Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam suatu metode penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Metode dalam suatu penelitian merupakan suatu cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam sebuah penelitian adalah untuk mengungkapkan menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara
tertentu sesuai dengan prosedur yang digunakan diantaranya histories, deskriptif, dan eksperimen.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Arikunto (2010, hlm. 9) menjelaskan tentang metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan.
Untuk mendapatkan hasil yang positif pada latihan teknik diperlukan proses latihan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penulisan ini penulis membuat jadwal sebanyak 3 kali seminggu dalam 12 kali pertemuan, Mahendra (2007, hlm. 205) menjelaskan, “Hasil perkembangan belajar yang terlihat dari keterampilan anak
dapat dikumpulkan dalam waktu yang cukup panjang, misalnya dalam satu bulan atau satu cawu”.
B. Populasi & Sampel
1. Populasi
Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keseluruhan objek peneliti”.Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang
ada diwilayah peneliti, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Sedangkan Sugiyono (2015, hlm. 117), menjelaskan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, maka peneliti menetapkan populasi dalam penelitiannya adalah Siswa yang mengikuti ekstrakulikuler futsal di SMPN 1 Baleendah yang berjumlah 35 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi sebagai sumber data/informasi.Sampel yang diambil sebagai percobaan harus diperhatikan.Menurut Sugiyono (2015, hlm. 118) menjelaskan, “Sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.Selanjutnya Arikunto (2010, hlm. 174), menjelaskan, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut penelitian sampel. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Berdasarkan pertanyaan diatas, penulis menggunakan Purposive sample atau sampel bertujuan. Arikunto (2010, hlm. 181) menjelaskan,
“Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan
keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh”. Adapun kriteria sample yang telah ditentukan adalah
sebagai berikut:
1. Siswa kelas 8 di SMPN 1 Baleendah 2. Siswa kelahiran tahun 2001
Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sampel yang digunakan peneliti adalah siswa kelas 8 yang mengikuti ekstrakulikuler futsal di SMPN 1 Baleendah yang berjumlah 35 orang, dari 35 orang tersebut terdapat 10 orang yang sesuai dengan kriteria sample yang penulis tentukan.
C. Desain Penelitian
Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain penelitian.Penggunaan desain penelitian disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang hendak diteliti.Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
menggunakan pretest-posttest design. Desain yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1
Desain Penelitian Pretest & Postest Sumber: Arikunto (2010, hlm 125)
Keterangan :
01 : Observasi yang dilakukan sebelum ekperimen disebut pre-test
02 : Obsevasi sesudah eksperimen disebut post-test
X : Treatmen (perlakuan)
Arikunto (2010, hlm. 125) menjelaskan, “Dalam desain ini observasi
dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen.Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (01) disebut pre-test,
dan observasi sesudah eksperimen (02) disebut post-test.Perbedaan 01 dan 02 yakni
01 – 02 diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen”.
Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut
Gambar 3.2
Langkah langkah pengumpulan data Sumber: Dokumen Pribadi
D. Instrumen Penelitian, Alat Penelitian, dan Pelaksanaan Tes
Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan menggiring bola atau dribbling. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tes
dribblingini didapat dari Doni Faizal dalam skripnya yang berjudul “kontruksi tes
keterampilan dribbling dalam cabang olahraga futsal”, dengan tingkat validitas sebesar 0,8883 dan tingkat reliabilitas 0,7333.
Adapun alat-alat yang digunakan dalam pengetesan Dribbling Test adalah
sebagai berikut: Lapangan futsal
POPULASI
KESIMPULAN SAMPEL
PENGOLAHAN DATA
TES KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING (POST-TEST)
VIDEO ANALISIS GERAK (TREATMENT)
Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bola futsal
Alat ukur (meteran dan Stop watch) 8 buah rintangan (tongkat/cones) Kapur dan alat tulis
Penelitian yang dilakukan bertempat di Lapangan Futsal SMPN 1 Baleendah.Penelitian berlangsung selama 12 pertemuan, Mahendra (2007, hlm. 205) menjelaskan, “Hasil perkembangan belajar yang terlihat dari keterampilan
anak dapat dikumpulkan dalam waktu yang cukup panjang, misalnya dalam satu bulan atau satu cawu”.Jadwal latihan seminggu 3 kali yaitu setiap hari senin, jumat, dan sabtu pada pukul 14.00 – 17.00.. Kualifikasi tester dan petugas lapangan :
1. Tester mempunyai pengalaman melatih
2. Petugas lapangan mempunyai pengalaman di bidang olahraga futsal 3. Tester 1 dan petugas lapangan 1
Langkah-langkah persiapan yang penulis tempuh dalam pelaksanaan tes dribbling:
1. Menyiapkan perizinan dari Universitas Pendidikan Indonesia
2. Meminta perizinan untuk melaksanakan penelitian kepada kepala sekolah SMPN 1 Baleendah
3. Menyiapkan peralatan yang akan dipakai
4. Memilih sampel penelitian secara purposive sampling
5. Berdoa agar pada saat pelaksanaan tes tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
6. Penjelasan tes yang akan dilaksanakan
7. Pemanasan : Pemanasan ditekankan pada anggota tubuh bagian atas dan
bawah agar tidak terjadi cedera yang tidak diinginkan pada saat penelitian berlangsung
8. Cara pelaksanaan :
Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterampilan dribbling modifikasi menurut “Doni Faizal” adalah sebagai berikut:
Testee berdiri dibelakang garis strat dengan bola dalam penguasaan kakinya.
Pada aba-aba “Ya” testee memulai menggiring bola kea rah kiri melewati rintangan pertama dan menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai testee melewati garis finish.
Salah arah dalam menggiring bola, testee harus memperbaiki tanpa menggunakan anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan
selama itu pula waktu terus berjalan.
Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan. Gerakan tersebut dikatakan gagal apabila: testee menggiring bola dengan menggunakan satu kaki saja, testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah, testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola.
Cara Menskor:
Waktu yang ditempuh oleh testee dari aba-aba “Ya” sampai testee melewati garis finish. Untuk lebih jelasnya mengenai diagram route tes dribblingdalam permainan futsal dapat dilihat dalam gambar 3.3 pada
Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.3
Dribbling Test Sumber: Doni Faisal
Keterangan :
: route arah dribbling
Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Prosedur Pengoprasian Video Tape Feedback
Alat yang digunakan :
a. Kamera : digunakan untuk merekam siswa ketika malakukan dribbling b. Laptop : digunakan untuk menampilkan rekaman siswa ketika melakukan
dribbling
c. Kabel audio : digunakan untuk menyambungkan kamera ke laptop pada saat menampilkan rekaman gambar
Persiapan pengambilan Video Tape Feedback :
a. Mempersiapkan kamera yang akan dipakai
b. Kamera yang dipakai disimpan di depan kones yang paling depan, seperti pada gambar 3.4
Gambar 3.4 Penempatan kamera Sumber : Dokumen Pribadi
c. Siswa yang menjadi sampel membuat satu barisan dibelakang garis start d. Siswa yang akan melakukan dribbling bersiap siap di garis start yang telah
ditentukan
Proses pengambilan Video Tape Feedback :
a. Siswa yang akan melakukan dribbling bersiap siap di garis start yang telah
ditentukan
b. Ketika Pada aba-aba “siap” berdiri dibelakang garis start dengan bola dalam
Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Siswa melakukan dribbling menggunakan punggung kaki sebanyak 20 kali,
dibagi menjadi 4 sesi jadi setiap sesi nya siswa tersebut melakukan 5 kali dribbling.
Gamabar 3.5
Proses Pengambilan Video Tape Feedback Sumber: Dokumen Pribadi
Keterangan
TR : Treatmen/siswa melakukan dribbling 5 kali VTFB : Video Tape Feedback
Proses penampilan Video Tape Feedback :
a. Mempersiapkan laptop yang akan dipakai untuk menampilkan video tape
feedback
b. Kamera disambungkan ke laptop dengan menggunakan kabel Audio
c. Siswa dipersilahkan duduk di tempat yang sudah disediakan untuk diberikan
Video Tape Feedback
d. Ketika siswa memlihat video tape feedback tester memberikan penjelasan dan mengoreksi kesalahan kesalahan dribbling pada saat mereka melakukan dribbling.
F. Defenisi Operasional
1. Dalam disertasi Justin Menickelli (2004, hlm. 1) menjelaskan tentang Video Tape Feedback (VTFB) merupakan sebuah alat pengembangan yang umum
dalam pembelajaran dan pembinaan. Video Tape Feedback yang dimaksudkan adalah untuk memberikan peserta didik tentang informasi
TR VTFB TR VTFB
TR TR
Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenai kesalahan pada saat pelaksanaan keterampilan dan digambarkan sebagai “Komponen fundamental dalam proses pembinaan dan pengajaran”
2. Dalam buku Agus Mahendra (2007, hlm. 6) Schmidt (1991) menjelaskan tentang keterampilanadalah merupakan kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan kepastian yang maksimum dan pengeluaran energi dan waktu yang minimum.
3. Mielke (2007, hlm. 1) menjelaskan tentang dribbling adalah keterampilan dasar dalam sepak bola karena semua pemain harus mampu menguasai bola pada saat bergerak, berdiri, atau bersiap untuk melakukan operan atau
tembakan.
4. Justinus (2011, hlm. 5)Futsaladalah (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti
sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan dalam ruangan
G. Prosedur Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengetesan masih merupakan skor-skor mentah, belumlah berarti sebelum diolah. Supaya skor-skor itu mempunyai arti,maka data tersebut harus diolah secara statistik agar menimbulkan kebenaran untuk menjawab persoalan-persoalan atau yang diajukan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menghitung nilai rata-rata dari kelompok sampel yang telah di standarisasikan dengan menggunakan rumus :
𝑥 = Nilai rata-rata
x = Skor yang diperoleh n = Jumlah orang
Σ = “sigma” yang berarti jumlah
Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan rumus statistika sebagai berikut :
S = Simpangan baku yang dicari n = Banyaknya sampel
x = Nilai yang didapat 𝑥 = Nilai rata-rata
Langkah-langkah yang ditempuh adalah: a. Menentukan nilai rata-rata
b. Mencari x dengan cara mengurangi skor yang didapat dengan nilai rata- rata.
c. Harga x dikuadratkan, kemudian dijumlahkan
d. Menarik akar kuadrat setelah dibagi jumlah responden.
3. Uji normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah uji normalitas Liliefors, Uji ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membakukan setiap bilangan dari hasil observasi, X1, X2, . . . Xn
dengan menjadikan bilangan baku Z1, Z2, . . . , Zn dengan
mempergunakan rumus :
Keterangan :
Zi = Bilangan baku ke-i
xi = Data hasil observasi ke-i 𝑥 = Rata-rata kelompok sampel
Fateh Fakhrul Fauzi
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Untuk setiap bilangan baku dengan menggunakan daftar distribusi
normal baku, kemudian menghitung peluang F (zi) = P ( z ≤ zi)
c. Kemudian menghitung proporsi Z1, Z2, . . . , Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Zi . Jika Proporsi itu dinyatakan dengan
S (Zi) : S (Zi) = Banyaknya Z1,Z2,...,Zn ≤ Zi
n
d. Menghitung selisih F (Zi) =- S (Zi) dan menentukan harga mutlaknya
e. Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak tersebut, sebutlah harga terbesar L0 kriteria Uji Normalitas
Liliefors,adalah:
1) Hipotesis diterima apabila Lo < Lt , kesimpulannya data
berdistribusinormal
2) Hipotesis ditolak apabila Lo > Lt, kesimpulannya data
berdistribusitidak normal
4. Pengujian signifikansi peningkatan hasil latihan, menggunakan uji dengan
rumus :
𝑡 =𝑆𝐵𝐵
𝑛
Keterangan :
t = Nilai thitung yang dicari
B = Rata – rata nilai beda
SB = Simpangan Baku n = Jumlah sampel
5. Pengujian Hipotesis
Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah Terima Hipotesis (Ho) jika – t(
1-1/2α) <thitung < t (1-1/2α), pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk (n-1). Dalam hal