Tim Dosen
Kimia
Dasar
FTP
UNIVERSITAS BRAWIJAYAKelarutan
(s) dan
Kelarutan
(s)
Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum
suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.
Contoh
:
Kelarutan AgCl dalam air adalah 1,3
×
10
¯
² M.
Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah 1,7
×
10
¯
¹º M
Kelarutan Ca(OH)
2= 20 mg/100 ml, maka dalam 100 ml larutan
maksimal terdapat 20 mg Ca(OH)
2
Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Kelarutan
Suatu
Zat
•
Jenis
Pelarut
Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam senyawa polar. Misalnya gula, NaCl, alkohol, dan semua asam merupakan senyawa polar.
Senyawa non polar akan mudah larut dalam senyawa non polar. Misalnya lemak mudah larut dalam minyak. Senyawa non polar umumnya tidak larut dalam senyawa polar,misalnya NaCl tidak larut dalam minyak tanah.
•
Suhu
Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan. Adanya panas (kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak antara molekul zat padat tersebut. Merenggangnya jarak antara molekul zat padat menjadikan kekuatan gaya antar molekul tersebut menjadi lemah sehingga mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air
• Pengadukan
Tumbukan antarpartikel gula dengan pelarut akan
Kesetimbangan
Kelarutan
•
Kesetimbangan homogen fase pereaksi
dan hasil reaksinya sama.
Contoh:Fe
2+
(aq)
+ SCN
–
(aq)
↔
Fe(SCN)
2+
(aq)
•
Kesetimbangan
heterogen
fase
pereaksi
dan
hasil
reaksinya
berbeda.
•
Jika
suatu
senyawa
ion yang berwujud
padat
dimasukkan
ke
dalam
air, biasanya
akan
larut
membentuk
ion-ion.
Konstanta
Kesetimbangan
untuk
beberapa
Pereaksi
•
Apakah
semua
senyawa
ion larut
dalam
air
dan
bagaimana
hubungan
konsep
Reaksi:
CaC2O4 (s) ↔ Ca2+(aq) + C
2O42–(aq)
Harga kelarutan NaCl = 6,41 mol L–1
Harga kelarutan CaC2O4 = 4,7969.10-5 mol L–1
Maka NaCl dan CaC2O4 yang dapat larut dalam 100 mL larutan adalah: NaCl sebanyak = 0,641 x 58,5 g = 37,5 g
CaC2O4 sebanyak = 0,479.10-5 x 128 g = 6,14.10–3 g = 6,14 mg
Kesimpulan Æ NaCl adalah senyawa yang mudah larut dalam air atau kelarutannya tinggi, sedangkan CaC2O4adalah
Contoh
Soal
Di
dalam
200 mL
larutan
terlarut
5,3 mg Ag
2CrO
4(Mr
Ag
2CrO
4=332).
a. Tulislah
reaksi
kesetimbangan
Ag
2CrO
4dalam
air!
b. Berapakah
kelarutan
Ag
2CrO
4dalam
mol L
–1larutan?
Penyelesaian
a. Ag
2CrO
4(aq)↔
2Ag
+(aq)
+ CrO
42–(aq)b. 5,3 mg Ag
2CrO
4= (5,3 . 10
-3) / 332 mol = 1,6.10
-5mol
Hasil
Kali Kelarutan
(Ksp)
•
adalah
hasil
kali konsentrasi
ion-ion dalam
larutan
jenuh, dipangkatkan
masing-masing
koefisien
reaksinya.
Contoh
(1) AgI
Æ
Ag
++ I
-……
Ksp AgI = [Ag
+] [I
-]
(2) PbCl
2Æ
Pb
2++ 2 Cl
-…. Ksp PbCl
2
= [Pb
2+] [Cl
-]
2Secara umum :
A x By
Æ
x A
+y+ y B
-xPrakiraan
Pembentukan
Endapan
Suat u cam puran larut an t ert ent u dapat
m enghasilkan endapan at au t idak t ergant ung
pada konsent rasi ion yang ada dalam
larut an. Hasil kali konsent rasi ion dalam
larut an t ersebut disebut koefisien reaksi (
Qc)
1.
Qc < Ksp
:berarti
larutan
belum
jenuh
(tidak
ada
endapan)
2.
Qc = Ksp
:berarti
larutan
tepat
jenuh
(belum
ada
endapan)
Meramalkan
Pengendapan
berdasarkan
Ksp
Contoh soal:
500 mL larutan Pb(NO3)2 10–3 M dicampurkan dengan 1 liter
larutan NaI 10–2 M. Jika diketahui Ksp PbI
2 = 6 . 10–9,
Tentukan apakah terbentuk endapan atau belum?
Jawab :
Mol Pb2+ = V . M
= 0,5 liter × 10–3 M = 5 . 10–4 mol
Mol I– = V . M
Qc = [Pb2+][I–]
= (3,33 . 10–4) (6,67 . 10–3)
= 1,5.10–8 M
Ksp PbI2 = 6 . 10–9
Harga Qc > Ksp maka terjadi pengendapan PbI2 Konsentrasi setelah pencampuran:
[Pb2+] = mol Pb2+/ volum total
= 5 . 10–4mol /1,5 L = 3,33 . 10–4 M
[I–] = mol I-/ volum total
= 1 . 10–2 mol/1,5 L
Hubungan
Kelarutan
(s) dan
Hasil
Kali
Kelarutan
(Ksp)
•
nilai
kelarutan
(s) dan
hasil
kali kelarutan
(Ksp) sama-sama
dihitung
pada
larutan
jenuh
Untuk
senyawa
AmBn
yang terlarut, maka
ia
akan
mengalami
ionisasi
dalam
sistem
kesetimbangan:
AmBn
(s)
↔
mA
n+(aq) + nB
m–(aq)
s
m+n=
s =
Ksp AmBn = [A
n+]
m[B
m–]
n= (ms)
m. (ns)
n= m
m.s
m.n
n.s
n= m
m.n
n.s
m+nAmBn
(s)
↔
m A
n+(aq) + nB
m–(aq)
Hubungan
Kelarutan
dengan
Hasil
Kali
Kelarutan
dapat
pula dinyatakan
:
dengan:
n = jumlah
ion dari
elektrolit
(misalkan
seny.
AgI
maka
n=2, seny. PbI
2maka
n=3)
s = kelarutan
elektrolit
(mol.L
–1)
•
Untuk
elektrolit
biner
(n = 2):
Ksp
= s
2atau
s =
√
Ksp
•
Untuk
elektrolit
terner
(n = 3):
Ksp
= 4s
3atau
s =
3√
Ksp/4
Contoh
Soal
Diketahui Ksp CaF2 = 3,2 . 10–11
a. Tentukan kelarutan garam CaF2 dalam air!
b. Tentukan konsentrasi ion Ca2+ dan F- pada keadaan jenuh!
c. Berapa massa garam CaF2 yang terlarut dalam 100 mL larutan? (Mr
CaF2 = 78 )
Jawab:
a .
= 2 . 10–4 mol.L–1
Jadi, kelarutan CaF2 dalam air adalah 2 . 10–4 mol.L–1
b. CaF2 (s) ↔ Ca2+ (aq) + 2F– (aq)
kelarutan s s 2s [Ca2+] = s = 2 . 10–4 mol.L–1
c. Dalam 1 liter terdapat CaF2yang terlarut sebanyak = 2 . 10–4 mol.L–1
Dalam 100 mL = 100/1000 × 2 . 10–4 mol = 2 . 10–5 mol
Massa CaF2 = mol × Mr
= 2 . 10–5 × 78
= 156 . 10–5 gram
= 1,56 mg
Pengaruh
Ion Sejenis
Terhadap
Kelarutan.
Pada Reaksi Keset im bangan :
Penam bahan ion P
2+at au Q
2-akan
m enggeser keset im bangan ke arah PQ.
Akibat nya, kelarut an PQ akan sem akin
kecil.
Contoh
Soal
Jika diketahui Ksp AgCl pada suhu 25oC adalah 2.10–10 mol.L–1,
bandingkanlah kelarutan AgCl dalam:
a. air murni (pada suhu yang sama)
b. larutan NaCl 0,1 M
Jawab:
a. Misal, kelarutan AgCl dalam air = s mol.L–1
AgCl (s) ↔ Ag+ (aq) + Cl– (aq)
s mol.L–1 s mol.L–1 s mol.L–1
Ksp AgCl = [Ag+] + [Cl–]
2. 10–10 = (s) (s)
s = √ksp = √2.10-10 = 1,41 . 10–5 mol.L–1
b. Misal, kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M = n mol.L–1
AgCl (s) ↔ Ag+ (aq) + Cl– (aq)
n mol.L–1 n mol.L–1 n mol.L–1
NaCl (s) ↔ Na+(aq) + Cl– (aq)
Jadi, di dalam sistem terdapat: [Ag+] = n mol.L–1
[Cl–] = (n + 0,1) mol.L–1
Karena [Cl–] yang berasal dari AgCl sangat sedikit dibandingkan
dengan [Cl–] yang berasal dari larutan NaCl, maka [Cl–] yang
berasal dari AgCl dapat diabaikan, sehingga:
Ksp AgCl = [Ag+] + [Cl–]
2 . 10–10 = (n) (0,1)
n = 2 . 10–9 mol.L–1
Kelarutan AgCl dalam air murni adalah 1,41.10–5 mol.L–1 jauh
lebih besar dari pada kelarutan AgCl dalam larutan NaCl yang
besarnya hanya 2. 10–9 mol.L–1.
Hubungan
Ksp
dengan
pH
•
Harga
Ksp
suatu
basa
dapat
digunakan
untuk
menentukan
pH larutan.
Jawab :
Ksp Mg(OH)2= [Mg2+][OH–]2
3,0 . 10–11 = (0,3) [OH–]2
[OH–]2 = 10–10
[OH–] = 10–5 M
pOH = 5
pH = 14 – 5 = 9
Contoh soal:
Jika larutan MgCl2 0,3 M ditetesi larutan NaOH, pada pH
berapakah endapan Mg(OH)2 mulai terbentuk?
Contoh soal:
Bagaimana kelarutan suatu senyawa bila pH diperkecil atau
diperbesar? Dengan mengatur pH kita dapat memperbesar atau
memperkecil kelarutan senyawa elektrolit. Perhatikan
kesetimbangan antara CaCO3 padat dengan ionionnya dalam
suatu larutan.
CaCO3 (s) ↔ Ca2+ (aq) + CO32- (aq)
Jika pH larutan kita perkecil dengan menambahkan asam, maka H+
dari asam akan mengikat ion karbonat membentuk ion HCO3
2-CO3 2– (aq) + H+ (aq) ↔ HCO32– (aq)
Berdasarkan azas Le Chatelier, pengurangan [CO32–]
mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kanan, CaCO3 padat
lebih banyak larut, maka pada reaksi tersebut penurunan pH akan
Contoh pengaruh pH terhadap kelarutan dapat dilihat pada Tabel
Data Kelarutan Mg(OH)2 dalam berbagai pH
pH Kelarutan Mg(OH)2
9
10
11
12