• Tidak ada hasil yang ditemukan

Iratasya Rizky Ayundari 21020110141019 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Iratasya Rizky Ayundari 21020110141019 BAB IV"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Apartemen di Kota Semarang dengan Penekanan Desain Green Architecture

Iratasya Rizky Ayundari - 21020110141019

1

BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN

4.1 Kesimpulan

• Kota Semarang merupakankan kota dengan pertumbuhan investasi, kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM), dan jumlah penduduk yang semakin meningkat meningkat tiap tahunnya.

• Jumlah rumah yang terbangun di Kota Semarang belum memenuhi angka kebutuhan rumah di kota ini, dan angka backlog rumah di Kota Semarang tiap tahun masih diatas angka 100.000 unit.

• Apartemen adalah bangunan hunian bertingkat vertikal yang dibangun untuk mengoptimalkan penggunaan lahan, terdiri dari beberapa group hunian dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang yang mempermudah penghuni untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Green architecture adalah sebuah langkah atau gerakan di bidang pembangunan yang

meminimalisir konsumsi sumber daya alam, energy listrik, dan, air, serta tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Sehingga pembangunan yang dilakukan mampu memenuhi kebutuhan manusia saat ini dan mampu merealisasikan kehidupan manusia berkelanjutan di masa mendatang.

• Besaran luas ruang-ruang bangunan yang merupakan tuntutan kebutuhan ruang hasil studi kasus dan wawancara dengan pihak terkait dapat digunakan sebagai acuan dalam strategi perancangan, di samping standar ruang untuk hunian kondominium yang ideal atau yang telah ditentukan.

4.2 Batasan

a. Sasaran penghuni apartemen adalah masyarakat menengah ke atas di Kota Semarang dalam hal ini yang tergolong dalam masyarakat yang memiliki penghasilan > 21 juta/bulan.

b. Perencanaan dan perancangan hanya menitikberatkan pada aspek – aspek arsitektural, untuk masalah yang menyangkut disiplin ilmu lain tidak dibahas secara mendalam.

c. Perencanaan apartemen mengacu pada ketentuan dan peraturan pemerintah setempat yang tercatum dalam undang-undang, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), Batas-batas Keselamatan Operasi Penerbangan (BKOP) yang menyangkut tentang peruntukan lahan, KDB, KLB, GSB dan ketinggian.

4.3 Anggapan

a. Biaya pembangunan dianggap tersedia dan pengadaan tenaga kerja dianggap telah terpenuhi.

b. Hunian apartemen dikelola oleh pihak swasta dalam pembiayaan, pengelolaan dan pengawasan.

(2)

Apartemen di Kota Semarang dengan Penekanan Desain Green Architecture

Iratasya Rizky Ayundari - 21020110141019

2

d. Jaringan infrastruktur kota sudah menjangkau kawasan dan mampu melayani kebutuhan yang ada.

e. Daya dukung tanah pada site terpilih dianggap memenuhi syarat.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Pengurangan Bilangan Bulat kelas IV Sekolah Dasar ..... INSTRUMEN

Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi khamir potensial dari nira, tuak dan laru asal Pulau Nias dalam memproduksi bioetanol dari beberapa jenis limbah yaitu

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan

Pada periode 1966-77, mereka menemukan bahwa ekspor Indonesia berpengaruh positif terbadap pertumbuhan PDB, tetapi tidak sebaliknya Sepintas lalu, temuan tersebut nampaknya

Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui ketelitian hasil pengolahan data GPS yang menggunakan Scientific Software GAMIT pada pengamatan deformasi jembatan.

Nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual atau diserahkan pada Pemerintah, dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian interim, dan

Cuplikan hasil pengolahan dapat dilihat pada Gambar 4.2, Gambar 4.3, dan Gambar 4.4, sedangkan untuk tampilan lengkap dari hasil pengolahan GAMIT dapat dilihat pada

a) Menguasai bahan atau materi. b) Mampu menyesuaikan tujuan khusus pembelajaran dengan materi yang akan disampaikan. c) Mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif.