• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUATAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN MELALUI PENDIDIKAN KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGUATAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN MELALUI PENDIDIKAN KELUARGA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN MELALUI PENDI DI KAN

KELUARGA

Suyahman

Dosen Uni versit as Veter an Bangun Nusant ar a Sukohar jo sym_62@yahoo.com

ABSTRACT

his study aimed to descr ibe the char act er st r engthening kewi r ausahaanship thr ough education Wi r ogunan famil y in the vi llage, Distr ict Kar tasur a, Sukohar jo.This r esear ch is a quali tat ive case study appr oach. His r esear ch inter est s ar e the r esi dents in the vil lage Wi r ogunan as many as 40 families, while the r esear ch object is the kewir ausahaanial char act er . Methods of dat a collecti on ar e inter views, obser vati on and documentati on. Data anal ysi s techni ques using inter acti ve analysis techni que consists of thr ee steps: data r eduction, data displ ay and data ver i fication.

The r esults showed t hat t he str engthening of the kew ir ausahaanial char act er thr ough fami ly education can be done by pr oviding habituation-condi tioni ng on thei r chi ldr en to have the kewir ausahaanial char acter and r educe to a minimum dependence on par ents. Mor eover , i t can be done pul a manner giving the example of kew ir ausahaanship to get thei r chil dr en educat ed and kew ir ausahaanial char act er inter nalized so as to have a ment al att itude t hat is not al ways dependent on par ents i n per for mi ng ever yday acti vi ties in the family. Another way to do consistent with t he or der t hat pr evailed i n the beginning for ced keluar ega willingly so it will be a habituation r un by it sel f.

In concl usion str engtheni ng the kewir ausahaanial char acter must be built fr om an ear ly age thr ough family educati on, so that when teenager s and even i nt o adulthood sehi ngg have the ment al att itude of independence and not always r ely on other s. In t hi s way it wi ll also awaken cr eati vi ty and innovative power in the face of many challenges i n li fe together in soci ety.

Keywords: Kewir ausahaanship char acter and family education

PENDAHULUAN

Per kembangan global telah member i peluang dan ancaman bagi bangsa indonesia. Dengan per kembangan global bangsa ini telah menunj ukan kemampuannya mengambil pluang dalam pr omosi per dangan pr oduk dan pr omosi par i w isata di smua kaw asan negar a-negar a di dunia. Di sisi lain dengan per kembangan global pul a bangsa ini t elah ter kna vir us yang multi komplek yang melanda di kalangan dunia r emaja, misal nya per gaulan bebas, individualisme, egoisme, menur unnya sikap kekur ang pedulian terhadap or ang lain, menur unnya j iwa nasionalism dan patr iotisme, menurunnya jiw a kemandir ian, menur unnya jiw a kew ir ausahaan, menur unnya jiw a

kegotong r oyongan, dan menur unnya kar akter -kar akter l ainnya.

Dew asa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidi kan kar akter pada lembaga pendidikan keluar ga. Tuntutan tersebut didasar kan pada fenomena sosial yang ber kembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyar akat, seper ti perkel ahi an massal dan ber bagai kasus dekadensi mor al lainnya. Bahkan, di kota-kota besar tertentu, gejala ter sebut tel ah sampai pada taraf yang sangat mer esahkan. Oleh kar ena i tu, l embaga pendidikan keluar ga sebagai lembaga pendi dikan yang per tama dan utama pembi naan kar akter anak dihar apkan dapat meningkatkan per anannya dalam pembentukan

(2)

kepr ibadi an amal melalui peni ngkatan pembiasaan kar akter dalam kehidupan sehar i-har i.

Par a pakar pendidikan pada umumnya sependapat tentang pentingnya upaya peni ngkatan pendidikan kar akter pada jalur pendidikan keluar ga. Namun demikian, ada perbedaan-per bedaan pendapat di antar a mer eka tent ang pendekatan dan modus pendi dikannya. Ber hubungan dengan pendekatan, sebagi an pakar menyar ankan penggunaan pendekatan-pendekatan pendidikan mor al yang di kembangkan di negar a-negar a bar at, seper ti: pendekatan per kembangan mor al kognitif, pendekatan analisis nilai dan pendekatan klar ifikasi nilai. Sebagian yang lain menyar ankan penggunaan pendekatan tradi sional, yakni melalui penanaman nilai-nilai sosial ter tentu dal am dir i anak melalui pmbiasaan dalam kehidupan keluarga.

Dalam konteks keki nian penerapan pendidikan kar akter mer upakan kebutuhan yang tidak dapat di taw ar -tawar lagi. Par a putr a putr i bangsa telah banyak pembor ong medali dalam setiap kompetisi olimpiade sains inter nasional. Mer eka membutuhkan penghar gaan sebagai bagian implementasi pendidikan kar akter . Namun di sisi lain, kasus sisw a-siswi cacat mor al seperti si sw i mar r i ed by accident, aksi por nogr afi, kasus nar koba, plagiatisme dal am ujian, dan sejeni snya, senantiasa marak menghiasi sejuml ah media. Bukan hanya ter batas pada peserta didik, lembaga-lembaga pendidikan maupun instansi pemer intahan yang notabene diduduki ol eh or ang-or ang penyandang gelar akademis, pun tak luput ter jangkiti vir us dekadensi mor al.

Realitas mencengangkan tersebut dapat dianalogi kan sebagai sebuah tampar an ker as bagi bangsa. Par a

st akeholders dan pendi dik yang tadinya di har apkan menj adi i ng ngar sa sung

t ul ada, i ng madya mangun kar sa, dan t ut wur i handayani, malah lebih menyubur kan slogan sar kastik: gur u kenci ng ber dir i, mur id kencing ber lari.

"Ketidaksehatan" lingkungan pendidikan inilah yang akhir nya mendor ong munculnya tren

homeschooling dan pendidikan vir tual. Model pendidikan bar u ini kian membuat si st em pendidikan keluar ga tersi sih. Tak sedikit keluar ga peser ta di dik yang lantas mengal ihkan anaknya untuk mengikuti pr ogr am homeschooling

kar ena khaw atir akan pengar uh lingkungan sekolah yang tak l agi ‘ster il ’. Penyebab lain, tak jar ang peser t a didik mengalami tekanan psikologis di sekolah non-vir tual disebabkan inter aksi dengan gur u yang t er lalu kaku dan otor iter , plus tekanan per gaulan antar si sw a. Naasnya, pendidikan vi rtual bukannya memberi kan solusi , malah membuat peser ta di dik semakin ter cabut dar i per singgungan r eali tas sosi alnya.

(3)

untuk mendeskripsikan penguatan nilai kar akter mel alui pendidikan keluar ga.

Kew ir ausahaan adal ah hasil dar i suatu disi plin, proses sist emati s pener apan kreatifitas dan i novasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar . Pada dasar nya kewi rausahaan tidak hanya bakat baw aan sejak lahir atau ur usan pengalaman lapangan tetapi kew ir ausahaan mer upakan disipl in ilmu yang dapat diajarkan dan di pel ajar i. Atau dapat j uga dikatakan kew ir ausahaan sebagai beker ja sendir i (self-employment) Seor ang w ir ausahawan membeli bar ang saat ini pada har ga tert entu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan har ga tidak menentu. Jadi definisi i ni lebih menekankan pada bagaimana seseor ang menghadapi r isiko atau ketidakpastian. Kegi atan kewi rausahaan mencakup indentfikasi pel uang-peluang di dal am si stem ekonomi; kegiatan yang di butuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan per usahaan pada saat semua pasar belum ter bentuk atau belum ter identifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi pr oduksinya belum di ketahui sepenuhnya. Orang yang melakukan kegiatan kewi rausahaan di sebut w irausahaw an.

Ber dasar kan beber apa k onsep tersebut dapat ditegaskan bahwa ada 6 hakekat penting kew ir ausahaan yaitu :1. Kewi r ausahaan adalah suatu nilai yang di wujudkan dalam per ilaku yang di jadikan dasar sumber daya, tenaga pengger ak, tuj uan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis, 2. Kewi rausahaan adal ah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang bar u dan ber beda (abilit y t o cr eat e t he new and different ), 3. Kew ir ausahaan adalah suatu pr oses penerapan kr eativitas dan inovasi dalam memecahkan per soalan dan menemukan peluang untuk memper baiki kehidupan, 3. Kewi r ausahaan adalah suatu nilai yang

di per lukan untuk memulai suatu usaha

(st ar t -up phase) dan per kembangan usaha (vent ur e gr owt h), 4. Kewi r ausahaan adalah suatu pr oses dalam menger jakan sesuatu yang bar u

(creat ive), dan sesuatu yang ber beda

(inovat ive) yang ber manfaat member i ni lai lebih, 5. Kew ir ausahaan adalah usaha menciptakan nil ai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber -sumber melal ui cara-car a baru dan ber beda untuk memenangkan per saingan. Nilai tambah ter sebut dapat di ciptakan dengan car a mengembangkan teknologi bar u, menemukan penget ahuan baru, menemukan car a bar u untuk menghasil kan bar ang dan jasa yang bar u yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukancar a bar u untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, dan 6. Kew ir ausahaan adalah usaha menciptakan nil ai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber -sumber melal ui cara-car a baru dan ber beda untuk memenangkan per saingan.

(4)

kar akter kew ir ausahaan sebagai ber ikut: 1. Keinginan yang kuat untuk ber dir i sendir i, 2. Kemampuan untuk mengambil r esiko, 3. Kemampuan untuk belajar dar i pengal aman, 4. Memotivasi dir i sendir i, 5. Semangat untuk bersaing, 6. Or ientasi pada ker ja ker as, 7. Per caya pada dir i sendir i, 8. Dor ongan untuk ber pr estasi, 9. Tingkat ener gi yang tinggi , 10. Tegas dan 11. Yakin pada kemampuan sendi ri .

Dar i ber bagai karakter i stik jiw a kew ir ausahaan ter sebut, maka pada dasar nya ji wa kew ir ausahaan dapat di bentuk dan dikuatkan melalui pendidikan keluar ga juga.

METODE

Peneliti an ini menggunakan pendekatan kualitati f yai tu ber awal pada data dan ber muar a pada kesimpulan. Sasar an atau obyek penelitian di batasi agar data yang di ambil dapat digali sebanyak mungkin ser ta agar penelitian ini tidak di mungkinkan adanya pelebar an obyek penelitian, ol eh kar ena itu, maka kr edibilitas dar i penel iti sendir i menentukan kualitas dar i penelitian ini. Penelitian ini juga menginter pr etasikan atau menter jemahkan dengan bahasa peneliti tentang hasil peneliti an yang di per oleh dar i infor man dilapangan sebagai w acana untuk mendapat penjelasan tentang kondisi yang ada . Dalam penel itian ini juga menggunakan jenis peneli tian diskr iptif, j aitu jenis penelitian yang hanya menggambar kan, mer ingkas ber bagai kondisi dan situasi yang ada, Penul is mencoba menjabar kan kondi si konkr it dar i obyek penelitian dan selanjutnya akan dihasilkan di skri psi tentang obyek penelitian.

Peneliti an ini akan menggambar kan bagaimana penguatan nilai kar akter melalui pendidikan keluar ga. dimana untuk mengetahui bentuk penguatannya , diper lukan data dar i keluarga di lingkungan desa Wir ogunan , ekcamatan

kar tasur a, kabupaten Sukohar jo, Jaw a Tengah, Indonesi a dan dat a dar i anak-anak di desa yang sama. Untuk itu analisis kualitatif sangat cocok untuk penelitian i ni. Lokasi peneliti an ini adalah desa Wir ogunan , ekcamatan kar tasur a, kabupaten Sukohar jo, Jaw a Tengah, Indonesia yang akan dipusatkan pada beber apa LingkungN RT yang di anggap dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan. Instr umen adalah alat untuk mengumpulkan data yang ber upa angket atau kuesi oner , yang dalam hal ini penel iti ber tindak sebagai instr umen dalam penelitian kar ena penel iti sebagai pengumpul data yang mempengaruhi faktor instr umen

Teknik pemil ihan infor man mer upakan car a menentukan sample yang dalam penel itian kualitatif disebut infor man. Dalam peneliti an kualitatif sample di ambil secar a pur posive dengan maksud tidak harus mewakil i selur uh popul asi, sehingga sample memil iki penget ahuan yang cukup ser ta mampu menjelaskan keadaan sebenar nya tentang obyek peneli tian. Apabila menggunakan waw ancar a sampel di ambil dar i beber apa kejadi an, apabila menggunakan obser vasi sampel diambil dar i hasil pengamatan di lapangan . Apabi la menggunakan teknik dokumentasi, sample dapat ber upa bahan-bahan dokumenter , pr asati, legenda, dan sebagainya.).

(5)

Langkah ber ikutnya dengan menggali infor masi l ebih dalam untuk mendapatkan beber apa or ang sampai di rasa cukup sebagai sampel dalam penelitian. Dengan bekal infor masi aw al, peneliti melakukan observasi secar a mendalam melal ui w aw ancar a dengan or ang-or ang yang telah di tetapkan sebagai sampel. Hal ini untuk menguji kebenar an informasi yang telah di per oleh dan untuk mendapatkan sampel dan penggolongan secar a pasti dengan menggunakan teknik w aw ancar a. Dari hasi l keterangan dan penjelasan yang didapatkan, kemudian di pastikan beber apa or ang yang akan di jadikan sampel dan sekali gus di pastikan penggolongannya baik dar i keluar ga lain maupun anak .

Dalam memper oleh data yang di butuhkan sebagai bahan pembuatan lapor an penelitian, ada beber apa teknik, car a atau metode yang dil akukan oleh peneliti dan disesuaikan dengan jenis penelitian kual itatif. Metode yang di makasud adalah Waw ancara, dan Observasi. Pada metode w awancar a, peneliti dan r esponden ber hadapan langsung (face t o face) untuk mendapatkan infor masi secar a lesan dengan tujuan mendapatkan dat a yang dapat menjelaskan per masalahan penelitian. Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan sifat penelitian karena mengadakan pengamatan secara langsung atau disebut pengamatan terlibat, dimana peneliti juga menjadi instrumen atau alat dalam penelitian. Sehingga peneliti harus mencari data sendiri dengan terjun langsung atau mengamati dan mencari langsung ke beberapa informan yang telah ditentukan sebagai sumber data. Pada metode ini, penulis memilih jenis observasi Partisipatif, yaitu dengan melibatkan diri selaku ôorang dalam pada situasi tertentu, hal ini agar memudahkan peneliti memperoleh data atau informasi dengan

mudah dan leluasa. Akan tetapi pada situasi-situasi lain, peneliti berperan sebagai orang luar, hal ini untuk menjaga obyektifitas data yang dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, karena tingkat kedalaman hasil observasi partisipatif ini sangat bergantung pada kesempatan atau waktu peneliti dilapangan. Observasi terus terang dan tersamar, pada kondisi-kondisi tertentu peneliti perlu menggunakan observasi secara terang-terangan, dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian terlebih dahulu, agar memper mudah mendapatkan data yang diinginkan.

Setelah data diper oleh peneliti menganal isa secar a kualitatif melalui tiga t ahapan: Klasi fikasi data Int erpret asi data. Analisa diskr iptif yang disajikan dalam bentuk nar asi yang menceri takan bagaimana gambar an penguat an nil ai kar akter kewi rausahaan melalui pendidikan keluar ga.

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Hasil temuan dil apangan yang peneliti dapatkan melalui pengamatan bahw a r emaj a di Desa Wi r ogunan tingkat kemalasannya nuntuk ber wir ausaha kecil kebanyakan r emaja memil iki kar akter keter gantungan dengan or ang tua dalam memil ih pekerj aan ada beber apa faktor yang mendor ongnya di antar anya: faktor gengsi , faktor untuk hi dup cepat enak, faktor kemalasan dan lain-lain. Sementar a itu keluar ga juga kur ang memebri kan kebebsana bagi r emaj a di dalam menentukan jenis peker jaan yang mnj adi pilihan hidupnya, keluar ga ter lalu ke dalam ikut andil dalam menentukan peker jaan pada anak-anaknya. Hal ini memati kan daya kr eati fitas dan i novatif par a r emaja, sehingga terj adi melemahnya jiw a kew ir ausahaan.

(6)

par a orang tua dan beber apa r emaja adapat dijadikan acuan untuk mmber ikan solusinya.

Ber dasar kan hasil w awancar a dengan par a or ang tua dan r emaj a di desa w ir ogunan dapat di dideskr ipsikan hasilnya seper ti dalam tabel 1 dibawah ini. Tabel 1 hasil w aw ancar a dengan or angtua dan remaja di desa w i r ogunan tentang kar akter kew i r ausahaan

No Pernyataan Jawaban

Orang Tua Remaja

1 Apakah anda memahami konsepsi karakter

Dari 20 remaja, 8 remaja menjaw ab ya memahami , sedangkan 12 dari pelajar an di sekolah, 2 remaja menj awab membaca buku sendir i

3 Apakah anda memahami makna karakter kewirausahaan

Dar i 20 orang tua, 7 mnjawab ya saya paham maknanya, sedangkan 13 mnjaw ab kurang begitu paham maknanya

Dari 20 rmaja, 10 remaj a menjaw ab ya paham maknanya, sedangkan 10 r emaja tidak paham sedangkan 8 menjaw ab ya pokoknya mandir ilah

Dari 20 remaja 10 remaja menj awab mandir i, kreatif, inovatif, ulet dan tangguh, sedangkan 10 r emaja pokoknya tidak tergant ung pada orang lain

5 Apakah orang tua anda per nah mengajar i anda unt uk ber w ir ausaha

Dari 20 remaja , 3 menjawab ya, sedangkan 17 r emaja menjaw ab tidak per nah sama sekali

6 Anda sel aku orang tua menginginkan pekerjaan yang lebi h ber gengsi demi masa depan menjawab: Membuat kue-kue untuk diititi pkan di w ar ung-w ar ung, mengajak anak ke w edangan/ HIK, mengajak anak ke koper asi desa, dll , sedangkan 5 or ang menjaw ab ya pokoknya membuka usaha kecil-kecilan di rumah

dir asakan sangat terbats sekali, sehingga or ang tua maupun r emaja tidak memahami secar a benar kar akter kew i rausahaan.

(7)

or ang tua tidak dapat member ikan moti vasi yang maksimal dalam mengembangkan kar akter kew ir ausahaan bagi puter a-putr inya. Sedangkan bagi r emaj a kar ena keur angpahaman terhadap konsepsi kar akter kew ir ausahaan maka r emaj a ti dak tahu bagaimana mengembang-kan dan memberdayamengembang-kan potensi yang dimilikinya secar a maksimal. 3. Kar ena kur angnya motivasi dar i or ang

tua maka menyebabkan ter jadinya l emahnya kar akter kewi rausahaan r emaja di desa w i r ogunan

4. Kar ena kur ang adanya kesempatan ber usaha maka menyebabkan r endahnya kar akter kewi rausahaan r emaja di desa w i r oguann.

Mendasar kan hasil w aw ancar a tersebut, maka jika dikaitkan dengan beber apa hasil penelitian tentang kew ir aushaan, seper ti yang dil akukan ol eh Ruba’i (2012) penel itian tentang kor elasi antar a motivasi or ang tua dengan kar akter kew i r ausahaan di MAN, yang menyimpulkan bahwa motivasi or ang tua ber dampak positi f dalam menumbuhkan jiw a kewi r ausahaan pada siswa MAN; demikian pula hasil penelitian Lena (2013) tentang per anan or ang tua dalam menguatkan kar akter kew ir ausahaan anaknya di Kota bandung, hasil nya bahwa or ang tua memiliki per an yang besar dalam menguatkan kar akter kewi rausahaan bagi anaknya; demikian pula Jokjo mur si tho (2015) penelitiannya tentr ang membangun kar akter kewi rausahaan melalui usaham mandi r i yang

seder hadan bagi si sw a SMA di Metro, hasilnya bahw a usaha mandir i seper ti kantin, pedagang kaki loma, j ual syur kelil ing, dan HIK ter nyata dapat di jadikan sarana membangun akr akter kew ir ausahaan.

Ber dasar kan beberapa hasil penelitian ter sebut dan dikaitkan dengan hasil w aw ancar a dengan or ang tua maupun r emaja maka dapat ditegaskan bahw a tanggung jawab membangun kar akter kew i r ausahaaan juga ada pada keluar ga, kar ena itui per lu adanya motivasi yang besar dar i keluar ga untuk menumbuhkan dan menguatkan kar akter kew i r ausahaan. Kar akter kew ir ausahaan dapat dibangun dengan model-model yang seder hana dan pr aktis, mislnya melalui kantin di sekolah, kper asi sekolah, pendagang kaki lima, jualan sayur keliling, j ual an pr oduk siswa melalui apmer aan pendidi kan, ser ta dapat di lakukan juga melal ui HIK.

KESIMPULAN

Ber dasar kan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian di atas, maka dapat disi mpulkan bahw a penguatan kar akter kew ir ausahaan bagi r emaj a di Desa Wir ogunan, Kecamatan Kar tasur a memiliki ar ti yang sangat penting dan har us dilakukan penguatan melalui pendidikan keluarga. Bentuk-bentuk penguatan kar akter kew ir ausahaan yang di lakukan melalui pendidikan keluar ga diantar anya dalam bentuk: Usaha kecil-kecilan, jual sayur kelil ing, koper asi desa, HIK dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

(8)

Lena. 2013. Penel itian tentang per anan or ang tua dalam menguatkan kar akter kew ir ausahaan anaknya di Kota Bandung. JP volume 24 nomor 2, Univet Bantar a Sukohar jo.

Referensi

Dokumen terkait

Audio books may be useful for many populations ˘ Elder people could go on ˆreading˜ audio books when they are not capable of reading books any more, busy career people can listen

[r]

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknik, Harga dan Kualifikasi untuk paket pekerjaan tersebut di atas.. Sebagai

Implementation of Law Number 14 of 2008 concerning Transparency of Public Information (State Gazette of the Republic of Indonesia of 2010 Number 99, Supplement to State Gazette

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan.. Proses perkolasi terdiri dari

Forestry Products Importer Producer Identification Number (API-P) or owner of Forestry Products General Importer Identification Number (API- U) which has been approved by

Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Optik Fisis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Generik Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Guru

Dari pengertian penanaman modal dan penanam modal sebelumnya, maka modal merupakan apa yang ditanam (asset) dalam kegiatan penanaman modal oleh pihak penanam modal. Apa yang