UNIVERSITAS GUNADARMA
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ANALISIS AERODINAMIKA PADA AHMED BODY CAR ANALISIS AERODINAMIKA PADA AHMED BODY CAR
DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID
DYNAMICS (CFD) DYNAMICS (CFD)
Disusun Oleh: Disusun Oleh: Nama
Nama : Darussalam: Darussalam NPM
NPM : 21402214: 21402214 Nirm
Nirm : 20023137710150108: 20023137710150108 Jurusan
Jurusan : Teknik Mesin : Teknik Mesin Pembimbing
Pembimbing : Dr.-ing. Mohamad Yamin : Dr.-ing. Mohamad Yamin
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat
Mencapai Gelar Strata Satu (S-1) Mencapai Gelar Strata Satu (S-1)
Jakarta Jakarta
2008 2008
Abstraksi
Abstraksi
Ahmed Body car adalah suatu jenis mobil yang
Ahmed Body car adalah suatu jenis mobil yang
umum digunakan dalam percobaan simulasi
umum digunakan dalam percobaan simulasi
dengan 3 dimensi dan bentuk badan mobil
dengan 3 dimensi dan bentuk badan mobil
memanjang dan body belakang mobil berbentuk
memanjang dan body belakang mobil berbentuk
cembung dengan sudut 30º
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar belakang masalahLatar belakang masalah
Seperti kita ketahui bahwa pengujian keofisien tahanan Seperti kita ketahui bahwa pengujian keofisien tahanan
angin suatu kendaraan dapat dilakukan di dalam angin suatu kendaraan dapat dilakukan di dalam terowongan angin baik dalam ukuran kendaraan yang terowongan angin baik dalam ukuran kendaraan yang sebenarnya maupun dalam ukuran skala. Akan tetapi sebenarnya maupun dalam ukuran skala. Akan tetapi cara-cara pengujian koefisien tahanan dalam cara-cara pengujian koefisien tahanan dalam terowongan angin, baik ukuran sebenarnya maupun terowongan angin, baik ukuran sebenarnya maupun ukuran skala tersebut, membutuhkan waktu dan biaya ukuran skala tersebut, membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Hal inilah yang menjadi salah satu yang tidak sedikit. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu kenapa desainer maupun industri mulai pemicu kenapa desainer maupun industri mulai memanfaatkan komputasi dan simulasi numerik memanfaatkan komputasi dan simulasi numerik Computational Fluid Dynamics (CFD) sebagai solusi Computational Fluid Dynamics (CFD) sebagai solusi terhadap permasalahan tersebut dengan pertimbangan terhadap permasalahan tersebut dengan pertimbangan kecepatan dalam memperoleh data koefisien tahanan kecepatan dalam memperoleh data koefisien tahanan dan rendahnya biaya yang harus dikeluarkan.
dan rendahnya biaya yang harus dikeluarkan.
Perumusan Masalah
Perumusan Masalah
BAB II
fluida itu merupakan suatu zat yang dapat dengan mudah berubah fluida itu merupakan suatu zat yang dapat dengan mudah berubah
bentuk, tergantung dari tempat fluida itu berada. bentuk, tergantung dari tempat fluida itu berada.
Secara umum bila dibedakan dari sudut kemampatannya Secara umum bila dibedakan dari sudut kemampatannya
(
(compresibilitycompresibility), maka bentuk fluida terbagi dua jenis, yaitu; ), maka bentuk fluida terbagi dua jenis, yaitu;
compressible fluid
compressible fluid dan dan incompressible fluid.incompressible fluid. Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan
compressible fluid
compressible fluid adalah fluida yang tingkat kerapatannya dapat adalah fluida yang tingkat kerapatannya dapat berubah-ubah
berubah-ubah
2.2 Beberapa Istilah dalam Mekanika Fluida 2.2 Beberapa Istilah dalam Mekanika Fluida 2.2.1Tekanan (
2.2.1Tekanan (PressurePressure))
Tekanan dalam suatu aliran dapat diketahui dengan persamaan dibawah ini:Tekanan dalam suatu aliran dapat diketahui dengan persamaan dibawah ini:
2.2.2Debit Aliran 2.2.2Debit Aliran
Debit aliran fluida pada umumnya dipergunakan untuk menghitung kecepatan aliran pada
Debit aliran fluida pada umumnya dipergunakan untuk menghitung kecepatan aliran pada
masing-masing pipa eksperimen.
masing pipa eksperimen.
2.2.3
2.2.3 Kerapatan (Kerapatan (DensityDensity)) Kerapatan (
Kerapatan (densitydensity) merupakan jumlah atau kuantitas dari suatu zat. ) merupakan jumlah atau kuantitas dari suatu zat. Pada suatu unit volume, kerapatan dapat dinyatakan dalam tiga
Pada suatu unit volume, kerapatan dapat dinyatakan dalam tiga
besaran bentuk, yaitu:
besaran bentuk, yaitu:
1.
1. Massa jenis (Massa jenis (mass densitymass density)) 2.
2. Berat jenis (Berat jenis (density weigthdensity weigth)) 3.
3. Relative densityRelative density
2.24
2.24 Kekentalan (Viscositas)Kekentalan (Viscositas)
Viskositas merupakan suatu sifat fluida yang mendasari diberikannya tahanan terhadap tegangan geser Viskositas merupakan suatu sifat fluida yang mendasari diberikannya tahanan terhadap tegangan geser oleh fluida tersebut
oleh fluida tersebut
Pada suatu peristiwa, viskositas dibagi menjadi dua macam :
Pada suatu peristiwa, viskositas dibagi menjadi dua macam : 1.
1. Viskositas dinamik atau viskositas mutlak (Viskositas dinamik atau viskositas mutlak (absolute viscosityabsolute viscosity))
Viskositas dinamik atau viskositas mutlak (
Viskositas dinamik atau viskositas mutlak (absolute viscosityabsolute viscosity) (). ) ().
2.
2. Viskositas kinematikViskositas kinematik
Viskositas kinematik () adalah perbandingan antara viskositas mutlak terhadap massa jenis.
2.2.6 Metode Elemen Hingga Satu Dimensi 2.2.6 Metode Elemen Hingga Satu Dimensi 1.
1. Koordinat global (Koordinat global (global coordinateglobal coordinate))
Merupakan penggambaran kolom atau struktur secara keseluruhan.
Merupakan penggambaran kolom atau struktur secara keseluruhan. Misal Misal mencari nilai debit aliran di elemen tertentu dari suatu aliran fluida.
mencari nilai debit aliran di elemen tertentu dari suatu aliran fluida.
2.
2. Koordinat lokal (Koordinat lokal (local coordinatelocal coordinate))
Merupakan diskritisasi atau memotong kolom menjadi sejumlah (sembarang
Merupakan diskritisasi atau memotong kolom menjadi sejumlah (sembarang
unit) yang lebih kecil. Misal menentukan nilai dari debit di titik tertentu dari
unit) yang lebih kecil. Misal menentukan nilai dari debit di titik tertentu dari
suatu aliran fluida yang sudah terbagi-bagi menjadi beberapa elemen.
suatu aliran fluida yang sudah terbagi-bagi menjadi beberapa elemen. .[4] .[4]
2.2.7Bilangan Reynolds (Reynolds
2.2.7Bilangan Reynolds (Reynolds NumberNumber))
Bilangan Reynolds digunakan untuk menentukan tipe aliran, apakah aliran
Bilangan Reynolds digunakan untuk menentukan tipe aliran, apakah aliran
tersebut laminar atau turbulen, serta relatif diantaranya (transisi).
tersebut laminar atau turbulen, serta relatif diantaranya (transisi).
2.3
2.3 Klasifikasi Aliran FluidaKlasifikasi Aliran Fluida
Banyak kriteria yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan fluida,
Banyak kriteria yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan fluida,
seperti; tipe aliran yang terjadi, karakteristik aliran yang dimiliki, rekayasa
seperti; tipe aliran yang terjadi, karakteristik aliran yang dimiliki, rekayasa
aliran yang dilakukan dan lain-lain. Di mana semua itu dipengaruhi oleh
aliran yang dilakukan dan lain-lain. Di mana semua itu dipengaruhi oleh
parameter-parameter fluida serta aliran itu sendiri (seperti; temperatur,
parameter-parameter fluida serta aliran itu sendiri (seperti; temperatur,
tekanan, viskositas, kecepatan, tekanan dan lain-lain).
tekanan, viskositas, kecepatan, tekanan dan lain-lain).
2.3.1Tipe Aliran Fluida 2.3.1Tipe Aliran Fluida
1.
1. Aliran LaminarAliran Laminar
2.
2. Aliran TransisiAliran Transisi
3.
BAB III
BAB III
DATA DAN ANALISIS AERODINAMIKA PADA AHMED BODY CAR
DATA DAN ANALISIS AERODINAMIKA PADA AHMED BODY CAR
DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS CFD
DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS CFD
3.1 Ahmed Body Car 3.1 Ahmed Body Car
Ahmed body car
Ahmed body car adalah suatu jenis mobil yang umum digunakan dalam percobaan adalah suatu jenis mobil yang umum digunakan dalam percobaan simulasi dengan 3 dimensi dan bentuk badan mobil memanjang dan body belakang simulasi dengan 3 dimensi dan bentuk badan mobil memanjang dan body belakang mobil berbentuk cembung.
mobil berbentuk cembung. 3.2Langkah-langkah Simulasi 3.2Langkah-langkah Simulasi
Untuk memudahkan proses simulasi dalam subbab ini akan dijelaskan secara bertahap Untuk memudahkan proses simulasi dalam subbab ini akan dijelaskan secara bertahap proses simulasi yang dimulai dari pembentukan geometri. Secara keseluruhan proses proses simulasi yang dimulai dari pembentukan geometri. Secara keseluruhan proses tersebut terdiri dari lima langkah yaitu:
tersebut terdiri dari lima langkah yaitu:
Membuat model Ahmed Membuat model Ahmed Body Car dan menentukan Body Car dan menentukan Computital Domain serta Computital Domain serta
Boundary Condition Boundary Condition
Menjalankan Run SolverMenjalankan Run Solver
Menampilkan Grafik Menampilkan Grafik
Proses perhitungan komputer (komputasi)Proses perhitungan komputer (komputasi)
3.3Pengolahan Data dengan
3.3Pengolahan Data dengan Computational Fluid Dynamics Computational Fluid Dynamics (CFD)(CFD)
Untuk membuat model ahmed body car digunakan salah-satu Untuk membuat model ahmed body car digunakan salah-satu
program CAD/CAE yaitu Solidwork. Tahap-tahap pembuatannya program CAD/CAE yaitu Solidwork. Tahap-tahap pembuatannya
adalah sebagai berikut : adalah sebagai berikut :
Memulai SolidworkMemulai Solidwork
Membuka program SolidworkMembuka program Solidwork Memulai gambarMemulai gambar
3.4
3.4 Menjalankan Perhitungan RMenjalankan Perhitungan Run Solverun Solver 3.4.1
3.4.1 Pemilihan Perintah Floworks.Pemilihan Perintah Floworks. 3.4.2
3.4.2 Pemilihan Perintah CosmosfloworkPemilihan Perintah Cosmosflowork
3.4.3
3.4.3 Hasil Finish Run SolverHasil Finish Run Solver
3.7
3.7 Hasil Simulasi Hasil Simulasi Run SolverRun Solver 3.7.1
3.8 Hasil Pengolahan Data Tekanan 3.8 Hasil Pengolahan Data Tekanan
Data yang didapat dari hasil simulasi ini menunjukkan bahwa Data yang didapat dari hasil simulasi ini menunjukkan bahwa ContoursContours
kecepatan dan tekanan pada
kecepatan dan tekanan pada ahmed body carahmed body car yang telah di simulasi yang telah di simulasi
diantaranya dengan kecepatan 20 km/jam, 40 km/Jam, 60 km/Jam, 80 km/ diantaranya dengan kecepatan 20 km/jam, 40 km/Jam, 60 km/Jam, 80 km/
Jam, 100 km/Jam. Jam, 100 km/Jam.
3.8.1
3.8.1 Hasil Simulasi Dengan Kecepatan 20 km/jamHasil Simulasi Dengan Kecepatan 20 km/jam
Berikut ini adalah gambar dari hasil proses simulasi tersebut dengan Berikut ini adalah gambar dari hasil proses simulasi tersebut dengan
kecepatan 20 km/jam : kecepatan 20 km/jam :
Gambar 3.30 Gambar 3.30 Tampilan Tampilan CutPlot CutPlot Tekanan (Tekanan (PressurePressure) ) Ahmed Body CarAhmed Body Car
Gambar 3.31 Gambar 3.31 Tampilan Tampilan CutPlot CutPlot Kecepatan (Kecepatan (Velocity)Velocity)) ) Ahmed Body CarAhmed Body Car
Gambar 3.32 Gambar 3.32 Grafik Tekanan (Grafik Tekanan (PressurePressure) ) Ahmed BodyAhmed Body Car dengan Car dengan
3.8.2
3.8.2 Hasil Simulasi Dengan Kecepatan 40 km/jamHasil Simulasi Dengan Kecepatan 40 km/jam
Gambar 3.33 Gambar 3.33 Tampilan Tampilan CutPlot CutPlot Tekanan (Tekanan (PressurePressure) ) Ahmed Body CarAhmed Body Car
dengan Kecepatan 40 km/Jam dengan Kecepatan 40 km/Jam
Gambar 3.34 Gambar 3.34 Tampilan Tampilan CutPlot CutPlot Kecepatan (Kecepatan (Velocity)Velocity)) ) Ahmed Body CarAhmed Body Car
dengan Kecepatan 40 km/Jam dengan Kecepatan 40 km/Jam
Gambar 3.3.5 Gambar 3.3.5 Grafik Tekanan (Grafik Tekanan (PressurePressure) ) Ahmed BodyAhmed Body Car dengan Car dengan
Gambar 3.36 Gambar 3.36 Tampilan Tampilan CutPlot CutPlot Tekanan (Tekanan (PressurePressure) ) Ahmed Body CarAhmed Body Car
Gambar 3.37 Gambar 3.37 Tampilan Tampilan CutPlot CutPlot Kecepatan (Kecepatan (Velocity)Velocity)) ) Ahmed Body CarAhmed Body Car
dengan Kecepatan 60 km/Jam dengan Kecepatan 60 km/Jam
Gambar 3.38 Gambar 3.38 Grafik Tekanan (Grafik Tekanan (PressurePressure) ) Ahmed BodyAhmed Body Car dengan Car dengan
3.8.4
3.8.4 Hasil Simulasi Dengan Kecepatan 80 km/jamHasil Simulasi Dengan Kecepatan 80 km/jam
Gambar 3.39 Gambar 3.39 Tampilan Tampilan CutPlot CutPlot Tekanan (Tekanan (PressurePressure) ) Ahmed Body CarAhmed Body Car
Gambar 3.40 Gambar 3.40 Tampilan Tampilan CutPlot CutPlot Kecepatan (Kecepatan (Velocity)Velocity)) ) Ahmed Body CarAhmed Body Car
Gambar 3.41
Gambar 3.41 Grafik Tekanan (Grafik Tekanan (PressurePressure) ) Ahmed BodyAhmed Body Car dengan Kecepatan Car dengan Kecepatan 80 km/Jam
3.8.5
3.8.5 Hasil Simulasi Dengan Kecepatan 100 km/jamHasil Simulasi Dengan Kecepatan 100 km/jam
Gambar 3.42 Gambar 3.42 Tampilan Tampilan CutPlot CutPlot Tekanan (Tekanan (PressurePressure) ) Ahmed Body CarAhmed Body Car
Gambar 3.43 Gambar 3.43 Tampilan Tampilan CutPlot CutPlot Kecepatan (Kecepatan (Velocity)Velocity)) ) Ahmed Body CarAhmed Body Car
dengan Kecepatan 100 km/Jam dengan Kecepatan 100 km/Jam
Gambar 3.44 Gambar 3.44 Grafik Tekanan (Grafik Tekanan (PressurePressure) ) Ahmed BodyAhmed Body Car dengan Car dengan
Kecepatan 100 km/Jam Kecepatan 100 km/Jam
3.9
3.9 Gaya PermukaanGaya Permukaan
Model solusi yang digunakan dalam simulasi adalah k -
Model solusi yang digunakan dalam simulasi adalah k - εε STD.STD.
Dengan memasukkan harga projected areas (
Dengan memasukkan harga projected areas (defaultdefault) ke dalam ) ke dalam references references value
value maka diperoleh harga sebagai berikut:maka diperoleh harga sebagai berikut:
Tabel 3.1 Koefisien Tahanan (CD) Tabel 3.1 Koefisien Tahanan (CD)
BAB IV
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
KesimpulanKesimpulan
Setelah dilakukan analisa maka dapat diambil kesimpulan :Setelah dilakukan analisa maka dapat diambil kesimpulan :
Berdasarkan analisa yang dilakukan dengan program CFD menunjukkan Berdasarkan analisa yang dilakukan dengan program CFD menunjukkan
adanya fluktuasi (perubahan) nilai dari tekanan yang terjadi pada bagian
adanya fluktuasi (perubahan) nilai dari tekanan yang terjadi pada bagian
ahmed body car. Salah satu faktornya disebabkan oleh perubahan kecepatan
ahmed body car. Salah satu faktornya disebabkan oleh perubahan kecepatan
diantaranya sebagai berikut:
diantaranya sebagai berikut:
Kecepatan 20 km/jam didapat nilai tekanan yang tinggi yaitu 101341 Pa Kecepatan 20 km/jam didapat nilai tekanan yang tinggi yaitu 101341 Pa
sedangkan nilai tekanan terendahnya 101308 Pa. .
sedangkan nilai tekanan terendahnya 101308 Pa. .
Kecepatan 40 km/jam didapat nilai tekanan yang tinggi yaitu 101389 Pa Kecepatan 40 km/jam didapat nilai tekanan yang tinggi yaitu 101389 Pa
sedangkan nilai tekanan terendahnya 101230 Pa.
sedangkan nilai tekanan terendahnya 101230 Pa.
Kecepatan 60 km/jam didapat nilai tekanan yang tinggi yaitu 101470 Pa Kecepatan 60 km/jam didapat nilai tekanan yang tinggi yaitu 101470 Pa
sedangkan nilai tekanan terendahnya 101106 Pa.
sedangkan nilai tekanan terendahnya 101106 Pa.
Kecepatan 80 km/jam didapat nilai tekanan yang tinggi yaitu 101582 Pa Kecepatan 80 km/jam didapat nilai tekanan yang tinggi yaitu 101582 Pa
sedangkan nilai tekanan terendahnya 100929 Pa.
sedangkan nilai tekanan terendahnya 100929 Pa.
Kecepatan 100 km/jam didapat nilai tekanan yang tinggi yaitu 101726 Pa Kecepatan 100 km/jam didapat nilai tekanan yang tinggi yaitu 101726 Pa
sedangkan nilai tekanan terendahnya 100701 Pa.
sedangkan nilai tekanan terendahnya 100701 Pa.
Di mana untuk nilai tertinggi dari hasil analisa tersebut terjadi pada Di mana untuk nilai tertinggi dari hasil analisa tersebut terjadi pada
kecepatan 100 km/jam yaitu dengan tekanan 101726 Pa sedangkan nilai kecepatan 100 km/jam yaitu dengan tekanan 101726 Pa sedangkan nilai tekanan yang terendah adalah 103141 Pa dengan kecepatan 20 km/jam. tekanan yang terendah adalah 103141 Pa dengan kecepatan 20 km/jam.
Tekanan tertinggi (ditunjukkan dengan warna merah) terjadi pada bagian Tekanan tertinggi (ditunjukkan dengan warna merah) terjadi pada bagian
depan kabin dan sebagian depan ahmed body car, dimana daerah depan kabin dan sebagian depan ahmed body car, dimana daerah
tersebut merupakan frontal area. tersebut merupakan frontal area.
4.24.2 SaranSaran
Untuk mengahadapi persoalan yang menyangkut mengenai fluida, Untuk mengahadapi persoalan yang menyangkut mengenai fluida,
khususnya dalam analisa dengan perangkat lunak. Usaha – usaha yang khususnya dalam analisa dengan perangkat lunak. Usaha – usaha yang
sebaiknya dilakukan adalah: sebaiknya dilakukan adalah:
Hendaknya mengetahui terlebih dahulu jenis analisa fluida yang ingin Hendaknya mengetahui terlebih dahulu jenis analisa fluida yang ingin
diketahui. Apakah analisa tersebut adalah aliran dalam (interal) atau diketahui. Apakah analisa tersebut adalah aliran dalam (interal) atau
aliran luar (eksternal). aliran luar (eksternal).
Mengetahui kondisi – kondisi fluida awal sebelum dilakukan proses Mengetahui kondisi – kondisi fluida awal sebelum dilakukan proses
analisa. Seperti kecepatan, tekanan, jenis fluida dan sebagainya. analisa. Seperti kecepatan, tekanan, jenis fluida dan sebagainya.
Bila ingin melakukan analisa sebelumnya sudah ada suatu sistem yang Bila ingin melakukan analisa sebelumnya sudah ada suatu sistem yang
dapat dijadikan standar analisa dapat dijadikan standar analisa
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Team Yayasan Pendidikan Haster., Team Yayasan Pendidikan Haster., IKHTISAR RUMUS - RUMUS LENGKAP IKHTISAR RUMUS - RUMUS LENGKAP
FISIKA: Untuk SMU,
FISIKA: Untuk SMU, Penerbit Gunung Ilmu Press, Bandung, 1991.Penerbit Gunung Ilmu Press, Bandung, 1991.
Olson, M. Reuben., Wright, J. Steven., diterjemahkan Alex Tri Kantjono Olson, M. Reuben., Wright, J. Steven., diterjemahkan Alex Tri Kantjono
Widodo.,
Widodo., DASAR – DASAR MEKANIKA FLUIDA TEKNIKDASAR – DASAR MEKANIKA FLUIDA TEKNIK, Edisi Kelima, , Edisi Kelima, Cetakan 1, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.
Cetakan 1, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.
Streeter, V. L., Wylie, Benyamin E., diterjemahkan oleh Arko Prijono., Streeter, V. L., Wylie, Benyamin E., diterjemahkan oleh Arko Prijono.,
MEKANIKA FLUIDA
MEKANIKA FLUIDA, Edisi Kedelapan, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1999., Edisi Kedelapan, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1999.
Catatan kuliah Metode Elemen HinggaCatatan kuliah Metode Elemen Hingga, Teknik Mesin-Universitas , Teknik Mesin-Universitas
Gunadarma, Depok.
Gunadarma, Depok.
Harijono Djojodihardjo., Harijono Djojodihardjo., MEKANIKA FLUIDAMEKANIKA FLUIDA, Erlangga, Jakarta, 1982., Erlangga, Jakarta, 1982.
Gerhart, Philip M. dan Gross, Richard j., Fundamental Of Fluid Mechanics, Gerhart, Philip M. dan Gross, Richard j., Fundamental Of Fluid Mechanics,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,1985.
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,1985.