102
Ika Anggraeni, 2014
Analisis Keterlaksanaan Scientific Approach Dalam Pembelajaran Biologi Serta Implikasinya Terhadap Sikap Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis studi dokumentasi terhadap RPP yang digunakan
oleh guru dapat disimpulkan bahwa muatan pengembangan sikap pada RPP
berada pada tingkat yang kurang. Muatan scientific approach dalam RPP
tergolong kurang/rendah dan keterlaksanaannya juga belum terlaksana dengan
cukup baik. Rendahnya muatan sikap dalam RPP dan rendahnya keterlaksanaan
scientific approach berdampak terhadap pembentukan sikap siswa dalam proses
pembelajaran, dari 18 sikap yang diamati hanya 5 sikap saja yang sudah menjadi
kebiasaan siswa dalam pembelajaran yaitu sikap disiplin, kerja keras, demokratis,
cinta damai dan menghargai prestasi. Sedangkan 13 sikap lainnya termasuk
kedalam sikap yang sudah berkembang, mulai berkembang dan bahkan belum
terlihat.
Pembentukan sikap siswa dalam pembelajaran belum dirancang dengan baik
sehingga pembentukan sering diabaikan oleh guru dan akibatnya sikap siswa yang
menjadi salah satu Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tidak tercapai.
Pembentukan sikap siswa dengan pembelajaran langsung yaitu dengan
pendekatan scientific belum terlaksana dengan baik. Dalam proses pembelajaran
guru tidak memberikan perlakuan yang disengaja untuk pembentukan sikap siswa,
tetapi hanya berupa efek proses pembelajaran/ nurturant effect saja, sehingga
tuntutan sikap yang termuat di dalam Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi Inti 2
yang tercakup dalam 18 karakter pendidikan belum tercapai. Untuk itu seorang
guru perlu memahami aplikasi atau integrasi 18 karakter ke dalam pembahasan
materi maupun kegiatan praktikum.
Pembentukan sikap siswa dalam proses pembelajaran mengalami berbagai
kendala, seperti keberagaman latar belakang keluarga siswa, kurangnya
pengetahuan guru dalam mengintegrasikan sikap dalam proses pembelajaran dan
materi, kurangnya waktu untuk mengembangkan sikap siswa serta kurangnya
103
Ika Anggraeni, 2014
Analisis Keterlaksanaan Scientific Approach Dalam Pembelajaran Biologi Serta Implikasinya Terhadap Sikap Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Faktor-faktor yang dapat membantu pembentukan sikap siswa adalah guru
dengan cara memberikan contoh dalam bertindak, aturan-aturan yang berlaku di
sekolah sehingga menjadi suatu kegiatan yang berulang-ulang bagi siswa. Serta
lingkungan sekolah yang mendukung terbentuknya sikap siswa. Keadaan
pembentukan dan pengembangan sikap yang memprihatinkan ini dikhawatirkan
akan menghambat tercapainya tujuan kurikulum 2013 dan pendidikan nasional
untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter unggul, cerdas, dan terampil.
B.Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, diajukan
beberapa saran terkait peningkatan kualitas pembentukan sikap dalam
pembelajaran, yaitu :
1. RPP merupakan kompenen penting bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembejaran oleh karena itu sebaiknya
RPP disusun dengan mengakomodasi seluruh tujuan pembelajaran yang
dituntut oleh kurikulum.
2. Sikap religius dan sikap sosial memuat karakter yang penting untuk
membentuk warga negara yang unggul, sehingga indikator untuk pencapaian
Kompetensi Inti 1 dan 2 perlu dituliskan dalam rancangan pembelajaran.
3. Pembentukan dan pengembangan sikap siswa sebaiknya dirancang secara
khusus dalam rencana pembelajaran agar tujuan pembentukan sikap siswa
dapat tercapai.
4. Setiap guru hendaknya mendedikasikan waktu dan usaha untuk melakukan
pembentukan sikap di dalam pembelajaran sesuai tujuan yang ditetapkan, dan
tidak menjadikan pembentukan sikap sebagai efek dari pembelajaran.
5. Karakter pribadi guru, aturan sekolah serta pembiasaan juga dapat menjadi
faktor pendukung pembentukan sikap pada diri siswa, sehingga guru yang
profesional semestinya mampu menjalankan peran sebagai pengajar dan