• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (2)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANGARAN DASAR

DAN

ANGGARA RUMAH TANGGA

(2)

KEPUTUSAN

NO : 005/KONGRES VII KSPSI/VII/2007

TENTANG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

Kongres VII Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Dipercepat);

MENIMBANG : a. Bahwa Kongres VII Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia sebagai Pemegang Kekuasaan Tertinggi Organisasi telah sepakat untuk melakukan perubahan dan penyempurnaan AD/ART KSPSI. b. Bahwa agar AD/ART KSPSI yang telah

disempurnakan mempunyai kekuatan hukum tetap perlu dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kongres VII KSPSI.

MENGINGAT : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. 2. Keputusan DPP KSPSI tentang Pelaksanaan

Kongres VII Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Disingkat).

3. Keputusan Kongres VII KSPSI No. : 03/Kongres VII KSPSI/VIII/2007 tanggal 24 Agustus 2007 tentang Pimpinan Kongres VII KSPSI.

MEMPERHATIKAN : Laporan komisi yang membahas AD/ART KSPSI serta saran dan pendapat yang berkembang dalam Sidang Paripurna IV Kongres VII KSPSI.

M E M U T U S K A N

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KONGRES VII KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA (DIPERCEPAT) TENTANG AD/ART KSPSI.

(3)

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI : JAKARTA

PADA TANGGAL : 24 AGUSTUS 2007

PIMPINAN KONGRES VII

KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA (DIPERCEPAT)

MONEN LENON

Ketua

HELMY SALIM

Sekretaris

DRS. M. CH. DAVID

Anggota

SAMIRI SANDJA

Anggota

DJOHNS. P. SINERI

(4)

Lampiran : KEPUTUSAN KONGRES VII Nomor : 005/KONGRES VII KSPSI/VIII/2007

ANGGARAN DASAR

KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

( K S P S I )

MUKADIMAH

Dengan Rakhmat Tuhan Yang Maha Esa.

Bahwa cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan berkumpul dan berserikat, hak menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan, hak berunding, memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan serta mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum adalah hak dasar setiap pekerja.

Bahwa untuk mewujudkan kemerdekaan berserikat, pekerja berhak membenruk dan mengembangkan Serikat Pekerja yang bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab. Serikat pekerja merupakan sarana untuk memperjuangan, melindungi, membela hak dan kepentingan pekerja, meningkatkan kesejahteraan pekerja beserta keluarga, serta sebagai sarana untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.

Bahwa gerakan Pekerja Indonesia tak terpisahkan dari gerakan kebangsaan sejak pra kemerdekaan terus bergerak dan berkembang sehingga pada tanggal 20 Februari 1973 lahirlah Deklarasi Persatuan Buruh Indonesia yang membentuk Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) yang merupakan wadah persatuan dan bergabungnya 21 (dua puluh satu) Vak Sentral Serikat Buruh di Indonesia yang kemudian diubah namanya menjadi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) tahun 1985, serta disempurnakan menjadi bentuk Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPSI) tahun 1995 merupakan mata rantai gerakan Serikat Pekerja Indonesia.

(5)

BAB I

NAMA, BENTUK, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1 N a m a

Organisasi ini bernama Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, disingkat KSPSI

Pasal 2 B e n t u k

KSPSI berbentuk KONFEDERASI yang merupakan gabungan dari Federasi-Federasi Serikat Pekerja Anggota Berdasarkan kelompok Industri barang dan jasa.

Pasal 3 W a k t u

KSPSI merupakan kelanjutan dari FBSI yang didirikan tanggal 20 Februari 1973, untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 4 Kedudukan

Dewan Pimpinan Pusat KSPSI berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.

BAB II

ASAS, SIFAT DAN FUNGSI

Pasal 5 A s a s

KSPSI berasaskan Pancasila

Pasal 6 Sifat

KSPSI bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawan.

Pasal 7 F u n g s i

(6)

2. Pendorong dan penggerak peran Serikat Pekerja Anggota untuk ikut menata ekonomi, guna peningkatan kesejahteraan Pekerja dan Keluarganya.

3. Pengembang profesionalisme Serikat Pekerja Anggota dalam melaksanakan hubungan industrial.

4. Pembina kader-kader bangsa untuk menunjang pembangunan nasional secara profesional, disiplin, trampil, produktif, dan berwawasan kebangsaan. 5. Mitra yang aktif dalam proses pengambilan keputusan politik ketenagakerjaan

serta sebagai kontrol sosial terhadap kebijaksanaan Pemerintah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

BAB III

KEDAULATAN ORGANISASI

Pasal 8

Kedaulatan Organisasi

Kedaulatan tertinggi organisasi ditangan Federasi Serikat Pekerja Anggota dan seluruh ajaran KSPSI dilaksanakan melalui kongres.

BAB IV

TUJUAN, DAN USAHA

Pasal 9 Tujuan

1. Terciptanya organisasi pekerja yang mandiri, demokratis dan bertanggungjawab demi terwujudnya Hubungan Industrial yang Harmonis, Dinamis dan Berkeadilan.

2. Melindungi dan membela pekerja Indonesia menuju terwujudnya tertib sosial, tertib hukum dan tertib demokrasi.

3. Terwujudnya kesejahteraan yang layak bagi pekerja dan keluarganya.

Pasal 10 Usaha

1. Meningkatkan peran serta kaum pekerja dalam pembangunan nasional. 2. Memperjuangkan tercipta dan terlaksananya peraturan perundangan

ketenagakerjaan untuk mewujudkan Hubungan Industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.

3. Memperjuangkan terwujudnya kondisi dan syarat-syarat kerja yang layak. 4. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja guna memperluas kesempatan kerja

dan meningkatkan produksi.

(7)

6. Bekerjasama dengan badan-badan pemerintah dan swasta baik didalam maupun diluar negeri, yang tidak bertentangan dengan asas dan tujuan organisasi.

BAB V ATRIBUT

Pasal 11 A t r i b u t

KSPSI memiliki Panji, Lambang, Lagu, Ikrar serta atribut lainnya yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VI KEANGGOTAAN

Pasal 12 Keanggotaan

Anggota KSPSI adalah : Federasi Serikat Pekerja berdasarkan kelompok industri barang dan Jasa yang disebut Federasi Serikat Pekerja Anggota KSPSI disingkat FSPA.

BAB VII

STRUKTUR ORGANISASI, KESERAGAMAN ISTILAH PERANGKAT ORGANISASI, SEBUTAN UNTUK PENGURUS/PIMPINAN DAN SEBUTAN

UNTUK FORUM MUSYAWARAH/KONFERENSI

Pasal 13 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi terdiri dari :

A. Tingkat Nasional

1. Majelis Permusyawaratan Organisasi DPP KSPSI.

2. Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia disingkat DPP KSPSI.

B. Tingkat Provinsi

Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia disingkat DPD KSPSI.

C. Tingkat Kabupaten/Kota

Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia disingkat DPC KSPSI.

D. Disemua tingkatan Organisasi dapat dibentuk Dewan Penasehat sesuai kebutuhan.

(8)

Pasal 14

Keseragaman Istilah Perangkat Organisasi

1. Konfederasi SPSI :

a. Tingkat Pusat : Dewan Pimpinan Pusat disingkat DPP b. Tingkat Provinsi : Dewan Pimpinan Daerah disingkat DPD c. Tingkat Kab/Kota : Dewan Pimpinan Cabang disingkat DPC

2. Federasi Serikat Pekerja Anggota :

a. Tingkat Pusat : Pengurus Pusat disingkat PP b. Tingkat Provinsi : Pengurus Daerah disingkat PD c. Tingkat Kab/Kota : Pengurus Cabang disingkat PC d. Tingkat Perusahaan : Pengurus Unit Kerja disingkat PUK

Pasal 15

Sebutan Untuk Pengurus / Pimpinan

KSPSI PUSAT KSPSI PROVINSI KSPSI KAB/KOTA

a. Ketua Umum b. Wkl. Ketua Umum c. Ketua-Ketua d. Sekretaris Jenderal e. Wakil-Wakil Sekjen

FSPA PUSAT FSPA PROVINSI FSPA KAB/KOTA

a. Ketua Umum b. Ketua – Ketua c. Sekretaris Umum d. Sekretaris Sekretaris e. Bendahara

Sebutan untuk Forum/Konferensi/Musyawarah

1. Konfederasi

Ditingkat Pusat : Kongres

Ditingkat Provinsi : Konferensii Daerah disingkat Konferda Ditingkat Kab/Kota : Konferensi Cabang disingkat Konfercab 2. Federasi Anggota

(9)

Ditingkat PUK : Musyawarah Unit Kerja disingkat Musnik

BAB VIII

MAJELIS PERMUSYAWARATAN ORGANISASI

Pasal 17

Majelis Permusyawaratan Organisasi

1. Ditingkat Pusat dibentuk Majelis Permusyawaratan Organisasi disingkat MPO 2. Anggota MPO terdiri dari perwakilan (dengan mandat) Federasi Serikat

Pekerja Anggota, masing-masing 1 orang

3. Susunan Pengurus MPO dipilih dalam rapat MPO 4. Pengurus MPO dikukuhkan oleh pimpinan KSPSI

BAB IX KONGRES

Pasal 18 Pelaksanaan Kongres

1. Kongres KSPSI dilaksanakan tiap 5 (lima) tahun sekali

2. Dalam keadaan luar biasa kobgres dapat dipercepat atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Federasi Serikat Pekerja Anggota dan didukung dari setengah jumlah DPD KSPSI

Pasal 19 Peserta Kongres

1. Majelis Permusyawaratan Organisasi 2. Dewan Pimpinan Pusat KSPSI 3. Utusan Pimpinan Pusat SPA 4. Utusan DPD KSPSI

5. Utusan DPC KSPSI

Pasal 20

Tugas dan Wewenang Kongres

1. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban DPP KSPSI 2. Menyusun dan mengesahkan Program Umum Organisasi

3. Mengubah dan atau menetapkan AD/ART KSPSI

4. Memilih dan menetapkan komposisi dan personalia Dewan Pimpinan Pusat KSPSI

(10)

BAB X

KONFERENSI DAERAH

Pasal 21

Pelaksanaan Konferensi Daerah

1. Konferensi Daerah (Konferda) KSPSI dilaksanakan tiap 5 (lima) tahun sekali. 2. Dalam keadaan luar biasa Konferda dapat dipercepat atas permintaan

sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah SPA dan didukung lebih dari setengah jumlah DPC KSPSI

Pasal 22 Peserta Konferda

1. Utusan Dewan Pimpinan Pusat KSPSI 2. Dewan Pimpinan Daerah KSPSI

3. Utusan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Anggota 4. Utusan DPC KSPSI

Pasal 23

Tugas dan Wewenang Konferda

1. Menilai dan mengesahkan pertanggungjawaban DPD KSPSI

2. Menyusun dan menetapkan program kerja Daerah sebagai penjabaran program umum organisasi

3. Memilih dan menetapkan komposisi personalia Dewan Pimpinan Daerah KSPSI

BAB XI

KONFERENSI CABANG

Pasal 24

Pelaksanaan Konferensi Cabang

1. Konferensi Cabang (Konfercab) SPSI dilaksanakan tiap 5 (lima) tahun sekali 2. Dalam keadaan luar biasa Konfercab dapat dipercepat atas permintaan

sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah PC Federasi Serikat Pekerja Anggota

Pasal 25 Peserta Konfercab

1. Utusan Dewan Pimpinan Daerah 2. Dewan Pimpinan Cabang KSPSI

(11)

4. Utusan PUK FSPA yang belum ada PC

Pasal 26

Tugas dan Wewenang Konfercab

1. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban DPC KSPSI 2. Menyusun dan mengesahkan Program Kerja Cabang sebagai penjabaran

program kerja daerah

3. Memilih dan menetapkan komposisi dan personalia DPC KSPSI

BAB XII RAPAT-RAPAT

Pasal 27 Jenis-Jenis Rapat

1. Rapat Kerja KSPSI

a. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) b. Rpaat Kerja Daerah (Rakerda) c. Rapat Kerja Cabang (Rakercab) 2. Rapat Pimpinan

a. Rapimpus b. Rapimda c. Rapimcab

BAB XIII

MAJELIS PERMUSYAWARATAN ORGANISASI KSPSI

Pasal 28

Majelis Permusyawaratan Organisasi

1. Susunan Majelis Permusyawaratan Organisasi terdiri dari : a. Seorang Ketua, merangkap anggota

b. Seorang Wakil Ketua, merangkap anggota c. Seorang Sekretaris, merangkap anggota d. Seorang Wakil Sekretaris, merangkap anggota e. Anggota-anggota

2. Pimpinan Majelis Permusyawaratan Organisasi dipilih dan ditetapkan dalam rapat Majelis Permusyawaratan Organisasi

Pasal 29

Dewan Pimpina Pusat KSPSI

(12)

b. Seorang Wkl Ketua Umum c. Beberapa orang Ketua d. Seorang Sekretaris Jenderal

e. Beberapa orang Wkl Sekretaris Jenderal f. Seorang Bendahara Umum

g. Seorang Bendahara

2. Dewan Pimpinan Pusat KSPSI membentuk Lembaga sesuai kebutuhan

Pasal 30

Dewan Pimpinan Daerah KSPSI

1. Pengurus Dewan Pimpinan Konfederasi SPSI daerah sekurang-kurangnya 13 orang.

2. Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah KSPSI terdiri dari : a. Seorang Ketua

b. Beberapa orang Wakil Ketua c. Seorang Sekretaris

d. Beberapa orang Wakil Sekretaris e. Seorang Bendahara

f. Seorang Wakil Bendahara

3. Dewan Pimpinan Daerah KSPSI membentuk lembaga sesuai kebutuhan

Pasal 31

Dewan Pimpinan Cabang KSPSI

1. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi SPSI sekurang-kurangnya 11 orang, terdiri dari :

a. Seorang Ketua

b. Beberapa orang Wakil Ketua c. Seorang Sekretaris

d. Beberapa orang Wakil Sekretaris e. Seorang Bendahara

f. Seorang Wakil Bendahara

2. Dewan Pimpinan Cabang membentuk lembaga, sesuai kebutuhan

BAB XIV

QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 32

Quorum dan Pengambilan Keputusan

1. Kongres KSPSI sah apabila dihadiri lebih 50% dari jumlah yang berhak hadir. 2. Pengambilan Keputusan sah bula dihadiri lebih dari setengah peserta yang

(13)

3. Pengambilan Keputusan mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat

4. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil melalui pemungutan suara

5. Khusus pemilihan Ketua umum DPP KSPSI dan Ketua DPD KSPSI atau Ketua DPC KSPSI dipilih secara langsung, bebas dan rahasia

BAB XV KEUANGAN

Pasal 33 Keuangan KSPSI

Sumber keuangan organisasi berasal dari : 1. Iuran Federasi Serikat Pekerja Anggota 2. Sumbangan yang tidak mengikat 3. Usaha-usaha lain yang sah

BAB XVI

PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 34

Pembubaran Organisasi

Pembubaran KSPSI hanya dapat dilakukan melalui Kongres khusus untuk pembubaran dalam hal terjadi pembubaran organisasi seluruh kekayaan diserahkan kepada Yayasan atau lembaga sosial.

BAB XVII

PERATURAN PERALIHAN

Pasal 35 Berlakunya

Anggaran Dasar ini berlakunya sejak ditetapkan

BAB XVIII P E N U T U P

(14)

DITETAPKAN DI : JAKARTA

PADA TANGGAL : 25 AGUSTUS 2007

PIMPINAN KONGRES VII

KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA (DIPERCEPAT)

MONEN LENON

Ketua

HELMY SALIM

Sekretaris

DRS. M. CH. DAVID

Anggota

SAMIRI SANDJA

Anggota

DJOHNS. P. SINERI

(15)

Lampiran : KEPUTUSAN KONGRES VII Nomor : 005/KONGRES VII KSPSI/VIII/2007

ANGGARAN RUMAH TANGGA

KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

( K S P S I )

BAB I ATRIBUT

Pasal 1 P a n j i

Disamping Sang Saka Merah Putih sebagai Bendera Nasional, KSPSI mempunyai Panji berwana dasar biru laut dengan lambang organisasi ditengahnya.

Pasal 2 Lambang

1. Lambang KSPSI mewujudkan percerminan dari : a. Persatuan dan Kesatuan

b. Partisipasi dan tanggung jawab terhadap Pekerja Indonesia c. Keadilan dan kebenaran

2. Ketentuan lambang : a. Warna Dasar Biru Laut

b. Lingkaran Roda Bergigi 20 warna Merah c. Kapas berjumlah 17 berwarna Putih d. Simpul berjumlah 8 berwarna hitam e. Padi berjumlah 45 berwarna kuning f. Perisai segi lima berwarna putih g. Tulisan SPSI ditengah perisai

Pasal 3 Lagu

(16)

Pasal 4 Ikrar

KSPSI mempunyai Ikar bernama Panca Prasetya KSPSI.

BAB II KEANGGOTAAN

Pasal 5

Keanggotaan di Tingkat Pusat

Syarat-syarat menjadi anggota KSPSI tingkat Pusat :

1. Federasi Serikat Pekerja Anggota yang dibentuk berdasarkan kelompok Industri barang dan Jasa atau Serikat Pekerja tingkat perusahaan yang memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Mempunyai minimal 5 (lima) Pengurus Daerah Tingkat Propinsi, atau b. Mempunyai minimal 15 Pimpinan Cabang Tingkat Kabupaten/Kota, atau c. Mempunyai anggota minimal 5.000 orang

2. Menyatakan bergabung dengan SPSI

3. Menyetujui AD/ART KSPSI dan bersedia melaksanakan Peraturan-peraturan organisasi KSPSI

4. Bagi anggota baru wajib didukung oleh minimal 3 (tiga) Federasi Serikat Pekerja Anggota KSPSI tingkat Pusat.

Pasal 6

Keanggotaan KSPSI Tingkat Daerah

Syarat-syarat menjadi anggota KSPSI tingkat Daerah :

1. Federasi Serikat Pekerja dibentuk berdasarkan kelompok industri barang dan jasa atau Serikat Pekerja Lokal yang belum ada Federasinya atau Serikat Pekerja tingkat perusahaan yang memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Mempunyai minimal 3 (tiga) Pengurus Cabang tingkat Kabupaen/kota atau b. Mempunyai minimal 15 (lima belas) Serikat Pekerja tingkat

perusahaan/tempat kerja atau

c. Mempunyai anggot minimal 3000 orang 2. Menyatakan bergabung dengan KSPSI

(17)

4. Bagi anggota wajib didukung oleh minimal 3 (tiga) Federasi Serikat Pekerja Anggota KSPSI tingkat daerah.

Pasal 7

Keanggotaan Ditingkat Cabang

Syarat-syarat menjadi anggota KSPSI tingkat cabang :

1. Federasi Serikat Pekerja yang dibentuk berdasarkan kelompok industri dan jasa atau Serikat Pekerja Lokal yang belum ada Federasinya atau serikat peekerja tingkat perusahaan yang memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Mempunyai minimal 5 (lima) Serikat Pekerja tingkat perusahaan/tempat kerja atau

b. Mempunyai anggota minimal 1000 orang 2. Menyatakan bergabung dengan KSPSI

3. Menyetujui AD/ART KSPSI dan bersedia melaksanakan peraturan-peraturan organisasi KSPSI

4. Bagi anggota baru wajib didukung oleh minimal 3 (tiga) Federasi Serikat Pekerja Anggota KSPSI tingkat Cabang

Pasal 8

Penerimaan dan Pengesahan Anggota

Penerimaan dan pengesahan anggota KSPSI 1. Penerimaan dan pengesahan anggota KSPSI

a. Ditetapkan oleh rapat Majelis Permusyawaratan Organisasi tingkat pusat bersama-sama DPP KSPSI

b. Federasi serikat Pekerja Anggota KSPSI di tingkat pusat, maka otomatis perangkat organisasi dibawahnya hingga tingkat kabupaten/kota bergabung dengan DPD KSPDI dan DPC KSPSI setempat

2. Penerimaan keanggotaan tingkat daerah dtetapkan oleh rapat tingkat DPC KSPSI

3. Penerimaan kenggotan tingkat cabang ditetapkan oleh rapat tingkat DPC KSPSI

(18)

Pasal 9

Tata Cara Penerimaan Anggota

Tata cara penerimaan anggota diatur melalui Peraturan Organisasi

BAB III

PEMBENTUKAN PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 10

Syarat terbentuknya DPD KSPSI

1. Syarat terbentuknya DPD KSPSI :

a. Mempunyai minimal 5 (lima) PD SPA KSPSI atau b. Mempunyai minimal 3 (tiga) DPC KSPSI

2. Daerah Pemekaran

a. Pada daerah-daerah pemekaran dapat dibentuk Pengurus DPD KSPSI sementara oleh DPP KSPSI

b. Pengurus DPD KSPSI Sementara, harus menyelenggarakan Konferda Paling lama 1 (satu) tahun sejak disyahkan

c. Bila dalam waktu 1 (satu) tahun tidak mampu menyelenggarakan Konferda maka, pengelolaan organisasi dikembalikan kepada DPD KSPSI

Pasal 11

Syarat terbentuknya DPC KSPSI

1. Syarat terbentuknya DPS KSPSI

a. Mempunyai minimal 5 (lima) PC SPA KSPSI atau

b. Mempunyai minimal 10 (sepuluh) PUK SPA KSPSI dari minimal 2 sektor 2. Daerah Pemekaran

a. Pada daerah-daerah pemekaran dapat dibentuk Pengurus DPC KSPSI sementara oleh DPD KSPSI, dibawah pembinaan DPD KSPSI

b. Pengurus DPC KSPSI Sementara, harus menyelenggarakan Konferda paling lama 1 (satu) tahun sejak disyahkan

(19)

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 12 Hak Anggota KSPSI

1. Memperoleh pembinaan dari KSPSI

2. Menyampaikan pendapat, mengajukan usul dan saran kepada KSPSI 3. Memilih anggota Pengurus KSPSI

4. Terwakili dalam Badan Permusyawaratan Organisasi KSPSI 5. Membela diri

6. Menyatakan keluar dari KSPSI

Pasal 13

Kewajiban Anggota KSPSI

1. Taat dan tunduk pada AD/ART KSPSI 2. Melaksanakan Peraturan organisasi KSPSI 3. Menjaga nama baik serta misi organisasi KSPSI

4. Melaksaakan Program Umum dan Program Kerja KSPSI 5. Membayar iuran organisasi

Pasal 14

Pemberhentian Anggota

1. Anggota KSPSI berhenti, karena : a. Menyatakan keluar

b. Diberheentikan karena tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban-kewajiban keanggotaan

2. Pemberhentian anggota KSPSI dilakukan melalui : a. Peringatan

b. Pemberhentian

(20)

BAB V

PEMBERHENTIAN PENGURUS DAN TINDAKAN DISIPLIN DAN LARANGAN RANGKAP JABATAN

Pasal 15

Pemberhentian Pengurus dan Tindakan Disiplin

Anggota Pengurus SPSI berhenti karena : 1. Permintaan sendiri

2. Meninggal dunia 3. Tindakan disiplin

4. Menjadi pengurus SP lain yang bukan anggota KSPSI

Pasal 16 Tindakan Disiplin

Tindakan disiplin yang dikenakan kepada Anggota Pengurus KSPSI berupa : 1. Peringatan

2. Skrosing 3. Pemecatan

Pasal 17 Peringatan

1. Tindakan Peringatan diambill atas dasar pertimbangan Rapat Pengurus pada masing-masing tingkatan, terhadap anggota Pengurus yang merugikan kepentingan organisasi.

2. Tindakan peringatan diambil terhadap anggota Pengurus, karena : a. Terbukti melalaikan tugas

b. Menyalahgunakan hak-hak organisasi

c. Menyalahgunakan wewenang, yang mencemarkan nama baik/citra organisasi

d. Terbukti melakukan tindak pidana

Pasal 18 S k o r s i n g

(21)

2. Tindakan Skorsing secara langsung terhadap anggota Pengurus dilakukan apabila melakukan pelanggaran berat sesuai kriteria yang ditentukan KSPSI. 3. Tindakan Skorsing dilakukan oleh Pimpinan KSPSI ditingkat masing-masing

berdasarkan keputusan rapat.

Pasal 19 Pemecatan

1. Tindakan Pemecatan terhadap anggota Pengurus Diambil sebagai peningkatan Skorsing karena melakukan kesalahan-kesalahan yang berat dengan bukti-bukti

2. Tindakan Pemecatan terhadap anggota Pengurus KSPSI dapat dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat atas permintaah Pengurus KSPSI dimasing-masing jenjang organisasi

Pasal 20 Pembelaan Diri

Anggota Pengurus yang terkena tindakan Skorsing dan atau Pemecatan melakukan pembelaan diri melalui :

1. Pembelaan diri anggota Pengurus Dewan Pimpinan Pusat KSPSI yang terkena Skrosing dilakukan dalam Rakernas, sedangkan yang terkena pemecatan dilakukan dalam Kongres

2. Pembelaan diri anggota Pengurus Dewan Pimpinan Daerah KSPSI dilakukan melalui Rakerda.

3. Pembelaan diri anggota Pengurus Dewan Pimpinan Cabang KSPSI dilakukan melalui Konfercab.

Pasal 21

Pergantian Pengurus Antar Waktu

1. Pergantian Pengurus antar waktu adalah pengisian lowongan jabatan Pengurus organisasi karena salah seorang atau lebih anggota Pengurus mengundurkan diri, diberhentikan atau meninggal dunia.

2. Pengisian lowongan jabatan Pengurus antar waktu dilakukan melalui rapat Dewan Pimpinan KSPSIditingkat masing-masing dan ditetapkan oleh perangkat setingkat diatasnya .

(22)

4. Tata cara penggantian antara Waktu di atur dalam peraturan organisasi.

Pasal 22

Larangan Rangkap Jabatan

1. Anggota Pengurus KSPSI tidak boleh merangkap Jabatan secara Vertikal, baik. Perangkat KSPSI maupun perangkat Federasi Serikat Pekerja Anggota 2. Bila Anggotan Pengurus KSPSI terpilih menjadi anggota Dewan Pimpinan

Secara Vertikal baik KSPSI maupun FSPA maka jabatan lama otomatis lepas/ gugur

3. Pengurus Federasi Serikat Pekerja Anggota tidak boleh merangkap pengurus SPA-KSPSI lainnya.

4. Bila pengurus Federasi Serikat Pekerja Anggota menjadi pengurus Federasi Serikat Pekrja Anggota lainnya, maka jabatan yang lama otomatis lepas/ gugur.

BAB VI HAK SUARA

1. Masing – masing pengurus DPP KSPSI (DPH) berhak 1 (satu) suara

2. Masing-masing Federasi SPA mempunyai hak suara yang diatur sebagai berikut.

a. Sampai dengan 10.000 anggota 1 (satu) suara

b. Setiap kelipatan 10.000 ditambah 1 (satu) suara dan maksimal 15 (lima belas) suara

3. Utusan DPD KSPSI berhak 1 (satu) suara dan DPC KSPSI berhak 1 (satu) suara

Pasal 24

Hak suara dalam Konferda

1. Masing- masing Pengurus DPD K. SPSI (DPH) berhak 1 (satu) suara

2. Masing-masing SPA KSPSI tingkat Propinsi mempunyai hak suara diatur sebagai berikut :

a. Sampai dengan 5000 anggota berhak 1 (satu) suara

b. Setiap kelipatan 5000 ditambah hak 1 (satu) suara dan maksimal 10 (sepuluh) suara

(23)

Pasal 25

Hak suara dalam Konfercab

1. Masing-masing Pengurus DPC KSPSI (DPH) berhak 1 (satu) suara

2. Masing-masing F SPA tingkat Kabupaten/ Kota mempunyai hak suara diatur sebagai berikut :

a. Sampai dengan 1000 anggota 1 (satu) suara

b. Setiap kelipatan 1000 ditambah 1(satu) suara dan maksimal 5(lima) suara c. PUK FSPA yang belum ada Federasi berhak 1 (satu) suara

BAB VI

TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 26

Tugas wewenang Majelis Permusyawaratan Organisasi

1. Melakukan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan Program Umum Organisasi

2. Bersama – sama DPP KSPSI :

a. Menetapkan peraturan-peraturan organisasi

b. Menetapkan kebijakan sebagai pelaksanaan Program Umum Organisasi c. Menetapan keanggotaan KSPSI

Pasal 27

Tugas dan Wewenang Dewan Pimpinan KSPSI

1. Melaksanakan Keputusan Kongres, Konferda dan Konfercab 2. Melaksanakan kebijakan-kebijakan umum organisasi

3. Melaksanakan Pembiaan dan koordinasi kepada federasi Serikat Pekerja anggota KSPSI

4. Memberikan sanksi kepada Perangkat organisasi dan anggota KSPSI

5. Menyesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan dalam tubuh atau antar Federasi Serikat Pekerja Anggota KSPSI

6. Mengukuhkan Dewan Pimpinan KSPSI setingkat dibawahnya

BAB VIII RAPERNAS

(24)

Pelaksanaan

Rekernas, Rakerda dan Rakercab diselenggarakan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 5 (lima) tahun

Pasal 29 Peserta Rakerda

1. Majelis Permusyawaratan Organisasi 2. Dewan Pimpinan Pusat KSPSI

3. Utusan Dewan Pimpinan Daerah KSPSI

4. Utusan Pengurus Pusat Federasi Serikat Pekerja Anggota (FSPA)

Pasal 30 Peserta Rakerda

1. Utusan DPP KSPSI

2. Dewan Pimpinan Daerah KSPSI

3. Utusan Dewan Pimpinan Cabang KSPSI

4. Utusan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Anggota (FSPA)

Pasal 31 Peserta Rakercab

1. Utusan DPD KSPSI

2. Utusan Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten/ Kota KSPSI

3. Utusan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Anggota (FSPA) 4. Utusan PUK yang belum ada Federasinya

Pasal 32

Tugas dan wewenang Rakerda, Rakerda dan Rakercab

1. Mengevaluasi pelaksanaan Program Umum organisasi atau program kerja daerah / cabang

(25)

BAB IX RAPAT PIMPINAN

Pasal 33 Pelaksanaan

RAPIMPUS, RAPIMDA dan RAPIMCAB diselenggarakan setiap saat bila diperlukan.

Pasal 34

Peserta Rapat Pimpinan

1. RAPIMPUS a. DPP KSPSI b. MPO

c. Utusan PP F SPA

2. RAPIMDA a. DPD KSPSI b. Utusan PD F SPA

3. RAPIMCAB a. DPC KSPSI b. PC F SPA

Pasal 35

Tugas dan Wewenang Rapat Pimpinan

1. Menentukan sikap organisasi, terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah, pengusaha dan kondisi Ekonomi pada umumnya

2. Menentukan sikap organisasi terhadap situasi dan Kondisi organisasi yang mendesak.

BAB X

PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 36 Pemilihan Pengurus

(26)

2. Calon pengurus KSPSIdipilih dari Pimpinan SPA, sesuai tingkatnya

3. Tata cara pemilihan pengurus diatur dalam tata tertib Kongres, Konferda atau Konfercab.

Pasal 37

Syarat-syarat Calon Pengurus KSPSI

1. Telah menjadi pengurus disemua tingkatan minimal 1 (satu) periode atau 5 (lima) tahun.

2. Peserta Kongres, Konferda, atau Konfercab 3. Pendidikan minimal SLTA

4. Bersedia bertempat tinggal di kota domisili organisasi 5. Sehat rohani dan jasmani

6. Tidak pernah menjalani hukuman karena pidana 7. Bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, POLRI

BAB XI KEUANGAN

Pasal 38 Iuran Anggota

1. Iuran anggota sebesar 15% dari penerimaan iuran SPA masing-masing tingkatan

2. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Organisasi

BAB XII LAIN-LAIN

Pasal 39 Lain-lain

(27)

BAB XIII PENUTUP

Pasal 40 Berlakunya ART

Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI : JAKARTA

PADA TANGGAL : 25 AGUSTUS 2007

PIMPINAN KONGRES VII

KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA (DIPERCEPAT)

MONEN LENON

Ketua

HELMY SALIM

Sekretaris

DRS. M. CH. DAVID

Anggota

SAMIRI SANDJA

Anggota

DJOHNS. P. SINERI

Referensi

Dokumen terkait

d) Peserta KONCAB terdiri dari Pengurus Cabang dan anggota. Peninjau adalah Pengurus Pusat, Pengurus Cabang, Dewan.. f) Apabila KONCAB dihadiri kurang dari 50 % ditambah

Pengurus Induk Organisasi Cabang Olahraga dan Induk Organisasi Keolahragaan Fungsional Anggota KONI wajib untuk melaksanakan tugas Pokok dan fungsinya sebagaimana

(1) Dewan Pengurus Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf c adalah pengurus di tingkat pusat yang terdiri dari Ketua Umum dan Anggota Pengurus Pusat,

3) Peninjau adalah Pengurus Pusat, Pengurus Propinsi, Pengurus Kab/Kota, Pengurus Komisariat, Pengurus Dewan Pertimbangan, Pengurus Majelis Kehormatan

(4) Usui pemberhentian seorang Anggota Pengurus harus berdasarkan Keputusan Rapat Pleno Pengurus Pusat, Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang yang bersang- ■s kutan

Setiap anggota kepengurusan, baik anggota Dewan Pertimbangan maupun anggota Dewan Pengurus di semua tingkatan, dapat dikenai sanksi organisasi oleh Dewan Pengurus

(18) Anggota Dewan Pengawas DAPEN TELKOM dari wakil pensiunan adalah Anggota P2TEL yang diusulkan oleh Pengurus Pusat P2TEL dan ditetapkan TELKOM setelah melalui

Jikalau anggota Badan Pengurus Pusat maupun Daerah yang hadir atau diwakili dalam rapat tidak memenuhi korum yang disyaratkan dalam Ayat 4 Pasal ini, maka