• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebahagiaan Individu Ditinjau dari Kepribadiaan - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebahagiaan Individu Ditinjau dari Kepribadiaan - Ubaya Repository"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Denny Triawan Yudianto. (2008). Kebahagiaan individu ditinjau dari kepribadian. Skripsi. Sarjana Strata 1. Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya.

INTISARI

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh profil tingkat kebahagiaan mahasiswa Psikologi Universitas Surabaya. Menurut Demir dan Weitekamp (2007) kebahagiaan individu lebih dominan dipengaruhi oleh kepribadian sebesar 50%. Kepribadian yang dimaksudkan di sini adalah big five. Dalam penelitiaannya, Demir dan Weitekamp hanya menggunakan satu skala dalam mengukur kebahagiaan individu yaitu Subjective Happiness Scale (SHS). Untuk lebih memastikan kebenaran teori tersebut, peneliti tidak hanya menggunakan SHS dalam mengukur kebahagiaan individu, tetapi juga menggunakan Oxford Happiness Questionnaire (OHQ) sebagai pembanding. Untuk pengukuran kepribadian big five, peneliti menggunakan Big Five Inventory (BFI). Sebagai tambahan pembanding big five khususnya extraversion, peneliti juga menggunakan Skala Ekstrovert-Introvert (SEI). Perlu diketahui bahwa sampel dalam penelitian ini adalah mahasiwa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya angkatan 2005, 2006, dan 2007 sebanyak 72 orang tiap angkatan.

Teknik pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 9.0. Untuk mengetahui kategori tiap aspek variabel seperti sangat rendah, rendah sedang, tinggi, serta sangat tinggi maka dilakukan pencarian mean dan standar deviasi terlebih dahulu. Selanjutnya mean dan standar deviasi tersebut dimasukkan ke dalam rumus. Khusus untuk SEI, peneliti tidak mencari mean dan standar deviasi. Hal ini dikarenakan dalam SEI pembagian kategori telah tersedia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepribadian dan kebahagiaan. Agreeableness, conscientiousness, openness to experience berkorelasi positif dengan kebahagiaan. Extraversion juga berkorelasi positif dengan kebahagiaan. Namun perbedaannya, extraversion berkorelasi lebih kuat dengan kebahagiaan dibandingkan yang lain. Hal ini dikarenakan dalam setiap penelitian extraversion menunjukkan kekonsistenan dalam mempengaruhi kebahagiaan individu. Sebaliknya, ada korelasi negatif antara neuroticism dan kebahagiaan.

Kata kunci : Big five, skala extraversion, kebahagiaan.

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti tidak melakukan pengamatan secara terlibat tapi melakukan wawanca ra mendalam dengan: (1) Aktivis LSM yang bergerak di bidang adat dan masyarakat “Dayak” di Kalimantan

Ujung Pandang “ dalam Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Ujung Pandang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya

Ibu Stevi Natalia, S.Pd., M.Pd.; selaku Kepala Program Studi Pendidikan Matematika di Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia dan selaku

karena mempunyai gagasan lain dalam mendesain jaring- jaring tabung, lancar dalam menggunakan gagasannya. Tetapi subjek 2 dapat dapat menerapkan konsep tentang

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penyebaran gunung api yang sangat banyak dan tersebar pada jalur ring of fire dansalah satunya adalah gunung Sinabung. Banyak gunung api

I spent most of my time either in the control room or galavanting about on some planet or other trying to keep the Doctor under control.’ Turlough had not lost his ability to boast

Pada anak-anak infeksi sering terjadi melalui tangan yang tercemar telur. yang infektif karena anak-anak suka memasukkan jari-jari ke dalam

Model Hubungan Arus, Kecepatan, dan Kepadatan di Jalan Empat Lajur Dua Arah - Willy Kriswardhana, Marco Sukma Widanar, Syamsul Arifin, Sonya Sulistyono 90 kecepatan