• Tidak ada hasil yang ditemukan

d pk 039816 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d pk 039816 chapter3"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

111 BAB III

METODE PENELITIAN

A. PENDEKATAN PENELITIAN

Pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development) digunakan dalam penelitian ini, karena bertujuan untuk mengembangkan suatu model pembelajaran dalam program produktif SMK yang cocok untuk meningkatkan kompetensi lulusan sesuai standar yang diharapkan.

Borg & Gall (1993 : 624) menggunakan model penelitian dan pengembangan ini dalam bidang pendidikan. Mereka mengungkapkan bahwa “a process used to develop and validate educational product“. Dengan pengertian itu dalam proses penelitian dan pengembangan ini, mengacu kepada suatu bentuk siklus di mana berdasarkan kajian temuan penelitian, kemudian ditindak lanjuti dengan proses pengembangan suatu produk. Pengembangan produk yang didasarkan pada temuan kajian pendahuluan ini, kemudian diuji dalam suatu situasi tertentu dan dilakukan revisi terhadap hasil uji coba tersebut, sampai pada akhirnya diperoleh suatu produk akhir dalam hal ini model yang dapat digunakan untuk memperbaiki output. Dengan demikian, penelitian ini berupaya menghasilkan seperangkat komponen dalam sistem pendidikan, melalui pengembangan dan validasi.

(2)

112 pendidikan, namun kurang dalam hal pengembangan produk pendidikan baru yang benar-benar dapat digunakan di sekolah.

Secara konseptual, pendekatan penelitian dan pengembangan mencakup 10 langkah umum, sebagaimana diuraikan Borg & Gall (1993:775), yaitu:

1. Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, observasi kelas, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian;

2. Planning, termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas;

3. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan dan produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung pembelajaran, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap keyakan alat-alat pendukung;

4. Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas, dengan melibatkan 1 sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah subjek tertentu. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket;

(3)

113 ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diujicoba lebih luas;

6. Main field testing, adalah ujicoba utama yang melibatkan khalayak lebih luas, yaitu minimal 3 sekolah, dengan jumlah subjek lebih banyak disbanding pada ujicoba terbatas. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif, terutama dilakukan terhadap kinerja sebelum dan sesudah penerapan ujicoba. Hasil yang diperoleh dari ujicoba ini dalam bentuk evaluasi terhadap pencapaian hasil ujicoba (desain model) yang dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dengan demikian pada umumnya langkah ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen;

7. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempumaan terhadap hasil ujicoba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;

8. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan. Tujuan langkah ini adalah untuk menentukan apakah suatu model yang dikembangkan benar-benar siap dipakai di sekolah tanpa harus dilakukan pengarahan atau pendampingan oleh peneliti/pengembang model. Khalayak yang terlibat dalam langkah ini minimal 3 sekolah, mencakup sejumlah subjek tertentu. Pengumpulan dan analisis data dalam langkah ini dapat dilakukan melalui wawancara, observasi atau angket;

(4)

114 10. Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan

produk/model yang dikembangkan kepada khalayak/masyarakat luas, terutama dalam bidang pendidikan. Langkah pokok dalam fase ini adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan temuan/model, baik dalam bentuk seminar hasil penelitian, publikasi pada jurnal, maupun pemaparan kepada stakeholders yang terkait dengan temuan penelitian.

Penyelenggaraan pembelajaran di kelas maupun lingkungan sekolah, adakalanya menghadapi berbagai kendala dan faktor lingkungan yang kadang kurang mendukung diterapkannya prinsip dan langkah-langkah Borg and Gall tersebut secara utuh; misalnya jumlah sekolah yang besar, lokasi/jarak sekolah yang berjauhan, jumlah guru yang besar, kondisi sarana sekolah yang beragam dan sebagainya.

B. TAHAP PELAKSANAAN PENELITIAN :

Secara teknis tahapan atau langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan ini dilakukan penyederhanaan dalam 5 (lima) bagian. Bagian kesatu yaitu pelaksanaan penelitian, mencakup langkah-langkah: a) persiapan teknis dan administratif; b) ujicoba instrumen studi pendahuluan; c) pengumpulan data studi pendahuluan; d) pengembangan model pembelajaran program produktif dalam rangka implementasi kurikulum; e) ujicoba terbatas dan lebih luas; f) pelaksanaan uji validasi model; dan g) analisis dan kesimpulan hasil.

(5)

115 b) prosedur penyusunan rencana pembelajaran; c) bentuk penyelenggaraan pembelajaran dalam program produktif; d) pelaksanaan tugas guru program produktif; e) bentuk dukungan stakeholders terkait; dan f) dukungan alat dan fasilitas pembelajaran dalam program produktif; dan g) gambaran tentang hasil pembelajaran dalam program produktif (kompetensi) siswa.

Bagian ketiga yaitu uraian tentang pelaksanaan dan hasil pengembangan desain model, yang mencakup: a) pengembangan desain model pembelajaran dalam program produktif dalam rangka implementasi kurikulum pada program keahlian Teknik Mekanik Otomotif; b) pelaksanaan dan hasil ujicoba terbatas; c) pelaksanaan dan hasil ujicoba lebih luas.

Bagian keempat yaitu uraian tentang pelaksanaan dan hasil uji validasi model, yang mencakup paparan tentang penerapan model serta dampaknya terhadap peningkatan kompetensi siswa, dan pelaksanaan tugas guru program produktif.

Bagian kelima yaitu interpretasi dan pembahasan hasil penelitian, yang memaparkan tentang kajian kritis terhadap hasil penelitian berdasarkan rujukan teoretis dan empiris, untuk berikutnya menjadi dasar dalam pengambilan kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian.

1. Persiapan Adminsitratif

(6)

116 2. Pengembangan dan Ujicoba Instrumen Studi Pendahuluan

Instrumen pengumpulan data dikembangkan untuk memperoleh data awal sebagai langkah studi pendahuluan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian studi pendahuluan ini ada dua macam, yaitu: (a) angket untuk Ketua Prodi, Guru/Instruktur program produktif, Instruktur lapangan/industri, Asesor eksternal, dan untuk siswa; (b) daftar centang (check list) untuk mengamati dan mengidentifikasi kondisi yang dijelaskan dalam angket. Ada dua tahap dalam melakukan ujicoba instrumen, yaitu penilaian para pakar (expert judgement), dan uji keterbacaan, baik untuk angket maupun daftar centang. Penilaian pakar dilakukan untuk menilai struktur dan isi (content) pada tiap-tiap sub pertanyaan/observasi. Sedangkan uji keterbacaan dilakukan untuk menilai apakah redaksi dan rumusan kalimat dalam instrumen dapat dipahami oleh responden. Dengan demikian instrumen ini mendasarkan kepada kesahihan isi (content validity), dan validasinya menggunakan penilaian para pakar.

(7)

117 pelaksana langsung di lapangan adalah Ketua Prodi, Guru program produktif, dan instruktur lapangan.

b. Koreksi terhadap uji keterbacaan khusus untuk sasaran Kaprodi dan guru, yaitu: 1) Pertanyaan pada sub I mulai dari butir 3 dan seterusnya, perlu ditentukan secara pasti siapa yang bertanggung jawab sebab ada yang bertindak sebagai pelaksana dan penanggung jawab; 2), pertanyaan sub II butir 4, yang dimaksud penyusun apakah berarti juga sebagai pengelola/ penghimpun/pengatur, karena modul tertentu sebagian sudah disediakan oleh Direktorat; pada butir 7 untuk sasaran Kaprodi, perlu dirinci tentang unsur-unsur pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran proram produkif; 3) pertanyaan sub III butir 1, perlu dipertegas tentang aspek pelaksanaan pembelajaran; 4) Dekripsi daftar centang untuk sasaran Kaprodi pada Sub II butir 1 perlu dipertegas siapa yang menjadi pihak terkait karena yang berkaitan dengan kemampuan profesional dalam aspek pelaksanaan pembelajaran adalah guru dan intruktur.

3. Pengumpulan Data Studi Pendahuluan

(8)

118 responden (Ka Prodi, Guru/Instruktur program produktif, Instruktur lapangan, dan Siswa). Setelah jawaban angket terkumpul, langkah berikutnya adalah melakukan pengamatan terhadap kondisi/lingkungan bengkel/workshop, sebagai langkah pengecekan silang (cross check) terhadap apa yang telah diinformasikan responden dalam jawaban angket. Selanjutnya, temuan hasil pengamatan dari angket dijadikan sumber utama dalam melakukan analisis temuan terhadap aspek-aspek yang menjadi fokus dalam studi pendahuluan. Hasil analisis temuan tersebut dijadikan dasar selanjutnya dalam menyusun pengembangan desain model pembelajaran program produktif dalam rangka implementasi kurikulum yang berlaku.

4. Pengembangan Model Pembelajaran dalam Program Produktif

Inti dari kegiatan penelitian ini adalah pengembangan model pembelajaran dalam program produktif dalam rangka implementasi kurikulum yang berlaku, mencakup kegiatan pengembangan draft desain model, uji coba terbatas, uji coba lebih luas, serta uji validasi.

4.1. Pengembangan Desain Model

(9)

119 ini bersifat mikro dalam lingkup pembelajaran, sehingga dipilih satu mata pelajaran yaitu Perbaikan Chasis dan Pemindah Tenaga (PCPT) yang diselenggarakan pada kelas dua SMK. Tahap-tahap pengembangan desain model serta hasil yang diperoleh, diuraikan dalam pembahasan berikutnya.

4.2. Ujicoba Terbatas dan Lebih Luas

Rancangan draft desain model yang telah disusun bersama antara penulis dengan guru mata pelajaran Perbaikan Chasis dan Pemindah Tenaga (PCPT), tahap selanjutnya memasuki uji coba terbatas. Tujuan pelaksanaan uji coba terbatas adalah untuk memperoleh gambaran tentang kelayakan desain model yang dikembangkan, serta melakukan perbaikan desain model berdasarkan masukan/koreksi dalam lingkup terbatas. Berdasarkan masukan dan koreksi dalam uji coba terbatas, berikutnya desain model dilakukan perbaikan untuk selanjutnya memasuki uji coba lebih luas. Secara kronologis, tahapan pelaksanaan dan hasil uji coba terbatas dan lebih luas diuraikan dalam pembahasan tentang pengembangan model.

5. Uji Validasi Model

(10)

120 dengan lingkungan SMK yang menjadi subyek uji validasi. Tahapan pelaksanaan dan hasil uji validasi model, dijelaskan dalam pembahasan tentang uji validasi. 6. Analisis dan Kesimpulan Hasil Penelitian

Secara umum maupun khusus, analisis dan kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan pada dasarnya berkaitan dengan tujuan penelitian. Hasil-hasil penelitian yang diharapkan dapat dicapai sesuai dengan tahap-tahap penelitian yang dirancang. Hasil akhir sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan yaitu ditemukannya dampak pelaksanaan model pembelajaran dalam program produktif terhadap peningkatan kompetensi siswa, serta dukungan terhadap pelaksanaan tugas guru program produktif. Oleh karena itu analisis yang diterapkan dengan menggunakan pendekatan tertentu serta rumusan kesimpulan hasil penelitian akan selaras dengan tujuan penelitian tersebut.

(11)
(12)

122 C. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMK di Bandung, khususnya yang membuka program keahlian Teknik Mekanik Otomotif. Masing-masing SMK melibatkan sejumlah subjek, yaitu ketua program studi, guru/instruktur program produktif, pembimbing lapangan/industri, asesor eksternal, dan siswa. Dengan demikian lokasi dan subjek penelitian ditetapkan secara purposive, dengan mempertimbangkan tahap-tahap penelitian serta tujuan khusus penelitian.

Lokasi dan subjek penelitian pada tahap studi pendahuluan dipilih dengan prinsip purposive sampling, yaitu mempertimbangkan tujuan untuk mendapatkan data tentang model pembelajaran dalam program produktif SMK dalam rangka implementasi kurikulum pada SMK yang membuka program keahlian Teknik Mekanik Otomotif, dan telah berakreditasi. Untuk maksud ini maka dipilih 3 (tiga) SMK di Bandung yaitu: SMKN A Bandung; SMKN B Bandung; dan SMK C Bandung, masing-masing mewakili SMK yang berada wilayah Bandung Timur, Bandung Pusat, dan Bandung Utara. Lokasi dan subjek penelitian pada tahap studi pendahuluan dicantumkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Daftar Lokasi dan Subyek dalam Studi Pendahuluan

No Sekolah

Subyek

Ka Prodi Guru Pembimbing

Lapangan/Industri

Siswa Du/Di

1. SMKN A 1 9 1 30 1

2. SMKN B 1 2 3 30 3

3. SMK C 1 5 2 30 1

(13)

123 dengan demikian untuk ujicoba tersebut ditetapkan dua kelompok sekolah dan subjek. Untuk pelaksanaan ujicoba terbatas, lokasi dan subjek dipilih secara purposive, yaitu SMKN A Bandung. SMKN A Bandung dipilih dengan pertimbangan berada di wilayah Bandung Timur serta berkreditasi sangat baik, sehingga mewakili sebagian besar kondisi peserta didik, lingkungan, dan stakeholders yang ada di wilayah tersebut.

Untuk pelaksanaan ujicoba lebih luas, lokasi dan subjek dipilih secara purposive 3 (tiga) SMK yang mewakili kondisi wilayah. Untuk itu dipilih SMKN A Bandung, SMKN B Bandung, dan SMK C Bandung. Tiga SMK tersebut dipilih dengan pertimbangan sebelumnya telah dipilih sebagai subjek dalam studi pendahuluan, sehingga secara praktis telah terjalin pengertian dan komunikasi dengan baik. Ini tentu diharapkan akan memperlancar pelaksanaan ujicoba. Daftar lokasi dan subjek dalam tahap pengembangan dicantumkan seperti di bawah ini.

Tabel 3.2

Daftar Lokasi dan Subyek dalam Tahap Pengembangan

Ujicoba Terbatas Ujicoba Lebih Luas

Sekolah Subyek Sekolah Subyek

Guru Siswa Guru Siswa

SMKN A 2 36 SMKN A 6 37

SMKN B 6 35

SMK C 6 39

Jumlah 2 36 Jumlah 18 90

(14)

124 kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang menerapkan model pembelajaran program produktif yang dikembangkan; sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang diberi perlakuan penerapan model yang tidak dikembangkan (konvensional). Tabel di bawah ini mencatumkan daftar lokasi dan subjek penelitian pada tahap validasi.

Tabel 3.3

Daftar Lokasi dan Subyek dalam Tahap Validasi

No. Lokasi Sekolah Kelas Kelompok

Eksperimen Kontrol

1. SMK A, Wilayah Timur 1 Kelas 1 Kelas

2. SMK B, Wilayah Tengah 1 Kelas 1 Kelas

3. SMK C, Wilayah Utara 1 Kelas 1 Kelas

Jumlah 3 Kelas 3 Kelas

D. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

1. Teknik Pengumpulan data

(15)

125 siswa, dukungan fasilitas/alat, dan dukungan masyarakat/dunia usaha dan industri dalam penyelenggaraan pembelajaran program produktif.

Observasi terutama digunakan untuk melihat pelaksananan tugas guru, kemampuan siswa, dukungan fasilitas/alat, dan dukungan masyarakat/dunia usaha dan industri, terutama dalam penyelenggaraan pembelajaran program produktif, baik dalam tahap penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan maupun evaluasi hasil pembelajaran. Dokumentasi, digunakan di samping untuk melengkapi dan cross-check data hasil angket dan observasi, juga digunakan untuk mengungkap ketersediaan bahan/dokumen yang ada, sesuai dengan tahapan pelaksaan pembelajaran program produktif.

(16)

126 Kedua, ujicoba lebih luas dengan menggunakan observasi dan angket sebagaimana pada ujicoba terbatas, serta dilakukan pula penilaian tingkat keterterapan desain model melalui instrumen penilaian sebanyak 12 item didalamnya yang dilaksanakan sebelum (pra) dan sesudah (pasca) penerapan desain model kepada subjek penelitian.

Teknik pengumpulan data pada uji validasi yaitu dengan menggunakan angket sebanyak 19 item. Angket ini memuat subtansi tentang penilaian dampak penerapan model yang dikembangkan terhadap pelaksanaan tugas guru mencakup aspek penyusunan rencana, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Sedangkan instrumen tes tertulis dan tindakan digunakan untuk mengetahui dampak penerapan model yang dikembangkan terhadap peningkatan kompetensi siswa melalui perbandingan hasil pengukuran sebelum (pra) dan sesudah (pasca) penerapan model secara mandiri oleh kelompok kontrol dan eksperimen.

2. Alat/lnstrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada masing-masing tahap penelitian, yaitu:

a. Instrumen Angket

(17)

127 Daftar pertanyaan yang digunakan pada studi pendahuluan bertujuan untuk mengungkap fakta-fakta penyelenggaraan pembelajaran dalam program produktif (penyiapan, pelaksanan, evaluasi hasil pembelajaran, pelaksanaan tugas guru, dukungan stakeholders, dan dukungan alat/fasilitas). Secara garis besar aspek-aspek serta sasaran angket tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 3.4

Struktur dan penyebaran instrumen angket dalam tahap studi pendahuluan

No Aspek yang akan diungkap Sasaran Jumlah

item/butir 1. Perumusan tujuan dan perencanaan isi

program pembelajaran

Ka Prodi Teknik

Mekanik Otomotif 17

Guru/Instruktur program produktif 2. Pelaksanaan pembelajaran paket

keahlian program produktif

Ka Prodi Teknik

Mekanik Otomotif 7

3. Strategi dasar pelaksanaan pembelajaran program produktif

Guru/Instruktur

program produktif 13

4. Strategi umum pelaksanaan pembelajaran program produktif

Guru/Instruktur

program produktif 6

5.

Evaluasi proses dan hasil pembelajaran Guru/Instruktur

program produktif 14 8. Dukungan alat/fasilitas untuk

pembelajaran dalam program produktif 9. Hasil pembelajaran program produktif

(18)

128 Fakta-fakta tersebut berikutnya dirujuk kepada kriteria konseptual pembelajaran dalam program produktif yang ideal, seperti dideskripsikan pada kajian pustaka. Sedangkan daftar pertanyaan yang digunakan pada ujicoba terbatas, ujicoba lebih luas dan validasi, bertujuan untuk mengungkap apakah desain model telah dapat diterapkan dengan baik serta mendeskripsikan adanya hambatan-hambatan.

b. Instrumen Observasi

Seperti dalam daftar pertanyaan (angket), instrumen observasi dalam bentuk daftar centang (check list), juga digunakan pada dua tahap penelitian, yaitu pada studi pendahuluan, dan pada tahap ujicoba terbatas dan lebih luas, dengan tujuan yang berbeda seperti halnya pada studi pendahuluan. Secara garis besar aspek-aspek serta sasaran observasi tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 3.5

Struktur dan penyebaran instrumen observasi dalam tahap studi pendahuluan

No Aspek yang akan diungkap Sasaran Jumlah

item/butir 1. Perumusan tujuan dan perencanaan

isi program pembelajaran 2. Strategi dasar pelaksanaan

pembelajaran program produktif 3. Strategi umum pelaksanaan

pembelajaran program produktif 4. Evaluasi, sertifikasi dan uji

(19)

129 5. Mekanisme kinerja pelaksana

pembelajaran dalam program 6. Dukungan stakeholder dalam

penyelenggaraan pembelajaran 7. Dukungan alat/fasilitas untuk

pembelajaran dalam program 8. Hasil pembelajaran program

produktif (kompetensi produktif)

Instruktur lapangan

7 Siswa

c. Instrumen Penilaian Hasil Belajar

Instrumen penilaian hasil belajar yang dikembangkan meliputi dua jenis, yaitu tes objektif dan tes tindakan. Dalam penyusunan atau pengembangan dua jenis tes ini penulis bekerjasama dengan kelompok guru/instruktur yang mengampu secara langsung di kelas. Ukuran validitas dan reliabilitas kedua tes tersebut didasarkan kepada validitas isi (content validity) dan pertimbangan ahli (experts judgement), salah satunya melalui pertimbangan guru/instruktur pengampu bidang keahlian. Secara garis besar struktur instrumen penilaian hasil belajar tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 3.6

Struktur dan penyebaran instrumen penilaian hasil belajar dalam penelitian

(20)

130 3. Pemeliharaan/servis unit

final drive/gardan

Tes tertulis Uraian 4 Siswa

Pilihan ganda 10

Tes Tindakan

Tindakan 34

E. ANALISIS DATA

Analisis data dalam penelitian ini dijelaskan dalam tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, pengembangan dan validasi.

Temuan atau fakta-fakta tentang penyelenggaran pembelajaran program produktif yang dilaksanakan saat ini pada studi pendahuluan, dideskripsikan dalam bentuk sajian data kuantitatif (mean, median, modus dsb.), kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara kualitatif. Dengan pendekatan ini maka analisis yang digunakan dalam tahap ini disebut deskriptif kualitatif.

Beberapa pendekatan analisis yang digunakan pada tahap pengembangan yaitu: (a) pelaksanaan dan hasil pengembangan desain model, dideskripsikan dalam bentuk sajian data, kemudian dianalisis secara kualitatif; (b) pada ujicoba terbatas, hasil ujicoba penerapan desain model dianalisis dengan pendekatan kuantitaif; (c) pada ujicoba lebih luas, di samping menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif, juga digunakan analisis kuantitatif, dengan formula statistik uji beda dua rata-rata dengan uji t (t-test) untuk mengukur perbedaan hasil penerapan desain model sebelum (pra) dan sesudah (pasca) penerapan.

(21)

131 F. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk mengarahkan dan memperjelas secara operasional beberapa istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini. Setidak-tidaknya terdapat lima istilah yang dianggap perlu untuk dijelaskan sebagai berikut:

a. Desain model pembelajaran praksis yang dimaksud adalah keseluruhan penyelenggaraan pembelajaran berorientasi pencapaian kompetensi melalui aktivitas motoris/praktik pada suatu mata pelajaran program produktif yang mencakup desain rencana pembelajaran, desain pelaksanaan pembelajaran, dan desain evaluasi hasil belajar. Desain model meliputi tahapan menjelaskan materi sesuai kompetensi yang akan dicapai, memberikan tugas pembelajaran secara bertahap, memberikan layanan pembelajaran individual, memberikan layanan pembelajaran tuntas per kompetensi.

(22)

132 c. Jobsheet terpadu adalah perangkat pembelajaran dalam program produktif mencakup: information sheets, instruction sheets, operation sheets, self check, dan instrumen tes. Jobsheet terpadi diterapkan pada kompetensi Pemeliharaan/servis unit Kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasiannya, Pemeliharaan/servis transmisi manual, Pemeliharaan/ servis unit final drive/garden.

d. Peningkatan kompetensi adalah perubahan positif hasil belajar mata pelajaran program produktif dalam bentuk skor kompetensi yang diukur pada waktu sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran yang dikembangkan. Pengukuran kompetensi dilakukan melalui tes tulisan dan tindakan.

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Lokasi dan Subyek dalam Studi Pendahuluan
Tabel 3.2 Daftar Lokasi dan Subyek dalam Tahap Pengembangan
Tabel 3.3 Daftar Lokasi dan Subyek dalam Tahap Validasi
Tabel 3.4 Struktur dan penyebaran instrumen angket dalam tahap studi pendahuluan
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dengan menerapkan sistem pengelolaan waduk yang menggunakan prinsip-prinsip pemanfaatan atas air maka terlihat bahwa selama 37 tahun (1998-2035), pendapatan atas

Perlakuan kombinasi antara variasi media dan jenis bakteri dengan nilai absorbansi tertinggi pada hari ketiga adalah kombinasi antara Bacillus subtilis dengan

Home industry “ Bunda Arum” merupakan Homeindustry yang ada dikawasan agrowisata salak wedi Bojonegoro dan memproduksi berbagai olahan dari buah salak seperti

dibayarkan oleh nasabah kepada BMT dalam bentuk uang, hal ini sesuai dengan Fatwa DSN-MUI yang menyatakan bahwa “pembayaran sewa atau upah boleh berbentuk jasa (manfaat

Uji Parsial Produk (X1) Berdasarkan hasil uji t antara kualitas produk dengan keputusan pembelian maka diperoleh nilai signifikansi = 0,007 < 0,05, hal ini

[r]

Remaja yang memiliki kemandirian ditandai oleh kemampuannya untuk tidak tergantung secara emosional terhadap orang lain terutama orang tua, mampu mengambil

1 Januari – Juni 2017 125 Oleh karena itu, usulan perubahan sebagai berikut : (a) pendidikan harus menuju pada integritas antara ilmu agama dan ilmu umum untuk