• Tidak ada hasil yang ditemukan

PA : Sistem Perekrutan dan Sistem Kompensasi Pada Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan Kantor Pusat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PA : Sistem Perekrutan dan Sistem Kompensasi Pada Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan Kantor Pusat."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEK AKHIR

Nama

: ERWIN DANU WARDHANA

NIM

: 11.39015.0004

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA

(2)

v

Tujuan pada penulisan laporan ini adalah untuk memberi gambaran tentang sistem perekrutan dan sistem kompensasi pada KJPP Chalimatus dan Rekan. Metode yang digunakan pada penulisan laporan ini adalah dengan cara mempelajari langsung mengenai sistem perekrutan dan kompensasiyang diterapkan pada perusahaan KJPP Chalimatus dan rekan. Selain itu juga dilakukan studi literartur sebagai pembanding antara penerapan pada perusahaan dengan literatur yang menjadi pedoman. Hasil yang didapat adalah Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan menerapkan sistem perekrutan mulai dari memilah surat lamaran yang masuk, melakukan seleksi hingga penerimaan karyawan dengan cara manual. Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan memiliki dua bentuk kompensasi yang diterapkan dan diberikan kepada karyawan. Bentuk kompensasi tersebut adalah kompensasi yang bersifat langsung yang berupa gaji pokok dan tunjangan dan tidak langsung yang berupa pendidikan lanjut serta fasilitas-fasilitas lainnya.

(3)

Halaman

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5

2.1 Gambaran Umum KJPP Chalimatus dan Rekan Kantor Surabaya ... 5

2.2 Gambaran umum bagian HRD KJPP Chalimatus dan Rekan ... 8

BAB III LANDASAN TEORI... 16

3.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ... 16

3.2 Perekrutan tenaga kerja (Recruitment) ... 19

3.3 Kompensasi ... 25

BAB IV HASIL PEMBAHASAN ... 31

(4)

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(5)

Halaman

Tabel 2.1 Sejarah Pendirian KJPP Chalimatu dan Rekan ... 6

Tabel 2.2 Tabel Nama Karyawan pada KJPP Chalimatus dan Rekan ... 15

Tabel 3.1 Tabel Jenis Imbalan ... 30

Tabel 4.1 Garis Besar Kegiatan/Pekerjaan Peserta Kerja Praktek ... 31

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya di dunia kerja

tentunya diperlukan suatu Sumber Daya Manusia yang berkompenten. Sumber

Daya Manusia yang dibutuhkan tidak hanya berkompeten melainkan juga harus

yang kompetitif guna menjaga eksistensi suatu perusahaan tersebut. Untuk

memenuhi keinginan perusahaan tersebut, maka diperlukan suatu divisi yang

khusus menangani masalah Sumber Daya Manusia.Divisi tersebut yaitu divisi

Human Resource Develpoment atau lebih dikenal dengan istilah HRD.

Tugas dan peran serta HRD pada masa sekarang semakin beragam dan

bervariasi. Namun peran utama dari HRD itu sendiri ialah untuk mengelola

Sumber Daya Manusia agar menjadi seperti yang diinginkan oleh

perusahaan.Adanya tuntutan seperti itu maka pihak HRD harus berusaha lebih

dalam melakukan penyaringan tenaga kerja dalam rangka open recruitment.

Usaha dalam melakukan penyaringan yang ekstra akan dapat membantu

perusahaan untuk mewujudkan keinginan perusahaan akan karyawan yang

kompeten dan kompetitif. Penyaringan karyawan tidak hanya dilakukan terhadap

karyawan baru saja, melainkan perusahaan juga terhadap karyawan lama.

Penyaringan terhadap karyawan lama bertujuan agar perusahaan tahu sejauh mana

(7)

Penyaringan yang dilakukan tidak harus secara ketat dan berjalan rumit,

melainkan harus dapat berjalan secara fleksibel. Penyaringan yang fleksibel akan

memungkinkan perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal dan optimal

dalam perekrutan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan bahwa

perumusan masalah ialah sebagai berikut:

a. Bagaimana teknis perekrutan pada bagian HRD yang diterapkan pada

Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan Kantor

Surabaya?

b. Bagaimana sistem kompensasi yang diterapkan pada Kantor Jasa Penilaian

Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan Kantor Surabaya?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan dari rumusan masalah maka dapat dirumuskan bahwa

batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Teknis perekrutan pada Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus

dan Rekan Kantor Surabaya

b. Sistem kompensasi yang diterapkan pada Kantor Jasa Penilaian Publik

(KJPP) Chalimatus dan Rekan Kantor Surabaya

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan memahami penerapan

sistem recruitment dan sistem kompensasi pada Human Resource Departement

(8)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistem penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Membahas mengenai latar belakang permasalahan yang ada dalam

perusahaan,perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan

sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Membahas tentang gambaran umum Kantor Jasa Penilaian Publik

(KJPP) Chalimatus dan Rekan, sejarah, visi dan misi, yang

meliputi logo perusahaan dan struktur organisasi, serta gambaran

umum tempat pelaksanaan penelitian, yaitu bagian Human

Resource Departement (HRD) yang meliputi tugas dan tanggung

jawab, struktur organisasi serta lokasi dan tempat proyek akhir.

BAB III LANDASAN TEORI

Membahas tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, Perekrutan

Tenaga Kerja dan Kompensasi yang digunakan sebagai penunjang

dalam menyelesaikan tugas selama Proyek Akhir hingga

menyelesaikan laporan Proyek Akhir.

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan membahas tentang uraian tugas-tugas yang

dikerjakan selama proyek akhir dan juga berisi hasil-hasil

(9)

HRD, macam-macam bentuk kompensasi yang terdiri dari

kompensasi bersifat langsung dan tidak langsung dan alur sistem

kompensasi

BAB V PENUTUP

Membahas tentang kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan pada

bagian Human Resource Departement (HRD) serta saran kepada

bagian Human Resource Departement (HRD) dan menjadi solusi

agar dapat dikembangkan dengan lebih baik dan diharapkan pula

(10)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Gambaran Umum KJPP Chalimatus dan Rekan Kantor Surabaya Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Chalimatus & Rekan biasa disingkat

CNR merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa Penilaian Properti,

Penilaian Bisnis dan jasa lainnya, antara lain : Pengawasan Proyek,

StudiKelayakan, Restrukturisasi Perusahaan, Evaluasi Kesesuaian Lahan dan

Verifikasi & Inventarisasi Aset.

Dilihat dari sejarah perjalanannya, CNR merupakan keluarga besar dari

PT. Binamitra Consulindotama berkantor pusat di Surabaya, memiliki 8 kantor

perwakilan dengan jumlah karyawan lebih dari 150 orang yang didukung oleh

tenaga ahli berpengalaman kurang lebih sampai dengan 17 tahun di bidang

penilaian aset, penilaian saham dan jasa lainnya untuk perusahaan swasta maupun

pemerintahan.Kepercayaan klien yang telah diberikan kepada perusahaan tidak

terlepas dari komitmen CNR melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (

good corporate governance). Dalam pemyelenggaraan usahanya, CNR telah

membangun dan menerapkan pengendalian internal ( internal control ) yang baik.

Untuk memberikan kualitas dan meraih hasil maksimal dalam

menjalankan bisnis, perusahaan juga didukung oleh sumber daya manusia yang

memiliki pengetahuan dan ketrampilan tinggi mengacu kepada Standar Penilaian

Indonesia dan Kode Etik. Penilaian Indonesia, selain itu perusahaan selalu

(11)

menyeluruh dan komprehensifterhadap setiap penugasan, sehingga klien akan

mendapatkan solusi dengan lebih maksimal.

1.1.1 Sejarah Pendirian.

Sejarah tentang pendirian Perusahaan Kantor Jasa Penilaian Publik

(KJPP) Chalimatus dan Rekan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Sejarah Pendirian Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatu dan Rekan

No Tahun Peristiwa

1. 1993 PT. Binamitra Consulindotama atau biasa disebut dengan BMC didirikan pada tanggal 30 September 1993. BMC merupakan perusahaan keluarga yang dipimpin oleh Ibu Elly Herlina yang merupakan pemegang saham terbesar, yaitu sebesar 70 %. Bidang usaha BMC adalah penilaian aset, study kelayakan, monitoring, dan konsultan manajemen.

2. 2002 BMC mulai membuka kantor cabang untuk pertama kalinya dikota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan dalam tahun yang sama membuka kantor cabang lainnya di Balikpapan, Kalimantan Timur dan Jakarta. Selama tahun 2002 – 2008, BMC telah membuka kantor cabang/ perwakilan di beberapa tempat, total sebanyak 12 kantor cabang/ perwakilan.

(12)

1.1.2 Visi dan Misi A. Visi

Visi dari Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan ialah

“Menjadi perusahaan yang unggul dalam pelayanan jasa penilaian di

Indonesia”

B. Misi

Misi dari Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan

sebagai berikut sebagai berikut:

1. Menghasilkan produk jasa yang berkualitas dan independen.

2. Menjalin kemitraan yang cerdas dan harmonis dengan pengguna jasa,

karyawan dan stake holder lainnya.

3. Mengembangkan sumber daya manusia professional dan beretika

4. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman sehingga dapat meningkatkan

semangat, kebanggaan dan kepuasan kerja.

1.1.3 Logo Perusahaan KJPP Chalimatus dan Rekan

Gambar logo perusahaan KJPP Chalimatus dan Rekan dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

(13)

1.1.4 Struktur Organisasi KJPP Chalimatus dan Rekan

Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan mempunyai

Struktur organisasi Kntor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan

dapat dilihat pada Gambar 2.2.

1.2 Gambaran umum bagian HRD KJPP Chalimatus dan Rekan

1.2.1 Tugas dan Tanggung Jawab bagian HRD KJPP Chalimatus dan Rekan Tugas dan Tanggung Jawab bagian HRD pada Kantor Jasa Penilaian

Publik Chalimatus dan Rekan sangat beragam dan bervariasi sebagai berikut

sebagai berikut:

A. KONTRAK KERJA

Bagian HRD pada Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan

Rekan mempunyai beragam tugas utama. Tugas yang pertama adalah berkaitan

dengan kontrak kerja. Berikut merupakan jenis pekerjaan bagian HRD yang

berkaitan dengan kontrak kerja sebagai berikut:

(14)

1. Melakukan kontrak atau pejanjian dalam rangka hubungan kerja dengan

periode waktu 1 – 2 tahun.

2. Membuat kontrak kerja karyawan yang memuat sebagai berikut:

a. Waktu dan tempat pelaksanaan kontrak.

b. Data para pihak (Pimpinan dan Karyawan).

c. Periode kontrak.

d. Penempatan karyawan.

e. Hak Gaji dan Tunjangan.

f. Tata tertib dan Aturan perusahaan secara umum.

g. Tanda tangan karyawan dan pimpinan.

3. Penandatanganan kontrak kerja.

4. Pengiriman kontrak kerja ke kantor perwakilan Tanda tangan.

5. Menerima kembali kontrak kerja yang telah ditandatangani.

6. Mengarsip kontrak kerja ke dalam database manual.

7. Mencatat data karyawan ke dalam buku besar dan database manual.

B. JOB DESCRIPTION KARYAWAN

Tugas berikutnya yang dikerjakan oleh bagian HRD ialah pekerjaan yang

berkaitan dengan Job description. Berikut merupakan jenis pekerjaan bagian HRD

yang berkaitan dengan Job descriptionsebagai berikut:

1. Membuat Job description sebagai lampiran kontrak kerja yang memuat

sebagai berikut:

a. Nama.

b. Jabatan.

(15)

d. Bertanggung jawab Kepada

e. Uraian pekerjaan.

f. Tanda tangan karyawan dan pimpinan.

2. Penandatanganan Job description.

3. Pengiriman Job description ke kantor perwakilan.

4. Menerima kembali Job description yang telah ditandatangani.

5. Mengarsip Job description ke dalam database manual.

C. EVALUASI 3 (TIGA) BULAN

Tugas berikutnya ialah berkaitan dengan evaluasi tiga bulan karyawan.

Berikut merupakan jenis pekerjaan bagian HRD yang berkaitan dengan evaluasi

tiga bulan sebagai berikut:

1. Membuat Form evaluasi 3 bulan yang memuat sebagai berikut:

a. Nama. dan Jabatan.

b. Perwakilan.

c. Tanggal masuk.

d. Faktor penilaian dan Score penilaian.

e. Kesimpulan (dilanjutkan atau diberhentikan).

f. Tanda tangan pimpinan perwakilan (sebagai penilai).

2. Pengiriman Form evaluasi 3 bulan ke kantor perwakilan.

3. Menerima kembali Form evaluasi 3 bulan yang sudah dinilai dan diarsip ke

dalam database berkas karyawan.

4. Follow up hasil penilaian (jika dilanjutkan) untuk dibuatkan surat

(16)

D. PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP

Tugas berikutnya adalah berkaitan dengan pengangkatan karyawan tetap.

Berikut merupakan jenis pekerjaan bagian HRD yang berkaitan dengan

pengangkatan karyawan tetapsebagai berikut:

1. Membuat Form evaluasi kontrak yang memuat sebagai berikut:

a. Nama. dan Jabatan.

b. Perwakilan.

c. Tanggal masuk.

d. Faktor penilaian dan Score penilaian.

e. Kesimpulan (diangkat karyawan tetap atau kontrak diperpanjang).

f. Tanda tangan pimpinan perwakilan (sebagai penilai).

2. Pengiriman Form evaluasi 3 bulan ke kantor perwakilan.

3. Menerima kembali form kontrak yang sudah dinilai oleh pimpinan.

4. Follow up hasil penilaian (Diangkat atau Diperpanjang).

5. Membuat Surat Keputusan Karyawan Tetap.

E. MUTASI

Tugas berikutnya ialah berkaitan dengan mutasi kerja karyawan. Berikut

merupakan jenis pekerjaan bagian HRD yang berkaitan dengan mutasi kerja

karyawan sebagai berikut:

Internal : perpindahan ke bagian lain dalam satu kantor perwakilan.

External : perpindahan ke kantor perwakilan yang baru.

1. Menerima usulan mutasi dari Kantor Perwakilan.

2. Konsulidasi kepada Pimpinan Management.

(17)

4. Membuat Job Description jabatan baru.

5. Membuat Surat Keputusan Penyesuaian Tunjangan untuk mutasi eksternal.

F. PROMOSI

Tugas berikutnya adalah berkaitan dengan promosi jabatan karyawan.

Berikut merupakan jenis pekerjaan bagian HRD yang berkaitan dengan promosi

jabatan karyawan sebagai berikut:

Perubahan jabatan karyawan ke level jenjang yang lebih tinggi.

1. Menerima usulan mutasi dari Kantor Perwakilan.

2. Konsulidasi kepada Pimpinan Management.

3. Membuat Surat Keputusan Promosi.

4. Membuat Job Description jabatan baru.

5. Membuat Surat Keputusan Penyesuaian gaji dan tunjangan.

6. Membuat evaluasi 3 bulan masa promosi.

G. PENGUNDURAN DIRI

Tugas berikutnya adalah berkaitan dengan penguduran diri (resign)

karyawan. Berikut merupakan jenis pekerjaan bagian HRD yang berkaitan

dengan pengunduran diri (resign) karyawan sebagai berikut:

1. Menerima surat pengunduran diri dari karyawan.

2. Konsulidasi pengunduran diri dari karyawan ke Pimpinan bersangkutan dan

atau Direksi.

3. Memantau pengunduran karyawan terhitung 30 hari setelah surat resign

diterima.

4. Menentukan tanggal pengunduran diri, untuk penghitungan gaji secara

(18)

5. Membuat Surat Keterangan Kerja.

H. PERINGATAN

Tugas berikutnya adalah berkaitan dengan pemberian peringatan kepada

karyawan yang bermasalah. Berikut merupakan jenis pekerjaan bagian HRD

yang berkaitan dengan pemberian peringatan kepada karyawan bermasalah

sebagai berikut:

Pemberian teguran atau peringatan atas kesalahan karyawan baik secara lisan

maupun tulisan.

1. Peringatan secara lisan:

Diberikan atas kesalahan yang dapat ditoleransi sekaligus sebagai sarana

pembinaan.

2. Peringatan tertulis: Diupayakan “Berita Acara Teguran” a. Surat peringatan 1 : Kesalahan ringan.

b. Surat peringatan 2 : Pengulangan SP1 atau kesalahan sedang.

c. Surat peringatan 3 : Pengulangan SP2 atau kesalahan berat.

I. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Tugas berikutnya adalah berkaitan dengan pemutusan hubungan kerja

karyawan. Berikut merupakan jenis pekerjaan bagian HRD yang berkaitan

dengan pemutusan hubungan kerja karyawan sebagai berikut:

Pengakhiran hubungan kerja karena yang diakibatkan oleh:

1. Akumulasi kesalahan (SP 1, SP 2, SP 3).

(19)

1.2.2 Struktur Organisasi KJPP Chalimatus dan Rekan Kantor Pusat Surabaya

Struktur pada bagian HRD Kantor Jasa Penilaian Publik Chalimatus dan

Rekan dapat dilihat pada Gambar 2.3.

(20)

Berdasarkan pada Gambar 2.3, berikut merupakan daftar nama karyawan

dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel2.2 Tabel Nama Karyawan pada KJPP Chalimatus dan Rekan Kantor Pusat

No Nama Jabatan

A Mega Larasati, SE Direktur Keuangan B Darmiati, SE Manajer Keuangan C Sofril Trilaksono Staff Umum D Inge Hastinda Pratiwi, S.Psi Staff HRD E Karunia Yevi Wardani, SH Staff HRD

F Punky Zefrina W. Staff Admin dan Customer Service G Ria Juli Damayanti, SE Staff Keuangan

H Triana Lusianita , SE Staff Keuangan

I Elyana Staff Keuangan

J Litta Deri Rachmawanti, SE Staff Keuangan K Veni Setiyaningsih Staff Keuangan

1.2.3 Lokasi dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek Lokasi dan Tempat.

Bagian HRD Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan

tertletakdi lantai 2 di jalan Raya Kalirungkut, Komplek Ringkut Makmur 27C,

No. 76 Surabaya. Gambar denah lokasi dapat dilihat pada Gambar 2.4.

(21)

16 BAB III LANDASAN TEORI

1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia, di sisi lain, merujuk kepada

departemen yang menaungi kerja sistem hubungan antar pekerja di sebuah

perusahaan, atau organisasi. Departemen ini terlibat dalam segala hal yang

berkaitan dengan kesejahteraan, pendidikan karyawan, perekrutan tenaga kerja,

dan analisis terhadap kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan karyawan.

1.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani

berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan

tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan

demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya

mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa

inggris disebut HRD atau human resource department.

Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu

prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau

perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan

jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

1.1.2 Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Sumber Daya Manusia

Departemen Sumber Daya Manusia memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan

(22)

organisasi yang makin beragam pula terkait dengan Sumber Daya Manusia

didalamnya. Dikutip dari www.organisasi.org yang menyebutkan bahwa peran,

fungsi, tugas dan tanggung Jawab dari Departemen Sumber Daya Manusia

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja.

Persiapan dan seleksi tenaga kerja merupakan langkah awal sekaligus hal

yang penting dalam melakukan perekrutan tenaga kerja. Berikut adalah

pemamparan dari poin di atas:

1. Persiapan

Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber

daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul.

Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan (forecast) akan

pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.

Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan,

yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi,

departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum

ketenagakerjaan, kondisi pasar tenaga kerja, dan lain sebagainya.

2. Rekrutmen tenaga kerja

Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat

pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi

kebutuhan SDM oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan

analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan

(23)

3. Seleksi tenaga kerja

Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang

tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu

dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup /

(curriculum vittae) milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi

standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih

untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi

lainnya.

b. Pengembangan dan evaluasi karyawan

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus

menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu

diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai

dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada.

Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat

penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

c. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai

Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur

dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan

disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan

eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat

menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat

(24)

diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang

sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu

ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya.

1.2 Perekrutan tenaga kerja (Recruitment)

Salah satu kegiatan yang paling penting dalam manajemen sumber daya

manusia ialah kegiatan untuk mendapatkan orang-orang yang tepat bagi

perusahaan (recruitment). Baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil

sangat memperhatikan proses rekrutmen karyawan, karena karyawan merupakan

salah satu modal penting (human capital) bagi perusahaan.

Umumnya perusahaan besar memilki divisi tersendiri yang diadakan

sebagai divisi khusus yang menangani perekrutan karyawan. Divisi ini berada

dalam kendali Departemen SDM, sehingga setiap aktivitas yang dilaksanakan

divisi perekrutan selalu berada dalam kendali Departemen SDM.

Setiap perusahaan perlu memperhatikan dengan serius proses rekrutmen

karyawan (recruitment) yang dilakukan, karena proses ini menyangkut beberapa

hal yang cukup rumit, sebagai berikut meliputi proses penarikan, seleksi,

penempatan, orientasi dan induksi yang didasarkan pada analisis pekerjaan (job

analysis), uraian pekerjaan (job description), spesifikasi pekerjaan (job specification), persyaratan pekerjaan (job enlargement), penyederhanaan

pekerjaan (work simplication) dan berbagai kegiatan lainnya yang saling

(25)

1.2.1 Pengertian Rekrutmen Menurut Para Ahli

Kata Rekrutmen memilki banyak sekali arti dan juga makna definisi yang

beragam. Berikut ialah beberapa pengertian dan definisi rekrutmen dari beberapa

ahli sebagai berikut:

A. Menurut Veithal Rivai

Pengertian rekrutmen menurut Rivai dalam Suwatno dan Priansa

(2011:62-63) menyatakan bahwa rekrutmen pada hakikatnya merupakan proses

menentukan dan menarik pelamar, yang mampu untuk bekerja dalam suatu

perusahaan.

B. Menurut Yuniarsih dan Suwanto

Pengerian rekrutmen menurut Yuniarsih dan Suwatno dalam Suwatno dan

Priansa (2011:62-63) menyatakan bahwa perekrutan merupakan kegiatan

untuk mendapatkan sejumlah tenaga kerja dari berbagai sumber, sesuai

dengan kualifikasi yang dibutuhkan, sehingga mereka mampu menjalankan

misi organisasi untuk merealiasikan visi dan tujuannya

C. Menurut Mathis dan Jackson

Pengertian rekrutmen menurut Mathis dan Jackson dalam Suwatno dan

Priansa (2011:62-63) menyatakan bahwa perekrutan adalah proses

mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi bagus untuk

(26)

D. Menurut Dubois

Pengerian rekrutmen menurut Yuniarsih dan Suwatno dalam Suwatno dan

Priansa (2011:62-63) menyatakan bahwa perekrutan adalah proses menarik

sebanyak mungkin pelamar untuk lowongan yang ada dan bukan

diantisipasi. Ini merupakan pencarian bakat, pengerjaan kelompok terbaik

pelamar untuk posisi yang tersedia.

E. Menurut Mills, Standingford dan Appleby.

Menurut Mills, Standingford dan Appleby (1990:420) pengertian tentang

pengangkatan tenaga kerja ialah kegiatan penyediaan staf yang memadai

untuk melakukan kerja yang harus dijalankan, sekarang dan pada masa yang

akan datang sekaligus merupakan suatu fungsi vital manajemen.

1.2.2 Tujuan Rekrutmen

Tujuan dari rekrutmen saat ini telah bervariasi dan fleksibel

menyesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan. Seperti yang dikutip dari

www.insanperforma.co.id menyebutkan bahwa terdapat beberapa tujuan dalam

perekrutan sebagai berikut adalah:

1. Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja atau karyawan yang

memenuhi syarat.

2. Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan.

3. Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang

belum lama bekerja.

4. Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan

(27)

5. Untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam upaya menciptakan

kesempatan kerja.

Teori lain menyebutkan bahwa tujuan dari rekrutmen seperti yang dikutip

dari www.kuliahgratis.net adalah mendapatkan calon karyawan sebanyak

mungkin sehingga memungkinkan pihak manajemen (recruiter) untuk memilih

atau menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh sekolah.

Semakin banyak calon yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik

karena kemungkinan untuk mendapatkan calon terbaik akan semakin besar.

1.2.3 Hambatan Rekrutmen

Kendala yang terjadi pada saat perekrutan dapat muncul dari organisasi,

perekrut, dan lingkungan eksternal. Menurut Simamora dalam Suwatno dan

Priansa (2011:66-68) kendala yang lazim dijumpai dalam rekrutmen meliputi

sebagai berikut :

a. Karakteristik organisasional

Karakteristik organisasional mempengaruhi desain dan implementasi

sistem rekrutmen. Sebagai contoh, organisasi yang menekankan pengambilan

keputusan secara tersentralisasi lebih siap menerima keputusan manajer seputar

aktivitas rekrutmen dan pemilihan kelompok pelamar.

b. Citra organisasi

Pelamar kerja biasanya tidak berminat dalam mencari lapangan kerja di

organisasi tertentu. Citra organisasi, dengan demikian hendaknya

dipertimbangkan pula sebagai kendala potensial. Sekiranya citra organisasi

(28)

c. Kebijakan organisasi

Informasi analisis pekerjaan dan perencanaan kepegawaian mengarahkan

perekrutan dalam mengambil keputusan mengenai sumber dan saluran rekrutmen

yang tepat serta mengevaluasi proses rekrutmen. Kebijakan rekrutmen organisasi

juga mengarahkan perekrut dalam membuat keputusan penarikan. Berbagai

macam kebijakan yang dapat mempengaruhi perekrutan adalah sebagai berikut:

1. Kebijakan promosi internal.

2. Kebijakan kompensasi.

3. Kebijakan status kepegawaian

4. Kebijakan pengangkatan internasional.

d. Rencana strategik dan rencana sumber daya manusia

Rencana strategik (strategic plans) menunjukan arah perusahaan dan

menetapkan jenis tugas dan pekerjaan yang perlu dilaksanakan. Rencana sumber

daya manusia menguraikan pekerjaan mana yang harus diisi dengan merekrut

secara eksternal, dan mana yang akan diisi secara internal.

e. Kebiasaan perekrut

Kesuksesan perekrut di masa lalu dapat berubah menjadi kebiasaan.

Memang kebiasaan dapat menghilangkan keputusan yang memakan waktu yang

membutuhkan jawaban yang sama. Sekalipun demikian, kebiasaan dapat pula

meneruskan kesalahan di masa lalu atau menghindari alternatif yang lebih efektif.

f. Kondisi eksternal

Kondisi pasar tenaga kerja merupakan faktor utama dalam lingkungan

(29)

dan serikat pekerja juga mempengaruhi rekrutmen. Lingkungan perekonomian

sangat berpengaruh dan perlu dicermati dalam perencanaan sumber daya manusia.

Sikap sosial terhadap jenis lapangan kerja tertentu dapat pula mempengaruhi

suplai tenaga kerja

g. Daya tarik pekerjaan

Seandainya posisi yang akan diisi bukanlah pekerjaan yang menarik,

perkrutan sejumlah pelamar yang berbobot akan menjadi tugas yang sulit. Setiap

pekerjaan yang dianggap membosankan, berbahaya, menimbulkan kegelisahan,

bergaji rendah, atau tidak memiliki potensi promosi jarang yang mampu memikat

banyak pelamar.

h. Persayaratan pekerjaan

Perusahaan menawarkan sebuah pekerjaan dengan imbalan dan

persyaratan tertentu, dan memiliki ekspektasi tertentu pula mengenai tipe

orang-orang yang sedang dicari. Pelamar mempunyai kemampuan dan minat yang

ditawarkan serta mencari pekerjaan yang memenuhi pengharapannya. Kecocokan

terjadi apabila ada kaitan yang memadai dari dua pengharapan ini. Proses

rekrutmen biasanya beberapa modifikasi dari kompromi di kedua belah pihak.

1.2.4 Analis pekerjaan

Pengangkatan staf berasal dari kerja yang harus dijalankan dan langkah

pertama harus berupa penetapan tugas. Kerja dapat dianalisis dalam berbagai

derajat rincian dan istilah-istilah berikut ini yang umumnya sering digunakan

menurut Mills, Standingford dan Appleby (1990:421) :

(30)

b. Tugas. (Bagian dari pekerjaan yang mempunyai awal serta akhir yang dapat dikenali dengan mudah dan memberikan sumbangan besar pada pekerjaan

itu.)

c. Operasi. (Bagian dari tugas yang memerlukan sekelompok pergerakan yang dapat dibedakan.)

d. Elemen. (Bagian dari operasi yang merupakan aksi terkecil yang dapat dibedakan dan masih berguna seperti mengambil sehelai kertas dan

meletakannya di atas meja.)

1.3 Kompensasi

Seperti dikutip pada www.ut.ac.id konsep upah atau remunerasi terdiri

atas dua unsur: kebijaksanaan kompensasi dan instrumen-instrumen teknis untuk

merancang dan mengimplementasikan kebijaksanaan ini. Pada gilirannya

kebijaksanaan kompensasi terdiri atas keseluruhan paket tunjangan primer,

sekunder dan tersier, serta kondisi kekaryaan lain yang secara bersama-sama

merupakan imbalan (keuangan) bagi kinerja karyawan (Poels, Frans ; 2003).

1.3.1 Definisi kompensasi

Seperti dikutip pada www.organisasi.org menyebutkan bahwa pengertian

kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja

karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non

fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan

pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia

(31)

Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja terlebih

dahulu melakukan penghitungan kinerja dengan membuat sistem penilaian kinerja

yang adil. Sistem tersebut umumnya berisi kriteria penilaian setiap pegawai yang

ada, misalnya mulai dari jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan, kecepatan

kerja, komunikasi dengan pekerja lain, perilaku, pengetahuan atas pekerjaan, dan

lain sebagainya.

Para karyawan mungkin akan menghitung-hitung kinerja dan

pengorbanan dirinya dengan kompensasi yang diterima. Apabila karyawan merasa

tidak puas dengan kompensasi yang didapat, maka dia dapat mencoba mencari

pekerjaan lain yang memberi kompensasi lebih baik. Hal itu cukup berbahaya

bagi perusahaan apabila pesaing merekrut / membajak karyawan yang merasa

tidak puas tersebut karena dapat membocorkan rahasia perusahaan / organisasi.

1.3.2 Tujuan kompensasi

Sistem kompensasi diperlukan untuk memenuhi banyak sekali tujuan,

seperti yang dikutip dari www.oocities.org diantaranya tujuan yang lebih

diperlukan adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh personalia yang qualified

b. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang

c. Menjamin keadilan

d. Menghargai perilaku yang diinginkan

e. Mengendalikan biaya

(32)

1.3.3 Manfaat kompensasi pelengkap (fringe benefit) :

Kompensasi memiliki banyak sekali manfaat diantaranya dapat menjadi

pemicu (trigger) bagi karyawan agar selalu menjaga tingkat produktivtas mereka

dalam bekerja. Menurut teori yang dikutip pada www.oocities.org menyebutkan

beberapa manfaat dari kompensasi sebagai berikut:

a. Rekrutmen lebih efektif

b. Peningkatan semangat kerja dan kesetiaan

c. Penurunan keluarnya karyawan dan absensi

d. Pengurangan kelelahan

e. Pengurangan pengaruh serikat karyawan

f. Hubungan masyarakat yang lebih baik

g. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan karyawan

h. Meminimalisasi biaya kerja lembur

i. Pengurangan ancaman intervensi pemerintah

1.3.4 Faktor yang perlu diperhatikan :

Pemberian kompensasi oleh perusahaan kepada karyawannya,

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor ini merupakan tantangan

bagi setiap perusahaan untuk menentukan kebijakan pemberian kompensasi bagi

para karyawannya. Menurut Suwatno dan Priansa (2011:225-226) terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi penetapan kompensasi sebagai berikut:

a. Produktivitas

Setiap perusahaan pasti menginginkan kinerja keuntungan yang optimal.

(33)

non-material. Untuk itu, setiap perusahaan harus mampu meningkatkan

produktivitas kerja karyawannya, agar memberikan kontribusi yang optimal

bagi perusahaan. Perusahaan tidak mungkin membayar atau memberikan

kompensasi yang melebihi kontribusi atau produktivitas kerja karyawan

terhadap perusahaan.

b. Kemampuan untuk membayar

Pemberian kompensasi tergantung kepada kemampuan perusahaan dalam

membayar. Perusahaan tidak akan mungkin membayar kompensasi

karyawannya melebihi kemampuan perusahaan tersebut dalam memberikan

kompensasi. Sebab jika perusahaan memberikan kompensasi di atas

kemampuan perusahaan, maka perusahaan itu akan terancam bangkrut.

c. Kesediaan untuk Membayar

Kesediaan untuk membayar akan berpengaruh terhadap kebijakan

pemberiaan kompensasi bagi karyawan. Banyak perusahaan yang mampu

memberikan kompensasi yang tinggi, tetapi tidak semua perusahaan

bersedia memberikan kompensasi yang tinggi.

d. Suplai dan Permintaan Tenaga Kerja

Banyak sedikitnya tenaga kerja di pasar kerja akan mempengaruhi sistem

pemberian kompensasi. Bagi karyawan yang tidak memiliki kemampuan

dan keterampilan di atas rata-rata tenaga kerja pada umunya, akan diberikan

kompensasi lebih rendah daripada karyawan yang kemampuan dan

(34)

e. Serikat Pekerja

Serikat pekerja, serikat karyawan atau serikat buruh, akan mempengaruhi

kebijakan pemberian kompensasi. Serikat pekerja biasanya

memperjuangkan anggotanya untuk memperoleh kompensasi yang adil,

layak, serta wajar. Apabila ada perusahaan yang dianggap tidak memberikan

kompensasi yang sesuai, maka serikat pekerja akan menuntut perusahaan

tersebut.

f. Undang-Undang dan Peraturan yang Berlaku

Undang-undang dan Peraturan mengenai ketenagakerjaan saat ini

mendapatkan sorotan tajam, karena kebijakan tersebut bersentuhan langsung

dengan karyawan sebagai salah satu bagian terpenting dalam perusahaan,

yang membutuhkan perlindungan. Undang-undang dan peraturan jelas akan

mempengaruhi sistem pemberian kompensasi bagi perusahaan. Misalnya

UU Tenaga Kerja dan Peraturan UMR.

1.3.5 Bentuk Kompensasi

Bentuk Kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya

pada saat ini telah beragam. Menurut teori yang dikutip dari www.organisasi.org

menyebutkan bahwa bentuk kompensasi dapat digolongkan menjadi beberapa

bentuk yaitu sebagai berikut :

A. Imbalan Ektrinsik

Imbalan ektrinsik adalah jenis imbalan yang berbentuk uang. Tabel jenis

(35)

Tabel 3.1 Tabel Jenis Imbalan

No Jenis Imbalan

Uang Benefit

1 Gaji Uang Cuti

2 Upah Uang Makan

3 Honor Uang Transportasi / Antar Jemput

4 Bonus Asuransi

5 Komisi Jamsostek / Jaminan Sosial Tenaga Kerja 6 Insentif Uang Pensiun

7 Upah Rekreasi

8 Beasiswa Melanjutkan Kuliah, Dsb

B. Imbalan Intrinsik

Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik dan hanya

dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi

(36)

31 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Proyek Akhir dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan di Bagian

HRD di Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan Kantor Pusat

Surabaya yang pelaksanaannya pada:

Tanggal : 03 Maret 2013 – 31 Mei 2013

Peserta : Erwin Danu Wardhana

NIM : 11.39015.0004

Dalam pelaksanaan Proyek Akhir yang berlangsung dalam kurun waktu

tiga bulan di Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan, berikut

ini adalah rincian kegiatan yang dilakukan selama Kerja Praktek di HRD di

Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan Kantor Pusat

Surabaya:

Tabel 4.1 Garis Besar Kegiatan/Pekerjaan Peserta Kerja Praktek

No. Kegiatan/Pekerjaan

1. Penomeran hasil laporan penilaian aset.

2. Pengecheckan hasil laporan penilaian aset.

3. Penginputan daftar data klien tahun 2013.

4. Pendistribusian lembar MOU ke dalam berkas laporan penilaian aset.

Metode penulisan yang digunakan untuk menyelesaikan laporan Proyek

Akhir pada bagian Human Resource Departemen (HRD) pada Kantor Jasa

(37)

a Studi Observasi, yaitu dengan pengamatan dan mempelajari secara langsung

pada bagian Human Resource Departemen (HRD) pada Kantor Jasa

Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan.

b Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab dengan pembimbing

pada tempat pelaksanaan Kerja Praktek yaitu pada bagian HRD di Kantor

Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan.

c Studi Literatur atau Perpustakaan, yaitu dengan mencari dan membaca

literatur dan buku-buku yang mendukung penyelesaian laporan Proyek

Akhiryang tersedia di perpustakaan.

d Penyusunan Laporan, yaitu setelah melakukan kegiatan Proyek Akhir,

langkah selanjutnya adalah menyusun laporan Proyek Akhiryang menjadi

prasyarat dalam menyelesaikan masa studi.

e Konsultasi (Bimbingan), yaitu dengan mengajukan laporan secara bertahap

kepada dosen pembimbing atas hasil laporan Proyek Akhir yang telah

dilaksanakan.

4.1 Alur Recruitment pada bagian HRD KJPP Chalimatus dan Rekan. Alur kerja sangat penting dan berpengaruh besar dalam kinerja karyawan

yang berada di dalamnya. Pentingnya suatu alur kerja itu sendiri ialah agar dapat

mempermudah pekerjaan. Melalui alur kerja, suatu tugas yang diberikan oleh

pimpinan kepada bawahannya akan dapat cepat diselesaikan. Melalui alur kerja

(38)

Pada bagian HRD Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan

Rekan suatu alur kerja dapat berperan penting dalam pekerjaan sehari-hari. Mulai

dari penanganan surat masuk dan keluar, pengarsipan laporan-laporan hingga

perekrutan karyawan baru semuanya melalui alur kerja. Keberadaan HRD pada

Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan merupakan bagian

yang sentral pada kantor tersebut. Alur recruitment dan penjelasan dapat dilihat

pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Alur perekrutan KJPP Chalimatus dan Rekan

Berdasarkan gambar di atas menunjukan bahwa pada alur rekrutmen

Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan terdapat beberapa

(39)

1. Menerima permintaan karyawan dari bagian yang membutuhkan. Menerima permintaan karyawan dari bagian yang membutuhkan ialah

langkah awal dari alur perekrutan yang terdapat pada Kantor Jasa Penilaian

Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan. Pada tahap ini bagian HRD

menerima beberapa bentuk permintaan dari bagaian-bagian terkait

penambahan tenaga kerja atau karyawan. Bagian-bagian yang

membutuhkan penambahan karyawan biasanya mengirimkan permintaan

resmi tertulis kepada bagian HRD dan terkadang mereka hanya

memberitahukan tentang penambahan karyawan tersebut kepada HRD

melalui lisan. Contoh form surat permintaan penambahan karyawan dapat

dilihat pada Gambar 4.2.

2. Memasang advertising di media koran atau job online.

Pemasangan iklan (advertising) pada media koran atau job online baru akan

(40)

Hal itu bertujuan agar tidak terjadi suatu kesalah-pahaman antara bagian

HRD dan juga atasan. Pada akhir kalimat lowongan pekerjaan bagian HRD

sering kali melampirkan alamat kantor ataupun alamat email terkait

pengumpulan atau pengiriman surat lamaran pekerjaan. Contoh pemasangan

iklan online dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Contoh Pemasangan Job Online

3. Menyeleksi administrasi atau berkas lamaran yang masuk.

Seleksi terhadap administrasi berkas lamaran dapat dilakukan bersamaan

dengan pemasangan iklan pada media koran dan job online. Bagian HRD

akan menyeleksi terlebih dahulu berkas lamaran yang mereka terima

melalui email dan paket pos. Pada tahap ini bagian HRD akan menyeleksi

beberapa surat lamaran dan mereka akan memilah beberapa surat lamaran

(41)

Hal ini dilakukan guna mendapatkan calon tenaga kerja atau karyawan

sesuai dengan bagian yang membutuhkan.

4. Pemanggilan pelamar melalui telepon.

Bagian HRD akan melakukam konfirmasi terkait disetujuinya berkas

lamaran dari calon karyawan. Pada hal ini bagian HRD akan menghubungi

calon karyawan melalui telpon untuk melakukan serangkaian tes berikutnya.

Bagian HRD akan meminta calon karyawan untuk hadir ke kantor sesuai

dengan kententuan yang telah ditentukan oleh bagian HRD.

5. Melaksanakan Tes Tulis & Komputer.

Para calon karyawan atau pelamar akan menjalani serangkaian tes dari

bagian HRD. Tes yang pertama diadakan ialah tes tulis dan tes komputer,

tes ini dilakukan untuk dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan pelamar

tentang pekerjaan yang terdapat pada Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP)

Chalimatus dan Rekan khususnya terkait pada lowongan pekerjaan yang

tersedia.Soal yang diberikan oleh bagian HRD terkait tahap ini disesuaikan

dengan jenis lowongan yang tersedia. Misal jika pada tahap ini bagian yang

membutuhkan penambahan karyawan adalah bagian Marketing, maka soal

yang diajukan pada calon karyawan hanya akan berhubungan dengan bagain

Marketing dan contoh beberapa pekerjaan yang dikerjakan oleh bagian Marketing nantinya. Gambar Proses Tes Tulis dan Komputer dapat dilihat

(42)

Gambar 4.4 Gambar pada saat proses Tes Tulis dan Komputer

6. Melaksanakan Tes Interview.

Para calon karyawan atau pelamar akan menjalani tes interview sebagai

lanjutan dari tes yang sebelumnya. Tes interview ini bertujuan untuk selain

mengetahui bagaimana kondisi psikis dari calon karyawan, hal ini juga

dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar antusias dari calon

karyawan untuk dapat bergabung dalam keluarga besar perusahaan. Pada

tahap ini bagian yang membutuhkan beserta Direktur Keuangan akan

mewawancarai calon karyawan untuk membicarakan berapa jumlah gaji

yang akan diterima sebagai kesepakatan awal antara peusahaan dengan

(43)

7. Koordinasi dengan bagian yang membutuhkan untuk final tes.

Bagian terakhir yang dilakukan dalam serangkaian tes ialah bagian HRD,

Direktur keuangan beserta bagian yang membutuhkan akan membicarakan

hal ini secara tertutup terkait diterima atau tidaknya calon karyawan

tersebut. Keputusan diterima atau tidaknya calon karyawan diperoleh dari

hasil tes yang telah dilakukan serta beberapa penilaian dari bagian HRD dan

bagian yang membutuhkan penambahan karyawan.

8. Melakukan penerimaan karyawan dan menerbitkan surat penerimaan karyawan.

Pada tahap ini bagian HRD melakukan penerimaan karyawan. Penerimaan

karyawan dapat dilakukan saat atasan dan pihak bagian yang membutuhkan

merasa cocok dengan pelamar. Bagian HRD juga akan menerbitkan sebuah

surat untuk bagian yang membutuhkan, bagian keuangan dan bagian HRD

terkait penerimaan karyawan.

9. Membuat pengumuman ke seluruh kantor perwakilan, untuk penerimaan karyawan baru dengan jabatan Supervisor ke atas.

Bagian HRD akan mengumumkan ke seluruh kantor perwakilan terkait

dengan penerimaan karyawan dengan jabatan Supervisor ke atas. Hal ini

dikarenakan bahwa Supervisor memiliki tanggung jawab yang tinggi dan

tugas

4.2 Sistem Kompensasi

Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan mempunyai

2 bentuk kompensasi. Bentuk pertama yaitu berupa kompensasi dalam bentuk

(44)

Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan. Penjelasan tentang bentuk

kompensasi tersebut dijelaskan pada poin berikut:

A. Macam kompensasi

Macam kompensasi memiliki 2 (dua) bentuk pada prinsipnya. Bentuk

pertama yaitu kompensasi yang bersifat langsung yang dapat berupa gaji, insentif

maupun bonus. Bentuk kedua pada kompensasi yaitu kompensasi yang bersifat

tidak langsung seperti promosi jabatan, pendidikan, rekreasi hingga tunjangan

yang diberikan oleh perusahaan. Pada perusahaan Kantor Jasa Penilaian Publik

(KJPP) Chalimatus dan Rekan terdapat beberapa bentuk kompensasi yang

diterapkan pada sistem kompensasinya. Penjelasan terkait macam kompensasi

pada KJPP Chalimatus dan Rekan dapat dilihat pada pemaparan berikut:

1. Kompensasi bersifat langsung.

Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan mempunyai

beberapa macam bentuk kompensasi yang bersifat langsung yang diberikan

kepada karyawannya. Kompensasi langsung yang diterima karyawan disesuaikan

dengan kondisi terentu, misal seperti beban dan tanggung jawab yang diberikan,

area kerja hingga macam kebutuhan karyawan guna mengoptimalkan kinejanya.

Macam bentuk kompensasi yang diberikan perusahaan Kantor Jasa Penilaian

(45)

Tabel 4.2 Tabel Macam Kompensasi KJPP Chalimatus dan Rekan

No Macam Kompensasi Keterangan

1 Gaji Pokok Golongan atau Level dan Tanggung Jawab. 2 Tunjangan Jabatan Diberikan kepada jabatan Supervisor ke atas. 3 Tunjangan Mutasi Mutasi eksternal.

4 Tunjangan Kost Mutasi eksternal dan tidur di luar kantor. 5 Tunjangan Profesi Tunjangan pendidikan Penilai.

6 Tunjangan Lain-lain Prestasi dan Kebijakan.

7 Uang Makan Dihitung berdasarkan hari kerja. 8 Uang Transport Dihitung berdasarkan hari kerja.

9 Uang Service Kendaraan Kendaraan staff teknisi atau operasional 10 Uang Voucher HP Dukungan operasional karyawan.

Berdasarkan pada Tabel 4.2 bahwa pada Kantor Jasa Penilaian Publik

(KJPP) Chalimatus dan Rekan memiliki macam-macam kompensasi untuk para

karyawannya. Kompensasi tersebut dapat dijadikan sebagai penambah motivasi

bagi karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya serta sebagai penghargaan

atas tenaga dan kinerja karyawan . Berikut merupakan penjelasan singkat tentang

poin yang tertera pada tabel tersebut:

a. Gaji Pokok.

Gaji pokok adalah gaji bersih yang diterima oleh karyawan setiap bulannya

dan belum termasuk uang makan, transport, service kendaraan, voucher HP

ataupun tunjangan lainnya. Banyaknya gaji pokok yang diterima karyawan

dipengaruhi oleh level maupun besarnya tanggung jawab yang diemban

suatu karyawan.

b. Tunjangan jabatan.

Tunjangan jabatan adalah uang tunjangan yang khusus diberikan kepada

karyawan dengan range jabatan Supervisor ke atas. Tunjangan ini diberikan

(46)

kepada Supervisor tersebut dimana tugas dan tanggung jawab tersebut

berbeda dengan karyawan lainnya.

c. Tunjangan mutasi.

Tunjangan mutasi adalah sejenis uang tunjangan yang diberikan kepada

karyawan yang dimutasikan ke suatu tempat diluar area kantor Pusat (luar

provinsi atau luar pulau). Tunjangan tersebut diberikan karena kebijakan

perusahaan yang memperkirakan biaya hidup diluar area Kantor Pusat

berbeda atau lebih mahal dari area Kantor Pusat.

d. Tunjangan kost.

Tunjangan kost adalah tunjangan yang diberikan oleh perusahaan kepada

karyawan yang terkena mutasi eksternal dan tidur diluar area kantor (kost

atau rumah kontrakan).

e. Tunjangan profesi.

Tunjangan profesi adalah jenis tunjangan yang diberikan kepada karyawan

yang bertugas sebagai penilai aset. Pada tim penilai aset juga memiliki

beberapa golongan lagi dan tiap golongan memilki jumlah kompensasi

yang berbeda. Dengan kata lain semakin tinggi golongan seorang penilai

aset maka akan semakin tinggi juga kompensasi yang dia terima.

f Tunjangan lain-lain.

Tunjangan lainnya adalah tunjangan yang diberikan kepada karyawan atas

kondisi tertentu, misalkan seperti prestasi seorang karyawan yang mampu

mencapai suatu target yang telah ditetapkan atau atas suatu kebijakan yang

(47)

g Uang makan.

Uang makan adalah kompensasi yang diterima oleh seluruh karyawan. Uang

makan yang diterima karyawan berasal dari jumlah akumulasi hari kerja

karyawan.

h Uang transport.

Uang transport adalah jenis kompensasi yang diberikan perusahaan khusus

kepada karyawan yang area kerjanya berada di luar kantor atau area

lapangan yang membutuhkan kendaraan transportasi sendiri untuk menuju

ke area tersebut.

i Uang service kendaraan.

Uang service kendaraan adalah jenis kendaraan yang diberikan khusus

kepada karyawan yang area kerjanya berada di luar area kantor atau area

lapangan. Perbedaan antara uang transport dan service kendaraan terletak

pada penggunaannya. Jika uang transport hanya digunakan untuk biaya

bahan bakar motor, maka uang service kendaraan digunakan untuk reparasi

motor jika terjadi kerusakan pada motor karyawan.

j Uang voucher HP.

Uang voucher HP adalah tunjangan yang diberikan perusahaan kepada

karyawan untuk melakukan komunikasi dengan karyawan lain guna

memperlancar pekerjaannya.

2. Kompensasi bersifat tidak langsung

Selain kompensasi yang bersifat langsung, Kantor Jasa Penilaian Publik

(KJPP) Chalimatus dan Rekan mempunyai kompensasi yang bersifat tidak

(48)

fasilitas, pendidikan lanjut dan lain sebagainya yang disediakan perusahaan

kepada karyawannya. Kompensasi tidak langsung yang terdapat pada Kantor Jasa

Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan adalah sebagai berikut:

a. Fasilitas

Pada poin ini Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan

memberikan sebuah kompensasi bersifat tidak langsung kepada karyawannya

berupa sebuah fasilitas. Fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawannya

beragam, seperti kendaraan dinas. Fasilitas tersebut diberikan kepada karyawan

yang mempunyai dedikasi tinggi dan prestasi yang baik namun karyawan tersebut

belum memiliki kendaraan pribadi sendiri. Karyawan yang mendapat fasilitas

tersebut tidak harus karyawan yang memiliki jabatan tinggi.

b. Pendidikan lanjut

Pada poin ini Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan

memberikan suatu kompensasi bersifat tidak langsung, berupa pendidikan lanjut

yang sering kali kita mengenalnya dengan istilah “disekolahkan”. Perusahaan

akan memilih beberapa karyawan di setiap periodenya untuk dikirim ke dalam

pendidikan untuk jabatan penilai aset. Karyawan yang telah mengikuti pendidikan

tersebut dan lulus akan memperoleh kenaikan peringkat untuk golongan penilai.

Tingkat golongan seorang penilai juga akan mempengaruhi tunjangan dari

(49)

B. Alur sistem kompensasi

Seperti pada poin sebelumnya yang menjelaskan tentang macam

kompensasi yang diberikan Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan

Rekan, pada poin ini menjelaskan tentang Alur sistem kompensasi pada Kantor

Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan. Berikut merupakan

pemaparan tentang sistem kompensasi pada Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP)

Chalimatus dan Rekan. Gambar sistem kompensasi dapat dilihat pada Gambar

4.5.

(50)

Berdasarkan pada gambar di atas dapat diketahui bahwa pada sistem

kompensasi Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan memiliki

beberapa tahapan. Berikut merupakan pemaparan dari Gambar 4.5:

1. Menentukan dan menginformasikan tanggal cut-off gaji.

Menentukan tanggal cut-off gaji merupakan langkah pertama yang

dilakukan oleh bagian HRD pada proses kompensasi. Bagian HRD

menerapkan sistem cut-off di tiap dua puluh (20) hari kerja. Bagian HRD

akan segara menginfokan terkait tanggal cut-off gaji kepada seluruh

karyawan baik melalui telepon maupun email.

2. Mengumpulkan seluruh absensi dari seluruh kantor perwakilan.

Ketika tanggal cut-off telah ditentukan, bagian HRD akan menghubungi

seluruh kantor perwakilan terkait dengan absensi karyawan di tiap-tiap

kantor perwakilan. Bagian HRD sering kali meminta kepada seluruh kantor

perwakilan terkait pengumpulan data absensi seluruh karyawan dalam

bentuk softcopy via email. Absensi karyawan sangat mempengaruhi jumlah

gaji yang akan diterima oleh karyawan.

3. Mengoreksi ulang data absensi karyawan.

Bagian HRD akan mengoreksi ulang data absensi karywan setelah data

seluruh absensi karyawan telah diterima. Bagian HRD akan mencocokan

data absesnsi karyawan dengan data yang tertera pada hasil print out

fingerprint bagi kantor cabang yang berada di area Surabaya, bagi kantor cabang yang berada diluar area Surabaya maka data absensi karyawan

(51)

terhadap sistem kompensasi. Kesalahan tersebut bisa berupa seperti

ketidak-cocokan data absensi dengan hasil print out dari mesin fingerprint.

4. Menyiapkan data lain yang berhubungan dengan payroll.

Data lain yang dimaksud adalah seperti tunjangan profesi, piutang

karyawan, data kompensasi bagi karyawan baru yang masa kerjanya

dibawah dua puluh (20) hari dan lain sebagainya. Khusus untuk data

piutang karyawan dan hutang karyawan sering kali akan diakumulasi atau

dikurangkan langsung ke dalam gaji karyawan sesuai dengan kesepakatan.

Data ini disiapkan setelah bagian HRD telah selesai mengoreksi data

absensi seluruh karyawan.

5. Input data payroll ke dalam system keuangan.

Pada tahap ini pihak yang bertugas untuk memasukan data payroll ke dalam

sistem adalah Direktur keuangan. Direktur keuangan akan memasukan data

tentang payroll sesuai dengan hasil data yang telah dikoreksi oleh bagian

HRD. Hasil dari input data payroll ini adalah berupa slip yang kemudian

akan dikoreksi terlebih dahulu oleh bagian HRD sebelum di distribusikan ke

pihak Bank pembayar.

6. Menyerahkan data entry payroll ke Bank Pembayar (Bank BNI) yang kemudian di transfer ke seluruh rekening karyawan.

Data entry payroll beserta seluruh nomor rekening karyawan yang telah

selesai dibuat akan segera diserahkan kepada Bank Pembayar untuk segera

ditransferkan ke seluruh nomor rekening karyawan. Jumlah uang yang

ditransfer Bank Pembayar disesuaikan dengan data yang tertera pada data

(52)

7. Membuat dan mendistribusikan slip gaji ke seluruh karyawan.

Proses terkahir dalam kompensasi yaitu membuat dan menditribusikan slip

gaji ke seluruh karyawan. Pada slip gaji berisi data tentang berapa transfer

masuk yang diterima karyawan dan pada tanggal berapa transfer itu

(53)

45 BAB V PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada perusahaan Kantor Jasa Penilaian

Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan, maka kesimpulan pada laporan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Sistem perekrutan.

Proses perekrutan pada perusahaan masih dilakukan secara manual yang

diawali dari penerimaan permintaan penambahan karyawan baru dari bagian

hingga penerimaan karyawan yang bersamaan dengan penerbitan surat

keterangan.

b. Sistem kompensasi.

Sistem kompensasi pada perusahaan menerapkan 2 macam kompensasi.

Macam kompensasi tersebut yaitu kompensasi bersifat langsung yang

berupa gaji pokok dan tunjangan serta kompensasi bersifat tidak langsung

yang berupa fasilitas dan juga pendidikan lanjutan.

1.2 Saran

Setelah melakukan Kerja Praktek pada bagian HRD pada perusahaan

Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan, maka saran yang

dapat diusulkan yaitu perlunya melampirkan surat permintaan penambahan

karyawan setiap melakukan permintaan penambahan karyawan sebagai arsip dan

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Mills, Geoffrey. Oliver Standingford, Robert C Appleby. 1991. Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta: Binarupa Aksara.

Suwatno, Priansa Donni Juni. 2011.Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Website:

Adrian, Yudi. 2014. Rekrutmen Karyawan: Definisi, Tujuan, Proses, dan Sistem Perekrutan. Tersedia:

http://www.insanperforma.co.id/index.php?option=com_content&view=ar ticle&id=143%3Arekrutmen-karyawan-definisi-tujuan-proses-dan-sistem-rekrutmen-&catid=38%3Anews&lang=[22/05/2014]

Anonim. 2008. Pengertian Kompensasi & Jenis/Macam Kompensasi SDM - Upah, Gaji, Insentif, Tunjangan, Dsb. Tersedia:

http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-kompensasi-jenis-macam-kompensasi-sdm-upah-gaji-insentif-tunjangan-dsb.html [01/05/2014]

Anonim.2006. Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM. Tersedia:

http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-tugas-fungsi-Kusuma, Andri. 2010. Pengertian, Prosedur, dan Sistem Rekrutmen Dan Seleksi. Tersedia: http://kuliahgratis.net/pengertian-prosedur-dan-sistem-rekrutmen-dan-seleksi/ [22/05/2014]

Sulipan. 2009. Pemberian Kompensasi. Tersedia:

Gambar

Tabel 4.2 Tabel Macam Kompensasi KJPP Chalimatus dan Rekan ..................... 40
Tabel 2.1 Sejarah Pendirian Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatu dan Rekan
Gambar 2.1.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi KJPP Chalimatus dan Rekan
+7

Referensi

Dokumen terkait

LAPORAN KERJA MAGANG PELAKSANAAN AUDIT & ACCOUNTING SERVICE DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK SUGANDA AKNA SUHRI DAN REKAN.. UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

Permasalahan yang timbul dalam proses transaksi pembayaran jasa akuntan pada Kantor Akuntan Publik Drs.Thomas, Blasius, Widartoyo & Rekan adalah dalam proses

Selama masa praktik kerja lapangan di Kantor Akuntan Publik Heru Saleh Marzuki & Rekan yang berlangsung kurang lebih 40 hari kerja, praktikan bersama dengan satu

Dengan Ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: “ PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SYAMSUL BAHRI TRB DAN

Selama melaksanakan PKL di Kantor Akuntan Publik Dra Suhartati dan Rekan Cabang Jakarta, Praktikan diposisikan sebagai Junior Auditor dan diberi beberapa tugas yaitu membuat

Juswar & Rekan ini masih dilakukan secara manual, mulai dari penawaran audit, sampai penyimpanan data-data lainnya yang berhubungan dengan proses jasa audit

Atas dasar pemikiran diatas, penulis akan mengadakan penelitian dengan judul: Dampak Kinerja Karyawan Pada Kantor Jasa Penilai Publik Jimmy Prasetyo Dan Rekan Dengan Adanya Motivasi

4.2 Penilaian Tanah Pada penilaian tanah metode yang digunakan adalah Perbandingan Data Pasar Direct Comparison Method, yaitu memakai informasi dari transaksi atau penawaran yang