusi magma dan ekstrusi magma/ erupsi. 1) Intrusi magma

Merupakan pergerakan magma yang menyusup kedalam celah-celah batuan dan tidak mencapai permukaan bumi, kemudian membeku didalam lapisan batuan/ lithosfer. Terdapat beberapa bentuk intrusi yang membeku dilapisan batuan, yaitu

a) batholit

Adalah ruangan yang cukup luas yang terisi oleh magma karena adanya batuan yang rapuh dan berubah kembali menjadi magma ketika terjadi aliran magma didalam bumi, disebut juga dapur magma.

b) lakolit

Merupakan bentukan khusus dari intrusi, karena berbentuk cembung dan dasarnya rata, disebabkan tekanan magma pada lapisan batuan remah. c) sill

Merupakan bentuk intrusi yang tipis dan pipih yang mengikuti arah lapisan batuan

d) gang/ korok

Adalah bentuk intrusi yang tipis dan pipih namun arahnya menerobos batuan dan mematah lapisan batuan diatasnya.

e) apifisa/ apolisa

Merupakan cabang dari gang yang mirip sill tetapi ukurannya lebih pendek f) diatrema

Merupakan intrusi yang mengisi pipa kepundan yang berbentuk bulat dan panjang.

Perhatikan gambar bentukan intrusi berikut ini :

Gambar 2 : Bentuk-bentuk intrusi magma 2) Ekstrusi magma

Peristiwa pergerakan magma dari dalam bumi yang dapat mencapai

permukaan bumi dinamakan peristiwa ekstrusi magma/ erupsi. Peristiwa keluarnya magma dipermukaan bumi juga terkenal dengan peristiwa letusan gunung api. Ekstrusi magma dapat dikelompokkan berdasarkan keadaan-keadaan tertentu antara lain :

a) berdasarkan bentuk lubang keluarnya magma - erupsi linier

Adalah letusan yang melalui beberapa lubang dan seolah-olah membentuk satu garis lurus

- erupsi areal

Merupakan letusan yang melewati beberapa tempat yang menyebar dipermukaan

- erupsi sentral

(27)

- erupsi effusif

Sifatnya lemah, yaitu berupa lelehan lava yang keluar secara perlahan-lahan dan kadang-kadang disertai letusan kecil

- erupsi eksplosif

Jenis letusannya sangat kuat dan menghamburkan bahan-bahan padat maupun cair yang cukup banyak

- erupsi campuran

Letusan yang terjadi dapat berselang-seling antara effusif dan eksplosif, sehingga menimbulkan ciri khas pada endapan hasil letusan yang berupa batuan berlapis-lapis

Peristiwa letusan gunung api, baik yang bersifat effusif maupun ekplosif,akan mengeluarkan bahan-bahan yang berasal dari dalam bumi maupun penyerta yang berasal dari dinding-dinding kawah yang ikut terlempar. Bahan-bahan yang dikeluarkan saat letusan gunung api tersebut adalah :

1) Bahan padat ( eflata ) a) menurut asalnya

- eflata allogen, merupakan bahan padat yang berasal dari dinding kawah yang runtuh dan ikut terlempar keluar bersama-sama letusan gunung api. - eflata autogen, merupakan batuan dari dalam bumi yang terlempar

bersamaan dengan meletusnya gunung api. b) menurut ukurannya

- bom, jenis gumpalan lava pijar dengan ukuran sebesar kepala manusia yang terlempar kemudian membeku

- lapili, adalah kerikil yang merupakan batu dengan warna terang dari erupsi magmater eksplosif

- pasir, merupakan butiran batu yang halus

- debu vulkanik, debu ini berasal dari letusan gunung api yang banyak mengandung unsur hara dan bersifat subur setelah terurai.

2) Bahan cair ( efusif ) a) lava

Adalah magma yang keluar dari dalam bumi dan belum bercampur dengan benda dipermukaan bumi yang masih berbentuk cair dan pijar

b) lahar

Merupakan lava yang telah bercampur dengan benda-benda dipermukaan bumi, sehingga sudah tidak pijar lagi, ada dua jenis, yaitu lahar panas ( magma yang bercampur dengan air dan mengalir ) dan lahar dingin

( merupakan kumpulan debu, pasir dan abu yang terdapat dipuncak gunung kemudian menjadi lumpur yang mengalir ketika terjadi hujan yang lebat, yang sering disebut dengan banjir bandang.

3) Bahan gas ( ekshalasi )

Merupakan gas yang keluar dari celah batuan/ lubang-lubang disekitar gunung api. Ada tiga jenis gas, yaitu :

a) solfatar, adalah gas asam sulfid ( H2S ) yang keluar dari lubang kepundan b) fumarol, merupakan gas air, yaitu air yang menguap karena terkena panas dari

magma

c) mofet, adalah gas karbon dioksida/ karbon mono oksida yang bersifat racun Dari bermacam-macam gunung api dipermukaan bumi ini, maka berdasarkan bentuk dan terjadinya gunung api dapat dikelompokkan menjadi tiga macam : 1) Gunung api Maar

(28)

sebagian puncaknya hilang dan terbentuklah kawah kecil yang disebut kepundan. Contoh : Gunung Lamongan di Jawa Timur

2) Gunung api Strato ( kerucut )

Terjadi akibat adanya letusan yang kuat dan yang lemah silih berganti,serta Mengeluarkan material seperti pasir, kerikil, dan debu. Sehingga membentuk lapisan-lapisan batuan yang puncaknya dapat semakin tinggi, karena

menumpuknya material dipuncak gunung. Contoh : Gunung Merapi, Kelud, Kerinci dan lain sebagainya

3) Gunung api Perisai

Gunung ini bentuknya seperti tameng/ perisai perang, hal ini disebabkan oleh adanya lelehan lava yang mengalir dan menjadikan jenis gunung ini semakin lebar. Contoh : Gunung Mauna Loa dan Killauea di Kepulauan Hawai

Bentuk-bentuk gunung api tersebut diatas, dapat meletus dengan beberapa tipe letusan berdasarkan keadaan lavanya, tekanan gas dan kedalaman dapur

magmanya.

1. Lavanya sangat cair dan meleleh dari puncak gunung tersebut dan letusannya lemah

Contoh : Gunung Mauna Loa dan Kilauea di Kepulauan Hawai

2. Bekerja dengan irama setiap 5 menit sekali mengeluarkan lava dan bom

Contoh : Gunung Stromboli di Kep. Lipari, Vesuvius di Italia dan Gunung Raung di Jatim

3. Erupsinya mengeluarkan bahan yang dilemparkan sampai ketinggian 80 Km tingginya

Contoh : Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883

4. Vulkano lemah mengeluarkan asap dan debu, seperti Gunung Bromo dan Semeru di Jatim

(29)

5. Lava kental mengalir dan membentuk sumbat kawah. Jika tekanan gasnya besar maka sumbat tersebut akan terangkat dan pecah menuruni lereng gunung sebagai ladu, dan juga dapat mengeluarkan awan panas yang disebut gloedwolk dengan suhu antara 200°C -600°C

Contoh : Gunung Merapi di Jawa Tengah

6. Gunung api jenis ini mempunyai kawah yang terisi oleh air, sehingga dapat mengeluarkan lahar panas yang sangat berbahaya.

Contoh Gunung Kelud, dan St. Vincent

7. Dengan sumbat lava yang berbentuk jarum dapat mengakibatkan letusan yang dahsyat, biasanya sebelum terjadi letusan didahului oleh terbentuknya tiang awan yang berupa asap hitam

Contoh Gunung Mount Pellee

Keadaan gunung api jika akan meletus dapat diketahui dari gejala/ tanda-tanda yang muncul didaerah gunung tersebut, antara lain :

- suhu disekitar kawah gunung api akan naik

- sumber air disekitar gunung banyak yang kering karena berubah menjadi uap - terjadi gempa bumi

- binatang-binatang dipuncak gunung akan turun kedaerah perkampungan penduduk

- tumbuh-tumbuhan disekitar gunung banyak yang layu dan mati

Sedangkan setelah terjadi letusan dalam waktu yang lama, orang tidak

mengetahui apakah gunung tersebut merupakan gunung berapi atau tidak. Untuk mengetahuinya maka dapat dilihat dari kenampakan yang terdapat disekitar gunung tersebut. Apabila berupa gunung yang aktif atau bekas gunung yang aktif, maka terdapat kenampakan antara lain :

- ekshalasi, yaitu munculnya gas dari dalam bumi, baik solfatar, fumarol maupun mofet

- terdapat sumber air panas, seperti di Batu raden dan Maribaya di Jawa Barat - terdapat sumber air mineral ( makdani ) seperti di Ciater Jawa Barat - terdapat geyser, yaitu sumber air yang memancar secara periodik seperti di Selandia baru, rlandia dan Yellowstone National Park di Amerika Serikat. Dampak adanya letusan gunung api bagi makhluk hidup ada dua macam, yaitu dampak positif dan negatif :

1) Dampak positif

a) menyuburkan tanah, karena banyak mengandung unsur hara

b) dapat mendatangkan hujan, karena gunung yang tinggi berfungsi sebagai penangkap hujan

c) memperluas daerah pertanian

d) menyebabkan letak mineral dekat dengan permukaan bumi akibat pengangkatan dan erosi

e) menghasilkan bahan-bahan industri

f) persinggungan magma dengan batuan akan menghasilkan mineral baru g) sebagai daerah wisata

h) dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga geotermal 2) Dampak negatif

a) letusan gunung api dapat merusak lahan pertanian maupun non petanian akibat aliran lava dan lahar

b) hujan abu yang terjadi dapat menutupi tanaman hingga mati c) awan panas dapat menimbulkan korban jiwa dan benda d) lahar dingin dapat mendangkalkan sungai dan danau

Gambar

Tabel Kemiringan Lereng di  Indonesia, Amerika Serikat dan Eropa

Referensi

Dokumen terkait

a Buku Pemantauan Ponteng hendaklah diisi oleh setiap guru subjek yang masuk ke kelas dan Ketua Tingkatan hendaklah menghantar buku tersebut kepada Guru Penyelaras Disiplin

Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Di wilayah Boliyohuto berdasarkan analsisi LQ dan SSA, yang menjadi komoditas unggulan

Ukuran profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio pengembalian atas ekuitas (ROE) karena rasio ini sangat berhubungan dengan struktur modal

Setelah dijawab oleh warga tersebut, maka Stap Umum mencatat data-data yang dibutuhkan ke dalam buku agenda surat keterangan dan membuat surat tersebut, setelah

- Perkakas ini tidak dimaksudkan untuk digunakan oleh orang (termasuk kanak-kanak) yang kurang upaya dari segi fizikal, deria atau mental, atau kurang berpengalaman dan

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, saat ini manusia telah membuat bahan aditif yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan aditif alami, bahan aditif buatan manusia

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis kecerdasan majemuk, sangat cocok digunakan untuk membangun karakter siswa, karena dalam proses belajar guru menghadirkan