• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Wilayah II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Wilayah II"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

! " # $ % & $ %# & ' ( % ! # #

) % %# *#$ + ( ,- $# . - &

$# . !. + !/

# ! - $ % ) !# !

0 ! $ % & $ (

#$ # 1 $ " & 0 2 3 3 .4 ,1 ( $ ( % % ' $ ( $# #

# (/

& ' ! " # 1 ( !!

'3 % ! ' ( % ' % ( 3

3 - #$# # ! " # ! $ #' ! % , % $ %#/

$ % ! 5 % %# + ! %#( $ ' & #6# ' % (

,& / #' ! #' ! % & ' & #' ! % %#( 4 #% # ' #% #

7 # # # ! ! + ! '# $ $ ( # % %# # ( $ ! + !

5 !' %#( $ 3

63 - #$# # ! $ + ! ( ! ' ! ) % #

7 # # # ! ! ) $# % ( + ! #'# # ! ' # , #! / ( 3

' ( ) ( * +, & " + & )

1 !! $ 8 % '

-* 93 % ' 3 * ,% # ( # /

) $# " # : ' # 93 % ' 3 *

1 ' $ & # ! " #

$ ' $ & '# 3 - $#

- " + & ) ( % ( +, & ( & + , ") ."%

# # '#% # '# ( # 3

- $# . 8

-/ 0 # $ 1 2!

1 / 1 /

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan wilayah di bagian Utara Kabupaten Aceh Selatan sebagian besar mempunyai ketinggian > 100 meter dan merupakan gugusan bukit barisan, seperti

Ditinjau dari dampak pengganda ( multiplier effect ) dari kegiatan sektor ekonomi tertentu dapat diketahui bahwa di kecamatan Selo memiliki ME sebesar 1, 47,

Kesembilan sektor tersebut antara lain sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan /

Tabel 4. Jumlah pendapatan di Kab.. Adapun untuk menghitung persentase jumlah kumulatif kelas dengan cara. jumlah penduduk tiap kecamatan dibagi jumlah penduduk

W Sarjana PL4101 Teori Perencanaan W Sarjana PL4201 Teori Perencanaan W Sarjana PL4102 Metoda Penelitian W Sarjana PL4101 Metode Penelitian W Sarjana PL4190

Perencanaan pengembangan wilayah diartikan sebagai suatu kajian sistematis yang meliputi aspek fisik, sosial dan ekonomi yang mendukung dan mengarahkan pemanfaatan sumberdaya

Untuk mengukur kemiskinan, Indonesia melalui BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (basic needs) yang dapat diukur dengan angka atau hitungan Indeks Perkepala

d) Kawasan Perkotaan Metropolitan, yaitu Kawasan Perkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani lebih besar dari 1.000.000 jiwa. Berdasarkan PP No. 47/1997, kawasan budidaya