• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang - Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Yang Berstatus Menikah Dengan Yang Belum Menikah Di Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang - Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Yang Berstatus Menikah Dengan Yang Belum Menikah Di Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Yang Berstatus Menikah Dengan Yang Belum Menikah Di Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak

M ahasisw a Dedi Budiyant o

Pembimbing I Wahdah

Pembimbing II Nilw ani ABSTRAK

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di bagian pendahuluan serta hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa. Hasil prestasi mahasiswa yang sudah menikah diFakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak berada pada kategori baik yakni dengan rata-rata (mean) 3,43. Hasil prestasi mahasiswa yang belum menikah diFakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak berada pada kategori baik yakni dengan rata-rata (mean) 3,48. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil prestasi mahasiswa yang sudah menikah maupun yang belum, karena setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji perbandingan, ternyata thitung lebih kecil dari pada ttabel, yakni 0,23 untuk thitung dan 2,09 untuk ttabel dan itu

artinya Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga tidak terdapat perbedaan.

Kata Kunci; Menikah

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

Sejak manusia melakukan usaha mendidik anak-anaknya pastilah mereka telah pula melakukan usaha menilai hasil-hasil usaha mereka dalam mendidik anak-anak mereka itu, kendatipun dalam bentuk dan cara yang sangat sederhana sekali. Memang tindakan tersebut adalah wajar dan tidak dapat tidak pasti dijalankan, karena sebenarnya penilaian hasil-hasil pendidikan itu tak dapat dipisah-pisahkan dari usaha pendidikan itu sendiri, penilaian merupakan salah satu aspek yang hakiki daripada usaha itu sendiri. Jika kita pandang dewasa ini semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut pula kemajuan dibidang pendidikan. Secara tidak langsung melibatkan orang tua untuk berperan aktif dalam mengupayakan peningkatan pendidikan melalui putra-putrinya, karena peran orang tua lebih besar dibandingkan dengan peran dari sekolah maupun kampus.

Pada hakekatnya pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinyu dalam situasi dan lingkungan yang berbeda. Perbedaan itu pada akhirnya akan mempengaruhi pada tingkah laku dan perkembangan pemikiran seseorang. Sesuai dengan pendapat Syah (2004: 24) yang mengatakan bahwa: “proses perkembangan diri dan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh situasi dan kondisi atau lingkungan pendidikan yang ada disekitarnya”. Belajar akan memberikan hasil yang sebaik-baiknya bila didasarkan pada pengalaman sebelumnya.

B. Rumusan Masalah

(2)

1. Bagaimana hasil belajar mahasiswa yang berstatus menikah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak?

2. Bagaimana hasil belajar mahasiswa yang belum menikah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa yang berstatus menikah dengan mahasiswa yang belum menikah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak?

C. Tujuan Penelitian

Setiap langkah yang dilakukan tentunya mempunyai tujuan. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1.Hasil belajar mahasiswa yang berstatus menikah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak

2.Hasil belajar mahasiswa yang belum menikah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak

3.Perbedaan hasil belajar mahasiswa yang berstatus menikah dengan yang belum menikah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan baru bagi peneliti, khususnya dalam prestasi belajar.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan umum dan bermanfaat bagi pembaca.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Memberikan motivasi bagi peneliti, agar lebih giat lagi untuk belajar dan meraih prestasi yang lebih baik, serta untuk mengetahui tingkat signifikan perbedaan prestasi yang dihasilkan oleh mahasiswa yang berstatus menikah dengan mahasiswa yang belum menikah.

b. Bagi Fakultas

Sebagai acuan dan pertimbangan bagi dosen untuk melaksanakan kedisiplinan dalam meningkatkan mutu pembelajaran bagi peserta didiknya.

BAB II Landasan Teori A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Hasil Belajar

(3)

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar a. Faktor Internal

Menurut pendapat Nana Sudjana (1993:39) yang dikutip dari Clark mengatakan bahwa “ Hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan yang ada pada diri siswa. Sedangkan yang 30% dipengaruhi oleh lingkungannya. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa dibagi menjadi dua yaitu :

1) Faktor Fisik

Faktor fisik yaitu faktor dimana keseluruhan anggota badan yang bersifat jasmaniah dapat mendukung terhadap berlangsungnya kegiatan belajar siswa, dan faktor fisik ini dibagi menjadi dua yaitu :

a. Faktor kesehatan

Sehat dalam arti seluruh keadaan badan tidak terkena penyakit, hal ini tentunya akan mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa yang bersangkutan, dimana apabila siswa yang belajar dalam keadaan lemah, pusing, mengantuk, maka belajar siswa akan terganggu.

b. Cacat Tubuh

Cacat tubuh sebagian dimana anggota tubuh mengalami ketidak sempurnaan sehingga menyebabkan hasil belajar siswa kurang baik, cacat tubuh bisa berupa : Mata kurang jelas, Pendengarannya kurang, Patah tangan.

2)Faktor Psikologis

Faktor psikologis merupakan suatu keadaan dimana psikis siswa mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan belajar siswa. Faktor kejiwaan ini terdiri dari :

a.Perhatian

Perhatian menurut Al Ghazali (Abdai Rathomi, 1986:72) adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi yang tertuju pada suatu objek. Untuk menjamin hasil yang belajar baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap apa yang dipelajari, maka tidak akan timbul perasaan yang membosankan, bahkan malas masuk sekolah.

Menurut pendapat diatas perhatian merupakan hal yang penting dalam usaha mencapai keberhasilan belajar khususnya dalam Fakultas Agama Islam.

b.Minat

Hilgard (Slameto, 1991 : 55) menyatakan bahwa minat adalah kecendrungan yang tetap serta untuk mengenang beberapa kegiatan. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila materi yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa sulit untuk belajar dengan baik sehingga ia merasa jemu terhadap pelajaran.

Hal tersebut terjadi karena minatlah yang mendorong siswa untuk melakukan segala sesuatu baik minat yang mendorong siswa untuk berbuat sesuatu yang positif maupun sebaliknya. Dengan kata lain minat dapat diartikan sebagai kemampuan yang timbul dari dalam diri siswa untuk berbuat.

Dengan demikian, minat yang ada pada diri siswa terhadap materi yang akan disajikan oleh guru adalah suatu kemampuan yang timbul pada diri siswa untuk menerima materi yang disampaikan oleh guru untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, jika dalam belajar anak tidak berminat meskipun sarana dan prasarana yang diperlukan lengkap, maka hasilnya akan cenderung tidak memuaskan.

3. Pengertian Pernikahan

(4)

merupakan sunnatullah, bahkan tidak hanya manusia, tetapi binatang, tumbuh-tumbuhan dan juga benda-benda tidak bernyawa pun senantiasa berpasang-pasangan.

Kata lain dalam bahasa arab disebut nikah yang berarti mengumpulkan, menjadikan, atau bersetubuh. Menurut istilah dalam fiqih nikah adalah, “ Suatu akad yang menghalalkan pergaulan antara seorang laki-laki dan perempuan yang bukan mahram dan menimbulkan hak dan kewajiban antara keduanya”.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teoritik, asumsi-asumsi dan pola pikir di atas, maka diduga hasil prestasi yang dicapai oleh mahasiswa belum menikah lebih baik bila dibandingkan dengan yang sudah menikah, untuk lebih jelasnya terkait mengenai perbedaan prestasi tersebut maka dapat peneliti gambarkan sebagai berikut.

X

<

Y

Berdasarkan gambar diatas tampak jelas bahwa hasil prestasi yang dicapai oleh mahasiswa yang belum menikah (Variabel Y) lebih baik bila dibandingkan dengan mahasiswa sudah menikah (Variabel X), hal ini bisa saja terjadi karena pengaturan waktu yang berbeda antara dua variabel.

E. Hipotesis Penelitian

Menurut Saifuddin Azwar (2001: 49) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Perumusan hipotesis yang benar harus memenuhi ciri-ciri: (1) Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan, bukan kalimat pertanyaan; (2) Hipotesis berisi pernyataan mengenai hubungan antara paling sedikit dua variabel; (3) Hipotesis harus dapat diuji.

Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nol (Ho) sebagai

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Antara Mahasiswa Yang Berstatus Menikah dengan Yang Belum Menikah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak.

2. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Antara Mahasiswa Yang Berstatus Menikah dengan Yang Belum Menikah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak.

(5)

BAB III Metodologi Penelitian

A. Metode, Bentuk dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan atau menyesuaikan masalah pada saat penelitian dilakukan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan “strategi pencarian kebenaran teoritis maupun empirik yang dilakukan penguji berdasarkan data positif atau pengalaman indrawi” (Harun Rasyid, 2000: 71). Pendekatan kuantitatif ini lebih menekankan kepada cara berpikir yang lebih positivistis yang bertitik tolak dari fakta sosial yang ditarik dari realitas obyektif disamping asumsi teoritis lainnya. Pendekatan penelitan ini dipilih karena data-data yang akan dianalisis menggunakan angka-angka untuk mengumpulkan data-data tersebut, sehingga diperlukan sebuah metode penelitian.

Ada tiga metode yang dapat dipergunakan dalam suatu penelitian, diantaranya: 1. Metode deskriptif

2. Metode komparatif

3. Metode asosiatif (Sugiyono, 2004: 11)

Dari ketiga metode di atas, maka peneliti menggunakan metode komparatif. “Metode penelitian komparatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat membandingkan”. (Sugiyono, 2004: 11)

B. Ruang Lingkup Penelitian 1.Variabel

Yang dimaksud Variabel penelitian ialah “Segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan di teliti”. (Sumadi Suryabrata, 1989 : 79). Sedangkan menurut Muchtarudin (1987:5) Variabel penelitian adalah “ Gejala-gejala sesuatu yang menjadi objek penelitian dimana gejala-gejala yang ditunjukkan didalamnya akan menunjukkan variabel baik jenis maupun tingkataannya”.

2.Devinisi operasional Variabel

Agar penelitian ini lebih jelas arahnya, maka perlu membuat definisi yang operasional tentang variabel yang diteliti. Menurut Babbie dalam Harun Rasyid (2000: 60) menyatakan bahwa: “Definisi operasional adalah pemaknaan khusus atau spesifik terhadap suatu konsep-konsep atau variabel yang akan diteliti secara tegas dan teratur.”

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah: a. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh oleh mahasiswa setelah mengikuti semua pembelajaran diFakultas Agama Islam. Adapun hasil belajar dalam penelitian ini meliputi:

1)Hasil prestasi mahasiswa belum menikah yang diambil setelah menyelesaikan semua mata kuliah.

2)Hasil prestasi mahasiswa yang sudah menikah diFakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak.

C. Populasi

(6)

Menurut Suharsini Arikunto (1991:102) populasi adalah keseluruhan subjek-subjek penelitian dan sampel adalah bagian dari populasi. Sejalan dengan itu, menurut Hadari Nawawi (1983:141) populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti baik berupa manusia, hewan, benda-benda, nilai tes, peristiwa atau kejadian yang dijadikaan sumber data sampel adalah bagian darinya.

D. Hipotesis

Menurut Saifuddin Azwar (2001: 49) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Perumusan hipotesis yang benar harus memenuhi ciri-ciri: (1) Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan, bukan kalimat pertanyaan; (2) Hipotesis berisi pernyataan mengenai hubungan antara paling sedikit dua variable; (3) Hipotesis harus dapat diuji.

Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nol (Ho) sebagai berikut :

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat Perbedaan Hasil Prestasi Mahasiswa Belum Menikah dengan yang Sudah diFakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak.

2. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak Terdapat Perbedaan Hasil Prestasi Mahasiswa Belum Menikah dengan yang Sudah diFakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak.

E. Teknik dan Alat Pengumpul Data Teknik Studi Dokumenter

Teknik studi dokumenter ialah : “cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang teori, pendapat, dalil/ hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan”. (Hadari Nawawi, 1990 :133). Teknik studi dokumenter ini dipergunakan untuk pengambilan nilai IPK melalui arsip-arsip nilai dari Fakultas Pendidikan Agama Islam.

F. Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh informasi yang jelas tentang bagaimana hasil prestasi yang di capai, maka digunakan perhitungan statistik untuk memperoleh data yang terkumpul melalui hasil nilai IPK setelah menyelesaikan kuliah sebagai tolak ukur atau pembanding hasil Prestasi yang telah dicapai selama kuliah berlangsung.

Perhitungan yang dipergunakan penulis untuk mengukur Perbedaan Prestasi Belajar Antara Mahasiswa Yang Berstatus Menikah Dengan Yang Belum Menikah Di Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak adalah dengan menggunakan Uji “ t”.

1. Untuk menjawab permasalahan 1 dan 2 dicari rata-rata (mean) nilai IPK yang akan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

X =

Keterangan: X = Rata-rata

= Banyak jumlah data setelah dihitung

n = Jumlah data (Riduwan, 101, 2008)

(7)

a. Untuk mencari variansi kelompok pertama dipergunakan rumus sebagai berikut:

(σ1)2 =

b. Untuk mencari variansi kelompok kedua dipergunakan rumus sebagai berikut:

(σ 2)2 =

Keterangan:

(σ 1)2 = Variansi kelompok 1

(σ 2)2 = Variansi kelompok 2

X1 = Rata-ratasampel kelompok 1

X2 = Rata-rata sampel kelompok 2

n1 = Jumlah sampel kelompok 1

n2 = Jumlah sampel kelompok 2 (Riduwan, 150, 2008)

3. Untuk menjawab permasalahan 3, digunakan rumus uji “t” dengan rumus sebagai berikut:

t =

Keterangan: t = Koefisien perbedaan rata-rata

X1 = Rata-ratasampel kelompok 1

X2 = Rata-rata sampel kelompok 2

S12 = Variansi kelompok 1

S22 = Variansi kelompok 2

n1 = Jumlah sampel kelompok 1

n2 = Jumlah sampel kelompok 2 (Riduwan, 150, 2008)

BAB IV Analisis Data A. Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan penggambaran data dari hasil penelitian yang telah diperoleh dari sumber data. Pada penelitian ini, deskripsi data hasil penelitian yang peneliti peroleh yakni dari nilai IPK setelah mahasiswa menyelesaikan kuliahnya. Sedangkan hasil pengolahan datanya yaitu berupa pengujian statistik dengan menggunakan uji perbandingan (uji “t”). Adapun data yang dibandingkan yakni nilai IPK setelah menyelesaikan kuliah antara mahasiswa yang sudah menikah dengan yang belum menikah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak. B. Analisis Deskriptif

(8)

TABEL 4.1

Nilai IPK Mahasiswa Sudah Menikah

NO X1 X12

1 3,47 12,04

2 3,60 12,96

3 3,34 11,15

4 3,36 11,28

5 3,45 11,90

6 3,45 11,90

7 3,36 11,28

8 3,45 11,90

9 3,40 11,56

10 3,50 12,25

Jumlah 34,38 118,22

Dengan menggunakan rumus rata-rata yang dipaparkan X1 = maka hasil yang

diperoleh dari nilai IPK setelah mahasiswa yang sudah menikah setelah menyelesaikan kuliahnya hasil rata-ratanya adalah 3,43 setelah dijumlahkan, sedangkan nilai rata-rata setelah dikuadratkan maka hasil yang diperoleh 118,22.

TABEL 4.2

Nilai IPK Mahasiswa Belum Menikah

NO X2 X22

1 3,60 12,96

2 3,60 12,96

3 3,45 11,90

4 3,35 11,22

5 3,40 11,56

6 3,59 12,88

7 3,45 11,90

8 3,45 11,90

9 3,56 12,67

10 3,46 11,97

11 3,34 11,15

Jumlah 38,25 133,07

Dengan menggunakan rumus rata-rata yang dipaparkan X1 = maka hasil yang

diperoleh dari nilai IPK setelah mahasiswa yang belum menikah setelah menyelesaikan kuliahnya hasil rata-ratanya adalah 3,48 setelah dijumlahkan, sedangkan nilai rata-rata setelah dikuadratkan maka 133,07.

Keterangan :

ΣX1 = 34,38 ΣX2 = 38,25

(9)

2. Mencari Variansi

a. Mencari variansi mahasiswa sudah menikah

(σ 1)2 =

(σ 1)2 =

(σ 1)2 =

(σ 1)2 =

(σ 1)2 =

(σ 1)2 = 106,4

b. Mencari Variansi mahasiswa belum menikah

(σ 2)2 =

(σ 2)2 =

(σ 1)2 =

(σ 1)2 =

(σ 1)2 =

(σ 1)2 = 120.98

Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh standar deviasi yang dikuadratkan (varian) dari mahasiswa yang sudah menikah lebih rendah bila dibandingkan dengan mahasiswa yang belum menikah, hal ini dapat dilihat pada keterangan berikut:

(σ 1)2 Untuk mahasiswa yang sudah menikah = 106,4

(σ 2)2 Untuk mahasiswa yang belum menikah = 120.98

3. Melakukan uji perbadingan ( uji “t” )

Setelah diketahui hasil dari variansi tiap kelompok, maka langkah selanjutnya yakni membandingkan nilai hasil belajar antara kedua kelompok, apakah terdapat pebedaan yang signifikan atau tidak, dan apakah Ha diterima atau Ho yang diterima. Untuk lebih jelasnya, maka dapat dilihat dari perhitungan dibawah ini.

t =

t =

t =

(10)

t =

t = 0,23

Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung dari penelitian ini yaitu 0,23.

4. Membandingkan antara t hitung dan t tabel

Setelah diketahui hasil dari variansi tiap kelompok dan mean dari tiap kelompok, maka langkah selanjutnya yakni membandingkan nilai hasil belajar antar kedua kelompok, apakah terdapat pebedaan yang signifikan atau tidak, dan apakah Ha diterima atau Ho yang diterima. Untuk lebih jelasnya, maka dapat dilihat dari perhitungan dibawah ini.

dk = (

dk = ( 10 + 11 ) – 2 dk = (21) – 2 dk = 19

t tabel ( ) = 2,09

t hitung = 0,23

t hitung = 0,23 t tabel = 2,09.

5. Kesimpulan

Dari pengujian hipotesis di atas diketahui bahwa thitung lebih kecil bila

dibandingkan dengan ttabel. Hal ini berarti bahwa Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak

dan Hipotesis Nol (Ho) diterima.. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara mahasiswa yang sudah menikah dengan yang belum menikah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari data yang telah dianalisis peneliti dengan menggunakan rumus uji perbandingan (uji “t”), maka dapat diketahui bahwa ternyata tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara mahasiswa yang sudah menikah dengan yang belum menikah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Pada hasil perhitungan statistik tersebut, rata-rata nilai hasil belajar (IPK) sama bila dibandingkan dengan mahasiswa yang belum menikah yakni 3,43 untuk rata-rata mahasiswa yang belum menikah dan 3,48. Namun perbandingan rata-rata nilai tersebut tidaklah terlalu jauh selisihnya. Hal ini disebabkan karena aktivitas yang dilakukan berbeda dan motivasi yang cukup namun waktu untuk belajar sangat minim.

Jika dilihat pada hasil rata-rata hasil belajar antar kedua kelompok tersebut di atas, ternyata nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa yang sudah menikah dan yang belum menikah sama-sama berada pada kategori baik, yang mana berarti kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa baik dari yang sudah menikah maupun yang belum menikah hampir sama, hal ini sesuai dengan pendapat Sunaryo (TT : TH) yang mengatakan bahwa “kemampuan sesorang tidaklah jauh berbeda, semua tergantung pada kemauan dan bakat yang dimiliki seseorang untuk berhasil”.

(11)

kelompok tersebut tidak terlalu berbeda, semua tergantung pada individu masing-masing.

BAB V Penutup

A. Kesimpulan

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di bagian pendahuluan serta hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil prestasi mahasiswa yang sudah menikah diFakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak berada pada kategori baik yakni dengan rata-rata (mean) 3,43

2. Hasil prestasi mahasiswa yang belum menikah diFakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak berada pada kategori baik yakni dengan rata-rata (mean) 3,48

3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil prestasi mahasiswa yang sudah menikah maupun yang belum, karena setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji perbandingan, ternyata thitung lebih kecil dari pada ttabel, yakni 0,23

untuk thitung dan 2,09 untuk ttabel dan itu artinya Ho diterima dan Ha ditolak,

sehingga tidak terdapat perbedaan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka dapat dijabarkan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk para mahasiswa baik yang sudah menikah maupun mahasiswa yang belum menikah agar bisa lebih meningkatkan hasil belajarnya agar lebih baik lagi.

2. Untuk Fakultas Agama Islam baik dosen dan pelayanan mengajarnya agar lebih meningkatkan kualitas pengajarannya, sehingga peserta didik ( mahasiswa ) lebih bersemangat untuk belajar dan memperoleh nilai yang lebih baik lagi dari tahun ke tahun.

3. Dengan adanya penelitian ini, semoga para mahasiswa agar tidak selalu membanding-bandingkan mahasiswa yang sudah menikah lebih bagus hasil belajarnya dibandingkan maupun belum menikah, karena pada dasarnya semua materi, dosen, motivasi dan fasilitas yang diberi sama, yang membedakan hanyalah status sudah menikah dan belum menikah. Hasil belajar yang diperoleh semua tergantung pada setiap individu karena setiap individu tentunya mempunyai kelebihan masing-masing, sehingga kita tidak perlu membanding-bandingkan dan menganggap bahwa mahasiswa yang sudah menikah ini yang paling baik tapi kita sebagai mahasiswa semua sama, baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1991). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi III, Rineka Cipta, Jakarta,.

Azwar, Saifuddin. 2001. Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,.

Candra, Budiman. 2010. Belajar dan Evaluasi Belajar, Rineka Cipta Jakarta,.

(12)

---. 1995. Belajar dan Evaluasi Belajar, Rineka Cipta Jakarta,.

Dimyati & Mudjono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hadna, Musthafa. 2008, Mengkaji Fiqih untuk MA jilid 2, Erlangga,.

Hadi Sutrisno, 1982, Metodologi Researc III, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta,.

---, 1984, Metodologi Researc III, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta,.

Muhammad Ahmad Kan’an, Titian menuju mahligai rumah tangga bahagia. Jakarta: Kalam Mulia

Muchtarudin, 1987, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktis. Jakarta: Bina Aksara

Nawawi, Hadari, 1991. Metode penelitian bidang sosial, Jakarta: UGM Press

---, 1990, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah University Press, Yogyakarta,.

---, 1983, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada UniversityPress, Yogyakarta,.

Nasution, Noehi. 1991. Buku Materi Pokok Psikologi Pendidikan 1-6. Jakarta: Dirjen Bimbingan/Bimbingan Islam Departemen Agama.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduwan,Drs.,M.B.A.2008.Dasar-Dasar Statistika, Alfabeta, Bandung.

Ruslan, Rosady. 2006. Metode penelitian public relations dan komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rathomi A, 1986, Terjemah Maw Idzat Almu’minin Ihya Ulum Ad Din, CV Penogoro Bandung.

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sati Pakih, 2011. Panduan lengkap pernikahan, Bening, Bangutapan Jogjakarta.

Soedijarto, 1989, Belajar dan Aspek-Aspek Hasil Belajar, Rineka Cipta, Jakarta,.

(13)

Algensindo, Jakarta,.

Suryabrta, Sumadi. 1984. Belajar dan Aspek-Aspek yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta Jakarta.

---,--- 1983. Belajar dan Aspek-Aspek yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta Jakarta.

---,---, 1989. Belajar dan Aspek-Aspek yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta Jakarta.

Sudjana Nana, 1998, Proses Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta,.

---,---. 1993. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya.

Slameto, 1991, Belajar dan Aspek-Aspek Hasil Belajar, Rineka Cipta, Jakarta,.

Slameto, 1995, Belajar dan Aspek-Aspek Hasil Belajar, Rineka Cipta, Jakarta,.

Surachmad, 1980. Cara Belajar di Uiversitas. Bandung : Jemmars

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ---,---. 1997. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tim Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1984. Kamus um Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta

Tuckm an, 1978, Belajar dan Evaluasi Belajar, Rineka Cipta Jakarta,.

Winkel. 1993. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta:Media Abadi.

Gambar

TABEL 4.1 Nilai IPK Mahasiswa Sudah Menikah

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pertumbuhan masing-masing SWP antara wilayah inti dan pinggiran, mengetahui sektor apa yang paling dominan dalam pertumbuhannya

Berisikan tentang tujuan mengadakan penelitian atau tujuan penyelesaian masalah, mengapa penelitian perlu di lakukan atau mengapa masalah itu perlu di selesaikan,

keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa

Dari sisi kualitatif penelitian ini mengutamakan keaslian, kevalidan, dan desain user interface dari konten yang berasal dari buku Durusul Lughoh Al Arobiyyah 'Ala

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen terhadap kinerja pengurus pondok pesantren

Karyawan perlu memiliki emosi-emosi positif saat bekerja seperti rasa bahagia saat bekerja. Karyawan yang bahagia akan memberikan yang terbaik untuk pekerjaan serta

Madrasah Aliyah Islamiyah berada di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (MIS) Sunnatunnur yang terletak 5 kilometer utara kaki Gunung Gong Banyuurip, Kecamata Senori, atau

Dengan kata lain, menyampaikan tujuan dan kriteria sukses, menyediakan pertanyaan efektif, menyediakan kesempatan untuk melaku- kan penilaian diri dan sejawat adalah serangkaian