• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembersihan, Sortasi, dan Grading

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembersihan, Sortasi, dan Grading"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pembersihan, Sortasi, dan Grading

A. Teori Singkat

Bahan hasil pertanian yang telah dipanen tidak dapat diolah langsung menjadi suatu bahan jadi. Terdapat beberapa tahap hingga bahan tersebut siap dilakukan pengolahan tahap berikutnya. Tahap yang perlu dilakukan untuk bahan hasil pertanian ini adalah pembersihan, sortasi, dan grading.

Istilah sortasi dalam kamus bahasa indonesia dikenal dengan istilah menyotir yang berarti memilah (yang diperlukan dan mengeluarkan yang tidak diperlukan dan sebagainya. Pengertian tersebut sesuai dengan pengertian the freedictionary yang menjelaskan bahwa sortasi adalah mengklasifikasi atau memisahkan dari bahan lain. Sementara itu menurut Afrianto, dkk (2008), sortasi adalah pemisahan komoditi selama dalam aliran komoditas, misalnya sortasi di lokasi pemanenan yang didasarkan pada jenis, ukuran yang diminta pasar. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa pengertian sortasi adalah serangkaian kegiatan memisahkan bahan dengan berbagai cara untuk mendapatkan bahan sesuai dengan kriteria tertentu.

Grading merupakan pemisahan bahan pangan ke dalam beberapa katagori berdasarkan mutunya. Standar grade bahan meliputi tiga hal atau parameter yang meliputi komoditas, kelas grade kualitasnya dan atribut yang digunakan dalam penetapan standar grade tersebut seperti: warna, ukuran, tingkat kematangan, bentuk, tekstur, dan bebas tidaknya dari kerusakan seperti kebusukan, penyakit, dan kerusakan akibat benturan fisik, aroma dan cita rasa, bebas dari kontaminasi, bebas dari bagian yang tidak perlu sesuai standar. Setiap jenis sayur dan buah dapat diperingkat berdasarkan satu atau beberapa kriteria di atas (Frida.2014).

Pembersihan dilakukan setelah proses sortasi dan grading. Menurut Rusendi, Dadi, dkk. 2014, Pembersihan dalam penanganan hasil pertanian adalah mengeluarkan atau memindahkan benda asing (kotoran) dan bahan-bahan yang tidak diinginkan dari bahan utama (produk yang diinginkan). Perbersihan bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada hasil pertanian. Kebersihan sangat mempengaruhi kenampakan. Secara umum, pembersihan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dry Method dan wet Method. Pembersihan dengan dry method, diantaranya meliputi penyaringan

(2)

dan pemungutan dengan tangan. Sementara dengan wet method, diantaranya meliputi perendaman, water sprays, rotary drum, brush washer, shuffle or ahaker washer.

B. Tujuan Praktikum

Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui prinsip kerja pembersihan, sortasi dan grading, dan memperoleh bahan pangan yang dikehendaki yaitu yang baik dan tidak cacat.

C. Alat dan Bahan Alat 1. Baskom 2. Timbangan 3. Penampah 4. Bak pencucian Bahan 1. Daun Singkong 2. Daun Kangkung D. Cara Kerja

1. Timbang bahan pangan kemudian pisahkan dari benda-benda asing dan kelompokkan berdasarkan ukuran.

2. Bersihkan bahan pangan dari kotoran yang menempel.

E. Data Pengamatan

 Kelompok 2 (kelompok kami) 1) Berat Awal

Daun singkong = 240 gram Daun kangkung = 260 gram 2) Sortasi

Daun singkong = 230 gram Daun kangkung = 200 gram 3) Grading

Daun singkong

 Berdasarkan ukuran batang kecil = 110 gram  Berdasarkan ukuran batang besar = 120 gram Daun kangkung

 Berdasarkan ukuran batang kecil = 90 gram  Berdasarkan ukuran batang besar = 110 gram  Kelompok 1

1) Berat Awal

(3)

2) Sortasi

Daun singkong = 320 gram Daun kangkung = 200 gram 3) Grading

Daun singkong

 Berdasarkan ukuran batang kecil = 200 gram  Berdasarkan ukuran batang besar = 120 gram Daun kangkung

 Berdasarkan ukuran batang kecil = 40 gram  Berdasarkan ukuran batang besar = 160 gram  Hasil rata-rata sortasi antara kelompok 1 dan 2

Daun singkong = 230 gram+320 gram2 =390 gram Daun kangkung = 200 gram+200 gram2 =200 gram

F. P

embahasan

Sortasi dan grading merupakan kegiatan utama dalam usaha penanganan pasca panen hasil pertanian, baik dalam keadaan segar maupun dalam keadaan yang lain. Hal ini dikarenakan sortasi dan grading merupakan kegiatan awal dalam penanganan yang akan menentukan keberhasilan proses penanganan selanjutnya.

Pada praktikum kali ini, kami di tuntut untuk memahami terlebih dahulu apa itu pengertian atau definisi sortasi. Menurut Afrianto, dkk (2008), sortasi adalah pemisahan komoditi selama dalam aliran komoditas, misalnya sortasi di lokasi pemanenan yang didasarkan pada jenis, ukuran yang diminta pasar. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa pengertian sortasi adalah serangkaian kegiatan memisahkan bahan dengan berbagai cara untuk mendapatkan bahan sesuai dengan kriteria tertentu. Selain

Gambar Keterangan

Daun/sayur singkong yang sudah di sortasi dari benda-benda asing dan bahan pangan yang rusak atau cacat.

Daun/sayur kangkung yang sudah di grading berdasarkan ukurang batang yaitu batang kecil dan batang besar.

(4)

memahami pengertian sortasi, kami juga perlu memahami grading, karena kegiatan yang dilakukan pada kedua kegiatan tersebut ada kecenderungan mirip atau bahkan sama.

Menurut Frida (2012), grading merupakan pemisahan bahan pangan ke dalam beberapa katagori berdasarkan mutunya. Standar grade bahan meliputi tiga hal atau parameter yang meliputi komoditas, kelas grade kualitasnya dan atribut yang digunakan dalam penetapan standar grade tersebut seperti: warna, ukuran, tingkat kematangan, bentuk, tekstur, dan bebas tidaknya dari kerusakan seperti kebusukan, penyakit, dan kerusakan akibat benturan fisik, aroma dan cita rasa, bebas dari kontaminasi, bebas dari bagian yang tidak perlu sesuai standar.

Dari penjelasan di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa sortasi bertujuan untuk memisahkan hasil panen yang baik dan yang jelek atau memisahkan benda lain yang tidak diharapkan. Pengertian hasil panen yang baik adalah yang tidak mengalami kesusakan fisik dan terlihat menarik. Sedangkan hasil panen yang jelek adalah hasil yang telah mengalami kebusukan atau kerusakan fisik akibat penguapan atau serangan hama dan penyakit.

Pada praktikum kali ini, kelompok kami memisahkan mana sayur/daun kangkung dan singkong yang sudah rusak dalam arti layu, banyak gigitan serangga dan mana sayur/daun kangkung dan singkong yang masih segar dan baik. Berat awal untuk sayur/daun kangkung sebelum dilakukan sortasi adalah 260 gram kemudian setelah dilakukan sortasi mengalami penyusutan akibat adanya beberapa sayur/daun yang rusak/layu sehingga berat setelah dilakukan sortasi menjadi 200 gram. Sementara untuk berat awal untuk sayur/daun singkong sebelum dilakukan sortasi adalah 240 gram kemudian setelah dilakukan sortasi mengalami penyusutan akibat adanya beberapa sayur/daun yang rusak/layu sehingga berat setelah dilakukan sortasi menjadi 230 gram.

Hasil ini pun kami lakukan pembandingan dengan kelompok lain guna untuk mendapatkan rata-rata sortasi untuk sayur/daun singkong dan kangkung. Pada kelompok 1, berat awal untuk sayur/daun kangkung mereka sebelum dilakukan sortasi adalah 290 gram kemudian setelah mereka lakukan sortasi mengalami penyusutan juga sehingga berat setelah dilakukan sortasi menjadi 200 gram. Sementara untuk berat awal untuk sayur/daun singkong mereka sebelum dilakukan sortasi adalah 350 gram kemudian setelah mereka lakukan sortasi mengalami penyusutan kembali sehingga berat setelah dilakukan sortasi menjadi 320 gram. Dari hasil ini maka kami dapat mengetahui rata-rata

(5)

Daun singkong = 230 gram+320 gram2 =390 gram Daun kangkung = 200 gram+200 gram2 =200 gram

Kemudian untuk grading dilakukan untuk mengelompokkan produk menjadi beberapa kelas mutu/grade sesuai kriteria kelas mutu/grade masing-masing komoditas. Pada praktikum kali ini pengolompokan didasarkan pada jenis ukuran batang besar dan kecil, berikut ini adalah hasilnya sayur/daun singkong berdasarkan ukuran batang kecil adalah 110 gram sedangkan berdasarkan ukuran batang besar adalah 120 gram. Lalu sayur/daun kangkung berdasarkan ukuran batang kecil adalah 90 gram dan berdasarkan ukuran batang besar adalah 110 gram.

G. Kesimpulan dan Saran

Dari praktikum kali ini, dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa sortasi bertujuan untuk memisahkan hasil panen yang baik dan yang jelek atau memisahkan benda lain yang tidak diharapkan. Sementara grading untuk mengelompokkan produk menjadi beberapa kelas mutu/grade sesuai kriteria kelas mutu/grade masing-masing komoditas.

Dengan demikian, berat rata-rata sortasi sayur/daun singkong kelompok kami dan kelompok satu juga dapat diketahui yaitu 390 gram, sementara sayur/daun kangkung adalah 200 gram. Kemudian untuk grading pengolompokan didasarkan pada jenis ukuran batang besar dan kecil, berikut ini adalah hasilnya sayur/daun singkong berdasarkan ukuran batang kecil adalah 110 gram sedangkan berdasarkan ukuran batang besar adalah 120 gram. Lalu sayur/daun kangkung berdasarkan ukuran batang kecil adalah 90 gram dan berdasarkan ukuran batang besar adalah 110 gram.

Adapun saran dari kelompok kami untuk praktikum kedepan atau selanjutnya adalah jenis bahan yang akan diamati sebisa mungkin lebih bervariasi agar antara kelompok satu dengan yang lain tidak sama. Kemudian ketersedian alat seperti timbangan di laboratorium lebih diperhatikan dalam hal ini diperbanyak, agar tidak terjadi proses tunggu menunggu saat ingin menimbang.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Eddy. 2008. Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan Jilid II. Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.

Rusendi, Dandi dkk. 2014. Penuntun Praktikum Mk. Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Jatinangor. Universitas Padjajaran.

Sabariman, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Satuan Operasi dan Keteknikan. Jakarta. Universitas Sahid.

Gambar

Gambar Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi variasi berat daun kersen (gram) dan waktu ekstraksi dan fermentasi sesuai dengan prosedur penelitian yang tertera di bab

Setelah dilakukan pengukuran kebisingan pada ruang penggilingan, pengeringan, dan sortasi, dan telah diketahui waktu yang aman untuk berada di dalam ruangan tersebut, maka perlu. 0

Isolasi senyawa flavonoida dari 1080 gram daun tumbuhan Mawar Putih (Rosa alba L.) telah dilakukan melalui tahap awal ekstraksi maserasi dengan pelarut metanol.. Fraksi

Dosis pada awal penelitian tidak dapat menurunkan gula darah.. sehingga dilakukan ekstraksi maserasi ulang daun salam dengan

Dosis pupuk kandang yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman mahkota dewa adalah 250 gram pada seluruh parameter (tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah)..

algoritma keseluruhan sistem Dari gambar flowchart di atas dapat diketahui untuk memulai sistem langkah awal yaitu menginputkan berat singkong yang akan

Jumlah konsumsi/minggu = berat awal (200 gram) - berat sisa. Penghitungan produktivitas ratu dilakukan dengan menghitung jumlah telur yang dihasilkan oleh ratu dalam waktu satu

Proses pemeliharaan dan perawatan teripang selama penelitian dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut. 1) Benih teripang dengan berat awal 20-30 gram ditebar ke