• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

DINAS PERHUBUNGAN,

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KABUPATEN BLITAR

TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

DINAS PERHUBUNGAN,

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Jl. Raya Dandong No. 53 Srengat Blitar

Telp./Fax (0342) 555330

(2)

LAKIP 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Blitar i

KATA PENGANTAR

Sebagai pelaksanaan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar mempunyai berbagai potensi serta berbagai permasalahan pembangunan baik faktor internal maupun faktor eksternal, tentunya sangat memerlukan perhatian yang serius dalam memecahkan permasalahan pembangunan guna meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Kabupaten Blitar yang berkualitas, mandiri dan sejahtera.

Menghadapi berbagai perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat maupun yang disebabkan oleh perubahan lingkungan strategis internasional, berbagai permasalahan dan tantangan baru yang berawal dengan munculnya era globalisasi, krisis ekonomi yang kemudian mengarah pada tuntutan reformasi serta berkembangnya dinamika wawasan yang mengarah pada pemberdayaan daerah melalui peningkatan ekonomi daerah yang luas, nyata, serasi, dinamis dan bertanggung jawab, dengan perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara mulai dari pejabat Eselon II keatas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategik yang dirumuskan sebelumnya.

Dan akhirnya dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Buku “LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 “ dapat tersusun.

(3)

Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar Tahun 2015 ini diharapkan akan dapat membantu penyusunan system pengukuran dan evaluasi kinerja instansi pemerintah sebagai bagian tak terpisahkan dari system akuntabilitas kinerja pemerintah secara keseluruhan.

Blitar, 16 Pebruari 2016 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KABUPATEN BLITAR

Drs. BUDI KUSUMARJOKO, M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19621027 198803 1 006

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….………..………... i DAFTAR ISI ………..…..…..……… ii BAB I : PENDAHULUAN ……….………... 1 1.1. Latar Belakang………..…... 1 1.2. Tujuan Penyusunan………..……….. 2 1.3. Dasar Hukum………... 2

1.4. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan... 3

1.5. Susunan Organisasi………... 16

1.6. Sumber Daya Organisasi………...………..……… 17

1.7. Prencanaan Strategik ……….. 18 1.8. Visi ………..…... 20 1.9. Misi ………... 22 1.10. Motto ………..…... 23 1.11. Nilai………..…... 23 1.12. Tujuan……….…... 24

BAB II : PERENCANAAN KINERJA ...……….………..……... 26

2.1. Sasaran dan Indikator Sasaran………..……….…... 26

2.2. Program………..……... 27

2.3. Kegiatan……….…... 28

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ………..…..……... 34

3.1. Capaian Kinerja Organisasi ……….……... 34

3.2. Akuntabilitas Kinerja Keuangan ………..……... 41

BAB IV : PENUTUP …….………... 48 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kepemerintahan yang amanah (good govermance) merupakan issue yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat, disamping adanya pengaruh globalisasi. Pola-pola lama penyelenggaraan pemerintahan tidak sesuai lagi dengan tatanan masyarakat yang telah berubah. Oleh karena itu, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan seharusnya direspon secara positif oleh pemerintah dengan melakukan perubahan-perubahan yang terarah pada terwujudnya penyelenggaraan kepemerintahan yang amanah.

Terselenggaranya kepemerintahan yang amanah merupakan prasyarat mutlak bagi setiap pemerintahan untuk dapat mewujudkan aspirasi masyarakat serta mencapai tujuan dan cita-cita bangsa. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna bersih dan bertanggung jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sejalan dengan itu dan dalam rangka pelaksanaan Ketetapan MPR RI Nomor XI / MPR / 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sebagai tindak lanjut dari Ketetapan MPR tersebut, telah diterbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 dinyatakan bahwa asas-asas penyelenggaraan umum meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas. Menurut penjelasan Undang-Undang tersebut, asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Inpres Nomor 7 Tahun 1999, mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara mulai dari Pejabat Eselon II keatas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan

(6)

pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan Perencanaan Strategik yang dirumuskan sebelumnya. Dalam rangka implementasi Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tersebut, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar Tahun 2015.

1.2. TUJUAN PENYUSUNAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar Tahun 2015 ini disusun dengan maksud untuk membantu penyusunan system pengukuran dan evalusi kinerja instansi pemerintah sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem akuntabilitas kinerja pemerintah secara keseluruhan, dan dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.

1.3. DASAR HUKUM

Dasar Hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perhubungan, komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ;

2. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara ;

3. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ; 4. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ;

5. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ;

6. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

7. Instruksi Presiden Republik Indonesia No : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

10. Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No : 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

(7)

1.4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Dalam rangka meningkatkan kualitas aparatur negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar, yang profesional, bersih, berwibawa dan bersikap mental positif melalui program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan, metode, teknik yang efektif dan sistem administrasi modern serta dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, maka ditetapkan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 5 Tahun 2011 Junto Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 19 Tahun 2008, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar mempunyai tugas melaksanakan urusan permerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika. Dalam rangka melaksanakan tugas dimaksud maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar memiliki fungsi :

1. Perumusan Kebijakan teknis di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika ;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika ;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika ; 4. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas ;

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya ; Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika adalah unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tupoksi pejabat yang ada di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika antara lain :

A. SEKRETARIS

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengumpulkan dan mengolah data dalam menyusun rencana program, monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan, menyelenggarakan ketatausahaan, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan dan urusan umum serta memberikan pelayanan administrasi kepada semua unit kerja di Lingkungan Dinas.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sekretaris mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja dinas.

(8)

b. Pemantauan dan evaluasi hasil program kerja dinas.

c. Pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil pemantauan program kerja dinas. d. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang – bidang pada dinas.

e. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, kehumasan dan keprotokolan. f. Pelaksanaan fungsi tata usaha keuangan pada dinas.

g. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai. h. Pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai.

i. Pengelolaan dan pengadministrasian perlengkapan kantor, pemanfaatan dan perawatan inventaris kantor.

j. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi kepala dinas dan semua unit organisasi di lingkungan Dinas.

k. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

1. Sub Bagian Penyusunan Program

Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan mempunyai tugas menghimpun dan mengolah data dalam rangka menyusun rencana program dinas, monitoring dan evaluasi pelaporan serta penyusunan pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Sub Bagian Penyusunan Program mempunya fungsi :

a. Pengumpulan bahan dan penganalisaan data guna penyusunan rencana kegiatan dan program kerja dinas.

b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi hasil program kerja dinas.

c. Penghimpunan dan penganalisaan data guna penyajian informasi tentang perhubungan, komunikasi dan informatika.

d. Penganalisaan hasil pelaksanaan program dinas.

e. Pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil program kerja dinas. f. Pelaksanaan tugas lain – lain yang diberikan oleh Sekretaris.

2. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan perencanaan anggaran pembiayaan, pengelolaan dan mengkoordinir penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan Dinas.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

(9)

1. Pelaksanaan penghimpunan data dan menyiapkan bahan kebutuhan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan Dinas.

2. Pelaksanaan pengelolaan anggaran keuangan belanja langsung maupun tidak langsung.

3. Penyusunan, penatausahaan, verifikasi dan pelaporan keuangan, serta pengujian pembayaran.

4. Pelaksanaan pengujian, penatausahaan, verifikasi dan pelaporan perintah pembayaran.

5. Pelaksanaan penatausahaan kas dan urusan belanja anggaran kegiatan kebutuhan kantor.

6. Penyusunan kebutuhan operasional, verifikasi data dan dokumen keuangan, serta pelaporan keuangan.

7. Pelaksanaaan pengujian terhadap data dan dokumen permintaaan pembayaran keuangan, serta dokumen pendukung.

8. Pelaksanaan penatausahaan data dan implementasi sistem informasi, pelaporan data dan perkembangan realisasi permintaan pembayaran keuangan dan perkembangan realisasi pencairan anggaran.

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga, memelihara barang – barang inventaris, laporan berkala serta penyelenggaraan urusan administrasi kepegawaian di lingkungan dinas.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan urusan administrasi kepegawaian lingkungan dinas.

b. Penyelenggaraan urusan rumah tangga, rapat – rapat, tamu – tamu dinas dan pelaksanaan kehumasan.

c. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan, surat menyurat dan kearsipan. d. Penyusunan rencana kebutuhan barang, termasuk inventarisasi barang,

pengadaan, perawatan dan pemeliharaan barang perlengkapan dinas.

e. Pelaksanaan penerbitan, pengamanan dan pemeliharaan kebersihan kantor dan lingkungan sekitarnya.

(10)

f. Penyusunan laporan tahunan tentang barang inventarisasi kantor. g. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

B. BIDANG LALU LINTAS

Bidang Lalu Lintas mempunyai tugas membantu kepala dinas menyiapkan pembinaan, bimbingan dan pengendalian, manajemen dan rekayasa lalu lintas darat, sungai dan perairan di dalam wilayah Kabupaten.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Lalu Lintas mempunyai fungsi :

a. Penyiapan perencanaan, pengaturan, pengawasan, pengendalian dan arah kebijakan serta rekayasa pengembangan lalu lintas darat, sungai dan perairan.

b. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, pelatihan dan bantuan teknis keselamatan pada pengguna dan penyedia lalu lintas darat, sungai dan perairan di wilayah Kabupaten Blitar.

c. Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALIN) darat, sungai dan perairan di wilayah Kabupaten Blitar.

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengolahan data daerah rawan kecelakaan, pencegahan dan penanggulangan kecelakaan, pengawasan, pemeriksaan dan penertiban serta pengendalian operasional lalu lintas darat, sungai dan perairan di wilayah Kabupaten Blitar.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

1. Seksi Pengawasan Lalu Lintas

Seksi Pengawasan Lalu Lintas mempunyai tugas :

a. Mengadakan pendataan dan penelitian terhadap sebab – sebab terjadinya pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dan angkutan.

b. Mengumpulkan bahan dan data dalam rangka rekayasa pengembangan lalu lintas darat, sungai dan perairan yang menjadi kewenangan Kabupaten Blitar.

c. Melaksanakan perencanaan, pengaturan, pengawasan, pengendalian dan arah kebijakan lalu lintas, baik darat, sungai dan perairan yang menjadi kewenangan Kabupaten Blitar.

d. Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas operasional lalu lintas.

(11)

e. Menyelenggarakan pemberian izin dispensasi kelas jalan untuk angkutan barang pada jalan kabupaten.

f. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas.

2. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan

Seksi Bimbingan dan Penyuluhan mempunyai tugas :

a. Menghimpun bahan penyusunan program kerja dan kegiatan di bidang keselamatan lalu lintas, baik darat, sungai dan perairan yang menjadi kewenangan Kabupaten Blitar.

b. Menghimpun data sebagai bahan memberikan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pengguna dan penyedia lalu lintas, baik darat, sungai dan perairan yang menjadi kewenangan Kabupaten Blitar.

c. Mengumpulkan bahan dalam rangka melaksanakan pelatihan dan bantuan teknis keselamatan kepada pengguna dan penyedia lalu lintas darat, sungai dan perairan di wilayah Kabupaten Blitar.

d. Menghimpun bahan dalam rangka menyelenggarakan Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALIN) darat, sungai dan perairan di wilayah Kabupaten Blitar.

e. Menyelenggarakan bimbingan teknis dan rekomendasi perijinan terhadap sekolah pengemudi, perbengkelan umum dan karoseri kendaran bermotor.

f. Mengadakan pengawasan dan pengendalian pemberian Retribusi Penggunaan Kekayaan Daerah pada angkutan barang di jalan.

g. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas.

3. Seksi Operasional

Seksi Operasional mempunyai tugas :

a. Mengadakan pemeriksaan dan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas dan angkutan.

b. Menghimpun bahan dalam penyelenggaraan program operasional lalu lintas baik darat, sungai dan perairan yang menjadi kewenangan Kabupaten Blitar.

c. Mengadakan koordinasi dalam rangka kegiatan operasional yang bersifat preventif dan represif dengan instansi terkait.

d. Menghimpun data statisitik, serta melakukan pemantauan hasil kegiatan penertiban lalu lintas dan angkutan.

(12)

C. BIDANG ANGKUTAN

Bidang Angkutan mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam pembinaan dan manajemen serta menyusun perencanaan, pembinaan dan pengendalian prasarana angkutan darat, sungai dan perairan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Angkutan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan perencanaan, pengembangan evaluasi jaringan trayek dan penetapan kebutuhan angkutan darat, sungai dan perairan yang wilayah pelayanannya dalam satu kabupaten.

b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis ijin angkutan orang dan barang serta pengawasan penyelenggaraannya.

c. Penyiapan pemberian bimbingan teknis ijin angkutan orang dan barang tertentu yang bersifat khusus serta pengawasan penyelenggaraannya.

d. Pengendalian dan penilaian kelebihan muatan dan standar batas maksimum untuk kebutuhan transportasi angkutan darat, sungai dan perairan.

e. Pemetaan, pembagian, pemeliharaan dan pengerukan alur sungai di wilayah kabupaten untuk kebutuhan transportasi sungai.

f. Perencanaan, penetapan lokasi, pembangunan, pengembangan serta penyelenggaraan/pengelolaan pelabuhan laut dan pelabuhan khusus lokal.

g. Pelaksanaan pengawasan keselamatan, pemeriksaan pengukuran, konstruksi , mesin dan perlengkapan kapal, penerbitan sertifikat keselamatan dan dokumen pengawakan kapal serta ijin berlayar dengan tonase kotor dari 7 (GT < 7 ) untuk kapal yang berlayar di perairan daratan dan laut.

h. Pemberikan ijin kegiatan pengerukan dan reklamasi di wilayah perairan khusus dan pelabuhan laut lokal.

i. Pemberian ijin usaha perusahaan angkutan darat dan laut, ijin usaha pelayaran rakyat bagi perusahaan yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan dalam wilayah kabupaten.

j. Pemberian ijin usaha tally di pelabuhan dan ijin usaha bongkar muat barang dari dan ke kapal.

k. Pemberian rekomendasi dan penerbitan ijin usaha dan kegiatan salvage serta persetujuan pekerjaan bawah air (PBA) dan pengawasan kegiatannya dalam wilayah kabupaten.

(13)

l. Pembinaan dan pengawasan perlintasan untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan serta pemakaian jalan perlintasan sebidang yang tidak mempunyai ijin dan tidak ada penanggungjawabnya, dilakukan oleh pemilik dan atau pemerintah daerah.

m. Perencanaan, penetapan, peninjauan lokasi, pembangunan dan pengembangan terminal dan halte untuk angkutan orang dan barang.

n. Pengelolaan dan pemeliharaan fisik serta pengendalian ketertiban terminal dan halte untuk angkutan orang dan barang.

o. Penyiapan, perencanaan, penentuan lokasi, pemberian ijin penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum.

p. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

1. Seksi Angkutan Orang dan Barang

Seksi Angkutan Orang dan Barang mempunyai tugas :

a. Menyusun perencanaan, pengembangan, dan evaluasi jaringan trayek dan penetapan kebutuhan angkutan darat, sungai dan perairan yang wilayah pelayanannya dalam satu kabupaten.

b. Menyusun dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan kabupaten.

c. Menyiapkan pemberian bimbingan teknis ijin angkutan orang dan barang serta pengawasan penyelenggaraannya.

d. Menyiapkan pemberian bimbingan teknis ijin angkutan orang dan barang tertentu yang bersifat khusus serta pengawasan penyelenggaraannya.

e. Menyusun penetapan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan jalan kabupaten. f. Mengendalikan dan melaksanakan penilaian kelebihan muatan dan standar batas

maksimum untuk kebutuhan transportasi angkutan darat, sungai dan perairan.

g. Melaksanakan pemetaan, pembagian, pemeliharaan, pengukuran alur sungai di wilayah kabupaten untuk kebutuhan transportasi sungai.

h. Melaksanakan pengawasan keselamatan, pemeriksaan pengukur konstruksi, mesin dan perlengkapan kapal, penerbitan sertifikat keselamatan dan dokumen pengawakan kapal serta ijin berlayar dengan tonase kotor dari 7 (GT < 7) untuk kapal yang berlayar di perairan daratan dan laut.

i. Memberikan rekomendasi ijin usaha perusahaan angkutan laut dan ijin usaha pelayaran rakyat bagi perusahaan yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan dalam wilayah kabupaten.

(14)

j. Pemberian rekomendasi ijin usaha tally di pelabuahan dan ijin usaha bongkar muat barang dari dan ke kapal.

k. Pengawasan dan pembinaan perlintasan untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan serta pemakaian jalan perlintasan sebidang yang tidak mempunyai ijin dan tidak ada penanggungjawabnya, dilakukan oleh pemilik dan atau pemerintah daerah.

l. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan Kepala Bidang Angkutan

2. Seksi Terminal dan Fasilitas Pendukung Transportasi

Seksi Terminal dan Fasilitas Pendukung Transportasi mempunyai tugas :

a. Menghimpun data sebagai bahan penyusunan program perencanaan pembangunan dan pengembangan terminal angkutan orang dan barang.

b. Melaksanakan peninjauan lokasi untuk penetapan pembangunan halte dan terminal angkutan orang maupun angkutan barang.

c. Melaksanakan koordinasi dengan instansi lain dalam upaya peningkatan dan pengembangan terminal baik angkutan orang dan angkutan barang.

d. Mengkoordinasikan pengelolaan terminal dan fasilitas pendukungnya.

e. Melaksanakan pemeliharaan fisik serta pengendalian ketertiban terminal dan halte untuk angkutan orang dan barang.

f. Menghimpun data sebagai penyusunan program pengadaan dan pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kabupaten Blitar.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Angkutan.

3. Seksi Parkir

Seksi Parkir mempunyai tugas :

a. Menghimpun data sebagai bahan penyusunan program dan kegiatan bidang terminal. b. Melaksanakan perencanaan dan penentuan lokasi penyelenggaraan dan

pembangunan fasilitas parkir untuk umum.

c. Memberikan rekomendasi ijin penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum.

d. Melaksanakan pembinaan melalui bimbingan penyuluhan kepada petugas parkir. e. Menghimpun dan menganalisa data guna pengelolaan dan manajemen parkir. f. Mengadakan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan perparkiran.

(15)

D. BIDANG TEHNIK DAN SARANA

Bidang Teknis dan Sarana mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pengujian kendaraan bermotor, perawatan dan pemeliharaan kendaraan operasional, perencanaan, pengawasan dan pengelolaan perambuan dan fasilitas jalan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Bidang Teknik dan Sarana mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penelitian dan pengujian kendaraan bermotor berdasarkan Undang – undang.

b. Pemberian petunjuk – petunjuk teknis kepada perusahaan angkutan, perusahaan karoseri dan bengkel – bengkel.

c. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengujian kendaraan bermotor.

d. Pelaksanaan penelitian, pengadaan dan perawatan rambu – rambu dan fasilitas jalan. e. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

1. Seksi Pengujian dan Perbengkelan

Seksi Pengujian dan Perbengkelan mempunyai tugas :

a. melaksanakan penelitian dan pengujian kendaraan bermotor.

b. Memberikan petunjuk – petunjuk teknis tentang ketentuan persyaratan kendaraan wajib uji dan penetapan daya angkut kendaraan bermotor sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

c. Menyelenggarakan pengawasan dan pembinaan teknis kepada perusahaan karoseri dan perbengkelan kendaraan bermotor.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Teknik dan Sarana.

2. Seksi Perawatan dan Pemeliharaan

Seksi Perawatan dan Pemeliharaan mempunyai tugas :

a. Mengadakan pemeriksaan dan penelitian mengenai perawatan dan perbaikan kendaraan dinas milik pemerintah daerah.

b. Mengadakan pemeriksaan teknis terhadap kendaraan operasional milik pemerintah daerah yang dalam proses penghapusan dari daftar inventaris.

c. Menghimpun data dalam rangka menyusun laporan harian, bulan dan tahunan. d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Teknik dan Sarana.

(16)

3. Seksi Perambuan dan Fasilitas Jalan

Seksi Perambuan dan Fasilitas Jalan mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kebutuhan rambu – rambu jalan dan fasilitas jalan.

b. Memberikan petunjuk/pedoman pengadaan dan penempatan rambu – rambu dan fasilitas jalan.

c. Memberikan pengawasan, perawatan, pengadaan, dan penempatan rambu – rambu dan fasilitas jalan.

d. Menyusun dan mengelola data untuk evaluasi terhadap pemasangan rambu - rambu dan fasilitas jalan.

e. Mengadakan kerjasama dengan instansi yang berhubungan dengan perambuan dan fasilitas jalan.

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Teknik dan Sarana.

E. BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Bidang Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam penyiapan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta standarisasi, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang komunikasi dan informatika.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan dan penyusunan pedoman, petunjuk teknis operasional bidang komunikasi dan informatika.

b. Menyusun dan menganalisa data serta penyiapan sistim aplikasi yang dibutuhkan.

c. Mengendalikan arus data masukan dan pengeluaran, pengoperasian komputer, penyediaan data, penyediaan dan pelayanan data serta pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak komputer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar.

d. Memberikan bimbingan dan pelayanan serta pengendalian komputerisasi kepada unit – unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar.

e. Memberikan pertimbangan teknis komputerisasi dan telematika kepada perangkat daerah.

f. Penyelenggaraan sosialisasi di bidang komunikasi dan informatika di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar.

g. Mengadakan kerjasama teknik dengan pihak ketiga yang berhubungan dengan pengolahan data elektronika.

(17)

h. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka pengembangan teknologi informasi dan komunikasi.

i. Melaksanakan penyusunan pedoman dan bimbingan teknis serta evaluasi standarisasi prosedur teknis komunikasi dan informatika.

j. Melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, standarisasi prosedur dan bimbingan teknis serta pemantauan dan penertiban infrastruktur/perangkat komunikasi. k. Memberikan rekomendasi terhadap permohonan ijin penyelenggaraan jaringan tetap

tertutup wire line (end to end).

l. Melaksanakan pelaksanaan peraturan perijinan dan persyaratan teknis dalam penyelenggaraan komunikasi dan informatika.

m. Memberikan pertimbangan teknis perijinan di bidang komunikasi dan informatika.

n. Memberikan rekomendasi ijin penyelengaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan pemerintah dan badan hukum yang cakupan areanya kabupaten sepanjang tidak menggunakan spektrum frekuensi radio.

o. Melaksanakan pemantauan pengawasan seluruh kegiatan penyelenggara komunikasi dan informatika agar tetap pada koridor peraturan perundangan yang berlaku. .

p. Pelaksanaan pengembangan, pengendalian, dan pemeliharaan infrastruktur jaringan teknologi informasi dan kommunikasi.

q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas.

1. Seksi Pengolahan Data Elektronik

Seksi Pengolahan Data Elektronik mempunyai tugas :

a. Menghimpun bahan dalam rangka menyusun rencana kegiatan dan program kerja di bidang pengolahan data elektronika.

b. Menyusun dan menganalisa data serta penyiapan sistim aplikasi yang dibutuhkan. c. Mengendalikan arus data masukan dan pengeluaran, pengoperasian komputer

penyiapan data, penyediaan dan pelayanan data serta pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak komputer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar.

d. Memberikan bimbingan dan pelayanan serta pengendalian komputerisasi kepada unit – unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar.

e. Memberikan pertimbangan teknis komputerisasi dan telematika kepada perangkat daerah.

f. Penyelenggaraan sosialisasi di bidang komunikasi dan informatika di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar.

(18)

g. Melaksanakan kerjasama teknik dengan pihak ketiga yang berhubungan dengan pengolahan data elektronika.

h. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka pengembangan teknologi informasi dan komunikasi.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika

2. Seksi Pengembangan Teknik dan Sarana Telekomunikasi

Seksi Pengembangan Teknik dan Sarana Telekomunikasi mempunyai tugas :

a. Perumusan kebijakan dan penyusunan pedoman, petunjuk teknis operasional bidang komunikasi dan informatika.

b. Melaksanakan penyusunan pedoman dan bimbingan teknis serta evaluasi standarisasi prosedur teknis komunikasi dan informatika.

c. Melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, standarisasi prosedur dan bimbingan teknis serta pemantauan dan penertiban infrastruktur/perangkat komunikasi.

d. Memberikan rekomendasi terhadap permohonan ijin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup wire line (end to end).

e. Melaksanakan pelaksanaan peraturan perijinan dan persyaratan teknis dalam penyelenggaraan komunikasi dan informatika.

f. Memberikan pertimbangan teknis perijinan di bidang komunikasi dan informatika. g. Memberikan rekomendasi ijin penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk

keperluan pemerintah dan badan hukum yang cakupan areanya kabupaten sepanjang tidak menggunakan spektrum frekuensi radio.

h. Melaksanakan pemantauan pengawasan seluruh kegiatan penyelenggara komunikasi dan informatika agar tetap pada koridor peraturan perundangan yang berlaku.

i. Pelaksanaan pengembangan, pengendalian dan pemeliharaan infrastruktur jaringan teknologi informasi dan komunikasi.

j. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika.

3. Seksi Pengembangan Komunikasi dan Informasi Masyarakat

Seksi Pengembangan Komunikasi dan Informasi Masyarakat mempunyai tugas :

a. Merumuskan kebijakan dan penyusunan pedoman, petunjuk teknis dalam rangka menyusun rencana kegiatan dan program kerja di bidang komunikasi dan informasi masyarakat.

(19)

b. Memberikan bimbingan, pertimbangan teknis, penyuluhan dan pelayanan terhadap kegiatan masyarakat.

c. Menyelenggarakan sosialisasi tentang pengembangan komunikasi, informasi dan potensi masyarakat.

d. Melakukan penertiban dan pemberian perijinan tentang usaha pemanfaatan media elektronika.

e. Melakukan pengelolaan kegiatan penerbitan untuk pelayanan informasi publik milik pemerintah kabupaten.

f. Menyiapkan bahan guna mengikuti kegiatan promosi dan pameran yang diselenggarakan di tingkat regional maupun nasional.

g. Melaksanakan kerjasama teknis dengan pihak ketiga yang berhubungan dengan pengembangan komunikasi, informasi dan potensi masyarakat.

h. Melaksanakan pengawasan dan pemantauan kegiatan pengembangan komunikasi, informasi dan potensi masyarakat.

i. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika.

F. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. b. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga funsional senior yang diangkat oleh

Bupati.

c. Jenis jenjang dan jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku

G. TATA KERJA

a. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing – masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah dan instansi lain diluar pemerintah daerah sesuai tugas pokoknya masing – masing.

b. Setiap Pemimpin Satuan Organisasi wajib mengawasi bawahannya masing – masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah – langkah yang diperlukan.

(20)

c. Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengordinasikan bawahannya masing – masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

d. Setiap pemimpin sebuah organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab pada atasannya masing – masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu.

e. Setiap laporan yang diterima pimpinan satuan organisasi dan bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk lebih lanjut kepada bawahannya.

f. Dalam menyampaikan laporan masing – masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

1.5. SUSUNAN ORGANISASI

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, maka ditetapkan susunan organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar sebagai berikut :

a. Kepala Dinas; b. Sekretaris;

c. Bidang Angkutan; d. Bidang Lalu Lintas;

e. Bidang Teknik dan Sarana;

f. Bidang Komunikasi dan Informatika; g. Kasubbag Keuangan;

h. Kasubbag Umum;

i. Kasubbag Penyusunan Program; j. Kasi Angkutan Orang dan Barang;

k. Kasi Terminal dan Fasilitas Pendukung Transportasi; l. Kasi Parkir;

m. Kasi Pengawasan Lalu Lintas; n. Kasi Bimbingan dan Penyuluhan; o. Kasi Operasional;

p. Kasi Pengujian dan Pewrbengkelan; q. Kasi Perawatan dan Pemeliharaan; r. Kasi Perambuan dan Fasilitas Jalan;

(21)

s. Kasi Pengolahan Data Elektronika;

t. Kasi Pengembangan Teknik dan Sarana Telekomunikasi; u. Kasi Pengembangan Komunikasi dan Informasi Masyarakat.

1.6. SUMBER DAYA ORGANISASI a. Personalia

Jumlah personalia Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar per 31 Desember 2015 sejumlah 191 orang, dengan jumlah Pegawai Negeri Sipil sebanyak 63 orang, Pegawai Kontrak sebanyak 14 orang dan Juru Parkir sebanyak 114 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan untuk PNS terdiri dari Program Pasca Sarjana (Strata-2) sebanyak 16 orang, Program Sarjana (Strata–1) sebanyak 15 orang, Sarjana Muda sebanyak 3 orang, SLTA sebanyak 24 orang, SLTP sebanyak 3 orang dan SD sebanyak 2 orang.

Berdasarkan Eselon terdiri dari Eselon II-b sebanyak 1 orang, Eselon III-a sebanyak 1 orang, Eselon III-b sebanyak 4 orang, Eselon IV-a sebanyak 15 orang, Pejabat Fungsional sebanyak 6 orang, staf 36 orang, serta jumlah Juru Parkir sebanyak 114 orang.

Sedangkan komposisi pegawai Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar berdasar lokasi kerja yaitu untuk pegawai di Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika di Kel. Dandong Srengat Blitar sebanyak 43 orang, yang dipekerjakan di terminal dan samsat sebanyak 13 orang, Pengujian Kendaran Bermotor Unit II Wlingi 6 orang, sedangkan juru parkir ditempatkan di wilayah kab. Blitar sebanyak 114 orang .

b. Sarana dan Prasarana

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar terdapat di Kelurahan Dandong Kecamatan Srengat, dengan luas areal + 6.164 m2 ( dengan batas sebelah

selatan Jl. Raya Dandong, batas sebelah timur tanah bengkok Kelurahan Dandong, batas sebelah utara tanah bengkok Kelurahan Dandong, dan batas sebelah barat tanah bengkok kelurahan dandong). Bangunan terdiri dari 1 gedung Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, gedung Pengujian Kendaraan Bermotor Unit I dan musholla. Selain itu juga terdapat 1 gedung Pengujian Kendaraan Bermotor unit II di Wlingi yang berdiri diatas tanah aset Pemerintah Kabupaten Blitar. Prasarana lainnya adalah terminal wlingi seluas 1,550 m2,,

terminal kesamben seluas 2,104 m2,, terminal lodoyo seluas 630 m2 dan terminal

(22)

1.7. PERENCANAAN STRATEGIK

Perencanaan strategik merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko, dengan memanfaatkan sebanyak - banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikan secara sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematis.

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, perencanaan strategik merupakan langkah awal untuk pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan strategik instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen Nasional.

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas programnya, serta agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah sangat cepat seperti dewasa ini, maka suatu instansi pemerintah harus terus-menerus melakukan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil.

Perubahan yang dapat dilakukan antara lain mencakup reenggineering, restructuring,

quality program, merger and acquisition, strategic changes, dan cultural changes. Dalam kondisi

yang penuh dengan ketidakpastian, setiap organisasi perlu menyusun perencanaan strategik. Suatu pernyataan strategik menggambarkan bagaimana setiap issue strategik akan dipecahkan. Suatu strategi mencakup sejumlah langkah atau taktik yang dirancang untuk mencapai strategi yang dicanangkan, termasuk pemberian tanggungjawab, jadwal dan sumber-sumber daya. Strategi merupakan komitmen organisasi secara keseluruhan terhadap sekelompok nilai-nilai, filosofi-filosofi operasional dan prioritas-prioritas.

Perwujudan suatu strategi dari suatu organisasi membentuk suatu rencana induk (master

plan) yang komprehensip, yang menyatakan bagaimana organisasi akan mencapai misi dan

tujuannya. Strategi tersebut memaksimalkan keunggulan kompetitif (competitive advantages) dan meminimalkan kelemahan kompetitif (competitive disadvantages).

Perencanaan strategik merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan yang dihadapi dalam millenium ketiga ini. Perencanaan strategik merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat oleh pimpinan puncak untuk diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

(23)

Pengembangan strategi dan implementasi yang efektif adalah penting untuk kelangsungan hidup organisasi. Pimpinan organisasi harus memastikan bahwa strategi yang dilakukannya sesuai untuk organisasinya dan sesuai dengan waktunya. Banyak terdapat contoh organisasi yang semula besar dan kuat, tetapi kemudian tidak mampu menjawab tantangan jaman. Organisasi demikian tidak mampu mengembangkan strategi pada saat yang tepat atau tidak mampu menjalankan strategi secara efektif.

Apa yang ingin dicapai oleh organisasi untuk keberhasilan dapat tetap tidak berubah selama bertahun-tahun. Tetapi, bagaimana organisasi tersebut mencapai apa yang diinginkan dapat berubah setiap saat. Strategi bisa berubah sebagai hasil usaha para manajer yang terus menerus mencoba memperbaiki proses dan hasil. Organisasi harus mengenali dan menghadapi secara efektif perubahan lingkungan yang terjadi terus menerus.

Perencanaan strategik sangat bermanfaat dan diperlukan untuk beberapa alasan, antara lain :

1. Diperlukan untuk merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks. Berbagai perkembangan yang sangat cepat dalam era informasi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pelayanan masyarakat yang lebih prima, semakin menipisnya sumber daya, serta semakin beragamnya tuntutan pelayanan yang harus disediakan. Hal inilah yang mendorong organisasi untuk melakukan perubahan mendasar. Dengan dicanangkannya perencanaan strategik, organisasi dapat menyiapkan perubahan secara proaktif yang bukan sekedar bereaksi terhadap perubahan yang terjadi;

2. Diperlukan untuk pengelolaan keberhasilan. Perencanaan strategik akan menuntun diagnosa organisasi terhadap pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif. Dengan perencanaan strategik, organisasi dapat membangun strateginya sebagai bagian penting organisasi yang berorientasi hasil. Kapabilitas dan sumber daya difokuskan secara optimal untuk mencapai hasil yang di inginkan;

3. Berorientasi pada masa depan. Perencanaan strategik memungkinkan organisasi untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan dimasa mendatang. Perencanaan strategik memerlukan pengumpulan informasi secara menyeluruh untuk kemudian menyiapkan analisis atas berbagai alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa mendatang;

4. Adaptif. Fleksibilitas merupakan suatu kriteria yang sangat penting dalam perencanaan strategik walaupun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan jangka panjang. Penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul dapat dilakukan untuk memanfaatkan

(24)

peluang yang ada. Capaian terhadap indikator kinerja dan mengukur kemajuan capaian hasil tetap menjadi fokus utama adalah perencanaan strategik;

5. Pelayanan Prima (service excellent). Dalam era globalisasi ini, pelayanan kepada masyarakat merupakan hal yang utama untuk diperhatikan. Disamping itu, dalam era keterbukaan masyarakat menuntut instansi pemerintah dan aparat untuk memberikan pelayanan yang prima. Kepuasan pelanggan merupakan faktor penentu keberhasilan bagi setiap organisasi untuk tetap dapat diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu pemahaman terhadap siapa pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan sangat diperlukan. Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan; 6. Meningkatkan komunikasi. Implementasi perencanaan strategik akan dapat memfasilitasi

komunikasi dan partisipasi, mengakomodasi perbedaan kepentingan dan nilai, dan mendorong proses pengambilan keputusan yang teratur serta keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Dengan implementasi perencanaan strategik, organisasi dapat meningkatkan komunikasi baik vertikal maupun horisontal antar unit kerja.

1.8. V I S I

Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategik merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Pada hakikatnya membentuk visi organisasi adalah menggali gambaran bersama tentang masa depan berupa komitmen murni tanpa adanya keterpaksaan. Visi adalah mental model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama yang diyakini oleh seluruh elemen organisasi. Visi yang tepat bagi masa depan suatu instansi pemerintah akan mampu menjadi akselerator kegiatan instansi tersebut termasuk perancangan rencana strategik secara keseluruhan, pengelolaan sumber daya, pengembangan indikator kinerja, cara pengukuran dan evaluasi kinerja yang akan di integrasikan menjadi sinergi yang diperlukan oleh instansi tersebut.

Dengan demikian visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif sehingga memiliki gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang di inginkan oleh instansi pemerintah.

Dalam kedudukannya sebagai unsur Pemerintah Kabupaten Blitar yang mempunyai tugas melaksanakan urusan permerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas

(25)

pembantuan di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika, maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar menetapkan visinya sebagai berikut :

“Terwujudnya mobilitas orang, barang dan jasa yang aman, nyaman, tertib dan lancar, serta terwujudnya sistem informasi yang berbasis teknologi”

Visi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar ini diangkat dari fenomena dimana peningkatan jumlah penduduk tidak seimbang dengan jumlah ruas jalan dan sarana dan prasarana lalu lintas sehingga terjadi peningkatan volume arus lalu lintas orang, barang maupun jasa yang semakin padat serta meningkatnya angka kecelakaan lalulintas. Selain itu, pemilihan visi tersebut juga diilhami dari semangat otonomi daerah yang berbasiskan pada keunggulan kompetitif lokal, namun memiliki peluang dan tantangan yang bereskalasi global. Sebagaimana diketahui, sejak otonomi daerah diterapkan di Indonesia, daerah-daerah otonom, khususnya Kabupaten / Kota, telah memiliki berbagai keleluasaan, antara lain :

1. Self regulating power, yaitu keleluasaan untuk mengatur dan melaksanakan otonomi daerah demi kesejahteraan masyarakat di daerahnya;

2. Self modifiying power, yaitu keleluasaan melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan secara nasional dengan kondisi daerah;

3. Local political support, yaitu keleluasaan untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah yang memiliki legitimasi luas dari masyarakat, baik eksekutif maupun legislatif;

4. Managing financial resources, yaitu keleluasaan dalam mengembangkan kemampuan dan mengelola sumber-sumber penghasilan dan keuangan yang memadahi untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat;

5. Developing brain power, yaitu keleluasaan untuk membangun SDM aparatur pemerintah dan masyarakat yang handal, yang bertumpu pada kapabilitas intelektual.

Lima keleluasaan tersebut merupakan prinsip-prinsip dasar implementasi otonomi daerah, yang pada akhirnya akan bermuara pada daya guna dan hasil guna dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam arti luas, terjaminnya keserasian hubungan antar strata pemerintahan baik secara vertikal, horizontal dan diagonal maupun secara internal dan eksternal dalam dinamika pertumbuhan dan kehidupan kemasyarakatan, terjaminnya pemerataan dan keseimbangan laju pertumbuhan antar daerah serta terjaminnya eksistensi dan integritas negara kesatuan dan tumbuh kembangnya kehidupan demokrasi di berbagai bidang kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan.

Dalam rangka mendukung cita-cita besar otonomi daerah, serta memperhatikan posisi strategis aparatur pemerintah dalam upaya-upaya pencapaiannya, maka konsekuensi logis

(26)

yang harus disadari oleh daerah otonom adalah penataan kembali terhadap kebijaksanaan pembinaan sumber daya manusia aparaturnya. Dalam konteks ini maka seyogyanya pembinaan sumber daya aparatur diarahkan agar :

-Mampu mempertahankan asas profesionalitas dan netralitas sehingga mampu memenuhi kebutuhan pemerintah masa mendatang;

-Mampu mengembangkan persaingan dengan sumber daya manusia swasta nasional dan global; -Mampu bertindak sebagai agen pembaharu, memfasilitasi, menggali, dan memberdayakan

potensi masyarakat;

-Memenuhi tuntutan desentralisasi kewenangan pemerintahan dan pembangunan ke daerah otonom dan berfungsi sebagai penyangga persatuan dan kesatuan nasional.

Jika keleluasaan yang dimiliki oleh daerah otonom tidak diimbangi dengan konsistensi dalam pembinaan aparatur pemerintah, baik yang berhubungan dengan intelectual

agenda, managerial agenda, behavioral agenda bahkan spiritual agenda, maka sulit

dibayangkan, bahwa implementasi otonomi daerah akan dapat mewujudkan kewibawaan pemerintahan dan kesejahteraan rakyat seutuhnya.

1.9. M I S I

Setiap instansi pemerintah harus memastikan agar visi masa depan sesuai dan selaras dengan perubahan yang harus dilakukan, sehingga organisasi akan dapat efektif dan efisien dalam pencapaian misi.

Visi dan misi akan mendorong alokasi sumber daya diseluruh unsur organisasi sehingga kedua ungkapan visi dan misi tersebut harus selaras dengan tugas yang diembannya. Untuk mewujudkan visi yang ditetapkan, setiap instansi pemerintah harus mempunyai misi yang jelas. Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai sehingga pernyataan misi akan membawa organisasi kepada suatu fokus yang menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya dan bagaimana melakukannya.

Dengan adanya misi maka akan diketahui apa yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar tujuan umum organisasi dapat terlaksana dengan baik. Misi diharapkan juga akan dapat menunjukkan peran dan program-program instansi pemerintah kepada seluruh jajaran organisasi serta pihak-pihak yang berkepentingan.

Dengan mengacu kepada visi yang telah ditetapkan, maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar menetapkan misinya sebagai berikut :

(27)

2) Mewujudkan pelayanan angkutan orang, barang dan jasa yang aman dan nyaman menuju perekonomian Kabupaten Blitar yang lebih baik;

3) Meningkatkan pengawasan terhadap kelaikan kendaraan bermotor dan keamanan lalu lintas;

4) Mewujudkan tata kelola administrasi pemerintahan berbasis teknologi informasi menuju E-Government;

5) Melaksanakan koordinasi tugas-tugas perkantoran.

Misi tersebut ditetapkan dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar.

1.10. M O T T O

Untuk mewujudkan misi yang telah dicanangkan, Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar membutuhkan semangat kebersamaan dan sinergi antar elemen yang baik secara langsung maupun tidak langsung merupakan bagian tak terpisahkan

(stake holders) dari proses pendidikan dan pelatihan. Dalam rangka menggalang sinergi dan

kebersamaan tersebut maka Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar perlu menetapkan motto. Moto Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar adalah :

" Peduli, Tanggap dan Melayani Masyarakat"

Motto tersebut dikonstruksikan sebagai tahapan organis dari proses Sistem transportasi yang efektif dan efisien yang merupakan kata-kata yang berkorelasi secara sinergis dan suatu kesatuan yang utuh. Dengan motto tersebut diharapkan semua elemen memiliki komitmen yang sama serta secara konsisten berupaya mewujudkannya.

1.11. N I L A I

Nilai adalah ukuran yang mengandung kebenaran / kebaikan terhadap keyakinan dan perilaku organisasi yang paling dianut dan digunakan sebagai budaya kerja dalam pengambilan keputusan dan pelaksanakan kegiatan untuk mewujudkan Visi dan Misi organisasi.

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar dalam mewujudkan Visi dan Misinya, perlu menetapkan nilai-nilai organisasi, yang diharapkan mampu menjadi faktor penggerak perilaku organisasi dan mendorong keunggulan komponen Perhubungan serta dapat mengklarifikasi ekspektasi kinerja mutu pembinaan dan

(28)

penyelenggaraan Pembangunan transportasi, komunikasi dan informatika. Rumusan nilai organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar adalah :

“ Kerjasama, Profesionalisme dan Keiklasan serta Disiplin tanpa Diawasi, Bekerja tanpa Diperintah ”

Dalam menunaikan tugas pokok dan fungsinya, seluruh elemen Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar selalu menggunakan prinsip-prinsip kerjasama yang sinergis antar pegawai, antar bagian maupun dengan instansi atau organisasi lain dalam rangka pencapaian Visi dan Misi. Nilai profesionalisme merupakan nilai yang harus dimiliki oleh setiap pegawai di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar, sehingga tugas-tugas yang diembannya dapat diselesaikan dengan baik, tepat waktu dan sesuai dengan standart yang berlaku. Pelaksanaan tugas yang dilakukan melalui kerja sama dan profesionalisme yang tinggi, harus disertai dengan keikhlasan sehingga tidak muncul dalam diri pegawai perasaan pamrih, namun semua yang dilakukan ditujukan dalam rangka pengabdian pada bangsa negara dan masyarakat.

1.12. T U J U A N

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang merupakan hasil akhir yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus sesuai dengan tugas dan fungsi yang secara kolektif menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi. Tujuan organisasi akan mempertajam fokus pelaksanaan misi dan meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan misinya. Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar dalam rangka penjabaran misi di atas adalah :

1. Untuk mencapai misi mewujudkan budaya masyarakat yang santun dan tertib dalam berlalu lintas;, tujuan yang ditetapkan adalah :

1.1. Meningkatkan kelancaran arus lalu lintas orang, barang, dan jasa.

2. Dalam rangka mencapai misi mewujudkan pelayanan angkutan orang, barang dan jasa yang aman dan nyaman menuju perekonomian Kabupaten Blitar yang lebih baik, tujuan yang ditetapkan adalah :

(29)

3. Dalam rangka mencapai misi meningkatkan pengawasan terhadap kelaikan kendaraan bermotor dan keamanan lalu lintas, tujuan yang ditetapkan adalah :

3.1. Menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan pencemaran lingkungan di wilayah Kabupaten Blitar;

4. Dalam rangka mencapai misi mewujudkan tata kelola administrasi pemerintahan berbasis teknologi informasi menuju E-Government, tujuan yang ditetapkan adalah :

4.1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan tata kelola administrasi pemerintahan di lingkungan pemerintah Kabupaten Blitar serta meningkatkan kapasitas sumberdaya komunikasi dan informasi.

5. Dalam rangka mencapai misi melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan program Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, tujuan yang ditetapkan adalah :

(30)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam kurun waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

Pada Tahun 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar telah menetapkan 7 (tujuh) sasaran yang akan dicapai sebagai instrument untuk mencapai tujuan sesuai perencanaan strategis.

Sasaran-sasaran tersebut adalah :

Sasaran 1 : Meningkatnya jumlah lembaga sekolah setingkat SMP/SMA yang memperoleh sosialisasi keselamatan berlalu lintas

Sasaran 2 : Menurunnya kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum Sasaran 3 : Meningkatnya jumlah angkutan umum yang berizin

Sasaran 4 : Meningkatnya jumlah kapal nelayan dibawah 7 GT yang mempunyai dokumen pas kapal

Sasaran 5 : Meningkatnya jumlah kendaraan wajib uji yang memiliki ijin kir Sasaran 6 : Meningkatnya jumlah rambu lalu lintas di jalan kabupaten

Sasaran 7 : Meningkatnya tata kelola administrasi dan informasi berbasis Teknologi Informasi (TI)

Adapun masing-masing sasaran diatas dapat didiskripsikan masing-masing Indikator sasarannya sebagai berikut :

SASARAN 1

SASARAN INDIKATOR SASARAN Meningkatnya jumlah lembaga sekolah

setingkat SMP/SMA yang memperoleh sosialisasi keselamatan berlalu lintas

Persentase lembaga sekolah setingkat SMP/SMA yang memperoleh sosialisasi keselamatan berlalu lintas

SASARAN 2

SASARAN INDIKATOR SASARAN Menurunnya kejadian kecelakaan lalu

lintas yang melibatkan angkutan umum

Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum

(31)

SASARAN 3

SASARAN INDIKATOR SASARAN Meningkatnya jumlah angkutan umum

yang berizin

Persentase angkutan umum yang berizin

SASARAN 4

SASARAN INDIKATOR SASARAN Meningkatnya jumlah kapal nelayan

dibawah 7 GT yang mempunyai dokumen pas kapal

Persentase kapal nelayan dibawah 7 GT yang mempunyai dokumen pas kapal

SASARAN 5

SASARAN INDIKATOR SASARAN Meningkatnya jumlah kendaraan wajib uji

yang memiliki ijin kir

Persentase kendaraan wajib uji yang memiliki ijin kir

SASARAN 6

SASARAN INDIKATOR SASARAN Meningkatnya jumlah rambu lalu lintas di

jalan kabupaten

Persentase terpenuhinya rambu lalu lintas di jalan kabupaten

SASARAN 7

SASARAN INDIKATOR SASARAN Meningkatnya tata kelola administrasi dan

informasi berbasis Teknologi Informasi (TI)

Persentase layanan publik yang

menggunakan Teknologi Informasi (TI)

2.2. PROGRAM

Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program operasional merupakan penjabaran rinci tentang langkah-langkah yang diambil untuk menjabarkan tujuan dan sasaran.

(32)

Dalam rangka menjabarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar menetapkan program-program sebagai berikut :

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran ;

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ; 3. Peningkatan Disiplin Aparatur;

4. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur ;

5. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan ; 6. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ ;

7. Peningkatan Pelayanan Angkutan ;

8. Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas ;

9. Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor ; 10. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 11. Peningkatan Pelayanan Keselamatan Pengguna Jalan; 12. Kerjasama Informasi dengan Mass Media.

2.3. KEGIATAN

Penetapan tujuan dan sasaran yang merupakan bagian dari perencanaan strategik, adalah upaya untuk peningkatan kinerja organisasi. Pencapaian kinerja akan dapat diukur dengan baik apabila terdapat satuan pengukuran yang memadai. Oleh karena itu diperlukan suatu program aksi yang dapat menunjang organisasi dalam menilai kinerjanya. Aktivitas atau kegiatan instansi pemerintah merupakan penjabaran dari program kerja operasional yang telah disusun.

Berdasarkan program yang telah dicanangkan, maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar merencanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri dari kegiatan :

1.1. Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, terdiri dari kegiatan : 2.1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, terdiri dari kegiatan : 3.1 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapanya.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain :

(33)

4.2. Sosialisasi Kebijakan Bidang Perhubungan dan Tehnologi Informasi.

4.3. Bimbingan Tehnis Peningkatan Pelayanan Prima Bidang Perhubungan dan Kominfo. 5. Program Peningkatan Pengembangan System Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, terdiri

dari kegiatan :

5.1. Peningkatan Pengembangan System Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

6. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain :

6.1. Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor. 6.2. Rehabilitasi/pemeliharaan terminal/pelabuhan.

6.3. Rehabilitasi fasilitas LLAJ.

7. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain : 7.1. Parkir berlangganan.

7.2. Pemantauan Kelengkapan Dokumen Pass Kapal. 7.3. Peningkatan Kinerja Angkutan Pedesaan

7.4. Sosialisasi Keselamatan Bagi Awak Kapal ASDP 7.5. Kajian Revitalisasi Trayek Angkutan Pedesaan. 7.6. Kajian Pembangunan Terminal di Kanigoro.

8. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas, terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain : 8.1. Pengadaan rambu-rambu lali lintas (DAK dan Pendamping DAK).

8.2. Pengadaan Marka Jalan.

8.3. Pengadaan dan Pemasangan RPPJ dan Cermin Tikungan. 8.4. Pengadaan Lampu Kerdip.

8.5. Survey Pembaharuan Data Base Perlengkapan Jalan.

8.6. Survey Gerakan Membelok dan Inventarisasi Persimpangan. 8.7. Pengadaan dan Pemasangan Traffic Light.

8.8. Pengadaan Perlengkapan Jalan sisa DAK.

9. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain :

9.1. Pengadaan Alat Uji Kendaraan Bermotor.

9.2. Penyediaan Kelengkapan Operasional Pengujian Kendaraan Bermotor.

9.3. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pengujian Kendaraan Bermotor.

10.Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa, terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain :

(34)

10.2. Pemeliharaan Website www. blitarkab.go.id. 10.3. Pekan Informasi Jawa Timur.

10.4. Penerbitan Majalah Penataran.

10.5. Pengembangan Insfrastruktur Jaringan TIK Terintegrasi (E-Gov). 10.6. Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Publik.

10.7. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). 10.8. Monitoring Menara Telekomunikasi.

10.9. Pembuatan dan Penggandaan Video Profil Kabupaten Blitar.

11. Program Peningkatan Pelayanan Keselamatan Pengguna Jalan, terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain :

11.1. Peningkatan Pengendalian Ketertiban Pengguna Jalan. 11.2.Sosialisasi Keselamatan Berlalu Lintas.

11.3.Pemantauan Arus/Volume Lalu Lintas saat Lebaran 11.4.Pemantauan Daerah Rawan Laka

11.5.Pemantauan Arus / Volume Lalu Lintas Saat Natal dan Tahun Baru 11.6.Penegakan Hukum Bidang Perhubungan.

11.7.Kajian Aksi Keselamatan Berlalu lintas Siswa Sekolah di Ibu Kota Kab. Blitar 11.8.Andalalin Pembangunan RSU Srengat.

12.Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media, terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain 12.1.Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Adapun Rencana Tingkat Capaian (Target) Kinerja Program yang akan dicapai pada Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

PROGRAM INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN (Target)

1 2 3

Pelayanan administrasi Perkantoran

Terwujudnya pelayanan admintrasi perkantoran.

12 Bulan

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Jumlah sarana dan pasarana aparatur 12 Bulan

Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Terwujudnya pendidikan dan pelatihan formal bagi pegawai negeri sipil

1 Paket

Terlaksananya sosialisasi kebijakan bidang perhubungan dan tehnologi informasi

(35)

Terlaksananya bimbingan tehnis peningkatan pelayanan prima bidang perhubungan dan kominfo

23 orang

Peningkatan Disiplin Aparatur

Terwujudnya pakaian dinas beserta kelengkapanya

97 stel

Peningkatan

pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Jumlah laporan capaian kinerja dan keuangan

80 %

Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ

Terwujudnya rehabilitasi / pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor

1 paket

Terwujudnya rehabilitasi/pemeliharaan Terminal / Pelabuhan

2 paket

Terwujudnya rehabilitasi fasilitas LLAJ 1 paket Peningkatan pelayanan

angkutan

Tercapainya kegiatan Perparkiran 12 bulan Terlaksanakanya pemantauan

Kelengkapan Dokumen Pas Kapal

6 bulan

Terwujudnya Peningkatan Kinerja Angkutan Pedesaan

70%

Terlaksanakanya Sosialisasi Keselamatan Bagi Awak Kapal ASDP

1 paket

Terwujudnya Kajian Revitalisasi Angkutan Pedesaan

1 paket

Terwujudnya Kajian Pembangunan Terminal di Kanigoro

1 paket

Pengendalian dan pengamanan lalulintas

Terwujudnya pengadaan rambu-rambu lalu lintas

1 paket

Terwujudnya pengadaan marka jalan 1.155 m2 Terwujudnya pengadaan dan

pemasangan RPPJ dan cermin tikungan

4 RPPJ & 4 Cermin Tikungan Terwujudnya pengadaan lampu kerdip 2 Unit

(36)

Terlaksananya survey pembaharuan Data Base perlengkapan jalan

1 paket

Terlaksananya survey gerakan membelok dan inventarisasi persimpangan

1 paket

Terwujudnya pengadaan dan pemasangan traffic light

2 unit

Terwujudnya pengadaan perlengkapan jalan 32 m & 1 rambu cevron Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

Terwujudnya pengadaan alat uji kendaraan bermotor

1 paket

Tersedianya kelengkapan operasional pengujian kendaraan bermotor

1paket

Terlaksananya pengembangan sistem informasi manajemen pengujian kendaraan bermotor

1paket

Pengembangan

komunikasi, informasi dan media massa

Terlaksananya pembinaan dan pengembangan sumberdaya komunikasi dan informasi

12 bulan

Terpeliharanya website www. blitarkab.go.id

12 bulan

Terwujudnya keikutsertaan kegiatan Pekan Informasi Jawa Timur

100%

Terwujudnya penerbitan majalah penataran

6 edisi

Terwujudnya pengembangan infrastruktur jaringan TIK SKPD terintegrasi (E-Gov)

50%

Terlaksananya pelayanan informasi dan dokumentasi publik

12 bulan

Terlaksananya pengadaan secara elektronik ( LPSE ) di Kabupaten Blitar

12 bulan

Terlaksananya monitoring menara telekomunikasi

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ini dengan tujuan sebagai Pertanggungjawaban Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purwakarta atas

Mengingat Jerman adalah negara industri manufakturing yang maju dan sektor transportasinya yang masih mengandalkan bahan-bakar fosil, maka pengurangan konsumsi dalam sektor ini

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian berbagai dosis pupuk Kalium berpengaruh nyata pada Berat Kering Akar (7 MST) dan Jumlah

Berhubung fasilitas listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) belum menjangkau keempat desa tersebut, maka sebagai tenaga penggerak dalam proses penyediaan air bersih ini,

Adapun dari hasil wawancara yang peneliti lakukan di sekolah SMP Negeri 2 Lalan tepatnya tanggal 10 Oktober 2014 terhadap 2 siswa mengungkapkan bahwa “belajar

Saya mengumpulkan laporan tugas kelompok melewati batas waktu yang ditentukan.. Rencana saya membaca bahan

Tempat latihan bela diri yang juga menjadi pusat pendidikan dan Kegiatan Shorinji Kempo untuk tingkat Jawa Tengah yang ditata sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk mengembangkan sebuah sistem informasi dan aplikasi yang dibuat