EDISI II/TAHUN 2014
30
41
P
engukuhan 1000 Laskar Jentik untuk memberantas penyakit malariadi Kabupaten Sikka, dilakukan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi,SpA,MPH, di halaman Kantor Bupati Sikka, Kamis (17/7). Selain Laskar Jentik juga terdapat Laskar Patriot dan Laskar Srikandi yang dipersiapkan untuk mencegah berbagai sumber penyakit, seperti demam berdarah, rabies,
kaki gajah, frambosia dan kusta. Khusus penyakit malaria menjadi prioritas masalah kesehatan di kabupaten Sikka, mengingat dapat menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian serta sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Kabupaten Sikka masih berada pada kategori daerah endemik malaria, dimana hingga tahun 2013, terdapat
112 desa dari 160 desa tergolong endemik tinggi. Angka parasit malaria tahunan (Annual Parasite Insidence/ API) di kabupaten Sikka tahun 2010 sebesar 86,37 persen dan menurun mencapai 27,4 persen (2013), namun masih jauh di atas angka nasional 1/1000. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat malaria yang meliputi kegiatan penyembuhan dan pengobatan penderita serta upaya
perlidungan diri dari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu insektisida tetapi pada kenyataannya angka kesakitan malaria di Kabupaten Sikka cukup tinggi. Untuk itu pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka bekerjasama dengan Lembaga Sosial Masyaralat (LSM) internasional maupun lokal, seperti UNICEF, WVI dan Yayasan pembangunan (YASPEM) membentuk gerakan untuk memberantas jentik-jentik malaria.
Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi,SpA,MPH, mengatakan kerjasama semua pihak dalam memberantas penyakit malaria perlu dipacu terus dan mudah-mudahan dapat hilang dari tanah Sikka khususnya dan Flores pada umumnya.
Upaya ini bukan hanya
menghilangkan penyakit malaria tetapi juga penyakit lainnya seperti demam berdarah, kusta, rabies, framboisa, kaki gajah bisa hilang dari muka Flores. Syaratnya kata Nafsiah Mboi, lingkungan harus bersih, perilaku