• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media massa sebagai Arena Berpolitik di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Media massa sebagai Arena Berpolitik di"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Media Massa sebagai

Arena

Berpolitik di Indonesia

Ujian Akhir Semester Sistem Politik Indonesia

Dosen Pengampu : Joko Purnomo, S.IP., MA

OLEH :

Dani Al Aulia Zarkasyi (105120401121027)

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(2)

Latar Belakang

Pada saat ini kita menyadari bahwa media massa memiliki peran yang cukup

signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir kegiatan yang

kita lakukan menggunakan ataupun bersumberkan media massa, penggunaaan media massa

disebagian besar kegiatan sehari-hari menuntut kita untuk menemukan dan memilih bentuk

media massa yang sesuai untuk mendapatkan informasi, hiburan ataupun berinteraksi dengan

masyarakat. Pemanfaatan media massa sendiri sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia

pada umumnya, mulai dari masrakat perkotaan hingga pedesaan yang memanfaatkan

hadirnya media massa untuk mendapatkan informasi ataupun berinteraksi.

Saat ini setiap orang memerlukan media informasi yang menyiadakan informasi,

hiburan ataupun edukasi. Hadirnya kebutuhan primer bagi setiap orang, menuntut individu

untuk memilih media massa yang tepat dan cocok sebagai konsumsi mereka sesuai dengan

kebutuhan. Hal ini menjadikan media massa berupa surat kabar ataupun media massa

elektronik menjadi pilihan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan. Banyak yang

disajikan oleh media massa untuk konsumenya, diantaranya adalah hiburan, edukasi maupun

informasi. Informasi yang ditawarkan oleh media massapun beragam, mulai dari informasi

ekonomi, olahraga, lifestyle maupun politik. Banyaknya pilihan menu yang ditawarkan oleh

media massa sehingga menarik konsumen untuk mengkonsumsinya.

Media massa yang mudah dan terjangkau adalah kebanyakan madia massa yang

dipilih oleh konsumen untuk pemenuhan kebutuhan mereka. Media massa elektronik

merupakan kebanyakan media massa yang dipilih oleh kebanyakan konsumen karena

menjadi media massa yang mudah untuk dinikmati dan terjangkau. Banyak informasi yang

didapatkan dari satu media massa ini, hal ini yang menjadikan televisi menjadi media massa

favorit kebanyakan khalayak, terutama di Indonesia. Program-program yang ditawarkanpun

tidak hanya terfokus pada satu titik saja, saat ini banyak produsen yang menyelipkan iklan

maupun acara-acara yang bersifat politik kedalam program mereka.

Media massa khususnya televisi yang menunjukkan peranya sebagai alat untuk

menyalurkan informasi dari sumber kepada konsumen, dalam perkembanganya bahwa media

massa memiliki pengaruh diberbagai wilayah bagi kehidupan sosial budaya masyarakat,

perekonomian maupun politik. Dari aspek sosial-budaya, media adalah institusi sosial yang

membentuk definisi dan citra realitas serta dianggap sebagai ekspresi sosial yang berlaku

(3)

memperoleh keuntungan dari berbagai usaha yang dijalankan; sedang dari aspek politik,

media memberi ruang bagi kepentingan berbagai kelompok sosial-politik yang ada dalam

masyarakat demokratis1.

Banyaknya peran yang dimiliki oleh media massa (Televisi) menarik munculnya

beberapa kelompok ataupun individu yang memanfaatkan peran dari media massa dan

menggunakanya sebagai “kendaraan” untuk mendapatkan keuntungan kelompok maupun individu, sehingga pada saat ini mendorong suatu kelompok ataupun individu memiliki

sebuah bentuk media massa sendiri untuk dapat mengantarkan fokus tujuan mereka kepada

masyarakat Indonesia secara terus menerus.

Ketertarikan akan hadirnya media massa pada saat ini secara tidak langsung telah disepakati

oleh beberapa elit politik Indonesia terbukti dari kepemilikina beberapa media massa

elektronik (Televisi) dan surat kabar : MNC Media Group yang meliputi MNC TV, RCTI,

Global TV, dan harian cetak Sindo berada di bawah kepemilikan Hary Tanoesoedibjo yang

juga menjadi ketua dewan pertimbangan partai Hanura sekaligus ketua umum ormas Perindo,

Aburizal Bakrie ketua umum partai Golkar pemilik dari ANTV dan TV One, sedangkan

Surya Paloh sebagai ketua umum partai Nasdem merupakan pemilik dari Metro TV dan

harian cetak Media Indonesia Group2.

Kepemilikan media massa oleh elit politik di Indonesia merupakan wujud dari

keterbukaan pikiran untuk berpolitik secara modern dengan memanfaatkan perkembangan

teknologi di era globalisasi seperti saat ini. Kepemilikan media massa oleh beberapa elit

politik di Indonesia ini merupakan respon dari cara berpolitik yang modern, dimana cara

berpolitik dengan penggunaan media massa juga telah dilakukan oleh banyak negara diluar,

seperti di Amerika Serikat. Effendi Ghazali mengemukakan posisi media di perpolitikan

Indonesia dengan menggunakan grafik berikut3 :

1

Prastyia, D. (2013, May 19). Berdikari Online. Retrieved October 4, 2013, from Kabar Rakyat: http://www.berdikarionline.com

2

Ibid.

3

(4)

Tabel 1 : Posisi media dilingkup politik menurut Effendi Ghazali.

Masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat madani dengan rasa

keingintahuan tentang hal-hal yang baru menjadikan mereka sebagai masyarakat yang “lapar”

akan adanya informasi baru sebagai konsumsi mereka sebagai masyarakat madani.

Masyarakat sebagai partisipan politik memiliki daya tarik bagi elit politik untuk dapat

merangkul semua kalangan masyarakat yang ada demi pemenuhan suara politik mereka.

Daya tarik yang ditimbulkan dari peran masyarakat ini yang menjadikan perpolitikan di

Indonesia lebih memiliki corak tersendiri, dimana elit politik dituntut untuk berinovasi dalam

mengajak masyarakat untuk pemenuhan suara politik mereka.

Effendi Ghazali menjelaskan posisi strategis yang dimiliki media massa yang berada

ditengah-tengah kehidupan yang menjadi dalah satu kebutuhan bagi masyarakat yang

kemudian dimanfaatkan oleh elit politik untuk berpoltik. Posisi strategis yang digambarkan

Effen Ghazali memiliki peran yang cukup signifikan untuk kepentingan elit politik dalam

berpolitik untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.

Berjalanya siklus yang berawal dari partai politik kemudian mengarah ke media

massa dan kemudian bertujuan ke civil society untuk mendapatkan kekuasaan

dipemerintahan. Pemerintahan disini dapat diartikan sebagai tujuan politis dari setiap partai

politik untuk mendapatkan posisi ataupun kekuasaan yang mendorong elit politik untuk

mencari sebuah alat untuk pemenuhan tujuan tersebut, media massa dianggap sebagai alat

yang efektif sebagai “motor” untuk pergerakan mereka. Konsumsi yang tinggi akan hadirnya media massa ditengah tengah masyarakat menjadikannya sebagai tempat penyampaian

maupun sosialisasi politik kepada masyarakat. Pemerintahan Indonesia juga menggunakan

Government

Politics Civil Society

(5)

media untuk berpolitik, pemerintah yang telah memenangkan pemilihan umum melakukan

sosialisasi kepada publik terhadap apa yang akan, sedang, dan telah mereka lakukan untuk

(6)

Konseptualisasi

Strategi politik

Strategi adalah sebuah perencanaan dengan tingkat kematangan yang sudah

diuji untuk mendapatkan sebuah tujuan secara kelompok/individu. Umumnya, strategi

digunakan oleh kelompok yang sedang dalam masa persaingan dengan kelompok lain.

Seperti partai politik ataupun elit politik yang menggunakan sebuah strategi untuk

sebuah pemenangan dalam pemilihan umum. Strategi politik adalah sebuah rencana

yang sistematik dan mengimplementasikannya dalam mencapai tujuan memenangkan

dalam bidang politik4. Melalui strategi politik inilah partai politik ataupun politisi mampu memenangkan dalam setiap momentum perebutan kekuasaan seperti

pemilihan umum yang umumnya diselenggarakan disebuah Negara.

Kampanye

Dalam strateginya, sebuah partai politik atau politisi tentunya melakukan

sebuah kampanye untuk memperkenalkan identitas mereka dan mendapatkan simpati

serta dukungan dari masyarakat. Kampanye melalui media massa (Televisi) dipilih

oleh partai politik ataupun politisi untuk digunakan sebagai tempat untuk

berkampanye, mengingat banyak konsumsi masyarakat di televisi. Setelah

berakhirnya Era Reformasi (1999 – 2013) banyak partai politik yang mulai aktif untuk

memperkalkan diri ke masyarakat dengan menggunakan Televisi sebagai tempat

berkampanye, seperti pemasangan iklan ataupun pembuatan acara-acara tertentu yang

didanai dari suatu partai politik5. Hal ini menjadikan Televisi sebagai “Politik Media” dimana kehidupan berpolitik sudah berada didalam media massa.

Politik Media

Menurut Siti Aminah dalam jurnalnya yang berjudul “Politik Media, Demokrasi dan Media Politik” menjelaskan bahwa “Politik media merupakan sebuah sistem politik, politisi saecara individual dapat terus menambah ruang privat dan

publiknya, sehingga mereka tetap dapat mengurusi masalah politik ketika ia tengah

duduk di kursi kerjanya, yaitu melalui komunikasi yang bisa menjangkau masyarakat

sasarannya melalui media massa.” Didalam jurnalnya juga, Siti Aminah juga

4

Hafidz, M. (2010). Strategi Politik. FISIP UI , 2.

5

(7)

menjelaskan aktor-aktor yang berada dibalik politik media adalah politisi, jurnalis,

dan orang –orang atau masyarakat yang digerakkan oleh dorongan kepentingan

khusus.

Aktor dibalik politik mediapun memiliki tujuan tersendiri. Bagi politis,

memiliki tujuan untuk dapat menggunakan komunitas massa yang digunakan sebagai

mobilisasi dukungan politik dari publik yang mereka perlukan untuk pemenuhan dan

pemenangan di suatu pemilihan umum dan juga dapat memainkan image ketika

politis berada dalam kekuasaan. Tujuan bagi jurnalis didalam politik media adalah

untuk menuangkan inspirasi dan membuat tulisan maupun acara sehingga

mendapatkan keuntungan tersendiri bagi jurnalis. Bagi masyarakat yang memiliki

kepentingan khusus, politik media sangat bagi mereka karena dengan adanya politik

media, mereka dapat mengawasi politik dan menjaga politisi agar tetap berjalan sesuai

(8)

Pembahasan

Cara berpolitik modern secara tidak kita sadari telah kita lakukan sebagai bentuk dari

keikutsaertaan dalam membangun dunia politik di Indonesia. Cara modern ini santer

dilakukan di Amerika Serikat seperti yang diutarakan Danial di bukunya yang berjudul “Iklan politik TV: modernisasi kampanye politik pasca Orde Baru”, dalam buku ini juga diutarakan

bahwa cara berpolitik modern dengan pennggunaan televisi telah ada di Indonesia dan santer

pada zaman orde baru. Reformasi adalah sebagai garis besar adanya praktik berpolitik

melalui televisi, karena pada sebelumnya kebebasan beraspirasi di Indonesia dibatasi oleh

rezim.

Kebebasan yang telah didapatkan oleh seluruh masyarakat inilah yang menjadikan

banyaknya kalangan yang mengoptimalkan peran maupun fungsi dari televisi sebagai media

massa untuk digunakan sebagai arena berpolitik. Hal ini terbukti dari beberapa contoh iklan

maupun program-program yang ditawarkan di televisi, yang menjadikan kita sebagai

konsumen “dipaksa” untuk mengkonsumsi program ataupun iklan mereka yang bermuatan

politik didalamnya. Pemilihan program ataupun iklan yang diberikan oleh produsen kepada

konsumen bukan tanpa maksud, tujuan keuntungan materi merupakan tujuan utama dari

setiap produsen. Program-progam atau iklan bermuatan politik tidak secara sengaja telah

dikonsumsi oleh masyarakat luas, terutama oleh kaum muda yang peka akan apa yang

ditunjukkan dari televisi.

Program Televisi

TV One

Acara yang ditawarkan oleh setiap telivisi tentunya berbeda meskipun

apabila ditarik dari garis besarnya memilili kesamaan, seperti program televisi

yang ditawarkan oleh TV One kepada konsumenya. TV One merupakan

stasiun televisi swasta yang berada dalam naungan keluarga Aburizal Bakri

yang merupakan politikus besar di Indonesia. TV One menawarkan program

unggulan yang bermuatan politik, seperti Indonesia Lawyer Club (ILC).

Indonesia Lawyer Club merupakan program unggulan dari TV One yang

(9)

waktu program yang dipandu langsung oleh Karni Ilyas seringkali

mengangkat tema tentang perpolitikan Indonesia6.

Program yang di tujukan ke masyarakat ini bertujuan untuk

memberikan pengetahuan politik kepada konsumen dengan mendatangkan

pembicara yang berkompeten, yang terdiri dari para ahli maupun politikus

secara langsung. Pembahasan tema yang seringkali mengarah ke politik ini

membuat konsumen menganggap bahwa Indonesia Lawyers Club berusaha

untuk membuka pikiran konsumen untuk mengetahui apa yang sedang terjadi

dengan dunia politik di Indonesia saat itu. Pada saat tertentu penayangan

Indonesia Lawyers Club mendatangkan politikus asal partai demokrat Ruhut

Sitompul dan mengundang Anas Urbaningrum melalui teleconference untuk

pembahasan masalah “hambalang” dan di momen ini sangat terasa muatan

politik berada didalamnya.

Program berita merupakan salah satu program wajib bagi televisi di

Indonesia, tidak terkecuali TV One yang menjadikan program berita menjadi

program andalan. TV One dikenal dekat dengan adanya berita mengenai

informasi politik di dalam maupun diluar negeri. Didalam programnya, TV

One mencantumkan “kabar pemilu” sebagai salah satu program dalam acara

beritanya dimana didalam program ini menyajikan perkembangan politik

menjelang pemilu yang akan diselenggarakan di Indonesia7. Program ini tentu saja bermuatan politik, dimana setiap beritanya menginformasikan tentang

perkembangan dan isu-isu yang ada didunia politik Indonesia.

Metro TV

Metro TV adalah sebuah stasiun televisi swasta yang memiliki banyak

program yang mengambil tema perkembangan dan perubahan sosial, hal ini

tercermin pada acara yang ditawarkanya kepada konsumen. Mulai dari berita,

hiburan hingga talkshow yang ditawarkan kepada konsumen memiliki muatan

yang disampaikan secara lugas. Sentilan-sentilun merupakan salah satu acara

hiburan yang ditawarkan Metro TV kepada konsumenya, acara yang dipandu

6 tvone news+sport. (2013). Retrieved January 15, 2014, from tvone: http://video.tvonenews.tv/

7

(10)

oleh Butet dan Slamet Raharjo ini seringkali mengangkat tema tentang

perpolitikian dengan mendatangkan sumbernya secara langsung8. Mengundang Joko Widodo yang merupakan Gubernur Jakarta merupakan

salah satunya.

Politika adalah salah satu contoh program dokumenter Metro TV,

dimana didalam program tersebut menayangkan seluk-beluk maupun history

dari sosok politik yang menjadi sorotan publik9. Seperti yang pernah ditayangkan adalah perjalanan karir politik dari Gubernur Banten yang terseret

kasus korupsi, Ratu Atut menjadi sorotan publik karena dianggap membangun

dinasti politik di Propinsi Banten dan menggelapkan sejumlah uang. Program

politika ini secara langsung menanamkan kepada konsumen tentang

pengetahuan dan perkembangan politik di Indonesia. Dalam hal ini juga dapat

dijadikan sebagai pembelajaran politik karena program ini menyajikan fakta

dan data yang dapat dipercaya.

Talkshow merupakan prograrm yang populer di dunia pertelevisian

Indonesia, karena dianggap lebih menarik dan inovatif dengan menampilkan

pembawa acara dengan narasumber sehingga terjadi komunikasi dua arah

secara langsung. Mata Najwa adalah salah satu program unggulan Metro TV

yang dipandu langsung oleh Najwa Shihab anak dari Quraisy Shihab. Mata

Najwa seringkali mengangakat masalah sosial yang menjadi sorotan publik,

seperti masalah politik maupun perkembangan isu politik yang beredar

dimasyarakat10. Mengundang narasumber merupakan jurus ampuh dari Mata Najwa untuk mendapatkan informasi yang akurat, seperti yang pernah

disajikan adalah mengundang Sukarwo dan Gus Ipul yang pada saat itu akan

mengikuti pemilihan Gubernur Jawa Timur.

Iklan

Iklan memiliki definisi yang luas, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah iklan sebagai berita pesanan untuk mendorong khalayak ramai agar tertarik

8

Programs. (2012). Retrieved January 15, 2014, from Metrotvnews:

http://www.metrotvnews.com/videoprogram

9

Ibid

10

(11)

pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga disebutkan sebagai pemberitahuan

kepada khalayak mengenai barang dan jasa yang dijual, dipajang di media massa

ataupun tempan umum11. Berdasarkan definisi tersebut iklan dapat diartikan sebagai tempat untuk menjual produk kepada konsumen dengan cara halus dan menawarkan

citra yang baik sehingga konsumen menarik untuk memilih produk tersebut ataupun

beranggapan baik tentang produk yang ditawarkan. Iklan umumnya dibuat semenarik

mungkin untuk memberikan kesan yang baik kepada konsumen, iklan lebih menarik

apabila ditampilkan melalui gambar yang bergerak seperti iklan di televisi. Akhmad

Danial dalam bukunya yang berjudul “Iklan politik TV: modernisasi kampanye politik pasca Orde Baru” Yulianti menulis :

Perkembangan demokrasi di tanah air memasuki era baru yang ditandai dengan kebangkitan para media strategis, image makers, dan konsultan politik di belakang

tim sukses kampanye para calon presiden. Indonesia telah memasuki era “President for Sale” dimana kemenangan kandidat dalam Pemilu akan sangat ditentukan oleh

kepiawaian konsultan politik dan biro iklan dama menjual isu, image, dan janji-janjo politisi yang menjadi klienya... Iklan-iklan politik di televisi menjual kandidat presiden, seperti produsen menjajakan produk sabun dan sikat gigi12.

Iklan ARB

Abu Rizal Bakrie merupakan calon presiden dari partai Golkar untuk

Pemilu tahun 2014, Bang Ical yang merupakan sapaan Bakrie diubah menjadi

ARB untuk memudahkan masyarakat mengenalnya sebagai calon presiden

2014 nanti. Iklan kampanye Bakrie seringkali muncul di Televisi swasta,

seperti TV One dan ANTV yang merupakan perusahaan dalam naunganya.

Bakrie menggunakan televisinya sebagai tempat untuk mengenalkan ke publik

bahwasanya dia ikut serta dalam persaingan menjadi RI 1 ditahun 2014. Hal

ini diambil oleh Bakrie karena dianggap TV One dan ANTV adalah stasiun

televisi swasta yang memiliki banyak konsumen dengan hadirnya program

unggulan didalamnya, apalagi dua stasiun televisi tersebut miliknya dan pada

11

Definisi-definisi iklan. (2014). Retrieved January 15, 2014, from www.bimbingan.org: http://www.bimbingan.org/definisi-iklan.htm

12

(12)

tahun 2014 akan menyiarkan pertandingan Piala Dunia sehingga animo

masyarakat untuk mengkonsumsi TV One dan ANTV sangat tinggi13. Iklan Hary Tanoe

Hanura adalah salah satu partai peserta Pemilu 2014, dimana Wiranto

duduk sebagai ketua umum yangn juga akan berangkat menjadi calon presiden

dari partai Hanura. Wiranto menggandeng Hary Tanoe sebagai wakilnya, Hary

yang memiliki beberapa stasiun televisi yang tergabung dalam MNC Group ini

menggunakan keuntunganya sebagai pemilik. Hary menjadikan televisinya

sebagai tempat untuk mensosialisasikan keberangkatanya dengan Wiranto

untuk ikut serta dalam pemilihan presiden 2014. Hary menggunakan iklan

sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan citra baik kepada khalayak.

Iklan bermuatan politik ini seringkali dijumpai di 3 group televisi swasta milik

Hary, hal ini menjadi wajar ketika beberapa elit politik lainya juga

menggunakan televisinya untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat

akan keikutsertaanya dalam Pemilu 201414. Iklan Nasional Demokrat

Nasional Demokrat atau yang lebih dikenal sebagai NasDem

merupakan partai baru dan lolos verifikasi untuk ikut serta dalam Pemilu

2014, partai yang diketuai oleh Surya Paloh yang dikenal sebagai politikus

berpengalaman. Surya Paloh menjadi ketua umum NasDem ketika dia

memutuskan untuk keluar dari Golkar dan membentuk partai baru. Surya

Paloh yang juga bos dari Metro TV ini menjadikan televisi swastanya untuk

menjadi tempat mengenalkan partai barunya kepada khalayak, tidak jarang ada

iklan panjang yang disajikan oleh Metro TV untuk menceritakan berdirinya

dan mensosialisasikan tujuan, visi dan misi NasDem. Dalam hal periklanan

13

Mage, R. I. (2013, November 27). sipil institute. Retrieved January 15, 2014, from http://sipil-institut.com: http://sipil-institut.com/iklan-arb-over-dosis/

14

(13)

partai politik, NasDem memiliki jumlah terbanyak tampil dalam bentuk iklan

di televisi15.

15

(14)

Kesimpulan

Dijadikanya televisi sebagai media massa favorit bagi konsumen membuat banyak

orang yang memiliki kepentingan untuk menggunakanya sebagai alat maupun tempat untuk

mencapai tujuanya. Beberapa orang yang berkepentingan rela mengeluarkan uang banyak

untuk dapat menjadikan televisi sebagai ranah untuk memasarkan produknya, tidak terkecuali

elit politik. Partai dan orang didalamnya lebih memilih telivisi untuk digunakan sebagai

tempat berpolitik demi tercapainya tujuan politik mereka. Dari pembahasan tersebut kita bisa

menarik bahwa bagaimana optimalnya televisi yang digunakan sebagai tempat berpolitik,

mulai dari pengenalan hingga menjaga presepsi yang baik kepada khalayak.

Program dan Iklan adalah salah satu alat yang digunakan sebagai motor para politikus

di Indonesia saat ini. Mulai dari program khusus yang bertemakan politik yang dapat

digunakan untuk menjaga image dari suatu partai politik, kekuasaan maupun individu. Iklan

lebih sering digunakan untuk memasarkan ataupun mengenalkan suatu produk, seperti yang

dilakukan Surya Paloh dengan spartan mengenalkan partai barunya melalui Metro Tv.

Aburizal Bakrie yang menggunakan Tv One dan Antv untuk memasarkan namanya untuk

mempersiakan diri dalam Pemilu 2014 dan Hary Tanoe menggunakan MNC Group

(RCTI,MNCTV, dan Global Tv) untuk mempopulerkan namanya dan pasangan calon

(15)

Daftar Pustaka

Aminah, S. (t.thn.). POLITIK MEDIA, DEMOKRASI dan MEDIA POLITIK. 4.

Danial, A. ( 2009). Iklan politik TV: modernisasi kampanye politik pasca Orde Baru. PT LKiS Pelangi Aksara.

Definisi-definisi iklan. (2014). Dipetik January 15, 2014, dari www.bimbingan.org: http://www.bimbingan.org/definisi-iklan.htm

Hafidz, M. (2010). Strategi Politik. FISIP UI , 2.

Hanura: Iklan Wiranto-Hary Tanoe Masih Wajar. (2013, December 10). Dipetik January 15, 2014, dari Tribun news: http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2013/12/10/hanura-iklan-wiranto-hary-tanoe-masih-wajar

Karni, I. (2013, Oktober 25). Indonesia Lawyers Club. (E. Ghazali, Pewawancara)

KPI: Nasdem Terbanyak Iklan di TV. (2013, January 17). Dipetik January 15, 2014, dari Viva news: http://politik.news.viva.co.id/news/read/383062-kpi--nasdem-terbanyak-iklan-di-tv

Mage, R. I. (2013, November 27). sipil institute. Dipetik January 15, 2014, dari http://sipil-institut.com: http://sipil-institut.com/iklan-arb-over-dosis/

Prastyia, D. (2013, May 19). Berdikari Online. Dipetik October 4, 2013, dari Kabar Rakyat: http://www.berdikarionline.com

Programs. (2012). Dipetik January 15, 2014, dari Metrotvnews: http://www.metrotvnews.com/videoprogram

Gambar

Tabel 1 : Posisi media dilingkup politik menurut Effendi Ghazali.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penelitian yang akan dilaksanakan berbeda dengan penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya. Penelitian di atas berfokus pada metode

Mampu merancang sistem produksi, perencanaan proses dan sumberdaya, memilih peralatan serta peralatan penunjang produksi baik aspek ergonomi serta safety untuk

Tujuan kajian ini adalah untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi sikap pengguna terhadap pemasaran melalui media sosial Faktor kebolehpercayaan maklumat,

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah komisaris independen, komite audit, corporate social responsibility (CSR), debt ratio, dan

penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Asuhan Kebidanan pada ibu nifas fisiologis di BPS Mu'arofah Surabaya tahun 2012 ” sebagai salah satu tugas akhir program

tegakkan untuk tempat bersarang dan jenis tumbuhan pakan kukang (Nycticebus coucang) di Hutan Lindung Pegunungan Merratus, Kalimantan Selatan dilakukan selama

Dalam prosedur dokumentasi atas sistem dan prosedur pencegahan penyalahgunaan faktur pajak di KPP Pratama Surabaya Gubeng, dokumentasi yang dilakukan, yaitu untuk setiap PKP

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Departemen Studi Ilmu Keolahragaan. Fakultas Pendidikan Olahraga