• Tidak ada hasil yang ditemukan

Genetika Manusia dan Dermatoglifi indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Genetika Manusia dan Dermatoglifi indonesia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Genetika Manusia

Tabel 1. Karakter Genetika Manusia: data mahasiswa baru teknik sipil

No. Karakter Dominan Σ p Resesif Σ q

1. lidah menggulung

bisa

menggulung 26 0,63 tidak bisa menggulung 4 0,37 2. lidah melipat tidak bisa

melipat 12 0,23 bisa melipat 18 0,77

3. telinga bebas 22 0,48 lengket 8 0,52

4. lesung pipi ada lesung

pipi 9 0,16 tidak ada lesung pipi 21 0,84 5. pusar kepala searah jarum

jam 28 0,74 tidak searah jarum jam 2 0,26 6. bentuk kening

kepala widow peak 11 0,20 lurus 19 0,80

7. ibu jari bisa dilekuk 13 0,25 tidak bisa

dilekuk 17 0,75

8. rambut lurus 22 0,48 keriting 8 0,52

9. rambut pada

ruas jari tangan ada rambut 29 0,82 tidak ada rambut 1 0,18 10. bentuk dagu berbelah 1 0,02 tidak berbelah 29 0,98

Rata-rata 17,3 0,401 12,7 0,599

Untuk mencari nilai frekuensi alel, fenotip yang dijadikan acuan adalah fenotip yang

bersifar resesif. Contohnya untuk lidah menggulung: , karena

. Maka , . Berdasarkan

(2)

Gambar 1. Grafik Frekuensi Alel Karakter Fenotip mahasiswa baru teknik sipil Berdasarkan tabel 1. dan grafik pada gambar 1. Dapat dilihat frekuensi alel yang mendominasi adalah alel resesif. Jika frekuensi ≥ 0,75 dianggap lebih mencolok, maka ada 5 alel resesif yang mencolok, yaitu lidah bisa melipat 0,77; tidak ada lesung pipi 0,84; bentuk kening kepala lurus 0,80; ibu jari tidak bisa dilekuk 0,75, dagu tidak berbelah 0,98. Sedangkan alel dominan yang mencolok adalah rambut pada ruas jari tangan 0,82. Hal ini menunjukkan distribusi alel dominan dan resesif yang mungkin pada populasi yang lebih besar.

Tabel 2. Karakter Genetika Manusia: data kelompok X

No. Karakter Dominan Σ p Resesif Σ q

1. lidah menggulung bisa

menggulung 5 0,59 tidak bisa menggulung 1,00 0,41 2. lidah melipat tidak bisa

melipat 3 0,29 bisa melipat 3,00 0,71

3. telinga bebas 2 0,18 lengket 4,00 0,82

4. lesung pipi ada lesung

pipi 2 0,18 tidak ada lesung pipi 4,00 0,82 5. pusar kepala searah jarum

jam 6 1,00 tidak searah jarum jam 0,00 0,00 6. bentuk kening

kepala widow peak 4 0,42 lurus 2,00 0,58

7. ibu jari bisa dilekuk 4 0,42 tidak bisa

dilekuk 2,00 0,58

(3)

9. rambut pada ruas

jari tangan ada rambut 6 1,00 tidak ada rambut 0,00 0,00 10. bentuk dagu berbelah 1 0,09 tidak berbelah 5,00 0,91

Gambar 2. Grafik Frekuensi Alel Karakter Fenotip Kelompok X

Berbeda dengan sampel pertama sampel kedua justru memperlihatkan dua alel dengan frekuensi 1,0. Hal ini dikarenakan sampel yang digunakan terlalu kecil. Sesuai dengan hukum Hardy-Weinberg bahwa untuk mencapai kesetimbangan antara alel tentu populasi yang menghimpun alel-alel itu harus besar (Yatim, 2003). Karakter yang lebih dominan pada sambpel kelompok X adalah lidah bisa melipat, telingan lengket, tidak ada lesung pipi, pusar kepala searah jarum jam

(4)

Jika pengamatan dianggap mencuplik dua kelompok sampel berbeda denga proporsi berbeda dari populasi mahasiswa Universitas Andalas, maka dapat dilihat pola khusus dari beberapa karakter seperti yang dapat dilihat pada grafik gambar 3. Grafik pebandingan frekuensi alel karakter fenotip mahasiswa baru teknik sipil dan kelompok X menunjukkan sifat dominan untuk kedua sampel ada pada rambut pada ruas jari tangan, bentuk pusar kepala dan lidah menggulung; sedangkan sifat resesifnya adalah bentuk dagu, ibu jari, bentuk kening kepala, lesung pipi, telinga dan lidah melipat. Artinya dengan melakukan pengamatan ini dapat membuktikan proporsi alel-alel ini secara umum terdapat pada populasi yang lebih besar.

4.2 Dermatoglifi

Tabel 3. Dermatoglifi: kelompok X

No. Nama Pola Sidik Jari Jumlah Sudut ATD

A LU LR W Triradius Sulur Kiri Kanan

1. Afdhal Tisyan 0 5 1 4 14 151 46 45

Rata-rata Laki-laki 0 5 1 4 14 151

Rata-rata Perempuan 0 4,75 0,5 4,75 14,75 147,75

Berdasarkan tabel 3., diketahui bahwa rata-rata pola sidik jari laki-laki serta jumlah sulur dan triradius adalah: Arch 0, Loop Ulnar 5, Loop Radial 1, Whorl 4, triradius 14 dan jumlah sulur 151. Pada wanita rata-rata pola sidik jari serta jumlah sulur dan triradius adalah: Arch 0, Loop Ulnar 4,75, Loop Radial 0,5, Whorl 4,75, triradius 14,75 dan jumlah sulur 147,75.

(5)

mempengaruhi variasi dermatoglifi terutama bila terjadi pada kehamilan 19 minggu (Babler, 1979 dalam Panghiyangani et al., 2009).

Gambar 4. Grafik Proporsi Sidik Jari Wanita dan Laki-laki

Berdasarkan grafik proporsi sidik jari, rata-rata laki-laki memiliki lebih banyak pola loop dan perempuan memiliki lebih banyak whorl. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Jones (1993 dalam Sintaningtyas, 2010), bahwa laki-laki memiliki lebih banyak pola whorl daripada wanita dan wanita memiliki pola arch yang lebih sederhana dari pria. Hasil ini dikarenakan kurangnya sampel laki-laki dalam praktikum ini.

(6)

Frekuensi setiap pola sidik jari adalah: arch 0, loop 0,54, dan whorl 0,46. Distribusi ini mendekati pola umum sidik jari menurut Suryo (1997, dalam Sinta-ningtyas, 2010) yang mengatakan bahwa pada umumnya kira-kira 5% bentuk sidik jari pada ujung jari tangan adalah tipe archus, bentuk loop kira-kira 65-70% dan tipe whorl kira-kira 25-30%.

Gambar 5. Grafik Jumlah Sulur dan Triradius Wanita dan Laki-laki

Menurut Ainur, Hastuti dan Nugraha, (2003), komponen pola dermatoglifi ada tiga yaitu garis tipe (sulur), delta (pada pola) dan pusat (core pada triradius). Pola sidik jari yang dapat dihitung sulurnya adalah loop (mempunyai 1 triradii) dan whorl (mempunyai 2 sampai 3 triradii). Sedangkan arch, tidak dapat dihitung karena tidak memiliki triradii sama sekali. Pada praktikum yang telah dilakukan diketahui jumlah triradius pada wanita 14,75 dan jumlah sulur 147,75, sedangkan pada laki-laki jumlah triradius 14 dan jumlah sulur 151.

(7)

Gambar 6. Grafik Sudut ATD Wanita dan Laki-laki

Tidak seperti pembentukan pola dan sulur, sudut atd dipengaruhi oleh peristiwa setelah kelahiran, termasuk pertumbuhan tangan (Schaumann dan Alter, 1976 dalam Sintaningtyas, 2010) dan karena itu akan kurang sensitif dan spesifik dalam mempengaruhi ketidakstabilan perkembangan. Seperti yang dilihat pada grafik sudut atd, distribusi ini dianggap kurang normal dimungkinkan karena banyaknya pengaruh eksternal selama perkembangan. Sudut pada tangan kanan dan kiri tidak sama begitu pula antara wanita dan laki-laki. Sudut atd tangn kiri laki-laki lebih besar dibanding tangan kanan, namun pada wanita sudut atd pada tangan kanan cendrung lebih besar.

Ainur, A., J. Hastuti dan Z. N. Nugraha. 2003. Pola Sidik Jari Anak-Anak Sindrom Down di SLB Bakhti Kencana dan Anak-Anak Normal di SD Budi Mulia Dua Yogyakarta. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.

Panghiyangani R., A. N. Husein, H. Nazar. 2009. Gambaran Dermatoglifi Tangan Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Martapura Kalimantan Selatan.Jurnal Kedokteran Indonesia, 1 (2): 115-120.

Sintaningtyas, L. J. 2010. Pola Dermatoglifi Tangan Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Gambar

Tabel 1. Karakter Genetika Manusia: data mahasiswa baru teknik sipil
Gambar 1. Grafik Frekuensi Alel Karakter Fenotip mahasiswa baru teknik sipil
Gambar 2. Grafik Frekuensi Alel Karakter Fenotip Kelompok X
Tabel 3. Dermatoglifi: kelompok X
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan guru IPA-Biologi dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran biologi, kemudian mendeskripsikan ketersediaan sarana prasarana dan

Setelah perencanaan matang baik dari segi kebutuha Q ´WHQDJD VSHVLDOLVµPDXSXQ GDUL VHJL SHQGDQDDQ PDND WDKDSDQ VHODQMXWQ\D DGDODK proses perekrutan tenaga yaitu dengan

tahap 1 Persyaratan akad serta dokumen yang sudah dilengkapi oleh anggota diberikan kepada admin legal melalui staff marketing tahap2 Akad ditandatang ani oleh pimpinan

Panggabean, HimpunanPutusan Mahkamah Agung Mencapai Perjanjian Kredit Perbankan(Berikut Tanggapan), Jilid 1, (Bandung : Penerbit PT. Sebagai perbandingan, Pasal

Faktor Pemilihan E Marketplace di Indonesia dari Perspektif Penjual (Studi Kasus: Tokopedia dan Shopee) Biaya yang dibebankan kepada penjual dalam mengikuti acara tertentu

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis diperoleh data bahwa kemampuan siswa untuk menentukan gagasan utama dari wacana pada siswa kelas VII masih sangat

Orangnya disebut translator (penerjemah) dan interpreter (juru bahasa). Penerjemah melihat penerjemahan sebagai sebuah proses, tidak seperti pembaca yang melihatnya sebagai

Perawatan sapi induk dan anak sapi harus dilakukan secara rutin, yaitu dengan cara: (1) Memandikan sapi sebanyak dua kali dalam satu minggu; (2) Membersihkan