• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JRM 1102286 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JRM 1102286 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Cahyatami Rahmita Putri, 2015

ANALYSE D ER VERBEN MIT PRÄFIXEN ER- UND VER- IM D EUTSCHEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKSI

Putri, Cahyatami Rahmita. 2015. Analisis Verba Berprefiks er- dan ver- dalam Bahasa Jerman. Bandung, Skripsi: Departemen Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. Universitas Pendidikan Indonesia.

Bahasa merupakan alat komunikasi untuk mengungkapkan gagasan dan tujuan baik secara lisan maupun tertulis. Tata bahasa Jerman memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya dalam pembentukan kalimat. Verba merupakan elemen penting yang harus disertakan dalam setiap kalimat bahasa Jerman. Umumnya verba merepresentasikan kegiatan atau suatu keadaan. Tata cara peletakan verba dalam kalimat bahasa Jerman sangat beragam dan bergantung kepada tempora dan jenis kalimat yang digunakan. Selain itu dalam bahasa Jerman verba dapat diberi imbuhan berupa awalan (prefiks), akhiran (sufiks), sisipan (infiks) bahkan sirkumfiks dan interfiks. Penelitian ini dibatasi pada prefiks er- dan ver-. Peneliti menggunakan buku anak-anak Liliane Susewindmit Elefanten spricht man nicht! sebagai sumber data. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui verba apa saja yang dapat bergabung dengan prefiks er- atau ver-, apa fungsi prefiks er- dan ver- dalam verba, dan termasuk ke dalam sub kelas semantis manakah verba berprefiks er- dan ver- tersebut. Dalam sumber data ditemukan 30 verba berprefiks er- dan 64 verba berprefiks ver-. Verba berprefiks er- dan ver- dapat terbentuk dari nomina, ajektiva, dan verba. Namun dari hasil penelitian ditemukan verba berprefiks er- yang terbentuk dari preposisi. Dalam beberapa contoh suatu verba berprefiks dapat pula terbentuk dari beberapa jenis kelas kata. Pembentukan verba dari kelas kata dasar tidak hanya menggunakan sufiks -en, namun dapat pula ditambahkan sufiks -ig di depan -en. Verba berprefiks er- dapat berfungsi untuk: 1) menyatakan sesuatu yang memiliki karakter tertentu atau awal kejadian dan 2) menyatakan hasil tertentu dari suatu kejadian. Verba berprefiks ver-

memiliki fungsi: 1) membuat sesuatu/mengubah ajektiva menjadi verba; 2)

menyatakan kesalahan dari suatu hal; 3) menyatakan proses yang berlawanan; 4)

menyatakan sesuatu yang menjauh; 5) menyatakan akhir suatu proses; 6)

menyatakan verbalisasi suatu nomina; dan 7) mengubah verba intransitif menjadi transitif. Hasil penelitian membuktikan bahwa fungsi nomor tujuh makna prefiks

ver-pada verba, yakni mengubah verba intransitif menjadi transitif dapat juga mengubah verba transitif menjadi intransitif. Sebuah verba berprefiks dapat memiliki dua fungsi berbeda sesuai konteksnya dalam kalimat. Selain itu verba yang berasal dari ajektiva tidak selalu memiliki fungsi nomor satu, yaitu membuat sesuatu/mengubah ajektiva menjadi verba. Menurut sub kelas semantisnya verba berprefiks er- tergolong ke dalam Tätigkeitsverben atau Vorgangsverben, sementara verba berprefiks ver-

(2)

Cahyatami Rahmita Putri, 2015

ANALYSE D ER VERBEN MIT PRÄFIXEN ER- UND VER- IM D EUTSCHEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKT

Putri, Cahyatami Rahmita. 2015. Analyse der Verben mit Präfixen er- und ver- im Deutschen. Bandung. Die Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der pädagogischen Fakultät für Sprachen und Literatur. Pädagogische Universität Indonesiens.

Sprache spielt eine wichtige Rolle als Komunikationsmittel, um Ideen und Absichten auszudrücken. Die deutsche Grammatik hat eine besondere Eigenschaft, wie bei der Satzbildung. Verb ist ein wichtiges Satzelement, das im Satz nicht fehlen darf. Normalerweise bezeichnet das Verb eine Tätigkeit oder einen Zustand. Die Stellung eines Verbs im deutschen Satz ist wegen des Tempus und der Satzart vielfältig. Es ist auch möglich, dass das Verb und die Affixe zueinander in Beziehung stehen. Zum deutschen Affix gehören Präfix, Suffix, Infix, sogar Zirkumfix und Interfix. Diese Untersuchung beschränkt sich auf die Präfixe er- und ver-. Als Instrument der Untersuchung wird das Kinderbuch Liliane Susewind—mit Elefanten spricht man

nicht benutzt. Die Ziele dieser Untersuchung sind, um die Präfixe er- und ver- mit den passenden Verben zu klassifizieren, um die Funktion der Präfixe er- und ver- im Verb ausfindig zu machen und um die Verben mit Präfix er- und ver- nach semantischen Subklassen zu klassifizieren. Im untersuchten Kinderbuch tauchen 30 Verben mit Präfix er- und 64 Verben mit Präfix ver- auf. Die Verben mit Präfix er-

und ver- stammen aus Nomen, Adjektiv oder Verb. Aber nach dem Untersuchungsergebnis kann Verb mit Präfix er- auch aus Präposition stammen. In einigen Fällen stammt ein präfigiertes Verb aus mehreren Stammbildungen. Ein Stammverb wird nicht nur aus der Stammbildung und der Endung -en gebildet, sondern die Endung -ig kann auch davor gestellt werden. Die Funktionen des Präfixes

er- im Verb sind: 1) etwas nimmt eine bestimmte Eigenschaft an oder Beginn eines Geschehens und 2) durch eine Handlung wird ein bestimmtes Ergebnis erreicht. Die Präfixe ver- haben im Vergleich zum Verb dieselben Funktionen: 1) etwas machen (Adjektiv  Verb); 2) bei etwas einen F ehler machen; 3) einen gegenteiligen P rozess bezeichnen; 4) etwas wird weggebracht; 5) etwas geht zu Ende; 6) etwas wird mit einem Material versehen und 7) intransitives Verb  transitives Verb. Die siebte Funktion des Präfixes ver-, nämlich intransitives Verb  transitives Verb kann umgekehrt verhalten. Also kann sich das transitive Verb nach der Präfigierung zum intransitiven Verb wandeln. Ein präfigiertes Verb kann je nach Kontext im Satz zwei unterschiedliche Funktionen haben. Außerdem haben die aus dem Adjektiv gebildeten Verben nicht immer die erste Funktion, nämlich etwas machen (Adjektiv

 Verb). Nach den semantischen Subklassen gehören Verben mit Präfix er- zu

Tätigkeitsverben oder Vorgangsverben. Mittlerweile stehen die Verben mit Präfix

Referensi

Dokumen terkait

Pembubuhan prefiks pada verba imperfektif pembentuknya mengubah makna aspek verba berprefiks menjadi perfektif, sedangkan makna leksikal dasarnya tidak berubah,

Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa (1) Terdapat 51 kalimat yang mengandung 33 verba tidak beraturan dalam kala Perfekt yang terdiri dari 26 verba tanpa awalan (15

Verba bantu pada kalimat (3) tidak berterima karena verba utama fahren yang berkorelasi dengan frasa preposisi mit dem Auto merupakan verba intransitif (tidak memiliki

Hal paling mendasar dari penguasaan Grammatik bahasa Jerman terletak pada verba yang antara lain berubah sesuai dengan pronominanya. Untuk menyusun sebuah kalimat

Berdasarkan pola (I) di atas, dapat dijelaskan bahwa pada verba R transitif terdapat dua kali proses morfologi, yakni (1) pada D yang berupa verba transitif terjadi proses R

Berdasarkan pola (I) di atas, dapat dijelaskan bahwa pada verba R transitif terdapat dua kali proses morfologi, yakni (1) pada D yang berupa verba transitif terjadi proses R

Pembubuhan prefiks pada verba imperfektif pembentuknya mengubah makna aspek verba berprefiks menjadi perfektif, sedangkan makna leksikal dasarnya tidak berubah,

Penggolongan verba menurut valensinya, yaitu verba bervalensi satu (verba intransitif) atau verba bervalensi lebih dari satu, yakni dua atau tiga (verba.. Dengan