Fenomena Fonologi pada Penutur Bahasa Sunda dalam Melafalkan Bahasa Jawa
Makalah ini disusun guna memenuhi Ujian Akhir Sekolah mata kuliah Linguistik Umum 1
Dr. Suhandano, M. A
Riris Sumarna 15/389048/PSA/07902
Linguistik Kelas B
PROGRAM PASCASARJANA LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA
Pendahuluan
Pada dasarnya otak manusia telah memiliki suatu perangkat bahasa yang dimilikinya semenjak lahir. Chomsky menyebutnya sebagai Language Acquisition Devices (LAD). Dalam perangkat tersebut tersimpan berbagai konsep dan sistem kebahasaan pada manusia yang befungsi untuk memproduksi kata-kata berbentuk ujaran. Sistem tersebut meliputi sistem gramatika, sintaksis dan sistem fonologi. Sistem gramatika berhubungan tata bahasa, sistem sintaksis berhubungan dengan susunan kalimat, dan sistem fonologi merupakan kaidah pelafalan atau ujaran. Selain perangkat kebahasaan yang dikemukakan oleh Chomsky, untuk menghasilkan sebuah ujaran diperlukan kerjasama organ bicara yang sehat sehingga sistem yang berkonsep yang diproduksi dalam otak akan di teruskan ke dalam organ berbicara, sehingga bunyi ujaran akan sama seperti yang telah diproduksi oleh otak.
Meskipun manusia mempunyai perangkat bahasa yang sama, tak jarang dalam proses penuturan bahasa tertentu terjadi kejanggalan, karena penutur bahasa tidak asli melafalkan kata yang tidak sama seperti yang dilafalkan oleh penutur asli. Contohnya penutur bahasa Sunda melafalkan kata sênțoƞ yang dalam Bahasa Jawa mempunyai arti ruangan yang digunakan untuk tidur, atau orang zaman sekarang menyebutnya sebagai “kamar tidur” sedangkan kata sênțoƞ orang Sunda akan melafalkan dengan sêntoƞ.
Bunyi /ț/ dan /t/ pada bahasa Jawa pada dasarnya berasal dari sebuah sebuah fonem yang sama yaitu fonem /t/. Fonem adalah satuan bunyi yang membedakan arti (Cahyono, 1995:103). Sedangkan /ț/ dan /t/ adalah realisasi dari sebuah fonem. Chaer menyebutnya sebagai alofon yang sama dan memiliki kemiripan fonetis yang mempunyai kesamaan dalam pengucapannya (2012:127). Selain bunyi /ț/ dan /t/ terdapat beberapa alofon yang sama dari sebuah fonem contohnya /d/ dan /ḑ/, /e/ dan / ê/ dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengetahui fenomena fonologi penutur bahasa Sunda ketika melafalkan kosakata bahasa Jawa. Fenomena tersebut meliputi kesalahan atau penyimpangan dalam pelafalan fonem yang merupakan satu alofon maupun bentuk penyimpangan dalam menirukan pelafalan, kemudian kecenderungan fonem apakah yang mengalami perubahan dalam pelafalan. Dalam menganalisis makalah penelitian ini penulis menggunakan kajian diskriptif kualitatif dalam menganalisis data yang ada. Menurut Bogdan dan Taylor via Endraswara kajian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (2006:85). Dalam menganalisis makalah ini penulis menganalisis fenomena fonologi yang ada yang benar-benar diucapkan oleh orang Sunda ketika menirukan orang Jawa melafalkan bahasa Jawa. Kemudian, mendiskripsikan bunyi-bunyi apakah yang cenderung terjadi penyimpangan dalam pelafalan yang meliputi pelafalan fonem yang merupakan satu alofon maupun bentuk penyimpangan lain ketika menirukan orang Jawa melafalkan kosakata tertentu.
Selain itu dalam menirukan pelafalan kosakata bahasa Jawa penutur Sunda tidak diperkenankan untuk bertanya kembali mengenai bunyi apa yang baru saja diperdengarkan.. Setelah dilakukan teknik rekam penulis melakukan teknik catat, yakni mencatat kembali pelafalan penutur Sunda yang telah direkam sebelumnya.
Responden dalam penelitian ini merupakan dua penutur asli Sunda yang berdomisili di Bogor Jawa barat. Penutur memilih dua responden tersebut karena keduanya merupakan penutur bahasa Sunda yang wilayahnya sangat mendukung untuk berbicara bahasa Sunda setiap hari, jauh dari kontak bahasa Jawa dalam lingkunganya, dan seluruh keluarganya adalah asli Sunda. Dalam penulisan makalah penelitian ini penulis membagi makalah ini menjadi beberapa bagian. Pertama adalah pendahuluan, kedua adalah analisis dan pembahasan, terakhir adalah kesimpulan.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis. Penyimpangan pelafalan penutur bahasa Sunda dalam melafalkan bahasa Jawa terjadi pada fenomena berikut ini:
1. Perubahan pelafalan bunyi dari satu fonem yang sama menjadi alofonnya. Menurut Nijhoff (1978:47) dikatakan sebagai satu fonem apabila mempunyai korespondensi antara fitur dari bentuk kata dan fitur makna kata. Dalam penelitian ini fonem-fonem yang kecenderungannya memiliki pelafalan salah oleh penutur Sunda dapat dilihat pada contoh tabel berikut ini:
sêgoro
2. Kesamaan pelafalan kosakata yang memiliki kesepadanan kata dengan bahasa Indonesia.
3. Perubahan pelafalan /k/ menjadi /g/.
Kesalahan pelafalan juga terjadi pada perubahan pelafalan /k/ menjdi /g/. Selain itu perubahan pelafalan /k/ menjadi /g/ secara teratur ditemukan di akhir kata.Jika dilihat dari fitur keduanya, /k/ dan /g/ merupakan fonem velar stop. Dengan adanya persamaan fitur tersebut kesalahan tersebut dapat dikatakan sebagai kewajaran. Kesalahan pelafalan dapat dilihat pada kata-kata berikut ini:
Tabel 3
No. Arti bahasa Indonesia Pelafalan Jawa Pelafalan Sunda
1. Bahu /pundak/ /pundag/
2. Melihat /nḑêlɔk/ /delɔg/
3. Atap / Êmpyak/ / êmpyag/
4. Menggali /ñedok/ /ñedug/
5. Ikan /iwak/ /iwag/
4. Diantara dua konsonan mengalami perubahan pelafalan.
Sering sekali dijumpai perubahan pelafalan diantara dua huruf konsonan. Akan tetapi perubahan ini terjadi secara acak. Sehingga tidak konsisiten ditemukan disemua huruf diantara dua vokal. Contoh perubahan pelafalan diantara dua konsonan diantaranya dapat dilihat pada kosakata berikut ini:
bahasa Jawa akan hilang bila diucapkan penutur Sunda. Beberapa Contoh dapat dilihat pada pelafalan kosakata berikut ini:
Tabel 5 melafalkan kosakata bahasa Jawa. Kesalahan ini merupakan sebuah fenomena yang wajar karena anggota masyarakat (Sunda) dalam kapasistas sebagai pengguna bahasa memiliki seperangkat aturan yang sangat kental yang menentukan struktur apa yang diucapkan dan ditulisnya (Kridalaksana, 2011:24). Aturan ini seperti tidak adanya fonem tertentu dalam bahasa Sunda sedangkan dalam bahasa Jawa ada.
Berdasarkan hasil analisis, fonem-fonem yang cenderung secara konsisten salah dilafalkan oleh orang Sunda pada hasil penelitian adalah fonem /d/, /o/,/t/, /e/. Fonem-fonem tersebut dilafalkan dengan alofon /d/ menjadi /ḑ/, /o/ menjadi /ɔ/, /t/ menjadi /ț/, dan /o/ menjadi /ê/. Selain itu fonem /k/ pada akhir konsonan cenderung dilafalkan dengan /g/, akan tetapi fonem /k/ jika berada di awal atau tengah kata akan tetap sama dilafalkan dengan /k/. Fenomena fonologi juga terjadi pada pelafalan kosakata bahasa Jawa yang memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Meskipun terjadi perubahan dalam melafalkannya, penutur Sunda sering sekali melafalkan dengan lafal bahasa Indonesia. Seperti /laƞet/ yang memiliki arti ‘langit’ penutur Sunda akan mengucapkan dengan /laƞit/.
Indonesia memiliki arti ‘tertawa’, /mbelo/ menjadi /belo/ dalam bahasa Indonesia memiliki arti ‘bela atau membela’. Vokal diantara dua konsonan di suku terakhir juga mengalami perubahan. Perubahan ini tidak terjadi secara konsisten dan cenderung berubah sehingga tidak dapat di generalisasikan. Contohnya / Sikel/ menjadi /sikil/, dalam kata tersebut /e/ berubah menjadi /i/ diantara dua vokal, akan tetapi di lain posisi seperti kata /ndelil/ akan tetap sama diucapkan dengan /ndelik/.
Referensi
Cahyono, B. Y. 1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Malang: Airlangga University Press.
Chaer, Abdul.2012. Lingusitik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Endaswara, S. 2006. Metode, Teori,Teknik Penelitian Kebudayaan: Idiologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Kridalaksana. 2011. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nijhoff, M. 1978. Studies in Javanese Morphology. Diterjemahkan oleh Uhlenbeck, E.M (translation series 19). Land-en Volkenkunde: Koninklijk Instituut Voor Tall.
Yavas, Mehmet 2006. Applied English Phonology. Victoria: Blackwell Publising.
Lampiran
No. Bahasa
Indonesia
Arti dalam bahasa
Jawa penutur JawaPelafalan Pelafalanpenutur Sunda 1
Pelafalan penutur Sunda 2
1 Tangan Tangan taƞan Taƞan Taƞan
2 Kiri Kiwo Kiwo kiwo kiwo
3 Kanan Tengen Têƞên têƞên têƞên
4 Kaki Sikil Sikel sikil sikil
5 Jalan Mlaku Mlaku mlaku mlaku
6 Jalan Dalan ḑalan dalan dalan
7 Datang Teka Têko teko teko
8 Belok Menggok meƞgok meƞgok meƞguk
9 Renang(ber-) Renang Renaƞ Renaƞ Renaƞ
10 Kotor Reget Rêgêt rəgət rəgət
11 Debu Bleduk blêḑʌk blêḑuk blêḑuk
12 Kulit Kulit Kulet Kulit Kulit
13 Punggung Geger Gêgêr gêgêr Gêgêr
14 Perut Weteng Wêteƞ wêteƞ Wêteƞ
15 Tulang Balung Baloƞ baloƞ Baloƞ
16 Usus Usus Usos Usus Usus
17 Hati Ati Ati Ati Ati
18 Susu Susu Susu susu Susu
19 Bahu Pundak pundak pundag pundag
20 Tahu Ngerti Ƞêrti ƞêrti Ƞêrti
21 Pikir(ber-) Mikir Miker mikir Mikir
22 Takut Wedi weḑi wedi Wedi
23 Darah Getih Gêteh Gêteh Gêteh
24 Kepala Sirah Sirah sirah Sirah
25 Leher Gulu Gulu gulu Gulu
27 Hidung Irung Iroƞ Iruƞ Iruƞ
28 bernafas Ambekan ambekan ambekan ambekan
29 Cium Ngambu Ngambu Ngambu Ngambu
30 Mulut Cangkem Caƞkem Caƞkem Caƞkem
31 Gigi Untu Untu Untu Untu
32 Lidah Ilat Ilat Ilat Ilat
33 Tertawa Guyu Ƞguyu Guyu Guyu
34 Nangis(me-) Nangis naȠes nangis Nangis
35 Muntah Muntah muntah muntah muntah
36 Meludah Ngidu Ƞiḑu Ƞidu Ƞidu
37 Makan Mangan maȠan maȠan maȠan
38 Mengunyah Mamah Mamah Mamah Mamah
39 Masak(me) Masak Masak Masag Masag
40 Minum Ngombe Ƞombe ƞombe ƞombe
41 Menggigit Nyokot Ñokot Ñokot Ñokot
42 Hisap(me-) Ngisep Ƞisêp Ƞisêp Ƞisêp
43 Telinga Kuping Kupeñ Kupiñ Kupiñ
44 Mendengar Krungu Kruƞu kruƞu kruƞu
45 Mata Mripat Mripat mripat mripat
46 Melihat Delok nḑêlɔk delɔg delɔg
47 Menguap Angop aƞɔp aƞɔp aƞɔp
48 Tidur Turu turu Turu Turu
49 Berbaring Nglekar ƞlekar ƞlekar ƞlekar
50 Mimpi(ber-) Ngimpi ƞimpi Ƞimpi Ƞimpi
51 Duduk Jagong ǰagoƞ ǰagɔƞ ǰagɔƞ
52 Berdiri Ngadhek ƞaḑek Ƞadeg Ƞadeg
53 Orang Uwong Uwoƞ uwong uwong
54 laki-laki Lanang Lanaƞ Lanaƞ Lanaƞ
55 Perempuan Wadon waḑon wadon wadon
56 Anak Anak Anak Anak Anak
57 Suami Bojo Boǰo Bouǰo Buǰok
58 Istri Bojo Boǰo Bouǰo Bouǰo
59 Ibu Ibu Ibu Ibu Ibu
60 Bapak Bapak bapak Bapak Bapak
61 Rumah Omah Omah Omah Omah
62 Atap Empyak Êmpyak êmpyag êmpyag
63 Nama Jeneng ǰênêƞ ǰênêƞ ǰênêƞ
64 Berkata Ngomong ƞɔmɔƞ ƞɔmɔƞ ƞɔmɔƞ
65 Tali Tali Tali Tali Tali
66 Mengikat Naleni Naleni Naleni Naleni
68 Jarum Dom ḑom Dom Dom
69 Berburu Goleki ƞgolei Golei Golei
70 Nembak(me-) Nembak nembak Nembak Nembak
71 Menikam Tujes Tuǰês tujês tujês
72 Memukul Thuthuk țuțɔk tutɔk tutɔk
73 Mencuri Nyolong ñʌlʌƞ ñʌlʌƞ ñʌlʌƞ
74 Membunuh Mateni Mateni mateni mateni
75 Mati Mati Mati Mati Mati
76 Hidup Urip Urep urip urip
77 Menggaruk Kukur Kukor kukur kukur
78 Memotong Ngethok ƞêtɔk ƞêtɔk ƞêtɔk
79 Kayu Kayu Kayu Kayu Kayu
80 Bela(me-) Bela Mbelo Belo Belo
81 Tajam Landhep Landep Landep Landep
82 Tumpul Kethul Kêțol Kêtol Kêtol
83 Kerja(be-) Kerja kerǰɔ kerja Kerjak
84 Menanam Nandur Nanḑor nandur nandur
85 Milih(me-) Milih MilƐh MilƐh MilƐh
86 Tumbuh(ber-) Tuwuh Tuwuh tuwuh Tuwuh
87 Bengkak Abuh Aboh aboh Aboh
88 Meras(me-) Meres Meres mêrês Meres
89 Memegang Nyekel Ñekel ñekel Ñekel
90 Menggali Ngedhuk Ñedok ñedug Ñedug
91 Membeli Tuku Tuku tuku Tuku
92 Buka(me-) Bukak mbukak buka Buka
93 Ngetuk(me-) Ngetuk ƞețok ƞetok Ƞetok
94 Melempar Uncal ƞuncal uncal Uncal
95 Jatuh Tiba tibɔ tibɔ tibɔ
96 Anjing Asu Asu Asu Asu
97 Burung Manuk Manok manuk manuk
98 Ayam Pitik Pitek pitik pitik
99 Telur Endhog ênḑog ênḑog ênḑog
100 Bulu Wulu Wulu Wulu Wulu
101 Sayap Suwiwi Suwiwi Suwiwi Suwiwi
102 Terbang Mabur Mabor Mabor Mabor
103 Tikus Tikus tikos tikus tikus
104 Daging Daging ḑageƞ dagiƞ dagiƞ
105 Lemak Lemak lêmak lemak lemak
106 Ekor Buntut buntot buntot buntot
107 Ular Ula ulo ulo ulo
109 Kutu Tuma tumʌ tumʌ tumʌ
110 Nyamuk Nyamuk ñamok ñamuk ñamuk
111 Laba-laba Angga ʌƞgo ʌƞgo ʌƞgo
112 Ikan Iwak Iwak iwag iwag
113 Busuk Bosok bʌsʌk bʌsʌg bʌsʌg
114 Batang Pang Paƞ Paƞ Paƞ
115 Daun Godong gɔdɔƞ gɔdɔƞ gɔdɔƞ
116 Akar Oyot ɔyɔt ɔyɔt ɔyɔt
117 Bunga Kembang Kêmbaƞ Kêmbaƞ Kêmbaƞ
118 Buah Woh wɔh wɔh wɔh
119 Rumput Suket Sukêt Sukêt Sukêt
120 Tanah Lemah Lemah Lemah Lemah
121 Batu Watu Watu Watu Watu
122 Pasir Wedhi weḑi wedi wedi
123 Air Banyu Bañu Bañu Bañu
124 Mengalir Mili mili mili mili
125 Laut Segara sêgoro sêgɔrɔ sêgɔrɔ
126 Garam Uyah uyah uyah uyah
127 Danau Tlaga tlogo tlaɔgɔ tlaɔgɔ
128 Hutan Alas alas alas alas
129 Langit Langit langet langit langit
130 Bulan Wulan wulan wulan wulan
131 Bintang Lintang Lintaƞ Lintaƞ Lintaƞ
132 Awan Mega mego megɔ megɔ
133 Kabut Pedhut peḑut Pedut Pedut
134 Hujan Udan uḑan Udan Udan
135 Guntur Guntur guntur guntur guntur
136 Kilat Kilat kilat kilat kilat
137 Angin Angin aƞen aƞin aƞin
138 Meniup Damu nḑamu damu damu
139 Panas Panas panas Panas Panas
140 Dingin Adem aḑêm adêm adêm
141 Kering Garing gareƞ gariƞ gariƞ
142 Basah Teles Têlês Têlês Têlês
143 Berat Abot abot abot abot
144 Api Geni gêni gêni gêni
145 Membakar Ngobong ƞoboƞ ƞoboƞ ƞoboƞ
146 Asap Keluk Kêlut Kêlut Kêlut
147 Abu Awu Awu Awu Awu
148 Hitam Ireng Ireƞ Ireƞ Ireƞ
150 Merah Abang Abaƞ Abaƞ Abaƞ
151 Kuning Kuning Kuneƞ kuning kuning
152 Hijau Ijo Iǰo iǰǰo iǰǰo
153 Kecil Cilik čilek čilik čilik
154 Besar Gedhe geḑe gede gede
155 Pendek Cendhek čêndƐk čêndƐk čêndƐk
156 Panjang Dawa ḑowo Dowo Dowo
157 Tipis Tipis Tipes tipis tipis
158 Tebal Kandel Kandel Kandel Kandel
159 Sempit Ciut Ciot ciut ciut
160 Lebar Amba ɔmbɔ ɔmbɔ ɔmbɔ
161 Sakit Lara lɔlɔ lɔlɔ lɔlɔ
162 Malu Isin Isen isin isin
163 Tua Tua tuo tuo tuo
164 Baru Anyar añar añar añar
165 Baik Apik Apek Apek Apek
166 Jahat Ala ɔlɔ ɔlɔ ɔlɔ
167 Benar Bener bênêr bênêr bênêr
168 Malam Bengi bêƞi bêƞi bêƞi
169 Hari Dina dinɔ dinɔ dinɔ
170 Tahun Taun Taun Taun Taun
171 Kapan Kapan Kapan Kapan Kapan
172 Sembunyi Ndelik Ndelik Ndelik Ndelik
173 Naik Munggah Muƞgah Muƞgah Muƞgah
174 Di Ing, ning, neng Iƞ, niƞ, neƞ Iƞ, niƞ, neƞ Iƞ, niƞ, neƞ
175 Di dalam Ning jero Niƞ ǰêro Niƞ ǰêro Niƞ ǰêro
176 Di atas Ning dhuwur
Niƞ nduwur Niƞ nduwur Niƞ nduwur
177 Di bawah Ning ngisor Niƞ ƞisor Niƞ ƞisor Niƞ ƞisor
178 Ini Iki Iki Iki Iki
179 Itu Kuwi kuwi kuwi kuwi
180 Jauh Adoh adɔh adɔh adɔh
181 Jantung Jantung jantong jantung jantung
182 Di mana Ning endi Niƞ enḑi Niƞ endi Niƞ endi
183 Saya Aku Aku aku aku
184 Kamu, engkau Kowe kowe kowe kowe
185 Kita, kami Awake dhewe
Awake deweke Awake deweke
Awake deweke
186 Dia Dheweke Deweke Deweke Deweke
187 Mereka Dheweke Dheweke Dheweke Dheweke
189 Siapa Sapa Sopo Sopo Sopo
190 Lain Liya Liyo Liyo Liyo
191 Semua Kabeh Kabeh Kabeh Kabeh
192 Dan Lan Lan Lan Lan
193 Jika Nek Nek Nek Nek
194 Bagaimana Piye Piye Piye Piye
195 Tidak Ora Ora ɔra ɔra
196 Hitung Etung Etong Etung Etung
197 Satu Siji Siji Siji Siji
198 Dua Loro Loro Loro Loro
199 Tiga Telu Telu Telu Telu