• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 0908947 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 0908947 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Lidia Gustina Tampubolon, 2014

Keberadaan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kawasan Tujuh Titik Bebas Pkl Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai keberadaan PKL di

kawasan tujuh titik Kota Bandung yang telah diuraikan pada bab IV, maka dari

hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa PKL di kawasan tujuh

titik Kota Bandung sebagian besar berasal dari luar Kota Bandung, berusia

produktif (21-30 tahun). Jenis kelamin responden sebagian besar adalah laki-laki

jumlah tanggungan sedikit (3-4 orang) dengan tingkat pendidikan yang hampir

merata yaitu SD, SMP, dan SMA.

Dilihat dari modal memulai usaha, sebagian besar PKL mempunyai modal

yang cukup sedikit (Rp 500.000,00-Rp 1.000.000,00) dengan penghasilan

rata-rata perbulan adalah Rp 1.000.000,00-Rp 1.500.000,00. Hampir setengah PKL

memiliki jenis dagangan konveksi/pakaian/sepatu dan makanan minuman olahan

siap saji dan disesuaikan dengan bentuk/jenis sarana yaitu gelaran/dasaran. Lama

PKL berjualan di kawasan tersebut tergolong masih baru (≤ 3 tahun dan antara 4-6

tahun) meskipun ada beberapa PKL telah berjualan diatas 10 tahun. Sebagian

besar PKL memiliki waktu berjualan antara 5-8 jam perhari dengan sifat layanan

menetap.

Latar belakang PKL memilih lokasi di kawasan tujuh titik adalah karena

ramai/sering dikunjungi oleh pembeli (konsumen) karena letaknya yang strategis

dan dekat dengan tempat berdomisili. Sebagian besar PKL lebih memilih untuk

berjualan dengan berbagai macam jenis/bercampur dengan PKL yang menjual

jenis dagangan yang berbeda dengan alasan untuk mengurangi persaingan. Dan

menurut PKL lokasi berjualan mereka telah sesuai dengan keinginan karena dekat

dengan keramaian yang otomatis akan meningkatkan pendapatan PKL.

Keberadaan PKL di kawasan tujuh titik memiliki manfaat yang cukup besar

kepada para pembeli (konsumen) karena barang dagangan yang dijual lebih

(2)

92

Lidia Gustina Tampubolon, 2014

Keberadaan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kawasan Tujuh Titik Bebas Pkl Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsumen cenderung bersikap negatif atau tidak mendukung keberadaan PKL di

kawasan tujuh titik karena keberadaan PKL membuat kawasan tersebut terkesan

kumuh, kotor, menganggu pejalan kaki maupun pengguna kendaraan serta

mengurangi estetika Kota Bandung. Konsumen lebih memilih agar PKL

direlokasi ke tempat yang lebih baik dan layak.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis memiliki saran

dengan harapan dapat bermanfaat bagi pemerintah, PKL dan juga pihak-pihak

terkait dalam penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah Kota Bandung diharapkan lebih tegas dalam penegakan peraturan

yang berlaku. Dalam mengkoordinir PKL diperlukan sikap yang lebih baik

dan bijaksana agar tidak terjadi perselisihan dengan pihak PKL sehingga PKL

tidak merasa dirugikan.

2. Mengingat latar belakang pendidikan yang rendah dan keahlian yang kurang,

seharusnya Pemerintah Kota Bandung tetap mendukung kegiatan PKL

dengan memberikan pembinaan dan pengembangan usaha kepada para PKL.

Beberapa contoh pembinaan dan pengembangan usaha adalah pemberian

pinjaman modal atau memfasilitasi PKL sehingga PKL dapat mengingkatkan

usahanya selain itu pemerintah juga bisa memberikan pelatihan

kewirausahaan agar PKL bisa membuka usaha yang lebih variatif selain

menjadi PKL.

3. Relokasi PKL ke tempat yang lebih layak dan ramai pembeli (konsumen)

karena bagaimanapun juga keberadaan PKL tersebut telah merusak tatanan

ruang kota Bandung

4. PKL sebagai pelaku usaha dan warga Kota Bandung yang baik, PKL

diharapkan lebih mematuhi peraturan yang berlaku di Kota Bandung. Jika

PKL mempunyai aspirasi dapat secara langsung menyampaikannya kepada

(3)

93

Lidia Gustina Tampubolon, 2014

Keberadaan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kawasan Tujuh Titik Bebas Pkl Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Bagi pembeli (konsumen) dan masyarakat Kota Bandung secara keseluruhan

dapat melakukan kerjasama dengan PKL dan Pemerintah untuk mengegakkan

Referensi

Dokumen terkait

Dari paparan yang telah disampaikan, peneliti mengambil pokok permasalahan pada motif gurda yang selalu ada dalam kehidupan masyarakat kita yang memiliki bentuk-bentuk

Grafik Penggunaan memory LTSP server ketika client menjalan kan aplikasi OpenOffice Dari gambar 5 dapat diketahui bahwa dengan 1 G memori, ternyata server mampu

Asal jangan bangsa ini dirobek-robek Nekolim dan kaki tanganya.” Akhirnya ketukan palu ketua MPRS Jenderal AH Nasution jatuh pada Minggu, 12 Maret pukul 13:30 meneteapkan TAP

Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan dan pemikiran seseorang atau kelompok orang

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Jika tidak semua tamu merokok maka lantai rumah tidak bersih D.. Jika lantai rumah bersih maka semua tamu tidak

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |