• Tidak ada hasil yang ditemukan

D ADP 1104025 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "D ADP 1104025 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

RM. Imam I Tunggara, 2015

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KEJURUAN BERBASIS KEMITRAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KEJURUAN BERBASIS KEMITRAAN

(Studi Kasus Pada SMK I dan SMK 10 Kota Bandung) Oleh: RM.Imam Tunggara (NIM 1104025)

Kemitraan antara sekolah dengan Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) merupakan sumber daya sosial yang dapat membantu kekurangan sumber daya yang diperlukan untuk mendorong mutu pendidikan. Dalam prakteknya, kemitraan antara SMK dengan Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) hanya sebagai pelengkap sistem pengelolaan sekolah. Kemitraan belum optimal digunakan sebagai landasan dalam merumuskan perencanaan maupun sampai monitoring dan evaluasi. Kemitraan merupakan interaksi antara sekolah dengan Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) yangakan berdampaksignifikan bagi upaya membangun sekolah bermutu.

Tujuan penelitian secara umum untuk, 1) mendeskripsikan dan menganalisis, Perencanaan, Implementasi, Monev dan Tindak lanjut Perbaikan Mutu Pendidikan Berbasis Kemitraan SMKN 1 dan SMKN 10 Kota Bandung, 2) mengembangkan model pengelolaan mutu berbasis kemitraan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menggambarkan mengenai fenomena kemitraan di SMK 1 dan SMK 10.

Hasil penelitian menunjukan Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) memiliki kedudukan terbatas dalam pengelolaan mutu. Sekolah dan Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) tidak memiliki bentuk kemitraan formal. Keterlibatan Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) tidak pada semua level pengelolaan mutu hanya prakerin dan monitoring dan evaluasi tentang kepuasan pelanggan. Kemitraan belum berkembang pada upaya strategis guna mewujudkan mutu. Keterlibatan Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) dan sekolah secara aktif dengan dukungan komitmen yang tinggi belum terwujud.

Kesimpulan bahwa sekolah belum menempatkan Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) pada setiap tahapan pengelolaan mutu pendidikan, mulai dari perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut perbaikan. Rekomendasi, penelitian ini merekomendasikan bahwa SMK dan Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) harus membuat tim kualitas atau tim mutu secara bersama dalam peningkatan mutu dengan peran dan tanggung jawab yang terstruktur, dan model hipotetik dapat dijadikan alternatif konsep untuk pengelolaan kemitraan.

(2)

RM. Imam I Tunggara, 2015

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KEJURUAN BERBASIS KEMITRAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

MANAGEMENT-BASED VOCATIONAL EDUCATION QUALITY IMPROVEMENT PARTNERSHIP

(Case Study In SMK I and SMK 10 Bandung) By: RM.Imam Tunggara (NIM 1104025)

The partnership between the school and the Business and Industry (DU/DI) is a social resource that can help lack the resources needed to promote the quality of education. In practice, a partnership between SMK with Business and Industry (DU/DI) only as a supplement to school management system. The Partnership has not been optimally used as a basis to formulate planning and monitoring and evaluation. Partnership is an interaction between the school and the Business and Industry (DU/DI) which shall be a significant impact on efforts to build a quality school.

The purpose of research in general to, 1) to describe and analyze, Planning, Implementation, Monitoring and Evaluation and follow-up based Education Quality Improvement Partnership and SMK SMK 1 10 Bandung, 2) develop a model-based quality management partnerships to improve the quality of education.

The method used is descriptive qualitative case study approach to illustrate the phenomenon of partnerships in SMK 1 and SMK 10.

The results showed the World of Business and Industry (DU/DI) has limited positions in quality management. School and Business and Industry (DU/DI) does not have a formal partnership. Involvement of Business and Industry (DU/DI) is not at all management levels only prakerin quality and monitoring and evaluation of customer satisfaction. The Partnership has not developed in a strategic effort to bring about quality. Involvement of Business and Industry (DU/DI) and the school actively with the support of a strong commitment not materialized.

The conclusion that the school has not put Business and Industry (DU/DI) at every stage of educational quality management, from planning, implementation, monitoring and evaluation and follow-up repairs.

Recommendation, the report recommends that SMK and the Business and Industry (DU/DI) should make the team or the quality of the quality team together in improving the quality of the roles and responsibilities are structured, and the hypothetical model can be used as an alternative concept for the management of the partnership.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah yang dilakukan pada proses dekripsi sama dengan proses enkripsi, hanya saja urutannya dibalik bagaikan mereka ulang kejadian yang dialami oleh blok data plaintext

3. Evaluation : untuk menaksir kredibilitas dari pendapat atau mendeskripsikan persepsi seseorang, pengalaman, situasi, pendapat, kepercayaan, atau opini, serta untuk menaksir

Pada tanah-tanah yang telah memiliki residu unsur hara yang tinggi, perlu upaya lain untuk dapat meningkatkan efisiensi penggunaan hara yang telah ada dalam tanah, seperti

 Peserta didik melakukan identifikasi terhadap masalah yang terjadi pada gambar  –  gambar tersebut  Guru mempersilahkan siswa secara berkelompok.. melakukan

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab

Pada prinsipnya Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta

Berdasarkan teori di atas dan hasil evaluasi keperawatan pada kasus nyata didapatkan tidak adanya kesenjagan antara teori dan kasus, dimana masalah

Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah; d) Sebagai pengelola fungsi sosial seperti